NovelToon NovelToon

Separuh Malam

Bab 1 Hisbi An nahdliyah

#Hisbi An Nahdliyah

Namaku hisbi An nahdliyah, orang orang biasa memanggilku hisbi, umurku menginjak 20 tahun, aku kuliah di salah satu universitas swasta yang dekat dengan pondok pesantren, di pesantren aku sudah mondok selama 3 tahun, tepatnya saat aku masih duduk di bangku kelas 2 SMA Daddy memindahkanku di sekolah swasta dan memasukkan ku di pesantren, karena saat itu ada sedikit masalah hingga aku di haruskan pindah sekolah dan masuk pesantren sesuai keinginan kedua orang tua ku, aku pun tak membantahnya toh sebenarnya aku juga berniat mondok setelah lulus SMA.

...*************...

Angin malam berhembus kencang, tidak seperti malam biasanya, hisbi setelah selesai sholat tahajud ia memilih merebahkan dirinya kembali, biasanya setelah sholat tahajud ia akan murojaah hafalannya atau belajar mata kuliahnya hari ini, tapi untuk saat ini ia memilih rebahan di atas kasur dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang terasa dingin.

"loh mbk hisbi kok tidur lagi?" tanya najwa teman sekamar hisbi setelah mengambil wudhu

"tidak na, sekedar rebahan malam ini tumben udaranya dingin padahal gak ada angin loh" jawab hisbi sambil memegang kitab majmu alfiyah

meskipun ia rebahan tapi hisbi tidak berniat tidur lagi, ia memilih menghafalkan setiap nadhom bait alfiyah yang sebentar lagi hafalannya akan mencapai 1000 bait, apalagi dalam waktu dekat akan ada ujian muhafadhoh jadi ia harus benar benar fokus hafalan di sela sela kesibukan kuliahnya.

"ya sudah jangan sampai tidur lagi mbk, nanti Istiqomah nya hilang Loh,kan sayang" ucap najwa sambil memakai mukenanya

"enggih na" jawab hisbi sambil merubah posisinya jadi senderan, apa yang di bilang najwa benar, ia tidak mau Istiqomah yang ia jaga selama ini hilang gara gara ia ketiduran.

Adzan subuh pun berkumandang, hisbi segera mengambil air wudhu agar rasa kantuknya hilang, ia berjalan menuju mushola pesantren yang letaknya sedikit jauh dari kamarnya

"hisbi tunggu" teriak Zayya ketika melihat sahabatnya berjalan menuju ke arah mushola,

Mazaya Khumaira biasa di panggil Zayya putri pemilik pesantren dan sekaligus sahabat dekat hisbi, meskipun usia mereka sama tapi tingkat kedewasaan zayya masih di bawah hisbi terkadang Zayya memang bersikap ke kanak kanakan hingga membuat hisbi geleng geleng kepala, tidak heran jika sifat zayya seperti itu mengingat dia adalah satu satunya putri Abah Nuur, Zayya mempunyai 2 kakak yang semuanya laki laki, mereka juga sangat menyayangi zayaa bahkan memanjakannya hanya umi nya yang sedikit keras pada zayya karena ia tidak mau zayya tumbuh menjadi gadis manja dan susah di atur.

seperti saat ini zayya berteriak memanggil hisbi sambil berlari hingga tak sengaja ia terjungkal karena kakinya tersandung bata Yang ada di depannya, Dan beruntungnya ia tidak sampai terjatuh

"astaghfirullah zay, hati hati dong kamu" ucap hisbi yang melihat bagaimana tingkah zayya

hisbi Sudah tidak heran jika melihat zayya tersandung, karena memang itu sudah seperti hobi gadis cantik itu, bahkan ia juga sering melihat zayya marah marah tidak jelas pada mbak ndalem yang tidak sengaja membuat kesalahan. hanya pada hisbi zayya tidak pernah marah marah karena hisbi yang sifatnya dewasa membuatnya nyaman bersamanya.

"makanya aku jangan di tinggal,ayo" ucap zayya menarik tangan hisbi

hisbi yang tangannya di tarik pun hanya menggelengkan kepalanya pasrah.

"bay, tau gak siapa yang jadwal ngimamin sekarang?" tanya zayya sambil mengedipkan matanya menatap hisbi yang menata sajadahnya.

zayya memang seperti memanggil hisbi dengan sebutan bay menurutnya unik dan hisbi tidak mempermasalahkan itu sama sekali

"memangnya siapa?"

"ya Allah itu loh bay Mas Furqon,tau sendiri kan udah ganteng suaranya bagus pula" ucap zayya sambil senyum senyum sendiri

"udah ayo sholat qobliyah nanti keburu iqomah" ucap hisbi Tanpa menoleh ke zayya Dan setelah itu ia langsung takbir melaksanakan sholat Sunnah qobliyah subuh

"yaaaah hisbi mode Zuhud" ucap zayya berdiri lalu ia melaksanakan sholat Sunnah.

Hisbi part 2

"Hisbi,,, masak kamu tidak tertarik dengan kang Furqon,, dia ganteng loh suaranya bagus lagi" lagi dan lagi zayya membahas Furqon,kang pondok dengan sejuta pesona itu berhasil membuat para mbak mbak tergila gila, bukan hanya wajah yang tampan dan suaranya yang bagus tapi Furqon juga sangat ramah kepada siapapun, dia juga terkenal santri yang tawadhuk.

"by,, kok diam sih" ucap zayya menarik baju hisbi,karena orang yang sedari tadi di ajak bicara malah diam

"gimana sih zay, kalau kamu suka langsung aja matur sama Abah bereskan? siapa juga yang bisa menolak kamu? kamu kan cantik dan juga baik " ucap hisbi tersenyum memandang zayya

" hisbiii aku itu sebatas mengagumi tidak lebih, lagian jantung ku baik baik saja ketika di dekatnya" ucap zayya sambil cekikikan

"udah ah, aku mau ke kelas dulu" ucap hisbi yang melihat dosen killer nya sudah masuk ke ruang kelas dan zayya berbelok ke kanan karena ia juga akan masuk.

mereka sama sama kuliah di universitas yang sama hanya saja jurusannya berbeda, zayya mengambil jurusan filsafat, sedangkan hisbi mengambil jurusan bisnis, zayya heran kenapa hisbi mengambil jurusan itu karena menurutnya tidak sesuai dengan passionnya apalagi mereka adalah anak pesantren yang biasanya akan terjun ke dunia keagamaan sedangkan hisbi?

entahlah gadis satu itu memang berbeda Teman temannya pun tidak tahu apa alasan hisbi mengambil jurusan itu bahkan zayya yang notabene nya Ning putri kyai pesantrennya sekaligus sahabatnya saja tidak tahu. dan hisbi pun satu satunya anak pesantren yang mengambil jurusan bisnis di universitas itu.

meskipun hisbi hidup di lingkungan pesantren ia cukup cerdas dalam kuliahnya, bahkan banyak teman temannya yang meminta bantuannya saat mengerjakan tugas.

"hisbi " panggil Tyas sambil berbisik

"kenapa" jawab hisbi menggerakkan bibirnya tanpa suara

" nanti ikut gue yaa" ucap Tyas

"insyaallah" jawab hisbi Dan ia fokus kembali dengan pelajarannya.

***

"Tyas sebenarnya kamu mau ngajak aku kemana?" tanya hisbi karena ia bingung tiba tiba saja di ajak keluar padahal satu jam lagi mereka ada matkul.

"temenin aku makan siang" ucap Tya mengendarai mobilnya

"kenapa sampai keluar kampus?"

"loe tahu gak sih, di sana ada cafe yang baru opening jadi gue mau cobain menu menunya gue traktir deh loe" ucap tya menepikan mobilnya karena ternyata jaraknya cukup dekat cukup 5 menit dan hisbi tidak mempermasalahkan itu,

Tya adalah teman dekat hisbi di kelasnya, meskipun dari penampilan Tya sangatlah berbeda dengan hisbi, Tya tidak berhijab sedangkan hisbi malah anak pesantren tetapi itu tak menghalangi pertemanan mereka selama ini, Tya sendiri tidak tahu apa alasan hisbi mengambil jurusan itu, sedangkan kalau dia sendiri sudah jelas akan menjadi penerus ayahnya di perusahaan.

hisbi Dan Tya memasuki cafe yang di sana ternyata cukup ramai karena ini adalah jam makan siang di tambah lagi cafe ini baru grand opening 2 hari lalu jadi banyak orang yang mencoba nya, tidak hanya para mahasiswa tapi juga para pekerja karena di depan cafe ini ada perusahaan.

"penuh ty, kita balik aja lah" ajak hisbi ketika mereka masuk ternyata sudah tidak ada tempat duduk

"jangan dong kita kan udah sampai sini" ucap Tya sambil celingak celinguk mencari orang yang selesai makan

"ayoo" ucap Tya menarik tangan hisbi Dan membawanya ke meja yang berada di pojokan.

"ty itu masih ada orangnya loh" ucap hisbi yang mengerti Kemana arah mereka

Tya tak menghiraukan ucapan hisbi karena mereka sudah sampai

"maaf mas kita boleh duduk sini gak? soalnya mejanya sudah penuh semua" ucap Tya meminta izin pada seorang pria yang terlihat bermain dengan ponselnya

"duduk saja mbk saya sudah selesai" ucap pria itu sambil berdiri tanpa melihat ke arah Tya, karena fokus dengan ponsel di tangannya pria itu langsung saja berbalik dan berjalan yang ternyata di belakangnya ada hisbi

cetakkk

"astaghfirullah" reflek hisbi yang membuatnya terkejut tidak hanya ia di tabrak oleh orang bukan muhrim tapi ponsel yang ia pegang juga terjatuh, karena saat Tya berbicara dengan pria itu hisbi hendak mengangkat panggilan dari Zayya

"Maaf" ucap pria tersebut mengambil ponselnya sedangkan hisbi sendiri sudah mengambil ponselnya duluan

"saya juga minta maaf" ucap hisbi menundukkan kepalanya dan mundur beberapa langkah agar pria tersebut bisa melanjutkan langkahnya.

hisbi tidak berani melihat pria itu karena ia tahu itu tidaklah baik, berbeda dengan pria itu yang melihat ke arah hisbi cukup lama.

Bertemu

setelah kejadian tadi hisbi langsung memasukkan ponselnya ke dalam tas kecilnya, setelah makan siang ia akan menghubungi zayya

"by tau gak? cowok tadi ganteng lo" ucap Tya yang melihat bagaimana gantengnya cowok yang tidak sengaja menabrak hisbi tadi

"ndak tahu lah kan aku gak lihat" ucap hisbi memasukkan ayam krispy ke mulutnya

Tya diam tidak membahas lagi tentang pria tadi karena ia baru sadar ia membahas dengan orang yang salah.

"by sebentar ya aku angkat telepon dulu" ucap Tya sambil berlalu dan hisbi menganggukkan kepalanya.

sudah sepuluh menit berlalu tapi Tya belum juga kembali

"Tya kemana sih kenapa lama sekali " gumam hisbi sambil melirik jam tangannya karena setengah jam lagi kelasnya akan di mulai.

"hisbii,, maaf yaa aku harus pulang kamu gak apa apa kan pulang sendiri? ada sedikit masalah di perusahaan ayahku jadi aku harus ke sana agar aku bisa belajar menyelesaikannya" ucap Tya sambil mengambil tas nya

"iya gpp kok ty, semoga masalahnya cepat selesai" ucap hisbi tersenyum

"oke see you hisbii" ucap Tya sedikit berlari keluar dari cafe

setelah kepergian Tya hisbi membayar semua tagihannya ia hanya tersenyum mengingat yang katanya Tya akan mentraktir dirinya,tapi itu tak menjadi masalah bagi hisbi karena hisbi juga cukup mempunyai uang.

hisbi cukup lama menanti taksi tapi tak kunjung ada yang berhenti,

"seperti nya aku harus melatih otot kaki ku lagi" ucap hisbi melirik jam tangannya karena kelasnya akan di mulai dalam 20 menit menurut perhitungan hisbi jika ia berjalan atau sedikit berlari kecil mungkin memakan waktu 15 menitan Dan itu sudah cukup.

dulu saat masih SMA hisbi pernah menang juara lomba lari,bahkan prestasinya tidak hanya non akademik tapi juga di akademik, makanya saat kuliah banyak teman teman hisbi yang cocok dengannya ia yang humble meskipun hijabers Dan juga pintar bersosialita tapi tak lupa pada hakikatnya bahwa dia adalah seorang muslimah, jadi ia menghindari teman laki laki, bahkan sekarang hisbi di gadang oleh para dosen agar mencalonkan sebagai ketua BEM tapi ia belum menyetujuinya karena harus banyak hal yang harus ia fikirkan.

sebelum masuk kelas hisbi mengambil air wudhu dulu agar wajahnya lebih fresh.

"kenapa baru datang?" tanya dosen ketika hisbi baru masuk ke dalam kelas

"maaf pak, saya dari toilet" jawab hisbi yang ternyata ia terlambat 2 menit

"ya sudah silahkan duduk" ucap pak dosen karena ia sangat mempercayai hisbi.

hisbi berjalan menunduk sambil melirik kursi mana yang masih kosong dan ternyata hanya ada satu itupun dekat dengan mahasiswa , mau tak mau hisbi harus duduk di situ.

"ya Allah maafkanlah hisbi,ini dhorurot" doa hisbi dalam hati ketika mendudukkan pantatnya.

hisbi sedikit risih dengan mahasiswa yang ada di sampingnya menurutnya dia selalu melihat ke arahnya.

"ehem" hisbi sengaja berdehem agar laki laki di sampingnya tidak terus menatap ke arahnya tapi ternyata usahanya gagal.

bahkan sampai mata kuliah selesai laki laki itu masih saja curi curi pandang ke arah hisbi.

"baik tugas kalian kali ini adalah tugas kelompok yaitu langsung turun ke lapangan dan mewawancarai seorang pengusaha, bapak sudah membuat anggota kelompok beserta perusahaan yang harus kalian datangi, untuk detailnya akan bapak kirim ke grup WhatsApp, baik sampai jumpa Minggu depan anak anak" ucap pak Farid

"sampai jumpa pak" ucap seluruh mahasiswa kompak.

hisbi masih sibuk menyalin ulang apa yang di terangkan pak Farid karena dari tadi ia hanya menggaris bawahi apa yang di rasa penting, tanpa hisbi tahu ia hanya berdua saja di kelas bersama dengan laki laki yang selalu menatapnya.

hisbi memasukkan buku bukunya dan segera berdiri karena waktu sudah menunjukkan sore hari.

"tunggu" ucap Kenan sambil menahan pergelangan tangan hisbi.

Kenan Alvaro Manoov mahasiswa pindahan dari Italia, ia terpaksa pindah kuliah di Indonesia karena harus mengurusi anak cabang perusahaan ayahnya yang mengalami masalah serius, ayahnya Sky Ardian Manoov tidak bisa ke Indonesia karena ia juga harus mengurus perusahaan yang ada di Italia yang juga mengalami sedikit masalah.

"astaghfirullah" hisbi secepat kilat melepas tangannya dari laki laki yang tiba tiba saja memegang nya.

"apa yang anda lakukan?" ucap hisbi mendongak ia ingin melihat laki laki mana yang sudah kurang ajar yang berani memegang tangannya, karena semua teman sekelasnya sudah tahu bagaimana hisbi tapi orang di depannya???

Kenan mengerutkan dahinya memandang gadis berhijab yang ada di depannya, apa dia melakukan kesalahan? sepertinya tidak. karena Kenan ingin berbicara sesuatu pada hisbi.

hisbi yang tak kunjung mendapat jawaban pun ia memilih segera pergi daripada meladeninya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!