" Kamu tadi bilang apa tristan?Putus?" Pekik Kaila dengan raut wajah tak percaya saat pria berwajah ganteng di matanya itu melontarkan kata kata perpisahan padanya.
" Iya Kai,aku minta kita sudahi saja hubungan kita ini,aku benar benar nggak bisa ngelanjutin hubungan kita." Jawab Pria bernama Tristan yang tak lain adalah kekasihnya sendiri
Kaila tersenyum kecut sambil menatap tak percaya dari kata kata pria yang kini sedang berdiri di hadapannya.
" Kamu nggak lagi becanda kan trisntan,kamu nggak lagi ngeprank aku kan?" Ucapnya dengan tergelak
" Nggak Kai,aku nggak lagi becanda aku serius.!"
" Enggak enggak ini nggak mungkin kamu pasti bohongin aku kan,kamu pasti becanda kan,iyakan trisntan bilang semuanya itu bohong.!" Seru Kaila dengan suara bergetar sambil menahan tangis,supaya pertahanannya tidak runtuh .
Pria bernama tristan itu menarik kedua tangan Kaila,lalu menatap dengan serius tepat ke arah wajah Kaila.
" Lihat aku kai,tatap mata aku,apa ada kebohongan di sana.?!" Ucapnya dengan lugas dan tegas
Tentu saja hal itu semakin malah membuat kedua mata Kaila perlahan mengembun,mendapati sorot mata tajam sang kekasih yang sialnya tak sedikitpun dia mendapati kebohongan dinetra milik kekasihnya itu.
Kaila menggeleng pelan sambil bersuara lirih."Tidak tristan katakan semua itu tidak benar..."
" Maafkan aku Kaila,aku mau sekarang kita Putus dan menjalani kehidupan kita masing masing !"
" Ta tapi kenapa...?"
Suara Lirih bercampur serak yang keluar dari mulut Kaila beriringan dengan buliran bening yang jatuh lolos ke pipi mulusnya,namun hal itu tak juga membuat tristan merasa iba dan mengurungkan niatnya,pria itu tetap pada pendiriannya yaitu mengakhiri hubungan mereka.
" Lusa aku akan menikah,maka dari itu aku ingin kita putus dan pisah secara baik baik.!" Jawan Tristan dengan mantap tanpa ada keraguan
Sontak saja hal itu membuat kedua bola mata Kaila membulat seketika,dia sangat terkejut bukan main dengan kata kata yang baru saja dia dengar dari mulut pria yang dia cintai tersebut.
" A apa? Me menikah...?!" Pekik Kaila disela sela keterkejutannya,bahkan kedua bola matanya seolah seperti ingin keluar dari sarangnya,sangkin terkejutnya.
" Iya Aku akan menikah.!"
Plak...
Tiba tiba saja tanpa sadar tangan mulus Kaila sudah mendarat sempurna di pipi Trisntan,membuat pria tampan tersebut terbelalak dan meringis mendapatkan sebuah tamparan yang cukup keras dari kaila.
" Kamu benar benar jahat sama aku Tristan,apa salahku kenapa kamu tega giniin aku tristan..hiks hiks hiks.."
" Aku terpaksa menerima pernikahan ini Kai,mamaku memintaku menikah dengan wanita pilihannya." Tristan berusaha membela diri
" Lalu kamu tidak sanggup menolaknya begitu kan maksud kamu?" Sembur Kaila dengan penuh berapi api
" Maafkan aku kai,aku nggak bisa menolak keinginan mamaku,karena gadis pilihannya itu ----"
" Lebih kaya dan bibit bebet bobotnya jelas gitu kan maksud kamu.?!" Sembur Kaila dengan memotong ucapan tristan yang langsung menggantung ke udara
Tristan terlihat mengusap wajahnya karena gusar. " Ckk....kenapa harus berkata seperti itu sih..." Gumamnya dengan disertai wajah penuh frustasi
" Kenapa memangnya?emang benar kan apa yang aku bilang tadi,kamu nggak bisa menolak keinginan mama kamu karena gadia pilihannya itu lebih kaya,lebih segalanya dari aku,makannya kamu nggak bisa menolak,iya kam tristan jawab jangan diam saja kamu.!?" Kaila menyentak kekasihnya itu yang kini malah membungkam mulutnya
Tristan tak memberi balasan pada Kaila,justru pria itu malah menunduk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun,hal itu saja membuat Kaila semakin geram atas diamnya Tristan.
" Jahat kamu Tristan,jahat.!" Pekik Kaila sambil memukul mukul kecil dada bidang milik Tristan tanpa henti,hingga tak lama kemudia Pria itu mencekal pergelengan tangan kaila
" Terserah kamu mau menganggapku seperti apa,yang jelas ini sudah menjadi keputusanku,dan kamu harus terima itu.!" Ucapnya dengan tegas dengan sorot mata tajam ke arah Kaila yang masih terisak dalam tangisnya.
" Enggak Tristan enggak,ini nggak mungkin.." Lirih Kaila
" Bye..aku pergi..selamat tinggal Kaila,jangan ganggu hidupku lagi.."
Setelah mengucapkan kata kata terakhirnya itu ,pria itu langsung pergi dari hadapan Kaila dan meninggalkan gadis malang itu sendirian ditengah pekatnya malam yang langitpun terlihat mulai terlihat mendung.
Jedaaaaaaaaerrrr
" Tristaaannnnnnnnn..." Teriak Kaila di sela isakan tangisnya yang semakin pecah yang diiringi Langsung dengan suara Petir yang mulai menyambar dan tak lama kemudian air hujan pun turun dengan derasnya membasahi tanah bumi yang saat ini di pijaki.
" Tristan jahatt...aku benci kamu tristan benci kamu..." Teriak Kaila dengan suara melekingnya membelah Kesunyian malam ditengah guyuran hujan yang begitu deras.
Gadis itu berlari meninggalkan taman kota yang sudah terlihat sepi namun masih banyak cahaya lampu yang menghiasi lampu taman yang menjadi saksi bisu atas rasa sakit yang saat ini tengah dia rasakan sendirian.
Hingga tanpa dia sadari dia sudah berlari lumayan jauh di bawahan guyuran derasnya air hujan yang membuatn tubuhnya basah kuyup.hingga hampir saja dirinya celaka,karena saat akan menyeberang jalanan yang begitu licin dia tak menoleh kanan kiri,sedangkan dari arah yang tak jauh darinya terlihat sebuah mobil sedan mewah sedang melintas dengan kecepatan tinggi dan hampir saja menabrak tubuhnya jika saja sang pemudi tak tepat waktu mengerem mobilnya secara mendadak.
" Aaaaaaaaaa...." Teriak Kaila dengan posisi menyilangkan kedua tangannya didepan wajah saat mendapat silauan dari cahaya lampu mobil yang kini jaraknya begitu dekat dengan dirinya tapi...
Srakkkkkkkk
Citttttttttttttt
Terdengar suara dencitan ban mobil yang beradu gesek dengan jalan aspal kini berheti tepat didepan kaila yang sudah berganti posisi jongkok di atas tengah jalanan aspal tersebut
Brakkk
" Hehh...Mau cari mati ya Lo.." Bentak seseorang usai keluar dari dalam mobil tersebut dan membanting pintu mobil tersebut dengan keras.
Tentu saja membuat Kaila ketakutan bahkan dia sampai berjingkat kaget dengan bahu terguncang,mendengar umpatan umpatan kecil yang keluar dari seseorang yang dia yakini adalah si pengemudi kendaraan tersebut.
" Heh..malah diam saja,Woi..Lo Bisu apa tuli hah?!" Sembur pria itu yang kini berdiri tepat di samping mobil yang kini sedang Kaila belakangi posisinya,gadis itu tetap dalam posisi berjongkok sambil menutup kedua mata menggunakan telapak tangannya.
" Ohh..shittt..ini beneran manusia apa demit ! dari tadi di tanya nggak di jawab." Geram seseorang tersebut yang merupakan seorang pria bertubuh tinggi tegap
Dan tanpa pikir panjang lagi,Kaila pun langsung berdiri dan lari tunggang langgang saat pria tersebut mulai mendekat ke arahnya.
" Kaburrrrrrrr...." Teriak Kaila sambil berlari secepat mungkin ,beruntung hujannya pun sudah reda jadi dia bisa berlari cepat tanpa kesusahan diatas jalanan aspal yang licin akibat dari hujan tadi
" Wahhh dasar gadis sinting,main nylonong kabur gitu aja.dasar sialan.." Geramnya lalu pria itu kembali masuk kedalam mobilnya dan kembali melesatkan kereta besinya kembali.
Bersambung
Jangan Lupa kasih dukungannya ya kalau suka
Happy reading
" Cepetan dikit dong Echa,ayo gas dikit." Desak Kaila pada gadis seumurannya yang dia sebut bestienya itu,namanya Echa Camilla.
" Iya iya sabar dikit napa kai,noh lihat depan sana lampu merah." Cetus gadis tak kalah cantik yang biasanya dipanggil echa.
" Tanggung,langsung terobos saja." Seru Kaila dengan suara menggebu gebu.
" Terobos terobos pala Lo,nggak Liat depan sana banyak bapak bapak pulisi.." Ketus Echa sembari tetap fokus menyetir motor maticnya
" Astaga Polisi ca,sejak kapan huruf o berubah jadi huruf u dodol.." Sungut Kaila sambil menonyor kepala Echa dari belakang.
" Anjirrrr sembarangan aja main nonyor pala gue."
" Udah ah diem nggak usah bawel,buruan cepetan dikit dodol,nanti keburu acara ijab kabulnya dimulai." Sahut Kaila
" Iya sabar dikit lah kai,tuh tuh lampu mer-----ahhhh.."
" Awas minggir urgent urgent.." Teriak Kaila
Tanpa di duga Kaila tiba tiba tangannya terulur kedepan lalu mengambil alih setir kanan,dan tanpa aba aba langsung menancap gas motor mereka berdua,tentu saja membuat bestienya spontan menjerit ketika dengan beraninya Kaila langsung tancap gas melewati rambu rambu lalu lintas yang kini sedang dalam keadaan lampu merah.
Terlihat beberapa orang disana bersorak ramai oleh aksi nekat dua gadis muda tersebut ,bahkan beberapa petugas polisi satlantas sempat mengejar kendaraan mereka,namun dengan gesit Kaila mengendalikan setir motor tersebut membelah jalanan,hingga akhirnya selamat dari kejaran para bapak bapak polisi.dan jangan lupakan posisi ajaib Kaila yang tetap bisa menyetir meski dalam posisi duduk dibelakang.
" Gila Lo Kai,hampir aja mau bikin gue jantungan tauk.." Protes Echa yang sesekali mengelus dada ketika tiba di tempat tujuan.
" Bawel Lo ah,yaudah ayo turun." Ujar Kaila mengabaikan Protes dari bestienya dan langsung turun dari motor,setelah tiba di sebuah Bangunan mewah yang merupakan sebuah Hotel berbintang Lima.
" Dasar Bucin angkut Lo.." Seru Echa yang sudah ikut turun dari atas motor,usai memarkirkan motornya
.
.
" Tunggu tunggu..mbak mbak cantik cantik ini mau kemana..?" Dua orang petugas keamanan langsung menghadang mereka berdua tepat didepan Lobi utama yang sudah di jaga ketat oleh beberapa petugas keamanan.
Yang didominasi dengan pakaian serba hitam serta memakai kaca mata hitam,hanyq beberapa sebagian saja yang memakai seragam security.
" Maaf pak,permisi izinkan kami berdua masuk kedalam ya please." Ujar Kaila memulai percakapan dengan memasang wajah memelas.
" Tidak bisa,sebelum kalian menunjukan kartu undangan pernikahan dari tuan muda dan juga tuan besar sebagaimana sesuai dengan prosedur yang berlaku."
" Astaga ribet banget sih pak,bapak tau nggak kalau calon mempelai prianya itu pacar saya,jadi saya berhak dong masuk ke dalam untuk menyaksikan pacar saya menikah.!" Sungut Kaila dengan kesal.
" Maaf ya mbak mbak yang cantio cantik ini,tetap saja kami tidak bisa mengizinkan kalian masuk tanpa menunjukan undangan pernikahan dari tuan muda."
" Tapi pak saya benar benar harus masuk kedalam..."
Kaila tetap saja merangsek ingin menerobos pintu utama yang dijaga ketat oleh petugas keamanan.
" Kalau kalian tetap tidak bisa menunjukan kartu undangan,silahkan saja kalian keluar dari tempat ini.!" Ucap salah satu pria berseragam securiti dengan tegas
Namun bukannya mengindahkan ucapan petugas keamanan tersebut,Kaila malah langsung nyelonong masuk begitu saja sambil berlari masuk membuat petugas keamanan disana ikut berlari masuk mengejar Kaila yang lari dengan gesitnya.
" Woi berhenti..tangkap gadis itu." teriak petuga keamanan,dan semua ikut berlari mengejar Kaila Meninggalkan echa yang masih ditahan oleh beberapa petugas keamanan lainnya
Tap
Tap
Tap
Tap
Kaila tetap berlari kencang menyusuri setiap sudut hotel berbintang lima ini,menaiki eskalator dengan gesit dan lincah,sampai akhirnya dia menemukan sebuah Lift terbuka yang ternyata Lift tersebut kosong saat dia masuk kedalam lalu dengan segera dia menutup pintu Lift itu kembali dan menekan langsung tombol Lantai paling atas yaitu Lantai 15,yang dia yakini jika acara pernikahan dari mantan kekasihnya itu diadakan disana.
Mengingat mantan kekasihnya tersebut berasal dari keluarga cukup terpandang dari keluarganya,apalagi sang kekasih juga mengatakan jika di nikahkan dengan wanita pilihan mamanyw tersebut yang dia yakini pasti bukan gadis kaleng kaleng seperti dirinya.
" Sorry Cha,gue harus tinggalin Lo di bawah,supaya gue bisa gagalin pernikahannya tristan."Gumam Kaila dengan nafas ngos ngosan tak berarturan
Ting......
Setelah kurang lebih Lima menit,pintu Lift pun terbuka kembali dan dia pun keluar dari lift tersebut,tanpa banyak basa basi lagi Kaila pun segera melangkahkan kakinya lebar lebar menyusuri setiap koridor hotel tersebut hingga dia menemukan sebuah ruangan 'President suite ' yang merupakan Unit kamar terbaik yang dihadirkan hotek bintang lima tersebut.
Brakkk
Dengan langkah cepat Kaila membuka pintu kamar hotel tersebut lalu membantingnya dengan keras,membuat beberapa pasang mata di sana beralih menatap kearahnya karena datang tiba tiba dan membuat semua orang melongo karena keterkejutannya.
" Tidakk Hentikan semua i-------" Teriak Kaila yang justru langsung saja ucapannya menggantung di udara.
Saat dirinya mulai menyadari bahwa didepan sana terlihat salah satu kursi masih kosong,sedangkan satunya sudah diisi dengan seorang pria bertubuh tinggi tegap sedang duduk membelakangi dirinya,pria itu duduk berhadapan dengan seorang penghulu tanpa menoleh kearahnya.
Kaila menghela nafas lega,hingga senyumnya terukir merasa jika calon istri dari pria yang kini dia yakini sebagai mantan kekasihnya itu tak ada disana,tanpa dia sadari mengabaikan tatapan tatapan aneh dari beberapa pasang mata disana.
Dengan Langkah penuh semangat,Kaila pun berlari kecil menghampiri pria yang kini masih duduk membelakangi dirinya.
" Tristan..syukurlah akhirnya kamu batal nikah ju---" Ucap Kaila yang lagi lagi menggantung ke udara usai menepuk pundak pria didepannya,dan pria tersebut langsung spontan menoleh kearahnya.
" Ohh...tidak..di dia siapa..di dimana tristan.." Gumamnya sambil menatap tak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang,dia pun spontan mundur satu langkah dengan mulut setengah menganga yang dia bekap dengan tangannya sendiri.
" Hei..siapa kamu...?" Suara tersebut bukan berasal dari pria yang tadi sangka sebagai mantan kekasihnya,melainkan seorang pria paruh baya yang sudah berdiri dari tempatnya dan bersebelahan dengan pria tadi.
" Ma maaf pak,se sepertinya sa saya salah orang.permisi." Ucap Kaila dengan suara terbata bata lalu pamit undur diri
Dengan langkah hati hati mundur satu langkah sambil berjalan mundur sambil menundukan wajahnya untuk segera menghilang dari tempat itu saat itu juga.
" Tunggu...Berhenti." Suara Bariton itu ternyara milik Pria paruh baya yang tadi mampu menghentikan langkah kaki Kaila yang terlihat sedikit gemetar.
Kaila pun membalikan tubuhnya dan kembali berhadapan dengan dua pria tampan yang berbeda generasi tersebut dan juga beberapa orang disana yang ikut mengelilingi mereka.
" Apa maksudmu bilang putraku batal nikah?dan siapa kamu?kenapa bisa masuk ke dalam ruangan Privat ini.?" Tanya Pria paruh baya yang terlihat sangat kharismatik
" Sebelumnya saya minta maaf yang sebesar besarnya bapak bapak,terutama anda pak karena saya sudah lancang masuk kesini tanpa izin.karena niat saya datang kesini ingin mencari pacar saya yang katanya akan melangsungkan pernikahannya di hotel mewah ini.." Jelas Kaila dengan wajah gugup dan tegang,namun sebisa mungkin dia menguasai dirinya untuk tetap bisa bicara lancar berhadapan dengan orang orang didepannya yang sangat terlihat jelas bukan orang sembarangan.
" Lalu...?" Tanya Pria paruh baya itu sambil mengangkat sebelah alisnya
" E i iya ternyata saya salah orang.hehehe sekali lagi maaf ya pak..ternyata saya salah orang.." Balas Kaila sambil sedikit menyengir dan meringis merutuki kebodohannya.
" Baiklah kalau begitu detik ini juga kamu harus menikah dengan putraku.!" Tegas Pria paruh baya itu yang tak lain bernama Roynald Antasena.
Bersambung
Jangan Lupa kasih dukungannya jika suka
Happy reading
" A apa menikah..?!" Pekik Kaila dengan kedua bola matanya melotot
Sedangkan pria tampan dan terlihat masih muda itu juga tak kalah terkejutnya mendengar ucapan tak masuk akal dari papanya sendiri ,pria tersebut bernama Arsenio Kalandra Artasena. Atau yang biasa disapa Arsen.
" Pa.....!" Protes Pria bernama Arsen ,dan menurut Kaila pria tersebut berwajah Ketus tapi sialnya berwajah rupawan,ya itu setidaknya begitulah yang terlihat dari mata Kaila.
" Diam kamu.!" Hardik Roynald pada putranya
" Nggak bisa gitu dong pah.papa nggak bisa seenaknya main nikahin aku sama perempuan yang sama sekali tidak jelas asal usulnya ini." Cetus Arsen yang tetap tidak terima dengan keputusan sepihak yang dilontarkan sang papa
" Keputusan papa sudah bulat,kamu harus menikah dengan gadis ini.titik.!"
" What...?" Pekik Arsen dengan Bola mata tajamnya beralih menatap kearah kaila yanf berulang kali mengerjabkan ngerjab matanya.
Sepertinya gadis itu masih belum tersadar dari keterkejutannya yang serasa serba mendadak ini.
" Hei..ngapain Lo malah bengong kayak gitu..." Ketus Arsen menatap tajam kearah Kaila yang masih terlihat bingung seperti orang linglung membuat Arsen berdecak kesal
" Ck..dasar gadis kampungan,bisa bisanya papa mau maksa nikahin aku sama gadis kampungan seperti ini pah.?!" Arsen kembali protes dan tak terima dengan keputusan sepihak dari sang papa
" Kalian..bawa gadis itu ke ruang ganti,dandani dia layaknya seorang pengantin.!" Titah Roynald pada beberapa anak buahnya dan juga asisten rumah tangganya.
" Eh eh apa apaan ini lepasin saya dong pak,saya mau dibawa kemana..?" Protes Kailah ketika kedua anak buah Roynald memengangi kedua tangannya bak seperti seorang tawanan saja.
" Maaf Nona,kami hanya menjalankan perintah tuan besar." ajar salah satu mereka yang langsung menarik Kaila masuk kedalam salah sebuah kamar yang ada diruangan 'President suite ' tersebut.
Disusul dengan langkah kaki Roynald juga Arsenio beserta anak buahnya usai membisikan sesuatu pada pak penghulu untuk mau bersabar menunggu sebentar karena calon mempelai wanitanya baru datang dan harus di rias pengantin seperti pada umumnya terlebih dulu.
Sedangkan di sebuah Kamar yang terlihat mewah dan megah dengan kelas VVIP yang terlihat sangat Elegant karena merupakan kamar dengan desain gaya eropa,terlihat Kaila sedang duduk didepan cermin besar yang merupakan meja rias khusus pangantin.
" Pa..please papa jangan gila dong pa,main ngawanin anak orang sembarangan." Protes Arsen mendekat kearah sang papa yang hany diam berdiri tegap menatap gadis pilihannya
Kaila pun rupanya ikut berdiri dan memprotes atas tindakan pria paruh baya yang penuh kharismatik tersebut.
" Tunggu sebentar,bapak tidak bisa seenaknya dong main paksa saya nikah sama putra bapak,enak saja saya tidak mau.!" Sungut Kaila yang kini sudah berdiri dan menghampiri Roynald dan berdiri tepat dihadapan pria paruh baya tersebut
Roynald kembali menghela nafas,dia sadar betul bahwa tindakannya barusan tidak di benarkan,namun demi menjaga nama baik keluarga dan perusahaan.dia harus rela mengesampingkan ego untuk memilih berusaha melunakan gadis didepannya.
" Saya Mohon selamatkan nama baik keluarga saya,hanya kamu yang bisa menyelamatkan nama bakk saya.saya mohon nona..." Ujar pria paruh baya tersebut terlihat saat roynald perlahan membungkukan tubuh untuk bersimpuh memohon pada gadis yang kini berada didepannya.
" Pa..." Protes Arsen tak terima saat sang papa akan berlutut didepan Kaila hal itu saja membuat Kaila dengan cepat menahan tubuh pria paruh baya tersebut
" Maaf pak,jangan seperti ini.bapak nggak perlu sampai berbuat sampai sejauh ini." Ucap Kaila melawan gugup di hatinya
Karena ini untuk pertama kalinya ada seseorang yang memohon padanya dan lebih parahnya lagi pria tersebut merupakan sosok pria paruh baya yang jelas aturannya harus lebih di hormati.
Sedangkan disatu sisi Arsen berulang kali menggeram dan berdecak kesal melihat tingkah konyol sang papa yang rela menrendahkan diri pada sosok gadis yang tak tau asal usulnya dan entah itu datangnya dari planet mana.
" Maka dari itu,aku mohon sama kamu nona menikahlah dengan putraku tolong selamatkan nama baik keluargaku..." Pinta Roynald dengan memasang wajah sendu layaknya seorang ayah yang sedang di rundung kesedihan
Sementara Kaila meneguk salivanya dengan kasar,disatu sisi dia tidak pernah mengharapka hal seperti ini terjadi dalam hidupnya,yaitu harus menikah dengan sosok pria yang sama sekali tidak pernah dia kenal,tapi disisi lain dia tidak tega dan merasa iba dengan wajah memelas dari pria paruh baya tersebut.
" Ta tapi pak,sa saya harus bertanya dulu sama kedua orang tua ku terlebih dan meminta izin padanya." Ucap Kaila dengan suara sedikit bergetar
Roynald tersenyum penuh kelegaab karena sudah mendapatkan satu titik terang.
" Baiklah kalau begitu sekarang cepat hubungi kedua orang tuamu,dan suruh datang kesini."
" Tapi kedua orang tua saya di kampung pak." Cicit Kaila
" dimana alamat tempat tinggal kedua orang tuamu biar nanti anak buah saya datang menjemput mereka.!"
" Ya nggak bisa begitu pak,soalnya kampung saya jauh." Sahut Kaila sambil menahan kesal
" Baiklah kalau begitu hubungi saja terlebih dulu kedua orang tuamu untuk meminta izin menikah sekarang,setelah kamu menikah dengan putra saya,saya akan langsung berkunjung langsung dikediaman kedua orang tuamu." Ucap Roynald tanpa mau di ganggu gugat.
" Aku mohon sekali sama kamu nona-----" Roynald menjeda ucapannya langsung dapat ditangkap langsung oleh Kaila
" Kaila pak..nama saya kaila salsabilla." balas Kaila
" Baiklah kalau begitu kaila,saya Roynald dan juga putra saaya arsen.." Tutur pria paruh baya itu dengan lembut
Kemudian Kaila pun mengambip ponsel miliknya dari dalam saku celana jeansnya dan langsung menghubungi kedua orang tuannya.
" Hallo assalamualaikum bu." sapa Kaila usai panggilannya tersambung dan di jawab ibunys diseberang sana
" Iya walaikumsalam nduk ada apa,tumben sekali malam begini telpon ibuk."
Kaila terdiam sesaat sambil berulang kali menghela nafas,mengatur nafasnya yang mulai tak beraturan.karena sangking gugup disertai rasa takut dan cemas akan respon ibunya.
" Emm.begini bu kaila hanya ingin mengatakan sesuatu sama ibu..."
" Katakan saja nak,ada apa?kamu baik bakk saja kan nduk disana..?"
Kaila kembali gugup kala mendengar pertanyaan yang terlontar dari sang ibu
" Iya bu Kaila baik baik saja kok."
" Syukur alhamdulilah kalau begitu nduk,ibu sangat khawatir sama kamu,sekarang memangnya apa yang ingin kamu katakan sama ibu.?"
" Kaila kaila kaila emmm.." Kaila menggantung ucapannya sambil melirik kearah Roynald yang memberi anggukan kepala sambil tersenyum lembut,sedangkan saat dia beralih menatap Arsen,pria itu malah menatap sebaliknya yaitu menatap Kaila dengan tatapan sangat tajam dan gelap membuat Kaila sedikit bergidik ngeri..
" Ndukk.kamu masih disana kan nduk?kamu baik baik saja kan nduk.."
" Eh i iya bu aku masih disini bu,a aku baik baik saja."
" Katakan saja Kaila jangan ragu..." sahut Roynald dengan lembut seakan mengerti apa yang ada didalam otaknya. Lalu dengan setengah hati,kaila pun membuka suaranya
" Ka kaila akan menikah hari ini bu.."
" Apa menikah?hari ini ? yang benar saja nduk dengan siapa..?" terdengar rentetan pertanyaan dari seberang sana
" De dengan..."
" Biar saya saja yang bicara sama ibu kamu."
Dengan langkah cepat roynald mengambil alih ponsel di genggaman Kaila,lalu mengikis jarak untuk sekedar berbicara lewat telpon dengan Ibunya Kaila.
Setelah kurang lebih sepuluh menit mengobrol dengan seseorang yang tak lain adalah ibunya Kaila,pria paruh baya itu mengembalikan kembali ponsel milik Kaila.
" Semuanya sudah beres,ibumu sudah menyetujui semuanya." Ujar Roynald sambil menyodorkan kembali ponsel kaila
" Ambillah ibumu ingin bicara sekali lagi sama kamu. " Tutur Roynald dengan lembut,sehingga Kaila kembali menerima ponselnya lagi
" Hallo ibu..."
" Iya nduk..ibu merestuimu menikah dengan pilihanmu nduk yang terpenting kamu bahagia dan masa depanmu terjamin."
" Jadi maksud ibu,ibu mengizinkan aku menikah?" Tanya Kaila memastikan
" Iya nak,ibu mengizinkan, toh nanti papa mertuamu bilang kalau secepatnya akan datang ke rumah untuk menjemput ayah dan ibu.mu "
" Ta tapi bu bagaimana dengan ayah bu apa ayah juga mengizinkan aku menikah sekarang juga..?"
" Iya nduk ayah dan ibu menginzinkan."
.
.
.
.
Satu jam kemudian,Kaila sudah tampak cantik dengan balutan gaun pengantin yang memakai pakaian pengantin adat sunda,gadis berwajah imut itu kini sudah disulap layaknya ratu sehari yang semua orang di buat pangkling oleh setiap mata yang memandangnya.
Dan kini sudah berdiri juga ayah dan ibunya yang juga sudah berpenampilan rapi,sedang menggiring sang putri satu satunya menuju ke pelaminan.
Kaila pun dipersilahkan duduk bersebelahan dengan mempelai pengantin pria yang kini mulai menjabat tangan penghulu yang hak walinya di wakilkan oleh penghulu mengingat ayahnya yang sudah sepuh.
" Mari jabat tangan saya mas arsenio.apa anda sudah siap.?" tanya pak penghulu
" Iya saya sudah siap....!" Jawab pria berwajah ketus tapi rupawan itu dengan lugas dan suara beratnya.tanpa menoleh sedikit pun kearah Kaila yang kini mati matian menahan gugup
" Bismillahirrahmanirrohim.."
" Saya nikahkan engkau saudara Arsenio kalandra Artasena bin Roynald artasena dengan saudari Kaila salsabilla binti Arya wiguna dengan mas kawin uang tunai sebesar satu juta di bayar tunai."
" Saya terima nikah dan kawinnya,Kaila salsabilla binti arya wiguna dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."
" Bagaimana para saksi sah...?"
" SAAAAAH......"
Bersambung
Happy reading
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!