NovelToon NovelToon

The Hunter Adventures

Chapter 1: Prolouge

  Arlan adalah dunia yang dipenuhi banyak keanekaragaman flora dan fauna yang berlimpah. Di Arlan juga terdapat banyak aneka ras di dalamnya. Terdapat 8 ras di Arlan, yaitu: Manusia, Elf, Beastman, Wingman, Mermaid, Drago, Dwarf dan yang terakhir Demon. Setiap daerah dipimpin oleh kerajaan yang membuat daerah dapat diatur lewat aturan-aturan setiap kerjaan tersebut. Namun setiap ras tidak selalu berhubungan baik yang membuat terjadinya perang kekuasaan dengan siapa yang mempunyai hasil pangan yg berlimpah maka kerajaan itu yang pantas jadi pusat perdagangan antar kerajaan dan dicap sebagai kerjaan makmur.

   Setelah beberapa tahun berlalu, akhirnya perang itu telah usai lewat kepemimpin baru di kerajaan manusia yaitu raja Reon Oswald generasi yang ke 5 yang menyatakan perdamaian terhadap 7 ras yang lain dengan menandatangani surat persatuan antar ras untuk selalu mengsetarakan hasil upah dan selalu melakukan perdagangan hasil sumber daya setiap masing-masing kerajaan tersebut.

   Akhirnya sebagai hasil perdamaian para raja kerajaan membuat sebuah serikat petualang untuk membuka lapangan kerja baru yang bisa untuk semua ras, dan gak hanya itu setiap ras boleh menikahi dengan antar ras lain agar hubungan antar semakin harmonis.

   Karena hasil perdamaian tersebut kehidupan di Arlan menjadi damai kembali. Guild petualang selalu ramai dan banyak lahirnya para petualang

Hebat dan kuat disana. Mereka selalu mengambil misi mulai dari masalah kecil hingga yang besar, mereka selalu dapat menuntaskan semua misi tersebut.

   Guild petualang sekarang sudah melebar luas ke seluruh benua dan semakin banyak lagi yang mendaftar menjadi petualang, karena hal itu guild petualang akhirnya membagikan beberapa petualang senior untuk dikirimkan ke setiap benua menjadi petualang tetap dan sekaligus mentor untuk para petualang baru yang akan daftar agar dapat mempermudah guild untuk bisa mengatur seluruh pendaftar baru yang ingin bergabung menjadi petualang di guild.

    Di salah satu desa bernama Charcoal Village hidup lah Nao,seorang anak muda yang ingin berambisi besar ingin menjadi petualang seperti kedua orang tua nya. Orang tua Nao adalah petualang senior tetap di Charcoal Village yang sangat dihormati disana, dan mereka selalu membantu warga desa mengalami kesusahan dan melindungi desa dari serangan monster buas yang ingin merusak pemukiman desa.

   Ayah Nao bernama Karlos, dia mempunyai rambut berwarna coklat pendek dan tebal, berjanggut coklat, badan kekar, warna mata hitam, ras manusia, kulit agak berwarna coklat, menggunakan baju zirah tebal berwarna biru muda, dan dia menggunakan palu satu tangan dan perisai lebar.

  

Ibu Nao bernama Ariel, dia mempunyai rambut berwana merah kecoklatan dan panjang, paras cantik, berkulit nila, mata berwarna merah, ras manusia, menggunakan baju zirah ringan berwarna putih dengan kain warna hijau, dan dia menggunakan tombak panjang.

   Mereka telah melalui banyak misi di Charcoal Village dan selalu menceritakan pertarungan mereka kepada Nao sebelum tidur, Nao saat itu berumur 7 tahun dan dia sudah dilatih oleh ayah nya untuk menjadi petualang. Sebenarnya Ariel tidak menyetujui Anak nya menjadi petualang karena menjadi petualang sangat lah berbahaya tapi Karlos membujuk nya dan akhirnya Ariel menyetujuinya.

   Pada suatu malam hari Nao tiba-tiba terbangun dari tidur nya dia melihat seluruh desa terbakar dari lewat jendela nya, Nao langsung keluar dari kamarnya dan menuju ke pintu depan, seketika pintu itu terbuka, yang membuka pintu itu adalah ibu nya Nao.

"Nao apa kau terluka?" Ucap Ariel yang langsung memeluk Nao.

"Iya aku baik-baik saja, dimana ayah dan apa yang terjadi?" Jawab Nao sembari melihat ibunya dengan wajah bingung.

"Aku tidak tahu anakku, Tiba-tiba para gerombolan monster menyerang desa kita denga buas, Ayah, ibu dan para petualang lain sedang berusaha menghentikan penyerangan para monster." Jawab Ariel.

Seketika itu ada monster yang ingin menyerang mereka tapi monster itu dihalau oleh Karlos ayah nya Nao dan langsung menghajar monster itu sampai mati. Setelah itu Karlos mendekati Ariel dan Nao untuk memastikan mereka gapapa.

  Karlos memberikan perintah ke Ariel, "Ariel bawa Nao ke tempat yg aman, biar ku yang menghalang para monster ini dan tolong para pengungsi keluar dari desa."

Ariel menjawab, "Kau melakukan semua sendiri Karlos? Ku gak bisa ninggalin kau begitu saja kan, ku ikut denganmu di garis depan."

Karlos menepuk bahu ariel, "Ariel apakah kamu tidak tahu situasi sekarang sedang buruk, guild pusat tidak bisa mengirim bala bantuan karena tidak ada yang bisa kesini karena monster ini, jadi hanya sisa kita saja sekarang."

Ariel terkejut, "jadi para petualang lain mereka pada gugur dan bala bantuan tidak bisa datang, sial kenapa ini harus bisa terjadi kepada kita?" Dengan wajah kesal dan sedih secara bersamaan.

Nao menarik baju Ariel. "Ayah dan Ibu kalian tidak usah khawatir kan ku aku akan bantu para pengungsi untuk melarikan diri jadi kalian bisa fokus untuk mengalahkan para monster jahat."

Ariel langsung mengeluarkan air mata, "oh.. Nao, anakku kau sudah mulai tumbuh dewasa ya ibu sangat bangga padamu." Ariel memeluk Nao lagi dengan sangat erat.

Karlos lalu dengan tegas menatap Nao sambil mengucap, "apa ku bisa mengandalkan mu untuk tugas penting ini?"

Nao langsung menjawab, "ya Ayah ku bisa melakukan tugas tersebut dan menuntaskan semuanya." Nao memasangkan wajah percaya diri dan menatap ayahnya. 

   Karlos langsung menganggukan kepala nya dan memberikan Nao sebuah pisau kecil kepadanya dan Ariel memberikan sebuah kalung kristal dan memakaikan ke Nao sebagai jimat untuk keselamatan Nao. Setelah dikasih Karlos dan Ariel memeluk Nao dan mereka langsung pergi ke garda depan dan meninggalkan Nao sendiri disana.

 

  Nao kecil pun menangis dan dia berlari langsung ke tempat para pengungsi yang ingin melarikan diri dari amukan para monster kejam. Nao bertemu dengan kepala desa Charcol dan memberi tahu bahwa bala bantuan dari guild pusat tidak bisa membantu dan para petualang yang tersisa hanya kedua orang tuanya. dan itu membuat kepala desa shock berat tentang berita yang dibawakan Nao dan akhirnya kepala desa membimbing seluruh penduduk desa untuk melarikan diri dari tempat pengungsian ke arah selatan desa yaitu melewati sungai.

   Di Daerah depan desa, Karlos dan Ariel masih menghadang para monster untuk tidak membiarkan lewat ke tempat para pengungsi berada. Tetapi ada suatu sosok memberhentikan para monster dan mendekati mereka berdua dengan pendang panjang di tangan kanan nya.

Karlos berteriak lalu bertanya, "siapa kau? dan tujuan kau kemari membawa para monster

ke desa ini?"

Lalu sosok misterius itu menjawab, "aku... kau tidak perlu tahu namaku kalian juga akan mati disini."

Lalu Ariel merasakan hal yang tidak mengenakan. "Aura ini sangat... tidak salah kau.."

   Seketika sosok itu tiba-tiba menyerang Ariel dan menusuk nya. Karlos langsung menoleh ke arah Ariel dengan muka shock, setelah itu Ariel langsung terkapar di tanah dengan luka yang besar. Karlos yang kaget melihat itu lalu berlari mendekati Ariel,

"ARIEL... Bajingan ku akan bunuh kau sekarang!" Ucap Karlos sambil menatap tajam orang misterius itu.

Orang misterius itu membersihkan pedang dia dari bekas darah-nya Ariel, "Jadi ini yang dinamakan petualang petualang terkuat di Arlan, sungguh mengecewakan ku pikir kalian bisa menjadi lawan yang seimbang."  Ucap orang misterius itu.

   Karlos akhirnya menyerang sosok itu dengan hantaman keras menggunakan palu nya ke arah dia, tapi sosok itu bisa menangkis serangan Karlos. Karlos terus menyerang tanpa henti tapi dia tetap tidak bisa melukai sosok itu dan hal-hasil Dia dibalas oleh sosok itu dengan menusuk nya dibagian perut Karlos sampai muntah darah. Sosok itu menarik kembali pedangnya dari badan Karlos dan Karlos pun tidak berdaya.

Orang misterius itu menatap Karlos dengan wajah datar, "Hmmm.. Jadi ini sudah berakhir,

bahkan kau tidak bisa melukai ku memang manusia selemah ini tapi kenapa manusia menjadi kasta paling atas dari ras yang lain." Ucap orang misterius.

Karlos lalu membalas perkataan dia"Jadi kau ingin membuat perang antar Ras di Arlan dan membuat mereka semua saling membenci satu sama lain akh... ugh."

Orang misterius itu jongkok lalu wajah dia mendekati Karlos, "ku tidak bermaksud untuk membuat Arlan menjadi perang besar tetapi ku hanya memberi pesan saja kepada semua bahwa ras manusia tidak pantas menjadi ras yang paling atas dari yang lain."

Karlos menatap orang itu dengan bingung. "Keliatan nya kau membenci sekali kepada ras manusia emang ada masalah apa sama kau?"

Orang misterius itu pun menjawab, "kau bahkan tidak tahu sama kaum kamu sendiri, memang manusia tidak bisa dipercaya begitu saja, kuberitahu sebelum kau mati. Klan ku

telah hilang oleh tangan para kerajaan manusia dan sekarang mereka memburu ku untuk menjadi budak mereka yang haus akan kekuatan kita dan menjajah daerah lain dengan menggunakan kita."

Karlos pun marah dengan orang itu. "Apa? Maksudnya kau menuduh kita seluruh ras manusia sama seperti orang bajingan itu, kau sudah buta dengan balas dendam seharusnya kau memberi tahu kepada kita untuk bisa menolong kau menangkap orang itu." Ucap Karlos.

Orang misterius itu langsung berdiri lalu menatap Karlos dengan tajam. "Itu sudah terlambat untuk itu ku sudah terlanjur menjadi seperti ini kau tidak bisa lagi membantuku untuk kali ini sang pahlawan manusia (The Guardian) Karlos."

Orang misterius itu pun pergi meninggalkan Karlos yang sekarat. Kalos lalu menatap Ariel yang sudah tidak bernyawa. "Ariel... maafkan aku, aku gagal menolong mu, dan Nao..." Karlos Langsung terbaring ke tanah dan menghembuskan nafas terakhir dia. 

   Nao dan seluruh warga desa berhasil melarikan diri lewat arus sungai, dan Mereka semua selamat berkat berita Nao. Kepala desa berterima kasih kepada Nao dan memeluk Nao, Nao menangis sangat kencang karena telah meninggalkan ayah dan ibu nya disana demi melindungi seluruh warga desanya. Nao akhirnya bertekad menjadi petualang hebat seperti kedua orang tuanya dan menjadi lebih kuat untuk dirinya.

BERSAMBUNG....

Chapter 2: Begining The Adventure Of The Hunter

   10 Tahun setelah kejadian itu. Nao sekarang sudah menjadi petualang yang dulu dia impikan dan pangkat dia sekarang adalah rank gold dan dia sangat dikagumi dalam guild pusat karena Nao sudah banyak mengambil quest pembantaian monster buas sendiri. Karena hal itu para orang guild memanggilnya dengan nama The Hunter.

   Nao memulai kariernya sebagai petualang dari umur 14 tahun dia telah melakukan banyak quest dari pengumpulan tanaman obat-obatan, memburu monster kecil, dan membantu para pedagang yang ingin berpindah kota yang butuh penjaga selama perjalanan. Nao juga sering berhadapan dengan para bandit yang sering menyerang pedagang keliling yang membuat dia menjadi gampang dikenal di seluruh kerajaan manusia yang bernama Oswald.

   Nao cepat berkembang menjadi petualang berkat latihan yang dikasih oleh kedua orang tua, dan para senior yang melatih selama dia masih pemula, dan dia suka membaca buku tentang ekologis monster di perpustakaan guild.

   Selama dia menjadi petualang dia juga mempunyai rekan yang seumuran dengan nya yang berkeluarga baron. Mereka menjadi teman karena Nao pernah menyelamatkan mereka dari pasukan ogre yang ingin membunuh mereka.

   Pertama ada Laveria von Grafe, dia adalah putri dari bangsawan Grafe, dia memiliki jiwa keadilan yang kuat dan dia memiliki kekuatan fisik yang kuat walau dia terlalu keliatan otot nya. Dia memiliki julukan yaitu "Violet Wall" Karena dia bertugas sebagai tank di dalam tim.

  Yang kedua adalah Auram Von zaun, dia adalah putra pertama dari bangsawan Zaun, dia memiliki sifat dingin dan tegas kepada orang lain, tapi dia hanya membuka sifat aslinya kepada Nao saja yaitu dia itu pemalu kalau bicara ke orang asing. Dia bisa terbuka sama Nao karena dia percaya sama Nao yang selalu memberikan saran dan mendengar masalah apa yang Auram alamin, dia mempunyai julukan yaitu "Ice Prince" Karena sifat nya dia yang dilihat oleh para petualang wanita yaitu keren dan ganteng.

  Dan yang terakhir Alex Von Elekson, dia adalah putra kedua dari bangsawan Elekson, dia memiliki sifat keras kepala dan agak narsis, tapi ilmu sihir nya tidak bisa diremehkan dengan satu sengatan musuh akan langsung kejang-kejang akibat sihir listrik nya Alex, dia menjadi teman dekat Auram dari sejak mereka kecil dan dia ingin membuktikan bahwa dia bisa menjadi penyihir petualang terkuat di Oswald.

  Mereke berempat selalu bersama dan menyelesaikan quest mengalahkan pasukan ogre, berburu steel lizard dan bahkan mengalahkan cyclops. Nama mereka menjadi terkenal sebagai pahlawan petualang generasi baru karena karena prestasi yang mereka dapatkan, tapi kelompok itu tidak bertahan lama karena masalah personal.

  Laveria dipanggil balik oleh keluarga nya dan dia harus melanjutkan bisnis keluarga mereka yaitu sebagai pengurus guild perdagangan keliling antar kota. Kalo Auram dia harus menjadi kesatria penjaga kerajaan Oswald dan dia harus menikahi putri kerjaan bernama Rucresia Von Oswald.

  Dan Alex dia harus membantu penelitian besama ayah nya untuk membuat item sihir baru untuk membantu para bangsawan dari daerah lain. Dan Nao sekarang menjadi petualang dan menjalankan nya sendiri sampai mencapai rank gold.

  Sekarang Nao berumur 17 tahun dan dia sudah menjadi petualang terkuat di Oswald dan dia hampir setara kekuatan dengan orang tuanya dulu, tapi dia tidak bisa menggunakan senjata berat jadi dia masih menggunakan pedang lamanya dan menambah senjata baru di tangan kiri nya yaitu perisai digabungkan dengan pedang.

  Nao menuju ke guild petualang dan ketemu dengan Ovilia sang resepsionis petualang yang sangat disenangi oleh para petualang pria di guild karena kecantikannya dan keanggunan-nya.

"Oh... Nao selamat pagi, kau ingin mengambil quest berburu seperti biasa kan?" Sapa Ovilia dengan wajah senyumnya yang manis.

"Untuk hari enggak dulu aku ingin membaca buku di perpustakaan guild untuk mempelajari tanaman obat-obatan karena aku lagi butuh untuk persiapan buat perjalanan ke daerah lain." Jawab Nao.

Ovilia pun bertanya kembali, "Kau ingin berkelana Nao? Tumben... biasanya kau meminta quest berburu setiap kau datang kesini."

  Nao pun menjawab dengan isi pikirannya, "begitu ya, itu udah jadi kebiasaan setiap hari seperti itu karena tugas sebagai petualang kan buat kelangsungan kehidupan setiap hari."

Mendengar jawaban tersebut, Ovilia menghela napas. "Yah kau benar, tapi jangan terlalu serakah mengambil questnya kasian yang lain gak kebagian."

Ovilia pun teringat pesan yang dititipkan untuk Nao. "Oh iya.. Nyonya Airi ingin bertemu dengan mu di ruangannya, katanya dia ingin berbicara dengan mu."

"Ketua guild ingin menemui aku, baiklah aku akan bertemu dengan nya sebelum aku ke perpustakaan." Ucap Nao.

"Ah... iya aku hampir aja lupa aku bawa oleh-oleh buat kamu, roti kacang manis kesukaan Ovilia."

Lanjut Nao sembari memberikan bingkisan ke Ovilia. "Roti kacang manis? Oh terimakasih Nao, kau selalu membawa makanan di waktu yang tepat aku belum sarapan pagi ini, jadi aku tertolong dengan ini." Ovilia menerimanya dengan tersenyum lebar.

"Sama-sama kalau begitu aku ketemu sama ketua guild diruangannya, mungkin dia sudah menunggu ku daritadi." Jawab Nao.

"Baiklah dan terima kasih lagi buat rotinya, semoga hari mu menyenangkan!" Balas Ovilia sambil melambaikan tangan nya ke Nao.

  Akhirnya Nao naik ke lantai 2 menuju ruang guild master, setelah Nao naik ke lantai 2 para petualang laki-laki bergosip tentang Nao karena mereka iri samanya karena Nao terlalu dekat dengan Ovilia yang membuat mereka tidak bisa mendekati Ovilia.

  Nao akhirnya tiba di ruang guild master dan bertemu dengan nyonya Airi sang guild master di kerajaan Oswald. Nyonya Airi adalah guild master dan juga Scholars di kerajaan Oswald, yang membuat dipilih menjadi guild master karena dia bisa mengatur kelangsungan guild dan dia orang yang banyak ingin tahu yang luas yang membuat dia dipilih oleh sang raja karena kinerja dan sifat nya dia.

  Sesampainya depan pintu Nao pun mengetuknya "Permisi... ini aku Nao, apa boleh masuk?"

"Ara... buka saja pintunya itu tidak dikunci kok." Jawab Airi setelah mendengar suara Nao dan langsung menutup bukunya lalu berdiri dari kursi.

Nao langsung bertanya kepada Airi, "Anda memanggilku kesini Nyonya Airi? Kuharap bukan hal sepele lagi."

"Tidak kok malah ini adalah masalah serius, ayo duduk kita sambil minum teh dan makan kue." Lanjut Airi dan mempersilahkan Nao untuk duduk di sofa yang ada di dalam ruangannya

  Nao langsung duduk disofa panjang dan Nyonya Airi menyiapkan teh dan kue di meja yang berada didepan Nao, lalu Nyonya Airi duduk berhadapan ke Nao. 

"Nao sudah gak berasa kau udah menjadi gold rank, prestasimu sangat cepat yang membuatku terkejut, kau adalah petualang pertama yang cepat naik pangkat di Oswald." Ucap Airi sembari menyeduhkan teh dan memberikannya kepada Nao.

Setelah mendengar itu Nao pun bertanya, "Kau memanggil aku kesini cuma ingin kasih selamat atas prestasi?."

"Ara, Nao kau selalu serius terhadap apapun, knp gak terlalu santai sedikit saja? Yah tapi itu juga yang membuat aku suka tentang mu" Jawab Airi dengan senyum di wajahnya.

Nao pun menjawab dan bertanya kembali, "Ku harap itu pujian dari mu Nyonya Airi. Jadi, ada masalah apa sampai urgent untuk memanggilku kesini?"

Airi meminum tehnya dan menjawab, "aah.. Nao aku ingin kau menjadi petualang tetap di desa Spira."

"Desa Spira? jadi aku bukan menjadi petualang yang bisa berkeliaran lagi?" Lanjut Nao.

"Iya sesuai persyaratan guild, setiap orang sudah mencapai gold rank dia harus menjadi pengajar di daerah yang terdapat banyak kandidat baru dan menjadi petualang tetap disana." Ucap Airi.

Mendengar itu Nao bertanya kembali, "Jadi perjalanan yang kemarin kita janjikan sudah dibatalkan?"

"Untuk janji kemarin itu bisa diambil sama petualang lain untuk menuntaskan nya." Jawab Airi.

"Huh.. padahal aku sudah banyak persiapan yang sudah ku buat untuk pergi ke kota Sonata buat mengambil banyak quest disana dan banyak peralatan bagus disana." Ucap Nao dengan sedikit kecewa.

"Ayolah Nao, kau tau kan kau adalah orang yang paling ku andalkan, buat tugas seperti ini. Terlebih lagi desa Spira juga kekurangan personel disana." Lanjut Airi dengan membujuk Nao agar mau pergi ke desa Spira.

"Huh... Baiklah akan ku ambil tawaran tersebut, ini demi diriku juga, desa Spira juga bukan tempat yang buruk juga buat jadi tempat tinggal." Nao akhirnya menerima pindahan tersebut.

  Airi pun senang dan berterima kasih kepada Nao. "Terima kasih Nao aku akan kasih tau teman ku disana bahwa akan ada petualang tetap untuk tinggal disana."

Airi langsung memberi tahu temannya di desa Spira dengan alat sihir komunikasi. Setelah itu obrolan mereka selesai dan Nao keluar dari ruangan guild master dan menuju ke lantai satu dan ketemu lagi dengan Ovilia.

"Jadi kau berbicara tentang apa dengan guild master?" Ovilia bertanya dengan penuh penasaran.

"Aku dipindahkan ke desa Spira sebagai petualang tetap disana." Jawab Nao.

"APAAA? kau pindah!" Ovilia sangat terkejut mendengar hal itu.

"Kecilkan suaramu dan iya aku pindah karena sudah aturan guild rank gold harus menjadi pengajar di daerah yang terpencil." Lanjut Nao. 

"Uuhhh.. Nanti tempat ini tidak bakal sama tanpa kehadiran mu." Ucap Ovilia dengan ekspresi sedih.

Melihat wajah Ovilia yang sedih Nao pun berkata, "Itu sudah aturan ya harus dijalan kan tapi kapan-kapan ku kesini untuk berkunjung."

  "Janji?" Tanya Ovilia.

  "Iya aku janji." Jawab Nao.

  Ovilia langsung meminta Nao untuk berjanji untuk sesekali menemuinya. Dan Nao menerima janji tersebut. "Baiklah ku juga harus bersikap profesional" Ucap Ovilia. "Selamat bersenang-senang disana Nao." Lanjut Ovilia dengan memberikan salam perpisahan kepada Nao.

"Iya terima kasih Ovilia." Jawab Nao. Nao akhirnya mempersiapkan barang-barang buat pindah ke desa Spira dihari itu juga dan dia berangkat pada sore hari dengan menaiki kereta kuda.

   "Jadi kehidupan ku yang baru akan segera dimulai. Ayah, ibu Nao sudah siap menjadi petualang sama seperti kalian. Tolong perhatikan terus dan melihat aku menjadi petualang yang kuat seperti kalian."

BERSAMBUNG....

Chapter 3: The Hunter meet the Dragon race Child

  Sebelumnya Nao diberikan sebuah Kontrak oleh Nyonya Airi ketika ingin mau berangkat ke desa Spira yaitu menjadi petualang tetap di desa Spira dan tinggal disana selama dia sampai pensiun dari tugas menjadi petualang dan Nao harus bisa bertanggung jawab bila ada sesuatu di desa Spira sebagai pion terdepan untuk menjaga desa dari bala bahaya disana.

   Nao mulai bisa merasakan betapa mulia orang tua nya untuk menjaga Desa Charchol dulu karena lewat kontrak ini, yang membuat Nao menjadi mengerti bahwa menjadi petualang itu emang sulit untuk diraih oleh beberapa orang karena taruhan nya itu hidup dan mati.

   Beberapa hari berlalu Nao akhirnya tiba di desa Spira dan disambut oleh kepala desa dan warga desa lainnya dengan hangat oleh mereka bahwa bakal ada petualang tetap yang akan menjaga desa dari bala bahaya para monster yang berkeliaran.

"Selamat datang di desa Spira nama saya adalah Ran senang bertemu dengan mu petualang."

Sambut kepala desa dengan senyum lebar. "Senang bertemu denganmu nyonya namaku Nao dari petualang Oswald ku harap bisa bekerja sama dengan kalian." Jawab Nao. "Nama aku adalah Ran aku adalah kepala desa Spira jadi Jangan telalu formal ke aku kita sudah anggap kau udh bagian dari kita jadi jangan terlalu malu ok." Ucap Ran. "Iya terima kasih banyak atas semuanya Nyonya Ran." Jawab Nao. Ran lalu berbalik badan, "Baiklah gimana kalau aku antar kau ke rumah barumu untuk kau huni disitu selama bertugas disini." Ucap Ran.

   Nao lalu terkejut mendengar perkataan Ran tadi, "Aku dapat rumah untuk tinggal disini? kukira aku bakal tinggal dipenginapan saja." Ucap Nao. Ran pun menjawab "Tentu saja kita tidak mungkin tamu spesial kita tidak diberikan tempat tinggal yang akan melindungi desa kita ya kan." Ran lalu menghadap ke Nao dan tersenyum sambil mengedipkan satu matanya.

   Setelah itu Nao dan Ran pergi menuju ke sebuah rumah yang sudah dipersiapkan oleh para desa untuk Nao dihuni selama di desa Spira. Rumah yang akan dihuni Nao adalah sebuah rumah kayu dengan perabotan seadanya seperti alat masak, 1 tempat tidur, 1 lemari buat pakaian, 1 set kamar mandi + toilet, dan ada cerobong asap buat menghangatkan ruangan saat malam hari. Nao merasa terhormat ke semua penduduk desa karena sudah repot-repot membuatkan rumah buat dia padahal Nao adalah manusia biasa yang tidak mempunyai ke spesialan apa-apa dan dia juga bukan dari keluarga bangsawan.

   Nao lalu menundukan badan dia. "Terima kasih banyak untuk segala nya nona Ran apa kau yakin memberi kan tempat tinggal hanya untuk saya. Ran pun menjawab, "ini udh kesepakatan bersama jadi tidak usah di khawatirkan, jadi sekali lagi mohon kerja sama nya ya tuan Nao atau kita panggil kau tuan Hunter." Ucap Ran. Nao mendengar hal itu dia langsung bingung. "Tuan Hunter? Apa itu sebuah julukan buat saya? 

"Wow, bahkan kau gak tau julukan mu dari guild pusat." Ucap Ran.

"Ya aku kurang begitu peduli dengan julukan yang diberikan oleh guild untuk aku, aku hanya fokus dengan quest yang dikasih oleh guild dan rata-rata quest nya itu berburu." Sahut Nao.

"Pantas saja kau mendapatkan julukan itu di guild, ya sudah aku pergi dulu masih banyak urusan yang aku belum kelar kan, semoga kau betah untuk tinggal disini." Ujar Ran

"Oh.. Baiklah, maaf sudah merepotkan anda, mungkin aku akan betah disini." Jawab Nao.

Ran lalu menepuk telapak tangan dia. "Syukurlah kalau begitu, aku pamit dulu sampai jumpa tuan Hunter." Ran lalu melambaikan tangan ke arah Nao dan dia pamit. 

"Iya sampai jumpa Nona Ran." Nao juga melambaikan tangan dia lalu masuk ke dalam rumah barunya. 

  Nao mulai menata barang-barang yang dia bawa dan dia melepaskan helm dan armor nya dan dia mengganti pakaian nya dengan menggunakan kaos dan celana kain yang dia sudah bawa di dalam tas nya.

"Akhirnya aku sudah sampai ke desa Spira." Lalu Nao pun memegang dan menatap kalung pemberian ibunya. "Ayah, ibu tolong terus perhatikan aku terus, dan beri aku kekuatan." Ujar Nao.

  Setelah itu Nao mengasah pedang dan pisau dengan menggunakan batu sungai yang dia selalu bawa dan membersihkan armor nya dengan kain yang sudah dibasahi. Sesudah membersihkan peralatan nya dia, Nao keluar dari rumah dan ingin membeli makanan ke toko serba ada yang berada di sebrang dari rumah nya.

  Ketika Nao masuk ke toko tersebut dia disambut baik oleh pasangan suami istri

pemilik dari toko tersebut, sang suami bernama Small, dan sang istri bernama Mayrel.

"Selamat datang di toko kami pelanggan tercinta." Sambut Small dan Mayrel.

"Oh, selamat siang nama ku Nao aku ingin membeli daging sapi, roti, sama terakhir gandum." Jawab Nao dengan senyum.

"Nao sang Hunter yang akan tinggal disini ya kan, perkenalkan

nama saya tuan Small dan ini istri saya Mayrel." Ujar  Small

Mayrel lalu menundukan badan dia, "senang bertemu dengan mu

Tuan Hunter tadi kau ingin membeli bahan ya? tunggu sebentar ya." Mayrel lalu pergi mengambil pesanan Nao. Tiba-tiba Small mendekati Nao. "Jadi kau sudah keliling melihat seluruh bagian tempat di desa?" Nao lalu langsung agak mundur sedikit dari small. "Yah aku belum sempat untuk keliling karena sibuk membereskan rumah." Jawab Nao.

  Small lalu dia menghela nafas, "begitu ya... kau pasti sangat lelah selama perjalanan kesini kan, nih aku berikan sesuatu buat kau." Small lalu memberikan sebuah kantong kecil kepada Nao.

"Apa ini?" Tanya Nao. 

"Sebuah hadiah kecil dari aku yaitu coklat manis buatan istri aku, biar rasa capek mu menurun." Jawab Small sambil tersenyum lebar. 

"Um... terima kasih coklat nya akan ku coba nanti." Balas Nao.

  Setelah mereka berdua saling mengobrol Mayrel sudah kelar membawakan pesanan Nao dan menaruh di meja pembayaran.

"Ok semua nya total belanja menjadi 5 koin perak." Ujar Mayrel

"ok, 5 koin perak untuk kalian, oh coklat nya akan ku-." Jawab Nao tapi terpotong.

"tidak usah dibayar yang coklat manis nya itu emang dikasih buat kau." Ujar Small.

"Begitu ya terima kasih atas  segalanya tuan Small dan nona Mayrel." Ucap Nao.

"harusnya kita yang terima kasih karena udh belanja kesini. " Balas Mayrel.

  Setelah selesai belanja Nao pamit dari toko serba ada dan balik ke rumah nya dan mulai memasak makanan untuk makan siang, Nao membuat menu makanan yaitu daging asap dengan sepotong roti dan bubur gandum.

  Di tempat yang berbeda ada sesosok gadis kecil yang sedang tertidur dan merinding ketakutan selama tidur nya karena mengalami mimpi buruk.

"cepat bawa pergi dia dan selamat kan putri kita." Tegas pria ras dragon tersebut.

"aku tidak bisa meninggalkan mu sendiri sayang." Balas wanita ras dragon tersebut.

"Kita tidak punya waktu kita harus.." Bentak pria ras dragon tapi terpotong.

  Seketika itu laki-laki itu tertancap oleh panah dan mati di tempat. seketika perempuan itu langsung teriak histeris dan putri nya hanya diam membeku melihat ayah nya mati di depan nya. Tiba-tiba ada beberapa sesosok manusia yang masuk kediaman keluarga ras dragon tersebut.

" hahahaha kita dapat bonus kawan-kawan, cepat bawa mereka berdua ke kereta kuda." Canda sang bandit ke 1.

  Seketika perempuan itu melawan mereka dengan cakar nya dia dengan reflek bandit 2 menusuk perempuan itu dengan pedang nya dan membunuh nya di tempat yang hanya menyisakan putrinya sendiri

"Gimana sih kau malah membunuh aset kita yang berharga." Murka bandit 1 sambil memukul kepala bandit 2 dengan kencang.

"Maaf boss itu tidak sengaja karena dia hampir membunuh kita tadi." Ujar bandit 2 meminta maaf sambil merasa ketakutan.

Bandit 1 menghela nafas, "ya sudah cepat bawa putri dia ke kereta kuda sekarang!" Ucap bandit 1.

"Siap boss!" Bandit 2 menganggukan kepala dia lalu dia langsung mendekati gadis kecil itu.

"menjauh dari saya, mundur, jangan mendekati aku, tolong aku papa, mama!" Jerit gadis ras dragon itu.

  Seketika gadis itu terbangun dari tidur nya dengan keringat dingin dan muka nya jadi pucat. Setelah itu gadis itu menangis karena selalu mengingat kejadian tersebut.

"Papa, mama tolong aku, aku takut." tangisan gadis ras dragon.

  Besokan hari nya gadis itu dibawa ke kota untuk dijual ke penjual budak oleh para bandit yang menculik dia, gadis itu melihat situasi bahwa dia aman, ketika terlihat aman tanpa pikir panjang gadis itu mengeluarkan semburan api kecil dari mulut nya dan melelehkan rantai yang mengikat nya, habis itu dia melarikan diri masuk ke dalam hutan

  Para bandit yang sadar bahwa gadis itu kabur, mereka mengejar gadis itu juga masuk ke dalam hutan dan mereka kehilangan jejak nya gadis itu dan mereka kembali lagi ke kereta kuda mereka dan melanjutkan nya setelah makan siang, sang gadis itu berlari dan masuk ke dalam guan dan duduk disana sambil menghela nafas.

"akhirnya aku selamat. Papa, mama aku takut, aku kangen kalian." Gadis

itu menangis dan memeluk kedua kakinya.

  Waktu yang sama di desa Spira Nao sudah siap dengan menggunakan armor  dan senjata dia, Nao berangkat ke tempat guild hall dan bertemu dengan reception ist desa Spira dengan nama Airis.

"Oh tuan Hunter kau ingin mengambil quest hari ini?" Sapa Airis.

"Iya ada quest apa hari ini yang lagi tersedia sekarang?" Tanya Nao

"Hari ini lagi ada quest berburu monster kelas B yaitu Crazy Bear. Monster ini berkeliaran dan mengganggu pertanian kita karena dia mengambil hasil panen kita beberapa minggu lalu." Jawab Airis.

"Tidak ada petualang yang mengambil quest ini?" Tanya Nao lagi.

"sayangnya tidak ada karena petualang disini masih kelas perunggu jadi mereka tidak bisa mengambil quest ini." Jawab Airis dengan rasa kecewa tergambar dimukanya.

"begitu ya, baiklah aku ambil quest ini agar tempat pertaniannya aman." Ujar Nao.

"Terima kasih Tuan Hunter semoga sukses perburuan nya." Pesan Airis.

  Setelah mengambil quest tersebut Nao berangkat ke hutan untuk mencari monster target nya, selama perjalanan Nao menemukan jejak kaki dan bekas cakar milik Crazy Bear, kau Nao mengikuti jejak tersebut. Ketika mulai mendekat dengan target, Nao mendengar suara teriakan gadis kecil, yang membuat Nao mempercepat langkah nya dan langsung menuju ke tempat suara teriakan itu.

  Firasat Nao merasa tidak enak dan benar saja ada gadis kecil yang ingin diserang oleh Crazy Bear. Dengan cepat Nao mengeluarkan pedang nya lalu dia mengambil pisau lempar dari tas selempang nya dan melemparkan pisau tersebut ke arah paha beruang tersebut.

"Kau menyingkir lah dari situ." Tegas Nao.

  Nao langsung berlari menuju ke Crazy Bear dan menyerang nya ke bagian perut  dengan cara menusukan pedang nya. Tapi monster itu masih bisa melawan dan ingin menyakar Nao, dengan cepat Nao menghindar dari cakaran Crazy Bear dan Nao mengeluarkan sebuah granat cahaya dari tas pinggang.

"Tutup matamu gadis kecil!" Tegas Nao.

"Baiklah." Jawab gadis ras dragon itu dan langsung menutup mata dia.

  Nao melemparkan granat tersebut yang membuat beruang itu buta sebentar, dengan kesempatan besar Nao langsung berlari dan mengubah posisi tameng dengan bagian tajam nya dibagian depan lalu dia membuat pedang yang nyangkut dibagian perut beruang menjadi pijakan dan menusuk beruang itu dibagian rahang bawah sampai  tembus ke atas.

  Crazy Bear pun tumbang oleh Nao dan berhasil menyelamatkan gadis kecil tersebut. Gadis itu melihat Nao merasa ketakutan yang mengira Nao salah satu dari bandit yang mencari dia.

"Apa kau baik-baik saja? Kau tidak terluka kan?" Tanya Nao.

"Kau ingin menculik aku kan?" Tanya balik gadis dragon itu sambil ketakutan.

"Menculik kau? Apa maksudmu? aku datang untuk menolong kamu dan memburu monster itu." Ujar Nao yang bingung pada perkataan gadis dragon tersebut.

"Aku tidak percaya, aku melihat orang tua ku terbunuh oleh para manusia jadi kau pasti adalah orang jahat juga." Tegas gadis draogon itu.

"Manusia membunuh orang tua mu?" Tanya Nao kepada gadis dragon. "Ini pasti ulah para bandit yang suka mencuri orang untuk dijual ke toko budak"  Isi pikiran Nao. "tenang aja aku adalah petualang yang ingin menyelamatkan kamu dari orang jahat." Ungkap Nao.

"Benarkah? Kau tidak berbohong kan?" Tanya gadis dragon itu.

  Nao melepaskan helm nya dia lalu dia menatap gadis itu dengan senyuman untuk bisa memberikan kepercayaan kepada gadis kecil tersebut.

"Namaku Nao sang petualang siapa nama kamu?" Tanya Nao.

"Namaku Anna senang bertemu dengan mu." jawab gadis dragon itu.  Akhirnya pertemuan antar seorang petualang dan gadis naga akan membawa petualang baru yang akan mereka jalankan bersama-sama.

BERSAMBUNG.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!