Disebuah ruangan yang gelap dan lembab, ruangan gelap yang hanya di terangi oleh sebuah cahaya dari lampu obor menyala yang menempel di dinding.
Terlihat ada empat orang gadis yang terduduk di kursi dengan keadaan di ikat kuat dan dengan mata yang tertutup.
Visual Gabby
Visual Grace
Visual Gabriella
Visual Gissella
Tak lama datang seorang pria bertopeng yang langsung berjalan mendekat kearah keempat orang gadis itu, kemudian ia melepas kain yang digunakan untuk menutup mata para gadis di hadapannya.
Berontak untuk melepaskan diri dari tali yang melilit di tubuhnya.
"Si*lan! B*j*ngan mana yang berani berkhianat hah?!" Teriak salah satu gadis yang sedang diikat.
Gadis itu bernama Grace Edward Kyler yang merupakan seorang mafia dari Deadly Rose Girls.
"Br*ngsek! Lepaskan kami si*lan!" Ucap marah gadis lainnya yang bernama Gabby Emiliana Kingston yang juga merupakan seorang mafia seperti para gadis lainnya.
"Tunggu sampai aku terlepas, aku akan membunuhmu dengan racun milikku yang paling mematikan!" Ucap Gissella Ollyxton Dominic dengan marah.
Sedangkan gadis satunya? Ia hanya diam saja tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Gadis itu bernama Gabriella Ollyxton Dominic si gadis dingin yang tak tersentuh.
Sama seperti kedua gadis yang lainnya, Gabriella dan Gissella adalah seorang gadis mafia cantik dan mematikan. Kedua gadis kembar namun sifat dan sikap mereka berbeda, akan tetapi saat menghadapi musuh mereka akan sama kejamnya. Ya! Keempat orang gadis itu adalah para gadis mematikan yang sangat terkenal di dunia bawah.
"Hahahaha... Apakah kalian sedang bersenang-senang para gadis?" Ucap seorang pria bertopeng hitam putih yang berdiri di bagian sudut ruang yang gelap.
Mendengar suara yang ia kenal membuat Gabby melototkan matanya. Tersirat kekecewaan, kesedihan dan juga luka yang mendalam dari matanya yang mengeluarkan bulir bening yang mulai mengalir di permukaan kulit pipinya yang chubby.
"A...ayah! Kenapa a...ayah tega sekali memperlakukan kami seperti ini?!" Ucap Gabby terbata dengan air mata yang sudah mengalir dengan deras.
"Hei! Berhenti memanggilku seperti itu, sangat menjijikan di telingaku!" Ucap sarkas seorang Jackson Willher Kingston. Ia adalah seorang ketua mafia nomor dua dunia bawah, ia adalah ayah angkat dari Gabby.
"Kenapa paman melakukan ini!" Pekik Gissella dengan marah.
"Hahaha... Aku ingin membunuh kalian! Karena kalian adalah penghalang segalanya untukku!" Ucap pria bernama Jackson itu dengan tertawa sinis.
"Ta...tapi ayah, a...aku anakmu dan mereka semua sahabatku!" Ucap Gabby dengan gemetar.
"Aku tidak perduli! Kau hanya anak yang aku pungut! Karena kau dan para sahabatmu mendirikan clan mafia yang menjadi nomor satu dunia, membuat semua yang aku inginkan menjadi terhalang! Kalian semua harus M*TI!" Ucap Jackson dengan menggebu.
Dengan perasaan yang hancur, Gabby hanya terdiam di tempatnya. Sungguh sakit rasanya mendengar ucapan sarkas dari orang yang sangat dia sayangi.
"B*jingan! Kau yang harusnya mati pak tua! Pria tua sepertimu tak pantas hidup!" Teriak marah Grace melototkan matanya.
Dengan marah mendengar ucapan Grace membuat Jackson mengeluarkan sebuah pistol di balik jas hitamnya.
"J*lang kecil! Mati saja kau!" Teriak Jackson marah dengan kilatan mata yang merah menyala.
Dorr...
"GRACE!" Teriak ketiga sahabatnya.
Suara tembakan yang memekakkan telinga terdengar sangat nyaring. Peluru yang ditembakkan melesat cepat mengenai dahi mulus milik Grace yang membuat sang empunya nama langsung menghembuskan nafas terakhirnya. Grace m*ti di tempat dengan mata yang melotot.
Tanpa suara, Grace bergumam di dalam hatinya. "Tuhan, jika aku boleh meminta kepadamu, tolong berikan aku dan ketiga sahabatku kehidupan kedua." Dengan mata yang melotot itu perlahan menutup.
Tanpa ba-bi-bu lagi, pistol yang ada di tangannya langsung saja pria itu arahkan secara bergantian tepat pada dahi ketiga gadis yang lainnya.
Dor
Dor
Dor
Dengan secepat kilat, keempat gadis cantik itu pun mati dengan mengenaskan pada saat peluru melesat mengenai kepala mereka.
Diruang dimensi lain...
Terlihat seorang gadis sedang berdiri dengan wajah bingungnya.
"Ini dimana? Bukannya kami berempat sudah mati?" Monolognya seorang diri. Gadis itu tak lain ialah Grace Edward Kyler sang gadis mafia yang mati mengenaskan bersama ketiga sahabatnya.
Dengan melangkahkan kakinya perlahan, ia pun tertarik ketika melihat cahaya dari sebuah cermin yang tiba-tiba saja ada di depannya. Didalam kaca cermin itu ia melihat seorang gadis dengan pakaian yang lusuh serta tubuh ringkihnya sedang meringkuk kesakitan disebuah gubuk yang di penuhi tumpukan jerami.
Adegan demi adegan ia lihat di cermin itu, membuat Grace geram. Seorang gadis yang ia lihat selalu di siksa dan di fitnah oleh seorang perempuan yang kalau ia lihat seperti selir seorang raja. "Si*lan! Dasar manusia-manusia biadab yang berperilaku seperti hewan!" Gumamnya dengan marah.
Saat ia sudah selesai melihat adegan-adegan yang di tunjukkan. Tiba-tiba saja muncul cahaya, kemudian dari cahaya itu muncul roh seorang gadis cantik dengan pakaian lusuhnya.
"Hai... Kamu pasti gadis yang akan menempati ragaku?" Ucap gadis itu yang diketahui bernama Xio Lu.
Mengerutkan keningnya bingung, Grace berucap dengan perasaan penasaran. "Kau siapa? Dan apa maksudmu dengan gadis yang akan menempati ragamu?" Ucap Grace dengan raut wajah serius.
Seorang gadis yang ada di hadapannya saat ini tengah menatapnya sambil tersenyum manis.
"Kamulah gadis yang aku maksud kan. Kamu yang akan menggantikan aku menempati ragaku." Ucapnya dengan nada suara yang lembut.
Grace terdiam sesaat karena merasa bingung akan ucapan gadis yang ada di depannya ini. "Aku menempati ragamu? Apa aku akan mengalami perpindahan jiwa?" Ucapnya dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Tersenyum lembut, Xio Lu menjawab pertanyaan Grace.
"Ya, kamu akan menempati ragaku dan akan selamanya begitu. Seperti yang kamu katakan, kamu memang di takdirkan akan mengalami perpindahan jiwa, lebih tepatnya kamu akan mengalami transmigrasi jiwa." Ucapnya dengan lembut.
"Perkenalkan namaku Xio Lu. Aku berasal dari abad ke dua dinasti Lu. Aku merupakan anak dari seorang kaisar bernama Aiguo Lu yang berasal dari negeri Qionglin, yang menikah dengan seorang kaisar dari kekaisaran Tao dari negeri Anming yang terkenal sebagai pria yang berdarah dingin dan kejam bernama Zhaoyang Hong Tao. Aku mati karena sengaja tidak makan dan tidak minum selama masa pengasingan di sebuah gubuk di tengah hutan kematian. Saat kaisar Zhaoyang pergi ke perbatasan untuk berperang selama dua tahun, aku di siksa dan selalu di caci maki oleh ibu mertuaku. Aku di anggap sebagai benalu yang dapat mengancam kedudukannya sebagai seorang permaisuri yang saat ini sudah menjadi ibu suri di istana. Karena ia tak ingin kekuasaannya di istana tergantikan olehku, maka ia selalu melakukan berbagai cara supaya aku pergi dari istana, termasuk dengan mengasingkan aku di hutan kematian. Karena aku sudah tidak sanggup, aku meminta pada dewa untuk menggantikan jiwaku dengan gadis lain, aku sudah tidak sanggup lagi dengan kehidupan di dunia yang sangat kejam." Ucapnya dengan sedih di akhir kalimat.
Setelah mendengarkan apa yang di sampaikan oleh gadis yang saat ini berdiri di hadapannya, Grace bertekad untuk membalaskan semua perlakuan mereka. Dengan menganggukkan kepalanya mantap. "Baiklah, aku setuju. Aku akan menggantikan mu, lalu bagaimana caranya aku masuk kedalam ragamu?" Ucap Grace pada gadis bernama Xio Lu itu dengan bertanya.
Mendengar ucapan Grace membuat Xio Lu tersenyum cerah.
"Terimakasih banyak, kamu bisa masuk kedalam ragaku cukup dengan memejamkan matamu perlahan kemudian setelah itu kamu sudah berada di dalam ragaku." Ucapnya dengan perasaan yang sangat bahagia.
Setelah mengucapkan selamat tinggal, Xio Lu menghilang bersamaan dengan cahaya yang tadi datang bersamanya.
"Baiklah, aku akan menutup mata dan bersiap untuk melanjutkan kehidupan kedua ku sebagai Xio Lu sang permaisuri." Gumamnya kemudian ia langsung saja menutup kedua matanya.
Dilain tempat, lebih tepatnya di jaman dinasti Tao abad kedua.
Terlihat seorang gadis yang terbaring lemas di atas tumpukan jerami, ia mulai menggerakkan tangan dan membuka kedua matanya lalu ia mengerjap perlahan.
"Eungghh... Aku dimana? Kotor sekali tempat ini." Ucap gadis itu dengan melihat sekelilingnya saat ini. Gadis itu tak lain ialah Grace yang saat ini jiwanya telah masuk kedalam raga sang permaisuri bernama Xio Lu.
"Benar-benar tidak layak! Kasihan sekali permaisuri Xio Lu. Aku akan memulai dari awal! Sekarang akulah Xio Lu, bukanlah perempuan lemah yang dapat di tindas!" Ucapnya bermonolog sendiri dengan kilat tajam terlihat di matanya. Kemudian ia bangkit dari duduknya, lalu ia berjalan keluar dari gubuk reyot itu.
Saat baru saja ia keluar, langsung saja ia menghancurkan gubuk itu hanya dengan sekali tendangan pada tiang reyot gubuk itu.
Brugghh
"Gubuk reyot Si*lan! Bahkan untuk di sebut tempat tinggal pun itu sangat tidak cocok!" Ucapnya marah entah pada siapa, karena dia hanya sendirian disana.
Tak ada satupun orang yang menemaninya, bahkan pelayan pribadinya pun tidak di bolehkan untuk ikut bersamanya.
Berjalan tanpa alas kaki dan memakai pakaian hanfu yang compang-camping, Grace atau sekarang bisa kita panggil dengan permaisuri Xio Lu sedang mengamati sekitarnya, hutan rimbun yang memiliki nama lembah kematian ini sangat minim cahaya walaupun disaat siang hari seperti saat ini.
"Apa ini? Kenapa sangat gelap sekali disini?" Ucapnya dengan bingung.
Ruuuaaarrrrhhh
Suara auman singa tiba-tiba saja terdengar dengan sangat nyaring di telinganya. Saat mendengar suara singa itu, Xio Lu langsung saja bersembunyi di balik pohon dan segera untuk memanjatnya.
Hap
Dari atas pohon ia mencari dari mana asal suara auman itu. Tak lama terlihat sekitar 20 meter dari pohon yang ia panjat terdapat seekor singa jantan, tapi... Kenapa singa itu memiliki sepasang sayap seperti burung? Melihat itu Permaisuri Xio Lu atau jiwa Grace menjadi semakin kebingungan.
"Sebenarnya ini dunia seperti apa? Kenapa bisa ada makhluk jadi-jadian seperti itu?" Gumam permaisuri Xio Lu.
Namun tiba-tiba saja...
Hap
Tanpa rasa takut, permaisuri Xio Lu melompat dari atas pohon tempat persembunyiannya dan di tangannya sudah ada sebuah ranting yang berbentuk runcing. "Hei singa jelek! Aumanmu sungguh menyakiti telinga ku, kau tau!" Teriak Permaisuri Xio Lu tepat di hadapan singa bersayap itu.
Mendengar ejekan dari seorang gadis yang tiba-tiba muncul di hadapannya, membuat singa bersayap itu mengerutkan dahinya pertanda bingung.
"Siapa gadis ini? Kenapa dia seperti tidak ada takutnya denganku?" Gumam Singa bersayap itu di dalam hati, ia yang sebenarnya merupakan seorang siluman merasa heran melihat tingkah seorang gadis dihadapannya saat ini.
Melihat singa bersayap itu yang hanya diam saja membuat permaisuri Xio Lu bertambah bingung.
"Hei kucing bodoh! Kenapa kau hanya diam saja? Kau mau ku jadikan santapan makan malam? Baiklah, aku akan menangkapmu, aku sudah sangat lapar sekarang!" Ucap permaisuri Xio Lu dengan lantang.
Apa tadi katanya? Menjadi santapan makan malamnya? Yang benar saja! Hei... Dia hanya seorang gadis kecil! Lancang sekali!
Dengan geram, siluman singa bersayap itupun marah kemudian ia mengaum dengan sangat nyaring dan berlari secepat mungkin untuk menyerang gadis kecil yang sudah sangat berani menghinanya.
Berdiri di tempat dengan memasang kuda-kuda bersiap, permaisuri Xio Lu tersenyum miring.
"Bagus, singa bodoh ini akhirnya menyerangku!" Gumamnya didalam hati.
Melesat dengan sangat cepat, permaisuri Xio Lu juga mulai menyerang siluman singa bersayap itu dengan brutal yang terlihat seperti bayangan.
Disaat pertarungan sengit itu berlangsung, tiba-tiba saja siluman singa bersayap itu terpental jauh dan terjatuh di atas tanah dengan mengenaskan.
Buggghh
Brugghhh
Bunyi tendangan yang sangat keras terdengar sangat jelas, serta bunyi dentuman di tanah juga terdengar sangat nyaring.
Setelah beberapa saat siluman singa bersayap itu tersadar dari keterkejutannya. Dengan buru-buru ia bangun dari tersungkurnya di tanah.
"Siapa sebenarnya kau? Bagaimana bisa kau mengalahkan ku?" Ucap siluman singa bersayap itu dengan lantang.
Mendengar singa bersayap yang ada di hadapannya berbicara membuat permaisuri Xio Lu mengernyitkan dahinya bingung. Namun itu hanya sebentar, ia mampu menetralkan kembali keterkejutannya.
"Kau bisa bicara? Kau siluman!" Ucap Permaisuri Xio Lu.
"Perkenalkan namaku Huizhong Jun, aku memanglah siluman. Lebih tepatnya aku siluman pendamping singa bersayap legendaris yang banyak di buru oleh manusia. Aku berasal dari lembah terlarang negeri Zhi Yang." Ucap siluman singa bersayap itu yang ia sebut namanya adalah Huizhong Jun.
"Benarkah, apa alasannya sehingga kau banyak di buru oleh para manusia?" Tanya permaisuri Xio Lu.
"Seperti yang aku katakan tadi, itu karena aku adalah siluman singa bersayap yang legendaris dan kuat." Ucap Huizhong Jun dengan sombong.
"Baiklah, tapi aku tidak tertarik. Aku hanya akan menjadikan mu santapan makan malam. Jadi bersiaplah untuk itu!" Ucap permaisuri Xio Lu dengan tersenyum smirk.
Ia sengaja berkata seperti itu supaya siluman singa bersayap bernama Huizhong Jun itu semakin terpancing oleh kata-katanya.
Membelalakkan matanya dengan mulut terbuka lebar. "Gadis ini sungguh tidak masuk akal! Siluman singa bersayap legendaris seperti ku mau di jadikan santapan? Sungguh gil*!" Gumamnya didalam hati.
Setelah cukup lama menetralkan rasa tidak percayanya. Huizhong Jun langsung saja membuat penawaran terbaik menurutnya.
"ehem... begini saja, daripada aku... kau jadikan santapan, lebih baik kau jadikan aku siluman pendamping milikmu saja, bagaimana?" Ucap Huizhong Jun membuat kesepakatan bersama dengan gadis yang sempat membuat otaknya mendadak error.
Mendengar ucapan Huizhong Jun, permaisuri Xio Lu mulai menimbang-nimbang.
"Apa keuntungan yang aku dapatkan jika kau menjadi siluman pendamping milikku?" Tanyanya untuk lebih meyakinkan lagi saat ia mengambil keputusannya nanti.
Menghela nafas dengan kasar, Huizhong Jun sangat lelah menghadapi seorang gadis yang ternyata sangat bodoh menurutnya ini. Masa masih di pertanyakan lagi? Sedangkan banyak manusia yang mengincarnya hanya untuk di jadikan siluman pendamping. Tapi ini? Seorang gadis kecil ini, terlalu banyak bertanya seperti sensus penduduk kerajaan saja. Huizhong Jun semakin gusar, berkeringat dingin, ia menyesali perbuatannya sendiri karena sudah menawarkan diri menjadi siluman pendamping. Ia jamain, hidupnya kedepan akan sangat buruk jika bersama dengan seorang gadis kecil ini.
"Oh ayolah! Kau tidak terlalu bodoh bukan sehingga masih bertanya apa keuntungan mu? Kau adalah manusia paling aneh yang pernah aku temui selama aku berkelana di berbagai hutan atau lembah di beberapa negeri ini." Ucap Huizhong Jun lelah.
Mendengar ucapan siluman singa bersayap itu yang mengatakan bahwa ia bodoh, membuat permaisuri Xio Lu geram.
"Hei... Jaga bicaramu siluman si*lan! Akan ku robek mulut busukmu itu jika kau berani mengatai ku bodoh lagi! Lagipula aku memang tidak tau segala sesuatu dari dunia yang aneh ini, cukup jelaskan saja tidak perlu mengatai ku atau kau akan menerima akibatnya!" Ucap permaisuri Xio Lu dengan dingin.
Semua yang di ucapkan oleh permaisuri Xio Lu mampu membuat Huizhong Jun hampir saja mengalami serangan jantung mendadak. Baru pertama kali ada manusia yang benar-benar tidak ada takutnya dengan dirinya pikirnya. Harga dirinya sebagai seorang siluman pendamping legendaris menjadi tidak ada artinya. "Ehem... Baiklah, kau bisa langsung saja melakukan kontrak darah denganku, kau dapat meneteskan darahmu di atas mahkota yang ada di kepalaku. Kontrak darah adalah cara satu-satunya untuk mengikat siluman pendamping atau hewan pendamping agar ia dapat saling terhubung dengan pemiliknya." Ucap Huizhong Jun langsung saja pada intinya, ia sudah malas berlama-lama.
Melangkah maju mendekati Huizhong Jun, permaisuri Xio Lu tanpa ba bi bu lagi langsung saja melukai telapak tangannya dengan menggoreskan ranting kayu yang dari tadi ia genggam. Kemudian ia mengarahkan tangannya yang terluka ke atas kepala Huizhong Jun yang dimana permaisuri Xio Lu baru melihat kalau di atas kepalanya terdapat sebuah mahkota kecil. Saat darah sudah menetes, tiba-tiba mahkota kecil itu mengeluarkan cahaya putih, kemudian hilang dalam sekejap mata.
"Baiklah, sudah selesai singa jelek! Aku akan berburu hewan yang enak, singa jelek sepertimu pasti dagingnya pahit." Ucap permaisuri Xio Lu dengan tampang mengejeknya.
Karena sudah malas berdebat, akhirnya Huizhong Jun hanya menanggapi ucapan permaisuri Xio Lu dengan malas dan ia malah mengajukan pertanyaan yang lebih kepada perkenalan kepada pemiliknya saat ini.
"Hmm... Terserah kau saja. Oh ya, siapa namamu dan dari mana asalmu?" Dengan melangkahkan kakinya mengikuti kemanapun gadis yang telah menjadi tuan Huizhong Jun beberapa detik lalu.
Permaisuri Xio Lu menjawab pertanyaan Huizhong Jun tanpa menghentikan langkahnya.
"Namaku Xio Lu. Kau boleh memanggilku Xio saja tak apa." Ucap permaisuri Xio Lu dengan santai.
"Baiklah, nona Xio." Balas Huizhong Jun dengan menundukkan kepalanya tanda hormat kepada sang tuan.
"Tak usah terlalu formal padaku, anggap saja kita adalah seorang teman, bukan layaknya seorang bawahan kepada tuannya." Ucap permaisuri Xio Lu lagi tanpa merubah raut wajah datarnya.
Mendengar itu membuat Huizhong Jun merasa berbeda, ia sangat senang karena mendapatkan tuan yang tidak membedakan antara ia para siluman dan manusia.
"Baiklah Xio." Dengan perasaan yang sangat bahagia, Huizhong Jun menampilkan senyum yang tak pernah sekalipun ia tunjukkan pada orang lain selain tuannya saat ini.
Tak jauh dari tempat saat ini ia berdiri, terlihat ada dua ekor ayam hutan.
"Diamlah di tempatmu dan jangan berisik Huizhong, aku akan menangkap ayam hutan itu untuk santapan makan malam." Setelah mengucapkan itu, permaisuri Xio Lu mulai berjalan dengan mengendap-endap untuk mendekati dua ekor ayam hutan itu untuk ia tangkap sebagai target hewan buruan pertamanya.
Mendengar perintah dari permaisuri Xio Lu, Huizhong Jun mau tak mau harus mengikuti instruksi dari sang tuan.
"Mari kita lihat, apakah kedua ayam itu akan tertangkap oleh tuanku? Aku harap Xio dapat menangkapnya." Gumam Huizhong Jun didalam hati saat melihat aksi tuanya yang sedang berburu.
Tak butuh waktu yang lama, kedua ayam hutan itu di tangkap dengan sangat mudah oleh permaisuri Xio Lu.
Hap
Hap
"Dapat! Aku akan makan enak setelah ini." Dengan senang permaisuri Xio Lu memamerkan hasil tangkapanya pada Huizhong Jun dan berjalan mendekat pada siluman singa bersayap legendaris itu.
"Lihatlah Huizhong, sangat mudah bukan? Hanya dua ekor ayam hutan tak akan membuatku kesusahan!" Ucapnya dengan sombong.
Menganggukkan kepalanya pelan.
"Ya, kau luar biasa Xio." Huizhong Jun yang masih tak percaya melihat bagaimana tuannya menangkap buruannya, ia merasa takjub akan kemampuan dari tuan barunya itu.
"Tentu saja, ayo kita akan mempersiapkan api untuk memasak kedua ayam hutan ini. Aku sudah tidak sabar untuk memakan ayam bakar yang lezat." Ucap permaisuri Xio Lu dengan air liur yang sudah hampir menetes.
Kemudian mereka berdua pergi dari sana mencari sungai untuk membersihkan terlebih dahulu ayam hutan yang permaisuri Xio Lu dapatkan, lalu mereka mencari kayu atau ranting kering untuk persiapan memasak ayam bakar nanti.
Disebuah tempat yang terlihat sangat indah, nampak seperti sebuah taman yang berada di pinggir sebuah danau.
Terlihat seorang gadis yang tergeletak di atas rerumputan.
"Eungghh..." Lenguhnya kemudian perlahan ia membuka kedua matanya.
"Aku dimana? Tempat ini indah sekali!" Ucapnya bingung namun ia merasa takjub dengan apa yang ia lihat saat ini, pemandangan yang ia lihat benar-benar sangat indah seperti di negeri dongeng.
"Hai..." Ucap seorang gadis yang tiba-tiba saja muncul dan mendekat kearah Gabby terduduk.
Dengan kaget Gabby menatap tajam seorang gadis yang tiba-tiba saja muncul itu.
"Siapa kau? Mengagetkan saja!" Ucapnya dengan sebal.
Gadis itu cekikikan karena melihat ekspresi wajah terkejut Gabby yang menurutnya sangat lucu.
"Hihihi... Wajahmu sangat lucu jika terkejut begitu." Ucap Gadis itu.
"Perkenalkan namaku Xin Qian Li, Aku anak dari seorang perdana menteri di kekaisaran Tao. Hanya saja, aku anak yang tidak di inginkan di keluargaku, aku di anggap sebagai anak pembawa sial karena aku adalah alasan yang menyebabkan ibuku meninggal dunia saat melahirkan aku. Karena itulah aku sangat di benci di kediaman perdana menteri Li." Lanjut gadis bernama Xin Qian Li itu.
Mendengar ucapan seorang gadis bernama Xin Qian Li itu membuat Gabby merasakan jengkel karena ia juga mengalami perlakuan buruk dari ayah angkatnya di dunianya sebelum mati terbunuh.
"Malang sekali nasibmu, semoga kau bisa membuktikan kepada mereka kalau kau itu bukanlah pembawa sial." Ucap Gabby merasa iba terhadap gadis di hadapannya saat ini.
Tersenyum lembut, Xin Qian Li menatap wajah Gabby dengan raut wajah bahagianya.
"Bukan aku yang akan membuktikan kepada mereka, tapi kau yang akan menggantikan aku." Ucap Xin Qian Li serius.
Mengerutkan keningnya bingung, Gabby kemudian mendengus.
"Apa maksudmu? Bagaimana bisa aku yang menggantikan mu?" Tanya Gabby. Menurutnya ini sangat tidak masuk akal, bagaimana mungkin seseorang dapat menggantikan peran dan menjadi orang yang sama.
Mendengar pertanyaan Gabby membuat gadis bernama Xin Qian Li terdiam sesaat, lalu kemudian ia berucap.
"Aku adalah seorang gadis yang berasal dari masa lalu, lebih tepatnya di era kekaisaran Tao pada abad ke dua. Kenapa kamu bisa ada disini yaitu karena aku meminta kepada dewa kehidupan untuk mencari jiwa seorang gadis yang akan menggantikan aku di duniaku, oleh karena itu tepat disaat kamu dan aku m*ti, kita bisa bertemu di tempat ini. Kau dan aku ada disini sekarang tapi setelah ini jiwa mu akan masuk kedalam ragaku dan kamu akan menjadi aku saat di dunia ku nanti. Aku harap kamu bisa menerima semuanya. Oh iya... Lagi pula ini semua juga permintaan dari salah satu sahabatmu yang bernama Grace, ia meminta kepada Tuhannya yang kami sebut dengan dewa kehidupan untuk memberikan kalian berempat kehidupan kedua." Ucap Xin Qian Li panjang lebar.
Sesuatu yang membuat Gabby terkejut bukan main dan membuat ia berpikir bahwa apa yang ia alami adalah hal di luar nalar, tetapi benar-benar terjadi pada dirinya saat ini.
"Benarkah? Luar biasa sekali jika semua itu benar!". Ucap Gabby dengan perasaan senang. "Baiklah, bagaimana caranya supaya aku bisa masuk kedalam ragamu?" Lanjutnya mengajukan pertanyaan kepada Xin Qian Li yang sedang menatapnya dengan raut wajah bahagia.
"Itu mudah, kamu hanya perlu memejamkan matamu, lalu kamu akan langsung masuk kedalam ragaku." Ucap Xin Qian Li dengan tersenyum lembut.
"Baiklah, aku akan memejamkan mata secepatnya, aku sudah tidak sabar ingin melihat bagaimana dunia yang akan aku tinggali sebentar lagi." Ucap Gabby dengan antusias.
"Semoga kamu dapat melanjutkan hidup dengan baik dan bahagia Gabby. Temui para sahabatmu, mereka juga akan ada di dunia yang sama denganmu, kenali mereka maka kamu akan tau berada di raga gadis mana saja mereka bertiga." Ucap Xin Qian Li dengan tersenyum.
"Selamat tinggal." Ucapnya dengan melambaikan tangan. Kemudian ia ikut menghilang bersama sebuah cahaya yang juga menghilang.
"Selamat tinggal Xin Qian Li." Gumam Gabby dengan tersenyum tulus, kemudian ia memejamkan matanya seperti yang sudah di beritahukan oleh gadis bernama Xin Qian Li.
Disebuah kandang kuda yang bau dan kotor, terlihat seorang gadis terbaring di atas tumpukan jerami.
"Eungghh" Lenguhnya saat perlahan ia mulai tersadar. Dengan mengedarkan pandangannya ke sekeliling, ia mengerutkan kening bingung.
"Kenapa aku bisa ada di kandang kuda? Bukankah seharusnya aku berada di kediaman keluarga perdana menteri? Atau jangan-jangan... Aku memang tinggal disini, di kandang kuda!" Ucap Gabby dengan membelalakkan matanya.
Menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan fakta yang baru saja ia ketahui bahwa gadis bernama Xin Qian Li itu tinggal di sebuah kandang kuda.
"Seberapa tersiksanya gadis ini? Sampai-sampain ia harus tinggal di kandang kuda seperti ini!" Gumam Gabby yang saat ini menempati raga seorang gadis bernama Xin Qian Li.
"Aku akan mencari tahu semuanya dan akan membalas setiap perlakuan orang-orang yang sudah berani memperlakukan Xin Qian Li dulu dengan semena-mena! Mulai sekarang akulah Xin Qian Li, seorang gadis mematikan dari dunia modern." Monolognya seorang diri dengan bertekad untuk merubah hidupnya.
Kemudian ia bangun, dan berjalan keluar dari kandang kuda itu.
"Sebaiknya aku keluar dari kediaman keluarga perdana menteri ini, aku harus mencari sungai untuk mandi." Gumamnya sambil melangkahkan kakinya.
Saat sudah berada di luar, ia melihat terdapat sebuah tembok tinggi yang mengelilingi kediaman keluarga perdana menteri ini.
"Huh! Astaga, sepertinya aku harus mulai berlatih sekarang. Tubuhku ini kecil sekarang, aku tak mungkin bisa dengan mudah memanjat tembok tinggi ini, kalau tubuh lama ku mungkin saja akan sangat mudah, tapi sekarang sudah berbeda dan aku harus mulai terbiasa dengan tubuhku yang kecil ini." Gumamnya hampir frustasi saat sadar jika tubuhnya saat ini sangat kecil, jauh berbeda dengan tubuh atletisnya dulu yang tingginya sekitar 180 cm.
"Baiklah, mari kita coba!" Gumamnya dengan bertekad, lalu dengan cepat ia melompati tembok tinggi itu dengan sekali hentakan.
Hap
"Kemampuanku memang tidak di ragukan lagi! Hehehe" Ucap Gabby yang saat ini sudah menjadi Xin Qian Li dengan sombongnya.
Hap
Melompat kebawah dengan gaya anggun, Xin Qian Li mendarat di tanah dengan sempurna.
"Selamat tinggal neraka kedua!" Ucap Xin Qian Li dengan tampang jenaka saat melambaikan tangannya seolah tanda perpisahan kearah tembok tinggi kediaman keluarga perdana menteri itu.
Ia pun pergi dari sana dengan berjalan kaki menuju sebuah hutan.
"Si*l! Alas kaki sekalipun aku tak punya! Mana baju yang aku pakai ini terlihat seperti gembel, sangat lusuh dan sobek dimana-mana." Keluh kesah Xin Qian Li saat melihat keadaannya yang sangat memprihatinkan.
"Bagaimana bisa, seorang gadis yang berstatus sebagai putri dari seorang perdana menteri di perlakukan tidak layak seperti ini! Menyebalkan sekali mereka semua, awas saja kalau aku bertemu mereka, akan aku buat perhitungan!" Gumamnya terus sepanjang jalan.
Saat Xin Qian Li sedang mengomel di sepanjang perjalanannya, tiba-tiba semak-semak belukar yang berada di sampingnya bergerak seperti ada sesuatu disana.
Dengan menghentikan langkahnya, Xin Qian Li mulai waspada terhadap semak yang bergerak-gerak itu. Muncul perasaan tak enak, ia melihat sekeliling tempatnya berdiri guna mencari sesuatu untuk ia gunakan melawan jika itu orang jahat atau hewan buas.
Saat ia sudah mendapatkan sebuah bambu yang berbentuk runcing, ia perlahan mendekat kearah semak-semak belukar yang sedang bergerak-gerak itu.
"Kena kau!" Pekiknya saat tangannya sudah menyentuh dan membuka semak yang bergerak.
Saat itu juga terdengar suara seekor kuda pegasus meringkik dengan kencangnya.
Saking terkejutnya, Xin Qian Li terjungkal kebelakang dengan mata terbelalak lebar.
Ia segera bangun dari terjatuhnya, Xin Qian Li mengumpati kuda bersayap yang sudah mengagetkannya itu.
"Kuda si*lan! Kau mengagetkan ku bodoh!" Ucapnya dengan marah.
Kuda bersayap (pegasus) itu terdiam mendengar umpatan gadis di hadapannya.
"Apa yang di katakan gadis ini? Berani sekali dia mengumpatiku! Dia yang sudah mengagetkan aku, malah dia yang marah padaku. Dasar gadis gila!" Gumam didalam hati kuda itu dengan kesal pada gadis di hadapannya.
Melihat makhluk yang ada di hadapannya hanya diam saja membuat Xin Qian Li merasa kesal.
"Sudahlah, percuma juga aku berbicara dengan hewan! Mana mungkin dia mengerti apa yang aku katakan, dasar bodoh sekali!" Rutuknya pada diri sendiri karena sudah seperti orang gila yang berbicara dengan seekor kuda bersayap.
"Lebih baik aku melanjutkan berjalan untuk mencari sungai di sekitar sini, aku rasa aku sudah mulai tidak waras sekarang dan ingin cepat-cepat berendam." Monolognya pada diri sendiri. Lalu ia melangkah pergi dari sana begitu saja.
Mendengar ucapan gadis yang ada di hadapannya saat ini membuat siluman kuda bersayap itu terkikik geli didalam hatinya. Mengapa bisa ada gadis yang aneh seperti gadis di hadapannya ini.
"Aku rasa dia mempunyai daya tarik yang luar biasa, aku tidak merasakan adanya rasa kewaspadaan dan rasa terancam saat di dekatnya. Sepertinya dia bukan gadis biasa, hanya saja dia sedikit aneh." Gumamnya didalam hati. Kemudian entah apa yang merasukinya, ia malah mengikuti kemanapun gadis itu pergi.
Saat sudah hampir 20 menit berjalan, Xin Qian Li pun akhirnya menemukan sebuah sungai untuk ia mandi.
"Ah... Akhirnya aku menemukan sungai untuk mandi. Airnya sangat jernih, sepertinya mandi di sungai ini akan sangat menyegarkan!" Ucapnya senang kemudian ia langsung saja turun ke sungai untuk mandi.
"Ahhh... Segar sekali!" Pekiknya sangat senang.
Saat sedang bersantai berendam di dalam air, Xin Qian Li pun merasa aneh saat ada sesuatu yang juga ikut masuk kedalam air tak jauh darjnya. Menoleh ke belakang, Xin Qian Li melihat di belakangnya ada seekor kuda bersayap yang tadi. Apakah kuda itu mengikutinya, pikirnya.
Namun, ia tak ambil pusing, toh apa salahnya membiarkan kuda itu ikut berendam di sana.
Melihat reaksi yang di tunjukkan gadis yang tadi ia ikuti hanya diam, membuat kuda bersayap itu merasa heran. Namun, tak ayal ia merasa senang kalau keberadaan dirinya dapat di terima dengan baik oleh gadis itu.
"Ehem... Hai nona, perkenalkan namaku Bingwen, aku adalah makhluk legendaris atau bisa di sebut sebagai siluman pendamping." Ucap Bingwen tiba-tiba saja ia merasakan ingin memperkenalkan dirinya.
Lagi-lagi Xin Qian Li di buat terkejut saat melihat dan mendengar ucapan dari kuda bersayap itu.
"Ha...hah?! Ka...kau! Yang benar saja, kenapa dunia ini sangat aneh!" Pekik Xin Qian Li dengan tampang cengonya.
Melihat reaksi berlebihan itu membuat Bingwen tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha... Kau sangat lucu nona, hahaha... Wajahmu sangat jelek saat terkejut." Ucap Bingwen di sela tawanya.
Mendengar ucapan Bingwen membuat wajah Xin Qian Li menjadi sangat muram.
"Dunia ini gila!" Ucap Xin Qian Li dengan datar.
Menghentikan tawanya saat melihat wajah muram dari gadis di hadapannya. "Em... Apakah nona sudah memiliki makhluk pendamping atau siluman pendamping?" Tanya Bingwen tiba-tiba.
"Entahlah, aku tidak mengerti apa yang kau maksudkan. Aku tidak tau tentang makhluk legendaris pendamping atau siluman pendamping itu." Balas Xin Qian Li jujur.
Mendengar itu membuat Bingwen sedikit bingung. Namun, ia tak mau banyak berpikir.
"Emm... Bagaimana kalau nona menjadikan aku sebagai makhluk legendaris pendamping milik nona, kita bisa melakukan kontrak darah untuk saling terhubung." Ucap Bingwen sangat yakin dengan keputusannya untuk menjadikan gadis di hadapannya itu sebagai tuannya.
"Baiklah, sepertinya tidak buruk. Mari lakukan!" Ucap Xin Qian Li yang berubah menjadi bersemangat.
Terlihat ketara sekali dari raut wajahnya jika saat ini Bingwen merasa sangat senang akan tanggapan dari calon tuannya itu.
"Baiklah nona, teteskan darah nona di atas kepalaku, setelah itu kontrak darah sudah selesai di lakukan." Ucap Bingwen memberi tahu cara untuk melakukan kontrak darah.
Mendengar penuturan dari Bingwen, langsung saja Xin Qian Li melukai tangannya dengan cara menggigit jari telunjuknya kemudian ia meneteskan darahnya di atas kepala Bingwen.
Tiba-tiba saat darah menetes, cahaya kekuningan muncul kemudian menghilang.
"Namaku Xin Qian Li, kau boleh memanggilku Xin. Jangan pakai embel-embel nona, anggap saja kita teman bukan sebagai tuan dan bawahan. Ya, anggap saja begitu, karena aku tak gila hormat seperti para bangsawan lainnya." Ucap Xin Qian Li memperkenalkan dirinya.
Mendengar ucapan dari tuannya membuat bibir Bingwen menampilkan lengkungan senyum tulus disana.
"Baiklah Xin, senang bertemu denganmu." Ucap Bingwen kemudian mereka berdua melanjutkan untuk berendam di air sungai yang jernih dan menyenangkan itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!