NovelToon NovelToon

Cinta Seorang Prajurit

Bab 1 pengumuman kelolosan

[Kara, kamu di mana?] Kenzo mengirim pesan Whatsapp pada Karamel

Karamel dan Kenzo mereka bersahabat sejak kecil, Kara gadis cantik dengan sikap yang tomboy merupakan tetangga Ken bernama lengkap Karamel Lavani. Sejak kecil Kara dan Kenzo selalu bermain bersama, mereka sudah seperti kakak dan adik walaupun ibunya Ken tidak pernah menyukai Kara.

[Di rumah pohon, kamu mau apa?] balas Karamel

[Ehh... jangan ngambek dong, aku belikan coklat deh]

[nyogok lagi nyogok lagi] dengan emoticon cemberut

[Aku ada kabar bahagia nih]

[apa? tentang Cerry?] balas Kara

[Idih bukan lah, aku kesana sekarang tunggu di sana] pesan terakhir Kenzo dan akhirnya Whatsappnya off

[Oke jangan lama] balas Kara lagi.

Kara nama akrab yang Kenzo panggil pada Karamel, orang lain memanggil Karamel dengan panggilan Amel begitupun orang tuanya, kata Kenzo dia ingin berbeda dari yang lain hanya dirinya lah yang boleh memanggil Karamel dengan sebutan Kara agar dirinya lebih special bahkan Alif yang juga sabahat mereka tidak boleh menyebut Karamel dengan nama Kara sehingga Alif memanggil Kara dengan panggilan Amel

Kenzo bergegas menuju lokasi rumah pohon, rumah pohon itu tepat berada di pinggir danau dekat komplek, markas mereka sejak kecil di sana tempat bermain mereka bertiga sampai sekarang selalu menjadi tempat favorit mereka bertiga ketika ngumpul, bahkan kadang ketika mereka butuh waktu sendiri rumah pohon adalah pilihan yang tepat untuk meluangkan waktu

Karamel, Kenzo dan Alif, Karamel adalah perempuan satu-satunya di persahabatan mereka bertiga sejak di bangku SD sampai kelulusan SMA persahabatan mereka masih terjaga sampai sekarang ini.

"Eh sama siapa lu" ucap Kenzo yang tiba-tiba muncul di belakang Karamel

"Ngagetin aja sih" oceh Karamel pada Kenzo

"Ngapain lu di sini" tanya Kenzo dengan nada mengolok

"Suka suka lah " ucap Kara cemberut

"Jangan marah-marah dong" Kenzo mencubit pipi Kara

"Tadi mau ngomong apa?" tanya Kara

"Aku lolos tentara" ucap Kenzo dengan ekspresi senang

"Apa lo lolos?!"ucap Kara dengan ekspresi kaget

"Gak senang ya?" tanya Kenzo

"Ya senang lah masa teman sendiri sukses gue gak senang" Kara memeluk Kenzo

"Tunggu gue ya, selesai pendidikan ada yang mau gue omongin" ucap Kenzo menggenggam tangan Kara

" Ngomong apa, kenapa nunggu harus selesai pendidikan?" ucap Kara

"Hoyy di cariin ternyata di sini rupanya" Alif yang tiba-tiba datang mengagetkan mereka berdua

"Ada apa ini, kayak nya ada berita bahagia " tanya Alif penasaran

"Nih Kenzo lolos TNI dia mau ninggalin kita" ucap Kara sedikit cemberut

"Eh lo kenapa Mel, gak senang ya Kenzo lolos takut di tinggal lo?" cetus Alif

" Ihh mana ada, takut di tinggal sama Ken yang ada Ken tau takut jauh dari gue" celoteh Kara

"Idih dasar lo" Kenzo menggelitik Kara, mereka pun saling membalas hingga membuat mereka saling terguling-guling Kenzo menimpa tubuh Kara

"Udah dong begelut nya" ucap Alif yang sebelah melihat tingkah kanak-kanak kebiasaan Ken dan Kara

"Eh kapan lo pendidikannya Ken?" tanya Alif merangkul bahu Ken yang baru saja duduk dari gulatan Kara

" Seminggu lagi langsung berangkat pendidikan " ucap Ken

" Yah cuman ada waktu seminggu kita ketemu lo, sukses terus ya broo gue bangga jadi teman lo selama ini, ingat kalau dah sukses jangan lupain aku dan Amel" ucap Alif

"Gak bakal lupa sama kalian berdua kita udah sahabatan hampir 12 tahun tauu sampai lulus SMA" Ken merangkul kedua sahabatnya itu Alif dan Karamel

Tak terasa mata Karamel berkaca kaca, "lo nangis Mel" saut Alif yang menoleh ke arah karamel

"Eh mana ada mata gue kelilipan" ucap Kara menepis sisa air mata yang hampir jatuh

" lo sedih ya bakal pisah sama gue " gurau Kenzo pada Karamel

" Idih pede lu" ucap Kara yang berdiri dari posisi sebelum nya menatap pemandangan dari atas rumah pohon itu

"Eh tau gak nyokap lo pernah nyeburin gue pas di pinggir danau itu" ucap karamel menunjuk danau yang berada tak jauh di sana

"Maafin nyokap ya Kar" Kenzo mengelus pundak Karamel

" Gak papa kok nyokap lo benar kali mana ada orang tua mau nyuruh anak nya temanan sama gue keluarga berantakan ayah seorang pemabuk anak miskin lagi " titah Kara

"Eh jangan ngomong gitu dong nyokap gue ada tu malah sayang banget lagi sama lo" sahut Alif memeluk Kara

" Thanks ya Lif" sambung Karamel

Kenzo hanya terdiam menatap Kara, sejujurnya Kenzo merasa bersalah atas perlakuan Mamanya pada Kara yang tidak pernah suka melihat Kenzo masih berhubungan dengan Kara, Kenzo terlahir dari keluarga yang berada anak satu-satunya ayah Kenzo seorang perwira sejak kecil Kenzo selalu di kekang oleh sang Mama sehingga Kenzo tumbuh jadi sosok anak yang pendiam dan introvert tetapi sejak bertemu Karamel, Kenzo berubah menjadi anak yang periang dan sedikit nakal bersama dengan Alif mereka selalu kemana-mana bertiga hingga akhirnya bolos sekolah dan ketahuan dengan Mama Kenzo. Sejak saat itu Mama Kenzo tidak menyukai Karamel Mama nya berfikir karamel membawa pengaruh buruk pada Kenzo terlebih Mama Kenzo tau bahwa keluarga Karamel yang berantakan ayahnya seorang pemabuk setiap hari selalu bertengkar dengan sang ibu.

Tetapi tidak dengan Mama nya Alif, Mama Alif sangat menyayangi Karamel dia menganggap Karamel seperti anak sendiri terlebih mungkin faktor latar belakang keluarga mereka yang hampir sama, dulu Alif memiliki adik perempuan akibat kecelakaan di ajak Mama Alif ikut bekerja bersamanya sehingga adik nya meninggal dunia. Sejak saat itu, ibunya Alif depresi dan hampir stres dan di rawat di rumah sakit jiwa. Alif dan Kara selalu menjenguk ibunya Alif yang di rawat di rumah sakit jiwa Setia Darma, ibunya Alif menganggap Kara adalah anak nya yang telah tiada itu. Alif membanting tulang untuk hidupnya sepulang sekolah Alif ikut berjuang di pasar bahkan menjadi kenek di pasar. Diantara mereka bertiga hidup Kenzo lah yang begitu indah dan Kenzo yang selalu membantu keuangan mereka.

Saat SMP Kenzo perasaannya pada Kara mulai jelas terlihat ketika. Setiap Kara mengalami kesusahan Kenzo selalu hadir untuk membantunya, bahkan masalah keuangan Kenzo selalu menyisihkan sebagian uang jajannya untuk membantu Kara dan Alif

"Udah sore tu pulang yuk, oh ya nanti ibumu pasti cariin Ken" ucap Kara

"Aku antar ya" tawar Kenzo pada Kara

"Gak usah aku di antar Alif aja nanti Oke, kamu hati hati dan semangat " ucap Kara menepuk bahu Kenzo melangkah turun dari rumah pohon itu

Kenzo hanya terdiam melihat Kara dan Alif yang turun bersama

"Eh gak turun Ken?" tanya Alif

"Duluan lah aku turun habis kalian" saut Kenzo yang masih memperhatikan setiap langkah Kara

Kenzo tidak pernah mengungkapkan perasaannya pada Kara dia takut akan merusak persahabatan mereka bertiga. Hingga persahabatan itu terus tumbuh sampai mereka lulus SMA perasaan itu masih tersimpan rapi oleh Kenzo.

Bab 2 foto perpisahan kelulusan

Hari ini adalah hari di mana siswa siswi kelas 12 sangat berbahagia hari kelulusan dan hari terciptanya calon-calon pengangguran, karena tidak semua anak beruntung. Ada beberapa anak yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi ada yang diterima kerja dan bahkan yang lolos tes kepolisian ataupun TNI dan Kenzo adalah salah satu anak yang lolos tes TNI Bintara yang akan melanjutkan pendidikan kemiliteran di bawah naungan negara, sedangkan Alif melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri di kota mereka melalui jalur SNMPTN dan mendapatkan beasiswa penuh. Mereka bertiga termasuk siswa yang berprestasi di sekolah, begitupun karamel yang mendapat tawaran kerja di fashion desain di negeri ginseng Korea Selatan. Tak heran jika mereka mendapat tempat yang istimewa sedangkan Alif lolos perguruan tinggi jurusan hukum.

Notif Whatsapp bersaut-sautan, anak angkatan banyak membahas tentang foto album akhir tahunan yang akan mereka agendakan hari ini. Ketua angkatan pun memastikan bahwa semua siswa dapat hadir, untuk terakhir mereka mengukir kenangan di masa putih abu-abu ini.

[Gimana jam 1 semua hadir ya, jangan ada yang ngaret fotografer sudah ada di lokasi,] pesan ketua angkatan di dalam grup whatsapp

[Siapp pak]

[Siap komandan]

Balasan pesan mereka dari pesan WhatsApp Juna ketua angkatan mereka.

Pukul 01:00 sebagian dari mereka telah hadir di lokasi pemotretan yang telah di rencanakan untuk mengambil beberapa potret gambar. Kenang-kenangan masa putih abu-abu yang akan berakhir ini, tampak Kenzo dan Alif telah berada di sana

"Mana Kara" tanya Ken pada Alif

"Di Jalan katanya, Otw ke sini" balas Alif pada Ken yang sedang menatap ke sekeliling tampak mencari seseorang yang di tunggu-tunggunya.

"Hay semua" sapa Cerry yang baru hadir dengan gaya genit bawaannya, masuk ke tengah-tengah keramaian anak-anak yang lainnya berjalan menuju ke arah Kenzo

"Hay Ken, foto bareng aku yuk untuk kenang-kenangan kita" rayu Cerry yang menghampiri Kenzo, Kenzo memasang muka datarnya dan tak menoleh sedikitpun kearah Cerry yang sejak tadi mencoba merayunya, dia masih sibuk menatap ke arah gerbang masuk taman itu.

Tiba-tiba tiba seorang wanita memasuki gerbang masuk, terlihat dari kerumunan anak-anak angkatan

"Apa itu Karamel?, aura nya tampak cantik dengan busana yang ii kenakan ia paling pandai memadu padankan fashion" ucap salah seorang siswi wanita sedang berbincang pada siswi lain yang sedang memperhatikan Karamel dari jauh

" Amell !! " teriak Alif yang berlari ke arah Karamel

" Hayyy guys " sapa Kara melambai kan tangan dengan gaya periangnya

" Astaga baju apa itu Kara?! " saut Ken memberikan jaket nya pada Karamel

" Apa sih Ken, ini fashion " cetus Kara, beberapa siswi di sana tertawa melihat ulah dan tingkah konyol mereka yang begitu syok melihat gaya penampilan Kara sedikit terbuka

" Biarin aja Ken, dia kan calon desainer fashion wajar saja dia bekarya, hahhaha" Alif yang tertawa

Bruuukkk.....

" Kamu memuji ku atau mengolok-olok aku?" Karamel melempar tas sandangnya pada Alif hingga terkena kepala Alif yang tampak kesakitan akibat ulah Kara

"Sakit tau Mel" Alif mengusap kepalanya

"Ayo-ayo semua nya sudah berkumpul kita mulai sesi pemotretan " ucap Juna si ketua angkatan

" Aku di samping Kenzo ya" Cerry yang tiba-tiba menggandeng tangan Kenzo

"A..apa-apa'an sih" Kenzo menepis rangkulan tangan Cerrry kemudian menghindar

" Ken kemana? sama aku aja sayang" ucap Cerry dengan gaya manjanya

" Apa'an sih Cer jijik tau" jawab Kenzo cetus

"Eh jangan ganggu Ken, dia cowok ku?! ayo sayang !" Kara yang tiba-tiba menggandeng tangan Ken dan menarik Ken ikut berbaris di sampingnya

"Cccciiieee jadian nih ye.. pajak jadiannya dong?!" teriak Toyo si anak resek yang selalu memecah suasana, sedangkan Alif melirik kearah mereka berdua dengan kaget seperti meminta penjelasan dengan semua ucapan yang Karamel lontarkan barusan, begitu pun dengan Kenzo sendiri yang kaget dengan ucapan Karamel tetapi di balik itu dia begitu senang apa ini pertanda baik bagi Ken.

"Kamu sudah aman, hay Ken!! " teriak Karamel yang membuyarkan lamunan Kenzo

" Eh apa, kamu bilang apa?" jawab Ken terbata

" Sudah lupakan, ayo berfoto cissss"

Brukkkk...

"Ehhhh Anya ! " teriak salah satu siswa

" Anya, Anya"

" Bawa dia ke pondok, Anya pingsan"

" Permisi, permisi " Alif masuk di dalam kerumunan mereka langsung dengan sigap menggendong Anya sendirian membawa ke pondok kecil yang tersedia di sana

Anya dan Alif berpacaran sejak awal masuk SMA mereka satu anggota tim basket di sekolah, Alif termasuk primadona di kalangan siswi-siswi cewek di SMA itu bagaimana tidak paras Alif yang tampan dengan postur tubuh yang begitu ideal terlebih ia merupakan anggota tim inti basket SMA, cewek mana yang berani menolak cinta laki-laki seperti Alif

Waktu itu Alif dan Anya masih duduk di bangku kelas 1 SMA. Mereka sama-sama masih siswa baru di SMA itu. Alif dan Anya berbeda kelas Anya yang anak ips 1 sedangkan Alif yang anak ips 2. Alif sudah tergabung di anggota basket inti sejak SMP di tim luar sekolah yang di mana anak-anak nya adalah sebagian besar anak anak SMA 2 itu sendiri. Sehingga Alif banyak kenalan kakak senior bahkan Alif sudah di anggap senior dengan keahliannya bermain basket.

Entah mengapa kisah cinta Alif masih bertahan hingga sekarang walaupun mereka tidak pernah menampakkan bahwa mereka pacaran di sekolah itu bahkan banyak yang tidak tahu kalau mereka adalah sepasang kekasih dan tak jarang melihat Anya dan Alif saling buang muka seperti enggan saling menoleh

"Anya bangun" teriak Rima teman dekat Anya, bersamaan dengan Bila dan Ica yang baru saja menghampiri Anya

" Anya bangun Nya,? kamu gak papa kan?" teriak mereka bersamaan ikut membantu menyadarkan Anya dan memberi Anya minyak kayu putih agar Anya tersadar dari pingsannya

" Anya bangun kamu gak papakan?" Alif mengusap kepala Anya

" Alif perhatian banget ya sama Anya, jangan jangan mereka" beberapa dari mereka yang asik berbisik-bisik

" Ehh dasar cewek gosip aja hobinya " Karamel yang tiba-tiba masuk dalam kerumunan orang-orang yang melihat Anya terbaring di pangkuan Alif

" Bawa ke rumah sakit aja" ucap Karamel memberi saran

"Dia sadar ! " teriak Rima langsung memberikan Alif segelas air putih untuk di berikan pada Anya

" Minum dulu sayang " ucap Alif pelan

" Hahaha mereka pacaran " teriak Toyo

Kenzo, Karamel serta teman teman Anya melirik sinis pada Toyo yang masih tertawa tawa dan beberapa siswa siswi yang lain salin bertatapan

" Yah keduluan " ucap salah seorang siswi wanita

" Yah pujaanku udah ada yang punya " saut yang satunya

" Masa sih sama Anya" ucap seseorang yang lainnya

" Bubar bubar, bubarrr!!! " teriak Karamel membubarkan massa yang sejak tadi mengerumuni Anya dan Alif

" Akhirnya semua tau, hahahha" teriak Kenzo

" Eh kalian pacaran ya? " tanya Karamel penasaran

" Tapi kok dia gak bilang-bilang kita ya " Karamel menoleh ke arah Ken

" Sama lo aja sama gue dia bilang " cetus Ken

" Oooo... selama ini kalian main rahasia-rahasiaan ya? oke ! " tekan Karamel membuang muka pada Ken dan Alif, Ken dan Alif pun saling menatap bingung.

Bab 3 awal pertemuan alif dan anya

Pove: Anya

Saat Anya bertemu Alif, Alif laki-laki tampan yang juga anak baru di SMA itu

"Perkenalkan namaku Alif Aguero panggilan Alif "

Anya terdiam termenung saat Alif memperkenalkan diri entah apa yang membuat Anya terpanah saat pertama kali Anya melihatnya. Badan nya yang tegap sedikit berotot dengan gaya potongan rambut yang menambah ketampanannya

" Apa ada yang sudah kenal Aku sebelumnya? " ucap kak Alif menyapa teman-teman lain yang juga baru bergabung di ekskul itu

" Sudah kenal " ucap Ica spontan

" Gak tanya kamu! bosan ketemu kamu terus ca, hahah" kata Alif sembari tertawa kecil meledek Ica yang duduk di seberang Anya, seketika Anya melihat Ica, dia dengan tatapan muka masam dan Anya menaikan satu alis mata Anya menatap Ica mereka teman yang baru saja kenal, Ica adalah teman sekelas Anya satu circle dengan Anya, Alif ternyata tetangga dekat Ica yang sudah lama kenal

Setelah perkenalan Alif dan teman nya, dia mengajak kami bercanda-canda memecahkan suasana. Anya yang hanya duduk memperhatikan mereka menjelaskan sembari bermain-main santai untuk awal salam selamat datang bagi siswa yang baru bergabung ke ekskul itu.

Dari awal dia berbicara Anya memperhatikan nya tanpa menoleh ke mana pun, entah apa yang membuat dia candu melihat tawa dan senyuman Alif ya, Anya anak kemarin sore yang baru mengenal cinta walaupun Anya sudah memiliki 2 mantan tetapi entah mengapa dia melihat Alif, kali itu berbeda seperti ada getaran yang tak bisa dia jelaskan.

Hari itu sepulang sekolah, ada jadwal ekskul jam 2 entah mengapa ibu belum pulang entah kemana dia, usai makan Anya yang duduk mengambil gawai nya melihat grup yang sudah ramai anak-anak membahas akan pergi ke sekolah lagi, saat itu Anya melihat pesan dari Alif

[ Jemput Aku dong yang searah]

[ Dak ada motor bro ] balas Doni satu angkatan berbeda kelas dengan mereka

[ Izinin Selly ya gak bisa datang soalnya lagi kerja kelompok ] pesan Selly memandai Alif

[ Iyaa Sell ] pesan Alif

Anya yang sejak tadi hanya melihat memberanikan diri untuk chat pribadi dengan Alif untuk meminta izin dengan nya tidak dapat hadir terlebih ibunya yang sejak tadi dia tunggu-tunggu tak kunjung datang juga.

[ Selanat siang Lif izin Anya ya, Anya tidak dapat hadir hari ini motor di pakai ibu soal nya tolong bilangin sama senior ya ] isi pesan Anya pada Alif

baru saja pesan Anya ia kirimkan sudah centang dua dan langsung di baca oleh Alif, jantung Anya berdebar seperti mendapatkan hasil nilai rapot saja

[ Mau serempak Aku?, soalnya baru mau berangkat juga ] tiba-tiba Alif membalas pesan, Anya yang mendapat kan pesan itu dag dig dug rasanya. Anya yang kaget dengan balasan Alif antara senang dan malu, tetapi Anya juga ingin sekali dekat dengan Alif sepertinya tuhan merestui mereka, dan dia membuka jalan untuk Anya mendekat.

Anya pun mengiyakan tawaran Alif, langsung bergegas bersiap-siap, Anya tak ingin terlihat jelek di depan mata Alif maklum begitu lah ketika seseorang ingin pendekatan.

10 menit Anya menunggu Alif belum kunjung datang, tiba-tiba ibu Anya baru saja pulang, Anya yang sejak tadi tengah siap memakai pakaian kostum basket dengan rambut terikat tampak seperti penampilannya saat ingin bertanding, memperlihatkan sedikit pesonanya berharap Alif memperhatikan Anya nanti nya.

Setelah 3 menit Anya menunggu , Alif tak kunjung datang dan Anya memutuskan untuk berangkat sendiri terlebih ibu yang telah pulang, Anya mengambil kunci motor dan bergegas menuju sekolah, sebelum itu Anya meninggal pesan pada Alif

[Ibu Anya udah pulang jadi Anya gak jadi bareng Alif, terimkasih ya] kemudian Anya menancapkan pegal gas motornya menuju sekolah

Sampainya di sekolah Anya melihat Alif yang baru saja sampai lebih dulu sedang memarkirkan motornya, Anya sedikit kecewa melihat itu ternyata Alif tak benar-benar ingin menjemputnya terlebih Anya yang sejak tadi sudah menunggu seperti orang gila yang pelanga-pelongo, Anya yang memarkirkan motornya menuju lapangan tanpa menoleh kearah Alif, langsung bergabung dengan yang lain, karena yang lain sejak tadi telah memulai pemanasan

" Alif main yuk ajarin Dina dong cara melemparnya " seorang wanita yang mendekati Alif, uhh.... hati Anya makin panas ketika melihat itu tetapi Anya yang sejak tadi mencoba menahannya, gengsi jika dia terlalu memperlihatkan jika dia menaruh simpati pada Alif.

Tenngg... tengg... tengg... bel istirahat pertama berbunyi.

" Besok presentasi segera di persiapkan bahan untuk presentasi nya" ucap Ibu Melly guru mata pelajaran sejarah, Ibu Melly pun meninggalkan ruangan kelas

" Anya kantin gak? " tanya Bela sembari membereskan meja yang penuh alat tulis usai pembelajaran tadi

" Rim kamu kantin gak?" tanya Anya pada teman sebangku ku

" Enggak Nya, aku di kelas aja " ucap Rima

" Aku nitip aja deh Bel " Anya menyodorkan uang 5 ribu pada Bela yang akan pergi ke kantin

" Eh aku juga dong nitip, kamu pergi sama Dela aja ya Bel kami tunggu di kelas " kata Ica

Anya sebetulnya gak enakan jika ke kantin harus meninggalkan Rima, mungkin saja ia sedang tidak ada uang sebab itu dia enggan di ajak ke kantin, Anya pun juga malas jika harus menganteri jam istirahat begini, di pastikan kantin saat jam seperti ini desak desakan dengan kakak kelas, malu sekali jika harus bertemu kakak kelas yang banyak itu.

"Bar Bar ambilkan bakwan dong sama minum" teriak Bela pada salah satu teman cowok di kelas yang sedang memesan makanan, kelas mereka cukup dekat dengan kantin bawah, kantin itu di belakang kelas mereka, banyak anak-anak kelas satu yang belanja di sana karena kantin sekolah yang berada di atas cukup ramai terlebih banyak kakak kelas yang belanja di sana, sehingga jika ingin belanja mereka sering sekali nitip dengan teman cowok yang lewat dan mereka hanya berteriak dari jendela saja. Maklum anak cewek mau nya yang gak ribet terlebih jika antri, uuuhhh hal yang paling malas di lakukan.

Entah kenapa Anya terfokus pada satu orang, ya itu Alif kebetulan kantin bawah adalah bascame anak kelasnya, sering sekali dia dan teman-temannya belanja di kantin bawah ini padahal jika di fikir kantin atas lebih dekat dengan kelasnya tetapi ia lebih sering ke kantin bawah ini, ya itung itung Anya beruntung sih bisa memperhatikan nya dari jendela

"Uuhh melamun aja siapa sih yang kamu lihat nya" ucap Ica yang mengagetkan ku

"Gak ada nungguin pesanan Bela nih sama si Bara" ucap Anya

" Eh bohong kamu liatin Alif yang lagi makan jongkok itu ya, hahah" Ica mulai meledek Anya uhhh memang Anya paling gak bisa bohong pada teman nya karena mereka bisa menerkanya jika Anya sedang suka seseorang.

" Siapa siapa " saut Rima yang mulai menghampiri Anya dan Ica

" Tu Anya suka sama Alif " ceplos Ica

" Ehh mana ada " saut Anya memotong pembicaraan Ica, ya Anya malu jika semua teman nya tau kalau Anya sedang jatuh cinta

" Siapa Alif? " tanya Rima yang sedikit ngeleg

" Tu itu " tunjuk Ica, tiba-tiba Alif menolehkan Kepalanya ke arah kami yang sedang mengintip lewat jendela entah dia tau atau tidak kami sedang memperhatikannya

" Eh jangan di tunjuk liat dia melihat ke arah kita " kata Anya yang langsung menepis jari telunjuk Ica

" Ciiiiee cieee " Bela yang tiba-tiba datang membawa goreng dan minuman

" Siapa yang Anya suka Ca?" tanya Bela yang baru saja datang penasaran mendengar sedikit perbincangan mereka barusan, terlebih Ica yang sejak tadi menggoda Anya

" Duh duh udah makan goreng dulu bentar lagi Bel tau " ucap Anya mengalihkan pembicaraan mereka, Ica Bela dan Dela pun menyerbu gorengan yang di bawa Bela

" Pesanan ku mana " ucap Ica

" Makan saja, sudah ku satukan semua " saut Bela

" Gak usah protes " sambungnya lagi

" Iisss dahh " Ica yang memasang muka cemberut

" Ayok Rim makan " tawar Anya pada Rima yang tiba-tiba pura-pura sedang membaca, ya aku tau dia tak enak gabung karna tak ikut menyumbang

"Ayok makan sama-sama gak papa rame biar seru" ucap Anya menarik Rima gabung bersama.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!