" mas.. " Nanda menatap penuh tanda tanya ke arah suaminya yang datang bersama seorang wanita yang iya kenal sebagai sahabat dari suaminya.
" mulai saat ini Clarisa akan tinggal di sini bersama kita "
" dan mas mau kamu memperlakukan Clarisa dengan sangat baik " ucap suami Nanda sambil menarik masuk tangan Clarisa seolah tak memperdulikan perasaan Nanda.
Nanda tak percaya dengan apa yang iya dengar dari mulut suaminya yang sudah satu tahun ini menjadi suaminya.
" cepat masuk dan jangan lupa tutup pintunya " ucap Alvaro suami dan Nanda Cahya Kumala.
Nanda dan Alvaro sudah menikah selama satu tahun belakangan ini,namun hingga saat ini mereka masih belum di karuniai seorang anak. Ya Nanda dan Alvaro menikah karena perjodohan karena orang tua mereka memiliki perusahaan bersama dan untuk memperkuat ikatan di antara dua keluarga maka orang tua mereka memutuskan untuk menikahkan anak anak mereka.
" mas, bukankah Clarisa sudah memiliki suami ? Dan bagaimana jika suaminya tau jika Clarisa tinggal di rumah sahabatnya ?" tanya Nanda saat Alvaro baru saja memasuki kamar mereka setelah mengantar Clarisa ke ruang tamu yang ada di lantai satu rumah mereka.
" Clarisa baru saja di ceraikan suaminya dan mas harap kamu tidak menggangu Clarisa dan bisa membuat Clarisa nyaman di rumah ini " ucap Alvaro sambil merebahkan tubuhnya tapi tak lama Alvaro memunggungi Nanda seolah percakapan mereka sudah selesai.
Nanda hanya bisa menghirup dalam dalam udara yang terasa sulit untuk di hirup karena Nanda merasa jika ada yang di sembunyikan Alvaro dan Clarisa tapi Nanda tak tau apa itu.
Meski berat akhirnya Nanda bisa memejamkan matanya dan berharap saat dirinya membuka mata semua yang iya alami saat ini hanyalah mimpi belaka.
" kamu mau sarapan apa Al ? " tanya Clarisa dengan pakaian yang lumayan minim yang membuat Nanda yang baru saja selesai menyiapkan sarapan untuk Alvaro pun merasa tak nyaman melihat itu seolah mengkhawatirkan pandangan suaminya saat melihat penampilan Clarisa yang begitu menggoda.
" kenapa ? Apa pakaian ku terlalu pendek " ucap Clarisa cuek sambil melihat pakaian Nanda yang hanya menggunakan gamis rumahan.
" kewajiban seorang istri itu membuat senang suaminya dengan selalu memperindah diri di hadapan nya " ucap Clarisa dengan tingkah yang sangat genit.
" Clarisa benar " ucap Alvaro sambil memakan apa yang sudah di siapkan oleh Clarisa meski Nanda sudah lebih dulu menyiapkan sarapan kesukaan Alvaro selama setahun ini.
" mas bosan melihat penampilan kamu yang selalu seperti itu " ucap Alvaro bahkan sambil menyingkirkan piring sarapan yang sudah Nanda siapkan.
" iya dong kayak aku nih selalu tampil cantik " ucap Clarisa penuh kebanggaan pada dirinya dan pada penampilan nya.
" lalu kenapa tidak kamu tunjukan di depan suamimu bukan nya di depan suami orang lain" ucap Nanda tapi apa yang iya dapat malah di luar dugaan Nanda.
" Al kamu dengar yang istrimu ucapkan " adu Clarisa sambil menggenggam tangan Alvaro dan itu semua terlihat jelas di mata Nanda.
" minta maaf " ucap Alvaro masih dengan suara yang terdengar lembut tapi penuh dengan penekanan.
" MINTA MAAF AKU BILANG ?" teriak Alvaro sambil melempar piring yang tadi di siapkan Nanda yang malah pecahan kacanya menggores punggung kaki Nanda.
Nanda menatap tak percaya pada Alvaro laki laki yang selama ini tak pernah berbuat kasar bahkan berkata kasar pun tidak, tapi kini hanya karena wanita yang suaminya sebut sebagai sahabat membuat Alvaro tega menyakiti dirinya.
" maaf " ucap Nanda dengan suara bergetar menahan tangis dan tak lama Nanda memilih pergi meninggalkan ruang makan yang mendadak seperti neraka baginya.
" mau kemana ?" tanya Clarisa yang kini sudah duduk di samping Alvaro dengan angkuhnya.
Nanda pun menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap ke arah Alvaro dan Clarisa yang juga sedang menatap padanya.
" bereskan, karena mulai saat ini tidak akan ada pembantu di rumah ini " ucap Clarisa sedangkan Alvaro memilih kembali memakan sarapan yang sempat tertunda.
Nanda terdiam mendengar apa yang di katakan Clarisa tapi yang membuat Nanda heran kenapa Alvaro diam saja seolah Clarisa yang berkuasa di rumah ini bukan dirinya yang merupakan istri sah dari seorang Alvaro.
" apa kamu tidak dengar apa yang di katakan Clarisa ? " tanya Alvaro tanpa melihat ke arah Nanda.
" apa kurang jelas yang di katakan Clarisa " ucap Alvaro yang kini sudah bangkit sambil menggebrak meja yang ada di hadapannya yang malah membuat Nanda semakin merasa tak mengenali suaminya.
" sebenarnya istri kamu itu siapa mas ? " ucap Nanda yang sudah tidak tahan dengan apa yang di lakukan keduanya.
" dan apa kalian ada hubungan di belakang Nanda ?" tanya Nanda yang merasa jika hubungan Alvaro dan Clarisa lebih dari sekedar sahabat.
" dia juga suamiku bukan hanya suamimu "
" TIDAKKKK " teriak Nanda yang baru saja terjaga dari tidurnya.
" kamu kenapa ?" tanya Alvaro yang terganggu dengan teriakan Nanda yang tentu saja mengganggu tidurnya.
Nanda menggeleng meski dalam hati bersyukur karena semua itu hanya lah mimpi tapi hatinya masih belum bisa tenang terbawa perasaan saat di mimpi tadi.
" mas.. " Nanda mendekat ke arah suaminya yang kini sudah kembali tertidur dan langsung memeluk Alvaro seolah mencari ketenangan dari pelukan suaminya.
" jangan tinggalin Nanda " ucap Nanda yang sangat mencintai Alvaro meski mereka menikah karena kesepakatan kedua keluarga.
" hemmm " gumam Alvaro sambil memeluk Nanda dan mendaratkan ciuman di kening Nanda agar Nanda bisa kembali tenang.
" sebenarnya kamu mimpi apa ?" tanya Alvaro yang masih memeluk Nanda wanita yang begitu sabar menghadapi setiap ulah yang selalu iya buat.
" Nanda bermimpi mas dan Clarisa memiliki hubungan lain selain sahabat " Alvaro yang mendengar apa yang di katakan Nanda langsung mengeratkan pelukannya pada Nanda dan kini bahkan hati Alvaro yang berdebar sangat kencang.
" Nanda takut, Nanda ngga bisa bayangin jika semua yang ada dalam mimpi tadi menjadi kenyataan " ucap Nanda.
" tidur lah, jangan berpikiran buruk, itu semua hanya mimpi " ucap Alvaro tapi lain dengan tindakan yang di lakukan Alvaro dimana Alvaro malah membuai Nanda dalam has rat melewati surga dunia yang membuat Nanda terbang ke langit ke tujuh.
Melihat Nanda yang tertidur pulang setelah terbuai nikmat yang di sajikan Alvaro, perlahan Alvaro turun dari ranjang dan tak lupa menyelimuti tubuh polos Nanda yang terlihat damai dengan kecantikan yang terlihat sangat natural.
" maaf.. Tapi mas tidak bisa meninggalkan Clarisa di saat Clarisa seperti ini " ucap Alvaro penuh rasa bersalah.
" Clarisa sangat berarti dalam hidup mas " ucap Alvaro sambil melangkah keluar dari kamar nya bersama Nanda.
" Ri.. Sedang apa kamu di sini ?? Bagaimana jika Nanda curiga nanti ??
✍️✍️✍️ kira kira sedang apa Clarisa di depan kamar Alvaro dan Nanda ? Dan ada hubungan apa di antara Alvaro dan Clarisa ??
Hai hai hai... ketemu lagi dengan R-kha... Semoga kalian suka dengan cerita R-kha ini ya ..
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
Clarisa yang tak bisa memejamkan matanya sejak masuk ke dalam kamar tamu di rumah Alvaro hanya bisa merebahkan tubuhnya, dengan penuh kegelisahan Clarisa pun akhirnya memilih untuk keluar dari kamar tamu sekedar mencari susu hangat untuk membuatnya lebih relaks dan akhirnya bisa tertidur pulas.
" TIDAKKK " Clarisa yang mendengar teriakan Nanda pun bergegas ke lantai dua berpikir terjadi hal buruk pada Alvaro sahabat sekaligus laki laki yang sangat berarti dalam hidupnya.
" ada apa dengan Alvaro ? Kenapa Nanda teriak seperti itu " ucap Clarisa sambil terus menaiki tangga menuju kamar Alvaro, hingga sampai di depan pintu kamar tak sengaja Clarisa mendengar percakapan Nanda dan Alvaro yang meski sebenarnya pelan tapi karena tengah malam dan keadaan yang sunyi membuat suara itu terdengar sangat jelas di telinga clarisa.
Desa han yang keluar dari mulut Nanda pun terdengar sangat jelas di telinga clarisa yang tiba tiba saja membangkitkan gai rah yang tak pernah tersalurkan dengan mantan suaminya yang ternyata seorang penyuka sesama jenis.
" Ri.. Sedang apa kamu di sini ? Dan bagaimana jika Nanda curiga nanti " ucap Alvaro yang langsung menarik tangan Clarisa menuju kamar tamu yang ada di lantai bawah.
Grepp
Clarisa langsung memeluk Alvaro setelah keduanya berada di dalam kamar tamu bahkan tanpa rasa malu Clarisa langsung menutup pintu dengan tangan kanannya.
" temani aku Al, aku sangat gelisah dan aku butuh ketenangan " ucap Clarisa yang malah mulai menciumi leher Alvaro yang tentu saja membuat darah Alvaro berdesir.
" ri.. Kita itu sahabat.. Aku ngga mau hanya karena ini hubungan kita nanti menjadi hancur "
" dan lagi aku juga harus menjaga perasaan Nanda yang sudah sangat sabar menghadapi ku " ucap Alvaro yang masih mengingat status dirinya dan hubungan dirinya dengan Clarisa.
" kita bisa bermain cantik, aku benar benar kesepian " ucap Clarisa yang masih terus mencoba menggoda Alvaro bahkan tak segan Clarisa mulai meraba raba senjata andalan yang baru saja landing di gua milik Nanda.
" kamu tau kan kenapa aku dan Diki bisa bercerai" ucap Clarisa yang kini semakin berani dengan mere mas senjata milik Alvaro yang membuat Alvaro hanya bisa memejamkan matanya.
" tapi Ri.. "
" shhhtttt "
" aku janji tidak akan pernah merusak pernikahan kamu dengan Nanda dan aku janji Nanda tidak akan pernah tau hubungan kita " ucap Clarisa yang sudah benar benar diliputi has rat terlarang.
Karena terbuai dengan apa yang di lakukan Clarisa dan percaya dengan apa yang di katakan Clarisa membuat Alvaro akhirnya menyerah dan balas menerjang Clarisa.
" mas jangan pernah tinggalkan Nanda "
Deggg
Alvaro yang baru saja akan memasukan senjata andalannya kini terdiam di atas tu buh Clarisa yang sudah tak memakai sehelai benang pun.
" Al.. " Clarisa yang menghiba karena tinggal sedikit lagi dirinya bisa mendapatkan kenik matan dari Alvaro malah terhenti dengan alasan yang tidak Clarisa ketahui.
" maaf .. Aku tidak bisa " ucap Alvaro yang langsung turun dari tempat tidur dan kembali mengambil bath sheet yang tadi iya gunakan saat keluar dari kamarnya bersama Nanda.
" Al.. " Clarisa menggeleng berharap Alvaro tidak meninggalkan dirinya di saat saat seperti ini yang membuatnya menggantung.
" Nanda ngga akan tau Al " ucap Clarisa yang berhasil merampas bath sheet yang baru saja akan di gunakan Alvaro dan melempar nya ke ujung kamar tamu.
" katanya kamu akan selalu ada untuk ku " ucap Clarisa menggunakan kalimat yang pernah Alvaro katakan padanya.
" katanya aku sangat berarti untuk mu, tolong aku Al.. " ucap Clarisa sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya berharap Alvaro kasihan padanya dan tidak meninggalkan nya malam ini.
" tapi Ri tidak dengan seperti ini " ucap Alvaro yang masih mencoba menghentikan apa yang tadi akan di mulai.
" baiklah " ucap Clarisa sambil menjauh dari Alvaro yang kini sudah menatap intens pada tubuh sintal Clarisa yang di biarkan polos.
" aku akan mencari laki laki yang bisa memuas kan ku " ucap Clarisa sambil berbalik meninggalkan Alvaro yang malah terdiam tak percaya dengan apa yang di katakan Clarisa yang terdengar seperti orang yang sedang putus asa.
" pergilah, dan aku pun akan pergi dari rumah ini besok pagi " ucap Clarisa yang kini sudah berbaring di atas tempat tidur dan langsung memiringkan tubuhnya tanpa menyelimuti tubuh polosnya.
" ayo Al.. Aku percaya kamu tak akan pernah membiarkan ku melakukan hal yang aku ucapkan tadi " ucap Clarisa dalam hati.
" jangan pernah melakukan itu " ucap Alvaro yang kini sudah memeluk Clarisa di atas tempat tidur.
" aku tak ingin kamu melakukan apa yang kamu katakan tadi " ucap Alvaro sambil menyembunyikan wajahnya di punggung Clarisa yang sangat wangi.
" lalu aku harus apa Al.. Bahkan suamiku sendiri saja tidak mau menyentuhku, dan sekarang kamu juga menolak menyentuhku " ucap Clarisa yang sudah mengeluarkan air mata buaya dan membiarkan Alvaro menghirup bau tubuhnya.
" biarkan aku pergi besok, agar aku tidak menggangu mu dan kamu tidak harus mengkhianati Nanda " ucap Clarisa di sertai isakan yang mulai terdengar oleh Alvaro.
" tidak, kamu akan tetap di sini dan Nanda tidak akan tau apa yang kita lakukan " ucap Alvaro yang akhirnya menyerah dan kembali melanjutkan apa yang tadi sempat tertunda dan tentu saja membuat Clarisa tersenyum karena berhasil mendapatkan apa yang iya inginkan.
" kamu luar biasa Al.. Aku belum pernah merasakan nik mat yang seperti ini " ucap Clarisa di sela sela hen Takan yang di berikan Alvaro padanya.
" Nanda pasti sangat puas dengan apa yang kamu lakukan " ucap Clarisa yang kini terombang ambing di bawah kung kungan Alvaro.
" jangan pernah meminta ini dari laki laki lain " ucap Alvaro saat teringat ucapan Clarisa yang akan mencari laki laki untuk memuas kan dirinya.
" selama kamu tidak menolak ku aku hanya milik mu " ucap Clarisa yang sudah berhasil membuat Alvaro berada di bawah kuasanya.
" ahhhhhhh " keduanya pun akhirnya mendapatkan apa yang dari tadi ingin mereka capai bahkan mereka berhasil mencapainya secara bersamaan.
" kamu sangat luar biasa ri "
" bahkan Nanda pun tak bisa mengimbangi apa yang aku inginkan " ucap Alvaro yang malah membandingkan Clarisa dengan istri sahnya Nanda.
" aku balik ke kamar dulu ya " ucap Alvaro yang langsung bangkit agar Nanda tidak curiga padanya.
" baiklah, tapi mulai besok aku akan ikut kerja dengan mu agar kita bisa selalu bersama dan kita bisa melakukannya kapan pun "
" nanti aku pikirkan " ucap Alvaro sambil memakai bath sheet dan meninggalkan Clarisa yang sudah mulai memejamkan matanya.
Alvaro langsung menuju kamarnya bersama dengan Nanda dan sekilas melihat jam yang kini sudah menunjukan pukul empat pagi.
" mas, kamu dari mana ?"
✍️✍️✍️ Kelemahan seorang laki laki ada pada naf sunya dan sekalinya iya mengkhianati akan ada seribu kebohongan untuk menutupi pengkhianatan nya. Ingatlah jangan pernah memasukan wanita lain dalam rumah tanggamu karena kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi kedepannya.
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
Seperti biasanya Nanda memang terbiasa bangun pukul empat pagi, bahkan tanpa menggunakan alarm Nanda akan bangun jika waktu sudah menunjukan pukul empat pagi.
" mas, kamu dari mana ?" tanya nanda saat melihat Alvaro yang baru saja memasuki kamar mereka.
" mas habis menghirup udara segar " ucap Alvaro yang langsung memilih memasuki kamar mandi untuk menghilangkan aroma tubuh Clarisa yang mungkin saja menempel di tubuhnya.
Nanda hanya bisa melihat ke arah Alvaro yang kini sudah menutup pintu kamar mandi, Nanda mencoba berpikir positif dan mencoba percaya dengan apa yang di katakan Alvaro padanya akhirnya memilih melakukan aktivitas yang biasa iya lakukan di pagi hari.
" Hari ini aku akan memasak masakan kesukaan mas Alvaro saja agar mas Alvaro senang " pikir Nanda yang baru saja selesai membersihkan diri meski Nanda menggunakan gamis rumah tapi tak mengurangi kecantikan yang terpancar di wajah ayu Nanda.
" mas, ini kopinya " ucap Nanda seperti biasa menghidangkan kopi kesukaan Alvaro sebelum sarapan untuk menemani Alvaro membaca berita digital yang ada di handphone nya.
" hemm " ucap Alvaro singkat, Nanda yang sudah terbiasa mendapat jawaban seperti itu dari Alvaro memilih melanjutkan membuat sarapan kesukaan alvora.
" halo nan " sapa Clarisa yang baru saja keluar dari kamar tamu yang tentu saja membuat Nanda terdiam karena melihat Clarisa yang terlihat sangat cantik dengan pakaian yang sama persis seperti mimpi yang iya alami tadi malam.
" nan ? hei ..." Clarisa melambaikan tangannya di depan wajah Nanda yang terdiam seolah terkesima dengan apa yang di lihat Nanda pada dirinya.
" eh.. Hai " ucap Nanda yang sudah berhasil menguasai hatinya.
" Alvaro mana ?" tanya Clarisa sambil menarik rok mini nya yang sedikit naik ke atas.
" ada di ruang santai " ucap Nanda yang tiba tiba saja takut jika mimpi yang iya alami menjadi kenyataan.
" nan, maaf ya aku harus tinggal di sini karena Alvaro yang memintaku untuk tinggal disini " ucap Clarisa.
" iya " ucap Nanda yang tak ingin terlalu lama berbicara dengan Clarisa karena entah kenapa perasaan Nanda kurang nyaman dengan tatapan yang di berikan Clarisa padanya.
" oh iya nan, apa kamu selalu berpakaian seperti itu di rumah ?" tanya Clarisa sambil melihat ke arah Nanda dari ujung kaki sampai ujung kepala.
" memang apa yang salah dengan pakaian yang ku pakai " ucap Nanda yang merasa jika Alvaro saja tidak pernah mengeluhkan pakaian yang iya gunakan selama ini.
" harusnya jika di rumah kamu bisa menyenangkan suamimu dengan menyajikan pemandangan yang enak dilihat " ucap Clarisa sambil meninggalkan Nanda yang kembali teringat dengan mimpinya semalam.
Nanda pun memilih melanjutkan apa yang tadi sedang iya kerjakan apalagi jika bukan membuat sarapan untuk Alvaro, sedangkan clarisa langsung menuju Alvaro yang sedang menyeruput kopi buatan Nanda.
" kopi hitam ?" tanya Clarisa sambil duduk di samping Alvaro.
" apa Nanda tidak punya su su untuk mu ?" tanya Clarisa yang sengaja menempel kan pepaya mudanya di lengan Alvaro.
" ri jangan seperti ini " ucap Alvaro yang tak ingin Nanda curiga pada dirinya.
" santai Nanda sedang sibuk membuat sarapan buat kita " ucap Clarisa yang malah sengaja menekan pepaya mudanya di lengan Alvaro.
" aku akan ikut kerja sama kamu ya Al " ucap Clarisa mengingatkan Alvaro apa yang iya ucapkan semalam.
" tapi di kantor sedang tidak ada lowongan " ucap Alvaro yang memegang perusahaan keluarga yang tentu saja sebenarnya tak susah bagi Alvaro memasukan orang di perusahaan miliknya.
" pokoknya aku ngga mau tau, aku akan ikut kamu ke kantor " ucap Clarisa sambil menyilangkan tangan di dadanya.
" atau aku akan "
" stoppp " Alvaro yang berpikir jika Clarisa akan mengatakan hal seperti semalam akhirnya menyerah dan mengangguk setuju dengan permintaan Clarisa.
Cupp
" terima kasih Al " ucap Clarisa setelah berhasil mencium pipi Alvaro.
" mas " Nanda yang tak sengaja melihat Clarisa yang mencium pipi suaminya pun refleks memanggil Alvaro yang tentu saja membuat Alvaro menjauh dari Clarisa, sedangkan clarisa tanpa rasa bersalah malah menyilangkan kaki nya seperti pemilik rumah ini.
" apa yang kalian lakukan ?" tanya Nanda semakin takut jika mimpinya menjadi kenyataan.
" memang apa yang kamu lihat ?" tanya Clarisa yang masih terlihat santai tanpa rasa bersalah telah mencium Alvaro.
" apa seperti ini " ucap Clarisa yang malah kembali mengulangi apa yang iya lakukan tadi yaitu mencium pipi Alvaro
" kami memang seperti ini, jadi kamu jangan kaget dengan yang kami lakukan " ucap Clarisa sambil menarik tangan Alvaro yang malah diam seolah tak ingin menjelaskan apapun pada Nanda.
" oh iya nan, aku akan ikut ke kantor bersama Alvaro dan aku akan menjadi asisten pribadi Alvaro mulai saat ini " ucap Clarisa tanpa bertanya dulu pada Alvaro apa yang akan di kerjakannya nanti di kantor.
" jadi kamu jangan heran jika kami akan sering bersama mulai saat ini " ucap Clarisa yang masih menarik tangan Alvaro di hadapan Nanda.
" mas " Nanda menarik tangan Alvaro yang satunya berharap Alvaro menjelaskan apa yang di katakan Clarisa tadi tidak lah benar.
" sudah lah, mas tak ingin berdebat pagi pagi " ucap Alvaro yang malah menghempaskan tangan Nanda tepat di hadapan Clarisa.
" dan cepat siapkan sarapan untuk kami karena kami akan pergi ke kantor " ucap Clarisa semakin menjadi.
Nanda pun mulai menyiapkan sarapan untuk Alvaro dan setelah itu dirinya pun duduk di samping Alvaro dengankan Clarisa di sisi yang lain.
" Al.. Aku belum " ucap Clarisa manja sambil mengusap betis Alvaro menggunakan kakinya yang tentu saja membuat Alvaro menatap ke arah Clarisa yang malah tersenyum tanpa rasa bersalah.
" nan, siapkan juga untuk Clarisa " ucap Alvaro setelah itu langsung menyuapkan sarapan yang sesuai dengan selera Alvaro.
" tapi mas, Clarisa punya tangan dan kaki dan juga Nanda bukan pembantu yang harus menyiapkan apa yang Clarisa inginkan " ucap Nanda yang malah mendapat tatapan tajam dari Alvaro.
" apa susahnya sih menyiapkan sarapan satu lagi untuk Clarisa toh kamu hanya mengerjakan pekerjaan rumah yang pasti tidak terlalu capek " ucap Alvaro.
" tapi mas !!" Nanda yang baru saja akan membuka suaranya kembali terdiam mendapat tatapan tak bersahabat dari Alvaro.
" mulai saat ini kamu harus memperlakukan Clarisa dengan sangat baik agar Clarisa betah tinggal di rumah ini " ucap Alvaro tanpa rasa bersalah.
" tapi mas, Clarisa sudah besar dan sudah dewasa jadi dia bisa melakukan semuanya sendiri " ucap Nanda yang merasa jika permintaan suaminya itu terlalu berlebihan.
" apa mungkin hubungan kalian lebih dari sekedar sahabat ? "
" tentu saja, bahkan aku jauh lebih dulu mengenal Alvaro dari pada kamu yang hanya baru mengenal Alvaro satu tahun lebih "
" SUDAH CUKUPPP " bentak Alvaro yang merasa tak tenang di meja makan.
" Clarisa yang tak tau diri, sudah tinggal di rumah orang tapi seolah dirinya si pemilik rumah " ucap Nanda yang tak ingin di injak injak oleh Clarisa.
" baiklah aku minta maaf nan " ucap Clarisa yang melihat tatapan Alvaro yang begitu tajam padanya.
" harusnya aku tau diri dimana aku berada saat ini, atau mungkin kamu memang tak ingin aku tinggal di sini ?" tanya Clarisa menebar racun di pikiran Alvaro.
" Al, lebih baik aku " belum selesai Clarisa berbicara Alvaro sudah menggenggam tangan Clarisa dan itu terlihat jelas di mata Nanda.
" kamu ingat yang mas ucapkan semalam !! "
" kamu harus bisa membuat Clarisa nyaman di rumah ini dan itu mutlak kamu lakukan "
" jangan membuat mas kehilangan kesabaran dan membuat kamu menyesal nantinya "
" Al, ada apa ini ? Dan kenapa Clarisa ada di rumah kalian ?"
✍️✍️✍️ siapa kira kira yang datang ke rumah Alvaro dan Nanda ? Apa mungkin dia orang yang akan membela Nanda atau malah memperburuk keadaan Nanda di rumah ini ??
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
✍️✍️✍️
"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!