NovelToon NovelToon

Terpikat Istri Orang Lain

Keluarga Yang Menyebalkan

#1. Keluarga Yang Menyebalkan

Laura membersihkan dengan baik teras rumah nya, wanita yang dulunya terlihat sangat cantik itu kini terlihat sangat kusam dengan kulit gelapnya

Wanita itu sudah menjalani pernikahan dengan Gian selama tiga tahun namun Laura belum bisa memberikan keturunan untuk pria itu

Hal itu semakin membuat saudara dan ibu mertua Laura sesuka hati pada wanita itu, dan saat itu juga Rony suami Laura hanya bersikap cuek dan lebih mementingkan keluarga di tengah depresi yang dialami istrinya itu

“Laura!”. Maya ibu Gian memanggil wanita itu “Belikan Ibu snack di toko depan sana”

“Apa tidak bisa nanti saja ma? Motor sedang di pakai oleh Kak Lisa”. Laura menatap memohon pada wanita tua itu karena jaraknya yang cukup jauh

“Kau melawan ku? Ck kau sudah di beri tumpangan di sini tidak tahu malu lagi”. Maya memarahi wanita itu “Belikan ibu snack sekarang juga jangan membantah, anak ku sudah menafkahi mu tahu diri sedikit!”

“Baiklah Ibu”. Laura akhirnya menurut walau hatinya sangat kesal dia sudah bekerja se harian “di mana uang nya bu?”.

“Kau kan sudah di beri jatah kenapa masih minta sama ibu huh!”. Maya tidak suka

“Tapi Bu uang yang di beri Gian sepenuhnya di pegang ibu”. Laura hanya memegang sedikit uang untuk berjaga-jaga

“Ibu juga memberi jatah harian untuk mu Laura itu tidak cukup kenapa kau sangat boros!”.

Laura terdiam menatap ibu mertuanya yang mengesalkan itu dia hanya di beri jatah 80 ribu untuk sehari dan itu harus cukup untuk kebutuhan rumah untuk makan dan sebagainya sedangkan Gian memberi seluruhnya pada sang Ibu

Tanpa memikirkan sang istri pernikahan mereka memang selalu di tengahi oleh Maya baik keuangan dan kehidupan dua insan itu di atur oleh Maya

Gian tidak memprotes tanpa memikirkan perasaan Laura dan wanita itu harus keluar dari karir nya karena Maya selalu menyalahkan Laura yang tak kunjung memberikan keturunan pada Gian

“Kenapa masih diam di sana huh!”. Maya menatap tajam “Jangan membantah Ibu, atau aku akan menyuruh anak ku menceraikan mu”. Laura tidak terkejut lagi dengan gertakan sang mertua karena wanita tua itu mengucapkan kalimat sakral itu hampir setiap hati dia sudah kebal

Laura hanya diam sebentar dan memutuskan untuk pergi ke toko yang di maksud Maya, dia sudah hapal apa yang di sukai wanita itu karena dirinya seperti pembantu yang taat dengan gaji yang melimpah

“Kakak ipar mau ke mana?”. Seorang wanita cantik yang baru turun dari mobil mewah milik temannya menghampiri Laura yang baru saja keluar dari gerbang rumah itu “Kakak mau ke toko depan?”

“Ya seperti itu lah”. Laura menjawab dengan malas

“Belikan aku Juice merek X ya, sekalian!”. Yeni memerintah wanita di depannya seakan tidak menghargai posisi Laura

“Baiklah mana uang nya, jatah hari ini sudah habis untuk cemilan Ibu”. Laura langsung berterus terang

“Ish kakak ipar boros sekali, ke mana hasil kerja keras kakak ku selama ini?”. Yeni menatap tidak suka “Kakak ku sudah bekerja seharian dan kau dengan mudahnya menggunakan uang itu?’

“Yeni kau pikir uang delapan puluh ribu itu banyak?, Itu saja tidak cukup untuk membeli satu lipstick mu” Laura menaikan nada suaranya karena wanita itu sudah sangat geram

“Ada apa ini ribut-ribut?”. Maya yang mendengar suara kedua wanita it dari dalam rumah sontak merasa sangat heran “Ada apa sayang kenapa kau cemberut seperti itu?”. Maya menatap lembut anak nya

“Ibu kakak ipar boros sekali, masa uang yang di berikan kakak tidak cukup untuk nya”. kedua orang itu menatap sini pada wanita malang itu

“Laura! Kau ini bagaimana sih berani nya kau menolak permintaan putri ku!”. Maya sangat emosi hanya dengan masalah sepele wanita tua itu bahkan mendorong tubuh Laura “Kau sungguh tidak tahu diri, apa yang bisa kau lakukan huh semua yang kau lakukan tidak ada yang baik!”.

Laura hanya bisa terdiam dia sebenarnya mempunyai uang hasil jerih ayahnya sendiri namun sering kali uang itu di pakai hanya untuk keinginan dua wanita di depan itu

Maya dan Yeni sendiri tahu penghasilan kecil-kecilan dari menjadi seorang reselller dan semuanya selalu di minta oleh Maya untuk biaya hidup Laura tinggal di rumah itu

“Kakak Ipar turuti Ibu kau sangat menyusahkan saja, jika tadi kau cepat Ibu tidak akan memarahi mu jangan membuat ulah!”

Laura berlalu dari kedua orang itu perasaan nya benar-benar lelah tinggal bersama keluarga Gian tapi suaminya bahkan tidak peduli sedikit padanya

Laura adalah seorang yatim piatu sejak dulu da besar di sebuah panti asuhan yang sekarang tidak beroperasi lagi dia tidak punya banyak kenalan karena Laura sendiri adalah tipe orang yang pemalu

Jadi begitu menemukan Gian yang bersifat sangat hangat ramah dan juga tampan Laura langsung jatuh cinta terutama saat pria itu memperkenalkan Laura pada keluarganya

Wanita itu merasa sangat beruntung karena pertama kali dirinya ke sana Maya dan semua anaknya menyambut Laura dengan baik layaknya keluarga yang mereka sayangi

Namun lambat lau sikap mereka seolah berubah saat Laura tidka juga mengandung anak Gian dan juga ketika wanita itu meninggalkan karirnya dia bahkan tidak punya banyak uang untuk menutup mulut mertua yang suka mengoceh

Dia bekerja keras untuk mertua tapi Maya selalu protes jika wanita tidak bak bekerja terus dan saat Laura tidak berpenghasilan wanita itu semakin bertingkah saja

“Panas sekali”. Laura mengusap dahinya yang basah karena keringat “Cih jaraknya masih jauh”

Laura mempercepat langkahnya karena cahaya matahari yang terasa semakin menyengat, wanita itu langsung membeli apa yang di inginkan ke dua wanita di rumahnya

“Cih uang ku hampir habis hanya karena kedua orang itu, apa yang harus ku lakukan". Laura menatap bayangan nya di cermin sebuah toko

Dulu wanita itu begitu cantik dengan perawatan yang dia lakukan sekarang wajah nya tampak kusam dengan rambut bergelombang yang tidak terawat

Rambut yang dulu tebal dan lembut kini mengembang dan sangat kasar karena Laura tidak lagi merawatnya seperti dulu

“Huh mungkin sudah nasib, sebaiknya aku lekas pulang sebelum Ibu dan Yeni marah”. Laura berjalan cepat hingga dirinya tidak menyadari orang di depan nya ‘Owuchh maaf tuan aku tidak sengaja”

“Sakit sekali…”. Pria di depan Laura mengerang kesakitan sambil memegang lengan nya dan ada bercak darah di sana

Cih sepertinya dia terluka ah aku harus apa. Laura memberanikan diri untuk melihat luka itu . Cih kenaa parah sekali

“Tolong aku, sshhh aku tersesat di sini aku sangat lapar”

Lara menatap pria yang berpenampilan kacau itu . Apa dia tunawisma kenapa dia tampak sangat lusuh sepertinya dia juga di rampok

“Nona…tolong”

‘Ah baiklah”. Laura menopang pria itu hingga ke sebuah kursi taman yang nyaman “Biar aku periksa dulu dan ini makanlah”

Laura memberikan snack dan juice milik Maya dan Yeni, wanita itu semakin tidak tega saat pria di depannya makan begitu lahap sementara darah nya masih merembes keluar . Ini pasti gara-gara aku tadi aku menabraknya begitu keras

Suami Yang Cuek

"Tunggu sebentar di sini aku akan membelikan mu obat". Laura melirik sekilas uang di kantong nya . Ku harap ini masih cukup

Laura masuk ke dalam toko apotek dia membeli obat luka sederhana dan juga sisa uangnya dia membelikan roti mengingat cara makan pria yang tadi dia temui entah kenapa dia tidak tega

"Pria yang malang, dia pasti sebatang kara". Laura bergumam sambil menatap pria yang masih makan dengan rakus itu

"Sudah mendingan aku beli roti lagi untuk mu". Laura memberi roti itu sambil mencoba melihat jelas wajah pria di depannya . Kenapa matanya biru, indah sekali

Lagi-lagi pria di depannya makan begitu lahap menghabiskan semua makanan dan jus yang Laura belikan

"Jangan bergerak seperti itu luka mu akan bertambah parah". Laura menghentikan gerakan pria itu "Aku akan membersihkan luka mu dulu"

"Terimakasih". Pria itu berkata dengan nada yang begitu lemah di telinga Laura

"Ya". Laura dengan cepat membersihkan luka itu dan memberinya obat sederhana

"Ouch...". Pria itu merasakan pedih saat alkohol mengenai luka pria itu "Pelan- pelan nona"

"Maaf". Laura melanjutkan aktivitasnya sampai luka-luka itu di obati dengan baik. Dia pasti seorang tunawisma padahal dia masih muda ck

"Terimakasih nona bisa aku tahu nama mu". Pria itu tersenyum tulus ketika Laura sudah bersiap untuk pergi

"Maaf tuan aku akan pergi, dan anda tidak perlu tahu nama ku ku pikir kita tidak akan bertemu lagi". Laura berbicara dengan sorot mata tak terbaca ada kesedihan dan sedikit ketakutan di wajah wanita itu "Aku pergi dulu tuan"

"Baik". pria itu hanya menuruti sambil menggenggam sisa makanan dan obat di tangan nya . Ck menarik juga

****

"Kau sudah pulang, di mana Snack ku". Maya menatap wanita di depannya hanya pulang dengan tangan kosong "Kalau di tanya jangan diam kau gagu apa!?"

"Maaf Bu aku sudah memberikannya pada tunawisma aku tidak sengaja menabraknya dan membuatnya terluka". Laura menjelaskan detailnya tapi sang mertua tampak sangat tidak suka

"Apa kau gila!". Plak!. Maya memberikan tamparan yang begitu keras "Kau hanya memberikan keuntungan pada orang lain sementara anak ku bekerja keras untuk mencari uang!, kau harus di beri pelajaran"

"Ibu lepaskan itu sakit!!". Laura memberontak saat wanita tua itu sudah menjambak rambutnya, saat itu Yeni datang ke sana dengan wajah masam nya

"Yeni bantu ibu kakak ipar mu ini harus di beri pelajaran, dia bahkan membuang jus yang kau pesan sayang!". Maya melebihkan perkataanya

"Apa!". Yeni tersentak saat ibunya mengatakan jus nya terbuang "Dasar ****** sialan!!".

Yeni bergabung dengan Ibunya untuk memukul Laura tanpa perasaan, tapi Laura dengan cepat menahan kedua orang itu

"Kalian semua keterlaluan kalian pikir aku tidak berperikemanusiaan apa, aku hanya membantu orang yang membutuhkan". Laura berteriak menangis wajahnya sudah memerah karena sakitnya pukulan dan jambakan yang di berikan Maya dan Yeni

"Kau itu sudah miskin tolonglah dirimu sendiri kenapa kau harus menolong orang lain sialan". Yeni berterima marah

"Biarkan saja dia sayang dia adalah orang yang paling bodoh"

"Aku tidak bodoh!.ak". ditengah pertengkaran mereka suami Laura datang saat wanita itu sedang di siksa oleh kedua keluarga nya

"Ada apa ini kenapa kalian sangat berisik huh!". Gian menatap tajam pada ketiga orang itu

"Sayang kau baru pulang ya". Maya seketika berubah menjadi lembut. "Tidak perlu heran, mama hanya memberikan pelajaran pada Laura kau tahu dia baru saja membuang makanan hasil kerja keras mu"

"Iya kak dia itu sangat boros uang yang di simpan ibu saja tidak cukup untuk nya ". Yeni menimpali ibunya

"Tidak Gian aku hanya..".

"Diam!! Kau selalu saja membuat masalah kenapa kau tidak biasa menuruti ibu sekali saja huh!". Gian berteriak marah pada istrinya "Jika kau tidak bisa membantu carilah uang agar tidak menyusahkan"

"Ck aku sudah menghabiskan waktu ku untuk bekerja sebagai babu di rumah ini kau tidak menyadarinya?". Laura tidak terima dengan perkataan pria itu

"Jadi kau keberatan melayani suami mu begitu?". Maya merasa jengkel

""Melayani suami? Aku bukan hanya melayani suami ku tapi kalian sekeluarga".

Plak!

Satu tamparan mendarat lagi di pipi mulus Laura "Kau sudah terlalu kelewatan Laura, jadi kau tidak terima huh mereka juga keluarga ku apa kau tidak punya hati untuk menganggap mereka keluarga!".

"kau menampar ku, kau...Bahkan tidak pernah mengkhawatirkan aku!". Laura pergi dari sana dengan sakit di hati dan apa yang mereka lakukan benar-benar membuatnya terluka

Terutama Gian pria itu sangat berubah sekarang tidak adalah Gian yang dulu dia kenal perhatian dan juga lembut

"Hisk ... apa aku sudah salah menikah dengan sialan". Laura menangis di dalam kamarnya tempat di mana dia dan Gian biasanya tidur . "Aku harus mencari uang, aku tidak bisa mengandalkan Gian lagi".

Laura tertidur dalam isakan tangisnya merasa lelah dengan segalanya dia bahkan lupa untuk makan, makanan yang selalu dia sediakan untuk keluarga itu

Hingga usapan lembut menyapu rambut wanita itu, Laura mengerjakan matanya

"Gian..."

"Kau tidak makan?". Gian menatap istrinya "Maafkan aku, aku juga tidak akan melakukan itu jika kau melawan Ibu ku dia terlalu berharga untuk ku"

"Apa aku juga berharga untuk mu?". Laura bertanya

"tentu saja kau berharga untuk ku, tapi ibu ku telah melahirkan ku untuk mu sayang...". Gian bersikap lembut dan berhasil meluluhkan Laura

Sikap inilah yang selalu membuat Laura bertahan dalam ruang kerja itu hingga tidak terhitung lagi pengorbanan nya

"Aku mau bekerja mulai besok, aku ingin punya uang sendiri". Laura mengatakan keinginan dirinya

"Kau serius!". Gian melotot "Jadi siapa yang akan menjaga ibu dan membersihkan rumah?".

"Dan juga memasak....". Laura menatap paham suaminya "Aku memasak seperti biasa, tapi aku harus bekerja Gian".

"kau gila jadi kau menyuruh Ibu ku untuk bekerja lagi di masa tua nya begitu"

"Kau bisa menyuruh pembantu untuk bekerja setengah hari agar lebih hemat".

"Kau pikir uang hanya habis untuk itu huh!". Gian terkejut

"Jadi aku hanya pembantu gratisan untuk mu?". Laura menatap dalam suami nya "Aku tidak bisa seperti ini Gian, keluarga mu terlalu merendahkan aku"

"Mereka hanya bertindak semestinya sayang, kau tahu aku capek bekerja seharian ibu tidak akan membuang yang sama seperti mu".

"Aku tidak pernah memakai gaji ku. untuk kepentingan Gian, aku selalu mengutamakan keluarga mu untuk jatah yang di berikan ibu mu, apa lagi yang keluar dulu Yeni berkuliah aku menanggungnya bersama mu dan sekarang dia sudah lulus aku bahkan tidak menikmati sedikit gaji mu"

"Laura!".

Belajar Lagi

"Kenapa? memangnya kau ingin seperti ini setiap hari huh bertengkar dengan ibu setiap saat karena uang yang paspasan kau pikir aku tidak stress huh!". Laura berteriak emosi, Gian terlalu egois

"Ternyata benar kata ibu kau terlalu boros, untung saja ibu yang menyimpan gaji ku sepenuhnya dan bukan kau"

"Lihat kau memihak ibu mu sepenuhnya, aku mengerti itu Gian tetapi ini sudah keterlaluan aku tidak bisa hidup seperti ini setiap saat". Laura menangis hanya karena mengingat waktu yang sudah terbuang dalam hidupnya "kau hanya punya dua pilihan Gian, membiarkan aku bekerja atau di rumah tapi kau harus menyerahkan setengah gaji mu untuk ku dan ibu mu tidak mengurusi ku lagi".

"Kau pikir aku akan menyerah kepada ibu ku tidak akan". Gian tidak terima

"Baik kau sudah membuat keputusan berarti aku akan segera mendaftar pekerjaan lagi aku tidak akan bekerja di rumah lagi"

"Maksud mu ibu ku akan mengerjakan pekerjaan rumah maksud mu, ibu ku itu sudah tua!".

"Ya jika aku mengurusi ibu mu aku bisa menerima nya tapi adik dan kakak mu itu, apakah aku juga harus mencuci pakaian mereka apa aku ini pembantu gratisan bagi mu begitu!".

Laura semakin tidak terima kedua orang bertengkar hebat hingga Laura melembutkan suaranya dengan permohonan terakhir

"Gian ayo berpikirlah positif jika aku bekerja nanti aku akan membayar pembantu jika itu adalah yang kau keluhkan tapi aku tidak bisa lagi tinggal di sini seperti ini tanpa pekerjaan".

"Baiklah jika itu yang kau mau, tapi jika dalam waktu seminggu kau tidak mendapat pekerjaan kau harus kembali ke rumah". Gian akhirnya luluh dengan wanita di depannya itu "Dan lagi kerjakan pekerjaan rumah sebelum berangkat ibu ku tidak akan sanggup mengerjakannya sendiri"

"Baik". Ya Tuhan apa aku bisa bertahan tolong bantu aku

*****

Laura membuka buku-buku lamanya di gudang belakang rumah Gian dia tidak pernah membuang buku-buku penting itu karena itu adalah harapan yang akan dia pegang jika waktu mendadak

Uang bisa raib kapan saja tapi ilmu akan dia manfaatkan dalam waktu apapun, Laura membuka lembar demi lembar bukunya yang sudah berdebu itu

"Uhhukk!!!". Laura terbatuk di lembar pertama karena debu yang begitu banyak "Buku ini sangat penting karena ini tes psikotes dan hitungan aku tidak bisa gagal dalam bidang ini aku harus mendapat nilai penuh"

Laura menatap beberapa buku lagi dan yang lainya dia pisahkan mengambil buku yang paling penting untuknya sekarang

"Baik ini semua cukup, aku harus mengatur waktu begadang pun tidak apa, aku harus memulainya sekarang masih pukul jam sembilan malam aku masih bisa belajar sampai jam dua belas malam". Laura dengan semangat membawa semau buku yang sudah dia persiapkan ke kamarnya

"Untuk apa semu buku ini?". Gian menatap aneh istrinya itu dia juga belum tidur karena pekerjaan kantor "Tidurlah sekarang sudah malam besok kau terlambat lagi, kau harus tetap membuat sarapan"

"Tenang saja aku akan bangun seperti biasa tapi aku harus mempelajari ini semua aku akan menghabiskan waktu dia hari belajar sebelum melewati pendaftaran". Laura adalah wanita yang jenius, dia akan memperhitungkan segala sesuatunya dengan baik karena itu dia bekerja dengan jabatan yang lebih tinggi dari pada Gian dulu

terserahlah lakukan apa yang kau mau. Gian melanjutkan pekerjaannya tanpa memandang lagi sang istri

Pria itu sesekali tersenyum menatap layar handphonenya dan itu adalah hal biasa di lihat oleh Laura

Wanita itu juga tidak cemburuan karena dia begitu percaya pada Gia suaminya dia juga sudah pernah mempertanyakan hal itu dan Gian hanya bilang jika dia sedang bercanda di grup Laura dengan percaya tinggi pada Gian karena dia begitu mencintai Suaminya tanpa menaruh kecemburuan apapun

*****

Laura memulai hari-harinya seperti biasa hanya saja dia melakukannya dengan lebih empat memasak dan membersihkan rumah dia harus menyisihkan waktunya

Wanita itu bahkan membawa bukunya ke dapur sekalian dia memasak untuk makanan keluarga itu

"Kak kenapa makanan ini terus sih buat muak saja, makanan di kantin kantor ku bahkan lebih enak dari sini!". Yeni cemberut melihat makanan itu "Ah sudahlah aku makan di luar saja malas di sini"

"Sayang kau mau ke mana?". Maya baru saja ke luar melihat putrinya "Tidak makan dulu?".

"Ah malas masakan kakak ipar kampungan sekali!". Yeni langsung beranjak ke luar taksi sudah menunggu di depan sana, wanita itu akan berangkat kekantor

Maya melirik masakan Laura dan wanita itu hanya memasak sayur tumis dan ikat kering saja

"Kau gila kenapa tidak ada daging dan sup ke mana uang yang di berikan anak ku kepadamu"

"Yang delapan puluh ribu itu?". Laura tidak menatap mertua seperti biasa dia melirik buku dan kembali pada piring kotor mencucinya wanita itu sangat sibuk "pembersih lantai, detergen dan pengharum kamar mandi habis lagi aku memakainya untuk membeli itu limapuluh ribu hanya untuk ketiga benda itu"

"Kau mengabiskan nya, kau tidak punya otak untuk membeli yang lain!". Maya tidak terima

"Lalu mau apa lagi Bu, kau tidak memberikan uang selain jatuh makan delapan puluh itu kau mau mengharapkan apa dari membantu mu yang pengangguran ini?". Laura jengah karena maya terus bertanya

Maya hanya terdiam dia tidak punya kata-kata lagi untuk menegur dia menatap sekitarnya untuk di jadikan bahan menghina wanita itu

"Fokuslah mencuci piring kenapa kau membaca apa gunanya itu huh!"

"Aku akan bekerja beberapa hari lagi lamaran ku sudah di terima di beberapa perusahaan hanya tinggal ujian masuk saja". Laura masih fokus kepada bukunya

"Jadi kau tidak akan mengerjakan pekerjaan rumah lagi terus apa guna mu di sini huh!". Maya tidak terima jika dia harus bekerja di rumah seperti dulu adanya Laura di sana membuatnya benar-benar seperti nyonya besar yang tinggal mengatur saja

"Ibu aku adalah menantu bukan pembantu gratisan mu aku punya hak". Laura melotot dia tidak ingin harga dirinya di injak lagi

"Ada apa ini?". Lisa anak pertama Maya datang ke sana wanita itu sering sekali datang hanya untuk menumpang sarapan bersm putri kecilnya "Kau membentak ibu ku?"

ckk dasar wanita sialan dasar beban datang hanya untuk makan mintalah suami mu menghidupi mu jangan hanya menumpang saja. Laura menatap sinis "Kakak ipar untuk apa datang ke sini? sarapa? oh tentu saja sudah selesai silahkan".

"Hanya ini kenapa tidak sarapan seperti biasanya" . Lisa menatap menunduk sana tidak suka "Kau tidak pintar membahagiakan suami pantas saja Gian tidak bahagia kemana uang Gian semua!".

"ya aku belikan detergen, makanlah aku menaruhnya di kamar mandi". Laura mengambil bukunya setelah selesai mencuci piring ."Oh ya Bu semuanya sudah beres aku ada pekerjaan jangan panggil aku suruh putri mu mengurus dirimu aku bukan suster jompo"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!