Hai,,,
Panggil saja namaku Rara....
Saat ini aku sedang menyelesaikan kuliahku yang sudah masuk semester 6 di salah satu Universitas Negeri . Aku tinggal ngontrak bersama Sahabatku Tata dan Keluargaku tinggal di kota . Krisis ekonomi melanda keluargaku setelah Perusahaan papaku bangkrut saat di ambil Alih oleh Pamanku dan paman saat ini sudah mendekam di penjara akibat perbuatannya itu.
Aku yang tinggal di perantauan sendiri tanpa sanak saudara, Biaya kuliahku hanya bergantung pada beasiswa yang ku dapat dari kampus, sementara biaya hidupku selama di kota, aku dapat dari kerja part time ku setelah pulang kuliah. Aku tinggal bersama Tata sahabat ku, aku dan dia sudah berteman sejak awal perkuliahan. Siang ini aku dan Tata pergi ke Mall setelah pulang dari kampus.
..........
"Ra, kamu udah ketemu belum nyari bukunya??" tanya Tata
" Ini udah ketemu Ta. Ayo kita balik". Jawab Rara
"Oke, kita bayar dulu bukunya". ucap Tata
Kemudian Rara dan tata membayar buku mereka di kasir. Setelah itu mereka berdua berjalan menuju pintu keluar mall. Saat mereka akan mendekati pintu keluar, Rara melihat 3 orang lelaki dengan badan kekar dan besar tengah berjaga di depan pintu keluar. Rara melihatnya pun langsung ketakutan, dan Salah satu dari pria itu melihat keberadaan Rara,
"Hey itu dia!" Ketiga pria itu mengejar Rara.
"Ta, Lariiiiiiiiiiii" Tata lari ke kanan sementara Rara lari ke arah kiri dan Sangking paniknya, Rara langsung menarik tangan seseorang dan mengajaknya pergi dari kejaran pria-pria kekar itu.
Rara lari pontang panting dan segera mencari tempat persembunyian.
Sampailah ia di gudang Mall di lantai dasar, Rara masuk bersama orang yang di ajaknya sejak tadi. Nafas keduanya tak beraturan karena sangking cepat dan lelahnya berlari.
"Mereka kemana??" Ucap salah satu pria yang mengejar
"Siall kita kehilangan jejak anak itu. Pasti kita bakal kena marah sama bos lagi". Jawab temannya
"Apa mungkin mereka masuk kedalam gudang ini??"
Salah satu pria itu mendorong pintu gudang namun tak terbuka.
"Gak mungkin, ini gudangnya ke kunci".
"Ayo kita cari ke tempat lain".
Hingga Ketiga pria itu meninggalkan tempat itu dan mencari keberadaan Rara di tempat lain.
Rara menghela nafas berat setelah mereka pergi
" Huhhhh, Akhirnya kita bisa kabur dari kejaran mereka. Coba lihat, aku sampe deg degan takut ketangkep sama mereka" ucap Rara
Rara meletakkan kedua tangan orang itu di atas dadanya. Sontak orang itu kaget saat tangannya menyentuh sesuatu . Karena di gudang begitu gelap hingga pandangan mereka pun tidak begitu jelas.
"Ta, sejak kapan tanganmu jadi kekar gini??" Rara meraba-raba tangan kekar itu
"Kenapa kau membawaku kemari????"
Rara begitu kaget saat mendengar ada suara lelaki yang berada di hadapannya.
"K...kau siapa??!" dengan cepat Rara melepas tangan pria itu.
"Kau yang siapa???" ucap pria itu
"Aku Rara, mana temenku tata??" ucap Rara bergetar
"Mana ku tau, kau menarik tanganku dan dengan cepat mengajakku berlari sampai ke gudang". ucap pria itu
"Apaaaaa??? Ja...Jadi yang aku bawa kemari bukan Tata? dan tadi k..kau telah ........??" Kata Rara
"............." Jawab pria itu
"Tidaaaakkkkkkkkkkkkk" Rara menjerit
Jeduuuuuuuuuukkkkkkkk
"Arrgghhhhh!"
Rara menendang 'milik' pria itu dan langsung membuka pintu gudang kemudian berlari meninggalkannya.
"Dasarrrr mesum". Rara begitu kesal saat mengingat pria mesum itu telah menyentuh nya.
"Jangan sampai aku ketemu pria itu lagi" Rara ngedumel sendiri.
Ia pun segera menyusul Tata yang mungkin sudah sampai di kontrakan mereka.
Sementara Pria yang habis di tendang itu langsung menelfon anak buahnya. Dengan cepat mereka membawa tuan mereka ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.
Sebelum keluar dari gudang, pria itu menemukan kartu mahasiswa Rara yang terjatuh di lantai, Dia segera mengambilnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kisah cinta pun dimulai....
****
KHUSUS 18 Th KE ATAS YAHHH....
KARENA CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEBUCINAN YANG HAQIQI, UNI GAK NANGGUNG BUAT EDEK-EDEK KECIL YANG MASIH NEKAT BACA, TERUS KEPENGEN CEPET NIKAH!!😅
BIJAKLAH DALAM MEMILIH NOVEL SESUAI USIA KALIAN!!.
Happy Reading
❤
Rara baru sampai di kosannya, dan ternyata benar Tata sudah sampai di kosan mereka.
"Ra kamu tadi kemana aja sih??"
"Aku kabur tadi, sembunyi di gudang".
"Aku tadi nyari kamu tapi gak ketemu, jadi balik duluan".
"Sorry ta, aku tadi salah narik tangan. Malah cowok mesum yang aku ajak ke gudang mall".
"Tapi kamu gak papa kan??"
"Enggak, cumaaa tadi cowok mesum itu gak sengaja megang punya ku. Tapi dia langsung aku hajar, mungkin sekarang dia masuk kerumah sakit"
"Tega bener kamu, dia gak salah. Kamu harusnya minta maaf sama dia, kan kamu yg salah narik tangan".
"Salah siapa dia mesum!"
"Katamu tadi cuma gak sengaja ke pegang?".
"Ah sudahlah, aku gak mau bahas cowok mesum itu. Yang jelas sekarang aku harus cari cara buat lunasin hutang keluargaku".
"Kasihan banget ya kamu ra, harus ikutan mikir buat bayar hutang".
"Gimana pun caranya, aku gak mau nikah sama renternir itu"
"Aku yakin pasti ada jalan keluarnya"
"Aamiin"
Rara dan tata kemudian beristirahat setelah kejadian tadi siang yang melelahkan. Sementara pria yang merasakan sakit akibat ulah Rara pun kini berada di rumah sakit.
"Boss, apa yang harus kami lalukan terhadap wanita itu??"
"Kalian cari tau informasi soal gadis itu sekarang!"
"Baik boss" Anak buah itu pergi untuk mencari informasi tentang Rara.
"Sampai ke ujung dunia pun kau akan ku cari!"
**
Hari berikutnya.....
Setelah perkuliahan selesai, Rara akan pergi bekerja di sebuah kedai kopi. Saat di tengah jalan ia melihat ada seorang anak SD kira-kira berusia 7 tahun yang di paksa masuk ke dalam mobil.
"Wah kayaknya penculik tuh" Rara mempercepat laju motornya, namun mobil itu juga langsung melaju kencang.
"Woyyy penculik!!!"
Rara mengejar mobil yang membawa anak kecil itu, sampai ia lupa harusnya bekerja saat itu.
Setelah aksi kejar-kejaran di jalan, mobil itu berhenti di sebuah gedung tua. Rara pun ikut masuk kedalam gudang dengan rasa waspada. Perlahan ia masuk dan memperhatikan sekitar gedung. Rara melihat anak itu di sekap dan diikat. Rara yang melihatnya langsung mendekatinya perlahan.
"Sssttttt kamu tenang ya dek, kak Rara akan menolong mu".
Anak itu tampak ketakutan dan pandangannya menatap ke depan. Rara langsung tau maksud anak itu. Ia menoleh ke belakang dan dilihatnya banyak pria bertubuh besar yang sudah berdiri di belakang nya.
"Wah wah wah ada yang sok jagoan disini".
Rara sudah berhasil melepas tali anak itu dan membuka lakban yang menutupi mulutnya.
"Lepaskan kami".
"HAHAHAHAHAHAHAAH kami tidak ada urusan denganmu. Cepat pergi dari sini!"
"Aku akan pergi dari sini bersama anak ini".
Anak itu menekan sesuatu di ponselnya. Ternyata ponsel itu tersambung langsung dengan papa anak itu. Dengan cepat papa anak itu beserta anak buahnya mencari keberadaan putranya.
"Papaku akan memberikan uang untuk kalian"
"Hahahaha memang itu yang kami inginkan".
"Kalian yang bodoh, aku adalah istri kesayangan nya. tentu kalian akan mendapatkan lebih banyak uang jika aku saja yang berada disini. Biarkan Anak ini pergi".
Semua orang yang ada disana begitu kaget, termasuk anak itu.
"Kenapa kalian diam saja, ayo tangkap dia!!".
"Kamu cepet pergi dari sini kak Rara akan membereskan mereka"
"Tapi kak, mereka begitu banyak".
"Kalau begitu cepat cari bantuan".
"Baik kak" Anak itu berlari keluar sementara Rara kini dikepung oleh beberapa preman.
"Tangkap Dia!!!!!"
Mereka menyerang Rara secara bergantian, Karena Rara juga memiliki kemampuan bela diri dia pun tidak menyerah begitu saja. Pertempuran terjadi 1 lawan 6 orang. Pada Awalnya Rara masih bisa menghadapi mereka satu persatu namun mereka begitu kuat dan banyak, saat salah satu dari pria itu mampu memukul perut Rara
Duk!
"Awwwww" Rara merasa sakit di perutnya.
Namun ia masih bisa berdiri dan menghadapi mereka. Semua orang di dalam gedung itu pun babak belur termasuk Rara ada beberapa orang yang sudah pingsan terkena pukulan Rara .
Tak lama Papa anak itu dan anak buahnya sudah sampai di gedung tua itu.
"Bagass"
"Papa"
"Kamu gak pa-pa?"
"Bagas gak pa- pa, tapi kak Rara sedang bertarung dengan mereka"
"Cepat kalian bantu!"
"Baik pak".
Mereka pun masuk kedalam gedung dan melihat pertarungan mereka. Dengan cepat Anak buah itu menghajar para preman. Semua penjahat itu di ikat di tiang secara bersamaan. Sementara Rara yang sudah lemas berjalan sempoyongan.
"Kak rara??"
"Hay" Saat Rara akan terjatuh, pria itu menangkapnya.
"Kamu gak papa??"
Rara melihat ke arah pria itu, namun samar-samar.
"Iyaa saya gak papa" rara langsung pingsan di pelukan pria itu.
Dengan cepat Rara di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
.
.
.
.
.
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Jangan lupa like, coment dan vote yahh readerskuuu, biar uni semangat nulisnyaaaaaa 😍
Yuk dukung novel uni
❤Dokter kirana
❤Menikah Muda
❤Mengejar istri yang kabur
❤Dinikahi Om Om
Dirumah Sakit,,,,
Bagas dan papanya terus menjaga Rara.
Setelah beberapa jam di rawat, Rara pun sadar..
"Aku dimana ya??" Rara melihat di sekeliling ruangan itu serba putih.
"Kamu dirumah sakit".
Rara menoleh ke samping dan dilihatnya ada seorang pria dan seorang anak yang menunggunya.Rara mencoba mengingat kejadian yang dia alami.
"Gimana keadaanmu??"
"Aku gak papa. Kalian siapa??"
"Nama ku Bagas kak, aku anak yang kak Rara selamatkan dari para penculik itu".
"Ohh Bagas"
"Dan ini papaku namanya Adimas"
Rara menatap papanya Bagas, seolah pernah bertemu tapi dimana ia lupa.
"Gadis ini yang menendang ku saat itu. Iya betul, gadis ini" gumam dalam hati Adimas.
"Kami mau mengucapkan terima kasih kepadamu, karena sudah menyelamatkan putra saya dari penculik".
"Iya pak sama-sama. Terima kasih juga saya sudah di bawa kesini".
"Kak Rara jago banget bela diri"
"Heheh gak juga sih, cuma kak Rara sering latihan aja".
"Ohh gitu. Bagas mau kak diajari bela diri. Biar bagas bisa lindungi papa".
"Boleh, nanti kapan-kapan kak rara ajari".
"Terima kasih".
Drrrtttt drrtttt
"Sebentar saya tinggal dulu, ada telfon".
"Iya pak".
Adimas meninggalkan rara dan bagas di dalam kamar pasien.
"Kamu kenal penculik-penculik itu??"
"Enggak kak, tapi bagas udah beberapa kali di culik. Alhamdulillah masih selamat".
" Hmm kasian banget kamu yahh".
"Itu mungkin suruhan saingan bisnis papa"
Adimas kembali masuk kedalam ruangan pasien.
"Bagas, papa akan mencarikan kamu bodyguard untuk menjaga kamu"
"Bagas maunya kak Rara pa".
"Apa??" Rara terlihat kaget
"Kak Rara itu jago bela diri pa, pasti kak Rara bisa lindungi bagas".
"Apa kak Rara mau??"
"Tapi pak, saya masih kuliah dan kerja partime"
"Kalau kamu mau, saya bisa atur semua"
"Nanti saya fikirkan dulu ya pak".
"Baiklah kalau begitu. Ini kartu nama saya, kamu bisa hubungi saya "
"Baik pak".
"Bagas, ayo kita pulang".
"Baik pa. Kak Rara, bagas pulang dulu ya. Besok bagas kesini lagi buat jemput kak Rara".
"Apa besok saya sudah bisa pulang pak??"
"Iya"
"Baik pak Terima kasih".
Adimas dan Bagas pun pulang kerumah mereka. Sementara Rara beristirahat di kamar pasien.
**
Keesok paginya.....
Rara sudah berkemas dan bersiap untuk pulang. Tak lama Bagas dan papa ny sudah datang ke rumah sakit.
"Kak Rara".
"Bagas"
Bagas langsung memeluk Rara dan membuat gadis itu kaget
"Ayo kak kita pulang". Ucap Bagas
"Iyah" jawab Rara
Sedang Adimas hanya melihat Rara dan Bagas saja tanpa bicara sedikitpun. Kemudian Mereka bertiga pergi meninggalkan rumah sakit tapi menuju ke rumah Adimas.
"Emm pak Dimas, maaf ini bukan kontrakan saya".
"Kak Rara, ini dirumah kami".
"Apa??"
"Kita mampir kerumah yahh".
Bagas menarik tangan Rara, saat keluar mobil rara begitu takjub melihat rumah milik pak Adimas.
"Maasyaa Allah besar sekali".
"Iya kak, ayo masuk" Bagas begitu senang dengan kehadiran Rara.
Mereka pun langsung ikut masuk kedalam....
"Kak Rara, Bagas tunjukkan kamar kak Rara ya".
"Kamar??? tapi kak Rara gak mau tinggal disini. kak Rara tinggal d kontrakan bersama temen kakak"
"Emmm please kak, nginep disini barang sehari atau dua hari yaa, sampai kak Rara beneran sembuh".
"Hmmm gimana yaa?? kak Rara kerja juga sayang, tapi baiklah kak Rara lakukan demi Bagas".
"Yey makasih kak".
"Ayo kita makan".
Bagas mengajak Rara ke meja makan, disana sudah ada Adimas yang menunggu mereka.
"Silahkan makan".
"Baik pak".
Rara menyantap hidangan di meja makan bersama Adimas dan Bagas. Rara terus terngiang suara Adimas mengingatkannya pada seseorang.
"Suara pak Adimas seperti tidak asing. Tapi dimana yaa??"
.
Setelah selesai makan siang, Adimas pergi karena ada urusan mendadak. Sementara Rara dan Bagas masih berada di halaman belakang.
"Kaka Rara nanti mau kan ajarin Bagas bela diri??"
"Boleh, nanti kalau kak Rara sudah sehat, kita latihan setiap hari libur. Gimana??"
"Wahhh asyikkk Bagas mau kak".
"Memangnya Bagas sering di culik ya??
"Iya kak, bagas sudah biasa. Papa Bagas hebat kok kak".
"Kak Rara gak pernah lihat mamamu kemana??"
"Emmmm mama sudah meninggal saat aku berusia 5tahun. Gara-gara kecelakaan mobil".
"Maafin kak Rara ya, karena kak Rara gak tau soal itu".
"Iya kak gak papa. Tapi mama sudah bahagia kok di surga".
"Iya sayang".
"Kak Rara mau gak jadi pelindungku??"
"Emm gimana ya sayang, kak Rara kan masih kuliah dan juga kak Rara kerja part time. Jadi kak Rara susah ngatur waktunya. Tapi kan papa mu punya banyak anak buah yang bisa menjagamu setiap saat."
"Mereka sering kecolongan kak. Buktinya Bagas masih sering ke tangkep".
"Memangnya papa bisnis apa sih??"
"Kalau itu Bagas gak tau kak".
"Ohhh ya sudah kalau gitu. Ini udah sore, kita masuk yuk".
**
Saat sore tiba, Rara pergi ke dapur ingin membuatkan makan malam untuk Bagas. Sebenarnya banyak pembantu yang bisa disuruh tapi Bagas ingin Rara yang membuatkan makan malamnya. Rara pun tak bisa menolak. Setelah 1 jam kemudian masakan pun sudah siap dihidangkan. Rara menyusun makanannya di meja makan.
"Kak Rara, Bagas laper kak".
"Ini udah mateng semua"
"Kak Rara masak apa??"
"Emmm ada gurame saus padang, cumi cripsy, dan tumis kangkung".
"Wahhhhh sepertinya enak banget ini"
"Kamu gak ada alergi kan??"
"Gak ada kak".
"Bagus deh kalau gitu".
Tak lama Adimas pulang kerumahnya. Saat masuk kedalam ia melihat Rara tengah menemani Bagas makan malam.
"Papa ayo makan pa, masakan kak Rara enak banget loh pa".
"Iya".
Adimas duduk di meja makan dan ikut menyantap makan malamnya bersama mereka.
"Iya enak".
Wajah Rara langsung merah saat mendengar pujian dari pak Adimas.
Setelah selesai makan Rara membereskan meja makan dan dapur. Sementara Adimas dan bagas ke kamar mereka masing- masing. Rara ingin kembali ke kamarnya, tapi karena rumah itu terlalu besar sampai ia bingung dimana kamarnya tadi.
"Emm kayaknya ini deh kamarku tadi siang".
Rara membuka pintu kamar itu dan begitu terkejutnya dia saat melihat Adimas yang sedang mengganti pakaiannya.
"Aaaahhhhhhhhhhhh" Rara menutup matanya dan segera berlari meninggalkan kamar adimas.
.
.
.
.
.
.
.
Lihat apa tuh?😅
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!