NovelToon NovelToon

Move On

~ Hari yang Biasa Aja ~

...Setelah kepergianmu, ku temukan kembali diriku di versi sebelum ada kamu.. kuhidupkan kembali diriku yang telah kamu buat berantakan menjadi versi yang lebih terarah lagi.....

...~ Anna ~...

...•••••...

"ANNA!" Teriak seorang perempuan parubaya yang sedang berdiri di depan meja makan.

Panggil saja dia Ela, Ela sedang menyiapkan sarapan pagi dengan menata beberapa piring dan nasi goreng di atas meja.

"Dasar anak ini, nggak ingat apa hari ini dia ujian" Celoteh Ela lalu berjalan menaiki tangga dengan tujuan menghampiri kamar sang pemilik nama Anna.

Tok.. tok.. tok.. Pintu kamar pun di ketok dengan keras oleh Ela.

"Ada apa sih mom?" Sang pemilik kamar pun keluar dengan tampang tanpa bersalahnya.

"Ada apa ada apa, udah jam berapa ini" Marah Ela sambil memperlihatkan jam tangan yang dikenakannya kepada Anna.

"Jam 7" Jawab Anna santuy membuat Ela tambah geram dibuatnya. Untung Anna sudah mengenakan seragam sekolah, jika tidak sudah dipastikan Ela bakalan marah besar kepadanya.

"Santuy ya itu mulut, kamu nggak ingat hari ini ujian" Ingat Ela masih dengan ekspresi geramnya.

"Di mommy sensi amat kelihatannya, lagi dapet ya mom? Tenang aja kali, masih jam 7 nggak bakalan telat juga" Ucap Anna yang lagi-lagi masih stay dengan kesantuyannya.

"Capek ya ngomong sama kamu, yang pasti buruan turun kebawah sarapan, itu papa sama abangmu udah nungguin pasti" Suruh Ela lalu turun ke bawah meninggalkan Anna.

Sesampai di sekolah, Anna langsung memarkir motornya di parkiran para motor.

Terlihat banyak motor yang sudah datang dan berjejer dengan rapi.

"Ambis juga ya anak SMA Pertiwi, jam segini udah pada datang aja" Ucap Anna setelah menatap sekeliling parkiran.

"Ambis-ambis, kamunya yang datang telat" Seorang dengan pakaian dinas datang menghampiri Anna.

"Eh Pak Luki" Ucap Anna menghadap pemilik suara dan berusaha tetap bersikap tenang.

Pak Luki tetap memasang tampang garangnya kepada Anna.

Namun tidaklah mempan untuk seorang Anna.

"Bapak udah sarapan? Kalo belum ini Anna ada bawain bapak nasi goreng buatan mommy. Dijamin enak deh, pasti bapak suka" Anna menyuap Pak Suki dengan mengasih kotak bekal yang dibawanya tadi dari rumah.

"Kamu kira bapak bisa di suap pake sekotak bekal?" Pak Suki tetap memasang benteng pertahanannya.

"Jadi bapak nggak mau nih, sayang banget padahal ini enak lo Pak. Yaudah deh Anna bawa lagi" Dengan tampang manyunnya Anna kembali mengambil kotak bekal yang diberinya kepada Paj Suki tadi.

Pak suki pun terlihat sedikit berpikir.

"Yaudah deh kali ini bapak maafkan, besok jangan diulangi lagi ya" Ucap Pak Suki setelah berpikir panjang.

"Nah gitu dong, kan sama-sama enak, nih kotak bekalnya buat bapak lagi" Anna pun kembali menyodorkan kotak bekal tadi.

Anna meninggalkan parkiran dengan perasaan penuh kemenangan.

Untung tadi dah nyiapin strategi dari rumah. Batin Anna.

Sesampai di ruangan ujian, terlihat semua anak kelas Anna tengah fokus dengan komputer di depannya.

Anna pun duduk di kursi yang udah ditentukan.

"Sampai juga lo, gw kira nggak bakalan ikut ujian" Ucap Mira yang berstatus sebagai sahabat Anna.

"Lo kira gw apaan sampai nggak ikut ujian segala" Balas Anna sambil mengeluarkan perlengkapan ujiannya.

"Ya siapa tahu bokap lo bayar aja agar lo nggak usah ikut ujian" Tambah Mira mengira.

"Ya enggaklah, lo kira gw murid apaan jika ujian bokap tinggal bayar agar nggak ikutan" Balas Anna lagi kembali tidak membenarkan perkiraan Mira tadi.

Meraka pun kembali fokus ke layar di depannya masing-masing.

Ujian hari ini pun selesai, Anna berencana untuk langsung pulang ke rumahnya.

"Ann.. hari ini ngemall yuk!" Ajak Mira berjalan menghampiri Anna ynag suda keluar ruangan duluan.

"Enggak ah malas, gw mau langsung pulang ke rumah" Tolak Anna masih melanjutkan langkahnya.

"Yah nggak asik lo, sekali-kali nyenangin gw napa" Mira berbicara dengan nada kecewanya.

Anna pun menghentikan langkahnya.

"Lo mau nge mall kan?" Tanya Anna yang diangguki Mira.

"DENI" Panggil Anna kepada seorang cowok yang seumuran dengannya atau bisa di bilang teman sekelas mereka.

Deni pun berjalan menghampiri Anna, Mira pun dibuat bingung dengan tingkah Anna.

"Ada apa An?" Tanya Deni setelah sampai.

"Nih Mira mau ngemall tapi nggak ada teman katanya, lo mau kan nemenin sahabat gw ini ke mall?" Tanya Anna yang langsung di respon dengan ekspresi bahagia oleh Deni.

"Yang benar Mir, kalo iya gw mau bangat nemenin lo ngemall" Ucap Deni beralih bertanya kepada Mira.

"Eng-" Belum sempat Mira berkata namun sudah dipotong oleh Anna.

"Iya katanya Den, lo temenin ya" Pinta Anna yang diangguki Deni namun tidak dengan Mira.

Mira pun menarik Anna sedikit menjauh dari Deni.

"Ann lo apa-apaan sih, gw nggak mau ya ngemall bareng Deni" Mira kesal dengan permibtaan Anna kepada Deni tadi.

"Nggak papa, lagian lo butuh teman juga kan, itu Deni ada" Balas Anna yang selalu dengan tampang tanpa bersalahnya.

"Tapi nggak Deni juga kali" Tambah Mira nggak terima.

"Den, gw nitip Mira ya, awas aja sahabat gw lo apa-apain. Abis lo sama gw, kalo gitu gw duluan have fun ya kalian" Anna pun pergi meninggalkan Mira dan Deni.

Deni mengacungkan jempol kepada Anna pertanda siap.

Namun Mira di buat kesal se kesal-kesalnya oleh Anna.

Awas aja ya lo Ann.. Batin Mira.

Sesampai di rumah, Anna di sambut dengan pemandangan dua orang bocil PS yang sedang sibuk bertempur meraih kemenangan masing-masing. Siapa lagi kalau bukan papa dan abangnya.

"Udah pulang aja Ann?" Tanya sang papa peka akan kedatangan Anna.

"Seharusnya Anna yang nanya kok papa udah pulang aja" Balas Anna menanya balik ke papanya.

"Papa kan juga butuh healing, makanya papa putuskan buat pulang lebih awal" Jawab sang papa diluar prediksi.

"Enak banget ya jadi direktur, bosan tinggal healing pulang ke rumah" Ucap Anna baru menyadari kedudukan sang papanya di kantor.

"Ya tentu dong, makanya kamu harus bangga milikin papa" Ucap sang papa membanggakan diri.

"Iyain biar papa senang, Anna ke atas dulu" Pamit Anna pergi ke kamarnya.

Sang papa pun melanjutkan permainannya yang tadi sempat dilambatkan buat ngomong bersama Anna.

Anna masuk ke kamarnya dan memutuskan buat tidur sebentar setelah mengganti seragam sekolah.

...•••••...

Makasih buat yang udah mau baca sampai akhir, masih mau lanjut cerita nggak nih? Di komen ya!!

Kalau suka jangan lupa like and commentnya😁

See you in the next chapter... babayy👋

~ Berubah ~

...•••••...

Anna pelan-pelan membuka matanya yang sedari tadi tertidur lelap.

"Udah jam berapa sih, lama amat gw rasanya tidur" Ucap Anna.

Anna bangkit dari tidurnya, lalu menuju jendela kamar. Dibukanya gorden jendela dan melihat suasana di luar seperti apa.

"Udah gelap aja, lama juga ternyata gw tidur. Tapi kok nggak kerasa ya?" Anna bingung sendiri di buatnya.

Tok.. tok.. tok.. seseorang mengetok pintu dari luar.

"Masuk" Sahut Anna.

Seorang perempuan parubaya berumur sekitar 50 tahunan memasuki kamar Anna.

Perempuan itu berstatus ART di rumah Anna. Anna biasa memanggilnya dengan panggilan bibi.

"Non di panggil nyonya, mau makan malam katanya" Ucap sang bibi.

"Bi tolong bilangin ke mommy Anna siap-siap dulu nanti nyusul ke bawah" Balas Anna yang diangguki sang bibi.

"Baik Non" Ucap sang bibi lalu meninggalkan Anna.

Anna pun masuk ke dalam kamar mandi dan bersiap-siap.

Nggak butuh waktu lama Anna di dalam kamar mandi, lima belas menit kemudian Anna pun selesai dengan ritual bersih-bersihnya.

Anna ke luar kamar mandi dengan aroma vanilla.

Anna merupakan salah satu dari penggemar vanilla garis keras.

Semua yang berhubungan dengan wewangiannya beraromakan vanilla.

"Malam semua" Ucap Anna setelah sampai meja makan.

Terlihat Ela dan Erik (Papa Anna) sudah stay di tempat duduknya masing-masing.

"Malam" Sahut Ela dan Erik barengan.

Anna pun mengambil tempat duduknya.

"Berdua aja, Bang Nico kemana Mom?" Tanya Alana kepada Ela.

"Kayak biasa, pergi dijemput teman-temannya" Jawab Ela sambil mulai meletakkan nasi ke piring suaminya.

"Gimana ujian kamu tadi Ann?" Tany sang papa.

"Aman pa" Balas Anna singkat.

"Aman yang seperti apa maksud kamu nih, kamu nggak macam-macam kan tadi?" Tanya sang papa.

"Anna nggak macam-macam kok, paling tadi cuman satu macam" Jawab Anna membuat Erik dan Ela langsung menatapnya.

"Papa serius loh Ann" Ucap sang papa mulai khawatir dengan kelakuan Anna.

"Ya enggak lah pa.. Anna udah nggak kayak dulu lagi kok. Lagian Anna juga punya impian kali, mana mungkin Anna main-main ujian kali ini" Jawab Anna yang akhirnya membuat lega Erik dan Ela.

Emang dulu Anna seperti apa ya sampai-sampai papanya khawatir Anna bakalan aneh-aneh di sekolah?

Yuk lanjut..

Setelah selesai makan malam tadi, Anna kembali ke kamarnya.

Yang bilang Anna mau tidur, salah.

Anna kembali ke kamarnya dan langsung mengambil tempat di meja belajar.

Anna mengeluarkan beberapa buku pelajaran dan perlengkapan belajar lainnya.

Kalau udah begini sudah dipastikan Anna bakalan belajar.

Anna terlihat ambis dengan buku pelajarannya. Sampai-sampai Anna tertidur dengan buku pelajaran yang masih terbuka.

Tok.. tok.. tok..

Ela mengetok pintu kamar Anna, namun tidak ada respon dari dalam.

Ela pun memutuskan untuk masuk ke dalam, terlihatlah Anna ynag tertidur di meja belajarnya.

Nggak biasanya Anna tidur di meja belajar, kenapa Anna sekarang sudah jauh berubah? Batin Ela.

"Ann bangun, pindah yuk ke kasur. Sakit-sakit nanti itu badannya" Ela berusaha membangunkan Anna.

Akhirnya Anna pun bangun dan segera pindah tidur ke kasur.

Ela menyelimuti Anna yang sudah langsung tidur.

Setelah mengecup kening Anna, Ela pun mematikan lampu kamar Anna dan keluar.

Keesokkan harinya..

Sudah berlangsung hari kedua ujian kelas XII.

"Guys, besokkan hari terakhir ujian gimana kalo kita pergi healing!" Ajak Mira kepada seluruh teman kelasnya.

"Setuju" Jawab hampir seluruh anak kelas.

"Lo gimana Ann, ikut kan?" Tanya Mira kepada Anna.

"Gw nggak ikut kayaknya" Balas Anna.

"Yah kenapa nggak ikut Ann, nggak asik kalo lo nggak ikut" Ucap Beno ketua kelas mereka.

"Iya Ann.. lo ikut aja ya" Tambah Diva salah seorang siswi cewek yang lumayan dekat dengan Anna.

"Gw ada acara, kalian aja ya yang pergi" Jawab Anna berusaha menjelaskan.

"Nggak lengkap dong kalau lo nggak ikut Ann" Ucap Mira berusaha membujuk Anna.

"Gw nggak papa kok, kalian pergi aja ya. Gw nggak mau kalian nggak jadi healing hanya karena gw nggak ikut" Balas Anna nggak enakan sama teman kelasnya.

"Yaudah deh, gw bakalan kangen lo nanti" Balas Mira lalu hampir ingin memeluk Anna.

"Mau ngapain?" Tanya Anna belum sempat di peluk.

"Mau peluk" Jawab Mira di lebay-lebaykan.

"Nggak mau, lo kira harga diri gw dimana" Balas Anna mulai menjauh dari Mira.

"Yah Ann kali ini dong" Dengan wajah memelas Mira ingin memeluk Anna.

"Gw bilang nggak ya nggak, geli tau" Ucap Anna risih.

Tring..

Notifikasi handphone Anna berbunyi.

Dengan cepat Anna menghidupkan handphonenya dan membuka pesan yang baru saja masuk.

💬 No Name

Setelah kepergiannya lo jauh berubah ya, lo udah nggak se asik yang dulu lagi.. segitu berharganya ya dia bagi hidup lo, sampai-sampai lo kayak gini..

Begitulah isi pesan yang baru saja masuk.

Anna pun melihat sekelilingnya.

Dia siapa sih, bukan yang pertama kalinya dia ngirimin gw pesan ginian, Batin Anna.

Kampus Adiyata

"Nic.. tahun ini kan adek lo tamat SMA, mau lanjut kemana?" Tanya Alvin teman dekat Nico.

Mereka duduk di taman dengan ditemani dua minuman botol rasa jeruk.

"Tumben lo nanyain adek gw, ada gerangan apa nih?" Tanya Nico penasaran.

"Ya nggak ada apa-apa, gw penasaran aja. Itu anak bakalan kuliah di tempat yang sama dengan abangnya atau punya pilihannya sendiri" Jawab Alvin.

"Gw juga nggak tau, Anna belum bilang apa-apa ke gw sama mama papa" Balas Nico.

Iya juga ya, Anna kira-kira mau lanjut dimana habis ini? Nico membatin.

Di tempat berbeda, terlihat Mira dan Deni sedang makan mie ayam di kantin sekolah.

"Mir, lo habis ini mau lanjut ngapain?" Tanya Deni di sela-sela makan mereka.

"Ya lanjut pulang" Jawab Mira singkat.

"Pulang, kemana emang?" Tanya Deni bingung.

"Ya ke rumah gw lah, masa ke rumah elo" Ucap Mira merasa kesal.

"Nggak itu, maksud gw habis lulus nanti lo mau lanjut kemana?" Tanya Deni lebih jelas lagi.

"Oh itu, belum tau juga sih. Gw tergantung si mama mau daftarin dimana" Jawab Mira enteng.

"Emang lo nggak punya pilihan apa, si mama mulu perasaan dari dulu" Ucap Deni heran.

"Lo tau dari mana, apa-apa selalu mama gw?" Tanya Mira mulai penasaran.

"Eh lo udah pikun ya, kita kenal udah dari orok kali. Lo nggak ingat dari TK kita sekolah samaan" Deni menjelaskan sekalian mengingatkan Mira kenangan terdahulu.

"Oh iya ya, baru ingat gw sekarang" Balas Mira.

"Kalau lo gimana?" Tanya Mira balik ke Deni.

"Gw-"..

~ Anna Kemana? ~

...•••••...

Hari ini adalah hari dimana teman sekelas Anna pergi healing.

Sedih dikit nggak ngaruh, Batin Anna

Anna memutuskan untuk pergi ke cafe yang biasa di datanginya.

Anna ke cafe sendiri di temani laptop yang selalu stay menyala di depannya.

"Mbak ini pesanannya" Ucap seorang waiter di cafe.

"Oh iya tarok disini aja mbak" Jawab Anna.

Mbak waiter pun meletakkan segelas caffee latte di dekat laptop Anna.

Anna terlihat begitu fokus dengan layar laptopnya.

Meskipun sendiri, tapi tidak membuat Anna merasa lonely.

Itu bukannya Anna adek Nico ya? Batin Alvin setelah melihat Anna.

Alvin pun berjalan menghampiri Anna.

"Hai Ann" Sapa Alvin.

Anna pun menoleh ke arah sumber suara.

"Hai Kak Alvin" Balas Anna dengan ramahnya.

"Sendirian aja" Ucap Alvin basa-basi.

"Iya kak, lagi pengen sendiri" Jawab Anna sesekali mematap layar laptopnya.

"Sibuk banget kayaknya Ann, kalau gitu aku duluan ya" Pamit Alvin yang benar-benar mau balik.

"Iya kak, hati-hati" Balas Anna singkat.

Dari kejauhan Alvin sekali lagi melirik ke arah Anna, tak berubah dari yang dilihatnya pertama. Anna masih kelihatan sibuk dan fokus.

Anna anaknya memang seambis itu? Alvin membatin.

Di Puncak

Teman sekelas Anna memutuskan healing ke puncak.

Mereka berangkat menggunakan mobil Deni.

"Akhirnya sampai juga" Ucap Diva setelah memasuki villa yang mereka sewa.

"Murung amat tuh tampang, kurang dikasih jajan ya lo ama nyokap?" Tiba-tiba Deni menghampiri Mira.

Dari awal perjalanan tadi Mira sudah memasang tampang asam nya.

"Lo kenapa Mir?" Tanya Deni lagi, namun nggak dijawab Mira sama sekali.

"Pasti lo lagi mikirin Anna kan?" Tebak Deni.

Kali ini Mira kelihatan mulai merespon dengan menatap Deni.

"Ternyata nggak enak ya pergi healing tanpa sahabat, gw biasanya kalo healing-healing kayak gini tuh bareng Anna" Jelas Mira dengan tampang kekecewaan.

"Gw paham perasaan lo, tapi mau gimana lagi Anna kan juga sudah bilang dia ada urusan keluarga" Deni berusaha menghibur Mira.

"Iya juga sih, tapi kayaknya gw juga harus membiasakan diri tanpa Anna. Gw nggak tau juga kedepannya Anna bakalan tetap sama gw" Secara tidak langsung Mira mencurahkan isi hatinya kepada Deni.

"Gw yakin lo pasti bisa" Ucap Deni meyakinkan Mira.

Mira pun mulai tersenyum setelah bicara dengan Deni, begitupun Deni yang juga senang setelah melihat senyuman Mira kembali.

Keesokkan harinya..

"Nggak ngampus lo bang?" Tanya Anna kepada Nico.

Anna melihat Nico yang sedang sibuk dengan sarapannya.

"Jadwal gw nanti siang" Jawab Nico sambil menyuap nasi gorengnya.

Anna yang baru datang pun mengambil tempat duduk dan mulai sarapan.

"Oh iya, kemarin sore Alvin lihat lo di cafe sendirian katanya. Emangnya Mira kemana?" Tanya Nico penasaran.

"Mira lagi di puncak" Jelas Anna sambil menyuap nasi goreng yang sudah disiapkan tadi.

"Tumben tuh anak ke puncak nggak bareng kamu, emang bisa ya?" Tanya Nico meragukan Mira.

"Ya bisa lah, emang lo kira dia masih anak-anak?" Jawab Anna apa adanya.

"Kalau itu gw tahu, masalahnya nih anak kan nggak bisa jauh dari lo" Ucap Nico berusaha menjelaskan maksudnya.

"Dih khawatir ya, gw bilangin Mira deh kalo abang gw yang gengsian ini khawatirin dia" Ucap Anna.

"Apaan sih, nggak mungkin gw suka anak SMA" Kesal Nico.

Anna pun dibuat tambah senang dengan jawaban Nico barusan.

"Yang bilang lo suka Mira siapa, berarti benar ini lo suka ya?" Tuduh Anna tepat sasaran.

"Ngeselin lo" Ucap Nico lalu pergi meninggalkan Anna.

"Woi makanan lo belum habis, gw bilangin mommy lo mumbazir makanan nih ya" Teriak Anna, namun diabaikan Nico.

Kena juga kan lo.. Batin Anna.

"Tuh kan gagal lagi gw nanyain tuh anak bakal lanjut kemana" Ucap Nico tersadar dan hendak berbalik.

"Nggak jadi deh, nanti Anna malah comblangin gw bareng Mira lagi" Nico pun kembali berbalik badan dan mengurungkan niatnya.

"Mom, aku pamit ke luar bentar ya" Pamit Anna menghampiri mommy nya di ruang kerja.

"Mau kemana, rapi benar mommy lihat" Balas sang mommy setelah memperhatikan penampilan Anna dari atas sampai bawah.

"Aku cuman mau ke luar bentar mom, paling sore dah balik" Ucap Anna tanpa menjawab dengan jelas pertanyaan mommy nya.

"Yaudah, hati-hati" Pesan sang mommy.

Kira-kira Anna kemana ya rapi-rapi, ujiannya juga sudah selesai. Batin Ela.

Ela pun kembali melanjutkan pekerjaan remote nya.

Selain sebagai ibu rumah tangga yang baik, Ela juga melakukan pekerjaan remote. Biar produktif katanya.

Di tempat yang berbeda, akhirnya Anna pun sampai di tempat tujuannya.

Bismillah.. Batin Anna lalu langsung melangkah masuk.

Di Kediaman Keluarga Erik

"Sore sayang" Sapa Erik menghampiri Ela yang tengah sibuk berkutik di dapur.

"Sore juga" Balas Ela lalu menyalimi tangan Erik.

"Mau dibantu?" Tanya Erik memberi tawaran.

"Nggak usah, lagian juga udah ada Bibi yang bantuin" Tolak Ela dan diangguki Si Bibi.

"Kamu sebaiknya siap-siap, habis itu kita makan malam bareng" Suruh Ela di respon senyum oleh Erik.

"Anak-anak di rumah?" Tanya Erik.

"Nggak, paling bentar lagi juga balik" Jawab Ela memberi penjelasan.

Skip malamnya.

Ela dan Erik sudah duduk di meja makan dengan tujuan bersiap untuk makan malam.

"Malam semua" Ucap Nico yang baru saja datang dari luar rumah.

"Malam" Jawab Ela dan Erik kompak.

"Sendiri aja kamu, Anna mana?" Tanya Erik.

"Anna.. emang itu anak kemana?" Nico pun bertanya karena benar nggak tau Anna kemana.

"Tadi Anna izin ke mommy mau ke luar, katanya sore udah balik. Tapi ini udah malam, mommy kira dia bakal bareng kamu" Jawab Ela.

"Enggak ada mom, Nico aja nggak tau Anna kemana" Jelas Nico.

"Yaudah kita tunggu aja, lagian Anna juga sudah besar. Palingan bentar lagi Anna balik" Erik pun menenangkan istri dan anak sulungnya.

"Yaudah aku mandi dulu mom" Pamit Nico lalu berlari ke kamarnya.

Tak lama suara motor pun terdengar.

"Itu kayaknya Anna deh pa" Tebak Ela langsung berlari ke pintu.

Ela membuka pintu dan benar saja itu adalah Anna. Bedanya Anna nggak sendirian, melainkan bareng cowok.

"Malam mom" Sapa Anna setelah turun motor.

"Kok kamu baru balik sih sayang, katanya balik sore" Cemas Ela.

"Malam tante" Sapa seorang cowok turun dari motor dan menyalami Ela.

"Eh Alvin, kok kalian bisa bareng?" Tanya Ela mulai penasaran.

"Iya tant tadi Alvin lihat Anna di tengah jalan motornya mogok" Jelas Alvin.

"Kok bisa sih Ann?" Tanya Ela khawatir.

"Iya mom, tadi tiba-tiba aja motor Anna mogoo. Untung ada Kak Alvin lewat, jadinya barengan aja baliknya" Jawab Anna.

"Yaudah kalian masuk dulu" Suruh Ela.

"Nggak usah tant, Alvin mau langsung pulang aja" Tolak Alvin dengan sopan.

"Tante nggak terima penolakan" Balas Ela, lalu masuk ke dalam rumah duluan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!