Namaku Leonid Shinigami, aku adalah mahasiswa biasa yang hidup di Jepang. Negara kepulauan yang terletak di ujung timur Benua Asia.
Jepang adalah negara krisis setelah kekalahannya pada perang dunia. Sebagai hasilnya, kini negara ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian timur laut menjadi wilayah Rusia dengan ibu kota Sapporo. Sedangkan wilayah barat daya menjadi wilayah Amerika dengan ibu kota Tokyo. Selain itu, ada juga wilayah pantai barat di perbatasan Rusia–Amerika seperti Osaka, Kyoto, dan Yamanashi yang menjadi pusat pemberontak pro kaisar.
Masyarakat pun jadi terbagi, antara Jepang murni dan seorang half-blood atau darah campuran. Para darah campuran terbagi lagi antara half-american dan half-russian yang memiliki konflik masing-masing. Entah itu berhubungan dengan konflik antarnegara maupun antar etnis.
Karena menjadi negara kalah perang tidak mudah, jadi kami harus patuh pada setiap aturan dari para tuan yang menaklukkan negeri ini. Budaya tradisional juga terancam karena campur tangan asing. Namun, sebagai gantinya modernisasi mulai menjalar ke mana-mana. Kebanyakan para bangsawan pun kehilangan jabatannya bahkan hak politiknya, tetapi mereka masih bisa bertahan karena memiliki perusahaan masing-masing. Akan tetapi, kekaisaran yang telah berlangsung selama 2500 tahun telah jatuh. Bahkan di daerah yang diduduki Rusia, para bangsawan telah dibantai atas nama kaum buruh.
Bagi half-blood sepertiku, di mata umum dianggap sebagai orang berdarah kotor, keturunan yang tidak suci karena memiliki darah campuran dan bukan orang Jepang murni. Sering kali para half-blood atau darah campuran seperti kami mendapatkan diskriminasi oleh orang-orang berdarah Jepang asli hanya karena kami memiliki darah setengah Rusia atau setengah Amerika.
Selain dikutuk karena berdarah campuran. Memiliki ibu berdarah Rusia tidaklah mudah jika tinggal di wilayah Jepang–Amerika. Sering kali keluargamu dituduh sebagai mata-mata. Sehingga tidak jarang ayahku kesulitan mencari pekerjaan ketika Jepang terpecah dan kami pun hidup miskin. Ibuku beberapa kali mengalami percobaan pembunuhan karena dianggap mata-mata dari wilayah Jepang yang dikuasai oleh Rusia.
Sebenarnya ayah dan ibuku bertemu sebelum perang. Namun, karena tiba-tiba terjadi perang sehingga Jepang terpecah, hubungan ayah dan ibu yang awalnya baik-baik saja menjadi hubungan terlarang di mata pemerintah. Sehingga sebagai hasilnya, keluargaku kesulitan mencari uang dan aku sering kali dipukuli orang.
Terkadang teman-teman pun menjauh setelah mereka diperingati oleh orang tua mereka bahwa aku adalah half-blood atau berdarah tak murni.
Dari situasi itu, hal yang paling menyedihkan adalah situasi ibuku. Karena keturunan Rusia, dia dianggap sebagai musuh yang tidak hanya dikucilkan tetangga, terkadang ibuku juga diancam akan dibunuh. Karena alasan itulah, ayah sering mengirim-ku pada kakek untuk belajar bela diri agar bisa melindungi keluargaku. Sedangkan adikku sendiri masih berumur balita, jadi dia tidak bisa banyak membantu.
Kakekku adalah Shinigami Tsurugi, seorang master seni bela diri di dojo pelatihannya. Sering kali aku diajarkan beberapa seni bela diri tradisional Jepang seperti aikido, karate, atau judo. Namun, terkadang aku juga iseng berlatih dengan panah atau yumi, tanto, dan pedang pendek ala ninja.
Sementara ayahku sendiri Shinigami Yari, tidak banyak yang spesial dari kisah hidupnya. Dia hanya karyawan biasa yang bisa ditemui pada setiap tempat di Jepang. Namun, yang membuat dia luar biasa adalah bagaimana kisah cintanya dan ibu melambangkan bagaimana negara ini dahulu sebelum dilanda perang dan dan akhirnya terpecah. Kisah cinta mereka berdua seakan di tentang oleh langit dan bumi tepat setelah negara kalah perang karena perbedaan ras. Akan tetapi, cinta tulus membawanya sampai pada saat ini. Keluarga yang harmonis yang penuh dengan tantangan. Karena kadang kala, ada saja orang yang ingin menyerang keluargaku karena dianggap penyusup atau berdarah kotor.
Bahkan hasil dari hubungan terlarang akan lebih dihormati dari pada orang dengan ibu seorang Rusia yang menikah secara sah sebelum terjadinya perang. Inilah juga alasan kenapa sebagai anak pertama, kakek melatihku.
Keluargaku dari keturunan kakek seharusnya juga merupakan orang yang dipandang sebelum kekaisaran dijatuhkan oleh kedua negara atas hasil kekalahan perang dunia. Alasan itulah kenapa kakekku memiliki sekolah bela diri yang lumayan besar walau keluargaku justru berpenghasilan rata-rata dengan banyak diskriminasi
sehingga aku harus menjadi lebih kuat untuk melindungi keluargaku dari kedua belah pihak. Baik dari pihak nasionalis dengan darah Jepang murni atau pihak setengah Amerika-Jepang. Karena itu aku harus berlatih dengan kakek untuk menjaga adik dan ibuku. Karena berada di antara kelompok yang saling membenci tidaklah aman. Entah bagi para darah campuran Amerika atau bagi orang Jepang asli, aku dan keluargaku adalah ancaman. Bahkan jika aku menyebrang ke sisi lain di bagian Rusia, aku tetaplah akan dicurigai sebagai musuh atau mata-mata.
***
Pada awalnya, pelatihan berfokus pada gerakan dasar beberapa ilmu bela diri seperti karate, aikido, dan judo untuk sekedar membela diri lewat menangkis sekaligus menyerang lawan dalam satu gerakan. Namun, setelah lumayan ahli, terkadang aku mengembangkan skill senjata juga.
Aku suka berlatih panah. Bagiku, berlatih dengan busur panah merupakan cara meditasi yang menyenangkan. Karena dengan membidik target, aku bisa melatih fokus dan kesabaranku. Aku harus tahu kapan aku akan melepas anak panah. Sehingga dalam memegang senjata ini, ketenangan dan fokus adalah segalanya.
Walaupun postur dalam membidik tidak kalah penting, tetapi bagaimana seseorang menargetkan suatu tujuannya dan tetap sabar sampai saatnya tiba. Tidak tergesa-gesa dan tahu kapan harus bertindak merupakan suatu seni dalam menggunakan busur panah. Terutama jika berada di atas kuda yang merupakan suatu teknik tingkat ahli yang biasa digunakan para pasukan elite dalam memenangkan pertempuran.
Akan tetapi, di sisi lain aku juga suka senjata jarak dekat yang lumayan kecil sehingga bisa aku sembunyikan dan tetap dapat melindungi. Aku terkadang seringkali mempelajari beberapa jenis pisau dan pedang ukuran kecil. Terutama beberapa jenis yang biasa dipakai oleh ninja untuk membunuh musuh dalam sekali serang. Namun, ada juga pisau yang mungkin tidak sekuat pedang katana, tetapi cukup untuk membela dari dari pedang yang lebih panjang. Salah satunya mungkin tanto.
Kakek pernah bilang, di jaman dulu ada beberapa senjata yang cukup kuat untuk menembus plat baja dari baju para samurai. Kebanyakan adalah senjata besar seperti yari atau tombak, naginata atau tombak dengan ujung pisau lebar seperti pedang, dan ada juga senjata semacam gada serta palu perang.
Tombak biasanya cukup kuat untuk menembus baju para prajurit selama tombak tidak patah. Sementara naginata bergerak membelah dan menyayat para prajurit dengan kekuatan besar dengan jarak yang lumayan jauh. Sementara senjata tumpul seperti gada dan palu bekerja dengan cara merusak armor atau terkadang membuat armor tetap utuh, tetapi tubuh bagian dalam langsung merasakan sakit atau hancur.
Ada juga sebuah senjata unik yang bisa menembus armor prajurit bukan karena kekuatannya, tetapi karena kemampuan penggunanya. Pedang pendek, senjata itu sangat mudah disembunyikan dan dapat menusuk leher atau mata para prajurit yang seringkali tidak terlindungi oleh armor. Satu kali sayatan dari pedang pendek khas ninja itu ke leher musuh, akan menjadi satu serangan mematikan jika si penyerang cukup dekat dengan musuh. Memang kemungkinan kecil untuk bisa menyerang dengan jarak sangat dekat, tetapi sekali serangan akan mematikan, terutama jika senjata itu beracun. Itulah kenapa aku suka berlatih pedang pendek seperti tanto khas para assassin masa lalu. Sebenarnya panah juga mematikan, tetapi aku tidak ingin menjadikan panah menjadi alasan utamaku untuk membunuh musuh atau apa pun itu. Karena menurutku panah adalah senjata untuk melindungi dari jarak jauh.
Setidaknya, itulah yang aku ketahui selama pelatihan di dalam dojo kakek dan hari ini sepulang dari kampus aku juga masih akan pergi ke dojo kakek. Itulah yang kulakukan jika aku tidak ada kerja sambilan atau pekerjaan rumah.
Namun, sore itu adalah sore yang aneh. Sepanjang jalan yang biasa aku lalui sepulang kuliah mendadak sepi, sampai akhirnya tiba di jalan utama aku menemukan kericuhan pecah lagi. Kericuhan antara tiga pihak yaitu pihak pro Amerika, pihak pro kekaisaran Jepang, dan pihak pro federasi Rusia.
Melihat itu, aku bergegas lari menemui keluargaku. Setidaknya rumahku berjarak dua blok lagi dan aku berlari untuk memperingatkan keluargaku untuk bersiap mengungsi.
“Sial, kenapa tiba-tiba begini. Aku harus memberi tahu ibu dan adikku untuk segera mengungsi ke tempat kakek,” kataku merencanakan sampai tiba-tiba ....
“Hei bocah! Apa yang kau lakukan disini? Cepatlah pulang atau kau akan, arrrgghh ...!” Orang itu ditebas oleh orang lain di belakangnya dan ternyata konflik pun sudah mulai mendatangiku.
Tiba-tiba dadaku terasa panas dan sakit ketika aku mulai berlari lagi. Dadaku terasa basah saat aku pegang.
“Apakah ini darah? Kenapa aku berdarah? Apakah aku tertusuk atau tertembak?” ucapku sembari memegangi dadaku yang mengeluarkan darah.
Mendadak badanku mulai dingin dan pengelihatanku mulai gelap. Tubuhku pun mulai lemas dan aku jatuh ke tanah. Dadaku yang tadi terasa sakit dan panas, sekarang terasa dingin. Badanku pun perlahan mulai mati rasa dan semuanya menjadi gelap.
“Apakah aku akan mati?” pikirku
...***...
ilustrasi karakter Leon :
Apakah aku telah mati? Kuharap di kehidupan selanjutnya aku akan hidup di tempat lebih damai dimana semua orang bisa menerima satu sama lain atau setidaknya berikan aku kekuatan untuk mewujudkanya.
<< skill bahasa universal didapatkan>>
<
<
<
Aku mendengar suara-suara aneh di kepalaku. Sepertinya itu suara seorang wanita, tapi suara itu sangat kaku seperti robot. Dia berbicara mengenai skill atau semacamnya.
“Apakah mungkin kehidupan keduaku telah dimulai?” sekilas aku melihat deskripsi rumit mengenai skill itu di kepalaku.
Sepertinya skill bahasa universal adalah kemampuan untuk memahami bahasa dengan mudah dan berkomunikasi dengan setiap orang tanpa peduli bahasa apa yang digunakan.
Skill analyst sepertinya adalah skill untuk mengumpulkan informasi dari benda yang aku sentuh atau lihat. Sedangkan skill mind acceleration adalah kemampuan untuk berpikir lebih cepat dari manusia rata-rata.
Yah, setidaknya itulah yang terlihat dalam penjelasan yang melayang di depan kepalaku.
***
Aku merasa seperti hanya pingsan. Aku terbangun di suatu ruangan kosong seperti kuil atau altar gereja. Hanya saja lukanya telah sepenuhnya hilang. Sekarang aku merasa dipenuhi energi untuk saat ini. jika saja aku tidak mendengar suara di kepalaku tadi, mungkin aku berpikir, aku hanya pingsan.
Namun, tetap saja, ini aneh mengalami proses reinkarnasi namun kau tidak terlahir kembali, tetapi melainkan hanya terkirim ke dunia lain. Jujur saja peristiwa ini membuatku bingung. Bahkan aku tidak yakin apakah aku benar-benar mati? Atau jangan-jangan aku hanya diculik? Atau bisa jadi aku terkirim ke dunia lain?
Aku mencoba mencari tahu dimana aku berada dengan berkeliling ruangan lalu keluar ruangan tempat aku bangun. Aku berada di semacam kuil atau gereja ala abad pertengahan seperti yang sering aku lihat di game RPG maupun anime. Kenapa aku bisa menyimpulkan seperti itu? Tentu saja karena keanehan bahwa altar gereja tidak memiliki patung salib di sana walaupun secara arsitektur tempat ini sangat mirip.
Aku mencoba melihat ke luar gedung dan berkeliling. Sepertinya jika dilihat dari luar, bangunan ini tampak seperti gereja yang ditinggalkan.
Tampaknya meskipun agak terpencil, namun gedung itu dekat pemukiman penduduk. Aku memutuskan untuk mendekat dan mengamati diam-diam apa yang mereka lakukan.
Menurutku di sini ada banyak bangunan kubah marmer ala Persia namun orang-orang di sana tampak seperti Eropa abad pertengahan. Aku memutuskan untuk berkeliling sebentar dan melihat-lihat keramaian. Aku mencoba mencapai pasar terdekat dan melihat ada apa saja di sana.
“Hmm, nampaknya banyak cafe-bar dan penginapan disini, apakah mungkin disini banyak penjelajah atau petualang?” kataku.
Menurutku mungkin akan bagus jika aku menemukan guild petualang seperti yang biasa kulihat di game atau anime populer, namun sebelum itu aku ingin melihat-lihat lebih lama dan mengamati keadaan.
Pada waktu aku berkeliling sepertinya mendadak otaku dipenuhi dengan banyak informasi, seperti mata uang kota ini, bayaran gaji masing-masing pekerjaan ataupun kebiasaan para penduduk. Nama dan harga buah dan barang serta kualitasnya, pedagang mana yang menjual lebih murah, dan lain sebagainya.
“Apakah ini efek dari skill analyst? Mungkin akan bagus jika aku menggunakan skill ini untuk bertahan hidup atau seperti untuk menemukan penginapan murah,” aku bertanya pada diriku sendiri.
Rupanya aku tiba di ibu kota kekaisaran aryan bernama Ctesifon. Tepatnya di pinggiran kota di luar benteng kota di daerah pasar dan perdagangan. Kota di bagian ini sangat dekat dengan hutan dan area pertanian. Sementara pusat pemerintahan sendiri berada di istana putih di pusat kota.
Tiba-tiba aku mendengar suara perutku berbunyi, tanda bahwa perutku mulai lapar. Tanpa uang dan bekal apapun kupikir aku tidak bisa makan, namun melihat buah-buah di pasar tadi mungkin aku dapat mengambil buah atau sayur paing mengenyangkan di hutan.
***
Tiba-tiba aku merasa, aku bisa berpikir sangat cepat. Mungkin aku perlu berpikir bagaimana cara untuk bertahan hidup hari ini. sepertinya aku akan mengambil buah paling mengenyangkan lalu mendaftarkan diri sebagai petualang, tetapi tanpa uang kupikir aku akan mengumpulkan uang terlebih dahulu dengan menjual tanaman langka di hutan.
Di hutan aku menemukan banyak apel, kentang liar dan buah berry. Tetapi melihat bagaimana mengolahnya aku berpikir untuk memakan apel dan berry saja sebagai makanan kali ini. Aku makan sebayak mungkin lalu aku menjual kentang liar di pemasok buah terdekat.
Kupikir aku kurang pandai dalam berdagang jadi aku akan menjual ke pedagang secara tidak langsung. Aku menjualnya ke pedagang saja.
***
Aku mencoba masuk kembali ke area pasar dan kemudian melihat ada perempuan sekitar seusiaku berambut hitam memanggilku.
"Tampaknya dia lumayan misterius,” batinku.
Dia berkata, “bisakah aku membeli buahmu dengan beberapa kantung uang perak ini ?” gadis itu menawarkan uangnya untuk membeli kentang liar ku.
Menurutku ini masih cukup aneh mengingat harga kentang ini seharusnya tidak semahal itu jika aku mengunakan skill analystku. Tapi kemungkinan kentang liar ini masih harusnya bisa difermentasi untuk digunakan sebagai alkohol tingkat tinggi walaupun aku tidak melihat ada yang menjual alkohol itu di pasar ini. Ini masih aneh tapi mungkin saja itu digunakan sebagai alkohol jadi itu masuk akal.
“oh, baik ini dia” aku memberikan kentang dan apelku ke gadis itu.
“oh iya terima kasih”
“tidak, tidak, tidak, aku yang berterima kasih, sepertinya ini jauh di atas harga sebenarnya” aku tersenyum.
“ehehehe aku sangat membutuhkan ini jadi mungkin harga yang pantas, dan ku lihat kau mungkin agak kesulitan dengan menjual barang-barang itu. Jadi tidak ada ruginya jika kita saling bantu,” jelasnya sambil sedikit tertawa.
“hmm, masuk akal” aku membalas.
“bisakah kita bekerja sama lagi di lain waktu ?” aku melanjutkan.
“tentu saja” balasnya.
“ngomong-ngomong namaku Leonid Shinigami, panggil aja Leon. Aku baru di kota ini. Salam kenal” aku memperkenalkan diri.
“oh aku Aisyah, aku hanya pedagang keliling. Salam kenal” dia membalas.
“baiklah, mungkin aku akan langsung menuju guild petualang untuk mendaftar sebagai petualang. Sampai jumpa lagi, semoga kita bertemu lagi”aku mengucapkan perpisahan.
Kurasa dia lumayan ramah meskipun bantuannya agak misterius. Rambutnya juga indah.
Setelah mendapatkan uang aku pergi ke bangunan yang disebut sebagai guild petualang untuk mendaftar sebagai petualang. Aku berfikir di kebanyakan anime, game, atau novel pekerjaan petualang adalah pekerjaan yang cocok bagi pengembara dan orang-orang asing yang tidak memiliki modal jadi aku mendaftar sebagai petualang. Rupanya karena baru mendaftar aku belum memiliki job hingga point pengalaman terkumpul, aku belum bisa mengambil job spesifik.
Aku memutuskan untuk mengambil quest mengumpulkan tanaman obat dan mencari binatang peliharaan yang hilang. Namun sebelum berangkat aku memutuskan untuk membeli pisau berburu sarung tangan dan armor kulit di toko senjata. Karena aku hanya warga biasa dan baru petualang pemula, perlengkapan dan senjata yang bisa ku beli juga terbatas.
Pembelian senjata tergantung pada job petualang. Namun bagi prajurit kerajaan selalu ada pengecualian. sepertinya uangku cukup untuk membeli perlengkapan makan dan menginap kira-kira untuk seminggu. aku pikir sisanya mungkin akan ku dapatkan dari hasil quest di guild petualang.
Dengan kekuatan analystku aku dengan mudah menemukan kucing atau anjing yang hilang dan memberikannya ke guild sebagai laporan.
Tanaman yang kudapatkan juga macam-macam dan perkiraan kualitasnya juga tinggi. Namun untuk tanaman aku hanya memberikan sesuai apa yang diminta oleh guild dan berpikir mengelola sisanya untuk dijual atau ku oleh sendiri sebagai ramuan penyembuh.
Jika aku menyerahkan semua tanaman bahkan yang tidak di sebutkan dalam quest, tanaman itu mungkin akan menambah point pengalamanku. Namun tanaman itu tidak akan dihitung dalam hal bayaran sehingga akan terjual murah jadi lebih baik untuk menyimpannya.
Aku mendapatkan semua informasi ini dari skill analyst jadi menurutku ini kemampuan yang lumayan praktis untuk bertahan hidup. Namun untuk kemampuan fisik ku pikir ini soal lain, jadi kupikir mungkin aku akan melanjutkan latihanku sendiri jika ada waku.
***
Aku mulai mencari penginapan mana yang menurutku sesuai untukku ku menginap. Ada banyak macam penginapan, mulai dari penginapan super murah dengan 1 koin perunggu untu 1 bulan menginap dengan fasilitas kamar seperti kandang kuda, ada penginapan seperti hotel dengan harga 1-10 koin emas per malam, ada juga penginapan menengah.
Penginapan menengah disini juga sepertinya ada penginapan dewasa dengan pelayanan khusus dari para gadis elf cantik, penginapan dengan fasilitas pemandian air panas, dan juga ada juga yang lumayan mahal namun dengan fasilitas makan malam gratis dan pembayaran per bulan. Kupikir aku akan mengambil fasilitas penginapan tipe terakhir, dengan fasilitas makan malam dan jang sewa yang lebih panjang.
Aku juga berencana untuk tinggal di kota ini sampai memiliki job dan kekuatan yang cukup untuk berpetualang ke luar kota. Aku juga perlu mengamati kebiasaan manusia di dunia ini.
Yah setidaknya di negara tempatku datang adalah negara manusia, sehingga kupikir tidak akan banyak perbedaan dari eropa abad pertengahan di dunia ku dengan sedikit bumbu ala game RPG.
“kuharap aku akan terbiasa, lagi pula aku terjebak disni. Bahkan aku sendiri tidak tahu apakah aku telah mati atau hanya terkirim ke dunia lain” aku merenung di kamarku di penginapan malam itu.
Dan sepertinya uang yang diberikan Aisyah juga cukup membantu jadi kupikir akan baik jika bertemu dia lagi dan mengamatinya.
***
Esok paginya aku bangun dan melihat sekitar. Untuk waktu sesaat aku lupa kalo aku ada di dunia lain. Sepertinya di penginapan ini juga tidak ada fasilitas sarapan, jadi aku sepertinya harus membeli sarapan di cafe atau di bar sekaligus mungkin berkenalan dengan beberapa petualang senior.
Di penginapan ini ada fasilitas pemandian air panas umum, namun. Sepertinya itu termasuk fasilitas mewah jadi aku menghindarinya.
“sepertinya aku akan mencoba mencari sumber air panas alami atau mungkin menemukan sungai atau danau yang lebih pribadi untuk mandi, sepertinya itu lebih murah daripada pemandian air panas di kota,” Pikirku.
Di penginapan atau mungkin bisa dikatakan di kota ini, orang memliki 2 cara untuk buang air besar. Untuk penginapan murah biasanya orang-orang hanya akan buang di tempat sembarangan lalu membungkus dan menguburnya. Namun ada juga yang seperti penginapan yang aku miliki, mereka memliki fasilitas toilet di duniaku. Kemudian, kotoran itu akan diolah lagi dengan air dan akan digunakan sebagai pupuk. Aku merasa konsep ini lumayan modern untuk ukuran dunia ini tapi aku terkesan. Terima kasih pada skill analys-ku yang menjelaskan segalanya.
Namun masalah sebenarnya adalah pada langka selanjutnya. Beberapa dilengkapi dengan daun khusus untuk membersihkan pantat, namun sepertinya disini aku harus menggunakan sihir air untuk membersihkan diri.
“Celaka bagaimana aku harus membersihkan pantatku..... gimana cara ceboknya woy!” aku berteriak ketika sadar disini aku harus menggunakan sihir air untuk cebok.
Disaat-saat inilah sepertinya skill mind acceleation-ku aktif. Sepertinya aku berfikir sangat cepat untuk menyelesaikannya. Untuk sementara ini aku memutuskan untuk merobek kain bajuku untuk membersihkan sisa kotoranku dan membuangnya. Ini juga berarti aku memiliki banyak pekerjaan rumah agar bisa hidupnya nyaman disini.
“Mau gak mau sepertinya sihir tingkat rendah sangat dibutuhkan disini,” aku bergumam dalam hati.
Aku memutuskan untuk mencoba pemandian air panas di penginapan. Rupanya disini adalah pemandian umum sehingga aku tidak seberapa terbiasa dengannya. Untungnya fasilitas ini sedikit mahal sehingga tidak banyak orang kemari, sepertinya disini juga tidak membedakan jenis kelamin dan ras juga.
Aku kembali ke kamarku dan menghitung kembali uang tersisa. Sepertinya, aku akan membeli baju juga menginat kemarin aku hanya membeli armor dan senjata, aku juga harus membeli sarapan dan belajar sihir tingkat rendah juga.
***
Aku akhirnya membeli baju yang sama dengan kebanyakan orang di sini. warna rambutku yang kecoklatan juga membuatku tidak terlalu berbeda dari kebanyakan orang di sini. Mungkin aku tidak akan mencolok. Aku juga memakai armor dan sarung tangan kulitku sebagai khas dari petualang.
"Yah, aku seorang petualang pemula sekarang," ucapku memotivasi diri.
Kemudian ketika di cafe aku makan dengan makanan khas para petualang di kota itu yaitu kodok raksasa goreng tepung. Sebenarnya itu hanya sedikit bagian dari kaki namun karena kodok begitu besar sehingga rasanya sangat kenyang.
Di sana aku bertemu dengan beberapa petualang seperti Kazuma, Subaru, Cabal, dan Yuna. Menurutku nama Kazuma dan Subaru cukup aneh, itu mengingatkanku pada nama orang khas Jepang, tapi mengingat bahwa kebanyakan petualang menggunakan nama samaran jadi aku tidak masalah.
Namun aku curiga bahwa sepertinya bukan hanya aku yang terpanggil ke dunia ini. Nama itu juga mengingatkanku pada nama tokoh anime, tapi sepertinya nama seperti in juga lumayan pasaran di Jepang jadi harusnya tidak masalah.
Sepertinya Yuna ahli sihir dan Kazuma ahli dalam craftman. Sepertinya Kazuma juga mendaftarkan barang karyanya untuk dijual sehingga dia sepertinya terdaftar dalam guild pedagang. Aku sendiri juga baru tahu bahwa pedagang juga memiliki perkumpulan.
Cabal, Yuna, dan Subaru sepertinya adalah party dalam penjelajahan dungeon. Melihat dari cara mereka berpetualang sepertinya ide bagus untuk ikut mereka berpetualang. Di sisi lain sepertinya Kazuma masih masuk dalam petualang pemula namun ia kaya dengan skill dari berbagai job lain walaupun cukup lemah. Dia orang aneh tapi sepertinya cukup bagus untuk belajar beberapa skill darinya.
Yuna sendiri adalah gadis manis berambut biru pendek sepundak. Dengan pakaian kasual abad pertengahan yang mirip maid dengan rok selutut. Berbanding terbalik dengan wajahnya yang kalem. Sebenarnya Yuna adalah gadis periang.
Sementara Subaru sendiri adalah swordman amatir dengan rambut hitam pendek lurus dan postur seperti anak remaja usia belasan tahun, dengan muka oriental.
Dan ketua kelompoknya adalah si Cabal. Pria berambut pirang kusam dengan panjang rambut seleher. Ia seperti pria berusia 20-an dengan raut muka sebal dan lelah. Namun terkadang ia terlihat serius. Cabal berpenampilan seperti petualang sejati dengan armor murahan yang ia pakai.
Dari obrolan ku dengan mereka beberapa informasi kudapatkan seperti adanya guild pedagang untuk mendaftar sebagai pedagang keliling dan menjual barang temuan baru. Ada juga arena kolosium tempat pertarungan. Sepertinya mengikuti arena cukup mempertaruhkan nyawa namun menurutku bisa menjadi latihan yang bagus untuk mencoba bela diri. Kolosium juga menghasilkan banyak uang cepat. Namun aku belum yakin apakah aku akan masuk kolosium resmi atau kolosium ilegal bawah tanah karena sepertinya aku belum tahu banyak tentang keduanya.
"woy, hati-hati bajuku basah. Kau pasti sengaja yah?" aku berteriak pada Yuna?
"hehehe maaf kan gak sengaja," Yuna memberikan wajah manis tak berdosa. Aku cukup yakin dia sengaja melakukanya.
Yuna sepertinya suka menggodaku, dia langsung menyemburkan sihir air kepadaku sehingga badanku basah kuyup tidak lama setelah aku mengobrol tentang sihir air. Namun anehnya sepertinya diriku langsung mempelajari skill elemen itu dengan mudah.
Aku merasa kombinasi antara skill mind acceleration dan analyst membuatku dapat mempelajari skill dengan mudah jika aku terkena serangan musuh.
Mengabaikan wajahku yang basah, aku diam-diam berteriak bangga pada diriku sendiri, "yes, akhirnya aku bisa cebok dengan tenang. Yuna kau dewi penyelamatku!"
Selain itu sepertinya aku juga tidak butuh banyak biaya untuk sekedar minum, cuci muka, atau mandi. Sehingga ini merupakan penghematan besar. Aku benar-benar tertolong.
Setelah sarapan aku berencana berangkat ke dungeon bawah tanah bersama kelompok Cabal, Subaru dan Yuna dan sorenya sepertinya aku belajar skill kerajinan dan pertukangan dengan Kazuma. Setelah banyak mengobrol dengan mereka aku lupa bahwa cafe itu satu bangunan dengan guild petualang.
***
"bego,bego,bego cabal bego. Kenapa kau malah ganggu sarang monster itu!" yuna berteriak pada cabal dengan panik.
"aku tidak sengaja, mana aku tahu jika ternyata itu adalah sarang monster," jawab cabal
"Cabal bego," Teriak yuna sembari dikejar monster.
"yap aku setuju dengan Yuna," angguk Subaru sembari mencoba membunuh dua monster yang mengejar.
Namun karena banyaknya monster Subaru tidak tahan dan ikut lari. Sementara itu aku ikut berlari bersama mereka sembari dengan tenang berfikir dan menganalisa keadaan. Karena kemampuan mind acceleration-ku aku bisa berpikir dengan tenang bahkan dalam keadaan gawat tanpa harus kehilangan banyak waktu.
"eh Leon jangan sok jago, ayo lari!" teriak subaru dan yuna kepadaku.
"tidak apa-apa larilah duluan aku punya ide."
Awalnya aku mencoba sok jago dengan memperlambat para monster dan membiarkan yang lainya lari dengan membunuh monster sebanyak aku bisa. Namun aku punya ide bagus untuk membawa mereka menuju jebakan sehingga para monster itu tewas.
"harusnya kau membiarkan utuh tubuh satu atau dua monster agar kita mendapatkan drop item," komentar pedas Cabal.
Namun komentar itu hanya menghasilkan pukulan dari Yuna.
"kau pikir siapa yang membuat kita dalam bahaya!" teriak Yuna sambil memukul Cabal.
Ternyata kelompok petualang Cabal lumayan ceroboh dalam berpetualang. Cabal terus saja membawa keingintahuanya menuju bahaya untuk setiap team. Cabal rupanya sering mengganggu sarang monster di dalam dungeon sehingga kita berakhir bertarung dengan para monster dan akhirnya melarikan diri karena kalah jumlah. Bahkan Yuna yang terlihat seperti gadis manis tadi pagi terlihat konyol ketika melarikan diri dari monster.
Ngomong-ngomong aku jadi heran kemana perginya wajah manis si yuna. Sekarang dia lebih mirip gadis konyol.
Sepertinya kelompok kita gagal dalam menjelajah dungeon sepenuhnya. Tapi sepertinya masih ada bayaran untuk membunuh monster dan drop item. Tapi ternyata bayaranya sangat kecil karena kita tidak banyak membunuh monster dan bayaran itu masih harus dibagi rata ke seluruh kelompok.
Kupikir mungkin aku akan langsung mati jika aku menjelajah sendirian, tetapi untuk gagal karena kesalahan team dan harus menerima bayaran lebih sedikit itu juga masalah. Namun setidaknya drop item yang kudapatkan dari dungeon sepertinya masih bisa dijual ke guild walaupun tidak banyak namun cukup untuk makan malam dan membeli beberapa minuman.
***
Sore harinya aku sedikit belajar dasar-dasar dari skill crafting dari Kazuma. Sepertinya skill itu bisa dikembangkan menjadi kemampuan pandai besi, tukang kayu, maupun ramuan. Namun sebelum semua itu sepertinya ku butuh alat-alat dasar seperti panci, palu, gergaji, dan berbagai alat lainya seperti cetakan.
Aku juga punya pisau jadi itu tidak masalah. Selain itu sepertinya pelajaran dari si Kazuma juga tidak gratis sehingga setelah penjelasan singkatnya ku pergi untuk makan dan lanjut tidur di penginapanku. Lagi pula aku tidak banyak bicara dengan Kazuma setelah tahu aku harus membayarnya dan aku masih butuh untuk membeli peralatan.
by the way karena aku sudah bisa sihir air jadi aku tidak khawatir untuk cuci muka, buang air besar, maupun sekedar minum ketika haus. Jadi kurasa langkah selanjutnya aku harus membeli alat-alat crafting dan belajar skill crafting. Menurutku itu lumayan diperlukan karena aku tidak sabar untuk mengolah sabun dan shampoo untuk kebersihanku. Kurasa aku tahu tanaman yang mirip yang bisa kugunakan seperti di dunia asalku.
Lagi pula dengan kemampuanku, informasi kandungan tanaman dan bagaimana mengolahnya dan di mana harus mencari tanaman atau hewan bisa dengan mudah kutemukan. Di sisi lain sepertinya sabun dan shampoo masih jarang di dunia ini sehingga mungkin ramuan ini akan laku, aku juga bisa hidup lebih nyaman disini jika ada 2 benda itu.
Lagi pula sepertinya kebanyakan rakyat biasa termasuk para petualang dan pedagang, mereka tidak terbiasa untuk mandi terutama dengan sabun maupun shampoo jadi kupikir ini penemuan yang bagus. Sementara sepertinya bagi bangsawan itu masih merupakan bahan langka sehingga bangsawan miskin mungkin hanya menggunakan ketika mendatangi acara penting. Jadi dengan kata lain ideku sangat brilian. Namun entahlah mungkin lebih baik aku memikirkan bagaimana aku akan tidur malam ini.
***
Esok paginya aku bangun dan aku sekarang bisa dengan santai mencuci mukaku dan membersihkan kotoranku setelah buang air besar. Nampaknya hari-hariku sekarang makin santai ketika aku mempelajari sihir tingkat rendah.
"Andai saja jika aku juga punya sihir api tingkat rendah mungkin aku bisa memasak minuman hangatku sendiri," aku bergumam sendiri.
Setelah bersiap aku langsung menuju ke cafe-bar di guild petualang untuk sarapan sekaligus melihat misi apa yang kira-kira tersedia untuk hari ini. Aku juga ingin tahu rumor dan kabar apa yang sedang beredar akhir-akhir ini.
Rupanya kazuma memiliki kelompok petualangnya sendiri, tetapi ternyata dia cukup malas untuk berpetualang sehingga ia hanya mengobrol di cafe dan menjual barang hasil temuanya ke pedagang yang ia sudah percaya.
Sementara itu kelompok Cabal rupanya sudah berkumpul untuk sarapan dan aku memutuskan untuk bergabung dengan meja mereka untuk makan.
Aku pikir aku akan makan makanan normal seperti sate ayam di sini tapi sepertinya aku tidak yakin ini daging apa namun mirip ayam dan enak.
Selain itu Yuna seperti kemarin, ia tampak anggun dan manis kalau saja ia tidak mengucapkan hal aneh yang membuat orang lain tertawa atau membuat lari secara konyol karena dikejar monster karena ulah Cabal.
Ngomong-ngomong Subaru sepertinya cukup pendiam dan tidak menonjol tapi sepertinya dia lumayan akrab. Sepertinya dia diam-diam bersaing dengan cabal untuk mendapatkan Yuna si gadis cantik berambut biru cerah.
Aku bingung apakah aku akan bergabung dalam persaingan mereka ? sebenarnya aku juga penasaran. Namun siapa tahu apa yang mungkin terjadi di esok hari.
***
Setelah sarapan aku berencana membeli beberapa alat yang mungkin bisa kugunakan untuk crafting. Sepertinya aku juga membutuhkan semacam karung ajaib untuk membawa semua alat tanpa harus kerepotan.
Karena sepertinya aku harus membeli kantong itu terlebih dahulu, aku berpikir hari ini untuk membasmi banyak monster kecil yang mengganggu tanaman penduduk dan. mengumpulkan beberapa tanaman langka untuk aku jual di guild.
Aku juga berencana menjual ramuan pengobatan tingkat rendah dengan murah kepada beberapa petualang pemula sepertiku.
Sepertinya rencanaku berhasil, jika dikurangi uang untuk makan siang dan makan malam kupikir masih cukup untuk membeli karung itu dan akhirnya aku mampu membelinya.
Sepertinya aku juga mampu membawa drop item dan tanaman langka lebih banyak dari yang aku kira. Jadi kurasa cukup menguntungkan untuk memilikinya. Kupikir peralatan besar mungkin juga muat di dalam sana.
Begitulah, rutinitasku sebagai petualang pemula selama seminggu ini. Menjelajah dungeon bawah tanah dengan Yuna, Cabal, dan Subaru.
Terkadang aku juga membasmi monster kecil di sekitar pertanian atau menjelajah hutan untuk menemukan tanaman langka. Aktivitas itu akhirnya membuahkan hasil dengan akhirnya aku dapat membeli peralatan crafting baik untuk ramuan maupun untuk pandai besi atau kayu.
Kupikir aku akan memulai dengan mencoba dengan ramuan penyembuh kualitas rendah dan sabun. Jadi kupikir panci ramuan cukup penting. Namun itu juga lumayan besar sehingga aku bersyukur untuk membeli karung ajaib itu terlebih dahulu. 40 keping perakku tak terbuang percuma. Namun mengingat aku juga ingin membuat kertas jadi aku juga membutuhkan peralatan kayu dan panci. Sehingga kantong ini merupakan peralatan yang sangat nyaman untuk dipakai. Kupikir ini mirip dengan kantong ajaib dari robot kucing berwarna biru di anime anak dari duniaku dulu.
Aku juga berpikir dengan banyaknya penemuan yang aku ciptakan mungkin aku bisa menjadi pedagang dengan koneksi kepada para bangsawan. Dengan peranku sebagai pedagang akan sangat cocok jika sebagai petualang aku mengambil peran sebagai assassin atau thief. Namun pemikiran itu akan kuletakan agak jauh di depan. Setidaknya sampai point pengalamanku cukup banyak untuk memilih peran.
Aku juga berencana untuk ke arena kolosium. Namun aku tidak berencana untuk menang namun untuk menyalin skill bertarung dari musuh sebanyak mungkin yang aku bisa. Yah, setidaknya selama aku tidak kalah di awal pertarungan atau mati di arena.
...***...
ilustrasi karakter Yuna :
ilustrasi karakter Subaru :
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!