NovelToon NovelToon

The Widower Is A Mafia

Bab 1

"Rey bagaimana kabar gudang kita yang ada di Singapura? " tanya seorang laki-laki dengan manik mata yang fokus di lembar demi lembar kertas di atas mejanya.

"Aman bos, terkendali" sahut laki-laki itu dengan santai.

"tetap awasi Rey, saya gak mau sampai kecolongan kayak kemarin".titah orang tersebut tak lepas dari lembaran kertas di depan mejanya.

" siap laksanakan " ujar laki-laki itu segera meninggalkan ruangan boss nya.

.

setelah kepergian Rey , Albert berfikir tentang gudang singapura, Albert adalah seorang boss sekaligus Mafia yang sangat rahasia, misterius dan kejam. Albert merupakan duda yang terbilang muda. memiliki 2 anak laki-laki bernama Alvin dan Ansel yang terpaut hanya 1 tahun saja, di karenakan saat Alvin berusia 2 bulan, mantan istri Albert mengandung Ansel.

.

.

kringgggg

.

"ya Halo selamat pagi? " ujar Albert mengangkat telepon tanpa melihat siapa yang meneleponnya.

"pagi.. maaf ini dengan orangtua Ansel? " jawab telepon diseberang.

"iya saya sendiri" jawab Albert

"maaf Pak, saya Bu Indah Guru BK ingin memberikan informasi, bahwasanya anak Bapak yaitu Ansel kedapatan ikut tawuran antar sekolah yang terjadi di daerah M, dan ini saya sama beberapa guru menuju ke kantor polisi sektor M, karena nanti di butuhkan Wali murid, di mohon bapak juga ke kantor polisi sektor M, Terimakasih. " ujar si penelepon.

.

Tanpa berbasa basi Albert langsung mematikan telepon, Albert semakin pusing karena pekerjaan dan ini di tambah dengan kasus anak bungsunya yang terlalu kelewatan.

.

"Rey, Siapkan Mobil, kita ke kantor polisi sektor M" ujar Albert lewat interkom menghubungi Rey.

.

Rey yang mendengar titah dari boss nya sangat jengkel, belum beres masalah gudang singapura ini malah mau di ajak keluar lagi. Tak mau boss nya tambah marah Rey segera menyiapkan mobil dan siap-siap menuju ke Kantor polisi sektor M.

.

.

di kantor polisi

.

"Nama? " ujar pak polisi yang terlihat di name tag bajunya bernama pak samsul.

"Ansel" ujar nya dengan singkat.

"umur"

"15 tahun"

"asal sekolah"

"British internasional High School"

"hah, beneran adek sekolah disana? lah ngapain anak internasional ikut tawuran anak-anak jamet" ujar pak samsul tak percaya dengan penuturan Ansel.

"lah emang gak boleh ya pak, mereka itu bukan jamet pak, cuma lagi nyari jati diri aja" sahut Ansel kepada pak samsul.

"ehem... kenapa kok bisa ikut tawuran dek, sekolahmu itu sekolah internasional, gak pantes lah anak internasional kok ikut tawuran anak jamet....." ujar pak samsul menasehati Ansel panjang kali lebar kali tinggi.

.

Ansel mendengar nasihatin dari pak samsul di anggap sebagai angin lalu yang masuk dari telinga kanan dan keluar lewat telinga kiri.

.

beberapa saat kemudian muncul beberapa orang berpakaian rapi dan betul sekali Bu indah Guru BK Ansel

.

"Ansel, kamu ini ngapain ikut tawuran, malu-maluin sekolah aja... " cibir Bu indah Guru BK Ansel. "kamu itu baru kelas 10 Ansel, bisa-bisanya udah sering buat ulah, gak kakak gak adek sama aja, tadi ibu udah telfon wali kamu. ibu suruh kesini"

.

Ansel yang mendengar penuturan dari Bu indah kesal sendiri. wali murid siapa yang di maksud Bu Indah, Om Rey kah? atau pak Sanusi Supir pribadi yang sering membereskan kasus dia dan kakaknya itu? atau papahnya. tetapi gak mungkinkan kalau papahnya yang kesini.

.

.

pertanyaan demi pertanyaan terngiang-ngiang di otak Ansel dan terlihat seorang laki-laki gagah masuk kantor polisi dengan penuh wibawa melebihi wibawa pak polisi di sana.

.

.

Ansel yang melihat laki-laki tersebut menatap nya dengan mata penuh dengan keterkejutan.

.

"maaf pak, saya Albert wali dari Ansel" ujar Albert dengan menatap tajam putra bungsunya.

"ehem pak Albert saya pak Samsul, duduk pak" ujar pak samsul dengan sedikit takut melihat Pak Albert. "pak ini putra bapak Ansel kedapatan ikut dalam tawuran di kawasan M bersama anak-anak jamet yang udah sering tawuran. karena anak bapak masih di bawah umur jadi ini masih jadi peringatan, tetapi kalau misal anak bapak kedapatan lagi ikut tawuran maka anak bapak akan di kenalan sanksi sosial. " ujar pak samsul menjelaskan.

.

Albert masih diam saja mendengar kan kata demi kata dari pak samsul.

.

"saya selaku orang tau dari Ansel mohon maaf pak atas kelakuan anak saya, kedepannya saya akan lebih menjaga anak saya lebih ekstra, terimakasih juga sudah memberikan pengertian bapak. " ujar Albert melihat Ansel dengan tajam sampai Ansel merasa hatinya tertusuk dengan tatapan Albert.

.

.

"iya pak, sama-sama, mohon mengisi form ini dan menandatangani nya di sebelah sini. " ujar pak samsul menyerah kan form kepada Albert.

..

.

.

setelah di kantor polisi Albert mengajak Ansel untuk pulang, di sepanjang jalan tidak ada percakapan kedua orang berbeda generasi tersebut. Rey yang melihat kedua orang tersebut lewat kaca mobil depan mendengus kesal karena sangat sunyi lebih sunyi dari dirinya dan Albert saat di mobil.

.

.

Albert yang sibuk dengan Ipadnya, Ansel yang sibuk dengan HPnya tiba-tiba di kejutkan dengan suara tabrakan yang sangatbnyaring di telinga mereka.

.

tabrakan antara motor dengan motor tersebut membuat kedua orang tersebut mengalihkan pandangannya ke TKP.

.

.

Di TKP tabrakan 2 orang laki-laki saling menubrukkan motornya sampai ke 2 motor tak berbentuk dan kedua korban tegeletak tak berdaya.

.

Macet pun tak terhindarkan karena kecelakaan tersebut. tidak ada satu orang pun yang menolong korban karena tertegun dengan suara nyaring tabrakan dan kaget karena darah mulai terlihat mengucur di salah satu korban tabrakan.

.

.

tiba-tiba seorang gadis dengan sigap meminta tolong agar masyarakat menelepon polisi dan ambulance. gadis berambut panjang kira-kira sebahu tetapi di kuncir 1 pita. gadis tersebut memakai masker medis melihat korban, memberikan pertolongan pertama dan memberikan instruksi meminta kain untuk dep agar tidak darah tidak keluar.

..

kurang lebih 15 menit ambulance datang silih berganti membawa korban ke RS terdekat. Gadis Tersebut juga ikut masuk ambulance, dan setelah itu macet terurai karena korban sudah di bawa ke RS dan motor korban sudah di bawa Mobil Polisi.

.

"wah...Keren" gumaman Ansel.

.

kejadian demi kejadian tersebut tak elak membuat mata Ansel dan Albert melihat penuh kekaguman dengan kesigapan gadis itu saat menolong korban kecelakaan tadi.

.

.

.

Albert mendengar penuturan Ansel mendengus kesal.. dengan PD muka Ansel seakan-akan tidak bersalah atas kasus tawuran yang sudah terjadi. tetapi Albert menahan emosi sesaat karena dia masih menyimpan untuk di rumah nanti.

.

Rey dengan sigap mengendarai mobilnya membelah kota menuju ke Rumah Utama .

.

.

haiii selamat siang..

mohon kritik dan saran untuk cerita ini ya

.

bab 2

saat di pekarangan kediaman utama, Ansel sedikit kawatir karena papahnya seperti ingin memakannya hidup-hidup. Senakal-nakalnya Ansel, dia masih sedikit paham tentang sopan santun dan menghargai orangtua.

.

tiba di depan pintu utama tanpa berkata Albert langsung keluar dari mobil menuju ke kediamannya.

.

brakkkk ( bunyi pintu mobil yang di tutup dengan keras)

.

Ansel dan Rey hanya melongo melihat hal tersebut. raut wajah Ansel semakin takut dengan apa yang akan di terjadi padanya nanti saat memasuki pintu utama itu.

.

"Om Rey habis ini mau kemana? " tanya Ansel kepada Rey dengan wajah yang sudah ada maunya.

"kantor, sana keluar" usir Rey kepada Ansel.

"om ikut ya" mohon Ansel.

"gak" sahut cepat Rey.

"kok gitu sih om, Ansel ikut ya.. " mohon Rey kembali.

"gak" ujar Rey sedikit menekankan kata kata nya.

"om tak kasih tahu ya, Ansel ini termasuk majikan Om, masak majikan ngasih perintah gak di kasih sih om" kesal Ansel kepada Om Rey nya itu.

"heh bocah, yang gaji Om itu papahmu yang ngasih ini itu papahmu, yang majikan Om itu papahmu, udah keluar sana" jawab Rey sedikit kesal dengan sifat kekenak-kanakan anak bossnya itu.

.

.

akhirnya Ansel memberanikan diri untuk masuk kedalam rumah . sedikit demi sedikit Ansel menguatkan hatinya.

.

"huffffttt, semangat Ansel " ujar Ansel dalam hati untuk menenangkan dirinya sendiri.

.

.

.

di tempat yang berbeda seorang gadis yang masih stay di rumah sakit dan kantor polisi. sesudah menolong korban kecelakaan antar motor tadi. dia langsung di todong pak polisi untuk menjadi saksi.

.

Flashback On

.

Pagi ini seorang gadis berusia 24 tahun sedang menyusuri jalan ibu kota.

yuppp.. gadis itu adalah salsabila putri mawardi seorang dokter muda yang baru saja menjalankan sekolah kedokteran di Uii, melanjutkan Koas lanjut Intreship dan sekarang bergelar dokter muda umum bersiap memulai hari dengan riang gembira.

.

salsabila putri mawardi atau biasa di panggil salsa merupakan putri bungsu dari keluarga mawardi. salsa memiliki 2 orang kakak laki-laki.

.

kakak pertama salsa bernama Fabio daniesta mawardi aktif di bidang hukum berusia 38 tahun, sudah menikah dan memiliki 2 orang putra masih SMP dan SD, kakak ke dua salsa ikut membantu ayahnya menjalankan bisnis keluarga, kakak kedua salsa berusia 35 tahun, baru saja menikah dan memiliki seorang putri berusia 6 bulan.

.

salsa termasuk dari keluarga yang cukup baik dalam segi materi karena ayah salsa memiliki bisnis di bidang makanan. ibu salsa bernama Danisa putri dan ayahnya bernama Sulaiman mawardi.

.

.

pagi itu salsa berencana untuk mengikuti interview sebagai tenaga medis di salah satu sekolah internasional di kota Jakarta.

.

"permisi pak, saya Salsa" ujar salsa mengulurkan tangannya kepada satpam yang berdiri di pos satpam.

"iya mbak, ada yang bisa saya bantu? " ujar pak satpam dengan ramah

"pak saya mau intervew buat kerja tenaga kesehatan di sini, Kira-kira tempat intervew nya dimana ya? " tanya Salsa.

"oh mbaknya lurus saja.. terus belok kiri cari pintu yang ada tulisan nya (interview) nanti coba mbak tanya petugas yang di depan sana"

.

langkah demi langkah salsa menyusuri sekolah tersebut, banyak sekali siswa siswi dengan kesibukannya masing-masing, mulai dari olahraga, duduk-duduk sambil baca buku, lalu lalang siswa siswi mengingatkannya 7 tahun yang lalu saat Salsa masih menjadi anak SMA.

dengan langkah yang pasti akhirnya Salsa menemukan pintu bertuliskan "Intervew" tertempel rapi.

.

"ehem permisi mbak, saya Salsa dokter yang mau daftar di sekolah ini, kemarin saya dapat telfon untuk intervew" ujar Salsa mengulurkan tangannya kepada perempuan di depan pintu "intervew".

" oh iya mbak, boleh minta salinan berkasnya"ujarnya.

"ini mbak"

"di tunggu ya mbak, nanti kalau nama mbak di panggil langsung masuk aja"

"iya mbak, makasih ya"

.

Salsa duduk manis menunggu namanya dipanggil. tak lama kemudian ada beberapa Guru yang berjalan dengan tergesa-gesa memasuki ruang intervew. setelah kurang lebih 15 menit guru-guru tadi keluar ruangan dengan muka yang tidak enak di pandang.

"hadeh gak adek gak kakak kelakuannya sama aja" samar-samar salsa mendengar kata demi kata dari Guru yang meninggalkan ruangan itu.

"untung anak orang kaya ya Bu, cobak kalau anak menengah udah tak kasih pelajaran" sahut Guru satunya lagi.

"iya, emang gitu ya, kata orang mending anak di tinggal bapaknya biasanya ke urus, kalau di tinggal mamanya ya gitu gak keurus, jatohnya malah kayak berandalan gak ada masa depan" timpal Guru yang satunya lagi.

"udah ayok ke kantor polisi, orangtuanya sudah tak hubungi tadi" ujar salah satu Guru mencoba memutus percakapan karena di rasa kata demi kata yang terlontar sangat keterlaluan dan jika terdengar oleh orang yang bersangkutan akan jadi runyam.

.

salsa disana hanya sebagai pendengar yang baik, akhirnya nama Salsa si panggil untuk intervew.

.

"selesai juga hari ini, intervew udah tinggal pulang nunggu pengumuman" gumam Salsa tersenyum senang atas pencapaian nya hari ini.

.

dengan muka ruang gembira Salsa pulang kerumah menggunakan GO-JEK. di perjalanan terjadi kemacetan yang cukup parah.

.

"bang, kok tiba-tiba macet, tadi kan lancar" tanya Salsa kepada abang GO-JEK.

"bentar neng, kata temen saya ada KLL (kecelakaan Lalu Lintas), korbannya masih tergeletak, kata temen saya gak ada yang berani Nolong" ujar abang GO-JEK nya.

.

Salsa yang mendengar penuturan bang GO-JEK langsung turun dan jalan menuju ke TKP, dan benar kata bang GO-JEK, korban tergeletak tidak sadar dengan darah yang keluar cukup banyak dan yang satunya tidak sadar, terlihat tidak ada luka terbuka.

.

Salsa sebagai dokter langsung sigap menelvon Polisi melalui Call Center, setelah menelepon polisi Salsa menelepon temannya yang bekerja di IGD salah satu rumah sakit terdekat untuk persiapan Pasien Baru dan mengirim Ambulance. karena melihat darah yang cukup banyak Salsa berinisiatif untuk men dep darah agar tidak keluar dengan kardigan nya. setelah dirasa darah sudah tidak terlalu keluar Salsa menuju ke korban yang satunya lagi, dari pemeriksaan Fisik tidak ada tanda-tanda luka yang serius tetapi masih perlu pemeriksaan lebih lanjut.

.

tak lama mobil ambulance terdengar membelah kemacetan , saat tiba di TKP korban langsung di angkut ambulance ke RS dan Salsa ikut mendampingi.

.

"Ar, ini pasiennya" ujar Salsa saat tiba di IGD RS.

"siap" ujar Ari teman Ara satu fakultas dan sama -sama lulusan Uii.

.

setelah menyelesaikan tugas mulianya, Salsa mengira semua sudah selesai ternyata tidak, masih ada bapak-bapak polisi yang meminta keterangan Salsa dan Salsa tertahan di depan Rumah Sakit dengan beberapa Polisi menginterogasi seputar kecelakaan yang terjadi.

.

.

.

akhirnya selesai juga bab 2

semoga suka ya

jangan lupa kritik dan sarannya ya

.

Terima kasih

bab 3

Setelah Ansel keluar Mobil, Rey bergegas melajukan Mobil dengan penuh semangat seakan tak ada hari esok lagi.

Ansel yang melihat perangai bawahan Papahnya menatap nya dengan kesal.

.

di depan Rumah Ansel Masih sibuk dengan pikirannya sendiri

"Masuk Lewat sini apa samping, atau lewat belakang aja" ucap Ansel dalam Hati. "Hadehhh oke Ansel tenangkan dirimu, tarik nafas Buang Lagi, Tarik nafas buang lagi.... dan seterusnya"

.

Anesl terus-terusan berada di depan rumah dengan niat yang pasti tetapi tidak ada action sama sekali.

Melihat Anak Bossnya yang hanya berdiri sambil bergumam tidak jelas, dengan gerakan tangan naik turun. Mbok Tinah hanya tersenyum geli.

Mbok Tinah merupakan pembantu sekaligus pengurus Alvin dan Ansel dari kecil.. Umur mbok Tinah udah 55 tahun tetapi Ansel maupun Alvin tidak berkenan kalau mbok Tinah keluar dari rumah. melihat Ansel seperti itu mbok Tinah sudah merasa kalau Ansel sedang membuat masalah.

"Mas Ansel sedang apa? kok gak masuk rumah? " ujar mbok Tinah menghampiri Ansel .

"Loh Mbok" kaget Ansel.

melihat mbok Tinah muncul ide yang sangat cemerlang di Otak Ansel.

"mbok Tinah, ayo masuk rumah bareng Ansel" ajak Ansel dengan muka di melas-melaskan.

"masuk rumah aja kok ngajak mbok sih mas, mbok masih mau beres-beres taman samping" tolak mbok Tinah mulai meninggalkan Ansel .

"ayolah mbok.. masuk sama Ansel ya" manja Ansel dengan tangan Bergelayut manja.

"yaudah ayok mas, masuk rumah ya tinggal masuk," ujar mbok Tinah dengan mulut yang marah-marah dengan sifat Ansel.

saat membuka pintu sepi, hening tetapi suasana sangat mencekam menusuk kulit Ansel.

"udah masuk Mas, Mbok tinggal ya" ucap mbok Tinah melepaskan tangan Ansel.

"Tapi Mbok... " belum usai ucapan Ansel terdengar suara teriakan khas laki-laki dewasa yang sangat tegas.

.

.

dan disinilah Ansel dan Albert duduk berhadapan dengan Ansel yang terus menatap lantai di ruang kerja Albert.

"Ansel.. mau menjelaskan masalah tadi atau papah cari tahu sendiri? " ujar Albert dengan tegas bukan menatap Ansel tetapi menatap tatanan berkas yang masih menggunung di ruang kerjanya.

dengan nafas naik turun Ansel diam sejenak, bingung harus jawab bagaimana.

"Ansel papah tanya sekali lagi, jelaskan masalah tadi atau papah cari tahu sendiri" tegas Albert seperti ingin memakan anaknya hidup-hidup.

Ansel mendengar pertanyaan papahnya menelan ludahnya secara kasar, semakin takut, bingung dan kalut.

"papah hitung sampai 3,jawab pertanyaan papah tadi... 1.....2....."

"pah maafin Ansel" cicit Ansel pelan.

"papah mintak jawab pertanyaan papah bukannya minta maaf, jawab sekarang pertanyaan papah tadi" kesal Albert kepada Ansel.

"jadi gini pah, tadi Ansel kan bawa motor Abang yang merah, terus tiba-tiba di jalan di cegat anak-anak itu pah yang kata pak polisi anak jamet, Ansel bingung... terus mereka teriak-teriak nama abang.. Ansel makin takut jadi Ansel berusaha pergi .. berhubung Ansel sendirian mereka ber banyak orang.. mau tak mau Ansel berkelahi sama mereka... tetapi saat Ansel di keroyok muncul beberapa orang yang kayaknya kenal abang.. jatohnya tadi kayak tawuran.. " elak Ansel kepada papahnya

melihat gelagat anak bungsunya yang sering berdrama ria, Albert hanya diam memicingkan mata sebentar.

"abangmu? sejak kapan abangmu main sama anak jamet, papah tahu pergaulan abangmu, papah juga tahu circle abangmu, kamu gak usah banyak drama Ansel"

"papah selalu aja belain abang, apa-apa abang, bahkan sekolah pun harus sama abang, kalau papah gak percaya yaudah, mending Ansel ke kamar " jawab Ansel dengan nada marah

"Ansel, mau kemana kamu? papah belum selesai" teriak Albert melihat Ansel meninggalkan ruangannya.

.

.

setelah keluar Ansel langsung pergi ke kamar dan menutup pintu dengan agak keras, agar kelihatan kalau lagi marah...

Ansel di kamar banyak-banyak berdoa karena tadi menyeret nama abang tercintanya agar tidak di marahin papahnya.

.

.

di sekolah Alvin sibuk dengan organisasi dan teman-temannya. berbeda dengan Ansel Alvin memiliki sifat yang sangat dingin, Alvin termasuk jajaran siswa yang banyak penggemarnya, bukan hanya tampan Alvin juga menjabat sebagai ketua pramuka di sekolahnya, selain itu Alvin juga aktif di Basket bahkan Alvin menjadi ketua Basket British internasional Highschool.

Alvin mencari adek tercintanya karena dari pagi tidak terlihat sama sekali. "Dimana Ansel? apa bolos lagi? " gumam Alvin dalam hati.

"oyy.. Alvin kantin yokkk" ajak Gilang sahabat Ansel dari SD sampai Sekarang.

"bentar, gue mau nyari Ansel, kok gak kelihatan "

"lahhh.. lo gak tahu? adek lo kan pulang duluan karena tadi ketahuan tawuran sama anak-anak blok M" ucap Gilang

Alvin yang mendengar informasi dari Gilang membuatnya geleng-geleng kepala. Lagi dan Lagi adek nya membuat kesalahan.

"terus adek gue gimana lang? kok lo baru bilang sih" marah Alvin kepada Gilang.

"tak kira, lo udah tahu Vin, soalnya adek lo di jemput Om Albert"

"papah jemput Ansel? " ucap Alvin tak percaya dengan Kata-kata Gilang

"Yoi Bro, Ansel di jemput di kantor polisi sama om Albert , ada juga Om Rey"

mendengar papahnya menjemput sendiri Ansel membuat Alvin mendengus kesal, selama ini Alvin selalu menutupi masalah demi masalah Ansel dari papah maupun Om Rey.

lagi dan lagi Ansel ikut tawuran, Ansel suka sekali dengan tawuran-tawuran dengan anak sekolah lain. kalau Ansel sibuk tawuran beda dengan Alvin, Alvin sebenarnya lebih liat tetapi Alvin selalu main halus dengan topengnya.

.

di tempat lain salsa sudah pulang kerumah dengan wajah kusut , lesu dan tidak ada semangat sama sekali.

"Tante salsaaaaaa" teriak 2 bocil menhampiri salsa memeluk nya dengan erat.

"eh keponakan tante.. " kaget Salsa yang akhirnya membalas pelukan ke 2 keponakannya.

" Salsa, kok baru pulang? "ujar kakak ipar cantiknya.

" iya mbak, tadi Salsa habis intervew di salah satu sekolah yang butuh tenaga dokter" ucap Salsa dengan bangga.

"lohhhh.. kok gak bilang kakak kalau mau kerja dek, nanti kakak carikan tempat kerja, " ujar kakak pertama Salsa entah darimana ikut nimbrung.

"Bocil, coba kekamar tante, ada banyakkk mainan disana looohhh...main di situ dulu ya," ujar dengan mengelus gemas kedua keponakannya.

mendengar kata mainan dan kamar Salsa kedua anak tersebut sangat senang.

"Mbak buat apa ini? " ujar Salsa menuju ke meja makan yang sudah banyak makanan, cemilan, buah-buahan dsb.

"duduk dek, makan dulu"

"sal, kok kakak ngomong gak di jawab" marah kakak Salsa

melihat saudara yang ketemu bertengkar, berjauhan saling kangen membuat Dita istri kakak Salsa hanya tersenyum tipis.

"kan adek udah bilang sama kakak, gak usah cariin kerja buat adek, adek gak mau di kira orang-orang punya privilage, adek pengen lamar sana sini dulu.. kalau nanti adek udah gak bisa, adek ngomong sama kakak untuk di carikan lowongan pekerjaan sesuai dengan tupoksi adek, jadi kakakku yang ganteng biarkan adek berproses seperti orang-orang pada umumnya, kalau adek gak sanggup seperti yang adek bilang tadi, adek bakal bilang kakak, jadi gak usah khawatir" jawab Salsa dengan tegas.

.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!