Jika seseorang bertanya padamu, apa hal yang paling kau inginkan dalam hidup, hal apa yang pertama kali muncul di pikiran kalian?
Harta? Tahta? Wanita? Mungkin 3 pertanyaan tadi terlalu umum. tapi dengan mengetahui hal itu, kalian akan tahu sifat asli yang tersembunyi dalam diri kalian masing-masing.
tapi bagaimana jika ada sesuatu yang dapat benar-benar mengabulkan keinginan kalian, bukan hanya sekedar keinginan sepele yang sudah ku sebutkan di awal, tapi benar-benar keinginan gila yang sangat tidak masuk akal.
Seperti ingin memelihara naga yang berwarna pink, atau mempunyai teman goblin yang bicara bahasa Sunda. Ya.. Semua itu dapat di kabulkan, jika seseorang berhasil menyelesaikan 30 ujian dalam 30 dunia yang berbeda.
Namun terdapat orang yang benar-benar gila bersembunyi dalam wujud kebaikan. dia pernah menjadi pria dan juga wanita. Dan saat ini sedang menyelesaikan ujian untuk yang ke sekian kalinya dalam wujud yang berbeda.
Dia juga orang yang sudah mengumpulkan orang-orang yang nantinya akan di kenal sebagai legenda.
...~•~...
Si gila dan 6 temannya berhasil menyelesaikan 30 ujian dari tangga dunia. Namun di saat-saat terakhir, orang gila itu menipu teman-teman seperjuangannya. Lalu meminta permohonan yang mungkin tidak pernah di pikirkan oleh siapapun.
“waduh.. Maaf ya kawan-kawan. Aku tidak menyangka kalau semuanya akan berakhir seperti ini.” ucap seorang pria yang tangannya diikat rantai.
“pengkhianat.. Sialan.” Hwarang mencoba untuk tetap menjaga kesadarannya sambil menahan rasa sakit.
5 orang lainnya sudah terbaring tidak sadarkan diri, dan hanya Hwarang yang bisa menjaga kesadarannya setelah menerima serangan dari si gila.
“kau salah, Hwa-chan. Aku bukan pengkhianatnya di sini, tapi orang lain. Dan sebagai tambahan saja, aku di sini untuk menghentikan pengkhianat itu.” si gila berbicara sambil menari-nari di tengah kobaran api yang sudah ia ciptakan.
Hwarang, pria tampan dengan pakaian kimono dan katana nya yang khas, hanya menatap tanpa bisa mengucapkan sepatah katapun.
“hmm, kali ini aku mau apa ya. Oh, bagaimana jika begini..” si gila menulis keinginannya dengan indah di udara menggunakan anima.
Tertulis.. AKU INGIN UJIAN YANG HARUS DI SELESAIKAN DI TAMBAH 70 LALU JADIKAN AKU PENGUJI DI LANTAI 73.
Hwarang sudah mencapai batasnya, dia tidak bisa menahan rasa sakit dari luka yang dialaminya. Lalu terjatuh..
Hal terakhir yang ia lihat sebelum kehilangan kesadaran adalah si gila yang tubuhnya perlahan menghilang.
Tepat setelah kejadian itu, para penghuni asli tangga dunia, di hebohkan oleh berita ini.
Ujian di genapkan menjadi 100 lantai. Hadiahnya masih sama seperti sebelumnya, siapapun yang menyelesaikan semua ujiannya, akan di kabulkan satu permohonannya.
Namun meskipun sudah lewat 900 tahun, belum ada satupun mahluk yang berhasil menyelesaikan semua ujiannya.
...~🦈~...
Jam di dinding menunjukkan pukul dua belas tiga puluh, namaku Murad. Saat ini aku dan kakakku sedang berada dalam perjalanan panjang.
Murad sedang berada di sebuah bar dalam penginapan. Dia memesan sebuah jus untuknya, sambil menunggu kakaknya datang. Murad mengambil tempat duduk di pojok bar yang terasa sepi.
Setelah jus buah milik murad datang, sang kakak muncul sambil melihat ke kiri dan ke kanan. Mencari keberadaan adiknya.
Seperti biasa, kakak ku, Miho terlihat sangat cantik dan menggemaskan. namun hanya aku yang bisa melihat penampilan cantiknya ini.
Karena saat Miho berusia 12 tahun, seseorang mengutuknya. Sehingga siapapun yang melihatnya, pasti akan melihat wanita tua yang terlihat rentan.
beberapa orang di sekitar terdengar sedang membicarakan keberadaan seorang lansia di dalam bar.
Rasa senang campur sedih ketika melihat kak Miho, selalu ku rasakan setiap saat. aku senang bisa menyimpan semua kecantikannya untuk diriku seorang, tapi melihat seorang gadis muda sepertinya sudah terbiasa diperlakukan seperti orang tua rasanya seperti hatiku sedang di iris.
Namun setelah bertemu dengan orang itu, aku mulai melihat secercah harapan. sebulan lalu di tempat tinggal persembunyian kami, seseorang datang dan memperkenalkan diri sebagai Ryuen.
Dia terlihat lemah, tapi juga terlihat sangat kuat. Jika dijelaskan menggunakan satu kata, yang paling cocok saat pertama kali aku menemuinya adalah "mencurigakan".
Orang itu menggunakan jas serba putih, dengan mata sipit dan senyumannya yang menyebalkan.
Datang secara tiba-tiba dan mengatakan kalau dirinya tau cara menghilangkan kutukan kakak ku.
Pada awalnya aku sama sekali tidak percaya dengan ucapannya, sampai dia memperlihatkan sihir itu padaku. Kalau tidak salah Ryuen menyebutnya sebagai anima.
Aku mempelajari banyak hal darinya, sebelum akhirnya memberitahu kak Miho kalau ada cara untuk menghilangkan kutukan yang menimpanya dan memperkenalkan kakak pada Ryuen.
Namun siapa sangka kalau informasi yang akan diucapkan oleh Ryuen akan menghancurkan keseluruhan hidup yang sudah kami jalani selama ini.
“orang yang sudah mengutuk kakak mu, adalah Raja Lu Dhya itu sendiri.” Ryuen berbicara santai sambil meminum teh yang kakak ku siapkan.
tapi kenapa ayahku menggunakan mantra jahat seperti itu pada kakak?
Ryuen memberikan sebuah peta lokasi dan juga sebuah alamat yang harus kami temukan.
Dan itu adalah pertama kalinya aku dan kakak mengetahui tentang keberadaan TANGGA DUNIA.
Kami bertemu dengan seseorang yang biasa di panggil Old man. orang itu adalah pria yang akan memberikan ujian pada setiap partisipan, dan yang layak akan dibiarkan lanjut.
Dan ujian yang diberikan olehnya pada kami adalah untuk memperlihatkan sesuatu yang paling berharga di dunia ini dan menunjukkan hal tersebut pada sang Old man. Untuk pertama kalinya aku merasa cukup bingung, jika orang lain yang bertanya padaku, mungkin dengan cepat aku akan mengatakan padanya kalau uang adalah yang paling berharga.
Tapi dihadapannya, aku menjadi tidak yakin, karena jika salah, aku takut tidak akan mendapatkan kesempatan ke dua. menyedihkan sekali rasanya melihat tekad ku yang setengah-setengah begini.
Tapi tanpa ragu kakak ku langsung menjawab, “biarkan kami mencarinya terlebih dahulu.” kakak terlihat tidak yakin dengan jawabannya, tapi hal tersebut membuat ku sadar kalau gagal juga adalah bagian dari pembelajaran.
Yang penting harus mencobanya terlebih dahulu, dan jalani dengan keyakinan penuh.
Sang Old man ( pria tua ), menyetujui hal tersebut. Lalu mengusir kami berdua dari tempatnya sambil mengatakan “jangan kembali sebelum ketemu, atau kalian ku anggap sudah gagal.” lalu menutup pintu rumahnya perlahan.
Pertama-tama kami berdiskusi satu sama lain, hal apa yang paling berharga di dunia ini? Aku mengatakan pada kakak kalau jawabannya sudah pasti adalah uang.
Karena transaksi apapun pasti dilakukan dengan uang, dengan uang kita bisa mendapatkan hampir semuanya.
Namun kakak menjawab dengan ekspresi sedikit khawatir “tapi, sepertinya bukan itu deh jawaban yang di inginkan oleh pak tua itu, apa kau tidak merasa begitu Murad?”
jika bukan uang, lalu apa? Memangnya ada hal yang tidak bisa dibeli oleh uang?
Saat pikiran itu melintas di pikirkan ku, aku langsung memberikan usulan pada kak Miho untuk bertanya pada penduduk mengenai hal yang sangat berharga sampai-sampai tidak dapat di beli dengan uang.
Menjalankan usulan ku, kami bertanya ke beberapa tempat, empat dari enam orang mengatakan kalau permata ametyhs adalah benda yang sangat berharga sampai-sampai tidak bisa di beli dengan menggunakan uang.
Karena sepertinya jawaban dari pertanyaan kami sudah terjawab, perjalanan kami berikutnya adalah dengan mencari pemilik batu ametyhs lalu membelinya.
Dengan seluruh sisa uang peninggalan orang tua kami, kami yakin dapat membeli batu permata tersebut.
Namun hasilnya nihil, sekarang aku paham, meskipun banyak orang yang tahu tentang permata tersebut, tidak banyak yang tahu mengenai keberadaannya.
beberapa orang mengatakan kalau pemilik batu permata ametyhs yang dikenal semua orang adalah wali kota sapphire.
permata di cincin miliknya yang berwarna merah dengan titik hitam di dalamnya adalah permata ametyhs.
Namun tidak mungkin bagi kami berdua untuk membeli benda itu dari seorang wali kota. Belum lagi banyak rumor buruk yang beredar tentang si wali kota.
Kami kembali ke rumah untuk menenangkan diri sambil membicarakan semua hal yang sudah aku dan kakak alami.
“sebenarnya, kau tidak perlu terlalu keras pada diri mu sendiri Murad. bukankah kau masih bisa melihat penampilan asli ku? Itu saja sudah cukup untuk ku saat ini.” kak Miho terlihat sudah pasrah.
aku yakin dia hanya menutupi kesedihannya lagi, seperti saat aku masih kecil dulu. Kakak memang lebih suka bertahan dengan keadaan yang menimpanya daripada harus merepotkan orang lain.
Namun aku tidak menyukai itu, bagaimanapun caranya aku akan mendapatkan batu permata ametyhs tersebut.
Saat malam sudah tiba, Murad berencana untuk menggunakan kemampuannya dan mencuri batu permata milik sang wali kota.
Namun baru saja keluar dari rumah seseorang menghadangnya.
“Ryuen?!”
“kau tidak akan berhasil jika ingin mencuri batu permata itu. Aku akan memberi tahu mu tempat dimana kau bisa mendapatkan Permata yang sedang kau cari itu.”
“Cepat katakan, dimana aku bisa mendapatkan permata itu?” Murad mendesak Ryuen sambil mencengkram kerah bajunya.
“tenang dulu bocah, informasi dari ku tidak pernah ada yang gratis. Aku akan menagih sesuatu darimu nanti. Kau setuju?” Ryuen melepaskan cengkraman Murad dengan sangat mudah.
Sialan aku tahu kalau tidak ada yang gratis di dunia ini, jika dia ingin mengambil seluruh harta milik ku silahkan ambil saja.. Aku hanya ingin membuat kak Miho bisa hidup dengan normal.
“melihat ekspresi mu itu sepertinya kau setuju. Dengarkan baik-baik, ada sebuah toko perhiasan di pinggir ibu kota. Tempat itu biasanya sepi dan hanya beberapa pelanggan tetap saja yang belanja di tempat itu. Pergilah ke sana, dan temui seseorang yang bernama Akari.” Ryuen langsung menghilang setelah memberikan seluruh informasi yang dibutuhkan.
Rencana kami pada awalnya adalah bertemu seseorang bernama Akari, lalu membeli batu permata ametyhs miliknya.
Namun kenapa orang aneh yang melamar kakak ku juga ikut dalam perjalanan INI?!!
Murad, Miho dan seseorang yang sangat tampan. duduk bersama-sama di dalam bar sebuah penginapan.
Bberrr sambung..
Hari ini aku melihat pemandangan yang sangat indah, Karena pantai memang selalu menjadi tempat refreshing yang menyenangkan.
Nama ku L, itu sudah nama panjang meskipun pendek.
menggunakan teropong untuk melihat pemandangan yang indah memang selalu menjadi daya tariknya tersendiri jika sedang berada di pantai.
L sedang menerawang sekitar mencari semangka terbesar yang ada di pantai.
Tapi bukankah ini aneh, suara dentuman ombak dengan karang yang biasanya menenangkan, saat ini terdengar seperti suara air terjun.
Loh, air terjun? Perasaan tadi aku lagi di pantai deh.
Byurrrr...!!!
L terbangun dari tidurnya dalam keadaan basah kuyup. dalam keadaan setengah sadar L melihat kakaknya sedang mengomel dengan suara tinggi yang melengking.
–yang cepat, jadi bisa membantu ku membersihkan rumah dan merapikan toko!!” sepertinya Kak Akari berbicara panjang, tapi aku hanya mendengar sebagian dari ucapannya yang menyebalkan.
“baik .. baik .. Tapi bisakah kau bangunkan aku dengan lebih santai lain kali? Kau mengganggu mimpi indah ku.” L melepas bajunya yang basah lalu melakukan sedikit pose mengingat dirinya memiliki otot-otot yang indah.
Ah.. Padahal aku belum menemukan semangka terbaik dan terbesar tadi, saat masih di pantai. Kak Akari mengganggu ku.
Masih menikmati berpose sambil membanggakan otot-otot indah miliknya di hadapan cermin, L tidak sadar kalau selama ini kakaknya, kak Akari belum keluar dari kamar dan masih menggenggam erat gagang ember hitam anti pecah itu di tangannya.
Kak Akari yang geram melihat tingkah L yang kekanak-kanakan, langsung melempar pelan ember yang ada di tangannya ke punggung sang adik.
Saat L menyadari keberadaan sang kakak dengan mode rage : De'kaiju Oni semuanya sudah terlambat, Akari sudah memicu tombol serangan spesialnya, saat melempar embar tadi, lalu ..
Buaaghhh ..!
Special moves : Akari ver' L K'O.
Suara kemenangan sudah memenuhi ruangan, L terkapar tak berdaya di lantai kamarnya. Dan Akari yang seorang juara meninggalkan ruangan dengan penuh kebanggaan ..
Plaakk ..!
“hei bocah, berhenti berpura-pura pingsan begitu. Bangun dan bersihkan ruangan mu. Setelah itu bantu aku membersihkan toko.” Akari mengangkat kepala L yang sedang terbaring di lantai dengan cara menjambak rambutnya lalu menamparnya dengan keras.
Kenapa aku merasa seolah dia ini bukan kakak ku ya? mungkinkah sebenarnya aku itu budak yang di beli oleh orang tua Kak Akari? ah .. Semuanya terasa menyebalkan.
beberapa saat kemudian..
L sedang bernyanyi tentang betapa senangnya dia hari ini, sambil membersihkan kamarnya.
Akari sempat beberapa kali melihat, untuk mengecek keadaan L. Tapi adiknya itu benar-benar memiliki tubuh yang sangat tangguh.
...~🦈~...
Akhirnya selesai juga, sekarang saatnya pergi ke toko untuk bersantai.
Saat berjalan santai sambil bersiul ke arah pintu keluar, Akari dengan kemampuan membaca pikirannya langsung berteriak dari arah dapur.
“KALAU AKU MELIHAT MU BERSANTAI DI TOKO NANTI, AKAN KUBUAT KAU TIDAK BISA BERJALAN SELAMA SEMINGGU..!!” saking kerasnya teriakan Akari, beberapa burung yang sedang bersantai di pohon dekat rumah mereka terbang karena takut.
Haish .. Dia itu, pantas saja tidak ada satupun lelaki di kota ini yang mau melamarnya. Padahal menurut ku kak Akari akan cantik jika dia mau merias penampilannya sedikit.
Jarak rumah L dengan toko perhiasan milik kakaknya kurang lebih 50 meter, tidak jauh sama sekali.
Saat sedang berjalan malas sambil menendang sebuah kerikil di jalanan, L melihat dua orang dengan tudung coklat sedang menunggu di depan pintu tokonya.
“Permisi tuan dan nyonya.. Toko kami buka pukul tujuh lewat tiga puluh menit.” L dengan santai berjalan melewati mereka berdua yang sedang berdekatan.
“Maaf tuan mungkin kau tidak sadar, tapi sekarang sudah pukul delapan.” gadis yang menggunakan tudung itu menunjukkan jam di tangannya.
Buset!! udah jam delapan.
L segera membuka pintu toko dengan kunci yang di bawa olehnya, lalu masuk ke dalam dan menutup rapat pintunya.
10 menit kemudian, setelah L membersihkan toko dengan sedikit terburu-buru, dia kembali membuka tokonya.
Namun seperti yang kita semua tahu, bukan hanya dua orang tadi saja yang menunggu di depan pintu, tapi juga kakaknya L.
Kedua tamu tadi di minta oleh kak Akari untuk duduk di ruang tunggu sambil di sajikan sebuah teh. Dan sebagai hukuman, L diminta duduk dalam posisi menekuk kedua kakinya dengan tangan ke atas. Dan itu dilakukan tepat di hadapan para tamu.
“Sebenarnya tidak perlu repot-repot seperti ini nona..” gadis itu kelihatan keberatan dilayani oleh kakak ku.
Tapi sebaliknya, sang pria dengan santai duduk dan melihat ku dengan perasaan puas. Dasar baj*ngn, aku tidak mengenal mu tapi darah ku mendidih hanya dengan melihat wajah menjengkelkan itu.
“tidak apa-apa nek, anggap saja ini sebagai permintaan maaf ku karena sudah membuat mu menunggu di luar.” kak Akari memasang ekspresi canggung, sepertinya karena merasa bersalah.
Tapi kenapa kak Akari memanggil gadis muda seperti itu, dengan sebutan nek? Maksudnya nenek gitu? Bukankah perempuan sensitif terhadap panggilan-panggilan yang menyangkut umur dan berat badan ya?
Aku bahkan ingat pernah dimarahi oleh seorang wanita di pasar hanya karena memanggilnya Tante, padahal wajah orang itu memang terlihat tua. siapa juga yang akan menyangka kalau usianya masih 18 tahun, wanita memang aneh.
Saat gadis itu membuka tudung yang menutupi bagian kepalanya, L seketika terdiam dan hanya menatap ke arah gadis itu tanpa bisa mengatakan apapun.
Rambutnya yang berwarna putih bersih itu terlihat sangat bercahaya, belum lagi matanya yang memikat itu.. bulu matanya yang lentik. Lalu bibirnya yang sangat seksi itu membuat ku tidak tahan.
tiba-tiba L sudah berada di hadapan gadis asing itu sambil menggenggam tangannya. Akari berpikir mungkin L merasa bersalah karena sudah membuat orang tua ini menunggu lama di depan pintu, tapi ternyata yang keluar dari mulut L benar-benar sudah di luar nalar.
Mencium tangan gadis itu L langsung mengatakan.. “Aku mencintai mu, Mau kah kau menjadi istriku?” tentu saja bukan hanya Akari yang bingung.
Tapi L, gadis itu dan teman perjalanannya juga terkejut bukan main.
Saking terkejutnya gadis itu langsung memukul wajah L tanpa sengaja sampai membuatnya hampir jatuh ke lantai, namun Akari yang berpikir candaan adiknya sudah keterlaluan, langsung melakukan serangan lanjutan tepat setelah wajah L terpukul oleh sang gadis.
Buagh ..!
Buagh ..!
Bum ..!
Tulang rusuk L retak, sepertinya begitu. Soalnya ada suara Krak..! Tadi, tapi kayaknya gak di tulis sama si author.
L terkapar tidak sadarkan diri untuk yang ke-dua kalinya di hari yang sama oleh orang yang sama.
Akari membungkukkan badannya lalu meminta maaf atas apa yang sudah terjadi, dia meminta maaf sekali lagi karena benar-benar merasa bersalah. Lalu menggenggam kaki L dan di seret ke ruang belakang toko.
“kak, apakah mungkin jika orang itu tidak melihat mu sebagai wanita tua?” tanya Murad pada kakaknya, dia baru melepaskan tudung yang ia kenakan
“aku tidak tahu, tapi memangnya mungkin hanya karena dia melihat penampilan asli ku lalu langsung melamar ku seperti itu?” Miho merasa sedikit takut, karena itu adalah pertama kali untuk dirinya ada seseorang yang bukan Murad mampu melihat wajah aslinya.
Murad memeluk balik kakaknya yang sedikit gemetaran itu, sambil sedikit mengelus-elus punggungnya.
Kak Miho mungkin tidak menyadarinya, tapi dia itu memang sangat cantik sekali. Melihatnya bertingkah seperti ini juga meningkatkan level imutnya..
Sedangkan itu di suatu tempat di toko perhiasan ini.
Tangan L di ikat menggunakan rantai, dan rantai itu di gantung ke sebuah kail di langit-langit. Dia masih belum sadarkan diri, sejak menerima jurus maut dari kakaknya.
Dan setelah beberapa kali di siram menggunakan air, akhirnya L kembali siuman.
“Kak kau gila ya?” L melihat kakaknya seperti seorang psikopat yang siap bermain dengan korbannya
“bukankah kau yang gila di sini adik kecilku?” senyum manis kakaknya membuat seluruh bulu kuduk L berdiri, tubuhnya merinding karena tiba-tiba mengingat semua hal yang pernah di lakukan oleh sang kakak sejak kecil
“sebaiknya kau dengarkan aku dulu kak, sepertinya ada kesalahpahaman di sini.” L mencoba untuk tidak membuat kontak mata langsung dengan kakaknya.
“kamu ini sebenarnya kenapa sih L? Kamu itu melamar seorang lansia loh, apa-apaan sikapmu itu tadi. Apa aku pernah mengajari mu untuk bersikap tidak sopan seperti itu?” merasa kasian campur rasa bersalah, Akari melepaskan rantai yang mengikat tangan L.
“tapi di mata ku dia itu seorang gadis–
Plaakk ..!!
Akari menampar L dan memintanya untuk segera sadar, yang namanya lansia ya lansia, mereka pernah gadis, tapi sudah bukan gadis lagi sekarang.
“aku paham tentang itu, maksud ku secara harfiah dia itu terlihat seperti gadis di mata ku. Justru sejak tadi aku yang kebingungan kenapa kau memanggil gadis cantik seperti itu dengan panggilan nenek.” sambil menjelaskan, L melakukan sedikit peregangan karena seluruh badannya sakit.
“begitu ya? maaf sepertinya aku membuat retak tulang rusuk mu lagi.” Kak Akari jadi merasa bersalah dengan perbuatannya.
“tidak apa-apa, lagipula ini bukan yang pertama kalinya. Aku sudah mulai terbiasa dengan kegi– hal itu..” L hampir keceplosan mengatakan kegilaan, dia bisa benar-benar mati jika mengatakan hal itu pada kakaknya.
“Apa kau masih bisa menggambar dengan baik, L?” kak Akari bertanya untuk memastikan.
“Kau ingin aku menggambar wajah gadis itu ya?”
“itu lebih baik daripada aku memukuli mu di sini, ya kan?”
“be-begitulah, tunggu sebentar, ok. Aku akan segera kembali.” L pergi melalui pintu belakang lalu pergi ke rumah menggunakan jalan memutar.
Sedangkan Akari, pergi ke ruang tunggu untuk menemani kakak beradik tersebut.
Brrr sambung..
Kalian belum tahu kan bagaimana penampilan L? Dia tampan itu seharusnya cukup untuk menjelaskan. Kalau spek tubuh udah idealnya kaum hawa banget sih jadi ga perlu di jelasin lagi. Cuman gimana potongan rambutnya? pasti akan sedikit di luar perkiraan kalian.
Untuk L dia memiliki rambut panjang dan biasa di ikat dengan style peek a boo. ( dominan warna grey dan sedikit biru neon ) sedikit tambahan, L menggunakan anting hitam pemberian ibunya di telinga sebelah kanan.
Dan kakaknya, Akari memiliki gaya berpakaian yang boyish dengan rambut wolf cut berwarna coklat.
Tidak mau membuat sang kakak menunggu terlalu lama, setelah masuk ke dalam rumah L dengan cepat mengambil tempat alat tulis miliknya yang berada di atas meja dalam kamar, dan mengambil sebuah buku tulis yang biasa L gunakan untuk melatih kemampuannya dalam menggambar.
L segera berlari menuju toko kakaknya, berharap dia tidak mendapat pukulan lagi nanti.
Masuk melalui pintu depan, membuat lonceng yang berada di belakang pintu berbunyi. L segera menaruh barang yang ia bawa di atas meja dan kembali duduk dengan posisi seperti saat dia dihukum sebelumnya.
kuharap kak Akari tidak menganggap ku berbohong atau semacamnya.
“baiklah, karena sekarang adik manis ku sudah di sini sekarang, aku akan langsung bicara ke intinya saja. Apa kalian penipu?” Akari berbicara sambil mengelus-elus lembut kepala adiknya, dia berbicara tanpa melihat langsung ke arah Murad dan Miho.
Murad yang ingin langsung menjawab pertanyaan kak Akari, di tahan oleh Miho. Dia meminta adiknya untuk diam dan membiarkan masalah ini diselesaikan olehnya.
“pertama-tama kami meminta maaf atas kesalahpahaman yang sudah terjadi. Tapi ada alasan kuat yang membuat kami tidak bisa memberitahukannya pada kalian” Miho meniru cara Akari meminta maaf, yaitu sambil menundukkan badannya.
“Hei L, kau bilang dia luar biasa cantik sekali bukan? coba gambar wajah orang itu sekarang. Aku yang akan menilainya.” Akari hanya berbicara malas dengan nada sedikit tegas pada adiknya.
Namun hal biasa seperti itu saja sudah membuat Miho dan Murad yang ingin membalas perkataan Akari, jadi membisu. Pembantaian yang dilakukan oleh Akari pada L sebelumnya, membuat rasa takut sedikit tertanam dalam jiwa Miho dan Murad tanpa mereka sadari.
Miho kembali duduk dan hanya diam sambil menahan perasaan tidak nyaman yang mengelilinginya.
menggambar dengan posisi seperti ini rasanya tidak nyaman, belum lagi aku harus menggambar dalam tekanan kuat yang kakak berikan.
Tapi sebagai seseorang yang profesional, aku tidak ingin kecantikan gadis itu rusak hanya dengan alasan sepele seperti tadi.
Suara pensil yang menari-nari di atas selembar buku, menunjukkan kemampuan L sebagai seniman yang baik. Perlahan mulai terlihat sosok cantik yang sedang di gambar oleh L di dalam buku gambarnya itu.
Setelah selesai, Akari langsung mengambil buku itu dan membandingkannya dengan wajah nenek tua yang dilihatnya secara langsung.
“dia cantik.” Akari memberikan pendapat secara langsung.
“benarkan? Sudah kukatakan padamu kalau gadis itu sangat cantik belum lagi–
L dan Akari secara bergantian memuji kecantikan Miho, Miho menutupi wajahnya yang merona samar karena merasa malu.
Murad merasa kesal dan langsung mengatakan hal yang dirasakan olehnya pada Akari dan L. Namun setelah melihat gambaran yang di buat oleh L, Murad malah langsung ikutan memuji kecantikan kakaknya itu.
Ditengah keramaian yang dibuat mereka bertiga, Miho merasa kalau saat ini mereka hanya sedang menjahilinya saja.
Miho menggenggam tangan kak Akari lalu memintanya untuk berhenti melakukan hal tersebut.
Akari menutup matanya, suara yang awalnya seperti wanita tua, berangsur berubah menjadi suara lembut seorang gadis.
Akari mengintip sedikit melihat ke arah adiknya, adiknya itu menatap ke arah Miho tanpa bisa mengalihkan perhatiannya. Bahkan hidungnya sampai mimisan.
Karena itu, Akari juga menutup mata L menggunakan tangannya.
“baiklah, gadis kecil. Jadi sekarang, bisakah kau mengatakan alasan kau dan adikmu ini datang ke toko kecil kami?” Akari penasaran dengan alasan mereka sekarang.
“kami mencari permata ametyhs. Seseorang memberi tahu kami kalau kalian memilikinya.” Murad yang menjawab pertanyaan dari kak Akari.
Akari seketika mengingat kejadian 9 tahun lalu, saat dirinya kehilangan ayah dan ibunya dalam sebuah bencana alam. Yaitu gempa bumi..
Ada seorang pria yang memberikannya sebuah kalung permata yang tidak begitu dikenal dulu. Dan setelah lewat beberapa tahun permata itu menjadi permata termahal di dunia.
“kenapa kalian membutuhkannya?”
“kami harus menunjukkan benda itu pada seseorang. Jika kau mengizinkannya, bisakah kami meminjam permata itu?” tanya Miho
Akari tersenyum, dengan matanya yang masih tertutup, Akari mendekati Miho lalu memeluknya.
“kau ini imut sekali ya, kau bisa memilikinya kok. Aku akan memberikannya.”
“eh .. Benarkah?” Miho merasa bersemangat.
“dengan syarat kau harus bertanggung jawab. Adikku sudah tidak mungkin akan tertarik dengan gadis lain selain dirimu, terimalah ajakan L adik ku untuk menikah dengan mu.”
Murad terkejut, tapi dia yakin sang kakak tidak akan menerima pria aneh seperti itu untuk menjadi suaminya.
Miho yang sudah terlalu bersemangat, langsung menghampiri L dan mengambil tangannya.
“tuan L, aku menerima tawaran mu. Ayo menikah.” Miho tanpa ragu mengatakan hal tersebut dengan mata berbinar-binar.
Karena merasa terkejut L pingsan di tempat, dan bukan hanya L, Murad yang mengetahui kakaknya menerima lamaran dari orang aneh seperti L juga ikut jatuh tidak sadarkan diri.
Akari tertawa terbahak-bahak melihat adiknya yang sangat tangguh itu pingsan karena seorang wanita selain dirinya.
Belum lagi melihat Miho dengan penampilan seorang wanita tua yang kebingungan bagaimana harus bertindak, terlihat sangat aneh dan membuat Akari tertawa sampai puas.
“um.. Bagaimana ini kak?” Miho merasa kebingungan.
“kau terlihat bersemangat ya? Apa kau tidak tahu kalau sudah menikah, berarti adik ku juga akan melakukan hal itu padamu lho.”
“a-aku juga tahu kok!! Hanya saja.. Menurut ku adik mu itu–
Apa yang dimaksud oleh Akari dan apa yang di bayangkan oleh Miho benar-benar seperti langit dan bumi, jauh berbeda.
“kenapa? Selesaikan kalimat mu.” kak Akari menutup matanya sambil membayangkan wajah Miho yang tersipu malu sambil mendengar suara lembutnya.
“dia tipe ku..”
“apa kau suka pada pria bodoh yang hidup sebagai samsak kakaknya?” Akari bertanya seperti itu karena ingin menjahilinya.
“bu-bukan begitu!! menurut ku, tuan L adalah orang yang jujur. Meskipun baru pertama kali bertemu dengan ku, dia langsung mengatakan hal memalukan seperti itu, meskipun aku merasa sedikit takut pada awalnya, aku senang karena ada orang lain yang bisa melihat penampilan asli ku.”
Akari menyadari kalau masih ada hal lain yang belum di sampaikan oleh gadis tersebut.
Karena itu dia berdiri dari tempatnya duduk, menghampiri Adiknya dan melepas semua kancing di kemeja L, lalu membiarkannya terkapar dengan pakaian yang sedikit terbuka.
“kau belum mengatakan semuanya gadis kecil, meskipun dia terlihat bodoh jika bersama dengan ku. aku kakaknya, tahu betul kalau L cukup populer di kalangan perempuan. Meskipun aku tidak melihat mu sekarang karena takut merusak suasananya, aku yakin kau sedang menatap pemandangan indah itu.” Tebakan Akari benar, meskipun agak memalukan, Miho sesekali mengintip melihat roti sobek L.
...~🦈~...
Setelah aku siuman, hal pertama yang kulihat adalah wajah menyebalkan pria yang meledek ku sebelumnya.
Kami duduk di sofa yang sama di ruang tamu rumah ku, bukan di toko.
Aku mencari kakak ku ke seluruh bagian rumah, tapi tidak dapat menemukannya.
Merasa kalau mencari mereka adalah hal yang melelahkan karena nanti juga mereka akan muncul sendiri, L masuk ke dalam kamarnya lalu membuka sebuah laci.
L mengambil sebuah kotak kecil peninggalan ibunya dulu, kemudian membukanya. Di dalam kotak tersebut terdapat sebuah catatan dan sebuah anting yang sudah lama tidak L gunakan.
L mengambil anting tersebut lalu menggunakannya.
Hari ini kacau sekali ya.. Aku tidak pernah sekalipun menyangka nya karena saking anehnya hal yang menimpa ku kali ini.
Ini sama seperti saat itu. 12 tahun yang lalu, ingatan pertama ku bertemu dengan ibu.
suara langkah kaki terdengar mendekat ke rumah L dari dalam kamarnya. Karena itu L pergi keluar dari dalam kamar kemudian duduk di sofa.
Kak Akari membuka pintu bersama dengan Miho di belakangnya. Mereka terlihat habis bersenang-senang dengan berbelanja tadi.
“oh, kau sudah bangun L?” kak Akari hanya basa-basi.
“selamat siang tuan L.” Miho menyapa.
Setelah itu mereka pergi ke dapur bersama-sama. karena merasa ada hal menyebalkan yang tidak L ketahui, dia pergi ke dapur lalu mengajak kakaknya untuk berbicara 4 mata.
tidak ada hal yang spesial dari percakapan kami berdua, aku hanya bertanya tentang hal yang ingin ku dengar. Dan setelah mengetahuinya aku pergi ke luar rumah menunggu mereka selesai memasak.
Akan ku buat singkat saja, setelah mereka selesai masak, kami bertiga makan siang bersama. Murad masih belum siuman.
Dan setelah itu melanjutkan pembicaraan perihal lamaran yang sudah aku ajukan dan di terima oleh Miho sebelumnya. Karena beberapa alasan Miho mengajukan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh ku, jika aku ingin menikahinya.
syaratnya adalah aku harus berhasil membantu menemukan dan meyakinkan ayah Miho yang sudah lama menghilang, supaya menerima L sebagai menantunya.
Pada awalnya syarat itu terdengar dapat dengan mudah di penuhi oleh L, tapi semuanya akan berubah setelah L memulai perjalanannya nanti.
...~🦈~...
Saat ini kami bertiga sedang bersama-sama di dalam sebuah bar, tapi hal ini cukup mengejutkan untuk ku.
Karena selama aku masih di ibu kota, belum pernah sekalipun aku mendengar ada penginapan dengan fasilitas yang lengkap dan mewah seperti tempat ini.
Beberapa jam yang lalu, di ibukota.
L berpamitan dengan kakaknya, dia berjanji akan membawa kabar baik saat kembali nanti. Dalam perjalanan ini, L hanya membawa sebuah tas selempang yang cukup untuk membawa peralatan menggambar miliknya dan sepasang pakaian.
Dia sengaja tidak membawa banyak barang karena harus membawa Murad yang masih belum sadarkan diri sepanjang perjalanan mereka menggunakan kuda ( dan beberapa barang penting ).
Kembali ke saat ini.
Murad tiba-tiba mengamuk di dalam bar sambil mempertanyakan keputusan kakaknya yang terlalu sembrono.
Namun Miho menjawab dengan tegas, kalau hanya ini satu-satunya cara supaya mereka bisa mendapatkan batu permata ametyhs tersebut.
karena takut membuat ku tersinggung, Miho tiba-tiba memberikan sebuah catatan secara diam-diam. Sepertinya dia sudah menduga kalau adiknya akan menjadi rewel seperti ini sejak sebelumnya.
Dalam catatan itu Miho mengatakan kalau dirinya meminta maaf, itu adalah cara termudah untuk membuat adiknya yang keras kepala itu mengerti.
Alasan kenapa Murad tidak sadar dalam waktu yang lama, adalah karena Miho memasukkan obat penenang pada saat adiknya belum sadarkan diri.
Setidaknya aku tahu kalau mereka tidak akan mengkhianati ku, ya itu benar setidaknya kuharap begitu.
Ber sam bung.🦈
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!