NovelToon NovelToon

Kembalinya sang pemimpin (Transmigrasi Sang Pemimpin S2)

1

Angin bertiup kencang bersamaan dengan hujan turun disertai dengan suara petir yang saling bersahutan Min masih duduk diam di depan jendela kamarnya didalam keheningan, ia menghela nafas dengan pelan sembari menatap dengan lekat rintik hujan yang saling berlomba untuk jatuh ke bumi,

Tak terasa lima tahun telah berlalu begitu saja, semua berjalan dengan baik, kehidupan yang penuh dengan perjuangan akhirnya mendapat akhir sebuah kebahagiaan yang sampai saat ini masih di peluk oleh semua orang

Semua berjalan sesuai dengan harapannya dan keinginannya Kaisar yang sangat perduli dan mencintainya, bukan hanya itu saja hubungannya dengan keluarga Chen juga lebih baik, kesalah fahaman yang begitu merugikan sudah berhasil di lewati dan semua sudah mendapatkan kebahagiaan mereka masing masing.

Kadang kala ia sebuah ketakutan datang menghampirinya ia sangat takut jika sewaktu waktu saat ia membuka mata dan menyadari jika semua hanyalah khayalan dan mimpinya semata, Ia menyadari dengan jelas akan kemapuanya, ia terlahir bukan sebagai gadis lemah yang dengan mudah tumbang dan akan mati hanya karena sebuah peluru, di masa lalu bahkan ia sudah mengalami begitu banyak luka dalam hidupnya, puluhan peluru sudah menjajal kulit lembutnya namun?, bahkan ia masih bertahan sampai 25 tahun ini, namun?,

Ia berfikir jika kematiannya ini bahkan sangat tak masuk akal, ia takut jika semua kebahagiaan ini hanyalah sebuah ilusi dan keinginannya untuk merasakan sebuah kasih sayang tulus, ia selalu was-was, pada akhirnya ia merasa takut saat terjaga membuatnya kehilangan segalanya,

Ia takut jika pada saat ia terjaga semua telah menghilang tampa bekas, seolah semua tak pernah terjadi, ia takut dengan kenyataan jika kebahagiaan dan kehidupan yang ia jalani selama ini hanyalah sebuah ilusi dan khayalannya sendiri

"Ibu"

Suara imut berhasil membangunkan Min dari lamunan yang sudah melayang entah kemana, ia segera berbalik menatapnya dengan senyuman lebar menatap Seornag bocah kecil yang berdiri tepat di hadapannya

"Ibu"

Suara mengemaskan itu kembali terdengar dan jujur saja saudara ini sangat enak di dengar dan membuat suasana menjadi lebih nyaman dan hangat, waktu berjalan begitu cepat, bayi kecil itu sudah tumbuh menjadi anak yang begitu tampan

"Anak ibu yang tampan, ada apa?, Mengapa kau terbangun?, Dan kenapa kau tak memakai alas kaki, udara sangat dingin kau bisa sakit jika keluar Tampa menggunakan alas kaki seperti ini" ia berucap dengan lembut sembari mengangkat tubuh putranya ke atas pangkuan

"Suara petir sangat kuat, angin juga sangat kencang, membuat Juan Er menjadi sangat takut, hari yang bahkan sangat tak ku sukai" Rengeknya,

Mendengar itu Min hanya terkekeh pelan sembari menarik putra kecilnya kesalah sebuah pelukan yang hangat, dan setelahnya ia menggendongnya untuk segera kembali ke ranjang membaringkannya dengan pelan dan menyelimutinya agar tak kedinginan

"Ibu sudah di sini, tidak perlu takut, ibu akan menjaga mari kembali tidur" Bisiknya dengan lembut sembari mengelus pucuk kepala putranya, Juan Li, ia hanya mengangguk pelan sembari mempererat peluknya pada sang ibu

"Permaisuri kenapa belum beristirahat?, Hari bahkan sudah begitu larut, udara malam tak baik untuk kesehatan tubuh mu"

Kaisar Zhao baru saja masuk ke dalam paviliun bulan dan melihat jika permaisurinya masih belum tidur di saat malam sudah begitu larut, ini tentu saja berhasil membuat Juan Li yang sudah hampir tertidur kembali membukakan matanya dan duduk untuk menyambut kedatangan ayahnya yang tampan, Seperti sebelumnya, Min tak mau pindah ke paviliun naga maka kaisar lah yang akan membawa barang barangnya ke paviliun bulan, toh baginya sama saja, semua tempat akan terasa nyaman bila bersama sang istri

"Cuaca di luar sangat buruk dan Juan Er takut petir"

Ia bangkit dari ranjang dan melangkah mendekati kaisar untuk segera membantu sang kaisar melepaskan jubah mewahnya, kaisar Zhou hanya mengangguk pelan

Cuaca memang buruk akhir akhir ini, entah mengapa bahkan masih berada di bulan September

Dan bukan rahasia umum lagi jika Juan Li begitu ketakutan dengan petir, ia bahkan tak segan memeluk ibunya semalaman

"Udara semakin menjadi dingin, kau harus menggunakan pakaian yang lebih tebal, dan kau bahkan membuka jendela kamar mu permaisuri" Omel kaisar Zhou sembari beranjak memeluk Min dengan erat

Tubuh permaisurinya sangat lemah selama beberapa tahun terakhir, ia tak ingin jika permaisurinya jatuh sakit, udara yang buruk, karena memiliki tubuh yang lema tentu saja harus menjaga diri dengan baik

"Yang mulia" Ucap Min berbisik Pelan, kaisar Zhang dengan begitu mudah mengecup lehernya dengan begitu lembut,

Awalnya hanya ciuman biasa, hingga siapa yang menyangka kaisar Zhao malah semakin berani dan menyesapnya dengan penuh semangat ini geli namun bukan itu saja,

Min harus menanggung malu karena ulahnya

Mahluk ini benar benar, bahkan ia melupakan kehadiran Juan Li yang berada di antara mereka, Kaisar Zhou menghela nafas pelan sembari mendekati jendela dan perlahan menutupnya, angin cukup kencang ia tak ingin permaisurinya sakit karena cuaca yang buruk ini

"Dia tidur di sini lagi?" kaisar menatap Juan Li yang duduk dengan wajah tanya apa yang di lakukan oleh ayahnya

"Dia sedang ketakutan, biarkan malam ini bersama kita"

"Selalu saja menganggu, setiap hari berada di sekeliling mu, membuat ku kesulitan hanya untuk mendekati dan memeluk mu" Kaisar menatap Juan Li dengan tatapan malas,

Bocah kecil ini selalu menguasai istrinya, hingga bahkan ia harus memutar otak agar bisa bersama sang permaisuri tampa harus ada mahluk ini

"Yang mulia, hentikan omong kosong itu, dia ketakutan, lagi pula ia masuk ke kamar ibunya sendiri, siapa yang bisa melarangnya?"

"Ia adalah calon kaisar masa depan, hanya petir tak akan membuatnya kerepotan seperti ini, di masa depan ia harus melewati berbagai hal yang lebih menakutkan dari suara petir"

"Iya iya, di masa depan ia akan menjadi kaisar yang kuat dan tampan seperti mu, tapi sekarang ia masih kecil dan wajar jika merasa takut, tunggulah sedikit lebih dewasa,  ia akan tumbuh menjadi seornag pria yang begitu tampan dan berkarisma"

Min membujuk suaminya yang sedang cemburu kepada putra mereka, berada di tengah tengah pria nakal seperti ini tentu saja membuat Min menjadi sedikit kerepotan

"Ia selalu saja merebut ranjang ku dan jatah pelukan ku menyebalkan, aku bahkan harus mencari celah hanya untuk mencium istri ku sendiri, menyebalkan, mengapa sangat lama sekali sampai ia tumbuh dewasa, dengan begitu aku tak perlu berbagi banyak hal dengannya" Min hanya bisa terkekeh pelan dengan ucapan pak tua ini, sangat sensitif, Juan Li hanya datang beberapa kali saja ke kamar ini, dan ia bersikap seolah ia sudah dianiaya

"Permaisuri ini sudah meminta pelayan untuk menyiapkan air mandi, yang mulia segeralah membersihkan diri agar bisa beristirahat dengan baik, hari esok pasti akan lebih melelahkan"

Ia tak ingin meladeni kelakukan suaminya ini, hal yang tidak masuk akal, selalu saja berebut kasih sayang, sangat cemburuan dan fosesif, hingga tak tau tempat, bahkan ia akan sangat cemburu pada putranya sendiri

"Permaisuri, apakah kau benar benar akan membiarkan ku mandi sendirian?"

"Dasar kau ini, aku akan membujuk Juan Er terlebih dahulu, kau pergilah dahulu, jangan lebih lama dengan tubuh mu yang dingin seperti itu, kau akan masuk angin"

"Hm, baiklah, aku akan menunggu mu" Kaisar Zhao tersenyum lebar sembari melangkah memasuki arena pemandian, karena hujan turun kaisar basah saat di perjalanan harus segera mandi agar tak masuk angin

2

"Permaisuri, Aku sangat merindukan mu" Saat baru masuk bahkan kaisar Zhao langsung menarik Min kedalam pelukanya

"Dasar pria tua selalu saja terburu buru dan, selalu saja iri dengan Juan Er, bagai manapun Juan Er juga ia masih anak anak, mengapa harus menjadi begitu perhitungan, suami ku yang tampan kau tak bisa begitu waspada pada putra mu sendiri" Min membujuk suaminya yang sedang merajuk dan malah membalas dengan memeluk dan mengecup lehernya

"Baik lah, baiklah, ku akan mengakuinya, aku memang iri, ah tidak bahkan aku sangat iri, sejak dia datang dan ada di antara kita semua berubah dengan begitu cepat, di masa lalu cinta mu hanya milik ku, tangan kaki dan seluruh tubuh mu milik ku, tapi setelah ia datang?, aku selalu di abaikan, dia mengambil semuanya dari ku, dia sudah merebut mu dari ku" Ucap kaisar Zhou menggembungkan pipinya dengan kesal,

Sedangkan Juan Li yang entah sejak kapan berada di sana langsung berceletuk

"Ibu, maksud dari merebut tubuh itu apa?" Ia menujukan wajah nan begitu polos, apakah ayahnya ingin mengambil kaki sang ibu?, jika benar maka ia tak bisa tinggal diam

"Juan Er, ayah mu hanya sedang bermain lelucon, apa yang kau lakukan di sini, bukankah kau sudah ingin tidur"

"Ibu berteriak dan aku datang menjaga ibu, dengan begitu ayah tak memiliki kesempatan untuk menindas ibu"

"Lihatlah betapa berbaktinya Juan Er kita ini, Juan Er tak perlu cemas jika ayah menindas ibu maka ibu akan segera memukulnya, sekarang kembali ke ranjang dan segera tidur, anak baik" Min membujuk, saat menyadari keberadaan

"Ibu, ayah merengek terus, ibu apakah ibu mencintai Juan Er?, Apakah sebesar cinta ke ayah?"

"Tentu saja istri ku lebih mencintai ku, bahkan lebih besar dari mu anak nakal" kaisar Zhao berucap dengan nada mengejek

"Ayah, kau tidak adil, ibu adalah milik ku, kenapa ayah selalu memonopoli ya"

"Sejak kapan istri ku menjadi milik mu, dia sudah menjadi milik ku bahkan sebelum kau ada di dunia ini"

"Ibu, lihatlah, ayah menindas ku"

"Yang mulia, anda ini sangat kekanak kanakan"

"Jadi bagai mana?, kau akan menemani ku mandi, jika tidak maka biarkan saja aku sakit dengan begitu istri ku akan lebih perhatian pada ku"

"Tidak jangan mengatakan hal konyol seperti itu, yang mulia, kau tau jika saat ini Juan Er sedang ketakutan, bagai mana mungkin aku meninggalkannya begitu saja"

"Lihatlah, ibu bahkan lebih mencintai ku dari pada ayah, benarkan ibu?" Juan Li menarik ujung matanya pertanda ia sedang mengejek sang ayah yang kalah darinya

"Menyebalkan, kalian berkerja sama untuk menindas ayah"

"Dasar bodoh dia adalah anak yang hadir karena dirimu sendiri, kau lupa?, jika kau tak meletakkannya di sini maka ia tak akan ada, dasar konyol, semakin tua kau malah semakin kekanak kanakan, sudah lah, sana bersihkan dirimu terlebih dahulu, jika tidak maka kau tak di izinkan memeluk ku malam ini" Min mendorong kaisar menuju pemandian, kaisar Zhou tersenyum samar

"Apakah benar benar tak ingin menemani ku mandi?, Apakah kau yakin permaisuri, apakah kau sudah tak menyayangiku lagi" Bisik kaisar Zhou lagi

"Berapa umurmu pak tua, kenapa sangat manja, selalu saja bersikap seolah menjadi mahluk yang paling menyedihkan di dunia ini" Ejek Min pada suaminya ini,

Kaisar Zhao menjadi sangat tak tau malu dari hari kehari, sangat suka menggoda dan sangat suka melakukan hal hal menyebalkan di manapun Tampa perduli orang sekitar,

Anak dan ayah itu selalu bertengkar dan memperebutkan kasih sayang dari dirinya, membuatnya pusing saja

"Bahkan kau memandikan Juan Li, dan tak pernah protes, mengapa kau sangat menolak memandikan ku, tidak adil, apa kelebihannya, aku jelas lebih tampan dan lebih segalanya darinya, tapi kanapa kau malah sangat mencintainya"

"Kau membandingkan diri mu dengan anak kita yang mulia?, Kau lupa?, Siapa yang membuatnya sampai berada di dalam perutku dan siapa yang membuat ku  melahirkannya ke dunia ini?" Min menatap kaisar tak percaya,

"Aku tak tau jika dia akan merebut mu dari ku, jika aku tau maka aku akan lebih dahulu bertindak untuk menjauhkan dia dari mu agar dia tak bisa memonopoli seluruh waktu mu, saat ia lahir seharunya aku menjauhkannya dari mu, saat dia lahir aku akan meminta guru untuk menjaganya, dengan begitu kau hanya akan menjadi milik ku seorang" Kaisar berucap pelan, sejak Juan Li datang ia harus berbagi dengan Juan Li, setiap waktu Min akan bermain dan menemani Juan Li belajar, sedangkan dirinya?, ia hanya seperti nyamuk kecil saja di mata istrinya

"Itu berarti kau ingin melihat ku sedih, dan aku yakin kau tak akan tega melakukan itu pada ku" Min tersenyum kecil melihat kekonyolan yang di tunjukan suaminya ini, bagai mana mungkin mereka bisa di bandingkan

Min mencintai suaminya dan putranya dalam porsi masing masing, bagai mana bisa itu di sebut penindasan

"Tapi ini tidak adil untuk ku permaisuri, aku hanya minta di temani mandi dan kau tidak mau, aku hanya mencium lehermu saja dan kau juga memarahi ku" Kaisar Zhao masih merengek, jika Juan Li di beri pada guru untuk di didik dari kecil mungkin saat ini mereka sedang berpelukan membagi kehangatan di tengah derasnya hujan, tapi malah menjadi angan karena Juan Li yang mendahuluinya

"Kau yang tak tau tempat, Juan Er masih kecil, dan kau berani melecehkan ku di depannya, apa yang ia pikirkan saat kau mengecup leher ku, ia akan berfikir jika kau sedang menindas ku, apakah kau ingin di marahi olehnya?" Min menggeleng pelan

Pria ini sejak kapan menjadi begitu bodoh, akan lebih baik ia menjadi kaisar Zhao yang selalu suka bekerja dengan begitu mereka pasti bisa menjalani kehidupan dengan sangat nyaman

"Ini tidak adil kau tidak adil pada ku, kau tak pernah protes saat dia melakukan hal yang nakal, sedangkan aku?, Jika melakukan kesalahan maka kau tak mengizinkan kan ku untuk memeluk dan mencium mu, kau mendiami ku sepanjang hari, aku sudah lelah menghadapi dokumen negara, dan saat kembali bahkan tak mendapatkan sebuah pelukan dari istri tercinta"

Kaisar Zhao masih merasa ini tak adil, ia hanya ingin waktu istrinya, ia sudah lelah bekerja dari pagi hingga malam, ia butuh tenaga dan tentu saja hanya bisa di berikan oleh istri tercintanya

"Siapa suruh menjadi pria tua yang tidak tau malu?, Juan Er masih kecil, jika ingin melakukan hal setidaknya tunggulah dia tidur"

"Jadi malam ini harus menunggunya tidur terlebih dahulu?"

"Dasar pria tua yang mesum, sekarang cepatlah bersihkan diri mu agar kita bisa segera beristirahat"

3

Kaisar Wu menarik Min mendekati tempat pemandian, apa yang salah, ia hanya minta di temani mandi, hanya mandi saja Juan Li sudah mendapatkan semuanya, apakah ia sebegitu pelit hingga tak memberikan sedikit kesempatan untuk ayahnya sendiri

"Jangan seperti ini, jangan mencium ku, kau masih kotor, dan bagai mana jika Juan Er datang lagi"

"Dia juga mencium mu dia juga suka bermain dan saat kembali langsung memeluk dan mencium mu, kau begitu mencintainya dan kau tak pernah melakukan protes tapi aku tak terima jika ia membuat mu melupakan ku"

"Kau berfikir begitu jauh, keberadaan Juan Er tak akan merubah apapun, kau adalah suami dan pasangan ku tentu saja aku mencintai mu"

"Tidak bisa, aku harus mengambil semuanya, ia mencium mu di sini, di sini, di sini dan juga di sini"

Kaisar Zhao menghujani istrinya dengan kecupan kecupan lembut, membuatnya merasa puas karena mengambil kembali apa yang memang seharusnya menjadi miliknya

"Yang mulia, Juan Er tidak mencium bibir dan leher ku, kau sedang mencari kesempatan dalam kesempitan, dan, Juan Er tidak menyentuh ini" Min berucap dengan nada mengejek

"Lalu jika kau memilih maka siapa yang kau pilih"

"Kau ini semakin melantur, kalian semua adalah orang yang sangat kucintai, bagai mana mungkin aku bisa memilih, yang satu adalah suami dan kehidupan ku, dan yang satunya putra dan separuh jiwa ku, jika memilih maka aku lebih suka kalian berdua"

"Kau sangat manis, aku semakin mencintai mu"

"Jadi, sekarang jangan terlalu perhitungan dengan Juan Er, bukankah lebih baik jika kalian menjadi lebih akur?"

"Dialah yang seharunya yang mendapatkan ucapan itu, ia yang merebut semuanya, cinta mu, kasih sayang mu, perhatian mu bahkan ia merebut seluruh waktu mu, semuanya yang seharusnya menjadi milikku bahkan sudah sepenuhnya ia kuasai dengan mutlak" Ucap kaisar Zhou dengan nada kesal

"Jangan konyol yang mulia, sudah lah, jangan terlalu banyak mengatakan omong kosong, segera bersihkan diri, Juan Er sendirian di kamar dia pasti akan sangat ketakutan" Bisiknya yang bahkan sudah begitu jengah mendengar segala omong kosong yang keluar dari mulut sang kaisar

"Memang mengapa dengannya?, Kau tak mau meninggalkannya di ranjang tapi dengan mudah membiarkan ku mandi sendirian" Ucap kaisar sembari menarik Min dalam pelukanya

"Dia takut petir yang mulia, bagai mana bisa kau tega melihat putramu ketakutan, jangan terlalu keras padanya, aku menyayangi kalian berdua dengan porsi yang sama, tak ada yang di kurangi atau bahkan di lebihkan" Ucap Min membujuk, Saat ini Juan Li menunggunya di luar, bagai mana mungkin ia bisa berlama lama di sini, sedangkan putra kecilnya sedang ketakutan di dalam sana

"Baiklah baik lah, tapi aku juga takut petir" Kaisar Zhou menggembungkan pipinya, memeluk Min sekilas dan menciumnya dengan penuh kerinduan

"Kau ini, sejak kapan kau takut petir"

"Aku merindukan mu, aku sudah bekerja begitu keras akhir akhir ini, aku butuh waktu untuk mengisi tenaga, jadi, malam ini dia tak akan bisa menganggu kita lagi" Bisiknya dan menggendong Min ke tempat pemandian,

Ia sudah sangat merindukan permaisurinya, kali ini ia hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan permaisuri, Kaisar Zhou juga sudah mempersiapkan semuanya, namun keberadaan Juan Li membuat nya menjadi kesal, malam yang indah hampir saja tertunda karena kehadiran bocah kecil

"Juan Er masih si luar, jangan sekarang ya, kita masih memiliki banyak waktu, malam masih sangat panjang, yang mulia, suami ku yang tampan dan perkasa, tahan diri mu"

"Permaisuri, aku butuh tenaga, lihatlah, aku sangat menyedihkan saat ini, aku juga kelelahan karena bekerja setiap hari, aku sangat lemah"

"Apakah kau bisa di katakan lemah?, kau terlihat begitu bugar"

"Aku hanya sedang menggunakan wajah lain, kenyataanya aku membutuhkan mu dan mengisi tenaga ku"

"Pria tua ini" Min terkekeh pelan sembari membiarkan kaisar Zhao mengecup bahunya, kegiatan panas itu seketika terhenti saat seseorang yang berteriak di luar sana

"Ibu?" Ucap Juan Li pelan

"Juan Er"

min bergerak cepat untuk segera membenahi pakaiannya yang berantakan setelah rapi ia segera melangkah meninggalkan kaisar yang terpaksa menuntas keinginannya sendirian

"Dasar pengganggu, kau selalu saja datang di saat yang tidak di butuhkan" Kaisar Zhao berdesis pelan, permaisuri meninggalkannya begitu saja, bahkan Tampa pertimbangan sedikitpun

"Ibu"

"Ada apa, apakah petir membuat Juan Er ketakutan lagi?"

Ia berucap dengan nada begitu lembut, namun Juan Li hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan

"Ibu apakah ayah menindas ibu lagi?"

"Tentu saja tidak, mengapa Juan Er berfikir begitu?"

"Ibu seperti berteriak tadi, dan sebelumnya ayah juga mengigit ibu, tunggu Juan Er dewasa, Juan Er tak akan membiarkan ayah menggigit ibu lagi"

"Anak yang baik, ayah tidak sedang menindas ibu, karena sudah malam bukankah Juan Er harus segera memejamkan mata?"

"Ibu, apakah Juan Er perlu kembali ke paviliun awan saja" Ucap Juan Li yang membuat Min memiringkan kepalanya

"Ada apa, mengapa Juan Er tiba tiba ingin kembali, apakah Juan Er merasa ada yang tidak nyaman?" Ucap Min dengan penuh perhatian, putranya ingin meninggalkan paviliun ini?, Mengapa begitu tiba tiba?

"Ayah selalu mengeluh pada ibu karena Juan Er, ayah selalu menindas ibu dan itu karena Juan Er, jadi Juan Er akan kembali ke paviliun" Ucap Juan Li dengan nada pelan

"Angin sangat kencang, lebih baik Juan Er tidur, jangan hiraukan ayah mu, bukankah sudah biasa, dia selalu mengeluh dan merengek setiap harinya, jangan terlalu di ambil hari sekarang tidurlah" Bisik Min memeluk putranya dengan sangat gemas

"Tapi ibu" Ucap Juan Li lagi

"Tak masalah, sekarang tidurlah, ibu akan memeluk mu" Bisik Min dengan nada pelan

"Lalu bagai mana dengan ayah?" Juan Li menatap Min dengan tatapan polos, dan lagi lagi dapat mengundang tawa di wajah cantiknya

"Tentu saja ayah akan memeluk kalian berdua, dasar anak nakal, setiap bertemu selalu mencari hal untuk bertengkar, tapi saat ayah tidak ada malah sok perduli dengan ayah" Ucap kaisar Zhou yang baru saja keluar dari pemandian

"Apakah ayah mengizinkan Juan Er di sini?" Ucap Juan Li sembari menatap sang ayah dengan penuh harap

"Jika tak di izinkan bukankah kau akan tetap berasa di sini pangeran kecil yang nakal"

"Tentu saja ibu paling menyayangi ku, benar kan ibu, ibu pernah bilang dari semua yang ada di dunia ini ibu menyayangi ku, bukankah itu berarti jika cinta ibu pada ku lebih besar dari pada cintanya ke ayah"

"Dasar anak nakal"

Kaisar Zhou menggelitik putranya, bermain sebentar dengan putranya untuk melepas penat karena telah sibuk dengan dokumen negara sejak pagi

"Permaisuri, kita menyelesaikannya setelah Juan Er tidur" Bisik kaisar Zhao pelan, ia tak akan terima jika acaranya di halangi oleh Juan Li

"Dasar mahluk mesum"

"Tentu saja, aku bahkan berfikir jika aku akan membuatkan adik untuk Juan"

"Satu Juan saja membuat mu begitu resah dan kesal, lalu bagai mana dengan dua Juan"

"Ayah, apakah ayah akan memberikan aku adik?" Juan Li menyahuti dari dalam pelukan keduanya

"Tentu saja, jika kau punya adik kau akan sibuk bermain dengan nya, hingga lupa waktu dan memberikan kami waktu untuk berdua, bukankah itu sangat menyenangkan"

"Apakah kau yakin ayah?, Aku ragu, saat aku memiliki adik maka kami akan merebut semua cinta ibu, hingga tak ada yang tersisa untuk ayah"

"Tentu saja kau tak akan bisa anak kecil, kau tak bisa mengambil bagian ku sesuka hati mu dan sampai kapanpun tak akan bisa"

"Mengapa tidak bisa?"

"Karena cinta ibumu untuk ku memiliki tempat khusus, berbeda dengan cinta mu denganya"

"Sudahlah, aku membagikan cinta ku pada kalian secara rata, jadi Juan Er, bukankah seharunya kau tidur"

"Baik ibu" Juan Li menarik selimut dan memejamkan matanya dengan penuh semangat

"Jatah ku tak bisa di kurangi sedikitpun"

"Baiklah baiklah, setelah Juan Li tertidur ambilah jatah mu, dengan utuh"

"Tentu saja" Kaisar Zhao tersenyum lebar sembari menepuk nepuk lembut punggung putra kecilnya, karena lelah bermain, tak butuh waktu lama Juan Li sudah memejamkan matanya, dan sudah saatnya kaisar Zhao beraksi

"Permaisuri, jangan melupakan janji mu"

"Biarkan Juan Er lelap terlebih dahulu, kau mau jika jatah mu di potong olehnya?" Min berucap pelan,

"Baiklah, aku akan menunggu beberapa saat lagi"

"Pergilah ke kamar sebelah, aku akan menyusul"

"Aku seperti pria simpanan saja, kau benar benar lebih menyayanginya dari pada ku"

"Terus lah mengeluh, sampai pagi"

"Baiklah, baiklah, kekasih gelap mu ini akan menantimu di kamar sebelah, selesaikan semuanya terlebih dahulu dengan iblis kecil ini, aku tak mau ia memotong jatah ku"

Kaisar Zhao berucap dan setelahnya bergerak meninggalkan kamar, menuju kamar sebelah untuk menantikan kedatangan sang permaisuri

"Dasar pria tua itu" Ia terkekeh pelan sembari memperhatikan wajah imut putra kecilnya

"Tidurlah yang nyenyak, jangan sampai menganggu dan memotong jatah ayah mu, jika tidak ia akan marah pada mu, anak baik" Setelah menghidupkan dupa penenang ia segera meninggalkan kamar untuk menyusul kaisar yang sudah menantinya

"Akhirnya yang di tunggu datang" Kaisar Zhao berucap dengan begitu girang dan langsung menggendong tubuh sang permaisuri menuju ranjang

"Kau ini, selalu saja tak sabaran, kau ini seperti bocah yang di mabuk asmara saja" Min mengejek suaminya yang selalu saja kekanak kanakan

"Setelah kedatangannya kau menjadi begitu kejam pada ku, ia selalu menguasai mu di setiap waktu tak memberikan sedikit celah untuk ku dan sekarang adalah giliran ku dan aku tak akan membiarkannya datang dan menganggu, malam ini kau milik ku, semuanya milik ku" Kaisar memeluk istrinya dengan erat

"Kau ini"

“Kau milik ku dan dia tak akan menganggu mala mini” kaisar mengecup sang permaisuri dengan lembut

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!