NovelToon NovelToon

CANTIK DENGAN SATU KALI KLIK

1. Semuanya demi Konten

Aini termangu saat melihat sosok idolanya Zaidan Alvaro memasuki lobby kampusnya. Bukan hanya Aini yang terpukau dengan ketampanan sang YouTubers itu, tapi hampir semua mahasiswa perempuan merasakan hal serupa. Saat ia hendak mendekat untuk meminta tanda tangan sang idola, beberapa orang mahasiswi menabraknya hingga ia jatuh tersungkur ke lantai.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya seorang pria membantunya berdiri

"Iya, terimakasih," jawab Aini

Melihat kertas dan pena yang dipegang Aini, pria itu sudah bisa menebak jika Aini ingin meminta tanda tangan Zai yang tengah dikerumuni oleh para fansnya.

"Mau Ku bantu minta tanda tangan Zai?" tanya pria itu

"Memangnya bisa?" jawab Aini tak percaya

"Tentu saja, mari ikut aku," Pria itu kemudian mengajak Aini menghampiri Zai.

"Tunggu di sini sebentar ya,"

"Baik,"

Pria itu kemudian menghampiri Zai dan membisikkan sesuatu kepadanya.

Zai menoleh kearah Aini. Hembusan angin semilir menyibak rambut Aini hingga menampakan bekas luka bakar yang disembunyikannya. Zai tampak terperanjat saat melihat wajah menakutkan Aini.

Melihat Zai menatapnya Aini buru-buru merapikan rambutnya untuk menutupi luka bakar di wajahnya.

"Siapa dia, kenapa mengerikan sekali wajahnya?" tanya Zai

"Anggap saja dia Dewi Fortuna yang akan membuat karirmu kembali cemerlang," jawab Ale

"Bagaimana bisa wanita buruk rupa sepertinya bisa merubah karierku?"

"Lihat saja nanti, aku punya rencana untuk membuat popularitas mu kembali melambung dengan perantara gadis itu,"

Zai Adalah seorang You Tubers yang sedang turun popularitasnya. Ia bahkan harus menunda pernikahannya dengan kekasihnya Alexandra Zahira karena sedang mengalami krisis keuangan.

Meskipun ia memiliki jutaan followers namun karena gempuran video yang lebih kreatif dari para YouTubers baru membuatnya tersisih.

Melihat wajah buruk Aini tentu saja membuat Zai tak mau memberikan tanda tangan kepada gadis itu. Memang selama ini Zai dikenal sebagai seorang YouTubers yang tak pernah ramah apalagi dekat dengan fansnya.

Namun Ale sahabat sekaligus manajernya justru menyuruhnya memberikan tanda tangan kepada Aini.

"Anggap saja pencitraan," bisik Ale

Ia tak lupa mengambil gambar saat Zai memberikan tanda tangan kepada Aini.

Meskipun hanya mendapatkan tanda tangan namun Ai begitu senang, Apalagi saat ia tahu jika Zai adalah pria yang ramah dan tak memandangnya sebelah mata.

Pertemuan dengan Zai membuat Aini harus membayar mahal. Alexandra yang mengetahui kekasihnya memberikan tanda tangan kepada Aini langsung murka saat tahu Zai memberikan tanda tangan kepada Aini.

Siang itu ia sengaja duduk di samping Aini yang sedang menikmati makan siangnya seorang diri di sudut kantin. Semenjak peristiwa kebakaran yang membakar kediamannya Aini menjadi seorang yang Introvert dan penyendiri.

Apalagi setelah ia mengalami luka bakar di wajahnya yang membuat ia dijauhi dan di bully oleh teman-temannya.

"Apa aku boleh duduk di sini," tanya Alexa tersenyum mengejek

Aini pun mengangguk dan mempersilakan Alexa duduk di depannya. Alexa kemudian memanggil teman-temannya untuk bergabung.

Melihat Aini hanya makan nasi dengan telor dadar saja, ia pun memberikan lauk pauknya kepada gadis itu.

"Kasian sekali kamu hanya makan pakai telor saja, kalau begitu kau makan saja lauk pauk milikku," ucap Alexa

"Terimakasih," jawab Aini lirih

"Wah baik banget sih Lexa," puji sahabat-sahabatnya.

Alexa adalah mahasiswi tercantik di kampus yang juga kekasih dari Zai Alvaro, jadi wajar saja ia tak suka saat Aini si gadis buruk rupa berhasil mendapatkan tanda tangan eksklusif dari kekasihnya.

"Iya dong, sayang kan kalau dibuang, mubadzir. Secara aku kan lagi diet," jawab Alexa

"Ya ampun diet apalagi sih Lex, body udah kaya gitar spanyol gitu masih mau diet aja," celetuk Nina teman Alexa

"Diet Aini," jawab Alexa dengan tatapan mengintimidasi gadis itu.

Ia bahkan berusaha memuntahkan makanannya di depan aini yang sedang menikmati makan siangnya.

*Huek, huek!!

Mendengar Alexa yang hendak muntah, teman-temannya langsung khawatir padanya.

"Lo kenapa Lex?" tanya Nina

"Entah kenapa gue tuh mau muntah kalau lihat wajahnya Aini, so menurut gue dia tuh bermanfaat banget buat program diet gue. Jadi gue gak perlu minum obat pelangsing buat menghancurkan lemak-lemak yang ada di tubuh gue. Cukup lihat muka Aini, semua makanan yang ada di perutku langsung keluar lagi, hebat kan!" imbuh Alexa tersenyum mengejek

Tentu saja ucapan Alexa sontak membuat teman-temannya langsung tertawa terbahak-bahak.

Aini yang merasa dibully segera beranjak dari duduknya. Namun dengan sengaja Alexa menjulurkan kakinya tepat di depan Aini hingga ia jatuh tersungkur ke lantai.

*Klontang!!

"Ups, ada dugong jatuh!" celetuk Alexa menutup mulutnya

Semua orang langsung menoleh kearahnya dan tak berhenti menertawakan Aini.

Di pintu masuk tampak Zai bersama Ale sedang mencari Alexa. Melihat Aini yang jatuh tersungkur dan di tertawakan membuat Ale mendapatkan inspirasi.

Ia kemudian membisikkan sesuatu kepada Zai.

*Tak, tak, tak!!

Semua orang seketika terperanjat saat melihat Zai memasuki kantin. Para pengunjung kantin yang mayoritas perempuan tampak terkesiap saat Zai berhenti di depan Aini.

"Sayang," sapa Alexa kemudian melambaikan tangannya

Aini terkejut saat melihat seseorang mengulurkan tangannya. Ia mendongakkan wajahnya dan tak percaya saat melihat pria di depannya adalah Zai idolanya.

Alexa tampak tak senang saat melihat kekasihnya membantu Aini berdiri. Apalagi saat ia membersihkan wajah Aini dengan menggunakan sapu tangan pemberiannya.

Wanita itu tampak mengepalkan jemarinya, melampiaskan kemarahannya.

Zai sempat merinding saat menyibak rambut Aini yang menutupi luka bakarnya. Namun ia berusaha tetap tenang dan cool di depan Aini.

Ia bahkan memarahi Alexa yang sudah membuat Aini terluka.

"Sayang, nagapain sih kamu bantuin dia!" seru Alexa langsung menarik Zai

"Kamu yang ngapain, bagaimana bisa kamu tega membuat Aini jatuh hingga kakinya terluka!" seru Zai dengan suara lantang membuat Alexa langsung menurunkan pandangannya

"Aku…aku gak sengaja sayang," jawab Alexa

"Cepat minta maaf sama Aini atau kita putus!" seru Zai

What putus, yang bener aja. Masa Gue diputusin cuma gara-gara monster itu,

Alexa semakin membenci Aini, namun karena tak mau putus dengan Zai iapun mengikuti kemauan kekasihnya itu.

"Aini maaf ya, aku gak sengaja," ucap Alexa menyunggingkan senyum terpaksa

"Iya gak papa," jawab Aini

Selesai mendamaikan Aini dengan Alexa Zai mengajak Aini pergi dari tempat itu. Zai membawa Aini ke klinik untuk mengobati luka di kakinya.

Setelah pertemuan pertama mereka, Keduanya menjadi dekat hingga Ai menemukan semangat hidup dari Zai yang terus memotivasinya untuk tampil percaya diri.

Zai bahkan pernah mengajak Aini untuk hangout berdua ke mall. Aini bahkan berusaha merubah penampilannya demi Zai. Ia mulai diet untuk mengurangi berat badannya. Aini tampak meminum es teh manis yang dibelikan Zai tanpa menyentuh semua makanan manis yang ada didepannya.

Zai tampak mengerutkan keningnya melihat Aini yang membiarkan makanan kesukaannya dingin.

"Kenapa gak dimakan, bukanya kamu paling suka brownies?"

"Aku masih Kenyang," tolak Aini

"Kenyang apaan, aku tahu kamu belum makan apa-apa karena jadwal kuliah mu full kan. Untuk itu aku sengaja membelikan brownies ini buat kamu, aku yakin kamu suka,"

"Iya sih tapi…."

"Tapi kenapa, jangan bilang kamu itu sedang diet, atau kamu sama seperti cewek-cewek yang lain yang rela menahan lapar demi menjaga tubuh ideal. Aini aku tuh suka kamu yang apa adanya. Kamu yang gak jaim dan gak pernah milih-milih makanan. Jadilah diri kamu sendiri Ai."

*Deg!!

Aini seketika terhenyak mendengar penuturan Zai.

"Apa yang kamu katakan benar, aku memang harus jadi diri sendiri. Terimakasih Zai sudah menyadarkan aku untuk mencintai diri sendiri," jawab Aini kemudian menerima sepotong Brownies pemberian Zai

Semenjak hari itu hubungan keduanya semakin dekat, dan Zai lebih sering mengajak Aini jalan.

Zai bahkan menyampaikan perasaannya kepada Aini saat acara prom night. Semua orang tampak terkejut sekaligus iri dengan Aini yang berhasil memikat Zai.

Dari semua perempuan yang ada di sana, Alexalah yang merasa paling sakit hati dan dendam kepada Ai karena telah merebut Zai darinya.

Tunggu saja pembalasan ku Ai, aku tidak akan membiarkan kalian bahagia.

Ai yang juga menyukai Zai tentu saja langsung menerima cinta pria itu.

Setelah resmi berpacaran Zai bahkan memutuskan untuk menikahi Aini. Meskipun Aini dan ayahnya nampak tak percaya saat Zai melamarnya di rumah sakit, namun melihat kesungguhan Zai membuat hati Aini luluh juga.

Dalam hitungan hari pernikahan dadakan Zai dan Aini pun di selenggarakan secara sederhana di rumah sakit di saksikan oleh ayah Aini yang masih dirawat di rumah sakit.

Namun siapa sangka Alexandra mantan pacar Zai datang ke pernikahan mereka dan mengucapkan selamat kepada Zai karena video pernikahan mereka langsung menjadi trending nomor satu dan viral.

"Selamat ya sayang, semua video kamu berhasil jadi trending di YouTube, maafkan aku kalau selama ini aku sudah salah sangka padamu," ucap Alexa tersenyum simpul kepadanya

Zai begitu senang melihat kedatangan Alexa.

"Iya sayang, aku senang akhirnya kamu sadar juga kalau tidak ada wanita lain di hatiku Selain dirimu,"

Seketika aini membelakakan matanya melihat Zai memeluk Alexa.

"Apa-apaan ini, bukankah hubungan kalian sudah putus, lalu Kenapa kalian masih manggil sayang?" ucap Aini tampak kebingungan

"Sorry Ai, sebenarnya gue tuh masih cinta sama Alexa dan tidak akan pernah ada wanita lain yang bisa menggantikannya di hati gue,"

"Kalau gitu, selama ini apa yang kamu lakukan padaku itu semuanya bohong??" tanya Aini

Terlihat jelas kristal bening mulai menumpuk di sudut mata Aini.

"Iyups benar sekali Ai, gue selama ini mendekati lo, sampai menikahi lo itu hanya untuk sebuah konten. Dan untungnya kontenku semuanya menjadi viral karena dirimu. Terimakasih banyak ai untuk bantuannya, tapi untuk jadi suamimu sepertinya aku gak bisa,"

"Lalu bagaimana dengan pernikahan kita??"

"Sorry karena ini hanya pernikahan pura-pura jadi hari ini juga aku akan menceraikan dirimu. Karena tidak mungkin kan pangeran charming seperti ku menikahi wanita buruk rupa seperti mu!" ucap Zai kemudian meninggalkan Aini bersama Alexa

Ai berusaha mengejar Zai, namun pria itu dengan kasar mendorongnya hingga Ai jatuh ke lantai.

Melihat nasih miris putrinya ayah Aini terkena serangan jantung.

2. Rasanya aku ingin mati saja

Aini  merasa sedih saat melihat kondisi  ayahnya yang semakin hari semakin kritis. Ia semakin bertambah sedih saat mengetahui perubahan sikap Zai yang ternyata hanya mempermainkannya selama ini. Ia tak menyangka  jika Zai tega menjadikan hubungan mereka sebagai content semata untuk mendulang popularitas dan rupiah.

 Zai kini tak ada bedanya dengan teman-temannya yang lain yang selalu membullynya di kampus. Bahkan pria itu selalu diam saat melihat Aini di bully oleh Alexa dan teman-temannya.

Bukan hanya itu saja, Pria itu bahkan tak mau datang ke acara persidangan perceraian mereka dan hanya mengutus pengacaranya.

Selain berhasil menjadikan aini janda dalam waktu sepuluh menit, Zai bahkan tega menjadikan video pengucapan talaknya sebagai konten selanjutnya untuk mendulang kesuksesan kedua pasca video pernikahannya yang menjadi trending di YouTube.

Sejak kejadian itu Aini tak berani keluar rumah, ia memilih mengurung diri dan hanya keluar untuk menjenguk ayahnya di rumah sakit.

Pro kontra pun mulai bergulir saat Zai merilis video perceraiannya itu. Tak sedikit para netizen yang mengecam aksi jahat sang you yubuers tampan itu. Namun banyak pula yang menyukai contentnya hingga ia menjadi viral dan diundang di berbagai acara televisi.

Jika Zai menjadi semakin populer setelah mempermalukan aini maka berbanding terbalik dengannya Aini justru ingin mengakhiri hidupnya karena sudah tak tahan lagi dengan penderitaan yang dialaminya.

Bukan saja ai yang menanggung malu atas apa yang dilakukan oleh Zai, namun sang ayah yang tadinya sudah membaik tiba-tiba kembali kritis saat melihat Zai tampil di acara televisi dan mengumumkan pernikahannya dengan Alexandra.

Saat itulah Ayah Aini langsung terkena serangan  jantung susulan hingga meninggal dunia. Setelah berhasil menjadikan aini janda, Zai juga menjadikan gadis itu sebagai anak yatim piatu.

Aini tampak menangis tersedu-sedu di samping pusara sang ayah. Air matanya tak kunjung berhenti apalagi saat mengetahui jika dirinya yang sudah membuatnya meninggal.

"Maafkan Ai ayah, gara-gara Aini ayah jadi meninggal. Andai saja aku tidak menerima lamaran Zai mungkin ayah masih hidup," sesalnya

Saat matahari mulai meninggi dan pancaran sinarnya mulai terik, Aini pun bangkit dan bergegas meninggalkan makam sang ayah.

Ia berjalan gontai kembali ke rumahnya. Setibanya di rumah ia langsung membaringkan tubuhnya di sofa sambil memandangi fotonya bersama kedua orang tuanya yang terpajang di ruangan itu.

Sekarang ia benar-benar merasa kesepian dan tak memiliki harapan hidup lagi. Apalagi setelah sang ayah yang menjadi satu-satunya alasan ia bertahan hidup sudah tiada.

"Tuhan, kalau boleh aku memilih, aku ingin mati saja hari ini, agar bisa menyusul ayah dan ibu di surga. Aku tak sanggup jika harus hidup sendirian menghadapi bullyan dan cemooh dari orang-orang yang memandang jijik kepadaku," Aini tampak mengusap air matanya

Memang selama ini alasannya bertahan hidup, dan melalui banyak ujian semata-mata demi sang ayah. Namun saat lelaki itu pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya maka Aini pun tak punya harapan lagi.

Siang itu Aini memutus untuk pergi ke kampus untuk mengajukan cuti.

Setibanya di kampus ia bertemu dengan Zai di lobby kampus.

Seorang pria tampan dengan pakaian casual dan berkacamata hitam tampak berdiri menunggunya di depan lobby.

"Zai??" Aini terkejut saat melihat Zai didepannya

Zai kemudian membuka kacamata hitamnya dan menatap sinis perempuan di depannya.

Ia mengambil sebuah kartu undangan yang sudah ia siapkan untuk Aini, "Aku datang hanya untuk memberikan ini kepadamu,"

"Undangan pernikahan??, dasar gila. Kau benar-benar pria tak beradab yang tega mengadakan acara pernikahan di saat perceraian kita baru saja di gelar. Dan apa kau tidak tahu kalau ayahku baru saja dikuburkan, apa kau tidak punya hati!" seru Aini kemudian melemparkan undangan itu ke wajah Zai.

Tak hanya tega telah mempermalukan aini di depan dunia, Kini Zai  bahkan sengaja mengundang Aini  dalam pernikahannya meskipun ia tahu Aini baru saja  kehilangan ayahnya.

"Aku tahu kamu sangat suka makanan manis dan enak untuk itu aku sengaja mengundang mu ke resepsi pernikahanku. Anggap saja itu sebagai ucapan terimakasih ku karena kau sudah membantuku meraih popularitas ku kembali. Jadi jangan berpikir macam-macam. Lagipula pernikahan ku dengan Alexa sudah kami rencanakan sejak lama sebelum kau hadir dalam hidupku, jadi jangan menghujat ku tak beradab atau apalah itu, karena aku tak peduli. Bagiku yang terpenting adalah aku bahagia saat ini karena aku akan menikahi wanita yang kucintai," jawab Zai dengan santai

Ia kemudian mengambil undangan yang dibuang Aini, "Aku tahu kau tidak punya uang dan sering kelaparan, untuk itu sebaiknya kau datang saja ke pesta pernikahan ku, disana banyak makanan enak dan gratis. Anggap saja itu sebagai perbaikan gizi. Khusus untukmu, kau tidak perlu membawa amplop ataupun kado untukku karena aku tak membutuhkan apapun dari wanita miskin seperti dirimu. Jadi simpan baik-baik undangan ini, karena tanpa ini kau tidak bisa masuk ke pesta pernikahan ku," imbuhnya

Di depan Zai Aini langsung merobek-robek surat undangan tersebut.

"Sorry, meskipun aku tidak punya uang untuk makan tapi aku tak sudi datang ke pernikahan pecundang seperti mu. Pecundang yang hanya bisa menyakiti seseorang demi mendulang kesuksesan kau benar-benar sampah Zai!" sahut Aini kemudian melempar serpihan kertas itu ke wajah Zai

"Terserah kau sajalah, lagipula aku juga takut kalau kau datang justru akan membuat pesta pernikahan ku kacau. Bukankah sampah seperti mu itu harusnya berada di tempat sampah ya bukan di hotel mewah!" ejek Zai tersenyum sinis kemudian meninggalkan Aini

Aini mengepalkan tangannya saat menerima penghinaan dari Zai.  Ia kemudian membalikkan badannya dan bergegas meninggalkan lobby kampus.

Sementara itu, para mahasiswi yang melihatnya bukan memberikan empati kepadanya, justru malah mencibirnya.

"Makanya jangan terlalu banyak berkhayal Ai, kau ini hanya sampah yang pantas berada di tempat hina bukan untuk menjadi Ratu, jangan bermimpi untuk mendapatkan Zai, karena ia tak pantas untuk mu!!" seru salah seorang penggemar Zai mereka bahkan melemparinya dengan botol minuman.

Ai berlalu pergi dengan api dendam di dadanya. Ia bahkan tak menoleh kebelakang ataupun membela diri saat para mahasiswi menghujatnya.

Setelah mengurus cuti belajar Aini menuju rumah sakit tempat ayahnya di rawat. Ia hendak mengurus administrasi perawatan sang ayah yang belum di lunasinya.

Selesai mengurus administrasi perawatan sang ayah iapun menuju roof top rumah sakit.

Aini yang merasa hidupnya hancur kemudian memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari atas gedung rumah sakit.

3. Beautiful Game

"Kenapa kalian pergi meninggalkan ku seorang diri. Aku tak kuat lagi hidup seperti ini ayah. Rasanya aku ingin mati saja menyusul kalian. Toh hidup pun tak ada gunanya lagi,

Tak ada seorangpun yang mau berteman denganku apalagi menolongku yang selalu dibully. Aku sudah lelah dengan semuanya ayah!" olehnya

"Lebih baik aku mati saja, iya lebih baik mati daripada hidup menjadi sampah!"

Aini menghela nafas panjang menutup matanya sambil berdoa. Saat mulai membuka matanya, tiba-tiba tubuhnya gemetaran saat melihat kebawah.

Keinginan untuk menjatuhkan diri dari atas gedung pun sirna saat melihat betapa tinggi gedung itu.

"Bahkan mati pun sepertinya menjadi perkara yang sulit bagiku, dasar sampah bagaimana bisa sekarang aku takut mati!" gerutunya

Ia yang ketakutan berusaha mundur.

Aini pun mengurungkan niatnya untuk bunuh diri, namun siapa sangka tiba-tiba angin kencang berhembus mendorong tubuhnya hingga ia benar-benar jatuh dari gedung lantai 8 itu. Ia masih sempat meraih besi pembatas gedung untuk bertahan hidup.

"Tuhan tolong aku, aku belum mati, aku memang sempat khilaf tadi, tapi sekarang aku benar-benar tidak mau mati, aku masih ingin hidup!" ucap Aini

Saat Aini berusaha naik ke atas tiba-tiba seorang pria muncul di depannya .

Aini sangat senang karena mengira pria itu akan menolongnya. "Tolong aku!" serunya sambil mengulurkan tangannya

Pria itupun berjongkok di depannya dan meraih lengannya membuat senyum Aini seketika mengembang.

Namun bukannya menarik Aini keatas, pria itu justru melepaskan tangan Aini hingga gadis itu terjun ke bawah.

"Apa yang kau lakukan!" seru Aini membulatkan matanya

"Huaaa, tolong!!!, aku belum mau mati!" teriak Aini sambil menutup matanya

*Bruugghhh!!

"Aww, bahkan kenapa mukaku duluan yang mendarat, bagaimana wajahku nantinya, pasti aku semakin jelek??"

Tiba-tiba semuanya terlihat gelap. Beberapa menit kemudian ia terbangun, Aini merasa aneh karena ia mendapati dirinya berada di rumahnya bukan di halaman rumah sakit.

Ai mencoba bangun dan memeriksa kondisi tubuhnya.

"Aneh, kenapa aku tidak terluka. Padahal jelas-jelas aku baru saja jatuh dari roof top rumah sakit 8 lantai," Ai juga meraba wajahnya yang tersungkur mencium ubin lantai.

Karena penasaran ia segera bangun dan berkaca. Lagi-lagi ia terkejut saat melihat wajahnya yang mulus tanpa luka. Bahkan yang membuatnya semakin terkejut adalah luka bakar di wajahnya yang menghilang.

"Luka bakar diwajahku tidak ada, bahkan semua bekasnya menghilang??"

Aini mencubit pipinya untuk memastikan jika itu bukan mimpi.

"Aww, rasanya sakit berarti ini bukan mimpi!"

Saat Aini sedang kebingungan dengan apa yang terjadi tiba-tiba

 ia melihat sebuah layar game raksasa dihadapannya.

Tepatnya cermin yang ia pakai berubah menjadi seperti layar game dalam laptop.

*Syuut!!

"Apa ini??" Aini tampak terkesiap melihat layar game tersebut.

"Selamat datang di Super Beautiful Game," sebuah suara muncul membuat gadis itu menoleh ke kanan dan kiri mencari siapa yang sedang berbicara.

"Tidak ada orang??"

Seketika layar berubah menampilkan sebuah quotes.

"Silakan pilih salah satu yang kau inginkan!"

*CUTE

*PURE

*SEXY

*LUXURY

Karena penasaran Aini pun asal sentuh tombol CUTE.

*Syuuut!!

Kembali layar berubah, dan menampilkan tampilan berbeda.

APA ANDA YAKIN MEMASUKAN STATUS POIN DI CUTE??

Aini yang semakin kebingungan hanya mengikuti panduan pada layar game. Ia kembali menekan opsi pilihan YES.

*Syuuut!

Kembali layar berubah dan kali ini menunjukkan STATUS CUTE +10 POIN.

*Triinggg!!

Tiba-tiba Aini merasakan ada sesuatu yang terjadi dengan dirinya, hingga ia merasa ingin membatalkan game tersebut.

Ia merasa tubuhnya bergetar hingga merasakan sesuatu yang merasukinya.

"Selamat Poin Cute Anda berhasil di tambah 10 Poin,"

CUTE +10 POIN

GAME DI MULAI

Tiba-tiba aini merasa tubuhnya menjadi ringan, iapun melihat perubahan kulitnya menjadi lebih bersih. Jari-jari tangannya mulai mengecil begitupun dengan betis kaki dan pinggulnya.

Ia merasakan pandangannya mulai kabur dan semua menjadi gelap.

"Ups ternyata aku hanya bermimpi," ucap Aini mengucek-ngucek matanya.

"Padahal meskipun itu mustahil aku sangat berharap ada sesuatu yang akan membantuku agar aku bisa membalas dendam kepada Zai. Tapi mana mungkin semua itu hanya ada di dunia komik," Aini kemudian bangun dan mengusap kotoran yang menempel di bajunya

Ia tersenyum sinis saat melihat tubuhnya yang masih tampak gendut dari pantulan jendela kaca.

Ya iyalah masih gendut, kecuali aku minum obat pelangsing maka aku akan menjadi langsing seperti Alexa.

Aini kemudian menuju ke wastafel untuk mencuci wajahnya. Kali ini matanya, kali ini bola matanya membulat sempurna saat melihat wajahnya yang tampak mulus. Benar luka bakar di wajahnya menghilang seperti dalam mimpi.

Meskipun tubuhnya masih gemuk namun dengan wajahnya yang tanpa luka Aini terlihat lebih cantik dan menarik, seperti yang ia pilih ia tampak CUTE.

"Gila apaan ini, bekas lukaku menghilang, meskipun tak secantik dalam mimpi tapi ini sudah cantik banget menurutku!" seru Aini

Ia kemudian menyambar ponselnya yang tergeletak di lantai dan mencari-cari aplikasi yang seperti ia lihat dalam mimpi.

"Memang tak ada, aku tak pernah memiliki aplikasi game seperti itu," Untuk membuktikan dirinya tidak bermimpi Aini kembali mencubit pipinya.

"Apa ini benar-benar kenyataan??"

"Aww sakit!, fiks ini bukan mimpi!"

*Triingg!!

"Lagi-lagi layar game kembali muncul,"

"Tutorial??"

Aini menopang dagunya sembari mencerna perintah dalam game tersebut.

"Mukaku berubah karena game ini jadi jika aku salah pencet maka mukaku bisa kembalikan jelek. Hmm, sepertinya aku harus melanjutkannya agar aku tetap cantik seperti ini,"

Dengan yakin Aini pun menekan tombol Yes.

Selesai menekan tombol itu tak ada sesuatu yang berubah, hanya perut Aini yang terasa lapar karena seharian belum makan.

Iapun kemudian keluar untuk mencari makan. Ia kemudian menuju ke pusat jajanan yang tak jauh dari rumahnya.

"Silakan Nasi ramesnya, mumpung ada promo loh lima belas ribu sudah sama es teh manis, neng cantik mau gak?" sapa seorang pemilik kedai kepada Aini.

Seketika Aini menoleh kearah penjual nasi rames itu. Gadis itu tertegun mendengar untuk pertama kalinya seseorang menyapanya meskipun dengan maksud tertentu.

Kenapa aku begitu terharu mendengar sapaan dari si penjual yang biasanya selalu jutek padaku. Aini pun menyunggingkan senyumnya dan membeli satu porsi nasi ramesnya.

"Terimakasih ya neng cantik semoga besok beli lagi, jangan lupa gorengannya juga murah, lima ribu tiga aja kalau buat eneng?" sapanya lagi

"Nasi aja bu, makasih."

"Baik,"

Bukan hanya tukang nasi, bahkan hari itu semua orang ramah padanya.

"Uh cubby banget sih, cantik, gemoy gemesin deh!" seru seorang tukang es krim saat melihat Aini membeli es krimnya.

Dalam hidup Aini ini adalah kali pertama ia bisa berjalan dengan mendongakkan kepalanya.

Biasanya ia selalu menunduk karena tak mau melihat orang-orang yang mencibirnya.

"Aini!"

Tiba-tiba Aini terkejut saat mendengar suara seseorang memanggilnya.

"Alexa??"

Aini seketika mundur beberapa langkah saat melihat Alexa di depannya.

Dalam waktu yang bersamaan muncul Sudden Quest yang berisikan misi untuk mendengarkan 5 kata cantik dari Alexa.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!