Someone To Talk
Satu
Semenjak kedatangan Deral, mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL di sekolah Guna Darma, Rayya semakin merasa impiannya menjadi HRD bisa digapai, karena cerita Deral yang juga menjadi HRD saat SMA, dia tengah menjalankan kuliah sambil bekerja, pun karena Deral yang mengambil program studi BK, Rayya semakin tertarik untuk bertanya-tanya lebih banyak tentang BK tersebut.
Rayya
Assalamualaikum, permisi, Pak, saya Rayya dari kelas XII OTKP, saya mau memastikan Bapak dari prodi BK Universitas Fantasi, ya? Kalau boleh tahu mempelajari apa saja, ya, Pak? Terima kasih
Deral
Waalaikumussalam, iya betul saya mengambil program studi BK di Universitas Fantasi. Banyak, mempelajari karakter dan tingkah laku manusia juga pengembangan karakter
Rayya
Wah, menarik banget! Saya juga mau ambil BK atau psikologi setelah lulus SMK, Pak.
Rayya
Alasan Bapak ambil prodi BK di Universitas Fantasi, karena apa, Pak?
Deral
Saya orangnya suka mengamati orang lain, hehe
Rayya
Sama saya juga, Pak. Oh ya, di Universitas Fantasi ada kelas karyawan, Pak, kira-kira untuk biayanya berapa ya, Pak?
Deral
Iya ada, ini kamu bisa lihat-lihat flyer yang saya lampirkan, kalau nanti kamu mau daftar di Universitas Fantasi sama saya saja, ya, nanti saya bantu
Rayya
Bapak keren banget jadi HRD, itu impian aku, kalau boleh tahu tipsnya apa, Pak bisa jadi HRD?
Deral
Alhamdulillah, terima kasih, intinya harus loyalitas, jujur, bertanggung jawab, pantang menyerah
Rayya
Itu awalnya gimana, Pak, ada keluarga yang bekerja di perusahaannya, kah?
Deral
Hehe, enggak ada, Mba. Enggak ada saudara atau keluarga yang kerja di sana
Deral
Saya awalnya saat itu makan di sana, merasa pelayanannya kurang baik, saya mengkritik dan memberi saran disertai data, nah pas besoknya saya dipanggil, dikira mau di sidang, ya, ternyata saya langsung diangkat sama mereka jadi HRD
Rayya
Waww, keren banget, Pak! Baik, mungkin segitu saja, Pak, terima kasih
Satu hari sebelum waktu mata pelajaran Deral, yaitu BK di kelas Rayya, Deral mengirimkan salam, entah apa maksudnya
Deral
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Rayya
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh
Semenjak chattan tadi, Rayya semakin malu dan gugup untuk bertemu Deral saat jam pelajaran BK, pun dengan Deral yang terus mendekati Rayya saat di kelas, selalu melirik dan menunjuk Rayya ketika Deral melontarkan pertanyaan seputar BK, membuat teman-teman Rayya yang memang sudah tahu chattan awal dia dengan Deral terus mengejek dan menggoda Rayya saat di kelas.
Hanya sebentar saja Deral mengajar, hanya dua kali pertemuan dan Minggu berikutnya Deral memang harus kembali ke kampusnya, Rayya yang merasa tidak bisa bertemu kembali padahal sangat membutuhkan saran dari Deral, mencoba membuka komunikasi lagi, dengan niat hanya ingin meminta solusi, karena Deral memang pernah bilang di kelas, kalau seandainya butuh apa-apa, mau tanya-tanya jangan enggan hubungi saja. Jadi, itulah yang membuat Rayya tidak ragu untuk memulai komunikasi kembali.
Rayya
Assalamualaikum, Kak
Merasa Deral yang sudah tidak menjadi guru PPL lagi di sekolahnya pun usia Deral yang masih cukup muda, membuat Rayya memutuskan untuk mengganti sebutannya dengan "Kak"
Deral
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh
Rayya
Maaf, Kak, aku mau minta saran lagi. Kalau Kakak di posisi ini, Kak Deral bakal pilih yang mana? Kakak bakal mengorbankan keinginan Kakak demi orang tua, atau malah Kakak bakal perjuangin keinginan Kakak?
Deral
Gambarannya gimana, kamu lagi mengalami itu, ya?
Rayya
Iya, Kak, aku bingung banget, orang tuaku nyuruh lanjut aku di manajemen, sementara aku mau di psikologi atau BK, hm
Deral
Hm, sudah coba dikomunikasikan belum sama orang tua? Coba kamu sampaikan baik-baik, kenapa kamu pilih itu sehingga akhirnya orang tua kamu percaya dan dukung kamu
Rayya
Sudah, Kak, tetap saja, ya sudah deh, memang aku harus mengalah, enggak papa kok aku di manajemen juga, dipaksa lama-lama terbiasa
Deral
Tapi nanti kamu juga yang terima resiko ke depannya, Rayya
Rayya
Iya enggak papa kok, Kak, lama-lama juga terbiasa
Deg! Jantung Rayya mendadak berdegup kencang, entah kenapa kata Semangat dari Deral sangat mendukungnya dan membuat sedikit tenang
Beberapa hari berlalu, sudah lama juga Rayya dan Deral tidak saling komunikasi. Namun, semenjak Rayya memasang status tentang pencapaiannya dari hasil nulis, brand ambassador, volunteer dan segala event hasil kebosanan Rayya, Deral selalu membalasnya, entah itu kata Semangat, hebat, keren, luar biasa dan segala macam pujian membuat Rayya terharu, benar-benar Deral adalah orang pertama yang selalu mendukungnya, selalu mengapresiasi dan memberi semangat ketika Rayya terjatuh, membuat Rayya semakin merasa nyaman, mungkin karena memang Deral yang sikapnya seperti itu pada semua orang, tetapi Rayya tidak memedulikannya, yang terpenting dia mendapatkan juga dukungan dan pujian dari Deral.
Suatu waktu, saat Deral memasang status dirinya sedang terbaring lemah di rumah sakit, tentu membuat Rayya tidak enak untuk mengabaikannya, karena Deral pun memang selalu membalas status Rayya dengan dukungan dan pujian.
Rayya
Semoga cepat sembuh, ya, Kak, pasti kecapekan, ya, Kak?
Deral
Iya, terima kasiiiih, Rayya
Deral
Kakak memang maksain diri untuk berangkat kerja pagi-pagi, setelah perjalanan jauh, belum sempat makan juga
Entah kenapa semakin ke sini, Rayya perhatikan Deral semakin terbuka dengannya, sempat terkejut ketika Deral yang menceritakan tentang dirinya sebelum sakit
Rayya
Hm, lain kali makan dulu, ya, Kak. Ya sudah, istirahat yang cukup, Kak
Deral
Iya, Rayya, dari tadi juga ini sudah istirahat kok, haha
Rayya
Hehe, iya, Kak, istirahat lagi ajaa
Deral
Kamu jaga kesehatan juga, ya, Kakak kayaknya kena angin malam, jangan ke luar malam-malam
Lagi-lagi Rayya dibuat haru akan jawaban Deral, bahkan di malam yang dingin ini, Rayya dengan sadar meneteskan air mata, merasa bahagia dan tenang mendapatkan jawaban tersebut, baru kali ini Rayya merasa ada seseorang yang perhatian padanya
Rayya
Iya, Kak, emang lagi enggak enak anginnya. Sudah kena, Kak, kemarin-kemarin juga aku baru saja sembuh
Deral
Oalahh, kamu sakit apa?
Rayya
Hanya demam saja, Kak
Deral
Jaga kesehatan, Rayya!
Rayya
Baik, Kak. Kak Deral juga, ya!
Deral
Iya, Rayya, terima kasih
Karena memang Rayya dan teman-teman lain yang sudah bebas, hanya menunggu kelulusan saja, Rayya yang merasa semakin aneh dengan sifat Deral langsung menceritakannya pada Mita, sahabat Rayya, dia ingin tahu sudut pandang Mita tentang sikap Deral tersebut.
Mita
Apa? Lo belum kasih tahu
Rayya
Masih ingat Kak Deral?
Mita
Pak Deral maksud lo? Cia manggil Kakak, kenapa?
Rayya
Yaiyalah beliau kan masih muda juga, aneh banget sikap beliau, Taa
Rayya
Beliau jadi sering balas SW gue dengan pujian dan dukungannya, terus jadi terbuka gitu
Mita
Wah, lo dekat sama Pak Deral?! Serius lo?
Dua
Beberapa hari berlalu, saat Rayya sedang bermain di rumah Mita malam hari, Deral mendadak menghubungi Rayya kembali
Deral
Rayya, tahu enggak, Kakak kesasar
Sempat terbelalak wajah Rayya, ketika mendapati pesan dari Deral, masih tidak menyangka
Deral
Iya, tapi ini sudah di tempat aman
Deral
Perut Kakak sakit banget, belum makan
Rayya
Loh, kenapa belum makan, Kak? Coba cari warung di sekitar, sudah pada tutup belum, Kak?
Deral
Iya, tadi buru-buru ngejar bus, padahal lagi jajan di warung
Deral
Bekalnya pun ketinggalan
Rayya
Hm, buru-buru banget sampai lupa bekalnya ketinggalan
Rayya
Oh iya, Kak Deral kenapa mau cerita ini ke aku? Tumben banget
Deral
Eh enggak boleh tah, ya sudah maaf-maaf, hehe
Rayya
Ih, bukan begitu, Kak, boleh kok
Rayya
Aku mau tahu saja, kenapa Kak Deral mau kasih tahu tentang tadi ke aku?
Deral
Enggak papa kok, Kakak mau berbagi cerita saja
Rayya
Iya, Kak, boleh-boleh!
Deral
Kesibukan kamu sekarang apa, Rayya?
Rayya
Karena memang sekarang sudah lulus SMK, aku ikut volunteer, Menulis, sama PJ event, Kak
Deral
Kakak besok mau ke SMK
Rayya
Mau apa, Kak? Penelitian pasti yaa
Deral
Loh kok tahu? Iya betul!
Rayya
Tahu hehe, Kakak ambil penelitian kuantitatif atau kualitatif?
Rayya
Wih, okey-okey, semangat Kak!
Deral
Wkwk, enggak bosan dapat kata semangat mulu dari Rayya
Deral
Rayya, Kakak kagum sama kamu, ehh
Karena kelelahan, Rayya baru sempat membaca pesan Deral pagi hari
Rayya
Hehe, terima kasih, Kak. Kak Deral kagum sama aku karena apa?
Deral
Jarang ada orang kayak kamu, yang sudah menyiapkan impiannya dari sekarang
Deral
Kakak enggak tahu ini jadi ke sekolah enggak, baru ajuin surat saja
Deral
Surat izin observasi, hehe
Rayya
Ya ampun, masih pagi Kak
Mita
Lo hati-hati saja sama Pak Deral
Mita
Cowok kan memang begitu, datang kalau enggak penasaran ya berarti cuma mainin saja
Rayya
Tapi gue rasa Kak Deral bedaa
Mita
Ah, tuh kan lo sudah terbius sama sikap pura-puranya dia
Rayya
Ih, kok lo ngomongnya begitu sih
Rayya
Gue juga enggak nganggap Kak Deral lebih kok
Tiga
Sudah beberapa hari ini Rayya dan Deral tidak saling menghubungi, karena Rayya yang sibuk mengurusi dokumen untuk magangnya di divisi HRR, dia ingin memulai impiannya secepat mungkin, apalagi berkat motivasi dari cerita Deral saat sebelum menjadi HRD
Rayya pikir pun Deral tidak menghubungi kembali karena sibuk akan skripsi juga pekerjaan, tetapi sempat terbesit juga dalam pikiran Rayya, apa mungkin pertanyaanya saat itu tentang mengapa Deral menceritakan hal-hal aneh kepada Rayya, padahal Rayya bukan siapa-siapanya malah membuat Deral tersinggung dan berhenti untuk bercerita atau menghubungi Rayya lagi.
Setelah melewati beberapa seleksi, dari mulai administrasi hingga interview, akhirnya Rayya dengan susah payah berhasil lolos menjadi HRR di sebuah Layanan Kesehatan Mental, dia tentu sangat bahagia dan merasa impiannya semakin bisa digapai saja. Teringat inspirasi dari cerita Deral, Rayya ingin menghubunginya terlebih dahulu, sebagai ucapan terima kasih.
Rayya
Assalamualaikum, Kak Deral berkat cerita dari Kakak sebelum menjadi HRD, aku sekarang berhasil lolos dalam magang di divisi HRR, senang banget! Terima kasih ya, Kak, sangat menginspirasi ceritanya
Deral
Waalaikumussalam, wahh, kamu magang di mana?
Rayya
Di Layanan Kesehatan Mental, Kak
Deral
Wih, mulainya kapan? Berapa lama?
Rayya
Sepertinya beberapa minggu lagi mulai, Kak, tiga bulan Kak
Deral
Kamu bisa lewatin 3 bulan ke depan!
Rayya
Yap, terima kasih Kak
Rayya
Kak, mau minta sarannya, Kakak punya rekomendasi cerita horor atau film gitu, nggak?
Deral
Untuk referensi nulis kamu, ya? Kakak enggak suka baca, eii
Deral
Tapi kalau film ada, ..., ...
Rayya
Wah boleh-boleh, nanti aku coba nonton Kak
Masih bersama malam yang kian larut, Rayya asik menonton film lewat ponselnya yang Deral rekomendasikan, dan saat menemukan jumpscare, entah kenapa tangannya malah bergerak untuk mengabari Deral. Mulai dari sini juga, Rayya sudah bergantungan dengan orang lain, merasa tangga kebahagiaannya mulai dibantu oleh Deral
Rayya
Kak! Aku kena jumpscare, seram banget
Deral
Haha, di kehidupan nyata?
Rayya
Kak, jangan gitu lohh
Deral
Oh iya, Kakak ada cerita horor, ngalamin sendiri, kamu mau dengar enggak?
Deral
Kamu nulis cerita horor ini saja di kehidupan Kakak, wkwk
Rayya
Mau, Kak, boleh-boleh, apa tuhh
Deral
Ada optionnya, kamu pilih, ya
1. foto mba kunti
2. hantu guling
3. KKN
4. pas masak mie
Deral
Loh, enggak suka yang mana?
Rayya
Enggak mau mba kunti, Kak
Deral
Hehe, iyaiya, fotonya juga kayaknya sudah hilang kok
Deral
Okey, kita dari yang pertama dulu. Dulu pas masih kecil Kakak sama teman-teman liat poci terbang terus guling-guling, kata orang tua mah itu pesugihan, karena pas itu kan masih Anak-anak, Kakak percaya saja
Rayya
Kak, please, mana ada terbang sambil guling-guling, gimana ceritanyaa
Deral
Ih beneran, kamu belum tahu saja
Rayya
Loh iya-iya deh percaya, Kak
Deral
Bentar, Kakak lapar ihh
Deral
Enggak mau, nanti gemuk
Rayya
Wkwk, ya sudah nyemil saja, asal rajin olahraga pasti enggak gemuk, Kak
Deral
Nah betul, harus rajin olahraga
Deral
Rayya, are u okay? hm
Rayya
Kak Deral, aku takut!
Deral
Hah? Takut banget apa?
Deral
Kamu kenapa? Coba cerita
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!