Diandini Aziskia Saputri yang biasa di panggil Andin adalah adik kembar dari Diandra Aziskia Saputra yang biasa di panggil Andara . Meraka adalah anak dari pasangan seorang pengusaha terkemuka di negara ini bahkan di berbagai negara yang tak lain adalah Delon dan Azahra .
Kini mereka sudah masuk universitas yang mereka inginkan . Andra yang memilih masuk universitas di Paris harus berpisah dengan adik kembarnya mau pun orang tuanya .
Andin sendiri lebih memilih masuk universitas yang ada di negara ini , walau pun begitu Andin memilih untuk tinggal sendiri dan menyewa rumah sederhana untuk di jadikan tempat tinggal sementaranya . Andin hanya akan pulang kerumahnya saat akhir pekan dan saat orang tuanya memintanya untuk pulang .
"Apa kalian sudah mengurus semuanya dengan baik ?."Tanya Azahra pada kedua anaknya .
"Sudah Mah ."Jawab Andra .
"Semuanya sudah beres Mamah tenang saja ."Saut Andin .
"Baguslah kalau begitu ." Ucap Azahra ."Ingat ya kalian harus sering sering menghubungi Mamah , jangan sampai tidak ."Sambung Azahra .
"Siap bos ."Jawab kompak DD.
"Hari ini kan hari terakhir Kak Andra ada di sini , bagaimana kalau sekarang kita jalan jalan dulu Kak ."Ucap Andin pada Andra .
"Boleh ."Jawab Andra .
"Yey ."Ucap Andin yang kegirangan . "Mah kita pergi jalan jalan dulu ya ."Pamit Andin pada Azahra .
"Iya , hati hati ya ."Jawab Azahra .
Andin dan Andra pergi ke salah satu taman bermain untuk menghabiskan waktu bersama sebelum Andra berangkat ke Paris besok .
"Kak kita foto dulu yuk ."Ucap Andin .
"Baiklah ."Jawab Andra.
Waktu pun terus berjalan tak terasa hari pun semakin sore mereka pun memutuskan untuk pulang , namun tiba tiba saja Andin merasa kesakitan di bagian kepalanya .
"Aduh ."Rintih Andin sambil memegang kepalanya yang terasa sakit .
"Kamu kenapa ? Sakit ?."Tanya Andra yang merasa khawatir pada Andin .
"Iya nih Kak sakit ."Ucap Andin ."Sepertinya aku pernah kesini , tapi aku tidak tahu dan tidak ingat kapan dan dengan siapa ." Sambung Andin .
"Sudahlah jangan terlalu di paksakan kalau memang kamu tidak bisa mengingatnya ."Ucap Andra dan Andin pun hanya mengangguk .
Andin pernah mengalami kecelakan yang membuat Andin harus kehilangan ingatannya . Andin tidak ingat apa pun yang Andin ingat hanya sebuah ucapan yang berupa sebuah janji , namun tidak tahu siapa yang mengatakannya .
_
Sama halnya dengan Andin . Seorang pria tampan yang bernama Rakayden Wilsen yang biasa di panggil Ayden atau pun Raka juga mengalami sebuah kecelakan yang menyebabkannya harus kehilangan ingatannya .
Ayden terus berusaha untuk mengingat ingat apa yang terjadi padanya , terutama dengan seseorang yang ada hubungannya dengan cincin yang selalu di pakainya dan di jadikan liontin kalung olehnya .
Namun usahanya selalu gagal saat berusaha untuk mengingatnya , yang ada hanya menimbulkan rasa sakit di kepalanya .
Rakayden Wilsen
Farhanden Wilsen
"Kak apa yang Kakak lakukan ? ."Tanya Farhan saat melihat Kakaknya yang tengah merasa kesakitan .
"Sudahlah Kak jangan terlalu memaksakan diri . Kalau memang Kakak harus mengingat semuanya , maka dengan sendirinya Kakak akan ingat ."Sambung Farhan .
"Tapi aku ingin tahu siapa dia ."Jawab Ayden .
"Tapi Kak , percuma Kakak terus berusaha kalau pada akhirnya hanya akan menyakiti diri Kakak sendiri dan yang nantinya akan membuat keadaan Kakak akan semakin pasrah ."Jelas Farhan .
Ayden pun hanya diam dan berpikir sejenak tentang keadaannya saat ini .
"Iya , kamu benar ." Ucap Ayden .
Ayden pun langsung bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Farhan .
Ayden memanglah pria yang terkesan dingin di luar tapi sangat penyayang .
Ayden masuk kedalam kamarnya dan membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur .
Ayden menatap langit langit kamarnya dan memikirkan apa yang harus dia lakukan agar bisa mengingat kepada siapa dia membuat Janji itu .
"Siapa dirimu dan di manakah keberadaan mu saat ini . Apakah kamu masih mengingatku dan menunggu ku ?
Tapi aku tidak tahu harus bagaimana karena aku tidak bisa mengingat mu sama sekali ." Batin Ayden .
Ayden berpikir secara bersamaan dengan Andin di tempat mereka masing masing .
"Siapa dirimu dan di manakah keberadaan mu saat ini . Apakah kamu masih mengingatku dan mencari keberadaan ku ?
Tapi aku tidak tahu harus bagaimana karena aku tidak bisa mengingat mu sama sekali ." Batin Andin .
Cinta yang teramat sangat dalam dan janji yang terbenam di hati mereka satu sama lain membuat mereka tersiksa karena tidak tahu cinta untuk siapa dan janji dengan siapa.
Sedangkan Andra yang merasa kasihan pada Andin pun ikut tersiksa pasalnya Andra tidak bisa memberitahukan apa pun kepada Andin tentang masa lalunya. Setelah membawa Andin ke kamarnya Andra pun duduk di samping Azahra.
"Mah sampai kapan harus seperti ini ?." Tanya Andra pada Azzahra.
"Kenapa kita tidak katakan saja pada Andin yang sebenarnya tentang Kak Raka. "Sambung Andra.
"Lalu kalau kita mengatakan semuanya tentang Raka kepada Andin dan setelah itu Andin pergi mencari Raka dan saat Andin menemui Raka tapi Raka pun tidak ingat apa pun tentang Andin apa yang akan terjadi pada Andin ? Bagaimana perasaannya nanti Andra. "Jawab Azzahra.
"Mamah mengerti dan tahu bagaimana perasaanmu pada Andin tapi kita bisa apa, mungkin ini adalah takdir mereka, dan ini adalah perjalanan cinta yang harus mereka lalui. "Sambung Azzahra.
"Iya aku tahu tapi sampai kapan semuanya akan seperti ini Mah , aku tidak sanggup melihatnya. "Ucap Andra.
"Hanya waktu yang bisa menjawab semuanya Andra. "Jawab Azahra. " Lagi pula mulai besok kamu sudah tidak di sini, jadi kamu tidak akan melihat Andin seperti itu lagi. "Sambung Azzahra.
"Tapi tetap saja aku mengkhawatirkan nya. "Ucap Andra.
"Ya kalau begitu gampang kamu tinggal kuliah saja disini bersama Andin jangan di Paris , bagaimana. "Usul Azzahra.
"Ah itu sih maunya Mamah aja. "Ucap Andra yang kemudian pergi meninggalkan Azzahra.
Setelah Andra pergi Azzahra pun akhirnya memutuskan untuk melihat Andin di kamarnya.
Tok tok tok
" Masuk ." Ucap Andin .
Azzahra masuk ke dalam kamar Andin dan melangkah mendekat pada Andin yang tengah berbaring di atas tempat tidurnya.
"Bagaimana keadaanmu sekarang sayang ?. "Tanya Azzahra.
"Sudah jauh lebih baik kok Mah. "Jawab Andin.
"Baguslah kalau begitu. "Ucap Azzahra yang membelai rambut Andin.
"Oh iya sayang tentang kamu yang akan tinggal di luar sendiri apa tidak bisa dibatalkan saja, lagi pula di sana kan nanti kamu akan sendirian dan kesepian tanpa ada Mamah maupun Papah ."Ucap Azahra.
"Nggak papa Mah, lagi pula aku harus belajar mandiri agar aku tidak bergantung pada Papah maupun Mamah. "Jawab Andin.
"Ya sudah kalau itu memang sudah jadi keputusan Andin Mamah akan dukung Andin. Tapi kamu harus janji sama Mamah kalau setiap waktu kamu harus menghubungi Mamah atau pun Papah ya , dan jangan lupa akhir pekan kamu harus pulang. " Ucap Azzahra.
"Siap Bos ."Ucap Andin sambil hormat pada Azahra .
"Ya udah sekarang kamu istirahat ya , besok kita harus bangun pagi pagi untuk mengantar Andra ke bandara , setelah itu kamu juga harus ke kampus ."Ucap Azahra dan Andin pun hanya mengangguk .
Azahra pun pergi meninggalkan Andin agar Andin bisa istirahat lebih banyak .
Andai kejadian kecelakan itu tidak pernah terjadi mungkin semuanya tidak akan seperti ini .
"*Berjanjilah kamu akan setia menunggu ku dah berjanjilah bahwa tidak akan ada pria lain yang mengisi hatimu selain diriku. "
"Iya aku berjanji. "
"Baguslah, aku pun berjanji padamu Aku akan segera datang dan menikahimu kelak , agar kita bisa hidup berdua selamanya. "
"Iya , akan aku pastikan aku setia menunggumu. dan berjanjilah satu hal padaku jangan pernah buka hatimu dan memberikan kesempatan pada wanita lain untuk memasukinya selain diriku. "
"aku berjanji padamu. "
Satu ciuman mesra pun mendarat tepat di kening* .
Andi membuka matanya saat sinar matahari masuk ke dalam kamarnya. Andin duduk di tempat tidurnya dan meneteskan air matanya saat teringat mimpinya tadi , mimpi yang kerap datang padanya sejak lama.
"Siapakah dirimu? Kenapa kamu selalu datang dalam mimpiku dan membuat janji itu bersamaku tampa kamu memberi tahu siapa dirimu sebenarnya. " Batin Andin .
Ceklek
"Sayang kamu sudah bangun ?. "Ucap Azahra yang masuk ke dalam kamar Andin.
"Iya Mah ." Jawab Andin dengan suara khas orang menangis.
"Kamu menangis sayang . "Ucap Azzahra yang kini sudah duduk di hadapan Andin dan memegang wajah Andin agar Azzahra bisa melihat wajah Andin dengan jelas.
"Ada apa ? Katakan pada Mamah ." Ucap Azahra .
Aden pun langsung memeluk Azzahra dengan erat yang membuat Azzahra menjadi bingung apa yang terjadi pada putrinya itu.
Delon yang kebetulan lewat di depan kamar Andin pun masuk saat melihat Andin dan Azzahra berpelukan dengan sangat erat, terlebih lagi saat melihat wajah Azzahra seperti orang yang kebingungan.
"Ada apa ?." Tanya Delon. Azzahra pun hanya menggelengkan kepalanya.
Delon duduk di dekat Andin dan mengelus kepala Putri kesayangannya itu.
"Ada apa sayang coba katakan pada Papah. "Ucap Delon .
Andin pun kini beralih memeluk Delon. Andin memang sangat dekat dengan Delon dari pada Azzahra mungkin karena Delon begitu sayang pada Putri satu-satunya itu sehingga Delon lebih sering memperhatikan Andin dari pada Andra . Namun tetap dengan porsi yang tepat agar tidak ada rasa iri diantara kedua anaknya itu.
"Aku gak papa kok Pah , aku hanya merasa sedih karena aku akan berpisah dengan Kak Andra . Papah kan tahu sendiri aku sangat dekat dengan Kak Andra , bahkan dalam rahim Mamah saja kita berdua ."Ucap Andin.
"Sudahlah sayang kamu jangan sedih , kalau memang kamu mau bersama Kak Andra kamu boleh kok kuliah di Paris juga bareng Kak Andra ."Jawab Delon .
"Gak Pah Andin mau di sini aja ."Jawab Andin .
"Ya sudah kalau begitu Andin gak boleh sedih lagi dong , nanti Kak Andra tambah berat loh ninggalin kamu . Secarakan kamu itu adik kembar kesayangannya Kak Andra ."Ucap Azzahra . Andin pun hanya mengangguk .
"Ya sudah sekarang kamu siap siap dulu gih , sebentar lagi kita akan mengantar Kak Andra ke bandara ." Ucap Azzahra .
"Iya Mah ." ucap Andin .
Azahra dan Delon pun pergi dari kamar Andin . Sebenarnya Andin tidak bermaksud untuk berbohong dan tidak ingin menceraikan tentang mimpinya pada Orang tuanya , hanya saja Andin tidak ingin membuat orang tuanya khawatir .
Andin pun pergi bersiap siap . Setelah sekitar dua puluh menit Andin pun turun dari kamarnya dan menghampiri orang tuanya dan juga Andra .
"Ayo sayang kita sarapan dulu ." Ucap Azzahra pada Andin.
"Iya Mah ." Jawab Andin.
Meraka pun menikmati sarapan mereka dengan tenang . Dan saat semuanya sudah selesai mereka langsung bersiap untuk pergi ke bandara .
Waktu yang mereka tempuh untuk sampai di bandara sekitar satu jam .
Dan kini saatnya Andra untuk berangkat ke Paris bersama dengan Delon , karena Delon perlu memastikan semuanya baik terlebih dahulu sebelum melepas anaknya seorang diri di Paris .
"Mah Andra pergi dulu ya ."Pamit Andra pada Azahra .
"Iya sayang hati hati ya ."Ucap Azahra sambil memeluk putranya itu .
"Andin Kak Andra pergi dulu ya , jaga diri kamu baik baik . Dan nanti kamu harus berhati hati saat di kampus kamu tahukan ketampanan aku seperti apa ."Ucap Andra .
"Memangnya apa hubungannya dengan ketampanan Kak Andra ." Ucap Andin .
"Tentu saja ada hubungannya , kamu ini saudara kembar ku jadi otomatis wajah kita sama kamu tahu itu kan . Kalau aku saja setampan ini jadi kamu pun sangat cantik karena mempunyai wajah seperti ku . Ah kamu ini begitu saja masa harus aku jelaskan ." Jelas Andra sedangkan Andin hanya tersenyum mendengar ocehan dari Andra .
"Dan ingat satu hal jangan buka hati mu untuk sebarang pria nanti ." Sambung Andra .
"Iya iya aku tahu , jadi Kak Andra tenang saja ." Ucap Andin .
"Sudah Andra ayo kita harus cepat ."Ucap Delon .
"Sayang Papah pergi antar Kak Andra dulu ya , nanti Papah akan melihat keadaan mu saat Papah sudah kembali ."Ucap Delon yang kemudian mengecup kening Andin .
"Iya , Papah hati hati ya ."Ucap Andin , Delon pun hanya mengangguk .
Delon dan Andra pun akhirnya langsung berangkat menuju Paris . Sedangkan Azzahra dan Andin langsung pergi karena hati ini Andin pun harus masuk kampus .
Saat dalam perjalanan Azahra melihat ke arah Andin yang sedang melamun sambil melihat ke luar jendela .
Azahra pun mengerti apa yang saat ini di rasakan oleh Andin .
Azahra jadi teringat saat di mana Andin jatuh di tangga karena mendengar Raka yang mengalami kecelakan di London , dan mungkin sudah takdir mereka harus sama sama kehilangan ingatan mereka .
Walau sudah berapa kali di ceritakan tentang satu sama lain tapi mereka sama sama tidak bisa mengingatnya . Karena itu Delon ,Azahra dan Anderson memutuskan untuk tidak menceritakan tentang Andin dan Raka pada keduanya karena itu hanya akan menimbulkan rasa sakit untuk mereka .
"Mah , Mamah ."Panggil Andin saat sudah sampai di kediamannya .
"Iya sayang ."Jawab Azahra .
"Kita sudah sampai ."Ucap Andin .
"Oh iya , ya sudah ayo kita masuk . Setelah itu kita langsung bereskan barang barang mu yang akan kamu bawa nanti ."Ucap Azahra .
"Iya Mah ."Saut Andin .
Mereka pun langsung masuk kedalam rumah , Andin langsung naik kedalam kamarnya untuk membereskan barang-barangnya .
Sedangkan Azahra menyuruh orang untuk menyiapkan kendaraan yang akan di pakai oleh Andin setiap harinya nanti .
Andin pernah mengatakan kalau Andin akan menggunakan sepeda motor untuk pulang pergi ke kampus atau kemana pun .
Karena itu Azahra meminta orang untuk menyiapkannya , dan tidak lupa Azahra pun meminta orang kepercayaan untuk memasang alat pelacak , kamera tersembunyi atau pun penyadap suara sesuai keinginan dari Delon .
Tak lama Andin turun dengan salah satu pelayan di belakangnya yang membawa barang milik Andin .
"Kamu sudah siap sayang ?."Tanya Azahra .
"Udah Mah , nanti kita ke rumah sewa ku dulu ya Mah , aku mau menyimpan barang barang ku dulu , abis itu baru kita ke kampus ." Ucap Andin .
"Iya , oh ya nanti motor yang akan kamu pakai akan di antar ke kampus saja ya , sekarang kamu akan di antar Mamah dulu . Karena Mamah harus lihat rumah yang kamu sewa dan lingkungannya ." Ucap Azahra.
"Memangnya kenapa Mah ?."Tanya Andin .
"Ya karena Mamah tidak mau Papah mu marah marah sama Mamah nantinya kalau sampai tidak memastikan tempat mu dengan baik dulu ."Jawab Azahra dan Andin pun hanya mengangguk .
Mereka pun langsung berangkat karena hari sudah semakin siang dan di dalam perjalanan Azahra terus menerus memberi arahan pada Andin sedangkan Andin hanya diam menyimak Mamahnya yang sedang mengoceh itu .
Azahra dan Andin pun sampai di depan sebuah gang sempit yang mungkin hanya bisa dilewati oleh sepeda motor saja. Azzahra pun turun dari mobil dan berjalan mengikuti langkah kaki Andin hingga mereka sampai di depan sebuah rumah kecil dan sederhana.
"Nah ini rumah yang Andin sewa mah. "Ucap Andin pada Azahra.
"Ayo coba kamu buka pintunya Mamah mau lihat seperti apa dalamnya. "Ucap Azzahra.
Andin pun langsung membuka pintu rumah sewa nya setelah itu mereka pun masuk ke dalam rumah.
Sama seperti yang Azzahra lihat dari luar rumah itu kecil dan sederhana, namun cukup nyaman jika hanya untuk tinggal seorang diri .
Azzahra dan Delon tidak pernah melarang anak-anaknya untuk mandiri dan tinggal terpisah dengan mereka. Tapi sebelum mereka melepas anak-anaknya mereka akan selalu memastikan keamanan dan kenyamanan tempat tinggal yang akan mereka tempati .
"Permisi Nyonya ." Ucap anak buah Azzahra yang telah mengecek lingkungan sekitar rumah sewa Andin atas perintah Azzahra .
"Iya , bagaimana ?." Tanya Azahra .
"Semuanya aman ."Jawab anak buah Azahra .
"Baiklah kamu boleh pergi ." Ucap Azahra .
"Oke sayang nanti kalau ada apa-apa kamu bilang sama Mamah ya ."Ucap Azzahra pada Andin. Andin pun hanya mengacungkan ibu jarinya pada Azahra .
Setelah itu Azzahra pun mengantarkan Andin ke kampus . Karena jarak rumah sewa Andin tidak jauh dari kampus mereka pun hanya menempuh waktu selama dua puluh lima menit untuk sampai di sana.
"Stop Pak di sini saja ." Ucap Andin pada supir .
" Kenapa stop di sini ? Gerbangnya kan masih di depan sana sayang ?." Tanya Azahra .
"Gak papa mah ." Ucap Andin . "Oh iya Mah nanti motornya di antar ke rumah sewa aku aja jangan ke kampus ." Sambung Andin .
"Ok , kalau gitu nanti Mamah jemput kamu ya ." Ucap Azahra .
"Gak usah Mah aku bisa sendiri kok ." Jawab Andin .
"Tapikan sayang ."
"Mamah Andin udah besar bukan anak kecil lagi ." Ucap Andin yang memotong ucapan Azahra .
"Iya iya Mamah tahu anak Mamah semuanya sudah besar sudah bisa mengurus diri kalian sendiri jadi kalian gak butuh Mamah lagi ." Ucap Azahra .
"Ih Mamah gak gitu ." Ucap Andin yang langsung memeluk Azahra .
"Andin kan hanya ingin mencoba untuk hidup mandiri dan gak mengandalkan Mamah dan Papah terus , Andin juga gak mau kalau nantinya ada yang tahu kalau Andin itu anak dari pasangan seorang pengusaha ternama , nanti yang ada mereka semua mau berteman sama Andin gara gara status Andin lagi ." Jelas Andin .
" Iya Mamah tahu sayang . Mamah dan Papah senang kalau anak anak Mamah dan Papah mau belajar mandiri dan berbaur dengan lingkungan luar , dengan begitu kalian bisa belajar dari lingkungan sekitar kalian ." Ucap Azahra . "Belajar bagaimana caranya menghargai orang lain tanpa memandang derajat dan status mereka , belajar bersabar dan berusaha keras untuk mendapatkan apa yang di inginkan ." Sambung Azahra .
"Iya Mah ." Jawab Andin.
" Pergilah sayang , belajar dan bertemanlah dengan orang orang yang mau berteman dengan mu tanpa melihat apa yang kamu punya . Dan bantulah mereka saat mereka dalam kesulitan , satu hal lagi yang harus kamu ingat jangan jadi anak yang sombong apa lagi pendendam ." Ucap Azahra .
" Siap komandan ." Ucap Andin sambil hormat pada Azahra .
"Ya sudah Andin pergi dulu ya , dah Mamah ."Pamit Andin sambil mencium pipi Azahra .
"Dah sayang hati hati ya ." Ucap Azzahra .
Azzahra pun terus melihat Andin masuk ke dalam kampusnya, Azzahra merekam dan langsung mengirim rekaman itu pada Delon.
"Hah tidak terasa anak anakku sudah besar-besar semua dan bahkan aku sudah memiliki cucu yang sangat tampan dan menggemaskan. Tapi untungnya aku masih terlihat muda dan masih sangat cantik. "Ucap Azzahra.
"Benarkan Pak ?." Tanya Azzahra pada supirnya.
"Benar Nyonya ." Jawab Pak sopir dengan terus tersenyum.
Andin masuk ke dalam kampus dan melihat sekeliling , Andien tersenyum saat melihat kampus di mana dia akan belajar nantinya.
Andin pun langsung pergi untuk melapor dan melihat-lihat . Setelah melapor Andin pun bergegas untuk mencari kelasnya.
Di sepanjang koridor semua mata tertuju pada Andin dan Andin hanya tersenyum ramah pada mereka yang membuat Andin tambah terlihat begitu cantik dan mempesona.
Setelah menemukan kelasnya Andin pun masuk ke dalam kelas dan duduk di bangku yang masih kosong.
Mahasiswa yang lain pun masuk ke dalam kelas karena sebentar lagi dosen masuk.
Tak lama dosen masuk dan mereka pun langsung memulai materi pelajaran mereka.
Sedangkan beberapa mahasiswa yang jam pelajarannya kosong tengah berkumpul di kantin termasuk salah satu geng pria yang terkenal anak orang kaya dan badboy nya kampus ini.
"Eh kalian tahu nggak tadi gue lihat junior cewek cantik banget bro. "Ucap pria yang bernama Brian.
"Serius loh?. "Tanya Chris.
"Serius gue, dia itu cantik banget pokoknya . Badannya tinggi bak model terus kulitnya putih bersih kayak kapas , ah pokoknya cantik banget deh. "Ucap Brian kembali.
"Gue jadi penasaran seperti apa tuh cewek. "Ucap Dhafin.
"Pokoknya lo harus lihat Dhafin dan gue yakin lo pasti bakal langsung suka sama tuh cewek. "Ucap Brian.
Dhafin Ravindra yang biasa di panggil Dhafin adalah pria paling tampan dan kaya di kampus ini , karena dia adalah salah satu anak dari seorang pengusaha batu bara ternama di negara ini.
Karena kekayaan orang tuanya dan ketampanannya membuat Dhafin menjadi pria yang selalu digandrungi oleh para wanita-wanita cantik.
Dhafin juga terkenal sebagai seorang playboy yang suka mempermainkan wanita dan tidak sedikit pula wanita yang bersedia naik ke atas ranjang Dhafin tanpa dipinta sekalipun hanya karena mereka ingin dekat dengan Dhafin.
Dhafin pun adalah orang yang selalu menghalalkan berbagai macam cara untuk mendapatkan apa yang di inginkan nya .
Dhafin Ravindra
Sampai jam istirahat tiba semua mahasiswa keluar dari kelasnya termasuk Andin.
Andi pergi ke kantin karena perutnya terasa lapar. Setelah sampai di kantin Andin langsung memesan makanan dan duduk agak pojokan seorang diri.
Dan tak lama makanan pesanan Andin sampai dan kantin pun semakin ramai karena memang sudah jam istirahat.
Saat Andin tengah menikmati makanannya ada tiga wanita yang menghampiri Andin sambil membawa makanan mereka.
"Hai boleh gabung nggak ?. "Ucap salah satu wanita itu pada Andin.
"Iya boleh duduk aja. "Jawab Andin tersenyum ramah pada mereka .
"Eh tunggu kayaknya kita satu kelas deh , iya enggak sih. "Ucap wanita tadi.
"Oh iya ya, tadi gue lihat lu di kelas. "Ucap yang liannya. " Kenalin nama gue Kyla. "Sambung cewek yang bernama Kyla sambil mengulurkan tangannya pada Andin.
"Andin ." Jawab Andin sambil menyambut uluran tangan Kyla.
" Gue Nafiza ."
" Andin ."
" Gue Zoya ."
"Andin ."
Setelah berkenalan mereka pun menikmati makanan mereka masing-masing diiringi canda dan tawa mereka .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!