Papa Sambung Idaman
BAB 1
Disore hari saat Salsa pulang kerja. Ia menemukan Rendy suaminya sedang bermesraan dengan Lusi selingkuhannya di kamar mereka.
Salsa
Apa yang sedang kalian lakukan disini?!
Salsa
Kenapa kamu bersama wanita ini lagi, Mas?!
Salsa sangat marah saat memergoki suaminya berselingkuh. Ini bukan yang pertama kalinya, tapi sudah yang kesekian kali.
Rendy
Dia jauh lebih cantik, dan lebih bisa menyenangkanku daripada kamu!
Rendy
Dasar istri tak berguna! 😏
Bukannya membela diri, Rendy malah meremehkan sang istri. Dia juga berbicara dengan nada tinggi pada istri sahnya tersebut.
Lusi
Kamu sudah tidak dibutuhkan lagi disini.
Melihat Rendy meremehkan Salsa, Lusi jadi makin besar kepala. Meski pada kenyataannya, dialah sumber dari segala masalah dan perusak rumah tangga orang.
Salsa
Dasar perempuan murahan! 😬😠
Saking geramnya, Salsa langsung menyerang Lusi lalu menjambak rambutnya. Rendy yang menyaksikan perkelahian antara kedua wanita itu segera melerainya.
Plak! Tamparan keras Rendy mendarat di pipi Salsa.
Salsa
Kamu jahat, Mas. Kamu lebih memilih perempuan jal*ng ini daripada aku. Aku tidak terima, Mas! 😭
Salsa memegangi pipinya yang terasa perih dan panas sambil menangis. Hatinya benar-benar sangat nyeri bagai tertusuk ribuan jarum karena perlakuan Rendy.
Salsa
Aku akan membuatmu membayar semua ini, Mas! 😠😭
Salsa benar-benar sangat marah. Dia berbicara sambil menunjuk-nunjuk Rendy.
Bu Ratna
Ada apa ini ribut-ribut?
Tiba-tiba bu Ratna datang menghampiri mereka. Wanita paruh baya itu adalah ibu mertua Salsa. Mamanya Rendy.
Bu Ratna
Oh jadi kamu sudah melihatnya, Salsa?
Bu Ratna
Baguslah. Harusnya sekarang kamu tahu diri.
Bukannya menasehati anak dan menantunya, bu Ratna malah makin memperkeruh suasana. Dia memang tidak pernah menyukai Salsa sebagai menantunya.
Sementara itu, seorang bocah 5 tahun yang masih belum mengerti apa-apa terlihat menghampiri dan memeluk lengan Salsa. Anak itu terlihat pucat dan sangat ketakutan. Namanya Haikal. Dia adalah anak dari hasil pernikahan Salsa dan Rendy.
Haikal
Ma. Mama kenapa berteriak? Haikal takut, Ma.
Salsa
Ayo, Sayang, kita pergi dari sini.
Salsa
Tidak ada lagi yang menginginkan kita disini.
Salsa meninggalkan rumah itu bersama Haikal. Mereka pergi tanpa membawa apapun kecuali pakaian yang melekat di tubuh mereka.
Haikal
Kita mau kemana, Ma?
Salsa
Mama juga tidak tahu, Sayang.
Salsa
Kamu ikut Mama saja kemanapun Mama pergi. 😢
Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Malam sudah mulai gelap, jam sudah menunjukkan pukul enam lewat empat puluh lima menit.
Jalanan yang mereka lewati sudah sepi. Tidak ada satu pun kendaraan yang lewat. Tidak ada pula tempat untuk berteduh kecuali sebuah pohon besar di pinggir jalan.
Salsa menangis sambil memeluk putranya. Dia merasa sangat sedih dan sakit hati meratapi nasibnya yang malang.
Salsa
😭 Maafkan Mama, Nak. Mama membuatmu menderita begini.
Haikal
Kenapa, Mama menangis? Haikal jadi ikutan sedih, Ma. 😢
Salsa
Mama tidak menangis.
Salsa
Ini bukan air mata Mama, ini cuma air hujan yang mengenai Mama.
Salsa mengusap air matanya sembari pura-pura tersenyum di hadapan Haikal.
Setelah sekitar sepuluh menit kehujanan, Salsa akhirnya melihat sebuah mobil melaju menuju ke arah mereka. Salsa pun memutuskan untuk meminta tumpangan. Barangkali pemilik mobil itu mau berbaik hati menolong mereka.
Salsa melambai-lambaikan tangannya di pinggir jalan sambil sebelah tangannya memeluk Haikal.
Aryesh
Kasihan sekali wanita itu.
Aryesh
Mereka pasti kedinginan.
Aryesh menghentikan mobilnya lalu membuka kaca pintu mobilnya.
Salsa
Beri kami tumpangan!
Salsa dan Haikal pun segera masuk ke dalam mobil Aryesh.
BAB 2
Setelah beberapa saat Aryesh melajukan mobilnya.
Haikal
Ma, Haikal kedinginan.
Salsa
Iya, Sayang. Mama tahu. 😢
Salsa menangis sambil memeluk Haikal.
Salsa
Maafkan Mama nak😭
*Batin*
Aryesh
Maaf, Mbak. Rumah, Mbak dimana?
Salsa
Saya tidak punya rumah, Mas.
*Menunduk*
Mendengar jawaban Salsa, Aryesh merasa kebingungan.
Aryesh
Terus, saya harus mengantar, Mbak kemana?
Salsa
Saya juga tidak tahu, Mas.
Mendengar hal itu Aryesh semakin kebingungan.
Aryesh
Memangnya keluarga, Mbak dimana?
Salsa
Keluarga saya cuma anak saya satu-satunya, Mas. 😢
Aryesh
Orang tua, Mbak atau saudara, Mbak kemana?
Salsa
Kedua orang tua saya sudah meninggal sejak saya masih gadis, Mas.
Salsa
Dan saya juga tidak punya saudara. Saya anak tunggal.
Aryesh
Jadi sekarang, Mbak tidak punya tempat tujuan?
Aryesh
Kasihan anaknya loh, Mbak sudah kedinginan begitu.
Salsa
Iya saya tahu, Mas tapi saya mau bagaimana lagi? 😭
Aryesh
Bagaimana kalau Mbak dan anak, Mbak menginap di tempat saya dulu untuk sementara waktu?
Aryesh
Ya ... sampai kalian punya tempat tinggal?
Salsa
Saya sangat berterima kasih kalau, Masnya tidak keberatan.
Salsa
Tapi saya takut, nanti istrinya, Mas marah kalau saya ikut pulang ke rumah bersama, Mas.
Aryesh
Tidak, jangan khawatir karena saya belum menikah.
Aryesh
Dan saya hanya tinggal seorang diri di apartemen saya.
Salsa
Baiklah kalau begitu.
Salsa
Saya bisa jadi pembantu di apartemen, Mas untuk sementara waktu kalau, Mas tidak keberatan.
Salsa
Sampai saya punya pekerjaan baru dan tempat tinggal untuk saya tempati bersama anak saya.
Aryesh
Baiklah. Terserah, Mbak saja. 😊
Setelah mobil melaju kurang lebih 30 menit, sampailah mereka di apartemen Aryesh. Sementara itu Haikal tertidur di dalam gendongan Salsa.
Aryesh
Oh iya. Nama, Mba siapa? Dari tadi saya belum tahu nama, Mba.
Salsa
Nama saya Salsa, Mas. Mas sendiri?
Aryesh
Oh iya, Salsa. Baringkan anakmu di sofa itu.
Aryesh
Kasihan dia sudah kedinginan dari tadi.
Salsa pun kemudian membaringkan Haikal di sofa. Sedangkan Aryesh masuk ke dalam kamarnya mengambil selimut dan dua lembar kemeja miliknya untuk dipakai Salsa dan Haikal.
Aryesh
Hanya ini yang aku punya.
Aryesh meletakkan barang-barang yang dia ambil tadi di atas meja ruang tamu dimana Salsa dan Haikal berada saat itu.
Aryesh
Aku tidak punya baju perempuan disini.
Aryesh
Gantilah bajumu dan baju anakmu dengan kemeja ini.
Salsa
Terima kasih, Mas Aryesh.
Aryesh
Mandilah dulu, supaya kamu tidak masuk angin.
Aryesh
Kamar mandinya ada di dalam kamar. Kamu pakai yang itu saja dulu karena kamar mandi dapur belum pernah terpakai sama sekali, jadi tidak ada apa-apa di dalam sana.
Aryesh
Coba bangunkan anakmu supaya dia juga bisa ikut mandi bersamamu.
Aryesh
Jangan sampai kalian sakit.
Salsa
Terima kasih atas perhatiannya, Mas. Saya sangat berhutang budi sama, Mas Aryesh.
Aryesh
Tidak. Tidak perlu sungkan.
Aryesh
Anggap saja ki berteman. 😊
Aryesh masuk ke dapur untuk menyiapkan makanan hangat untuk Salsa dan Haikal. Sedangkan Salsa membangunkan Haikal untuk mandi bersamanya.
Salsa dan Haikal sudah mandi dan berganti pakaian. Mereka mengenakan kemeja yang diberikan oleh Aryesh.
Salsa terlihat malu-malu karena kemeja yang dia kenakan panjangnya hanya sampai di pahanya, sedangkan baju yang dikenakan Haikal terlalu longgar dan kebesaran.
Salsa merasa malu sendiri melihat pantulan dirinya di cermin. Saat itu dia tidak mengenakan dalaman karena pakaiannya basah semua. Dia pun lalu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut yang diberikan oleh Aryesh tadi.
Tok tok tok. Aryesh mengetuk pintu kamar mandi.
Aryesh
Apa kalian sudah selesai?!
Aryesh
Kalau begitu cepatlah keluar!
Aryesh
Aku sudah menyiapkan mie hangat untuk kalian berdua!
Salsa
Baik, Mas! Kami akan segera keluar!
Salsa
Ayo, Sayang kita keluar.
Aryesh
Hanya ini yang bisa aku suguhkan untuk kalian.
Aryesh
Makanlah selagi hangat.
Salsa
Maaf, kami sudah merepotkan, Mas Aryesh.
Aryesh
Sudah ku bilang, jangan sungkan.
Aryesh
Mulai sekarang kita berteman😊
Haikal
Ma, Om itu siapa, Ma?
Haikal
Kenapa kita ada di rumahnya?
Salsa
Itu, Om Aryesh sayang.
Salsa
Om Aryesh tadi yang sudah menolong kita😊
Haikal
Berarti Om Aryesh orang baik, Ma.
Salsa
Tentu saja, Sayang. Dia orang yang sangat baik. 😊
Aryesh
Ayo, kalian makanlah, nanti keburu dingin.
Salsa dan Haikal pun menyantap mie hangat yang disuguhkan Aryesh.
BAB 3
Saat mereka tengah menyantap mie hangat yang disuguhkan oleh Aryesh.
Aryesh hanya memperhatikan mereka. Dia sudah makan di luar setelah dia tadi pulang kantor.
Haikal
Ma, kenapa tadi papa memukul Mama? Kenapa papa jahat, Ma?
Salsa tersedak. Dia tidak menyangka anaknya melihat kejadian itu.
Salsa
Cepat habiskan makananmu, Sayang.
Salsa
Nanti kita tidur setelah ini. Yah. 😊
Haikal
Jawab pertanyaan Haikal dulu, Ma.
Haikal
Siapa tante yang bersama papa tadi?
Salsa
Sayang ... cepat habiskan makananmu.
Salsa
Kamu masih kecil dan belum tahu apa-apa.
Salsa
Nanti Mama akan ceritakan setelah kamu tumbuh besar dan sudah bisa mengerti semuanya. Yah, Sayang. 😊
Haikal
Baiklah, Ma. Aku akan makan yang banyak agar aku cepat besar. 😀
Salsa
Oh, Sayang anak Mama yang pintar. 😘
Haikal
Ma, tapi kenapa nenek juga tidak suka sama kita, Ma?
Haikal
Mama dan Haikal salah apa? Haikal 'kan tidak nakal, Ma.
Salsa
Sayang. Kamu belum mengerti apa-apa. 😔
Salsa
Ayo cepat habiskan makananmu.
Salsa
Anak, Mama yang pintar. 😘
Aryesh
Oh jadi seperti itu rupanya. Kasihan sekali kalian.
*Batin*
Setelah mereka kenyang. Salsa menidurkan Haikal di sofa.
Aryesh sudah masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat.
Salsa bersandar di sofa sambil menangis mengingat-ingat kejadian tadi sore.
Salsa
Awas kamu mas! Aku akan membalasmu. 😭
*Batin*
Salsa
Sampai tadi sore aku masih sangat mencintaimu. Tapi sekarang aku sangat membencimu. 😠
*Batinnya seraya mengepalkan tangan*
Salsa
Cih. Kamu dan ibumu memang tidak pernah memperlakukan aku dan Haikal dengan baik.
*Batin*
Salsa
Padahal Haikal anak kandungmu sendiri.
*Batin*
Aryesh keluar kamar tanpa disadari oleh Salsa.
Aryesh
Salsa. Kenapa kamu belum tidur?
Aryesh
Ini sudah tengah malam.
Aryesh
Aku mendengar kamu menangis dari tadi.
Salsa menyeka air matanya dan bangkit dari duduknya. Dia merasa bersalah karena telah mengganggu istirahat si pemilik rumah.
Salsa
Saya sudah mengganggu istirahat, Mas Aryesh. 😔
Aryesh
Tidak. Saya tadi memang belum tidur.
Aryesh
Saya mengerjakan pekerjaan kantor.
Aryesh
Saya keluar untuk mengambil air minum.
Salsa
Oh, kalau begitu saya mau tidur dulu, Mas.
Salsa berjalan menuju sofa yang satunya.
Aryesh
Mm ... Salsa apa kamu tidak mau berbagi cerita masalahmu denganku?
Salsa
Apa tidak apa-apa, Mas?
Aryesh
Tidak. Tidak apa-apa.
Aryesh
Saat kamu mencurahkan isi hatimu, kamu pasti akan merasa lebih lega.
Aryesh
Mari bercerita sambil minum kopi.
Mereka pun lalu duduk berseberangan di meja makan dengan sebotol kopi instan di hadapan mereka masing-masing.
Sebenarnya Salsa merasa malu dan canggung pada Aryesh. Karena biar bagaimana pun mereka baru saja bertemu dan saling mengenal beberapa jam yang lalu. Salsa masih menganggap Aryesh sebagai orang asing.
Aryesh memutuskan untuk membuka pembicaraan duluan karena sedari tadi Salsa hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya.
Aryesh
Mm ... Salsa. Apa benar yang dikatakan Haikal tadi?
Salsa
Iya. Itu semua benar, Mas. 😢
Aryesh
Oh, kasihan sekali kalian. 😯
Aryesh menghampiri Salsa dan duduk di sampingnya.
Aryesh
Menangislah kalau itu bisa membuatmu lega.
Aryesh
Apa kamu tidak mau berbagi cerita denganku?
Salsa tidak menjawab. Ia semakin menangis sejadi-jadinya.
Aryesh
Baiklah kalau kamu masih belum mau menceritakannya padaku.
Aryesh
Aku pinjamkan bahuku untuk bersandar.
Salsa masih tidak berkata apa pun. Yang dia lakukan hanya terus menangis.
Aryesh merasa kasihan padanya. Ia menyandarkan salsa pada bahunya.
Salsa menangis sampai akhirnya dia tertidur. Dia tertidur sambil bersandar di bahu Aryesh.
Aryesh menggendongnya dan meletakkannya di sofa dengan sangat pelan.
Aryesh menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Salsa.
Aryesh
Kasihan sekali kamu Salsa.
*Batin*
Aryesh menatap wajah gadis itu dengan lekat dan dari jarak yang sangat dekat.
Aryesh
Padahal kamu masih terlihat sangat muda dan ...
Aryesh
Tapi, sepertinya kurang terawat.
Aryesh
Mungkin karena itu suamimu bermain serong dengan wanita lain.
Aryesh
Cih, dunia ini sangat kejam. 😏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!