NovelToon NovelToon

Antara Cinta Dan Dilema Hati

Eps. 1 (Hidup Kedua ku)

Leddyna Kahn terkejut melihat wajah asing di depannya, yang ia tahu bahwa ia kecelakaan tertabrak mobil setelah ia pulang bekerja. Leddyna terus memandangi wajah cantik yang terpantul di cermin ia bingung sambil memiringkan kepala nya, "apakah ini aku? Tanya Leddyna "Cantik sekali!".

Tiba tiba saja ia mendengar suara orang asing yang mengajaknya berbicara.

"anda sudah sadar, Yang Mulia ?"tanya orang tersebut kepada nya sambil membawa makanan untuk nya.

Ia kebingungan melihat penampilan nya "kenapa dia memakai seragam pelayan"tanya batin Leddyna. Ia bergegas jalan menuju orang tersebut sambil bertanya "maaf, ini dimana ya?" tanya Leddyna

Orang tersebut bingung dengan Leddyna "Yang Mulia, tolong jangan bercanda" jawab Pelayan tersebut.Orang itu justru makin membuat Leddyna tambah kebingungan "hah? Siapa yang bercanda? Aku serius"

Kali ini orang tersebut menjawab pertanyaan Leddyna dengan lembut "Yang Mulia... ini adalah negara yang Yang Mulia pimpin, 'KEKAISARAN DELONIX REGIA yang di pimpin oleh Yang Mulia sendiri, kaisar wanita pertama 'Kaisar Agniasri de delonix regia' Kaisar kami yang terhebat yaitu anda sendiri Yang Mulia".

Seketika Leddyna terkejut diam membeku  karena ia menyadari bahwa ia telah merasuki tubuh si antagonis dalam novel ' Cinta Tanpa Dikatakan' yang selama ini ia baca.

Kini ia tahu bahwa identitas nya sekarang bukanlah menjadi Leddyna Kahn lagi, kini ia memiliki identitas sang tokoh antagonis yaitu kaisar Agniasri de delonix regia. "Kali ini, di kehidupan ini aku harus bisa bertahan hidup!" Kata batin Agniasri dengan tekad yang kuat.

#note : Leddyna bukanlah lagi Leddyna tapi Agniasri.

Seraya duduk di kursi yang ada didepan nya Agniasri memegang kepala nya dengan tenang dan memikirkan bagaimana ia akan bisa bertahan hidup di kehidupannya yang kedua ini, lalu orang tersebut khawatir akan kesehatan Agniasri orang itu tidak tahu harus berbuat apa. Dengan posisi duduk yang berantakan dan suasana ruangan yang hening justru membuat Agniasri semakin frustasi, meskipun tanpa riasan yang menor wajah Agniasri tetap lah cantik karena dari awal wajah Agniasri memanglah cantik.

Dalam novel 'Cinta Tanpa Dikatakan' wajah Agniasri tergambar jelas di dalam kisah hidup nya, Agniasri memiliki wajah putih mulus, matanya yang indah berwarna biru sebiru laut, tubuh ramping namun berisi, dan rambut pirang sekilau emas.

Agniasri tahu akhir hidup sang antagonis memanglah sangat mengenaskan, untuk menghindari alur tersebut Agniasri tidak boleh sampai jatuh cinta kepada sang tokoh utama pria. Kini pikiran Agniasri sudah tenang, kini yang harus ia lakukan adalah menjalani hidup dan menikmati semua kekayaan yang ia punya tanpa memikirkan apa yang harus ia lakukan jika ia langsung berhadapan dengan sang tokoh utama pria.

"maaf dharma, sepertinya saya telah kehilangan ingatan saya" ungkap Agniasri

Karena khawatir akan kondisi Agniasri, Dharma bergegas pergi dari hadapan Agniasri untuk menemui dokter.

"Kalau begitu saya akan segera memanggil dokter"

Menyadari tindakan Dharma, Agniasri langsung menghentikan Dharma dengan dalih tidak mau membuat semua orang khawatir "Dharma, jangan! Jangan panggil dokter, aku tidak mau sampai membuat semua orang disini khawatir" perintah Agniasri

"Baiklah Yang Mulia" jawab dharma

Agniasri tahu bahwa didalam novel 'CINTA Tanpa Dikatakan' Agniasri adalah Kaisar dari negara yang besar, Kaisar Agniasri memiliki satu anak dari pernikahan sebelumnya dengan 'Marquees Peony' yang bernama Azalea peony de Delonix Regia. Begitu juga dengan sang tokoh utama pria, sang tokoh utama pria adalah raja dari negara besar setelah 'Kekaisaran Delonix Regia' yaitu 'Kerajaan Coelogyne Asperata' yang dipimpin oleh sang tokoh utama pria bernama Raja Nareswara De Coelogyne Asperata.

Raja Arjuna  juga memiliki seorang anak dari pernikahan sebelumnya dengan mendiang Ratu Kenanga yang mereka berinama 'Aksaka Abimanyu De Coelogyne Asperata. Setelah 6 tahun mendiang Ratu Kenanga meninggal dunia, Raja Arjuna menikah lagi dengan si antagonis wanita untuk menghindari pernikahan politik. Sama seperti itu Kaisar Agniasri berniat menerima lamaran pernikahan Raja Arjuna untuk menghindari pernikahan politik juga.

Setelah memikirkan itu semua, tiba tiba saja terdengar suara perut keroncongan "nona Dharma, sepertinya saya lapar, apakah ada makanan?" tanya Agniasri

"Ini Yang Mulia, saya telah menyiapkan makanan yang enak untuk Yang Mulia" jawab dharma seraya menyajikan makanan pada Agniasri

"Terimakasih" ucap Agniasri tersenyum lembut

"Ugh!, tidak enak sekali!" Batin Agniasri

Agniasri merasa tidak enak badan setelah makan masakan itu "nona Dharma, seperti nya saya tidak lapar"

"Yang Mulia, tolong bicara dengan santai saja dengan saya. Begitu juga dengan orang yang posisi nya lebih rendah dari anda seharusnya anda juga terbiasalah bicara informal ya..." pinta Dharma

"Baiklah"

"Dan juga tadi anda bilang anda lapar, kenapa sekarang mendadak kenyang?" tanya Dharma "Anda harus makan Yang Mulia" pinta Dharma pelayan pribadi Agniasri

"Aku mau makan makanan yang lain" pinta Agniasri

"Baiklah, akan saya siapkan"

Kini urusan dharma dengan Agniasri telah selesai, Dharma pun bergegas meninggal kan Agniasri. Sebelum Dharma pergi Agniasri meminta tolong kepada Dharma untuk segera menyiapkan bahan untuk memasak.

"Dharma tunggu! Dharma segera siapkan bahan masakan!". Pinta Agniasri

"Untuk apa Yang Mulia?" tanya Dharma

"Sudah! Lakukan saja!"

"Baik, akan saya siapkan" jawab dharma dengan posisi kepala menunduk hormat pada Agniasri

Agniasri bersiap siap untuk memasak makanan yang enak untuk putrinya, lalu tiba tiba saja sang koki dapur datang terkejut sambil menghentikan Agniasri "Yang Mulia jangan! Apa yang sedang lakukan? Biar saya saja yang memasak" ujar sang koki

Raut wajah koki panik dan khawatir, melihat sang koki dapur Agniasri memberi tahu niat baik nya dengan lembut "tidak apa, biar aku saja yang memasak hari ini" pinta Agniasri dengan lembut

"Kau tidak perlu khawatir koki, aku baik baik saja" jawab Agniasri

"Baiklah"

Setelah persiapan yang matang Agniasri pun mulai menyiapkan bahan dan mulai memasak, lalu putri Azalea datang menghampiri Agniasri "ibu, rupanya ibu ada disini" ucap putri Azalea seraya menghela nafas.

Melihat tampilan ibunya Putri Azalea kebingungan sambil bertanya "apa yang sedang ibu lakukan?" tanya Putri Azalea

"Lagi memasak makanan yang enak untuk kita makan nanti, ayo kita masak bersama! Makin ramai semakin seru!" Jawab Agniasri sambil tersenyum didepan putri nya

"Ayo!" Ajak putri Azalea dengan raut wajah gembira

Agniasri senang karena sekarang ia sudah tidak sendirian lagi, kini ia dikelilingi oleh orang orang tersayang Ia tersenyum bahagia karena bisa melihat putri Azalea. Ia terus memandang ke arah putri nya Agniasri dan berkata didalam hatinya "meskipun Azalea bukan darah daging ku, akan aku beri kasih sayang yang melimpah seperti  anak ku sendiri, ku anggap dia seperti darah daging ku sendiri " batin Agniasri didalam hatinya

Selesai memasak Agniasri dan Azalea pergi sambil membawa makanan yang sudah siap menuju ke meja makan.

"Ibu, coba cicipi ini! Ini Azalea sendiri yang memasak nya!" ungkap putri Azalea

"Hmmmm...enak sekali masakan putri ibu" puji Agniasri

"Terimakasih" ucap Azalea

Agniasri bersyukur karena ia kini telah bersama keluarga kecilnya Ia bahagia karena bisa memiliki seorang putri yang cantik dan menggemaskan.

"Ibu, ibu apa benar hilang ingatan?" tanya Putri Adiwidya "apa ibu ingat saya?" tanya Putri Azalea dengan nada sedih

Mendengar kata itu membuat hati Agniasri sakit tersayat sayat meskipun begitu Agniasri tidak mau membohongi sang putri "memang benar, meskipun begitu ibu tetap ingat kamu kok walaupun sedikit" jawab Agniasri dengan lembut

Didalam hatinya Agniasri sangat bahagia dan  sedikit  merasa bersalah kepada Azalea, ia takut Azalea membencinya setelah ia tahu bahwa ia bukanlah Agniasri yang asli.

"Bolehkah aku merasakan sedikit kebahagiaan ini?" tanya batin Agniasri

"tapi aku takut kehilangan Adiwidya setelah ia tahu bahwa aku bukanlah Kaisar Agniasri yang asli ibunya"

Melihat sang ibu terus melamun membuat Azalea khawatir sambil berkata "ibu, ibu baik baik saja? " tanya Azalea kepada Agniasri

Agniasri tahu sebentar lagi adalah hari ulang tahun sang putri Azalea sekaligus debutante putri Azalea di kekaisaran ini.

Dengan lembut Agniasri bertanya kepada sang putri "Putri ku, besok adalah hari ulang tahun mu di hari ulang tahun mu besok kamu mau hadiah apa dari ibu? " tanya Agniasri

Mendengar itu putri Azalea tidak segan segan mengatakan keinginan nya yang sebenarnya kepada Agniasri "ibu, apakah Azalea boleh jujur? " tanya Azalea "sebenarnya saya telah bertemu dengan seorang anak misterius tadi malam"

"siapa anak itu?" tanya Agniasri penasaran

"entahlah, Azalea sendiri juga tidak tahu. Dia bilang  katanya di kota paman ada sebuah toko buku yang ceritanya katanya seru dan asyik, ibu sebenarnya dihari ulang tahun saya besok saya ingin ibu membeli kan saya beberapa buku cerita disana" jawab Azalea

Ternyata Azalea suka sekali sama buku" batin Agniasri

"baiklah" kata Agniasri sambil menganggukkan kepala

"ibu, sebelum itu apakah ibu mau menemani saya kesana malam ini? " pinta Azalea

Agniasri senang karena Azalea mulai sedikit terbuka padanya,  di cerita novel aslinya sang putri Azalea takut kepada Agniasri semenjak kematian mendiang suaminya marquees peony Agniasri sering sekali marah dan emosi kepada siapapun itu walaupun kepada putrinya sendiri.

Meskipun besok adalah hari ulang tahun sang putri Azalea, Agniasri tidaklah lupa bahwa di cerita novel aslinya besok adalah hari dimana sang tokoh antagonis pertama kali bertemu dengan sang tokoh utama pria di aula pesta kekaisaran. Setelah sang antagonis dan sang tokoh utama pria bertemu di aula pesta sang tokoh utama pria menawarkan sedikit keuntungan kepada Agniasri sang antagonis yaitu tawaran menikah kontrak selama setahun. Di cerita novel aslinya sang antagonis tanpa pikir panjang menerima tawaran tersebut sampai ia terjebak oleh sang tokoh utama pria, karena perbuatan jahatnya Agniasri kepada sang tokoh utama wanita Agniasri kena hukuman mati dan putri Azalea diasingkan ke daerah terpencil dan tidak mendapatkan hak dan keadilan sedikit pun.

"ibu, kenapa? " tanya Azalea "apakah masakan Adiwidya tidak enak dilidah ibu?"

Agniasri tersenyum "tidak kok, ini enak sekali. Terimakasih sayang! " jawab Agniasri sambil tersenyum bahagia

Mendengar jawaban sang ibu Tuan Putri Adiwidya juga ikut senang mendengar nya, Tuan Putri Azalea bahagia karena ibunya telah kembali menyayangi nya.

Pada malam harinya Agniasri sudah berjanji kepada putrinya bahwa di malam ini Ia akan menemani putri Adiwidya membeli buku di kota Lilium milik sepupunya. Sebelum ia dan putri Azalea berangkat Agniasri dan Azalea bersiap siap diruang ganti keluarga kekaisaran. Azalea merintih kesakitan "hiks, ibu ini sesak sekali" ungkap Putri Azalea sedih

Melihat raut wajah Azalea yang sedih Agniasri tidak tega dan menyuruh para pelayan untuk melonggarkan korset pakaian yang dikenakan Adiwidya "pelayan, tolong longgarkan sedikit korset putri ku!" perintah Agniasri

"Baik, yang mulia" jawab para pelayan

Mata Agniasri lega melihat putri Adiwidya yang tidak sedih lagi ia senang karena bisa menemani putri nya pergi keluar kastil kerajaan. Persiapan pun selesai Agniasri dan Adiwidya bergegas keluar menuju ke kereta kuda, bagi Agniasri putri nya adalah segalanya dan dunianya. Setelah sampai di luar ia terkejut melihat dua orang pemuda yang sedang menunggu nya.

Agniasri matanya menyipit "Siapa mereka?" tanya batin Agniasri "kenapa mereka berdiri di samping kereta kuda keluarga kekaisaran?"

Melihat ibunya yang diam tanpa kata Adiwidya bertanya kepada Agniasri "ibu, ada apa?" tanya Putri Azalea

"Hah? Tidak ada apa apa kok sayang" jawab Agniasri dengan lembut

Agniasri bingung dan bertanya "Lea, siapa mereka?" tanya Agniasri kepada putrinya

Melihat tampilan luar kedua pemuda tersebut Agniasri sadar bahwa mereka adalah kedua pemeran utama pria yang lain yaitu ksatria Arjuna dan Ksatria Manggala. Ksatria Manggala adalah teman ksatria Arjuna sekaligus sepupu Agniasri dari pihak ayah. Kaisar terdahulu mempunyai seorang adik perempuan, adik perempuan kaisar terdahulu adalah ibu kandung dari ksatria Manggala.

"Hey, kalian berdua kenapa diam saja?" tanya ksatria Manggala "Ayo kita berangkat!" Ajak ksatria berangkat ke tempat tujuan

Tuan putri Azalea dan Kaisar Agniasri bergegas pergi ke kereta "Ya kak" jawab Agniasri

Agniasri memiringkan kepala nya karena bingung Agniasri bertanya kepada ksatria Manggala "kak, kakak mau ikut kami?" tanya Agniasri

"Hah? Untuk apa aku ikut?" tanya ksatria Manggala "aku diperhatikan bibi untuk menemani kalian bertiga!" Jawab ksatria Manggala

"Oh"

Ksatria Arjuna berdeham mengingatkan ksatria Manggala untuk memanggil bibinya dengan sebutan ibu suri.

Ksatria Manggala menggaruk kepalanya dan menjawab "Maaf kan aku" jawab ksatria Manggala

Di dalam novel asli 'Cinta Tanpa Dikatakan' ksatria Manggala salah satu karakter tokoh utama pria yang memiliki wajah rupawan, rambut berwarna biru tua sebiru langit malam, wajah putih mulus, tubuh tinggi sedikit berotot, dan warna pupil mata yang sama seperti sang kaisar Agniasri yaitu mata berwarna biru muda sebiru laut yang indah. Sedangkan ksatria Astama memiliki wajah tampan, memiliki kulit warna sawo matang, pupil mata hitam sayu, dan tubuh tinggi kekar.

Agniasri melihat wajah ksatria Arjuna dari samping kereta kuda di dalam hati nya Agniasri seketika mulai terpesona oleh wajah rupawan yang ksatria Arjuna miliki. Agniasri terus menerus memandang ke arah ksatria Astama "tampan juga" batin Agniasri

Ksatria Arjuna merasa terganggu dengan tatapan Agniasri ia mulai merasa terusik, karena merasa tidak nyaman Astama

bertanya kepada Agniasri "Yang Mulia, apa ada yang salah dari saya?" tanya ksatria Arjuna

"tidak ada" jawab Agniasri sambil tersenyum lembut

Ksatria Arjuna adalah ksatria pelindung keluarga kerajaan. Ia ramah, gagah, berani dan bertanggung jawab. Karena ksatria Arjuna memiliki bakat pedang yang hampir menyamai Manggala, Agniasri memilih ksatria Arjuna sebagai ksatria pelindung nya dan putri Azalea. Saat ini ksatria Manggala sedang bertugas menemani kaisar Agniasri di luar kastil kekaisaran, sekarang ksatria Astama dan Agniasri sedang berkunjung ke panti asuhan dekat ibu kota Delonix.

"Ksatria Arjuna" panggil Agniasri

"Yang Mulia, panggil saja saya 'Arjuna' bukan ksatria Arjuna" pinta ksatria Astama "saya tahu bahwa saya ini hanyalah seorang ksatria pelindung yang berasal dari kalangan rakyat jelata saya mohon jangan bersikap formal" pinta ksatria Arjuna dengan raut wajah yang sedih

Mendengar perkataan nya Agniasri sedih karena ksatria Astama merendahkan diri nya sendiri.

Agniasri tersenyum lembut sambil berkata "Ksatria As, jangan lah begitu kepada diri mu sendiri Astama, berbangga lah karena kau lah yang aku pilih sebagai ksatria pelindung ku" kata Agniasri dengan lembut seraya memegang pundak ksatria Astama dengan lembut

"Baiklah Yang Mulia" jawab ksatria Astama

Agniasri senang karena bisa pergi dengan ksatria Arjuna, malam pun telah tiba Agniasri dan ksatria Arjuna bergegas pergi ke kereta kuda "ayo As!" ajak Agniasri

"Baik" jawab ksatria Astama

"Hati hati nona peri" ujar anak anak panti sambil melambaikan tangan

"Ya" jawab Agniasri dengan lembut

20 menit kemudian...di tengah perjalanan pulang, suasana hening seketika. Karena merasa tidak nyaman Agniasri mencoba mengajak ksatria berbicara di dalam kereta kuda "Astama, apakah kamu senang pergi dengan ku?" tanya Agniasri kepada ksatria Astama

"Baginda, tumben sekali berkunjung ke panti asuhan?" tanya ksatria Astama "semenjak kepergian tuan marques Baginda tidak pernah sekalipun pergi ke ibu kota, setiap kali ada kesempatan Baginda selalu menghabiskan waktu pergi ke area peperangan" ujar ksatria Astama

"Memang benar sih" batin Agniasri

Agniasri tahu bahwa didalam novel 'cinta tanpa dikatakan' Agniasri si antagonis tidak pernah sekalipun pergi berkunjung ke panti asuhan, ia selalu menghabiskan waktu dengan bekerja atau pergi ke area peperangan.

Ksatria Astama tersenyum "tapi saya senang karena Baginda sudah berubah sekarang, selama ini saya tidak pernah melihat senyuman dari tuan putri" ujar ksatria Astama

Mendengar perkataan Astama, Agniasri juga ikut bahagia. Agniasri tersenyum lembut sambil berkata "iya yang kamu katakan itu benar, aku senang karena bisa melihat senyuman putri lagi. Azalea adalah putri ku yang berharga tidak ada yang bisa menandingi kecantikan dan kebaikan putri ku."

"Baginda, saya sudah lama sekali menjadi ksatria pelindung di kekaisaran ini, saya juga sudah lama mengenal anda Baginda" ucap ksatria Astama

"Iya, yang kamu ucapkan itu benar sekali" jawab Agniasri

Disepanjang perjalanan Agniasri dan ksatria Arjuna tertawa bersama, mengobrol, dan saling berbagi cerita.

Tiba tiba di tengah perjalanan Agniasri hampir terjatuh di pelukan ksatria Astama. Agniasri panik "Oh, maafkan aku" ucap Agniasri

Melihat bibir Agniasri yang cantik membuat jantung ksatria Astama berdebar kencang "tidak apa kok" jawab ksatria Astama

Karena khawatir akan keadaan ksatria Astama Agniasri bertanya kepada nya "Apa kamu terluka?" tanya Agniasri

"Saya tidak terluka Baginda" jawab ksatria Astama

Agniasri tahu bahwa didalam novel aslinya seharusnya ksatria Arjuna tertawa bersama dan berbagi cerita bersama tokoh utama wanita bukan lah bersama tokoh antagonis wanita. Beberapa lama kemudian sampai lah Agniasri dan ksatria Arjuna di kastil 'Delonix'

"Terimakasih" ucap Agniasri

Karena status nya sebagai ksatria pelindung ksatria Arjuna tidak mempunyai hak untuk mencintai seorang bangsawan, karena status nya yang berasal dari kalangan rakyat jelata ia tidak pernah bisa memiliki cinta dari sang kaisar. Ksatria Arjuna tersenyum lembut

"melihat nya tersenyum bahagia seperti ini saja sudah cukup bagi ku" batin ksatria Astama

Eps. 2 (Hari yang melelahkan)

Di cerita novel asli Agniasri sudah berkali kali di tawarkan oleh para bangsawan untuk menikah lagi tetapi berkali kali juga Agniasri tetap tidak mau mendengarkan para bangsawan ia tahu bahwa para bangsawan tidak tulus kepada Agniasri yang para bangsawan ingin kan adalah salah satu keturunan nya bisa menikah dengan sang kaisar dan mendapatkan kekuasaan yang lebih tinggi dengan menikah kan kembali Agniasri dengan putra mereka.

Di aula istana para bangsawan datang lagi ke hadapan Agniasri "Baginda, saya mau anda menikah dengan putra saya." pinta tuan baron meloddy

Agniasri menghela nafas panjang "ini sudah ke berapa kali ini?" tanya Agniasri "kan aku sudah bilang, untuk sekarang ini aku masih belum minat untuk menikah lagi!"

Agniasri memberi kode ke ksatria Astama untuk mengusir para bangsawan ke keluar istana. Ksatria Astama mengangguk dan menjawab "baik, Baginda." jawab ksatria Astama

"Ibu, ibu tidak apa?" tanya Putri Azalea karena khawatir

"Jangan khawatir, ibu baik- baik saja." jawab nya

Di dalam hati putri Azalea sedih melihat raut wajah ibunya yang terus menerus menghela nafas panjang setiap para bangsawan, datang ke istana "saya juga sudah letih ibu melihat dan mendengar mereka selalu menawarkan putra mereka kepada ibu, saya sedih." batin Putri Azalea

"Azalea putri ku, ayo kita ke dapur lagi!" Ajak Agniasri dengan wajah tersenyum lembut sambil mengedip kan matanya

Tuan putri Azalea mengangguk kan kepala "Ya." jawab putri Adiwidya yang tersenyum bahagia

Sambil berjalan ke dapur di dalam hati Agniasri berkata "dasar para bangsawan merepotkan banget meladeni mereka semua kiranya ada urusan penting apa ternyata urusan ngga penting, aku tahu bahwa didalam novel aslinya juga begitu. Menyebalkan!" batin Agniasri

Di tengah perjalanan ke arah dapur ksatria Arjuna datang melapor "Baginda, mereka semua sudah saya keluarkan dari istana" ujar ksatria Astama dengan menundukkan kepala nya

"Bagus, aku suka kinerja mu Astama, Kau memang Kstaria terbaik ku." puji Agniasri

Ksatria Astama tersenyum lembut melihat sang kaisar. Melihat reaksi ksatria Astama wajah Agniasri merona, "ehem, ksatria Astama ada apa? Kenapa kamu tersenyum?" tanya Agniasri kepada ksatria Astama

Sebelum ksatria menjawab putri Azalea menyela pembicaraan "maaf, ibu ayo kita cepat cepat ke dapur!" Ajak putri Azalea sambil menyeret tangan Agniasri

Di dapur Agniasri memasak dan mengeluh "apa apaan mereka itu! Berani sekali mereka menyuruh ku menikah dengan anak mereka! Mereka kira aku ini murahan apa..?" Keluh Agniasri

Mendengar omongannya Azalea merasa sedih, Azalea menurunkan alisnya dan bergumam "gara gara mereka suasana hati ibu menjadi suram." gumam Azalea seraya memotong wortel

"Nak, hati hati memotong nya." pinta Agniasri

"Iya, baik ibu." jawab Azalea

Tiba tiba suasana menjadi hening seketika setelah ksatria Manggala datang melapor "Agni, tuan duke roses datang ingin bertemu." ungkap Manggala

Mata Agniasri terbelalak kaget "apa? lagi?" tanya Agniasri

"Ibu, ibu tidak perlu kesana. Biar saya saja yang kesana." kata Azalea

"Ya. Manggala! Temani Azalea!" Perintah Agniasri kepada ksatria Manggala

"Ya, baiklah." jawab ksatria Manggala dengan raut wajah musam nya

Kini Agniasri mulai kesal kepada para bangsawan dan pengikutnya, setiap ada kesempatan mereka selalu menawarkan putra mereka kepada Agniasri. Agniasri tahu bahwa didalam novel aslinya juga begini.

Bagi nya kini putri nya lah harta berharga nya, tidak ada lagi harta berharga selain Tuan Putri Azalea.

Sejam kemudian Azalea datang mengomel "apa apaan dia itu! Sudah ku bilang tidak ya tidak!" Ujar Azalea dengan raut wajah musam nya

Pada paginya para bangsawan datang lagi ke hadapan Agniasri di aula istana "tidak!" Jawab Agniasri sambil menggelengkan kepala

Paginya lagi para bangsawan datang lagi ke hadapan Agniasri di aula istana "tidak!" Jawab Agniasri sambil menggelengkan kepala nya

Paginya lagi dan paginya lagi para bangsawan datang ke istana. Agniasri marah, Agniasri melotot "cukup! Ku bilang tidak ya tidak!" Jawab Agniasri dengan nada marah dan raut wajah kesal

"Ibu..." batin Putri Azalea dengan raut wajah sedih nya

Raja Arjuna adalah seorang ayah yang baik dan bijaksana. Di dalam novel asli nya raja Arjuna sangat menyayangi putranya. Didalam ruangan yang hening raja Arjuna bekerja lalu tibalah sang sekretaris datang melapor dokumen "Baginda, ini ada undangan dari kekaisaran barat." ungkap sekretaris Riri

Di dalam novel asli nya kekaisaran 'Delonix Regia terletak di bagian benua barat sedangkan kerajaan 'Coelogyne Asperata' terletak di bagian benua timur. Di dalam novel asli nya para penduduk dari kekaisaran 'Delonix Regia' menyebut kerajaan 'Coelogyne Asperata' dengan sebutan kerajaan timur dan sedangkan penduduk kerajaan 'Coelogyne Asperata' menyebut kekaisaran 'Delonix Regia' dengan sebutan kekaisaran barat.

Sang sekretaris menaruh undangan itu diatas meja kerja sang raja, melihat reaksi atasannya yang acuh tak acuh sang sekretaris merasa kesal ia menaikkan alisnya dan berkata kasar kepada raja Arjuna "woi, gila kerja! Lihat ada undangan dari kekaisaran barat!" Ungkap sekretaris Riri sambil meneriakkan suaranya

Meskipun di teriaki sang sekretaris Narendra tetap saja bersikap acuh tak acuh. Arjuna melirik ke araoh undangan "apa ini Riri?" tanya raja Arjuna

Sang sekretaris menghela nafas panjang "entahlah, saya juga tidak tahu" jawab Riri

"Kalau tidak ada urusan kerja sana!" Perintah Raja Arjuna

"Ya tuhanku, kuatkanlah kesabaran hamba..." batin tangis Riri

Sementara itu di kekaisaran Agniasri dan para dayang nya sibuk mempersiapkan diri untuk acara besok.

Azalea bertanya kepada Agniasri "ibu, apakah saya cocok pakai ini untuk acara besok pagi?" tanya Putri Azalea

Agniasri terdiam seketika "waah, putri ku cantik sekali." ungkap Agniasri

Pipi Azalea memerah "Terimakasih." ucap putri Azalea

Paginya pun tiba tibalah saatnya hari penobatan sang putri "wahai rakyat ku, ku umumkan putri Azalea De Peony Delonix Regia menjadi Putri Mahkota di kekaisaran ini! Putri ku jadilah pemimpin yang adil dan bersinar lah di kekaisaran ini! Hidup bintang Delonix Regia!" Ungkap Agniasri di depan para bangsawan

10 jam pun telah berlalu, kini tidak ada tanda tanda kedatangan sang tokoh utama pria ia tahu bahwa di dalam novel asli nya sang tokoh utama pria dan sang antagonis wanita pertama kali bertemu di acara penobatan sang putri, Agniasri menyadari bahwa ada sedikit perubahan semenjak ia masuk ke dalam novel.

Agniasri melihat ke kanan dan ke kiri "apa si tokoh utama pria nya tidak datang ya?" tanya batin Agniasri

"Ibu, ibu sedang mencari siapa?" tanya Putri Azalea

Agniasri menjawab "tidak ada." jawab Agniasri dengan lembut

Di kerajaan dan di tempat ruang kerjanya Arjuna tetap sibuk dengan pekerjaan nya.

"Dasar gila kerja! Aku berharap semoga saja ada seorang wanita yang bisa mengubah nya" Batin sang sekretaris

Arjuna tiba-tiba bersin, "Riri, apa kamu membenci ku?" tanya raja Arjuna

Sang sekretaris terkejut dan dengan paniknya sang sekretaris menjawab "apa? Tidak! Saya tidak membenci anda paduka!" jawab sang sekretaris

Sementara itu di kekaisaran Agniasri menyambut ramah para tamu undangan "selamat datang." ucap Agniasri dengan wajah tersenyum nya

"Terimakasih undangan nya Baginda."

"Silahkan masuk." ujar Agniasri

Aula pesta dihias dengan mewahnya, makanan yang dimasak oleh koki profesional, begitu meriah dan megah.

Semua para tamu undangan senang karena bisa menghadiri acara pesta yang terbesar di kekaisaran. Meskipun raja Arjuna di undang, ia tetap acuh tak acuh hingga larut malam.

Raja Arjuna mengantuk dan menguap kelelahan "hoam...sudah jam berapa ini?" tanya Arjuna sambil melihat ke arah jam dinding

Setelah melihat ke arah jam Arjuna melirik ke arah undangan yang ada di atas meja kerjanya "yah sepertinya aku sudah terlambat, ini sudah pukul dua malam." ungkapnya

"Semoga saja kami baik baik saja." tangis batin sang Sekretaris Riri

Pangeran Aksaka De Coelogyne Asperata adalah putra dari sang tokoh utama pria yaitu Raja Nareswara. Pagi ini adalah pertemuan putri Ia dan pangeran Aksaka di ibukota kekaisaran. Azalea sedih Ia mengungkapkan perasaannya kepada sahabatnya yaitu pangeran Aksaka, ia menurunkan alis matanya sambil berkata "pangeran, aku sedih. Kasihan ibunda ku setiap hari mendengar keluhan para menteri." ungkap Azalea

Aksaka bingung ia pun bertanya kepada Azalea "memangnya para menteri di tempat mu mengeluh tentang apa?" tanya Aksaka

"Mereka bilang, ibunda ku harus menikah lagi. Kau tahu sendiri kan ayah ku wafat belum genap setahun. Masa mereka menyuruh ibu mencari ayah baru lagi...?" Ujar Azalea

Mendengar ucapan nya Aksaka juga merasakan apa yang Azalea rasakan. Di kerajaan Coelogyne Asperata para pengikut raja Nareswara juga memberi saran Raja Nareswara untuk menikah lagi ia memegang pundak Azalea lalu memeluk nya dengan erat.

"Terimakasih, hanya kamulah yang bisa mengerti diriku ini" ucap Putri Azalea

"Kenapa kamu merasakan hal yang sama seperti ku?" batin Pangeran

"Sudah, jangan menangis lagi. Kamu jelek lho kalau menangis" ujar Pangeran Aksaka seraya mengusap air mata Putri Azalea dengan lembut

Azalea tersenyum bahagia ia senang karena bisa memiliki seorang teman yang baik dan yang bisa mengerti dirinya seperti Pangeran Aksaka.

"Terimakasih Pangeran" ucap Putri Azalea dengan lembut

Ditaman bunga anggrek milik kekaisaran Agniasri dan Ksatria Arjuna jalan pagi. Agniasri menghela nafas lega "udara disini sangat sejuk" ungkap Agniasri

Pagi ini Agniasri dan ksatria Astama pergi jalan jalan di taman keluarga kekaisaran ia senang karena bisa menghabiskan waktu dengan beristirahat setelah lelah bekerja.

"Udara nya sejuk ya As?" tanya Agniasri kepada ksatria As

Ksatria Astama menghela nafas pendek "Iya" jawab ksatria Astama

"Tidak terasa sudah lima tahun kamu menjadi pengawal ku As" ujar Agniasri sambil tersenyum didepan Astama

Pipi ksatria Astama memerah karena Agniasri tiba tiba mendekati nya "i-iya" jawab ksatria Astama seraya menutup wajahnya

Agniasri tertawa terbahak bahak melihat wajah ksatria Astama yang malu merona. Melihat Agniasri ksatria Astama sedikit kesal kepada nya "Yang Mulia, saya mohon jangan tertawa kan saya!" Ujar Astama

Agniasri mulai berhenti tertawa "maaf, maafkan aku. Habisnya wajah mu lucu sekali, haha" ucap Agniasri

Agniasri dan ksatria Arjuna melanjutkan jalan pagi mereka, tiba tiba Azalea datang dan berlari ke arah Agniasri dan Ksatria Arjuna "Lea, putri ku! Putri ku Azalea hati hati nak! Jangan lari lari!" Ucap Agniasri khawatir

Azalea menjewer telinganya sendiri "maafkan saya ibu" ungkap Azalea

"Iya, ibu maafkan. Ada apa kamu terburu buru lari begini?" tanya Agniasri kepada putrinya

"Ibu, sabtu ini ada acara besar besaran di kampung halaman paman manggala, boleh kita pergi sabtu ini?" tanya Putri Azalea

Mendengar perkataan nya Agniasri seketika mulai senang kembali karena ia bisa pergi bersama putri ke luar kota.

"Ya, baiklah" jawab Agniasri

Azalea gembira karena ia bisa pergi berliburan bersama Agniasri.

Pagi ini adalah pagi yang cerah ia dan ksatria Astama berjalan pagi ke taman bersama.

Karena ia selalu bersama Astama para bangsawan sering membuat rumor gosip aneh tentang nya dan Astama "Hey, katanya Baginda dan tuan ksatria memiliki hubungan gelap" kata bangsawan 1 kepada para bangsawan yang lain.

"hey katanya gara gara ksatria Astama Baginda tidak mau menikah lagi" kata para bangsawan

Karena rumor tersebut ksatria Astama ragu ragu untuk mengawal Agniasri. Tidak seperti ksatria Arjuna Agniasri acuh tak acuh terhadap rumor nya tersebut ia justru bisa hidup dengan santai.

Ksatria Astama berusaha untuk menjaga jarak dengan nya.

"Astama, tolong jangan jaga jarak dengan ku" pinta Agniasri

Mendengar perkataan nya Astama diam membeku seketika "Sudah ku duga" batin Agniasri

Agniasri marah dan kesal "Ini semua pasti gara gara mereka! Tidak bisa dibiarkan begitu saja, aku lenyapkan mereka semua!" Ujar Agniasri sambil jalan ter buru buru. Melihat reaksi Agniasri ksatria Arjuna langsung bergegas menghentikan nya "Baginda, saya mohon jangan!" Pinta Astama

"Kenapa As?" tanya Agniasri "gara gara rumor itu kau selalu menjaga jarak dengan ku kan?"

Agniasri menahan air mata "Apa kamu benci pada ku?" tanya Agniasri

"Tidak Baginda, saya tidak membenci anda" jawab ksatria Astama 

Agniasri bertanya lagi kepada ksatria Astama "apa gara gara mereka?" tanya Agniasri

Ksatria Astama diam tanpa kata ia tahu kalau mereka lah yang membuat nya menjaga jarak dengan Agniasri.

Ksatria Astama memelas "Yang Mulia, saya mohon" pinta ksatria Astama 

"Baiklah" jawab Agniasri dengan lembut

Didalam novel asli nya tokoh antagonis wanita dan ksatria Astama tidak pernah sekalipun memiliki rumor buruk. Semenjak Leddyna memasuki tubuh antagonis wanita semuanya sudah berubah.

"Astama, aku minta kamu bersikap lah seperti biasanya saja dengan ku, bisa kan?" Ujar Agniasri

Ksatria Astama mengangguk kan kepala nya "iya, Baginda" jawab ksatria Astama 

"Kalau begitu ayo kita lanjutkan jalan pagi nya!" Ajak Agniasri

Ksatria Astama senang tersenyum bahagia karena dia bisa melihat senyuman Agniasri berseri kembali seperti biasanya.

Eps. 3 (Pertemuan pertama)

Hari ini Agniasri pergi ke festival musim panas di kota lilium bersama Azalea putri nya. Di sana mereka berdua tidak sengaja berpapasan dengan Raja Arjuna. Didalam novel asli nya seharusnya Agniasri dan Raja Arjuna bertemu untuk pertama kalinya di kekaisaran, semua nya kini telah berubah ia dan Raja Arjuna bertemu pertama kali di festival musim panas kota Lilium. Raja Arjuna memiliki bentuk tubuh ideal sebagai seorang pria, ia memiliki wajah tampan kulit putih, rambut hitam panjang yang terikat, tinggi, dan mata berwarna hitam sehitam arang, Agniasri baru menyadari bahwa pria yang ia lihat sekarang adalah sang tokoh utama pria yaitu Raja Narendra De Coelogyne Asperata Sang Raja dari kerajaan Coelogyne Asperata.

"Selamat datang di kekaisaran Delonix Regia, Yang Mulia" ucap Agniasri dengan senyum lembut nya sambil hormat anggunnya

Arjuna terkejut mendengar Agniasri yang mengetahui identitas nya "kenapa anda bisa tahu nama saya Arjuna Lady?" tanya Raja Arjuna "Siapa anda sebenarnya?."

Agniasri menelan ludah, ia panik karena ia tidak tahu apa yang harus ia katakan "Maaf atas ketidaknyamanan nya Yang Mulia, perkenalkan nama saya Agniasri De Delonix Regia Kaisar wanita pertama di kekaisaran ini". Jawab Agniasri dengan tenang

"Saya Azalea Peony De Delonix Regia Yang Mulia Raja, Yang Mulia pangeran" ucap Putri Azalea

Satu persatu karakter novel mulai saling memperkenalkan diri mereka "Saya Aksaka De Coelogyne Asperata, Baginda Kaisar, Tuan putri" ucap Pangeran Aksaka

"Saya Arjuna De Coelogyne Asperata Raja dari kerajaan Coelogyne Asperata" ucap Raja Arjuna sambil tersenyum lembut kepada Agniasri

"Kalau begitu, mari saya perlihatkan keindahan alam milik kekaisaran Delonix Regia, Yang Mulia!" Ajak Agniasri sambil menggandeng tangan putri nya

Saat di tengah perjalanan Agniasri dan Raja Arjuna tidak sengaja melihat kejadian yang tidak mengenakkan "hey, mana sopan santun mu kepada ku?!" Tanya preman jelek kepada budaknya

"Maaf, saya lelah dengan sikap mu kepada ku pria jelek!" Ucap babu tersebut

"Apa kau bilang?!" Tanya preman jelek tersebut sambil menjabak rambut babu wanita nya

Agniasri dan Raja Arjuna tidak tahan melihat nya, tidak segan segan Agniasri langsung menjabak rambut preman jelek tersebut "hey jelek! Berani berani nya kau tidak menghormati seorang wanita!" Ujar Agniasri dengan nada keras

Melihat reaksi Agniasri kepada preman jelek tersebut Raja Arjuna terkejut diam membeku "ini pertama kali nya ada bangsawan tinggi pakai nada memaki" batin Raja Arjuna

Preman jelek tersebut marah kepada Agniasri dan membalas menyerang nya "hey wanita sialan, apa kau bilang? Jelek? Siapa yang kau bilang jelek?" tanya preman jelek tersebut sambil menjabak rambut Agniasri

Melihat perlakuan preman tersebut Arjuna marah, saat Arjuna akan memukul sang preman jelek Agniasri menghentikan Arjuna

"Jangan, Yang Mulia!" Ujar Agniasri "biar saya saja yang mengurus nya, ini adalah masalah kami" ucap Agniasri

Agniasri dan si preman jelek saling serang menyerang dan juga saling jambak menjabak rambut satu sama lain, melihat tingkah mereka Tuan Putri Azalea geram dan kesal bukan main.

"Iih! Lepaskan ibu ku" ucap Azalea sambil menginjak kaki preman jelek

Si preman jelek kesakitan "aduh! Dasar bocah sialan!" Maki si preman jelek yang akan menyerang balik Azalea

Melihat reaksi tangan si preman jelek Raja Narendra si tokoh utama pria dengan cepat dan sigap menghentikan si preman jelek "kau! Berani berani nya kau menyerang keluarga kekaisaran!" Ujar Arjuna dengan nada kasar, ia marah dan murka

Melihat reaksi ekspresi wajah si tokoh utama pria Agniasri langsung menghentikan serangan pedang Arjuna.

"Kenapa anda menghentikan saya lagi Baginda Kaisar? tanya Raja Arjuna, sedih karena ia tidak bisa membalas perbuatan si preman jelek

"Jangan, ini urusan kami! Saya tidak mau melibatkan anda dan pangeran Yang Mulia raja dari kerajaan Coelogyne Asperata" jawab Agniasri dengan lembut

Agniasri menyuruh putri nya untuk memanggil para ksatria kerajaan "Lea putriku, panggil para pengawal kemari! Kau ajak pangeran juga ya" perintah Agniasri kepada putrinya

2 jam kemudian Agniasri dan para rombongan kembali ke kastil kaisar. Disana si tokoh utama pria yaitu Raja Arjuna dan putranya yang bernama Aksaka disambut dengan baik dan meriah oleh nya. Setelah penyambutan Kaisar Agniasri mengubah tatanan kekaisaran soal perbudakan wanita, di aula istana banyak para menteri dan pengikutnya yang menolak usulan Agniasri tentang perbudakan wanita. Melihat reaksi dan jawaban dari para menteri dan pengikutnya Agniasri marah besar "Kenapa kalian menolak tatanan ini?" tanya Agniasri "ini kan juga demi negeri kita?"

Arjuna senang karena apa yang ia lihat tidak seperti yang ia dengar. Di dalam novel asli nya Antagonis wanita yaitu Kaisar Agniasri banyak sekali memiliki rumor dan gosip buruk mengenai tentang nya, karena ini bukanlah Agniasri yang asli melainkan Akira dari abad modern yang berusaha mengubah seluruh alur cerita.

Di dapur istana Ia dan putri Azalea memasak bersama untuk jamuan tamu kekaisaran. Di dapur Agniasri dan Azalea senang karena mereka bisa menghabiskan waktu bersama.

"Ternyata kalian disini rupanya" ujar Arjuna

Pangeran Aksaka bingung "apa itu?" tanya pangeran Aksaka sambil menunjuk makanan yang ada didepan nya

"Pangeran, ayo kita masak bersama kami!" Ajak Agniasri dengan wajah tersenyum lembut

Didalam novel asli nya Agniasri sangat benci kepada pangeran Aksaka, karena Aksaka adalah putra dari sang mendiang Ratu Kinanti. Saking cintanya kepada pangeran Aksaka dan mendiang Ratu Kinanti sang tokoh utama pria tidak mau punya anak lagi dari nya.

"Kini telah berbeda, aku bukanlah Agniasri yang asli melainkan sosok wanita abad modern yang tidak sengaja merasuki tubuh si antagonis Agniasri" batin Agniasri "mulai sekarang aku akan mulai menyayangi pangeran Aksaka dan tuan putri Azalea, aku anggap mereka seperti anak kandung ku sendiri"

"Benarkah?" tanya Aksaka dengan wajah polos nya

"Imutnya..." batin Agniasri

Agniasri tersenyum lembut "tentu saja" jawab Agniasri

"Baginda, Baginda mengajak putra saya memasak?" tanya Arjuna

"Oh, apakah saya telah melakukan kesalahan Yang Mulia?" tanya Agniasri kepada Raja Arjuna

Nareswara menggaruk kepala "Jangan bilang selama ini anda memasak sendiri?" Tanya Raja Arjuna

"Ya tidak juga sih" jawab Agniasri

"Kalau begitu apakah saya juga boleh ikut memasak bersama anda?" tanya Arjuna

Agniasri terkejut mendengar perkataan nya "hah?"

Azalea langsung menjawab "tidak boleh!" Ucap Azalea kepada Arjuna

Malam ini adalah malam yang meriah. Kekaisaran Delonix Regia mengadakan acara pesta dansa dalam rangka ulang tahun putri Azalea. Agniasri dan Raja Arjuna sang tokoh utama pria berdansa dengan nya.

"Apakah ini tidak salah?" Pikir Agniasri

Raja Arjuna menuntun Agniasri berdansa bersama di aula dansa, ia terus menerus memandang wajah Agniasri "Apakah ini benar kaisar wanita Agniasri yang kejam seperti tiran itu?" Batin Arjuna

Banyak para bangsawan kekaisaran yang melihat kaisar wanita dan Raja Arjuna berdansa bersama, Agniasri mulai merasa tidak nyaman akan tatapan mereka kepada nya "Yang Mulia, bisakah kita berhenti sekarang?" tanya Agniasri

Raja Arjuna bertanya kembali kepada Agniasri "kenapa?" tanya Raja Arjuna kepada Agniasri sambil menuntun Agniasri berdansa bersama

"Yang Mulia, bisakah anda tidak bertanya kembali kepada saya" pinta Agniasri kepada Raja Arjuna

Raja Arjuna menghela kan nafas nya, Arjuna murung musam karena Agniasri menghentikan dansa pertama nya dengan nya "Baiklah" jawab raja Arjuna murung sedih bagaikan anjing kecil yang ditinggal induknya

Melihat ekspresi wajah sang tokoh utama pria Agniasri mulai sedikit luluh kepada nya "manisnya..." batin Agniasri

Agniasri berdeham "Yang Mulia, bisakah anda tidak bersikap seperti itu?" tanya Agniasri

"Musik, hentikan!" Teriak Agniasri kepada para pemain musik

Seketika itu suasana ruangan aula dansa menjadi hening, sebelum suasana ruangan aula dansa semakin hening Agniasri mulai membuka pidatonya "Wahai Rakyat Ku Sekalian Terimakasih atas kunjungan kalian karena sudah repot repot datang ke acara pesta dansa ini dalam rangka ulang tahun Kekaisaran Delonix Regia kita yang ke 100 tahun, Terimakasih semua nya." ucap Agniasri sambil menunduk hormat yang anggun

Para Bangsawan mulai bertepuk tangan meriah, pidato Agniasri mulai disambut dengan baik oleh para bangsawan di aula dansa.

Setelah berdansa bersama tokoh utama pria langsung memerah merona.

Hari ini Agniasri meninjau wilayah kekuasaan mendiang suami nya yaitu Marquees Peony. Ia ditemani oleh dua tokoh utama pria yaitu Raja Nareswara dan Ksatria Astama. Sesampainya Agniasri mulai membantu penduduk kota peony dari hal kecil sampai besar hingga ke akar akar nya.

"Baginda, boleh kah saya ikut membantu anda juga Lady?" tanya Arjuna

Agniasri terdiam mendengar perkataan Nareswara "apa anda yakin?" tanya Agniasri kepada Arjuna

Arjuna menurunkan alis matanya "Ya, saya tidak tega melihat seorang wanita mengangkat barang berat sendirian begini." jawab Arjuna

"Baiklah." jawab Agniasri

Tidak segan dan tidak ragu Arjuna mulai mengangkat barang berat yang Agniasri bawa.

Malam pun telah tiba kini saatnya bagi Agniasri, Raja Arjuna dan Ksatria Astama untuk mengistarahat kan tubuh mereka didalam kediaman Marquees Peony Regia.

Saat Arjuna hendak ke kamarnya ia tidak sengaja melihat pelayan pribadi Agniasri membawa sebuah nampan makanan ke arah kamarnya, sebelum ia sampai ke kamar sang antagonis wanita Arjuna langsung menghentikan langkah kaki pelayan pribadi Agniasri "tunggu dharma! Biar aku saja yang mengantarkan nya." pinta Arjuna

"Tapi kan Yang Mulia Raja" ujar Dharma

"Sudah, sini!" Pinta Arjuna

Dharma menghela nafas, "Baiklah" jawab Dharma dengan lembut

Sesampainya Arjuna di kamar Agniasri Ia terkejut melihat Agniasri tertidur melihat Agniasri tertidur pulas di kamar nya.

Arjuna membelai rambut Agniasri dengan halus dan lembut "sepertinya dia kelelahan" gumam Arjuna "sebaiknya ku letakkan kembali ke dapur, aku tidak mau membangun kannya" gumam Arjuna seraya mengusap kepala Agniasri

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!