Senja yang datang menggantikan pagi yang perlahan menghilang. Jiwa yang membeku semakin lama kian mengeras. Senyuman indah nan tulus serta binar yang muncul di mata cantik itu pun, perlahan memudar. Tergantikan oleh pancaran kekecewaan dan kesedihan yang teramat dalam.
Seperti pepatah yang mengatakan "Cintailah sewajarnya dan bertindaklah secukupnya". Sayangnya hal itu membuat seseorang menjadi tidak bisa berpikir rasional yang akhirnya berakhir dengan rasa sakit yang teramat perih. Inilah sepenggal kisah Rashieka, gadis manis dan cantik yang harus mengalami kekecewaan akibat rasa iri hati kakak sepupunya.
SE Corps adalah sebuah perusahaan properti dan IT terbesar di Jerman. Perusahaan ini sudah berjalan dari generasi ke generasi berikutnya. Bisa dikatakan bahwa perusahaan ini dipimpin dan dikelola oleh keluarga Edelmiro. Namun, sejak SE Corps berada di bawah kepemimpinan tuan Sanjaya Edelmiro yang tak lain merupakan satu-satunya pewaris dari Handoko Edelmiro, SE Corps semakin maju dan berkembang dengan sangat pesat.
Bahkan diketahui belum lama ini perusahaan tersebut mulai mencoba untuk merambah ke pasar perhotelan. Hal ini tak luput dari dukungan sang istri tercinta, nyonya Emeliete Edelmiro beserta ketiga anak mereka. Adam Edelmiro, CEO Almir Grup yang telah ia rintis sejak duduk dibangku SMA tanpa bantuan dari sang ayah. Lalu Seanders Edelmiro, yang mewarisi kepemimpinan mafia yang sudah terkenal di beberapa negara Eropa, Amerika bahkan Asia. Kepemimpinan tersebut ia dapatkan dengan mengikuti uji kemampuan khusus dari almarhum kakeknya, Edgard Romanov yang terkenal sangat disiplin, tegas dan kejam. Ia tak segan untuk mengeksekusi langsung orang yang melakukan pengkhianatan di wilayah kekuasaannya. Nah, bantuan paling besar tak lepas dari kehadiran putri bungsu sekaligus cucu perempuan satu-satunya di keluarga Edelmiro, yaitu Rashieka Edelmiro. Karena sejak kelahiran Rashieka jualah SE Corps mampu berkembang dengan sangat pesat. Hal itu dapat dibuktikan dengan betapa banyaknya cabang dari perusahaan tersebut. Dan tersebar di berbagai negara.
Kelahiran Rashieka di keluarga besar Edelmiro menjadi euforia tersendiri. Namun, bagaimana jadinya ketika sang penyemangat dan penerang keluarga tersebut justru mengalami musibah dan kehilangan ingatannya dalam waktu yang cukup lama. Hampir 10 tahun, Rashieka sedikitpun tidak ingat tentang dia, terutama tentang siapa Andini bahkan namanya sendiri pun dia tidak mengingatnya.
Hal inilah yang menjadi goncangan hebat untuk keluarga Edelmiro. Kakek dan nenek Rashieka pun hanya bisa terduduk lemas. Sedangkan mama Rashieka, nyonya Emeliete tak kuasa menahan sedih itu dan akhirnya ia pun pingsan.
Hal yang tak pernah terpikirkan oleh mereka. Karena begitu banyak saingan bisnis keluarga mereka yang sudah mengganggu sedari dulu pun, hingga detik ini tak mampu menyentuh keluarga tersebut, bahkan seujung kuku pun. Begitu banyak dugaan yang terpikirkan oleh mereka. Handoko dapat menyimpulkan bahwa ini bukanlah ulah orang jauh. Namun, dengan cepat ia menepis hal itu. Ia tak boleh gegabah, karena ini menyangkut keselamatan keluarganya terutama si putri bungsu.
🌹Sekilas tentang Rashieka🌹
Rashieka Edelmiro (18), adalah seorang gadis yang murah senyum, sedikit moody dan juga bar-bar. Di usianya yang terbilang muda itu, ia harus mengalami sakitnya dikhianati oleh orang yang sangat dicintainya. Pengkhianatan itu ternyata sudah berlangsung selama 7 bulan. Awalnya Rashieka tidak terlalu curiga dengan begitu banyaknya perubahan yang terjadi pada kekasihnya itu. Namun, hal itu justru membuatnya semakin curiga. Beberapa kali kekasihnya menolak untuk bertemu dengan alasan sibuk menyelesaikan kuliah sembari bekerja di perusahaan ayahnya.
Awalnya Rashieka masih maklum, namun entah mengapa,semakin ia diamkan, kelakuan kekasihnya itu semakin menjadi-jadi. Hal itu membuat Rashieka bertekad untuk menyelidiki itu semua.
Ketika masih berusia 5 tahun, Rashieka mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan ia harus kehilangan ingatannya.Namun, fakta sesungguhnya dibalik kecelakaan itu adalah adanya campur tangan Andini. Iya, kakak sepupu tiri yang selama ini dianggap baik dan sopan. Awalnya Rashieka bermain di trotoar taman dekat rumahnya. Entah setan apa yang merasuki Andini kala itu. Sehingga ia tega mendorong sepeda yang Rashieka pakai hingga ke tengah jalan. Tanpa disadari dari arah depan muncul sebuah truk dengan kecepatan tinggi. Tabrakan pun tak dapat dihindari.
🌹Sekilas tentang Evan, kekasih Rashieka🌹
Evan Dewantara (20) adalah anak kedua dari keluarga Dewantara. Ayahnya, Roy Dewantara merupakan pemilik sekaligus pemimpin dari RD Grup. Perusahaan ini bergerak dibidang kuliner dan travel. RD Grup juga merupakan perusahaan yang sudah dikelola secara turun temurun. Evan, yang nota bene adalah kekasih Rashieka Edelmiro, justru tega mengkhianatinya dan berselingkuh dengan Andini Hans. Andini Hans merupakan sepupu tiri Rashieka. Bagaimana perasaan Rashieka jika ia mengetahui hal ini? Tentunya kecewa dan sangat sedih.
Tanpa Rashieka ketahui, bahwa Evan sebenarnya sangat sering mengunjungi salah satu tempat club malam. Namun, ketika sedang bersama keluarga besar Edelmiro, maka dengan mudahnya ia mengubah dirinya 180 derajat.
🌹Sekilas tentang Andini Hans🌹
Andini Hans (20) adalah anak tunggal dari paman tiri Rashieka yaitu Robert Hans. Beliau adalah anak dari kakak tiri almarhum Edgard Romanov, yaitu Hartono Hans. Hartono Hans bukanlah pria sembarangan. Ia merupakan CEO dari Elang Grup yang memperjual belikan senjata secara ilegal. Selain itu perusahaan ini juga berkamuflase sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata.
Sayangnya perusahaan ini tidak terlalu maju seperti SE Corps dan Almir Grup. Hal inilah yang membuat Andini, tega menjebak Evan agar mau menjadi kekasihnya. Karena dengan begitu derajat mereka juga naik, sehingga tidak ada lagi yang meremehkan Andini Hans.
Andini sebenarnya pribadi yang baik dan sopan. Namun, karena kedengkiannya membuat ia buta. Sehingga dengan teganya ia merebut kekasih adik sepupu tirinya.
Karena perbedaan yang sangat kentara antara keluarga Edelmiro dan keluarganya lah, yang membutakan mata serta hati Andini. Ia tahu, bahwa ketika Rashieka berusia 20 Tahun, mereka akan menikah. Jika hal itu terjadi, maka tidak akan ada yang mampu menandingi SE Corps. Walau tanpa pernikahan sekalipun, tidak akan mengubah fakta tidak ada 1 perusahaan pun yang mampu bersaing secara adil dengan SE Corps.
Awal mula sebelum kejadian itu, Andini datang ke rumah keluarga besar Edelmiro hanya untuk berkunjung sekaligus menghadiri perayaan ulang tahun Rashieka yang ke 5 tahun.
Perayaan tersebut bertambah meriah, kala sang tuan rumah, yaitu ayah Rashieka mengumumkan hadiah yang diterima oleh putri bungsunya di ulang tahun kali ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa hadiah yang diterima oleh Rashieka akan membuat siapapun menjadi iri. Sang kakek menghadiahkan 10% saham perusahaan untuk Rashieka. Hal ini bisa Rashieka miliki ketika usianya sudah mencapai 18 tahun dan lolos ujian kemampuan khusus. Sang ayah dan ibu memberikan kado berupa 1 buah apartemen yang nantinya dapat dihuni oleh Rashieka ketika ia beranjak dewasa dan 1 anak perusahaan yang ada di Jerman. Karena selama ini perusahaan yang berada di sana dikelola oleh sahabat ayahnya yaitu Alex Kim. Alex Kim adalah ayah dari teman masa kecil Rashieka, yaitu Helion Kim.
Suasana yang damai menyelimuti kota Jakarta di pagi hari ini. Begitu pula di sebuah rumah yang berada di salah satu kawasan elit yang ada di Jakarta. Pagi itu, suasana di rumah tersebut tampak sangat sibuk. Semua pekerja di rumah tersebut tampak sibuk, tak terkecuali nyonya Emeliete. Beliau sudah sibuk sedari pagi di dapur membantu para asisten rumah tangganya untuk menyiapkan berbagai macam makanan juga minuman. Karena hari itu adalah hari ulang tahun putri bungsu mereka yang ke-5 tahun. Nyonya Emeliete sudah mempersiapkan acara ini dari lama. Karena dia akan memperkenalkan putri bungsunya ke para sahabat serta kolega bisnis keluarganya.
Kenapa baru diperkenalkan sekarang? Kenapa tidak sejak lahir saja? Karena ketika berumur 2 tahun, si putri bungsu tersebut tinggal sementara waktu di rumah opa dan omanya di Jerman. Selain itu, alasan lainnya demi keselamatan putri bungsu mereka. Dalam dunia bisnis, tentunya ada banyak persaingan. Baik yang secara legal maupun ilegal. Iri hati tentu menjadi landasan utama kebencian tersebut. Karena tidak mampu bersaing secara sehat, maka mereka pun tak segan untuk melakukan hal yang licik bahkan berbahaya hanya demi mewujudkan keinginannya.
Ketika berumur 4 tahun, barulah Rashieka, putri bungsu mereka bisa kembali kerumah dan berkumpul bersama papa, mama, dan kedua kakak lelakinya. Karena terlalu sibuk membantu para asistennya dalam menyiapkan berbagai hal, sehingga nyonya Emeliete tak menyadari kalau Rashieka sudah berada di dekatnya dan memeluk kakinya dengan erat.
"Eh, anak mama sudah bangun ya sayang," Ucap Emeliete kepada putrinya sembari berjongkok menyamakan tingginya dengan putrinya lalu memeluk dan mencium kening putrinya dengan lembut.
"Iya ma. Tadi kebangun karena ada suara rame diluar kamar. Lalu ketika Rashie membuka pintu, semua maid sibuk bolak balik. Ketika ditanyain pada jawab rahasia, jadi Rashie turun saja kebawah sekalian mau makan roti bakar buatan mama." Ujar Rashie sembari mengucek matanya.
Sebenarnya Rashie masih sangat mengantuk dan ingin tidur kembali. Namun, ia tak melakukannya. Karena ketika dia menuruni tangga, aroma makanan yang sangat wangi membuatnya menjadi lapar. Sehingga ia putuskan untuk turun dan meminta mamanya membuatkan roti bakar.
"Ya ampun sayang, kamu ini. Ya sudah sekarang Rashie mandi, lalu ganti pakaian ya. Mama akan buatkan roti bakar untuk Rashie."
Emeliete pun memanggil salah 1 maidnya yaitu Emmy dan meminta Emmy untuk mengantarkan Rashie kembali ke kamar dan bersiap-siap. Karena tak lama lagi suaminya tuan Sanjaya Edelmiro serta kedua putranya yaitu Adam Edelmiro dan Seanders Edelmiro akan segera turun untuk sarapan bersama.
Rashieka pun mengangguk dan mengikuti Emmy untuk kembali ke kamarnya. Dibantu oleh Emmy, kini Rashieka sudah rapi dan wangi tentunya. Ia memakai dress berwarna biru muda dilengkapi dengan bandana berwarna senada. Dengan telaten Emmy membantu merapikan dandanan nona kecilnya. Setelah dirasa cukup, barulah ia mengajak nona kecilnya untuk turun kebawah. Rashieka pun mengikuti Emmy dengan hati yang senang. Karena ia akan sarapan dengan roti bakar kesukaannya.
Tak lama, tuan Sanjaya Edelmiro beserta kedua anak lelakinya yaitu Adam Edelmiro dan Seanders Edelmiro pun ikut bergabung di meja makan. sudah menjadi tradisi di keluarga mereka bahwa diusahakan untuk makan bersama di meja makan kecuali sedang sakit atau tidak dirumah.
"Selamat pagi putri papa yang cantik, bagaimana tidurnya semalam?" ucap Sanjaya sembari membelai kepala Rashieka.
"Selamat pagi papa, kak Adam dan kak Sean. Rashie tidur sangat nyenyak. Rashie semalam bermimpi memakan kue yang sangat besar dan Rashie mendapatkan banyak hadiah," ujar Rashie sembari memakan roti bakar kesukaannya.
"Oh ya, wah kakak juga mau dong kuenya. Apakah Rashie mau mebagikan kuenya kepada kak Adam dan kak Sean?" ucap Sean sembari menatap adiknya dan tersenyum dengan lembut.
"Tentunya kak, Rashie akan membagikan kue itu untuk semuanya," ucapnya sembari mengacungkan jempolnya.
Tuan Sanjaya dan nyonya Emeliete pun tersenyum melihat interaksi ketiga anaknya. Begitulah keseharian keluarga Edelmiro sejak kembalinya si putri bungsu kerumah tersebut. Berpisah dengan sang anak tentunya menjadi pilihan berat untuk mereka. Terutama untuk nyonya Emeliete. Rashieka dibawa ke Jerman ketika ia berusia 2 tahun. Hal itu dilakukan karena terjadi perseteruan antara keluarga Edelmiro dengan saingan bisnisnya. Padahal sebelumnya tidak ada masalah apapun. Sanjaya yakin bahwa ada dalang lain dibalik kejadian itu semua dan ia akan mengusut hal itu hingga ke akarnya.
Setelah sarapan, tuan Sanjaya pun berpamitan untuk ke kantor. Begitu pula dengan Adam dan Sean. Mereka 1 mobil dengan papanya. Karena pagi ini, mereka ada latihan di sekolah untuk menyambut acara ulang tahun sekolah.
Setelah papa dan kedua kakaknya pergi, Rashie mengajak mamanya untuk menemaninya ke taman di samping rumah. Rashie menanyakan pada mamanya kenapa orang-orang pada sibuk sedari pagi.
"Mama, kenapa semuanya pada sibuk? Rashie kan ingin mengajak kak Emmy bermain. Rashie bosan kalau hanya diam saja," rengek Rashie kepada mamanya.
Sembari mengusap pipi Rashie dengan lembut, nyonya Emeliete menjawab "Sayang, nanti sore akan ada kejutan buat Rashie. Sembari menunggu, bagaimana kalau Rashie ke ruang bermain? Karena sehabis kakak latihan, kak Helion juga akan datang kemari."
"Wah... Benarkah, kak Helion akan datang? Asyik, Rashie bisa bermain dengan kak Helion lagi. Rashie mau mendengarkan cerita kak Helion ketika liburan di Swiss," ujar Rashie penuh semangat.
Tak lama, Rashie pun langsung berlari ke ruang bermainnya. Begitu banyak mainan yang ada di ruangan tersebut. Ruangan yang khusus dibuat untuk Rashie. Saat ini Rashie tengah asyik mewarnai. Tak lama pintu diketuk.
Tok
Tok
Tok
"Nona kecil, ini Emmy. Saya datang membawakan cemilan dan jus buah untuk nona," Ucap Emmy.
"Masuklah kak Emmy, Rashie sedang mewarnai," Ujar Rashie sambil terus mewarnai sebuah kastil kerajaan sembari bersenandung.
Ceklek dan pintu pun terbuka. Emmy meletakkan nampan berisi cemilan dan jus tersebut ke sebuah meja kecil yang berada di dekat jendela.
Tak lama Emmy pun berjalan mendekati nona kecilnya seraya berkata,"Nona mau saya temani disini?"
Rashie melirik sekilas lalu menganggukkan kepalanya. Emmy pun duduk dan menemani nona kecilnya. Sembari mewarnai, Rashie juga memakan cemilan dan meminum jus buah yang dibawakan oleh maidnya tersebut.
Sesekali Rashie bertepuk tangan karena senang dengan hasilnya mewarnai gambar itu. Lalu tak lupa ia juga menghabiskan cemilan dan jusnya. Setelah itu Rashie merasa mengantuk. Tak lama ia pun tertidur dipangkuan Emmy.
Setelah dirasa nona kecilnya pulas, Emmy pun membawa nona kecilnya kembali ke kamar. Karena ruang bermain itu bersebelahan dengan kamar Rashie. Lalu Emmy kembali ke ruang bermain dan membereskannya.
Emmy pun menuruni tangga lalu menuju ke dapur. Setibanya di dapur, Emmy membantu membereskan perlengkapan yang belum sempat dibereskan oleh maid lainnya. Kesibukan hari itu benar-benar membuat semuanya bekerja ekstra keras. Karena ini adalah acara pertama untuk nona kecil mereka.
Begitu banyak kejadian yang membuat nona kecil mereka menjauh dari keluarga untuk sementara waktu. Karena nona kecilnya sudah kembali, Emmy dan para pekerja di kediaman Edelmiro berusaha keras agar acara kejutan ulang tahun ini bisa membuat nona mereka senang dan bahagia.
Tanpa disangka perlahan siang pun datang. Rashie yang tidur dengan nyenyak pun terbangun dikala dia mendengar suara yang riuh diluar kamarnya. Rashie pun beranjak perlahan turun dari tempat tidurnya. Perlahan dia membuka pintu kamar dan mendapati kedua kakaknya sedang ribut.
"Sean, biar kakak saja yang membangunkan Rashie. Kamu bantu mama dan Helion saja di bawah. Karena sebentar lagi papa pasti pulang untuk makan siang di rumah." Tegas Adam.
Dengan santainya Sean hanya mengangkat kedua bahunya. "Kakak sajalah... Aku yang akan membangunkan adik kecil kita. Karena aku sudah menyiapkan kado spesial untuknya."
Adam hanya menghela nafas dengan kasar. Dia kesal karena dia belum menyiapkan kado apapun untuk diberikan kepada Rashie. Dia sedang menantikan pesanannya yang dikabarkan akan tiba hari ini. Yaitu 1 set boneka barbie keluaran terbaru yang dipesan khusus untuk sang adik tercinta. Uangnya? Tak perlu ditanyakan lagi. Karena sejak mereka kecil, saham untuk mereka sudah diberikan.
Sekarang mereka diberikan kepercayaan untuk mengelolanya. Hal ini sekaligus menjadi salah satu ujian untuk melihat sejauh mana kemampuan dan potensi mereka. Walaupun masih belum dipastikan siapa yang akan mewarisi SE Corps. Sanjaya juga tidak memaksakan apapun terhadap ketiga anaknya.
Eh... Tapi 'kan mereka masih kecil. Bagaimana bisa mereka sudah mengelola saham itu sendiri? Tenang teman-teman, saat ini mereka dibantu oleh asisten pribadi mereka yang sudah dipercaya oleh keluarga Edelmiro. Bukan sembarang orang yang bisa bekerja di kediaman Edelmiro. Karena para pekerja di sana adalah orang-orang yang sudah dari generasi ke generasi bekerja di sana alias turun temurun.
Tak heran, para anggota keluarga Edelmiro sudah bisa mengelola saham itu sedari mereka memasuki usia 8 tahun. Karena para asisten mereka tentunya orang-orang dengan kemampuan dan potensi yang mumpuni.
Rashie yang melihat perdebatan kedua kakaknya hanya bisa terdiam. Lalu ia pun memegang tangan kedua kakaknya.
"Kak Adam dan kak Sean kenapa ribut? Rashie sudah bangun kok."
Adam pun menatap tajam ke arah Sean. "Kamu sih, Rashie jadi terbangun. Sudah sana, kamu turun ke bawah bantuin mama dan Helion."
"Kak Helion sudah datang ya?" Tanya Rashie sambil menatap kedua kakaknya.
"Ia Rashie sayang, sekarang kamu cuci muka ya. Kak Adam temenin Rashie. Lalu kita akan turun kebawah bersama-sama untuk makan siang. Karena om Alex dan tante Ivanka juga datang," Ucap Adam dengan lembut sembari memperbaiki rambut Rashie yang berantakan.
Sean hanya bisa menghela nafas pelan. Ia pun akhirnya mengalah dan segera turun ke bawah untuk membantu mama dan kak Helion menyiapkan makan siang.
Adam pun mengajak Rashie untuk ke kamar mandi. Adam membantu Rashie mencuci mukanya dan merapikan rambut adiknya. Rashie meminta Adam untuk menguncir dirambutnya.
"Nah, sudah selesai Rashie. Ayo kita turun ke bawah semua sudah menunggu kita," ucap Adam sembari menggenggam dengan lembut tangan Rashie.
"Ayo kak, Rashie sudah tak sabar bertemu dengan kak Helion. Rashie ingin mendengar cerita tentang liburan kak Helion di Swiss," kata Rashie sembari tersenyum.
Rashie pun menghampiri mama dan Helion sembari berlari kecil. Karena ia sudah tidak sabar untuk mendengar cerita sahabatnya itu ketika liburan di Swiss. Walaupun jarak usia Helion dan Rashie 2 tahun, tetapi Rashie sudah menganggap teman kakaknya itu afalah sahabatnya juga. Kedua orang tua dan kakaknya serta Helion tak mempermasalahkan hal itu.
"Kak Helion... Rashie kangen kakak, gimana liburan kakak? Ayo dong cepat cerita ke Rashie." Ucap Rashie sembari memeluk Helion.
Helion yang melihat tingkah adik temannya itu hanya bisa tertawa.
"Tante Emeliete, Helion ajak Rashie main di taman samping, boleh 'kan?" ujar Helion seraya menatap lembut ke arah Rashie.
"Boleh dong sayang. Nanti tante meminta Emmy untuk memanggil kalian jika makan siang sudah siap," ujar Emeliete sembari menata makanan ke atas meja.
Helion pun mengangguk pelan. Lalu ia pun menggandeng tangan Rashie, mengajaknya untuk duduk di bangku taman yang ada di samping rumah itu.
"Rashie, mau dengar cerita seru dari kakak?" ujar Helion sembari mengajak Rashie untuk duduk.
Rashie hanya menganggukkan kepalanya. Lalu Helion mulai menceritakan liburannya selama di Swiss. Ia berkunjung ke beberapa tempat wisata yang ada di sana.
Ia berkunjung ke Danau Luzern atau Lake Lucerne yang mana terdapat angsa-angsa berenang serta burung yang terbang dengan bebasnya. Lalu ia berkunjung ke Chapel Bridge atau Jembatan Kapel. Jembatan ini terletak di tengah-tengah danau Lucerne. Jembatan ini sudah sangat tua, usianya mencapai 650 tahun. Walaupun jembatan ini terbuat dari kayu, jembatan ini masih sangat kokoh. Sisi dinding jembatan dihiasi dengan bunga yang berwarna-warni.
Sembari mendengarkan cerita Helion, Rashie memetik beberapa bunga yang ada ditaman itu. Lalu ia berikan ke Helion. Lalu Helion melanjutkan ceritanya.
"Kakak yakin Rashie akan suka tempat wisata yang akan Rashie dengar selanjutnya."
Helion melanjutkan ceritanya. Ia berkunjung ke Chillon Castle atau Château de Chillon. Kastil yang berdiri sejak abad ke-10 ini dulunya merupakan benteng air yang strategis. Namun, sekarang sudah menjadi rumah musim panas orang kaya yang bernama Counts of Savoy. Kamar-kamar di kastil ini dihiasi dengan berbagai macam karya seni.
Terakhir tempat wisata yang dikunjunginya adalah Danau Jenewa atau Lake Geneva yang mana di lereng bukit sekitarnya terdapat banyak kebun anggur. Di sana juga bisa selancar angin, ski air dan naik perahu. Juga terdapat air mancur yang terkenal dengan sebutan Jet d'Eau karena bisa melambung tinggi hingga 140 meter.
Mata Rashie berbinar dan senyuman tak hilang dari wajahnya. Sepanjang Helion menceritakan hal tersebut, Rashie sangat fokus sehingga ia tak mendengar Emmy memanggilnya untuk makan siang.
"Rashie, hey... Dek, ayo kita makan siang dahulu. Nanti kakak temani bermain kembali," ucap Helion sembari membantu Rashie membersihkan tangan dan kakinya.
Mereka berdua pun masuk dan duduk berdampingan. Selama makan siang tersebut, sesekali terdengar obrolan papanya dengan om Alex mengenai perkembangan perusahaan. Selebihnya hanya candaan kecil antara mamanya dengan tante Ivanka.
Setelah makan siang mereka pun bersiap-siap untuk acara nanti sore. Rashie yang bingung pun hanya menuruti ucapan mamanya yang meminta ia untuk kembali kekamar.
Dikamar Rashie duduk di pinggir ranjangnya sembari memainkan boneka beruang hadiah dari Sean. Lalu ia hanya memperhatikan Emmy yang sibuk mempersiapkan baju beserta pernak pernik lainnya.
Rashie tidak bertanya apapun. Ia hanya diam dan sibuk bermain bonekanya saja. Setelah Emmy selesai menyiapkan itu semua, ia pun mengajak nona kecilnya untuk mandi dan bersiap.
Di bawah pun sama. Semua sibuk menata lagi makanan, minuman, cemilan serta souvenir yang akan diberikan kepada tamu yang datang.
Tak lama, acara yang ditunggu pun dimulai. Banyak kolega bisnis tuan Sanjaya yang datang. Para sahabatnya pun turut hadir dengan keluarga masing-masing. Setelah pembukaan dari pembawa acara, kini yang dinanti adalah kata sambutan dari sang tuan rumah.
"Terima kasih untuk para tamu undangan yang berkenan hadir di acara ulang tahun putri bungsu kami. Tak lupa saya ucapkan syukur kepada Allah SWT, karena saya, istri dan ketiga anak saya masih diperkenankan untuk berkumpul setelah begitu banyak masalah yang terjadi di masa lalu. Tak perlu berlama-lama, saya akan memperkenalkan putri bungsu kami, Rashieka Edelmiro."
Tepukan tangan meriah pun menggema diruangan tersebut. Tak lama Rashie pun turun dibantu dengan Emmy. Rashie tampak begitu imut dan cantik. Dress berwarna peach selutut dan rambutnya yang di curly sedikit itu semakin menambah keimutannya.
Semua mata terpana ke arahnya. Begitu pula dengan Andini. Iya, Andini sepupu tiri Rashie. Awalnya ia datang hanya untuk berkunjung. Namun, siapa sangka kunjungannya kali ini bertepatan dengan acara ulang tahun Rashie. Mulanya Andini terkejut, namun ia memahami bahwa ini adalah misi yang diminta oleh ayahnya kepada dirinya, yaitu untuk mencelakakan Rashie.
Andini semakin kesal dan cemburu ketika ia mengetahui bahwa kado yang diberikan untuk Rashie sangat mewah dan benar-benar melebihi ekspektasi semua orang. Karena ketika ia ulang tahun, ayahnya hanya memberikannya tiket liburan atau sekedar makan malam bersama.
Sang kakek, Handoko Edelmiro memberikan 10% sahamnya untuk Rashie. Lalu oom dan tantenya yang nota bene orang tua Rashie memberikan hadiah berupa 1 buah apartemen dan salah 1 anak perusahaan yang ada di Jerman. Yang mana anak perusahaan tersebut saat ini dikelola oleh sahabat oomnya yakni om Alek Kim yang tak lain adalah ayah dari Helion Kim. Anak lelaki yang menjadi incaran Andini sejak 6 bulan lalu.
Mereka kan masih kecil kok bisa seperti ini? Bisa dong karena ajaran dari ayahnya yakni tuan Robert Hans. Robert sangat ingin menguasai sebagian besar saham di keluarga Edelmiro, namun untuk bisa melakukannya ia butuh dukungan kuat. Yaitu Alex Kim yang nota bene sahabat dari sepupu tirinya itu.
Sebenarnya Andini tidak diundang, tetapi tuan Sanjaya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Karena ia tahu bahwa Andini sering berkunjung kerumah itu sejak Rashie kembali kerumah tersebut. Tuan Sanjaya tetap memantau gerak gerik dari anak sepupu tirinya itu. Bukannya berpikiran buruk, hanya saja beberapa data yang sampai kepadanya mengarah ke keluarga sepupu tirinya itu. Iya, kejadian dimasa lalu yang membuat ia terpaksa memisahkan anak bungsunya selama 2 tahun dari keluarganya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!