DOORRR
DOORRR
DOORRR
pranggg
Pranggg
"Akhhh" teriak seorang wanita
"hahaha mati lah kau" ucap pria itu
"bunda" lirih seorang anak kecil manis itu di pojokan bersama kakanya
"ssstttt jangan hiks ingat pesan hiks bunda kita tidak hiks boleh ketahuan hiks" jawab kakanya lirih dengan menahan tangisannya
Wanita paruh baya itu melihat ke arah suaminya yang sudah tidak bernyawa dan tersenyum pilu dan dia pun melihat ke arah pojok di mana kedua anaknya di sana bersembunyi dan tersenyum kembali dan melihat kearah lelaki itu ternyata lelaki itu sedang mencari seseorang di rasa sudah aman wanita itu pun melihat kembali kearah anak anak nya dengan menaruh telunjuknya di bibir dia pun melihat kembali ke lelaki itu
"a-apa ma-au mu" wanita itu pun berbicara dengan nada yang terbata bata
"hehe kau menanyakan kepada aku hehe tentu saja harta mu dan suami bodoh mu itu " jawab lelaki itu dengan senyuman yang mengejek
"dan karena aku sudah mendapatkannya maka dari itu ucapkanlah selamat tinggal " ucap nya lagi dengan mengarah kan pistol itu ke arah wanita itu
DOORRR
"bundaaaaa" seorang gadis pun terbangun dari tidurnya dengan berkeringat dan napas yang tidak teratur
"hah hah hah hah " dia pun mengusap wajahnya dengan kasar
dia pun melirik jam dinding yang ada di sana setelah melihat nya dia pun segera bangun dari tempat tidur dan masuk kamar mandi untuk mengambil wudhu untuk menunaikan shalat subuh
Setelah selesai dia pun segera memakai mukenanya dan menunaikan shalat subuh dengan khusyu setelah itu dia berzikir dan berdoa
" ya Allah mudahkan lah bagi hamba untuk mencapai tujuan tersebut dan tunjukkan lah orang orang yang sudah membuat keluarga hamba hancur dan berikanlah ganjaran yang setimpal dengan perbuatannya itu dan berikanlah tempat yang terindah di surgamu untuk kedua orang tua hamba amin ya rabbal alamin " doa gadis itu dengan kristal bening yang entah kapan keluar dengan sendirinya
Dia pun bangun dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya hingga bersih setelah selesai dia pun segera memakai bajunya
" ayo Salma pasti kamu bisa menemukan orang-orang itu " ucap Salma di depan cermin
ya dia Salma Sabila putri gadis kecil manis yang lemah tidak berdaya di saat kedua orang tuanya di bunuh di depan matanya itu dan sekarang dia sudah tumbuh dewasa menjadi gadis cantik dan dingin
Ya setelah melihat kejadian itu dia langsung berubah 190⁰ derajat jika di masa lalu dia begitu ceria dan murah senyum tapi sekarang dia dingin dan cuek tapi itu jika di depan orang lain jika di depan orang terdekatnya dia kembali ceria dan murah senyum
Setelah selesai berbicara sendiri dia pun mengambil jaket nya dan keluar setelah itu dia pergi kebawah untuk sarapan pagi tapi ada yang aneh saat melihat meja makan masih kosong dia pun mengedarkan pandangannya dan menajamkan pendengarannya dan benar saja ternyata masih sepi
"bi Reyna belum bangun" ucap Salma kepada bi Ajeng
" belum non sepertinya biasanya non Reyna kalo sudah bangun pasti bikin heboh" jawab bi ajeng
Bi Ajeng adalah asisten rumah tangga yang bekerja di sana dan dia sudah bekerja di sana sudah lebih dari 3 tahun
" hmmm kalo begitu aku bangunin dulu bi aku permisi " pamit Salma sambil terus berjalan dengan senyum yang sulit di artikan
" iya non " jawab bi Ajeng sambil geleng-geleng kepala
Ceklek
Pintu kamar Reyna tidak di kunci Salma jadi bisa masuk dengan mudahnya
"hehehehe " tawa renyah Salma
Dia pun masuk ke kamar mandi dan setelah selesai dia keluar sambil membawa ember yang di isi air dingin
Byurr
"REYNAAAA BANGUNNNN "teriak Salma sambil menyiram air ke wajar Reyna
"AAAAAAAAA"teriak Reyna
"BWAHAHAHA" karena tidak bisa menahan senyumnya Salma pun tertawa terbahak-bahak dengan keras
dan langsung lari saat melihat Reyna akan bangun dan benar saja dia langsung mengejar salma
"isss KAKA awas kau ka jika aku dapat Kaka akan aku lempar Kaka ke kolam renang" ucap Reyna kesal dengan mengejar salma
Bugh
"auhh" rintih Reyna sambil mengelus keningnya saat kening nya terkena pintu karna di tutup oleh Salma dengan keras
Dia pun berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badannya setelah selesai dia segera turun ke meja makan
"hahahaha" tawa Salma dengan menutup mulutnya agar tidak terdengar yang lain
"pagi kak" sapa Reyna dengan wajah juteknya
"pagi " jawab salam dengan senyum mengejeknya
Setelah itu tidak ada yang membuka suara lagi hanya terdengar suara gentingan sendok saja selelah selesai baru lah Salma membuka suara
"Rey Kaka mau ke luar sebentar mungkin Kaka akan sedikit siang pulang nya " ucap Salma
"mau ke mana Kaka ini kan masih pagi " tanya Reyna dengan penasaran
"pertama Kaka mau ke apotik dulu buat beli obat buat ka Ella ke dua Kaka mau ke kafe mau liat persediaan bahan makanan yang sudah mulai menipis " jawab Salma
Gisella Natasya Kaka kandung salam karena kejadian di masa lalu itu Ella jadi trauma yang sulit untuk di sembuhkan
"oo iya kalo gitu Rey mau nitip dong sekalian keluar" ucap Reyna dengan senyuman nya
"boleh nanti kirim lewat cht aja takut lupa Kaka " jawab salam sambil memakai jaketnya
Ting
Suara ponsel salma dia pun melihatnya saat sudah sampai mobil nya
Dek Reyna : "nitip ini itu dan ini dan bla bla bla bla bla bla
sudah cuman itu aja "
Behituah isi pesannya Salma pun membalas nya
Ting
Suara ponsel Reyna dia pun membukanya
Ka Salma : "banyak amat dek emang kamu mau kemana "
Dek Reyna: " nanti siang mau kerja kelompok terus semuanya
nitip ke aku udah sana jalan nanti makin siang "
Salam pun tidak membalas lagi dia pun menghidupkan mesin mobil nya dengan kecepatan sedang pertama Tama dia mau ke apotik karena kalo siang pasti akan ramai orang dan dia Malas menunggu
setelah sampai dia pun langsung turun dan langsung membeli obatnya tapi di saat dia sudah membeli obatnya seperti ada yang salah dia pun melihat ke kanan dan kiri ternyata benar ada dua anak kecil sedang menangis dia pun berjalan ke arah mereka
"dek"
Bersambung.......
(author POV. hal yang paling menyebalkan di pagi hari jika tidak menggedor pintu maka jawabannya mandi di atas kasur hehe siapa yang pernah ngalamin )
Dukung terus ya
maaf kalo ada yang kurang atau kurang nyambung harap di maklumi saja masih belajar
"dek" sapa Salma sambil memegang pundak salah satu anak itu
mereka pun melihat ke belakang lalu mereka menghapus airmata itu lalu tersenyum
" iya ka ada apa " jawab salah satu dari mereka
"kalian kenapa menangis lalau di mana orang tua kalian" tanya Salma dengan wajah datarnya
"OOO itu ka anu anu " jawab mereka bingung
"cerita saja Kaka ga ada niat jahat Kaka cuman mau nanya saja " jawab Salma dengan senyum tipis
Mereka pun terkesima melihat senyuman Salma meski hanya sekedar tersenyum tipis lalu mereka pun kembali berbicara
" itu itu hiks hiks Kaka kami hiks sedang sakit hiks kami tidak pu-punya hiks uang untuk membeli hiks obat buat hiks Kaka kami hiks hiks " Jawab mereka sambil menahan nangis
Salma pun duduk di sisi mereka lalu bertanya lagi
"lantas di mana orang tua kalian " tanya Salma
"hiks kami tidak pu-punya hiks orang tua hiks kami hanya an-anak hiks jalanan yang hiks terantarkan hiks hiks " jawab mereka lagi
Salma pun tidak tega akhirnya dia pun memeluk mereka berdua lalu berkata
"menangislah Kaka tau itu sangat menyakitkan menangislah di pelukan Kaka " ucap salma sambil memeluk mereka dengan mata terpejam dengan hati yang sedikit sakit seperti melihat dia saat di masa lalu
Mereka pun semakin mengeratkan pelukannya sengan tangisannya semakin kencang hingga datang lah seorang gadis perempuan dengan membawa gitar kecilnya
"permisi" ucap gadis itu
Lalu Salma pun melihat ke gadis itu begitupun kedua anak yang berada di pelukannya itu
"ya" jawab salam
"Kaka " serentak mereka lalu merekapun memeluk gadis itu dengan sisa tangisannya sehingga mata gadis itu pun berkaca-kaca ingin ikut menangis
"maaf ka baju Kaka jadi kotor karena adik adik aku " ucap gadis itu dengan mata berkaca-kaca
"tidak apa kalian tunggu di sini Kaka pergi sebentar ingat jangan ke mana mana sampai Kaka kembali" ucap Salma dengan senyum tipis
Mereka pun mengangguk setelah melihat mereka mangangguk salam pun kembali ke apotik dengan wajah datarnya
Dan itu semua tidak lepas dari mata elang laki laki di dalam mobil itu laki laki itupun tersenyum sehingga sang sopir pun mebuyarkan itusemua
"maaf tuan obatnya sudah saya beli " ucap sang sopir itu
"hmmm" laki laki itu hanya berdehem saja
" sekarang kita mau ke mana lagi tuan " sang sopir pun kembali bertanya
"tunggu sebentar " jawab laki laki itu
Sang sopir hanya mengangguk saja tidak lama kemudian pandangan laki laki itu melihat kembali ke arah Salma
" dek ini obatnya untuk Kaka kalian dan tidak ada penolakan" ucap Salma dengan lembut
"terimq kasih ka maaf kami jadi mereponkan Kaka kalo begitu kami pamit ka dan sekali lagi kami berterima kasih " si gadis pun menjawab dengan senyuman yang mengembang sempurna
"iya sama sama lantas sekarang kalian mau ke mana " tanya Salma kembali dengan penasaran
"kami mau pulang ka ke rumah kami " si gadis menjawab kembali
Kruk kruk kruk
Suara peruk anak laki laki itu terdengar lalu dia pun bertanya ke pada si gadis
"ka kami sudah lapar apa Kaka sudah mendapat kan uang " tanya mereka berdua dengan bergantian
Si gadis pun menggeleng dengan tertunduk
"maaf dek Kaka belum dapat uang" jawab si gadis
Mereka pun memanggil tanda mengerti sementara itu salam yang melihat itu meneteskan air matanya tanpa mereka bertiga sadari dia pun langsung menghapus air matanya
"kalian ikutlah dengan kaka kita beli makanan setelah itu Kaka akan mengantar kalian pulang " ucap salma dengan mata berkaca-kaca
"tidak ka makasih " jawab si gadis dengan menggelengkan kepalanya
"huft tidak ada penolakan ikut saja dengan Kaka Jiak kalian tidak dapat uang lantas bagaimana dengan aka kalian yang sedang sakit di rumah ingat sebelum memakan obat kita harus makan terlebih dahulu jika tidak makan dulu itu akan membuat kita bahaya " ucap salam panjang lebar sambil menatap mereka secara bergantian
Lalu si gadis pun melihat kearah adik adik nya dia pun merasa kasihan hingga dia pun menyetujuinya
"hmmm baik lah ka " jawab si gadis dengan wajah tertunduk melihat ke dua adiknya
"apa boleh aku bertanya ka " tanya si gadis dengan waspada
"boleh " jawab Salma
"apa kami akan di jadikan budak oleh Kaka " tanya si gadis dengan mata berkaca-kaca
hah
Salma pun menghela napas terlebih dahulu
"Kaka tidak ada niat ke sana Kaka hanya ingin menolong kalian karena Kaka juga pernah merasakan apa yang kalian rasakan jadi kalian tidak perlu khawatir " jawab Salma kembali panjang lebar
Hiks hiks hiks hiks
Mereka pun menangis bersama Salma yang melihat itu pun langsung memeluk mereka
" sudah sudah jangan menangis sekarang kita masuk ke mobil Kaka setelah itu kita cari makanan " ucap Salma sambil meredakan tangisan mereka
"Terima kasih ka " jawab mereka serentak dengan tangis yang mereda
"mari " ajak Salma
Mereka pun mengikuti langkah salma menuju mobilnya Setelah sampai mereka pun masuk dan tidak lupa juga salam memberi tahu Reyna
Dek Reyna.:dek maaf Kaka ada urusan sebentar jadi pulangnya sore jadi Kaka ga bisa beliin barang yang kamu titip
Ting
suara ponsel Reyna dia pun melihatnya
Ka salam : iya ka ga papa nanti aku beli sendiri aja btw keperluan apa Kaka ko mendadak banget
Ting
suara ponsel salma kembali bersuara
dek Reyna : lihat saja cctv apotik yang biasa Kaka beli obat sudahbkaka mau pergi lagi
Ting
Reyna pun melihat kembali ponselnya setelah membaca dia pun segera berlari ke kamar nya lalu menghidupkan laptop nya setelah itu dia pun meretas cctv apotik itu setelah berhasil meretasnya dia pun melihat semuanya lalu tersenyum sambil berkata
" sungguh beruntung sekali aku di pertemukan dengan ka salma meskipun wajahnya datar dan dingin tapi tidak dengan hati nya yang begitu hangat dan tidak tegaan semoga ka salma selalu bahagia amin " ucal Reyna dengan nada lirih
Kembali lagi ke Salma
setelah itu dia pun menyimpan kembali penselnya ke ransel gendong nya lalu melihat ke tiga anak itu
"sudah di pasang sabuk pengaman nya " ucap Salma
"sudah " jawab mereka secara bersamaan
Salam pun tersenyum dia pun menghidupkan mesin mobil nya
Tapi di arah lain kaki laki yang memperhatikan Salma itu pun mulai memberi perintah kepada sang sopir
"ikuti mobil hitam itu "perintah laki laki itu kepada sang sopir
"baik" sang sopir pun menjawab sambil menghidupkan mesin mobilnya lalu mengikuti mobil salma
Kembali lagi ke Salma
"kalian tinggal serumah " tanya Salma sambil menyetir
"iya dan kami sama tidak punya orang tua kami juga sama sama anak jalanan " jawab si gadis
"hmmm ada berapa orang di rumah kalian " tanya salma dengan penasaran
"8 orang 4 anak perempuan dan 4 anak laki laki anak tertua di anak perempuan cuman aku seorang dan anak tertua di anak laki ada dua orang " jawab si gadis dengan detail
"hmmm nama kalian siapa " salam pun Kembali bertanya karena sedari tadi mereka belum memberi tahu nama mereka
bersambung ......
" sungguh mulia hati mu ka " ucap Reyna sambil memejamkan matanya dan mengingat masa lalunya di mana saat dia di temukan oleh Salma
11 tahun yang lalu
"hiks mami hiks papih hiks Abang hiks dingin hiks hiks hiks" tangis seorang gadis kecil di pinggir jalan yang sepi dengan guyuran hujan yang deras hingga gadis kecil itu pingsan karena kedinginan
seorang gadis yang mulai menginjakan kakinya di fase remaja itu berjalan dengan wajah datar dan dingin di tengah hujan yang deras gadis itupun seperti melihat sesuatu di bawah lampu jalan karena penasaran gadis itu pun berjalan ke arah sana tanpa ada rasa takut dan curiga
Gadis itu sangat terkejut saat melihat gadis kecil dan imut itu pingsan di pinggi jalan dia pun melihat ke kanan dan ke kiri untuk mencari bantuan tapi sayang sekali di sana tidak ada seseorang karena hari sudah malam di tambah hujan yang deras
Hingga akhirnya dia pun dengan susah payah menggendongnya tanpa bantuan seseorang cukup lama sekali gadis itu hingga akhirnya dia pun bisa menggendongnya dan sedikit basah karena gadis kecil itu tidak memakai mantel hujan
Gadis itupun berjalan dengan menggendong gadis kecil itu sampai kerumahnya yang tidak jauh dari lokasi si gadis kecil itu pingsan
"assalamualaikum ka bi aku pulang " salam si gadis itu saat sampai pintu rumah nya
"walaikum salam non sal-ma eh non itu siapa " jawab salam bi Ajeng dan bi Ajeng pun kaget melihat Salma pulang dengan membawa gadis kecil di gendongannya
Ya gadis itu Salma saat masih berumur 12 tahun
"tolong bi ambil dulu dia dan gantiin bajunya kasian dia kedinginan " ucap Salma sambil memberikan gadis itu ke bi Ajeng
"baiklah kalo begitu bibi pamit non mau bawa gadis kecil ini ke kamar bibi " ucap bi Ajeng setelah menggendong gadis itu
"iya pakai baju aku dulu aja bi cari aja " jawab Salma sambil membuka mantel hujannya
"iya non " bi Ajeng menjawab sambil berjalan
Setelah selesai membuka mantel hujannya dan menggantungnya dan menyimpan sepatunya dia pun berjalan ke kamar Ella
tok tok tok
"siapa " jawab Ella saat pintu kamrnya di ketok
"ini aku ka boleh aku masuk " ucap Salma dengan sopan
"masuk saja tidak di kunci" jawab Ella
Salma pun masuk ke kamar Ella dan melihat Ella sedang menggambar di kasur Salma pun naik ke kasur Ella dan melihat buku yang sedang di gambar oleh Ella
"apa itu kafe ka " tanya Salma saat melihat gambar Ella
"iya Kaka ingin membangun kafe kecil kecilan dulu untuk membantu kamu mencari uang dan membantu mereka " jawab Ella sambil terus menggambar
"hmmm ide bagus ka baiklah mari kita menabung bersama " ucap salma sambil tersenyum
"hmmm " dehem Ella
"kamu ada apa ke kamar Kaka " tanya Ella merasa ada yang ingin di bicarakan karena jika Salma ke kamarnya berarti dia ingin membicarakan sesuatu
"benar ka aku cuman mau izin buat ngerawat gadis kecil itu " jawab salma enteng
"gadis kecil siapa " tanya Ella penasaran
" tadi saat aku di jalan menuju pulang aku melihat ada sesuatu di bawah lampu jalan saat aku mendekat aku melihat gadis kecil pingsan di sana kemungkinan dia kedinginan karena kehujanan jadi aku membawanya ke mari dan sekarang dia sekarang ada di kamar bi Ajeng sedang di ganti bajunya boleh ya ka " jawab Salma menceritakan semuanya panjang lebar
"hmmm ....... Boleh Kaka juga ga ada temen kalo kamu pergi sekolah sama pergi kerja " ucap Ella dengan tersenyum
Ella menyetujuinya karena memang dia kesepian jika Salma sekolah dan pergi bekerja dan di rumah hanya ada bi Ajeng Ella juga ga berani keluar rumah sendirian karena dia sedikit memiliki trauma ella akan pergi keluar rumah jika bersama Salma saja kadang Ella juga suka di ajak bi Ajeng tapi Ella selalu menolaknya
" yey baiklah kalo begitu aku ke kamar bibi dulu " ucap Salma sambil berjalan pintu kamar
"kamu memiliki hati yang lembut dan baik hati hingga kamu tidak perna melihat orang yang kamu tolong dek Kaka bangga sama kamu" lirih Ella sambil melihat pintu yang sudah tertup kembali
"eugh " suara gadis kecil itu saat menggerakkan badannya terasa hangat
Gadis kecil itu pun membuka mata lalu melihat sekeliling saat dia melihat sekeliling tiba tiba saja pintu kamar terbuka dan nampak lah seorang membawa nampan berisi air teh dan bubur
"non sudah bangun" ucap bia Ajeng ya biajeng yang masuk kamar sambil membawa nampan berisi makanan
"aku di mana " tanya gadis kecil itu dengan mata berkaca-kaca
"non di rumah non Salma jadi non jangan takut karena bibi sama non Salma tidak memiliki maksud tertentu dan non Salma juga yang membawa non saat non pingsan dan menyuruh bibi mengganti baju non memakai baju non salma sekarang non sudah bangun non pasti lapar sekarang non makan dulu setelah itu istirahat kembali " jawab bi Ajeng panjang lebar dan gadis kecil itu hanya mengangguk saja menuruti perkataan bi Ajeng
bi Ajeng pun menyuapi gadis kecil itu dengan perlahan sampai habis tak tersisa setelah itu bi Ajeng memberikan teh hangat agar membuat badan gadis kecil itu menjadi hangat
"loh ko gadi habisin minumnya " tanya bi Ajeng
"aku sudah kenyang bi " jawab gadis kecil dengan senyumannya itu
terasa ada yang mengganjal bi Ajeng pun melirik pintu kamar nya dan ternyata benar Salma berada di sana dengan tersenyum hangat lalu dia pun masuk dengan perlahan setelah sampai di ujung kasur dia pun duduk di sana karena di sisi gadis kecil masih ada bi Ajeng
"permisi non bibi mau kedapur dulu mau nyimpen mangkuk kotornya "ucap bi Ajeng sambil berdiri dari tempatnya
Setelah bi Ajeng berdiri Salma pun berpindah tempat ke sisi gadis kecil itu bia jeng pun keluar tidak lupa juga dia menutup pintunya lagi
"Kaka siapa " tanya gadis kecil sambil melihat Salma
"sekarang aku Kaka mu dan keluarga mu dek " jawab salma tidak basa basi langsung ke intinya
"lalu di mana mami papih sama Abang " tanya gadis kecil dengan mata berkaca-kaca
"suuttt jangan menangis ya selama kamu sama Kaka kamu akan aman dan kita akan cari sama sama orang tua kamu sama Abang kamu sebelum kita menemukan keluarga kamu, kamu bisa tinggal di sini bersama Kaka, ka Ella bersama bi Ajeng ya " jawab Salma sambil menghapus air mata gadis kecil yang sudah turun ke pipinya
Gadis kecil pun mengangguk
"gadis pintar ......nama kamu siapa " Salma pun menanyakan nama gadis kecil itu
Terlihat gadis itu seperti sedang berfikir lalu dia pun menggeleng pelan dan menjawab
"aku tidak tau tapi mamih papih sama Abang suka memanggil aku kesayangan " jawab gadis kecil itu dengan menunduk dan air mata yang sudah keluar
"eeee sudah jangan menangis tidak apa apa jika kamu tidak mengingat nama kamu huft baik Lang karena kamu tidak tau nama kamu jadi Kaka akan memberikan nama buat kamu untuk sementara waktu sampai kita menemukan keluarga kamu" ucap Salma panjang lebar sambil menatap wajah gadis kecil itu
Salma pun berpikir untuk mencari nama yang cocok untuk gadis kecil itu
Huft
Salma pun menghela napas terlebih dahulu
"Reyna azkila putri baiklah itu nama kamu untuk Sementara waktu ok " ucap Salma
Gadis kecil pun mengangguk arti tanda setuju
"baiklah ini sudah larut malam kamu tidurlah di sini terlebih dahulu bersama bi Ajeng Kaka mau ke kamar Kaka dulu ya " ucap salma sambil mengusap kepala gadis kecil
....................
Tes tes tes
Reyna pun menghapus air matanya yang sudah keluar dengan sendirinya lalu dia pun tersenyum kembali Sambil membuka matanya
"terima kasih ka atas semuanya meskipun sampai sekarang keluarga aku belum di temukan tapi aku tau Kaka masih tetap berusaha mencari mereka " lirih Reyna sambil menatap keluar jendela
Bersambung.......
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!