NovelToon NovelToon

MALAIKAT DALAM GAUN BARU

BAB 1. NOAH BERSELINGKUH

Tubuh ramping dengan kaki jenjang, rambut lebat terurai panjang, mata besar memikat dan kulit mulus bak porselen menyempurnakan makhluk ciptaan Tuhan yang bernama Anneke Lemuella Runako. Putri semata wayang dari Alfred Runako. Terlahir dari keluarga kaya raya yang bergelimang harta dan kemewahan adalah impian setiap orang.

Anneke, gadis cantik yang selalu tersenyum manis dengan keceriaan yang membuat semua orang menyukainya kemanapun dia pergi. Meskipun terlahir di keluarga kaya, namun Anneke sosok yang lembut dan murah hati. Sifat rendah hatinya yang memikat berbanding terbalik dengan sepupunya Kaylee yang terkenal angkuh dan sombong.

Perjodohan yang diatur oleh kakek Anneke bernama Liam Runako dengan sahabatnya bernama Galen Arsenio yang berakhir petaka bagi Anneke. Gadis cantik itu terpengaruh dengan ucapan sepupunya sehingga dia mewarnai seluruh tubuhnya menjadi gelap dan memakai dandanan menor saat Anneke dan Noah mendaftarkan pernikahan mereka. Noah bahkan tidak menatapnya saat mereka mendaftarkan pernikahannya.

Selesai menikah Noah langsung pergi ke luar negeri dan tak pernah kembali selama sepuluh tahun. Dia tidak pernah melihat istrinya langsung. Yang dia tahu bahwa gadis yang dinikahinya adalah seorang gadis buruk rupa yang menjijikkan dan seperti orang-orangan sawah. Dengan riasan wajah tebal dan pakaian yang terlihat kolot dan memalukan untuk dipandang.

Anneke memasuki apartemen mewah milik Noah sambil menghembuskan napas panjang. Sejak menikah dengan Noah dia memutuskan untuk pindah ke apartemen ini dan menikmati kesendiriannya. ‘Huh! Buat apa aku memikirkan laki-laki brengsek itu! Dia tidak pernah pulang dan aku hanya melihat wajahnya di telivisi saja.’ Haaa…….it’s my life! let’s me enjoy it to the fullest!’

Dia menuju ke kamarnya lalu mengganti pakaiannya. Dia memilih pakaian terbaiknya lalu merias wajahnya. Dia mengeluarkan koper kecil yang biasa dia pakai untuk bepergian! Dia akan pergi ke luar negeri untuk bersenang-senang daripada memikirkan suaminya yang tak pernah pulang! Bertegur sapa pun tidak pernah. Setelah mencoba selalu menguntit suaminya kemanapun selama ini, tapi kali ini berbeda.

“Halo Keke…..ada apa kau meneleponku?” tanya Kaylee, sepupu Anneke dan satu-satunya orang yang paling dekat dengannya. Selama ini Kaylee selalu menemani Anneke kemanapun dan bersikap sebagai seorang sepupu terbaik yang akan selalu menolong Anneke saat dia ada masalah.

“Kau sibuk tidak? Ayo temani aku liburan!” ujar Anneke.

“Kemana?” tanya Kaylee dengan malas-malasan.

‘Huh…..buat apa sih dia mengajakku? Apa dia tidak sadar juga kalau aku tuh sebenarnya malas sekali pergi dengannya. Kalau bukan karena dia kaya raya, aku tidak akan pernah sudi mengikutinya. Lumayan sih selama ini aku bisa menikmati uang dan fasilitas sepupu bodohku itu.’ Kaylee menyeringai. 

“Kita pergi ke luar negeri! Ke negara S. mau tidak?” tanya Anneke bersemangat.

“Hah? Bukankah suamimu tinggal disana? Apa kau mau menguntitnya lagi? Keke…..sudahlah tinggalkan saja suamimu itu! Dia tidak pernah mempedulikanmu! Lihatlah sudah berapa lama kalian menikah, dia bahkan tidak pernah menemuimu! Dia melupakanmu, apa kau tidak tahu berita terbaru? Noah memiliki kekasih disana! Seorang model cantik!” ujar Kaylee memprovokasi sepupunya itu.

“Apa? Tidak mungkin! Berita darimana itu? Noah tidak mungkin melakukan itu, kalau neneknya sampai tahu pasti dia akan dihajar habis-habisan.” Anneke membulatkan matanya tak percaya.

“Ya sudah kalau kau tidak percaya, coba kau cek beritanya di internet! Oh iya, hari ini aku sibuk! Tidak bisa menemanimu!” ujar Kaylee memutuskan panggilan telepon begitu saja.

‘Apa benar yang dikatakan Kaylee barusan? Noah berselingkuh?’ gumamnya lalu meraih ponselnya dan mencari berita terbaru terkait dengan Noah Killian Arsenio. Begitu Anneke mengetik nama Noah di laman pencarian, muncullah semua berita tentang Noah yang dikabarkan sedang dekat dengan seorang model cantik. Bahkan mereka sering terlihat bersama di publik mengumbar kemesraan.

Anneke sangat marah, ‘Brengsek! Beraninya dia selingkuh? Noahhhhhh……..!’ amarah memenuhi hati Anneke. Sepuluh tahun sudah dia bertahan dalam pernikahan ini karena dia sangat mencintai Noah. Namun apa yang didapatnya? Pria itu tak pernah pulang dan yang lebih parahnya lagi Noah tak pernah meneleponnya sekalipun selama sepuluh tahun ini.

“Apa yang harus kulakukan sekarang? Apakah semua pengorbananku sia-sia? Mencintai pria yang tak pernah mencintaiku? Sepuluh tahun aku setia menunggunya, berharap hatinya akan luluh.” Anneke menundukkan wajahnya.

Ekspresi tampak sedih dan tertekan sambil memandangi layar ponselnya yang masih menampilkan foto mesra suaminya bersama seorang wanita cantik dengan penampilan mewah. Sudah bisa dipastikan semua kemewahan itu pasti dari Noah! Anneke mengertakan cengkeraman di ponselnya lalu mengusap matanya yang berair.

“Sepuluh tahun aku mencintainya, setia menunggu hingga hatinya luluh tapi betapa bodohnya aku mencintai pria yang tidak akan pernah mencintaiku.” Anneke melangkah menuju jendela apartemen dan melemparkan pandangannya keluar. Anneke tersenyum sinis dan mencibir pada dirinya sendiri yang menyia-yiakan cinta dan hidupnya selama bertahun-tahun.

Dia menghela napas panjang dan bertekad akan menyusul suaminya. Noah adalah suami sahnya, meskipun selama sepuluh tahun tak sekalipun pria itu menemuinya tapi Anneke terlalu naif dan bodoh. Mengharapkan keajaiban dan percaya pada kata-kata Kaylee. Tapi kenapa tak sekalipun Noah meliriknya? Dia bahkan tak datang saat mereka menikah.

“Bukankah Kaylee yang bilang kalau Noah menyukai wanita berkulit eksotis dan berdandan seperti ini? Kenapa dia bahkan tak pernah melirikku? Wanita yang bersamanya itu sangat cantik dan berkulit putih. Apa aku sudah salah paham atau Kaylee yang mendapatkan informasi yang salah tentang Noah selama ini?” pikir Anneke berusaha mengingat-ingat kembali semuanya.

Anneke melangkah menaiki anak tangga menuju ke kamarnya dilantai atas. “Aku harus menemui Noah. Aku bahkan jauh lebih cantik dari wanita yang bersamanya itu! Fuuuhhh! Haruskah aku menunjukkan wajah asliku padanya untuk mendapatkan perhatiaannya? Bagaimana jika dia masih tidak menganggapku setelah melihat wajah asliku?”

Dia kembali dilema, setelah berada didalam kamarnya dia langsung mengeluarkan kopernya dan mengemas pakaian yang akan dibawanya.

“Sebaiknya aku tetap menyembunyikan wajah asliku dengan makeup tebal, jika dia memang mencintaiku dia pasti menerimaku apa adanya tapi waktu sepuluh tahun bukan waktu yang singkat.”

Anneke kembali menghela napas panjang. Yang dia khawatirkan saat ini adalah nenek Noah yang sangat menyayanginya. Seandainya wanita tua itu mengetahui jika cucunya menjalin hubungan dengan wanita lain selama sepuluh tahun ini, apa yang akan terjadi? Nenek Noah tidak dalam kondisi kesehatan yang baik akhir-akhir ini karena pengaruh usia.

“Aku harus menemui Noah dan bicara padanya. Media semakin banyak memuat berita-berita Noah dan kehidupan pribadinya selama di luar negeri. Jangan sampai nenek tahu! Aku tidak mau terjadi apa-apa pada nenek.” gumamnya lirih. Dia mengunci kopernya lalu menariknya keluar dari kamar.

Anneke sudah membooking tiket pesawat menuju ke negara S dan juga hotel untuk menginap selama disana. “Aku akan meminta Noah menghapus semua berita tentangnya di media.”

Anneke menyeret kopernya meninggalkan apartemen dan memasuki lift. Sesampainya dilantai bawah dia langsung menuju ke mobilnya. Dia berencana akan meninggalkan mobilnya di parkiran bandara seperti biasanya setiap kali dia bepergian.

BAB 2. DIPERMALUKAN

Didalam mobilnya pikiran Anneke tak fokus mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi seolah dia ingin segera tiba di bandara. Empat puluh menit kemudian dia tiba di bandara dan memarkirkan mobilnya di area penitipan mobil lalu mengambil tiket dan membayar di konter penitipan mobil bandara. Anneke menyeret kopernya menuju konter check in.

Setengah jam kemudian Anneke sudah berada diatas pesawat menuju ke negara S. perjalanan yang ditempuh sekitar empat jam. Dia pun memutuskan untuk tidur, dia sengaja membeli tiket first class seperti biasanya agar nyaman selama perjalanan. Toh semuanya adalah uang Noah yang ditransfer ke rekeningnya setiap bulan sebagai biaya hidup.

Bandara Internasional kota S adalah yang terbaik, cuaca sangat bagus saat Anneke melangkahkan kakinya keluar dari bandara dan masuk kedalam taksi yang sudah menunggu di pintu depan. Dia menatap keluar jendela menikmati pemandangan kota yang sering dia datangi ini hanya sekedar untuk mengejar suaminya. Anneke tersenyum tipis memikirkan kehidupannya selama sepuluh tahun.

‘Haruskah aku menyerah sekarang? Sepuluh tahun! Ya sepuluh tahun aku menunggu tanpa hasil. Dia bahkan tidak pernah menemuiku apalagi meneleponku. Untuk apa mengirimkan uang yang banyak setiap bulan jika aku tidak dianggap sama sekali?’ Anneke menghempaskan napas kasar. Lamunannya buyar saat supir taksi menegurnya.

“Nona, kita sudah sampai.” ucap supir taksi sambil menatap dari kaca spion. Lalu dia turun untuk mengeluarkan koper dari bagasi. Sementara seorang staff hotel sudah membukakan pintu untuk Anneke yang langsung turun dari mobil seraya tersenyum.

“Selamat datang Nona Anneke.” sapa staf hotel dengan senyum ramah.

Anneke menghempaskan tubuhnya keatas ranjang empuk lalu memejamkan mata. Ah, rasanya lelah sekali tubuh dan pikirannya.

‘Sebaiknya aku berendam air hangat dengan aromatherapy supaya tubuhku segar. Setelah itu aku akan mencari keberadaan Noah! Aku harus menyelesaikan semuanya hari ini juga sebelum nenek mengetahui semuanya.’

Dengan langkah lesu dia memasuki kamar mandi lalu mengisi bak mandi dengan air hangat dan minyak aromatherapy yang selalu tersedia di kamar setiap kali dia menginap di hotel ini. Staf hotel sudah tahu apa yang dibutuhkan Anneke karena dia selalu menginap di hotel ini setiap kali dia datang ke negara S untuk memata-matai suaminya.

Satu jam dia berendam dan menyegarkan tubuhnya. Dengan handuk melilit ditubuhnya, dia melangkah keluar dari kamar mandi dan mencari pakaian yang akan dikenakannya. Jam sudah menunjukkan pukul enam sore itu berarti sebentar lagi dia sudah harus berada di restoran untuk menemui Noah. Dari informasi yang dia dapatkan kalau malam ini Noah akan makan malam disebuah restoran mewah.

Anneke duduk di meja rias hendak merias wajahnya namun dia tertegun menatap pantulan dirinya di cermin. ‘Apa aku harus menemui dia dengan wajah asliku atau tetap dengan wajahku yang jelek seperti biasanya? Ah, apa bedanya? Toh Noah tetap tidak akan menatapku, dia bahkan tidak tahu wajah asliku.’ gumamnya sambil mengutuki Noah didalam hatinya.

Akhirnya dia memutuskan untuk merias tubuh dan wajahnya seperti biasa. Bersembunyi dibalik topeng riasan tebal dan body painting yang dilakoninya selama sepuluh tahun belakangan. Anneke mulai memoles sekujur tubuhnya dengan body painting berwarna coklat sehingga kulit putih mulusnya sepenuhnya tertutupi.

Giliran dia merias wajahnya seperti biasa dan memakai wignya. Selama ini Anneke selalu berpenampilan seperti itu menuruti apa yang dikatakan sepupunya Kaylee. Dengan bodohnya dia melakukan apapun yang dikatakan Kaylee padanya.

Meskipun usahanya tak pernah berhasil namun Anneke tak pernah menyerah selama sepuluh tahun. Gadis itu sangat naif sehingga tidak menyadari jika dia sudah ditipu bulat-bulat oleh sepupunya. Annekee menatap tampilan dirinya didepan cermin sambil tersenyum.

“Hahahaha…...aku jelek sekali! Tapi tidak masalah, biasanya Noah melihatku dengan tampilan seperti ini.”

Anneke terdiam sejenak. “Bagaimana reaksi Noah seandainya dia melihat wajah asliku? Ahhhh tidak…..tidak…..pria brengsek sialan itu! Aku harus kuat, kali ini aku tidak boleh memohon padanya untuk tetap bersamaku. Setelah ini, aku akan segera pulang, aku tidak akan membiarkan wanita manapun menjadi Nyonya Arsenio! Tidak!”

“Noah bisa saja bersama wanita lain diluar sana, toh selama sepuluh tahun ini kami juga tidak pernah bertemu. Tidak sekalipun kami bertemu sejak kami menikah sepuluh tahun lalu. Tapi, posisi Nyonya Arsenio akan tetap menjadi milikku! Aku tidak peduli Noah mencintaiku atau tidak! Aku bisa menikmati hidupku dan menghambur-hamburkan uangnya!”

Dengan langkah pasti Anneke meninggalkan kamarnya lalu turun ke lobi hotel. Taksi yang dipesannya sudah menunggu didepan hotel dan begitu Anneke masuk kedalam mobil, dia pun memberitahu alamat yang ditujunya. Tak butuh waktu lama dia tiba di restoran mewah itu namun disaat bersamaan dia melihat dari jauh ada kemacetan di pintu menuju restoran.

Anneke melirik keluar jendela dan mengenali mobil paling depan yang berhenti tepat di pintu masuk restoran itu adalah mobil milik Noah suaminya. Anneke tersenyum, akhirnya malam ini dia akan bertemu dengan Noah bertepatan dengan ulang tahun pernikahan mereka yang ke sepuluh. Dia melihat Noah turun dari mobilnya disusul seorang wanita, Anneke memicingkan matanya menatap Noah.

Dia melihat bagaimana Noah membantu wanita itu turun dari mobil dan menggandeng tangannya dengan mesra. Setelah antrian mobil didepan bergerak maju, taksi yang ditumpangi Anneke pun berhenti di pintu masuk restoran lalu dia turun. Tak menghiraukan tatapan orang-orang padanya, mungkin mereka merasa aneh dengan penampilannya.

“Maaf Nona. Anda mau kemana?” seorang pria berseragam mencegat Anneke saat ingin masuk.

“Saya mau masuk kedalam untuk makan malam. Kenapa?” tanya Anneke heran.

Pria itu beserta rekannya menatap Anneke dengan pandangan merendahkan, meskipun dia memakai pakaian bermerek namun para staf restoran mengira kalau semua yang dipakai Anneke adalah barang palsu alias KW. “Restoran ini sudah dibooking. Tidak ada meja kosong untuk anda, Nona.”

“Benarkah? Tapi saya lihat didalam masih ada meja kosong yang sepertinya belum di reservasi.”

“Oh itu, staf kami belum sempat meletakkan tanda reservasi di meja itu karena baru saja tamu penting mereservasinya.” jawab staf itu menjelaskan.

Meskipun Anneke terlihat seperti orang miskin dengan penampilannya namun mereka masih bersikap sopan mengusirnya secara halus karena tidak mau merusak reputasi restoran.

“Siapa tamu yang mereservasi? Aku tahu kalian berbohong! Apa kalian pikir aku tidak sanggup bayar untuk makan disini?” tanya Anneke yang sudah mulai terpancing emosinya.

“Maaf Nona. Bukan maksud kami merendahkan anda tapi sebaiknya jangan membuat keributan disini. Ini restoran ternama dan semua tamu yang datang kesini adalah orang penting.”

“Oh begitu? Saya datang kesini mau bertemu dengan Noah Arsenio, suamiku.” ujar Anneke yang sontak membuat semua orang yang mendengar ucapannya pun tertawa.

“Nona, sebaiknya anda pergi sekarang. Apa anda tidak salah? Tuan Arsenio baru saja mereservasi tempat ini untuk makan malam bersama kekasihnya. Dan anda mengaku sebagai istrinya?”

“Hahahaha…...nona! Tolong jangan permalukan diri anda. Apakah pantas? Coba lihat penampilan anda, sangat tidak pantas! Apa anda tidak lihat penampilan kekasih Tuan Arsenio? Ck…...sebaiknya anda segera pergi sebelum kami panggilkan petugas untuk menyeret anda dari sini.” ucap manajer hotel yang menilik penampilan Anneke dengan tatapan jijik.

“Kalian akan menyesal memperlakukan aku seperti ini. Oke, aku tidak akan masuk kedalam tapi tolong sampaikan pada Noah kalau istrinya ada didepan menunggunya!” ucap Anneke dengan tegas.

“Kau pergilah dan beritahu Tuan Arsenio. Apa benar dia mengenal wanita ini?” ujar manajer restoran pada seorang stafnya.

Tak berapa lama staff itu kembali lalu berbisik pada manajer restoran. Keduanya pun menatap Anneke dengan tajam seraya tersenyum sinis.

“Nona, staff kami sudah menanyakan pada Tuan Arsenio dan beliau mengatakan kalau dia tidak mengenal anda! Silahkan pergi dari sini!” ucap manajer itu.

Tiba-tiba Anneke menerjang masuk dan langsung berteriak marah memanggil nama Noah.

BAB 3. KABAR DUKA

Anneke menyantap makan malamnya di dalam kamar hotel. Setelah dia diseret kasar dan ditendang dari restoran, Anneke kembali ke hotel dan memesan makanan. Tatapan matanya kosong, kesedihan dan terluka atas perlakukan yang dia terima tadi membuatnya meremas dadanya yang terasa sakit. Kenapa bisa sesakit ini? Aku rela melakukan apapun untuknya, pria yang kucintai sepenuh hati.

Malam itu Anneke tidak bisa tidur, setelah menyelesaikan makan malamnya dengan tak berselera dia memutuskan untuk berendam. Namun tak berhasil membuatnya nyaman, dia mencoba memejamkan matanya namun semua perkataan asisten Noah sangat menyayat hatinya. Bahkan dia sempat mendengar suara Noah yang memaki dan mengumpatnya.

“Katakan pada perempuan tidak tahu malu itu! Sekali lagi dia muncul dan membawa-bawa namaku, aku pastikan seluruh keluarganya hancur dan dia akan merasakan penderitaan tanpa henti!”

“Levi! Suruh pihak hotel mengusir perempuan gila itu dari sana!”

Satu persatu ucapan Noah yang sempat didengarnya saat Levi menghubunginya setelah dia tiba dihotel kembali tergiang-giang.

Dia sengaja datang ke negara itu untuk menemui Noah karena dia tidak bisa menelepon suaminya. Sejak mereka menikah Noah memblokir nomor teleponnya dan memasukkannya ke daftar hitam begitu juga dengan Levi asistennya.

Sehingga sulit bagi Anneke untuk menghubungi Noah selama sepuluh tahun belakangan. Mereka menikah tapi tidak bicara dan tidak pernah bertemu sampai sekarang Noah bahkan tidak tahu wajah asli Anneke.

Pernikahan ini adalah keinginan kedua kakek mereka yang menginginkan kedua cucunya menikah untuk mempererat jalinan kekeluargaan. Anneke yang sudah menyukai dan jatuh cinta pada Noah sejak lama pun tak menolak perjodohan itu. Berbeda dengan Noah yang menolak dengan keras, yang membuatnya tidak datang di hari pernikahan mereka.

Sehingga pernikahan mereka hanya didaftarkan di catatan sipil saja, tidak ada pesta pernikahan namun bagi Anneke yang sudah terlanjur mencintai Noah, bisa menerima semua itu dengan ikhlas. Toh seiring dengan berjalannya waktu Noah perlahan pasti akan mencintainya. Namun sepertinya mimpi dan harapan Anneke tak pernah tercapai.

Sepuluh tahun sudah berlalu, hingga tiba hari ini demi menyelamatkan pernikahan mereka, Anneke rela terbang ke negara S untuk menemui suaminya dan memintanya meredam berita yang beredar. Dia melakukan itu karena tidak mau melukai hati kakek dan nenek Noah. Selama sepuluh tahun ini Anneke menutupi semuanya dari mereka.

Keluarga mereka menganggap bahwa kedua cucunya hidup rukun dan bahagia karena tidak pernah terdengar kabar mereka bertengkar. Sedikit yang mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi, Anneke selalu berbohong setiap kali nenek Noah menanyakan keberadaan cucunya. Anneke selalu beralasan jika Noah sedang sibuk mengurus bisnis di luar negeri.

Meskipun orang suruhan Nenek dikirim untuk mencari tahu tentang mereka namun Anneke mengancam untuk menutup mulut dan tidak menyampaikan apapun pada nenek Noah. Karena kondisi kesehatan nenek Noah yang memburuk dan Anneke tidak mau jika nenek mertuanya itu kenapa-napa jika mengetahui yang sebenarnya.

Anneke sangat menyayangi Mariam, nenek mertuanya hingga dia rela berbohong demi kebahagiaan nenek mertaunya. Tanpa memikirkan kebahagiaannya sendiri, apakah dia terlalu naif? Tapi begitulah Anneke, dia selalu mengutamakan perasaan orang lain apalagi orang itu adalah keluarga dan orang-orang yang disayanginya.

...*******...

BRUUKKKKK

“Nyonya Besar…..!” pekik Vinus kepala pelayan yang baru saja memasuki ruang tamu. Dia bergegas berlari menghampiri Marian Arsenio yang terbaring di lantai. Beberapa pelayan berhamburan membantu mengangkat tubuh majikannya.

“Cepat bawa ke kamar dan panggil dokter.” teriak Vinus panik. Dia segera memungut ponsel majikannya yang tergeletak di lantai dan matanya membulat saat melihat tampilan layar ponsel itu.

“Ya Tuhan! Nyonya Besar sudah melihat berita ini! Pantas saja dia pingsan. Ya ampun…...bagaimana ini?” ujarnya semakin panik. 

Seseorang mengirimi pesan ke ponsel Mariam yang berisikan berita serta foto-foto dan juga video Noah bersama seorang wanita. Bukan hanya itu saja bahkan ada satu foto yang menampakkan Noah sedang berada disebuah ruangan bersama rekan bisnisnya dan beberapa wanita. Vinus yang panik pun segera menghubungi Noah namun nomornya tidak bisa dihubungi, Vinus pun mencoba kembali.

Setelah mencoba beberapa kali namun ponsel Noah masih tidak aktif. Akhirnya dia pun menghubungi Anneke namun ponsel wanita itu juga tidak aktif. Vinus semakin panik, dia tidak bisa menghubungi kedua majikannya itu. Dengan panik dia bergegas menyambut dokter keluarga yang baru saja memasuki rumah dan membawanya menuju ke kamar Mariam.

Dua hari berlalu setelah pemakaman Mariam Arsenio. Dan selama itu pula Anneke tak pernah muncul karena dia memang sengaja tidak mengatifkan ponselnya sejak kejadian di restoran.

Bukan itu saja, Anneke yang kecewa pun memutuskan untuk menghabiskan waktunya liburan berkeliling dari satu negara ke negara lainnya untuk mengobati luka hati dan menenangkan diri.

“Dimana perempuan gila itu?” tanya Noah dengan wajah menegang, tampak dia mengeratkan rahangnya karena amarah.

“Sampai sekarang belum bisa diketahui dimana keberadaan Nyonya. Dia sudah check out dari hotel malam itu juga dan tidak ada namanya terdaftar di hotel lain. Kami juga sudah memeriksa daftar penumpang di semua maskapai, namun namanya juga tidak ada disana.” jawab Levi.

“Hubungi pengacara dan minta segera siapkan surat cerai! Ada atau tidaknya dia disini, aku mau surat cerai segera dibuat secepatnya!” perintah Noah yang sangat marah.

Neneknya sangat menyayangi Anneke tapi wanita itu malah tidak peduli dan tak menampakkan wajah di pemakaman Mariam Arsenio sehingga membuat Noah marah besar.

“Baik Tuan.” jawab Levi lalu bergegas menghubungi Juan, pengacara keluarga Arsenio. Setelah berbicara beberapa menit, Levi memasukkan kembali ponsel kedalam sakunya.

“Tuan Juan mengatakan kalau surat cerai anda akan selesai besok pagi Tuan.”

“Suruh dia menyelesaikan secepatnya! Katakan padanya harus hari ini juga! Aku tidak bisa menunggu hingga besok pagi!” ujar Noah lagi.

Dia pun bangkit dari duduknya dan melangkah menaiki tangga menuju ke kamarnya dilantai atas. Kini rumah mewah keluarga Arsenio tampak sepi dan muram sejak kepergian Mariam Arsenio. Didalam kamarnya nampak Noah berdiri didekat jendela sambil memandang keluar. Hamparan bunga-bunga di taman bunga itu membuat Noah meneteskan airmata.

Itu adalah taman bunga milik neneknya, setiap hari wanita tua itu menghabiskan waktunya mengurusi semua bunga-bunga yang ditanamnya. Noah menghela napas panjang seraya menghapus airmatanya, satu-satunya keluarga yang dia miliki telah pergi dan itu semua salah Anneke.

“Kemana perginya wanita gila itu? Disaat nenek sakit sampai dia meninggal wanita itu menghilang.”

Kedua tangan Noah mengepal dan rahangnya mengeras. Saat dia sedang hanyut dalam lamunannya terdengar suara ketukan dipintu kamar. “Masuk.” ucapnya.

Nampak kepala pelayan bernama Vinus itu menundukkan kepala memberi hormat lalu masuk. Dia menyodorkan ponsel milik Mariam Arsenio yang selama ini disimpannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!