ALisha sudah tak tau lagi ini sudah yang keberapa kali nya ia menangisi kakak perempuan satu-satu nya ini.
baru saja dua bulan lalu kakak nya kehilangan anak dalam kandungan nya dan sekarang kakak nya ini hampir kehilangan nyawa nya pula
"dokter..selamat kan kakak ku..!!!" pekik ALisha saat membantu para perawat mendorong tubuh kakak nya di atas pembaringan menuju Unit gawat darurat.
Adrian yang merupakan seorang dokter muda di sana segera mengambil alih..
"Adrian..tolong..!!" tangis Alisha
"iya Lisha..kamu yang tenang ya" sahut Adrian iba
Dokter muda tampan ini segera memasuki ruang operasi bersama beberapa perawat yang membawa tubuh kakak perempuan Alisha yang tampak bersimpah darah.
sekarang suasana hening, Alisha hanya bisa menatap pintu besar ruangan operasi dengan segala kekhawatiran yang tak terhitung lagi jumlah nya.
Evelina Miley adalah kakak perempuan Alisha satu-satu nya, saudara satu-satu nya. tapi selama tiga tahun belakangan ini nasib buruk selalu menimpa Evelina. Lebih tepat nya semenjak Evelina kakak nya ini menikah dengan seorang pria bernama Alex. Ia adalah putera dari generasi orang terpandang di kota Yuangyi ini, sebut saja nama nya Alex Jezen Maliqwe.
Maliqwe adalah nama milik keluarga orang terpandang di kota Yuangyi.
Alisha sangat tau sekali betapa pria berstatus suami Evelina kakak nya adalah sosok pria bak srigala berbulu domba. Ia selalu bersikap baik pada Evelina di depan tapi Alisha curiga ada sesuatu di belakang semua ini.
Lebih-lebih lagi dengan sekretaris Alex yang bernama Verna Amaurin. Seorang gadis cantik yang merupakan sahabat Evelina tersebut Alisha sangat merasa segala kemalangan yang menimpa Evelina ini ada hubungan nya dengan dua orang itu, Alex dan Verna.
Alisha bisa tahan dan sabar selama ini kesusahan demi kesusahan kakak nya tidakah se-gawat ini tapi hampir tiga bulanan ini seperti nya makin gawat. Alisha sudah tak tahan lagi !
Pertama kakak nya hampir mati lemas di kolam renang, lalu hampir mati kehabisan oksigen karena terkurung di ruangan gas yang di bocorkan sengaja lalu kehilangan anak yang di kandung karena keguguran,tak tau kapan nya Eveline mengkonsumsi obat penggugur tersebut, yang tau-tau terdeteksi obat itu lah penyebab anak nya meninggal dalam kandungan. dan ini yang paling mengerikan kecelakan tunggal yang menimpa Evelina karena rem yang sengaja di blong. Seperti nya orang-orang yang sengaja melakukan ini sangat ingin agar Evelina segera mati. Karena menginginkan pencairan asuransi yang sangat lah besar jumlah nya, dan Alisha yakin ini ada hubungan nya dengan Alex dan Verna yang merupakan suami dan sahabat kakak nya itu.
andai saja Alisha bisa mencari keadilan, namun orang-oranh jahat ini begitu sangat di lindungi dan Alisha juga tak punya cukup bukti. Alisha hanya bisa bertahan menahan sakit nya hati. Ia tak bisa apa-apa, apalagi ia tak punya lagi kedua orang tua..ia hanya punya Evelina saja.
Dulu sepuluh tahun yang lalu saat ia dan Evelina masih bocah kedua orangtua nya juga meninggal karena kecelakaan rem blong yang serupa.dan mereka akhir nya di rawat oleh kerabat kedua orangtua nya. Mereka tentu mau merawat Evelina dan Alisha secara kedua orangtua ini meninggalkan harta yang sangat banyak. Kedua orangtua mereka memiliki berbagai macam usaha yang baik, jadi istilah nya sambil menyelam minum air. Selagi merawat Evelina dan Alisha mereka juga bisa menikmati kekayaan yang ada.
visual Alisha Miley
💗💗💗💗
Alisha tidak tau harus sedih atau bahagia, operasi kakak nya berhasil tapi kakak nya koma, tidak tau kapan akan terbangun.
hancur hati Alisha tak terbendung lagi
"Lisha...ada aku" Adrian dokter muda ini memeluk Alisha yang terlihat rapuh
Alisha menangis sejadi-jadi nya dalam pelukan Adrian.
Adrian adalah pacar Alisha. Mereka sudah berpacaran selama hampir dua tahun belakangan ini, selama mengenal Adrian Alisha merasa ia punya kekuatan satu lagi selain Evelina kakak nya. Bisa di bilang di dunia ini yang Alisha percaya hanya lah Evelina dan Adrian saja.
"aku yakin kemalangan yang menimpa kak Velin kali ini pun adalah kesengajaan.." lirih Alisha serak
"iya, tapi kita harus bagaimana?" Adrian menatap Alisha lekat. Andai saja ada cukup bukti, Adrian akan bersedia menolong Alisha segenap tenaga demi mendapatkan keadilan untuk Evelina.
"aku tak ingin kau terlibat, biarkan aku menyelesaikan sendiri Ad.." kata Alisha pelan
"aku juga tak ingin kau kenapa-kenapa Lis.." balas Adrian prihatin, ia juga menyayangi Alisha sama seperti Alisha menyayangi nya.
visual Adrian zhou, dokter tampan sekaligus pacar Alisha.
sebetul nya Adrian ini selain bekerja sebagai dokter penting di rumah sakit ini ia juga adalah dokter pribadi sekaligus tangan kanan atau asisten dari seseorang Tuan Besar yang berpengaruh di kota Yuangyi, hanya saja Tuan Besar itu tak pernah terekpos ke permukaan.
Adrian ini orang yang hebat dalam segala pekerjaan nya baik sebagai dokter mau pun tangan kanan. Tapi semua itu tak telihat karena di luar nya ia hanya lah seorang dokter yang bekerja di rumah sakit umum seperti sekarang ini.
"apa kau ingin melihat kakak mu sekarang?" tanya Adrian pelan
Alisha mengangguk perlahan, ia saat ini benar-benar hancur.
Adrian membiar kan Alisha menemui kakak nya, memberikan ruang untuk mereka. Adrian menatap punggung Alisha yang bergerak perlahan menuju ruangan Evelina, terlihat jelas Alisha benar-benar sangat kasihan sekali.
Alisha mengenakan pakaian khusus dan masuk ke ruangan Alisha. Benar-benar hancur hati nya melihat Evelina yang terbaring di sana dengan alat medis dan selang di sana sini, ingin rasa nya Alisha melepas semua selang itu dan membangun kan kakak nya lalu mereka berbicara dan bercanda seperti kemarin.
visual Evelina Miley
Bagi Alisha kakak nya Evelina adalah yang terbaik,bahkan sangat baik. Bahkan ia begitu percaya pada suami dan sahabat nya yang sangat Alisha curigai selama ini.
Evelina sangat mencintai dan menghormati Alex jezen sang suami, begitu juga menyayangi dan mempercayai sang sahabat Verna Amaurin. hingga ia dengan mudah di perlakukan kejam oleh orang-orang yang ia percayai, Alisha sangat kesal dengan semua hal ini.., Alisha berulang kali memperingati jangan terlalu percaya pada mereka tapi Evelina hanya tersenyum.
sebetul nya pernikahan antara Evelina dan Alex juga bukan lah karena mereka pernah mengenal atau pun berkencan. Saat itu kerabat mereka yang kenal baik dan dekat dengan keluarga Alex Jezen menjodohkan mereka.
di sini kerabat mereka menginginkan perjodohan dengan Alex yang merupakan generasi Maliqwe karena mereka terpandang dalam kelas sosial kehidupan, sangat di segani terlebih di kota Yuangyi ini.
dan Tuan dan Nyonya Jezen yang merupakan orangtua Alex tentu saja menerima tawaran perjodohan, karena mendiang orangtua Evelina adalah orang yang sangat kaya dengan harta warisan yang tak terhitung jumlah nya. Dalam hal ini meski pun betapa terpandang nya Tuan dan Nyonya Jezen mereka juga adalah tipikal orang yang rakus akan harta dunia.
Alex yang tampan sangat pintar menarik simpati Evelina dan menarik hati nya hingga akhir nya Evelina pun jatuh cinta dan mereka menikah.
"Lisha..aku tidak sampai hati mencurigai nya, aku punya Harapan yang besar dan banyak untuk masa depan ku bersama Alex.." itulah jawaban Evelina setiap kali Alisha meminta nya untuk berhati-hati pada sang suami
Sangat sulit memang untuk Alisha memberitahu sang kakak, Evelina terlalu menghargai dan mempercayai Alex suami nya itu.
Evelina selalu berkata dengan lembut dan begitu tenang..tanpa beban. Membuat kita merasa makin tak rela bila Alex dan keluarga nya terus menerus menusuk nya dari belakang
"jangan terlalu membenci kakak ipar mu Lisha, kakak tau kau tak menyukai nya sejak awal tapi percayalah dia pria yang baik" lagi..Evelina selalu menyanjung nya, menyanjung pria yang bernama Alex itu. Alisha sampai frustasi di buat nya..
"Alex sangat menyayangi ku Lisha, dia begitu tulus..,setelah orangtua kita tiada,Alex adalah satu-satu nya orang asing yang masuk ke kehidupan ku dan begitu sangat perhatian dan pengertian pada ku" lagi..itu kata-kata Evelina saat terus-terusan membanggakan Alex.
yah memang betul, Alex begitu sangat penyayang di depan Evelina, tidak ada sedikit pun terlihat dia tercela..
Alisha juga akui itu, jika kita melihat nya di depan Evelina selama ini memang ia tampak seperti sosok suami idaman yang penyayang, bahkan sangat sulit mencari kesalahan nya.
Alisha tidak cukup bukti untuk segala nya, Alisha hanya pernah satu kali memergoki Alex dan Verna keluar dari hotel pagi-pagi sekali bergandengan dengan sangat mesra. Mereka tak menyadari keberadaan Alisha kala itu. Sejak itu kecurigaan Alisha semakin menjadi-jadi dan menganggap dua orang itu adalah orang jahat.
selama ini Alex selalu berlaku baik pada Evelina, begitu juga kedua orangtua Alex yang selalu memperlakukan baik Evelina. Tapi itu semua di depan nya saja. bagaimana mungkin mereka memperlakukan Evelina buruk, di mana selain Evelina memiliki banyak harta mendiang orangtua nya, Evelina juga sangat pintar. Ia bahkan memimpin perusahaan nya sendiri, pemegang saham terbesar dan Alex menjadi presiden di sana. Evelina bukan hanya hebat dalam hal tersebut tapi ia juga memiliki chanel yang besar dan kuat, banyak investor besar yang bergerak di bawah nya, sosok Evelina sangat berpengaruh besar sekali. Mungkin hal itu juga yang membuat Alex ingin memiliki semua hak kuasa. Entah Alisha bingung ia tak punya alibi untuk menjatuhkan keluarga Jezen yang licik tersebut.
Pagi ini Alisha baru saja selesai membersihkan jari jemari tangan Evelina dengan Handuk basah yang hangat, ini sudah hari kedua sejak kemarin Evelina kecelakaan, tapi baik Alex mau pun keluarga nya sama sekali belum menampakkan diri. Benar-benar tidak masuk akal. Verna juga yang kata nya sahabat? Andai saja Evelina tahu pasti akan sedih, pasti saat ini Evelina mengira orang-orang ini datang dan mengkhawatirkan nya seperti hal nya Alisha.
"hh..sekarang belang mereka makin terlihat saat kakak ku sekarat" batin Alisha geram
dari pihak perusahaan, mitra dan rekan investor bahkan dari luar negara sudah mengirimkan rasa ikut kesedihan yang menimpa Evelina Miley. Baik secara langsung atau pun perwakilan. Tapi mana keluarga yang kata nya menyayangi Evelina? Memang lebih banyak omong kosong nya.
Saat Alisha keluar dari ruangan baru lah sosok Alex dan Verna muncul, mereka yang datang bersama di susul oleh kedua orang tau Alex yaitu Tuan dan Nyonya Jezen, kedua orang tua ini beralasan sedang berada di luar daerah, sedangkan Alex dan Verna beralasan sedang mengurus beberapa kerjaan di luar yang tak bisa di handle.
alasan yang sangat Klise, Alisha malah berfikir kalau dua orang itu berpesta atau juga sibuk membersihkan alibi agar tidak ada yang menjurus kepada mereka terkait kejadian ini. Mereka tentu ingin bersih meskipun mereka terlibat
"Evelina.." lirih Nyonya Jezen terlihat seperti orang yang lemah dan mau pingsan, kemudian dengan cekatan Tuan jezen buru-buru menahan tubuh istri nya itu
benar-benar sandiwara yang sangat bagus sekali, batin Alisha..di tambah lagi Verna yang terlihat menyeka airmata dengan tisu, entah airmata buatan dari mana itu?
Alex terlihat langsung berganti pakaian khusus dan buru-buru menemui Evelina di dalam ruangan..
"bagaimana keadaan nya?" tanya Tuan Jezen pada Alisha
Alisha sebenar nya malas menjawab, ingin sekali ia jawab..
"Evelina sedang sekarat dan koma? kenapa? Kalian tak puas hati karena dia tak langsung mati???" ingin sekali Alisha melontarkan semua itu..
sembari menahan sebak di dada nya jadi nya Alisha hanya menjawab...
"entah lah.." lirih alisha, lalu berlalu dari orang-orang itu, sakit sekali hati Alisha.
tak lama setelah Alisha berganti pakaian khusus dengan pakaian biasa, kerabat nya baru lah tiba. Paman Poi Rohan dan bibi Mony Rohan. Mereka ini lah kerabat yang mengurus dan merawat Evelina dan Alisha sejak kecil, merawat tanpa ketulusan, merawat karena ada mau nya saja...
"bagaimana kakak mu,Lisha?" tanya paman Poi, dengan raut se-berduka mungkin
"sangat tidak baik" jawab Alisha
dalam hal ini Alisha sangat kesulitan menahan sakit hati nya..
"kemana saja kalian? Kenapa baru bertanya sekarang?" batin Alisha geram di dalam hati nya. Yah hanya di dalam hati, andai saja Alisha mampu meluahkan segala nya, andai saja..!
"maaf,bibi dan paman baru bisa datang sekarang, kemarin sore setelah kejadian itu...kepala bibi pusing karena kaget, jadi nya penyakit darah tinggi bibi kumat. Paman juga tidak bisa meninggalkan bibi sendiri.." kata bibi Mony ini beralasan yang entah benar tidak nya.
yang jelas apa pun alasan nya Alisha sama sekali tidak percaya sedikit pun.
mungkin saja jika ini adalah beberapa tahun lalu saat ia masih bocah, ia akan sangat amat mempercayai paman dan bibi nya ini, tapi tidak untuk sekarang...sekarang Alisha tahu paman dan Bibi nya juga adalah orang yang rakus dan jahat..
Alisha sangat heran mengapa Evelina kakak nya tak pernah mau berhati-hati dan selalu tetap tulus dan baik pada orang-orang ini, padahal kala itu Alisha dan Evelina lah yang tak sengaja mendengar pembicaraan paman dan bibi nya itu saat mereka masih duduk di bangku highschool.
"kita sangat beruntung semenjak kematian Zakly dan istri nya, kita bisa hidup dengan sangat enak tanpa harus banyak bekerja keras" kata bibi Mony
"iya..kamu memang istri cerdas, dengan merawat anak-anak mereka secara formalistas, efek nya kita bisa hidup lebih nyaman dan santai dari sebelum nya.." kata Paman poi
Zakly adalah nama ayah Evelina dan Alisha, Zakly Miley Zoan.
Hari itu di mana Alisha mendengar itu, ia benar-benar tak mempercayai paman dan bibi nya lagi, berbeda dengan Evelina yang tak berubah ia tetap selalu baik seperti saat ia sebelum mendengar kenyataan yang sebenar nya di balik topeng paman dan bibi mereka.
Saat Alex masuk ke ruang rawat Evelina, ia menyeringai menatap Evelina yang terbaring.., jika biasa nya ia selalu manis dan baik di depan Evelina maka ini lah wajah asli nya Alex. Seringai itu menunjukkan kalau ia tak puas hati melihat Evelina masih hidup.., ia harus nya ingin Evelina segera mati hari ini. Jika Evelina mati semua hak kuasa akan jatuh kepada nya. Ya benar kemalangan yang menimpa Evelina adalah Alex dalang nya. Ia selalu sekongkol bersama Verna.
tentang anak ia dan Evelina yang meninggal dalam kandungan itu pun juga ulah mereka, ia dan Verna otak nya. kejam sekali Alex dan Verna ini. Begitu serakah, ia bahkan tak ingin anak Eveline itu lahir karena itu tentu saja akan membuat kekuasaan yang ia miliki sepenuh nya pasti terancam dan terbagi dengan anak itu.
Alex menatap tubuh Evelina yang terbaring dengan perasaan yang tak senang..
"kenapa buang-buang waktu Evelina sayang? Harus nya kau langsung pergi mati saja" lirih nya pelan namun dengan intonasi yang menakutkan.
💙💙💙💙💙
Hari ketiga Evelina merasa tiba-tiba ia berada di pintu utama rumah sakit, ia heran mengapa ia ada di sini..Evelina terus menatap heran pada orang-orang di sekitar yang sama sekali nampak tak peduli pada nya..
Dokter Adrian pacar adik nya bahkan sedari tadi sudah melewati dan tak mempedulikan nya, walau ia sudah memanggil nya berulang kali, Adrian seakan tak menggubris nya.
kali ini Evelina melihat sosok Alisha sang adik yang baru tiba, Evelina langsung tersenyum saat Alisha menoleh ke arah nya, namun aneh Alisha sama sekali tak membalas nya.
"Lisha..." panggi Evelina tapi Alisha tak menoleh
"Lisha..Lisha.." Evelina terus memanggil tapi Alisha terus berjalan melewati nya, ini semakin aneh.
sampai di mana Evelina berusaha mengejar Alisha, ia berlari dan menabrak salah satu perawat yang lewat namun...
pong !!! Perawat itu mengenai tubuh nya namun tembus begitu saja..
Evelina kaget setengah mati, perawat bahkan tak merespon apa pun saat menabrak nya seperti menabrak udara kosong, perawat bahkan tak menyadari nya.
Langkah Evelina terhenti ia menatap kaki dan tubuh nya sendiri, ia melihat jari jemari nya bolak balik ..
"ini aku sedang bermimpi kah?" Evelina menatap sekeliling dengan panik
semakin Evelina menatap orang-orang, ia makin sadar kalau ternyata orang-orang ini tak melihat nya, ia kasat mata kah? Atau kah ia sudah mati. Evelina berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi tapi dia lupa, ada apa ini?
semakin Evelina memikirkan ada apa gerangan, kepala nya malah berdenyut dan terasa sakit.
buru-buru Evelina berlari menyusul Alisha, entah berapa orang yang ia tabrak tapi tembus begitu saja.., Evelina berlari sembari menahan isak tangis nya. Ia tidak boleh cengeng, ia harus kuat..ia harus tau apa yang sudah terjadi pada nya. Dan jika pun ini ternyata hanya lah mimpi, Evelina sangat berharap agar ia segera bangun dari mimpi buruk yang menakutkan ini.
Evelina tiba di depan sebuah pintu ruang rawat inap tempat Alisha masuk barusan. Evelina reflek hendak memegang kenop kunci untuk membuka pintu tapi ia lupa bahwa ia sudah tak bisa menyentuh apa pun. Evelina bingung bagaimana cara ia masuk, lalu ia nekat menerobos pintu tersebut karena mengingat diri nya yang sudah tembus seperti udara kosong dan berhasil..
Evelina lega dan senang ia bisa masuk ke dalam ruangan, Evelina melihat Alisha yang sedang duduk di sisi ranjang seorang pasien..
"siapa pasien itu..?" gumam Evelina heran
Evelina melangkah mendekati Alisha, dan betapa kaget nya ia setelah melihat siapa yang terbaring sekarat di ranjang pasien itu !?
ya, itu adalah diri nya sendiri..selang di mana-mana..alat medis di sana sini..
"apa yang terjadi..?" lirih Evelina
"apa yang sudah terjadi pada ku?" Evelina begitu shock, ia berusaha mengingat-ingat namun lagi-lagi kepala nya terasa sangat-sangat sakit. Evelina tak sanggup menahan sakit nya, ini terasa sangat berdenyut sekali..!!!
Evelina bergerak perlahan ke sisi Alisha..
"Lis..aku kenapa Lis?" tanya nya pada Alisha tapi seperti yang sudah-sudah tadi, mana mungkin Alisha mendengar nya? Alisha bahkan tak bisa melihat nya sejak tadi kan?
Evelina melihat Alisha menyeka air mata perlahan, ia baru menyadari wajah adik nya itu nampak sembab seperti nya Alisha telah lelah menangis.
Evelina benar-benar kebingungan..ia ingin tahu apa yang sebenar nya terjadi saat ini. Akhir nya ia menangis juga, Evelina memang tidak gampang menangis sebelum nya tapi di posisi dan situasi aneh seperti ini, siapa coba yang gak bakalan menangis.
Evelina terus menangis pilu..dan dalam kebingungan dan keputus-asa-an nya tiba-tiba Eveline seperti mendengar suara seorang pria di samping nya, pria itu nampak berdiri di sudut ruangan. Awal nya Eveline mengira itu Adrian yang datang untuk menemui Alisha tapi pria ini jelas bukan Adrian. Evelina merasa ia baru sekali ini bertemu pria yang berdiri di sudut ruangan tersebut..
"apa yang kau tangisi, Miss?" tanya pria berperawakan tinggi jangkung tersebut
Evelina berhenti menangis dan menatap si pria dengan seksama..
"siapa pria ini?" lagi-lagi Evelina penasaran
awal nya Evelina mengira pria ini bertanya pada Alisha karena bukan kah sejak tadi diri nya sendiri sudah kasat mata, jadi mana mungkin pria ini bertanya pada nya. Yang benar saja ?
tapi Pria itu malah maju mendekati nya dan menatap nya lekat.
semakin pria ini maju maka semakin pria ini terlihat sangat tinggi. Evelina mengira-ngira tinggi nya bisa sekitar 187 cm, jangkung sekali.
"kenapa diam saja? Aku menanyai mu.." kata Pria itu lagi pada Evelina
"kamu bicara pada ku?" Eveline akhir nya memberanikan diri menjawab
"lalu dengan siapa lagi, aku memang bicara dengan mu Miss" kata pria tinggi itu..
"kau bisa melihat ku?" Evelina kaget bukan kepalang karena sedari tadi tak seorang pun yang bisa melihat nya.
"bisa...aku bisa melihat mu, kenapa memang nya?" balas Pria itu lagi
"ba..bagaimana kau bisa masuk?" cecar Evelina karena sedari tadi ia tak melihat pintu terbuka, apakah mungkin saja pria ini masuk sebelum diri nya? Bisa jadi
"aku masuk menembus dinding.." jawab sang pria yang membuat Evelina sangat shock..
"apa???" Evelina berseru..
"jadi kau sama seperti ku? Apakah kau hantu, apakah kau juga sedang koma seperti ku, sebetul nya apa yang terjadi dengan aku..dengan kamu? Apa kita di alam mimpi atau..." tanya Evelina bertubi-tubi dengan panik dan tak sabar.
karena jika memang ia sudah mati maka tak mungkin raga nya masih terbaring di ranjang rumah sakit seperti sekarang ini. Jadi ini pasti telah terjadi sesuatu namun Evelina sedang lupa yang terjadi itu apa?
Visual sang pria misterius
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!