NovelToon NovelToon

Menikahimu Takdirku

episode 1 Rutinitas pagi hari

Jam menunjukkan jam 5 pagi hari Ana segera bangun dan melaksanakan tugas yang biasa ia lakukan di pagi hari. Biasanya setelah bangun dia berdoa dan menyelesaikan pekerjaan rumah.

 

"Ana tolong buatkan saya nasi goreng ya" teriak Fika.

 

Fika adalah anak tunggal paman dan bibi Ana , dia sangat manja dan pemarah. Ana buru- buru membuatkan permintaan Fika. Dia sangat takut bila terkena marah oleh bibinya.

Selesai membuatkan nasi goreng dia mengantarnya ke kamar Fika.

 

" Lama amat sih kamu bisa-bisa saya terlambat ke kampus" sungut Fika

 

Ana diam saja dan segera pergi bersiap siap untuk bekerja.

Ana bekerja di salah toko besar sebagai kasir. Dia gadis baik dan jujur sehingga Bu Tina majikannya sangat mencintai dan menyayanginya seperti anaknya sendiri.

Setelah siap ia pun pamit pada paman dan bibinya. Sesampai di toko , handphone Ana berdering, siapa lagi kalau bukan Antoni yang merupakan pacar Ana selama 5 tahun terakhir.

 

" Kamu sudah sampai yang?" tanya Antoni

" Sudah " jawab Ana .Dia kelihatan bahagia mendapat telfon dari Antoni.

 

" Nanti kita ketemu sekalian aku antarin pulang ya?"

" Ok baiklah Aku kerja dulu ya mas." Jawab Ana.

" Iya love you sayang" kata Antoni membuat wajah Ana terlihat senang.

Ana melihat jam sudah menunjukkan pukul 10, tetapi ia belum melihat Bu Tina. Hal itu tentu saja membuatnya khawatir, tidak biasanya beliau tidak datang ke toko.

Ana kemudian mengeluarkan hpnya dan menelfon Bu Tina, namun beliau tidak menjawabnya. Hal ini membuatnya semakin khawatir kemudian ia menelfon mang Asep yang merupakan supir dan orang kepercayaan nya Bu Tina.

" Hallo pagi non Ana " kata mang Asep

"Hallo mang Asep maaf Bu Tina kenapa tidak ketoko hari ya ini " kata Ana sedikit khawatir.

" Iya non Bu Tina sedang kurang sehat sekarang. Beliau sedang diperiksa dokter Rani. Jawab mang Asep

" Emang Bu Tina sakit apa mang??"

" Tadi pagi beliau mengeluh sakit dibagian perutnya non".

" Baiklah mang nanti sore saya akan datang menjenguk dan memberikan laporan bulan ini.

" Baiklah non ". Mang Asep pun menutup telfonnya. Mana Asep adalah supir sekaligus orang kepercayaan Bu Tina, dia sudah mengabdikan dirinya selama 15 tahun bekerja di tempat Bu Tina.

Selesai bekerja Ana dan semua karyawa segera menutup toko. Tak lama kemudian Antoni datang menjemputnya dengan motornya.

" Mas kita mampir ke rumah Bu Tina ya, katanya beliau sakit." kata Ana

" Baiklah ayo cepat naik sayang".

Setelah 15 menit menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai, tak lupa mereka menyempatkan membeli beberapa buah untu Bu Tina. Setelah sampai Ana melihat mang Asep duduk di teras rumah Bu Tina.

 

" Mang bagaimana keadaan Bu Tina ?" tanya Ana.

 

" Beliau sedang istirahat non, silahkan masuk kedalam."Ana dan Antoni masuk kedalam rumah yang besar dan megah itu. Bu Tina memang tinggal sendiri dan beberapa asisten rumah tangga nya disitu. Anak tunggal Bu Tina, Karin tinggal di Paris dan sangat jarang sekali pulang dan bahkan untuk sekedar menelfon pun Karin tidak punya waktu.Hal ini terkadang membuat Bu Tina sedih untungnya ada Ana yang selalu menghibur dan menemaninya.

Bu Tina sangat menyukai Ana karena dia gadis yang baik dan jujur, dia menganggap Ana seperti putrinya sendiri, dia tau Ana sangat menderita semenjak ditinggal mati oleh kedua orang tuanya.

"Hi perkenalkan saya author Menikahimu adalah takdirku." Ini adalah novel pertama saya . Semoga para readers berkenan dengan tulisan saya. Jika banyak kesalahan dalam penulisan harap dimaklumi ya. Salam cinta untu kalian semua para readers.❤️❤️❤️

bab 2 Kesedihan Bu Tina

Sesampainya di rumah Bu Tina ,Ana dan Antoni segera masuk ke kamar Bu Tina. Ana begitu sedih melihat Bu Tina terbaring lemah dan wajahnya tampak pucat. Melihat kedatangan Ana dan Antoni ,Bu Tina tersenyum lemah. Ana segera menghampiri majikan nya yang baik hati itu

" Kamu tidak usah repot repot nak" kata Bu Tina ketika Ia melihat Ana membawa buah dan meletakkannya di atas meja disamping ranjang Bu Tina.

" Ah tidak kok Bu, bagaimana keadaan ibu sekarang sudah baikan?" tanya Ana.

" Sudah baikan nak, ibu nga apa apa kok, ini hanya faktor usia aja"jawab Bu Tina supaya Ana tidak khawatir padanya.

" Ibu jangan banyak pikiran ya Bu Ana sangat khawatir pada kesehatan ibu, Ana ga mau ibu kenapa napa!" kata Ana serak. Dia mulai menangis melihat keadaan Bu Tina.

"Ah seandainya Karin seperhatian kamu Ana pasti saya sangat bahagia" batin Bu Tina.

Melihat Ana menangis Antoni merangkul Ana bahunya membuat Bu Tina tersenyum.

" Jangan menangis Ana, lihat Antoni akan marah padaku" ledek Bu Tina membuat Ana jadi salah tingkah.

" Jadi kapan kamu melamar Ana nak Antoni , jangan kelamaan loh ga baik. Kalian sudah lama mengenal jadi cepatlah menikah" Kata Bu Tina membuat Ana dan Antoni terkejut, mereka belum punya rencana untuk menikah.

" Ah ibu " kata Ana tersenyum malu dan melirik Antoni yang menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Setelah mengobrol akhirnya Ana memutuskan untuk pulang karena ia takut pada omelan bibinya.

" Bu,kita pamit dulu ya, jangan lupa jaga kesehatan ibu dan ini laporan bulan lalu" kata Ana sambil meletakkan berkas itu di atas meja. Bu Tina mengangguk pertanda setuju. Ana dan Antoni pun pamit dan tak lupa bersalaman dan mencium tangan Bu Tina.

Dalam perjalana Antoni memikirkan apa yang dikatakan Bu Tina, bagaimana jika dirinya segera melamar Ana. Dia pikir mereka sudah lama saling mengenal dan orang tua Antoni pun sudah mengenal Ana dengan baik,tinggal restu dari paman dan bibi Analah yang harus dia dapatkan.

Setelah mengantar Ana , Antoni pun bertekad untuk melamar Ana dalam waktu dekat. Dia akan memberanikan diri untuk mendapat restu dari paman dan bibi Ana, meskipun ia tau pasti sulit dia akan berusaha demi orang yang dicintainya itu.

Ana mengetik pintu setelah Antoni pergi.

" Darimana saja kamu Ana? Kenapa pulangnya lama sekali apa kamu tidak tau banyak pekerjaan yang harus kamu lakukan?? "bentak bibi Lita .

Bibi Lita adalah Istri dari paman Johan yang merupakan adik kandung dari ibunya Ana. Orang tua Ana meninggal sejak Ana berumur dua berumur 8 tahun dan semenjak itu Ana dirawat oleh paman dan bibinya, meskipun bibi Lita berlaku kasar dan kejam terhadapnya tetapi Ana tetap bersyukur. Ana berjanji untuk membahagiakan orang yang sudah merawatnya sejak kecil. Paman Johan adalah orang baik terhadap Ana namun ia tidak berdaya untuk melawan istrinya.

Ana langsung masuk dan memasak untuk makan malam. Selesai memasak Ana dan mengerjakan pekerjaan rumah Ana kemudian mandi dan beristirahat di kamarnya.

Sesampainya di kamar Ana melihat ponselnya ada chat dari Antoni belahan jiwanya.

" Lagi apa sayang"??

" Lagi istirahat mas, mas lagi apa??" balas Ana

" Aku lagi merindukanmu sayang" goda Antoni

" Mas bercanda mulu"

" Aku tidak bercanda sayang, entah kenapa walaupun kita bertemu setiap hari aku selalu merindukan mu".

Ana hanya tersenyum melihat kelakuan Antoni yang terkadang menurutnya lebay. Ana sangat bahagia bisa mengenal Antoni yang terkenal baik dan sopan. Dari sekian banyak wanita yang mengagumi sosok nya dia memilih Ana untuk menjadi kekasihnya, hal ini membuat Ana sangat bahagia dalam hidupnya meskipun banyak tekanan hidup yang dia dapatkan.

bersambung....

Jangan lupa like dan komen ya....author butuh bangat like dan komen para pemirsah sekalian.😀😀😀😀😀

bab 3 ketemu Tante Shanti

Ana berada di rumah teman paman Johan. Bibi dan pamanya mengajaknya untuk mengunjungi teman lamanya yaitu Pak Aldi dan bu Shanty. Ana sangat kagum dengan desain rumah Bu Shanty yang luas dan mewah.

Shanti dan Aldi adalah teman sekaligus boss paman Ana bekerja, mereka mengundang paman dan bibi Ana untuk makan malam.

" Silahkan masuk " kata Pak Aldi yang sejak tadi menunggu kehadiran sahabat lamanya.

Paman Johan, bibi Lita , Fika dan Ana pun masuk ke rumah yang besar dan mewah itu.

Shanty dan para pembantunya sedang menyiapkan makanan, melihat kehadiran mereka Shanty langsung senang dan langsung menghampiri dan menyambut mereka.

" Eh, Silahkan Bu Lita " kata Shanty ramah sambil memandang dua orang gadis yang bersama Lita.

" Wah Ibu Lita pasti bahagia memiliki 2 anak perempuan yang manis dan cantik" puji Shanty.

Shanty memang hanya memiliki 2 anak laki laki yang tampan dan gagah mereka adalah Dion yang sudah berumur 29 tahun dan Ray yang berumur 24 tahun, keduanya belum menikah hal itu sebenarnya membuat Shanty sedikit gelisah, ia ingin sekali memiliki menantu dan ingin segera menimang cucu.

" Kenalkan Bu Lita ini anak saya Fika " kata Lita dengan senyum sumringah. Shanty melirik Ana.

" Eh ini Ana keponakan saya " kata Lita acuh. segera Ana mencium tangan Shanty dan tersenyum manis, jelas ini berbeda dengan Fika yang terlihat acuh dan angkuh.

" Eh ngomong ngomong anak Bu Shanty mana?? tanya Lita yang tidak melihat keberadaan kedua anak laki laki Shanty.

" Biasalah Bu mereka pada sibuk namanya pun anak laki" canda Shanty.

"Ayo kita makan sekarang aja nanti makanannya dingin, bi Ina tolong panggilkan bapak dan tamunya ya" perintah Shanty pada Bu Ina.

Selama makan malam Shanty memperhatikan Ana.

"Dia gadis sopan dan baik penampilannya pun sangat sederhana, aku harus mengenalnya lebih dalam siapa tau dia cocok dengan Dion" batin Shanty.

Selesai makan, dengan refleks Ana segera membereskan meja makan karena setiap hari ia selalu melakukan pekerjaan itu. Shanty dan Aldi terkejut melihat apa yang Ana lakukan.

"Eh,,,,nak Ana tidak usah kan ada Bi Ina yang membereskan meja ini " kata Shanty melarang Ana

" Ga apa apa Tante, Ana udah biasa kok" jawab Ana. Melihat hal itu Lita dan putrinya Fika merasa kesal.

" Dasar anak sok rajin" gerutu Fika dalam hati

Shanty semakin kagum terhadap sosok Ana berbeda dengan Fika yang kelihatannya manja dan sombong.

Selesai makan malam Shanty, Lita , Fika dan Ana mengobrol santai di ruang tamu sedangkan Aldi dan Johan mengobrol di teras depan.

" Nak Ana kegiatan kamu sekarang apa?, apa kamu kuliah?? tanya Bu Shanty yang sedari memperhatikan Ana, entah kenapa Shanty senang sekali melihat Ana.

" Ga Tante, Ana bekerja di sebuah toko bsebagai kasir" jawab Anw

" Kalau nak Fika???"

" Kalau saya kuliah dong Tante, saya kuliah jurusan manajemen bisnis" jawab Fika dengan bangganya

 

" Iya loh Bu Shanty Fika anaknya baik, pintar dan berprestasi loh" kata Lita membanggakan anak semata wayangnya. Shanty hanya mengangguk dan memperhatikan Ana. Malam itu Ana berpenampilan sangat sederhana namun walaupun berpenampilan sederhana ia tetap lebih cantik dari Fika yang berpenampilan modis.

 

Jangan lupa like dan komenya dan masukkan kedalam novel favorit Klian para readers sekalian.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!