NovelToon NovelToon

Sebening Air Mata Dara

Kecelakaan Tragis

Pagi pagi sekali seorang pria dengan paras tampan terlihat sangat rapi dengan setelan kemeja abu muda dan jas warna hitam yang menambah kesan pria yang baru saja menginjak remaja tetapi sudah berhasil menjadi seorang suami itu bukan hanya terlihat tampan tapi juga lebih dewasa.

Siapa lagi kalau bukan Bryan Adi Pradana, Diusia nya yang masih sangat muda, Bryan yang masih berstatus sebagai Mahasiswa, Putra dari Mahendra Pradana ini telah diberikan kepercayaan oleh Papa nya untuk menjadi CEO sekaligus pewaris perusahaan besar Pradana Group.

Bahkan kini kebahagiaan nya semakin lengkap setelah menikahi kekasih nya Dara Anastasya. Gadis cantik bak model dengan kulit putih dan rambut hitam panjang.

Bryan yang semalam mendapat kabar untuk menghandle pekerjaan di luar kota terlihat bersiap siap dibantu oleh Dara Istri cantik yang baru dinikahi nya satu hari itu.

" Selamat pagi istri ku, " bisik Bryan di telinga istrinya dengan kepala yang sudah bersandar di pundak Dara.

" Selamat pagi hubby, " ucap Dara dengan senyum manisnya.

Dara memang terlihat bangun dari pagi untuk menyiapkan semua keperluan suami nya.

Ya, ini adalah hari pertama Dara menjadi seorang istri.

" Sibuk amat sich sayang, apa kamu nggak ingin ikut saja dengan ku, aku nggak bisa jauh dari mu " kali ini Bryan terlihat sangat manja. Seolah dirinya enggan pergi hari ini. Bahkan Bryan semakin mempererat pelukan nya.

Dara terdiam, bukan kah suami nya ini hanya pergi dalam beberapa hari, tapi kenapa dia bicara seperti itu seakan akan Bryan akan meninggalkan nya selama nya.

" Ra, Dara Sayang, " panggil Bryan lagi karena Dara masih saja diam.

Setetes Cairan bening di ujung kelopak mata istri Bryan itu jatuh di pipi mulus nya. Dengan buru buru Dara menghapus nya, dan segera membalikan badan nya lalu menatap suami nya sambil tersenyum tipis.

" Bryan, aku tidak apa apa. Pergilah, bukankah kau tidak akan lama pergi nya. Aku akan selalu menunggu mu disini " ucap Dara begitu meyakinkan suami nya.

Bryan menatap kembali istri cantik nya itu.

" Aku janji, setelah pekerjaan ku selesai aku akan mengajak mu untuk berbulan madu kemanapun yang kamu inginkan. " Bryan berkata sambil mengacungkan jari kelingking nya persis anak kecil yang sedang berjanji.

Dara tersenyum lalu membalas mengeratkan jari kelingking nya di jari Bryan.

Bryan memeluk istri cantiknya, dikecupnya kening istri nya dan tangan nya terangkat untuk mengacak pelan rambut istri nya. " Jangan bandel ya dirumah. Tunggu aku pulang. " Ucap Bryan lalu menggandeng tangan istri nya menuruni tangga menuju ke ruang makan.

...****...

Di ruang makan

Terlihat papa Mahendra, Mama Melinda dan Alex sudah menduduki kursi masing masing. Setelah Mama Bryan meninggal, Papa Mahendra menikah dengan Melinda. Dari pernikahan nya yang dulu Melinda memiliki seorang putra bernama Alexander. Mereka memang sedang menunggu pasangan muda yang baru saja menikah itu untuk melakukan sarapan bersama.

" Selamat pagi papa, selamat pagi mama " sapa Bryan sambil mencium tangan papa dan mama sambung nya. Meskipun Melinda hanya ibu tiri, tetapi Bryan tetap hormat kepada mama tiri nya itu.

Begitu juga dengan Dara yang melakukan hal sama seperti yang Bryan lakukan.

Mereka mendudukan diri di meja makan untuk melakukan sarapan bersama. Suasana hening, mereka menikmati sarapan masing masing. Begitu juga dengan Dara. Ini pertama kali nya dia sarapan bersama dengan keluarga Pradana.

Setelah selesai sarapan, Bryan berpamitan untuk berangkat keluar kota.

" Pa, ma,, Bryan berangkat ya " lalu mencium tangan kedua orang tua nya.

" Ra, aku berangkat ya. Jaga dirimu baik baik. Setelah sampai nanti aku akan langsung menelepon mu. " ucapnya lalu mengacak pelan rambut istri nya yang terurai panjang itu.

Dara mengangguk lalu mencium tangan suami nya. Bryan tersenyum lalu mencium kening istri nya.

" Ah.... pagi pagi sudah disuguhkan oleh pemandangan yang merusak mata " gerutu Alex dalam hati melihat adegan di depan nya.

" Kak, aku berangkat dulu " Ucap Bryan kepada Alex. Dan dijawab anggukan cuek oleh Alex.

Bryan kembali menatap istri nya dan Dara tampak mengangguk. Seolah mengatakan bahwa semua akan baik baik saja.

Setelah berpamitan dengan keluarga besar nya. Bryan lalu masuk ke mobil mewah nya. Melambaikan tangan nya pada semua orang dirumah lalu melajukan mobil nya. Kali ini Bryan berangkat mengendarai mobil nya sendiri tanpa supir. Sedangkan Bastian asisten pribadi nya sudah lebih dulu berangkat ke lokasi.

Setelah mobil Bryan melaju menjauh meninggalkan pekarangan rumah besar nya. Papa Hendra pun juga bergegas ke kantor diantar supir karena hari ini juga ada meeting penting di kantor nya.

Berbeda dengan Alex yang tadi pagi sudah izin karena merasa kurang enak badan. Sebenarnya bukan badan nya yang kurang enak. Tapi hati nya ya.

Belum lama sakit hati nya pada Bryan karena posisi CEO di perusahaan Pradana Group diberikan pada Bryan. Kini Alex semakin membenci Bryan sejak kata sah itu menggema di pernikahan Bryan dan Dara yang berlangsung kemarin. Sudah Lama Alex Menaruh hati pada Dara, Namun gadis cantik itu kini jatuh ke pelukan saudara tiri nya. Takdir seolah tidak berpihak pada Alex.

" Dara ke kamar dulu ya ma" Ucap nya setelah suami dan papa mertua nya berangkat.

" Iya sayang" ucap mama Melinda, kemudian mereka masuk ke dalam rumah.

...****...

Sepanjang perjalanan Bryan nampak tidak fokus mengemudi. Bagaimana tidak, baru kemarin dia melangsungkan pernikahan. Hari hari bahagia yang seharus nya dia lewati sebagai pasangan pengantin baru, tapi kini Bryan malah meninggalkan istri nya dirumah.

Tak terasa Bryan sudah menempuh perjalanan lebih dari 1 jam. Lamunan Bryan seketika buyar setelah sebuah mobil yang menyalip mobil Bryan dalam jarak yang sangat dekat. Bryan berusaha menginjak rem mobil nya berkali kali namun tidak berfungsi.

" Arkhhhh... " beberapa kali Bryan mengumpat dan mengacak acak rambut nya frustasi. Mobil yang melaju dengan kencang itu terlihat hilang kendali. Lagi lagi sebuah mobil bersimpangan di depan nya. Bryan tersentak dan membanting stir mobil nya. Mobil mewah itu terlihat oleng dan menabrak pembatas jalan.

Braakkkkk

Craaangg

Tragis nya mobil mewah warna putih itu terjun bebas ke jurang.

Teriakan histeris datang dari orang orang sekitar yang melihat.

Warga sekitar yang melihat kejadian naas itu seketika langsung mencoba berlari ke tempat kejadian untuk menolong. Tetapi melihat jurang yang sangat dalam, warga sekitar memilih untuk menghubungi pihak kepolisian.

Pihak kepolisian segera melakukan penelusuran untuk turun ke jurang. Di bawah sana mereka menemukan mobil yang tampak sudah hancur tanpa di temukan satu orang pun di dalam nya.

Polisi kesulitan untuk menemukan identitas dari pemilik mobil tersebut. Setelah beberapa menit berlalu, tidak jauh dari tempat kejadian seorang anggota polisi melihat berkas berkas yang di duga adalah milik korban.

Polisi tersebut seketika terkejut setelah membaca nama Pradana Group.

Tanpa menunggu lama, Komandan Polisi menghubungi kediaman Keluarga Pradana dan Kantor Pradana Group.

Dikediaman keluarga Pradana terlihat seorang gadis cantik yang baru saja menyelesaikan urusan mandi nya menuruni tangga dan hendak menghampiri telepon rumah yang berdering.

Kringg... Kringg... Kringg...

" Hallo, dengan kediaman keluarga besar Pradana ada yang bisa saya bantu " ucap Dara dengan wajah berseri seri

(.........) ucap seseorang di seberang sana

Deg

Kedua bola matanya membulat sempurna. Dunia seolah berhenti berputar saat itu juga, seketika menantu dari keluarga besar Pradana itu mematung, bibir nya kaku, dan badan nya lemas, seketika itu juga dia menjatuhkan telepon yang digenggam nya.

Brukkkk

Dara terjatuh dan dengan sigap Alex langsung menangkap nya dan membawa Dara dalam pelukan nya. Dara yang seperti kehilangan setengah nyawa nya hanya pasrah dengan perlakuan Alex.

" Ra, apa yang terjadi ? " Tanya Alex yang seketika ikut panik.

Setelah mendudukan Dara di kursi ruang tamu, Alex kembali mengangkat telepon yang masih tersambung itu.

" Iya Hallo, tolong bisa anda jelaskan apa yang terjadi pak " ucap Alex dengan nafas yang memburu karena dia yakin pasti ada hal buruk yang terjadi sampai membuat Dara hampir tidak sadarkan diri.

(.........)

" Baik pak, terima kasih informasinya "

Lalu sambungan telepon pun berakhir.

Alex pun ikut mematung dan menganga. Dia bahkan tidak percaya kalau Bryan mengalami kecelakaan.

Alex memang menyusun rencana untuk mencelakai Bryan. Tapi dia bahkan belum menjalankan rencana nya itu. Tapi kenapa Bryan sudah mengalami kecelakaan. Siapa orang yang mencelakai Bryan? Gumam Alex dalam hati.

Bukan kah ini kabar baik untuk Alex. Seulas senyum kini terbit begitu saja dari kedua sudut bibir Alex.

Apakah itu murni kecelakaan, atau ada yang mencelakai Bryan. Kira kira siapa ya.... ??

Bryan Amnesia

Lamunan Alex seketika buyar setelah ponsel nya bergetar, dirogoh nya benda pintar dari saku celana nya itu.

📞 Papa Memanggil.....

" Hallo Pa " Jawab Alex dengan Cepat

(.......)

" Baik pa "

Setelah mematikan sambungan telepon nya kini Alex menatap ke arah Dara yang lemas tak berdaya. Butiran butiran bening ini terus menghujani wajah cantik Dara.

" Gimana keadaan Bryan kak, Hikss... Hikss... " Dara menangis sejadi jadi nya.

Melinda yang menuruni tangga seketika mempercepat langkah nya. " Apa yang terjadi ? " tanya Melinda

" Bryan kecelakaan ma " jawab Alex cepat

Melinda seketika menutup mulut nya yang ternganga. Bahkan asisten rumah tangga dirumah besar itu pun ikut terkejut mendengar tuan muda mereka mengalami kecelakaan naas itu.

" Ra, kamu tenang ya, aku sama Papa akan melihat kondisi Bryan. Kamu dirumah aja sama Mama." ucap Alex sesuai dengan pesan papa nya tadi.

" Enggak, aku mau ikut. aku mau lihat suami ku kak, Hikss ... hiks ... "

Alex nampak bingung, karena tak tega akhir nya Alex membiarkan Dara ikut ditemani dengan Melinda.

Sepanjang perjalanan semua tampak diam. Alex fokus dengan mengemudi, sedangkan Melinda nampak sibuk berkirim pesan dengan seseorang. jangan tanyakan Dara yang hanya melamun memikirkan nasib suami nya.

Setelah tiba di lokasi kejadian, Dara semakin terkejut pasal nya Polisi hanya menemukan mobil Bryan yang terjun ke jurang dalam keadaan rusak parah dan tidak ditemukan nya Bryan di dalam nya. Lalu kemana suami nya itu. Bulir bulir bening itu lolos begitu saja. Kembali Dara menangis histeris sebelum akhir nya Dara jatuh pingsan.

...****...

Satu Minggu sudah berlalu, Namun belum ada titik terang keberadaan Bryan. Sejak saat kejadian naas yang menimpa suami nya. Dara hanya menghabiskan waktu di kamar. Menunggu keajaiban datang, melihat kondisi mobil yang hancur kemungkinan Bryan selamat sangatlah kecil.

Hari ini, ketiga sahabat Dara datang. Cici, Loly, dan Yola saat ini berada di balkon kamar Dara. Merasa tidak tega dengan kondisi sahabat nya itu, mereka mencoba menghibur Dara agar tidak larut dalam kesedihan.

Suara bel di rumah besar itu pun berbunyi. dengan langkah cepat asisten rumah tangga membuka pintu. Di balik pintu rupa nya ada seorang Pria paruh baya yang nampak asing.

" Maaf, bapak mencari siapa ?" tanya asisten rumah tangga yang bernama Bi Tuti itu.

" Maaf Bu, perkenalkan nama saya Pak Seto. saya dari desa. Datang kemari ingin bertemu dengan Tuan Mahendra " jawab Pria paruh baya itu mengutarakan maksud dan tujuan nya datang.

" Maaf pak. tapi tuan Mahendra sedang tidak ada di tempat". jawab Bi Tuti apa ada nya.

" Namun ini penting Bu, Saya ingin memberi tahu kabar penting"

Bi Tuti nampak mengernyitkan dahi nya. sepenting apa berita yang ingin disampaikan pria di depan nya itu.

Detik kemudian, Melinda yang sudah rapi dan ingin pergi ke suatu tempat, seketika berhenti setelah melihat Bi Tuti dan orang asing yang ada di rumah nya.

" Siapa Bi, " tanya Melinda ketus

" Ini Nyonya, bapak ini sedang mencari Tuan. katanya ada berita penting yang _ "

" Anda nyonya rumah ini, Tuan Muda Pradana yang hilang dalam kecelakaan itu ada di desa tempat tinggal saya nyonya" ucap Pria paruh baya itu memotong pembicaraan Bi Tuti.

Melinda seketika melotot, berbeda dengan Bi Tuti yang reflek membuka mulut karena terkejut mendapat kabar baik.

" Bibi ke belakang. biar saya yang urus" perintah Melinda.

" Baik nyonya "

Kini Melinda menatap tajam Pria di depan nya itu.

" Terima kasih sudah memberi kami kabar. nanti saya sampaikan ke Mahendra. Dan saya minta tolong anda pergi dari rumah ini segera." Tangan Melinda bergerak mengambil beberapa lembar uang warna merah dari dalam tas nya dan menyodorkan pada pria di depan nya.

" Ini buat kamu , tolong jangan pernah datang lagi " Ucap Melinda dengan tatapan tajam.

" Saya tidak butuh uang itu nyonya, baiklah saya akan pergi " ucap Pria paruh baya itu dan hendak membalikan badan nya.

" Tunggu " Teriak Dara diikuti ketiga sahabat nya menuruni tangga rumah besar itu.

Pria itu membalikan kembali badan nya dan menatap gadis yang berjalan mendekat.

" Bapak tahu dimana Bryan, Saya Dara istri nya pak. Tolong bapak antar saya bertemu dengan suami saya pak. bagaimana keadaan suami saya pak ". Seketika pria paruh baya itu di brondong berbagai pertanyaan oleh gadis cantik di depan nya. Dara mengatupkan tangan nya dan tampak memohon pada pria paruh baya di depan nya itu.

Melihat air mata tulus yang keluar dari gadis cantik itu, pak Seto akhir nya mengangguk.

" Eh Dara, kamu jangan gampang percaya dengan orang yang tidak kamu kenal, bisa saja kan dia mau menculik mu. Papa mu sedang tidak ada dirumah jangan banyak tingkah ya kamu" ucap Melinda berharap menantu nya itu tidak jadi pergi.

" Tante jangan khawatir, Dara akan pergi bersama kami " ucap Loly kemudian .

" Lagian Yola juga sudah menghubungi Kak Bastian untuk menemani kami. sambung Yola tidak mau kalah dengan mama Tiri Bryan itu.

" Ra, kamu bersiap siap ya. kita pergi sekarang. ayo aku temani ke atas. Yola, Loly kalian ke depan temani bapak ini. Kak Bastian sebentar lagi datang." ucap Cici.

Melinda geram sendiri melihat tingkah gadis gadis di depan nya itu. Seakan omongan Melinda tidak di gubris sama sekali.

...****...

Setelah menempuh perjalanan lebih dari 1 jam. kini mobil Bastian terparkir rapi di depan rumah yang Pak Seto bilang tadi.

Tok ... Tok ... Tok...

Ceklek

Pintu rumah sederhana itu terbuka lebar. Betapa terkejut nya Dara, Bastian, dan ketiga sahabat nya melihat sosok tampan yang sangat Dara rindukan selama ini. Sosok tampan yang sudah menjadi separuh jiwa dan raga Dara. Bahkan Dara hampir gila dibuatnya setelah kejadian kecelakaan itu. Dan hari ini sosok itu berdiri tepat di hadapan nya.

Senyum yang hampir tidak ada beberapa hari ini seketika terbit begitu saja, Dara berlari menghampiri dan memeluk pria tampan di depan nya itu, menumpahkan kerinduan dan kekhawatiran nya selama ini.

Beberapa saat kemudian... Bryan melepas pelan kedua tangan Dara yang memeluk nya. memandang nya sejenak lalu berkata.

" Kamu Siapa ?"

Dara tercengang, mereka saling menatap. mata itu tetap sama, namun pandangan mata itu berbeda. Suami yang sangat mencintai nya, bahkan menjadikan nya bidadari hati nya itu kini tak lagi mengingat tentang nya. Cairan bening itu seketika sudah memenuhi kelopak mata indah Dara, Bayangan pertemuan dengan suami nya yang mengharu biru itu kini telah sirna. Semua di luar dugaan Dara. Kenyataan nya suami nya itu tidak mengenal siapa diri nya.

Tak mampu menahan lagi, seketika air mata itu menetes. " A... aku... istri mu Bryan. Aku Dara. Dara Anastasya. Kamu ingat aku kan ? tanya Dara pelan. kini langkah Dara semakin mendekat ke arah Bryan.

" Istri ? Dara ? Maaf aku tidak mengenal mu " jawab Bryan dengan lantang. menambah luka yang sangat dalam di hati Dara.

Bastian dan Ketiga sahabat Dara sontak terkejut dengan adegan di depan nya.

" Bryan, ini aku Bastian sahabat kamu dari kecil dan perempuan ini Dara istri kamu. " ucap Bastian yang merasa tidak tega dengan perlakuan Bryan pada Dara.

" Maaf aku tidak mengenal kalian "

" Aku Istri mu Bryan. istri yang sangat mencintai mu. Aku sangat merindukan mu. hiks.. hiks.. "

" Ada apa ini, mereka siapa ? " Tiba tiba ada seorang gadis cantik yang keluar dari dalam rumah. Berdiri tepat di sebelah Bryan dan tangan nya terangkat untuk menggandeng mesra lengan Bryan.

Deg

Rasa sesak di dada Dara kini kian menjadi. Siapa gadis ini, kenapa mereka begitu mesra, sejuta pertanyaan muncul di benak Dara.

Calon Suami ( Nayla )

" Heh kamu, kenapa Bryan bisa ada disini. pasti kamu kan yang sudah meracuni otak nya sampai sampai Bryan tidak mengenal istri nya sendiri " ketus Yola yang geram dan ingin menjambak rambut gadis di sebelah Bryan itu.

" Istri? suami ? maaf ya seperti nya mbak mbak ini salah orang. Perkenalkan nama saya Nayla, dan dia ini Bagas calon suami saya . " jawab Nayla dengan tangan yang masih bergelayut manja di lengan Bryan.

Duarrr....

Bak Tersambar petir di siang bolong. Belum lama Dara mendapatkan kenyataan bahwa suami nya itu tidak mengenalnya. Kini luka itu semakin menyayat hati Dara setelah gadis disamping nya itu mengaku bahwa Bryan adalah calon suami nya.

Bahkan Bastian dan ketiga sahabat Dara pun ikut menutup mulut nya yang terbuka atas ketidak kepercayaan nya pada apa yang mereka lihat dan dengar.

Apa yang sebenarnya terjadi, apakah kecelakaan tragis yang menimpa suaminya itu membuat Bryan amnesia dan lupa pada istri nya. Ataukah karena kehadiran gadis di samping nya itu kini Bryan melupakan janji pernikahan yang pernah terucap.

" Eh mbak jangan asal bicara ya. Ngaku ngaku Kak Bryan calon suami nya lagi " sergap Cici atas pernyataan yang baru di dengar nya.

" Kak Bryan itu sudah menikah dan ini istri nya." tambah Loly. Kamu jangan coba coba jadi pelakor ya.

Nayla hanya tersenyum sinis menatap gadis gadis kota ini.

Dara memegangi dada nya yang terasa sesak. Ini seperti mimpi buat Dara. Bulir bulir bening itu terus mengalir membanjiri wajah cantik nya. Detik kemudian Dara menghela nafas, menghapus air mata yang membasahi pipi nya.

" Kamu Lihat ini Bryan. " Dara menunjuk pada Cincin pernikahan yang melekat di jari nya dan mendekat pada Bryan. " Ini adalah cincin yang kamu ikat kan di hari pernikahan kita. Dan kamu juga memiliki cincin yang sama. " Tangan Dara terangkat untuk memegang jari Bryan. Tapi sayangnya Cincin pernikahan itu sudah tidak ada di jari Bryan. Sontak itu membuat Dara terkejut bukan main.

Cincin yang seharus nya menjadi bukti saksi Cinta mereka berdua bahwa mereka adalah suami istri justru keadaan tidak berpihak pada Dara. Bagaimana bisa ini terjadi. Ntah lah.. bisa jadi Cincin itu hilang saat kecelakaan terjadi. atau bisa juga ada seseorang yang sengaja melepas cincin itu.

" Cincin Pernikahan? Hah . . jangan halu ya mbak. Jelas jelas di tangan calon suami saya tidak ada cincin yang anda maksud. " jelas Nayla dengan senyum yang tidak bisa di artikan.

Dara mengambil ponsel dari dalam tas nya. Berharap dengan apa yang akan dia tunjukan ini membuat Bryan bisa ingat pada nya. Namun semesta seperti nya tidak mengizinkan. Saat Dara hendak menunjukan foto pernikahan mereka namun battery ponsel nya habis.

Nayla nampak menyunggingkan senyum nya merasa menang . " Bukti apa lagi yang mau kalian tunjukan. Ejek Nayla.

" Mbak Nayla, Pria yang anda akui calon suami anda ini adalah suami dari sahabat saya Dara. Satu minggu yang lalu pria ini mengalami kecelakaan dan hilang. Dia ini putra dari Keluarga Pradana. jadi kamu jangan coba coba cari gara gara ya " Hardik Loly yang tak terima Dara diperlakukan seperti itu.

Deg

" Apa benar yang dikatakan gadis di depan nya ini. kalau Bagas ini adalah Bryan. Putra Mahkota dari keluarga Pradana yang terkenal seantero negeri ini. Ah ... tidak mungkin. Mungkin ini hanya kebetulan saja." Batin Nayla dalam hati nya.

Beberapa hari yang lalu, memang Ayah Nayla membawa Pria tampan itu kerumah. Ada beberapa goresan di tangan kaki dan pelipis kepala nya yang terluka. Menurut cerita Ayah nya Pria itu adalah Bagas, anak sahabat Ayah nya yang akan dijodohkan dengan Nayla. Tentu saja Nayla lebih percaya pada Ayah nya. dan menepis semua pernyataan beberapa orang asing di depan nya itu.

" Mbak mbak ini jangan banyak tingkah ya disini, jelas jelas calon suami saya tidak mengenal kalian. Memang nya kalian tadi tidak dengar " ketus Nayla.

" Kamu jangan coba coba merebut suami orang ya. Sebagai sesama wanita dimana hati nurani kamu. " ketus Yola dengan menekan pundak Nayla. Dan seketika Nayla hampir terjatuh.

" Cukup " teriak Bryan

" Aku tidak mengenal kalian semua. jadi kalian semua pergi dari sini. Jangan ganggu calon istri ku. " Tangan Bryan terangkat untuk merangkul pundak Nayla dan membantu nya berdiri saat hampir jatuh tadi.

Dara seakan lumpuh mendengar sendiri pengakuan itu dari mulut suami nya. Benar kah Bryan sudah melupakan semua kenangan dan janji nya pada Dara. Bahkan di hari pernikahan itu Bryan berjanji pada orang tua Dara untuk menjaga dan membahagiakan Dara. Tapi kenyataan apa, hari hari bahagia itu kini hanya tinggal wacana.

" Pergi... Pergi dari sini " usir Bryan

" Bryan, kamu jangan kasar sama perempuan, kita bisa bicarakan baik baik. " Lirih Bastian agar suasana tidak terlalu panas.

" Tidak ada yang perlu dibicarakan dan kalian bisa pergi dari sini " usir nya kemudian.

Sungguh Luka yang Menyayat hati Dara, bahkan dengan kasar Bryan mengusir Dara untuk pergi dari rumah Nayla. Rasa sesak di dada teramat sakit, hingga tak bisa terucap lagi. Hanya butiran butiran bening menjadi saksi luka yang Dara rasakan.

" Bryan, kamu akan menyesal telah menyakiti istri mu , Dan kamu " tunjuk Loly pada gadis yang bernama Nayla itu, kita tidak akan membiarkan kamu bahagia bersama Bryan. Jangan pernah mimpi untuk mendapatkan hati Bryan. "

Bastian dan ketiga sahabat Dara kini membawa Dara kembali pulang ke rumah. melihat kesedihan yang Dara alami, Bastian dan ketiga sahabat nya berjanji akan membantu Dara mendapatkan kembali suami nya.

" Ra, kamu tenang ya. Kamu tidak sendirian. kami akan membantu mu mendapatkan kembali Bryan. aku yakin ada sesuatu yang terjadi setelah kecelakaan itu. aku mengenal Bryan sejak kecil. Dia tidak pernah bersikap seperti itu Ra. " ucap Bastian asisten pribadi sekaligus sahabat Bryan dari kecil itu.

" Iya Ra, kamu tenang dulu ya. kita akan mencari tahu apa yang sebenar nya terjadi " sahabat Dara pun kini memeluk Dara berharap Dara kuat menghadapi semua nya.

Bukan nya menjawab Dara semakin menumpahkan air mata nya. disaat seperti ini mereka masih memiliki sahabat sahabat yang baik.

Sepanjang perjalanan Dara diam, Sejuta pertanyaan memenuhi pikiran mereka masing masing. Dara tidak menyangka, kecelakaan yang menimpa suami nya itu sudah membuat diri nya terluka. Kini luka itu bertambah semakin mengiris hati nya setelah pertemuan yang begitu menyakitkan dan kenyataan yang Dara terima. Bahkan jika boleh memilih, Dara lebih memilih tidak bertemu Bryan lagi daripada pertemuan yang mengharuskan Dara menerima kenyataan seberat ini. Sungguh tidak sanggup Dara menjalani nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!