Episode 01
“Feli bangun nak,udah terlambat ini!!” teriak Mommy Zahra dari bawah.
“iya mah 5 menit lagi Feli bangun.” Jawabnya dengan santai.
Sekarang pukul 06.45 sedangkan bell akan berbunyi 15 menit lagi. Dan sempat-sempatnya Feli masih tertidur pulas dengan bantal dan guling miliknya.
“nak, ini udah jam 06.45, bentar lagi bell sekolah akan bunyi”
“hah!!” Feli tampak terkejut dan langsung terbangun dari tidurnya.
“15 menit lagi bell dong?!!” Feli segera berdiri dan berlari menuju ke kamar mandi.
Sekolah
“yah dah terlambat,” Ujar Feli sambil memanyunkan bibirnya.
“olahraga pagi nih,” sambung nya.
“ekhmm.” Seseorang telah melihat Feli memanjat pagar sekolah.
“terlambat lagi?” ucap orang itu sambil menarik tangan Feli.
“eh ... Lo mau ngajak gue kemana?” Feli bertanya tanya saat tangannya di tarik si ketos Letoy.
“ya keruangan Bu Sri. Kan Lo udah terlambat” ucap si ketos.
Sesampai nya di depan ruang BK Feli dan si ketos di persilahkan masuk
“pasti si Feli telat lagi”ucap Bu Sri sambil duduk di mejanya
“ehhh, bu Sri yang baik dan cantik,” Ujar Feli basa basi sambil cengengesan.
“udah nggak usah banyak basa basi, Yoga kamu hukum dia sesukamu, ibu sudah letih menghadapi cewek kayak dia!” perintah Bu Sri sambil menatap Yoga.
Orang yang telah ngelaporin Feli ke guru BK siapa lagi kalau bukan Yoga, ketua OSIS SMA Ganesha.
“sekarang kamu lari 20 putaran,” ucap yoga dengan wajah datarnya dan muka cuek nya
“hah.. kagak salah itu," Ucap Feli yang kaget dengan omongan yoga.
Setelah Feli mengelilingi lapangan sebanyak 20 kali, Feli tiba tiba merasa pusing dan akhirnya terjatuh di tengah-tengah lapangan. Karena di sana keadaan nya sepi karena lagi pada belajar, kecuali si ketos.
“apakah dia pingsan?” gumam Yoga dalam hatinya.
Karena yoga tidak tega dengan feli yang tergeletak di tengah tengah lapangan, terpaksa yoga harus menggendong Feli sampai ke UKS sekolah untuk mendapat perawatan.
...••••...
“gue ada dimana?” tanya Feli setelah tersadar
“Fel, lo udah sadar?” tanya Sasya dan Sinta secara bersamaan.
“siapa yang Bawa gue ke sini?” tanya Feli penasaran.
“Lo tau nggak siapa yang gendong Lo kesini?” Sasya mencoba membuat Feli penasaran.
“OMO!!... Kak Yoga, Ketua OSIS kita, yang cold banget huhuhuh.” Sasya tampak kegirangan saat mengingat dirinya melihat waktu Feli di gendong Yoga menuju UKS tadi.
“ha .... yang bener lu? Yakali Abang gw yang nganter, itu udah kayak ketidak mungkinan, emang sih dia ketua OSIS mana mungkin dia mau gendong asal orang, biasa nya ajah suruh kak Sendhy sama kak Rendhy?” ucap Sinta yang terus menyerocos dan tidak percaya dengan ucapan Sasya.
“Dih yang lihat, gw atau lu?” Tanya Sasya menarik alisnya.
“Udah-udah, walau itu tidak mungkin. Tapi kalau kenyataannya kayak gini, terus aing kudu naon?” Ujar Feli acuh.
“Daripada kita ngomongin yang nggak penting mending kita cap cus pergi ke kantin, gue udah lapar nih?” ucap Sinta yang membuat Feli dan sasya mengangguk cepat.
...Kantin POV...
“yah, meja nya udah penuh,” Ucap sasya sambil menatap semua meja
“eh ..... bentar itu kayak nya meja kakak gue masih muat,ayo kita gabung yuk.”
“ogah, gue nggak ikut!” Ucap Feli kesal.
“lah lu kenapa Fel??”Tanya sasya San Sinta berbarengan.
“gue ogah ajah ketemu orang yang paling nyebelin Sealam semesta,” ucap Feli sambil membalik badannya dan berjalan menuju kelas.
“yaudah, gue sama sasya mau makan dulu, lu mau nitip nggak?” Tanya Shinta
Feli hanya menggelengkan kepalanya, lalu pergi begitu saja menuju ke kelasnya.
Sesampai di dalam kelas Feli hanya duduk termenung, hIngga akhirnya bel masuk kelas pun berbunyi.
...DONE REVISI(╥﹏╥)...
...Kring...kring.......
Semua anak lari masuk kelas masing masing, seseorang kini masih santai menikmati makanannya di kantin, siapa lagi kalau bukan Yoga. Dia mempunyai sejuta alasan untuk tidak masuk kelas.
Pelajaran pun di mulai, sekarang adalah pelajaran matematika dimana pelajaran ini adalah musuh bagi setiap murid yang benci matematika, Bu indah sedang menerangkan, sedangkan Feli malah sibuk bermain-main dengan pulpen yang dia pegang, sedangkan si Sasya sudah tertidur pulas sampai di alam mimpinya.
“sekarang ada ulangan dadakan!!” Ujar Bu indah memecahkan keheningan, dan membuat semua anak kaget termasuk Sasya yang dari tadi tertidur pulas.
“WHAT!!!! Gw tadi malam nggak belajar.” Leo terlihat panik saat mendengar tuturan Bu Indah.
“gw juga nggak.” kini Ririn menyaut sambil menulis contekan
“oke... sekarang ini di isi!!” Pinta Bu indah sambil membagikan selebaran kertas berisi ulangan, Bu indah memang sengaja, dia sudah terlalu paham dengan kelas ini yang memang susah di atur.
Bel pulang pun berbunyi, banyak siswa yang terlihat panik apalagi yang belum selesai, sedangkan Feli dia hanya santai memandang kertas ulangan nya.
Feli pulang menuju rumahnya bersama Circle miliknya
“mom... Feli pulang!!!” Teriaknya sambil melangkahkan kaki masuk
“Nggak usah teriak teriak ngapa, Mommy juga denger kali,kalau anak mommy udah pulang,” Ujar Mommy Feli.
“Maaf Mommy,” Ucap Feli tersenyum manis
“ya udah kamu jangan tidur yah, nanti malam kita akan makan bersama dengan temen Mommy, jadi kamu jangan sampai tertidur!!” Perintah Bu Zahra pada putrinya sedangkan Feli hanya membalasnya dengan anggukan.
•••••
Malam pun tiba, kini Mommy Zahra tengah sibuk mempersiapkan diri untuk makan malam.
“Yuk Fel!.. Mommy tunggu di bawah yak!” Teriak Mommy Zahra
“iyes Mom, otw nih!” Feli turun sambil menggunakan baju oblong nya dan dipadukan dengan celana jeans bolong-bolong di lututnya.
“Ya Allah!! Kamu mau dinner udah kayak mau tawuran!! Kamu pake dress yang Mommy siapkan di atas kasur, buruan!!!” Ucap Mommy Zahra terlihat depresi dengan ulah putrinya.
“mamah tunggu di mobil,” Lanjut Mommy Zahra berjalan menuju keluar Mansion.
Mau tidak mau, Feli harus menuruti Mommy nya dan menggunakan dress yang sudah di siapkan, sungguh dia sangat risih mengunakan baju ribet seperti ini. Feli menuruni tangga dan keluar menuju Mommy nya.
“MasyaAllah ,Ada bidadari turun dari genteng,” Ujar Bu Zahra kagum pada putrinya.
“Mommy, bisa ajah deh,” Ucap Feli sambil tersenyum manis.
Selang beberapa menit mereka menjalankan mobilnya menuju cafe yang di tuju.
Tak perlu waktu lama hingga akhirnya mereka sampai di sebuah cafe yang berada di kota tersebut, sesampai di sana Feli menggandeng tangan mommy nya hingga sampai di depan meja yang mereka pesan.
“Hai jeng, udah lama yak, maaf yah kita terlambat,” Ucap Bu Zahra sambil menyalami Tangan seorang perempuan.
“Nggak kok jeng, ini anak nya? Cantik banget, siapa namanya cantik?” Tanya orang itu sambil menatap Feli dalam.
“Tante bisa ajah, Felicia Tante.” Balas Feli dengan senyuman dan bersalaman.
“Owh Feli, nama yang cantik kayak orang nya, silahkan duduk.” Pinta nya mempersilahkan duduk.
“eh jeng, anak nya mana?” Tanya Mommy Zahra penasaran menengok kesana kemari.
“oh.. anak saya di kamar mandi jeng,” Ucapnya
“Ohhh ... begitu.”
Mereka akhirnya mengobrol bersama sambil menunggu seseorang.
Tiba-tiba seseorang datang menggunakan baju style nya, dengan Hoodie hitam di padukan dengan celana jeans hitam dan sebuah earphone biru. Sedangkan Feli dari tadi hanya menunduk sambil memainkan ponselnya.
“Hallo Tante,” Sapanya tersenyum.
“Haii, aduh ganteng banget sih! Namanya siapa nak?” Tanya Mommy Zahra menatap lelaki itu.
“Nama saya...”
...DONE REVISI(╥﹏╥)...
“Yoga,” Jawabnya sambil tersenyum.
Feli yang dari tadi menunduk, setelah mendengar nama yoga dia langsung menatap ke arah Yoga yang kini berada di depan nya persis.
“ELO!!!?”
“Ngapain lu disini?” tanya Feli.
“Harusnya gw yang nanya, ngapain lu disini?” Tanya Yoga balik
“Loh... Kalian udah saling kenal?” tanya Mommy Zahra mengangkat sebelah alisnya.
“Jelas... Dia itu (Menunjuk Yoga) Si ketos Cepuan! Yang sering ngadu ke Bu Sri,” Ujar Feli sambil mengacuhkan bahu.
“lagian siapa juga yang telat,” Ujar Yoga sinis.
“FIKS.. ini kebetulan!” Ujar Bu Zahra antusias menatap Milla, wanita partner pembicara Zahra adalah Milla, yang tak lain ibu dari Yoga dan Shinta.
“iya sih ini, emang yam takdir nggak ada yang tau!” Ujar Milla ikut antusias.
“kebetulan apa ini?” Tanya Feli heran kepada dua wanita di depannya ini.
“KALIAN MAU KITA JODOHIN!” Ujar Mommy Zahra dan Bu Milla bersamaan.
“WHAT!!! DI JODOHIN?” Kedua nya tampak terkejut.
“NGGAK!! KITA NGGAK MAU DI JODOHIN!!” Ujar keduanya terkejut.
“udah-udah, kalian duduk ajah!” Ucap Bu Zahra merendamkan suasana hati Yoga dan Feli.
“udah kalian diam!!” ucap mereka berdua.
“udahlah, kalau nggak! Ya enggak! Gw pergi ajah udah,” Ujar Feli lalu berdiri dari duduknya dan pergi begitu saja.
“gue juga mau pergi!” Ujar Yoga ikut berdiri dan pergi berlawan arah dengan Feli.
Akhirnya mereka pulang kerumah masing-masing menggunakan kendaraan pilihannya sandiri.
...•••••••
...
“Dek.. Bangun! Udah siang juga, mau sekolah nggak?” Tanya Mommy Zahra yang sedari tadi mencoba membangunkan putri tidurnya.
Feli adalah keturunan keluarga Ganesha, yang dimana Feli adalah pemilik sekolah tersebut, namun belum ada yang tahu bahwasanya sekolah itu milik keluarga Feli.
“iya Mom, Ini udah bangun nih,” Ujar Feli sambil berdiri dengan mata sebelah masih tertutup.
Feli pun langsung mandi dan mempersiapkan dirinya untuk berangkat sekolah.
“Mom... Feli berangkat yak!! Udah telat ini gawat!” Ucap Feli terburu-buru sambil memasang dasinya dan berjalan. Saat hendak membuka pintu betapa terkejutnya saat melihat Daddy dan Abang nya pulang dari London.
“DADDY!! ABANG!!” teriak Feli histeris
“ASTAGA!” Mereka tampak terkejut mendengar suara Feli.
“I Miss you so much!” ujar Feli sambil memeluk keduanya
“Hahah Daddy juga merindukan mu nak,” Ucap Daddy Ganesha membalas pelukan anaknya.
“Ohh jadi nggak kangen Abang ini? Ya sudah,” Ledek Alvin pada Adiknya itu.
“Kangen dong!! Masa enggak,” Ucap Feli lalu memeluk Abang nya kembali.
“Udah dulu yak, Feli mau berangkat takut di cepuin sama ketos nyebelin!” Ujar Feli tergesa-gesa hendak pergi.
“Nggak usah berangkat, nanti Daddy bilang sama Om bahwa kamu izin,” Pinta Pak Ganesha.
“Lagian udah telat juga, sok-sokan mau berangkat ajah huh.” Alvin tampak mengejek pada Feli.
“Ya udah iya, nanti Feli bilang temen-temen Feli,” Ucap Feli rada tenang.
“Kami nggak di suruh masuk?” Tanya Alvin pada adiknya itu.
“Eh iya.. silahkan masuk Dad, bang.” Feli mempersilahkan keduanya masuk.
“Dari tadi kek, capek nih berdiri terus!!” Ucap Bang Alvin kesal.
Akhirnya mereka masuk dan berisitirahat sebentar untuk meluruskan otot dan bernafas lega, selama perjalan mereka hanya duduk, bahkan tidak sabar untuk mendarat di Indonesia.
Feli sangat senang, setelah beberapa bulan bahkan dia tidak menghitung sudah berapa lama berpisah dengan Daddy dan Abang nya yang memang sibuk. Alvin masih sekolah namun dia juga bantu-bantu Daddy nya mengurus perusahaan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!