Zhao Lang adalah seorang pengemis di jalanan. Dia tidak mengetahui siapa orang tuanya, bahkan ciri-cirinya pun dia tidak mengetahuinya. Karena dirinya sudah di tinggal sejak bayi di sebuah gereja di Kekaisaran Han.
Dirinya di urus oleh salah dua perempuan yang berada di gereja tersebut. Hanya kedua perempuan itu yang mau merawat Zhao Lang. Sesosok perempuan itu bernama Yao Fei dan Rei Yi. Hingga pada Zhao Lang sudah tumbuh dewasa. Saat dirinya berusia 16 tahun, Yao Fei yang merawatnya pun meninggal karena sakit.
Dirinya pun tidak lagi di terima di gereja tersebut karena, mereka selalu bilang bahwa Zhao Lang hanya pembawa malapetaka. Seseorang wanita yang bernama Rei Yi, yang berada di dalam gereja itu juga sangat ingin merawat Zhao Lang karena dirinya dan Yao Fei berteman baik dan mereka merawat Zhao Lang dengan baik.
“Kumohon pada kalian, berikan Lang'er kesempatan untuk tinggal di sini” Rei Yi menundukkan kepalanya, dan memohon kepada kepala gereja.
“Wanita gila! Kami tidak menerimanya disini!” Wanita yang berusia sekitar 80an tahun membantah.
“Bibi Yi. Tidak apa-apa, aku akan pergi. Mohon doanya agar aku bisa bertahan hidup ya...” Zhao Lang tidak tahan melihat Bibinya di maki-maki hanya demi dirinya.
“Tidak Lang'er, bibi aka-” Belum selesai Rei Yi berbicara, Zhao Lang tiba-tiba menepuk pundak Rei Yi dan membuat Rei Yi pingsan.
“Kepala Gereja dan lainnya. Aku mohon, kalian mengizinkan Bibi Yi tinggal di gereja ini.” Zhao Lang memberikan Rei Yi kepada kepala gereja tersebut.
Semuanya awalnya mengira, bahwa Zhao Lang hanya akan memanfaatkan Rei Yi untuk tinggal di gereja, ternyata tidak seperti yang mereka duga. Zhao Lang hanya tersenyum cerah melihat Bibinya yang pingsan dan berpamitan kepada seluruh orang yang berada di gereja itu.
Zhao Lang tidak pergi dari Kekaisaran Han. Zhao Lang hanya berpindah kota saja. Kota sebelumnya yang mereka tinggali adalah Kota Yuan. Dan sekarang Zhao Lang pergi ke Kota Gei yang terletak agak jauh dari kota Yuan.
Saat Zhao Lang tiba di Kota Gei. Zhao Lang terpaksa menjadi pengemis karena dia tidak di terima berkerja dimana pun. Dan memutuskan untuk menjadi pengemis.
Disisi Lain.
Rei Yi yang sangat amat khawatir pada Zhao Lang, hanya menyendiri di kamarnya. “Fei'er, orang yang sudah kita anggap sebagai anak sendiri telah pergi...” Rei Yi amat sangat sedih sampai-sampai mengeluarkan air mata sambil memandang langit-langit dari jendela kamarnya.
Sementara Zhao Lang masih terus menerus mengemis untuk makanannya sehari-hari. Pada suatu hari, saat Zhao Lang mengemis di jalan. Tiba-tiba ada kereta kuda yang sangat mewah, dikawal oleh banyak prajurit yang sangat kuat.
***
Tingkat Pendekar
Rendah.
“Pendekar Kelas I”
“Pendekar Kelas II”
“Pendekar Kelas III”
Menengah.
“Pendekar Mahir”
“Pendekar Junior”
“Pendekar Senior”
Tinggi.
“Pendekar Raja”
“Pendekar Obat” pendekar obat adalah, seorang pendekar sekaligus percik obat.
“Pendekar Kaisar”
“Pendekar Spirit”
“Pendekar Bumi”
“Pendekar Langit”
“Pendekar Surgawi”
“Pendekar Dewa”
Para tingkat pendekar memiliki, Tingkat Rendah, Menengah Dan Puncak.
***
Zhao Lang sangat lapar, dia meminta uang pada segerombolan kereta kuda tersebut. Tapi, tidak seperti yang Zhao Lang harapkan. Dia malah di hajar habis-habisan oleh perajurit yang mengawal.
“Jangan di pukul lagi!”
Saat Zhao Lang masih di hajar habis-habisan oleh prajurit, tiba-tiba ada suara yang sangat amat merdu keluar dari dalam kereta. Seorang putri dari Kekaisaran Han yang keluar dari kereta tersebut. Nama putri itu adalah Yun Lei. Seorang gadis cantik yang berusia sekitar 15 tahun itu adalah putri Yun Lei.
“Biarkan dia, jangan memukul lagi”
“Yang mulia, kumohon berikan beberapa koin padaku untuk membeli makanan.” Zhao Lang langsung meminta pada Yun Lei walaupun sudah babak belur.
Yun Lei mengeluarkan sekantong yang berisi ratusan koin emas dan memberikannya kepada Zhao Lang.
“Ya... Yang mulia, terimakasih!” Saking kagetnya Zhao Lang berbicara seperti orang gagap.
“Tidak masalah. Pergilah.” Yun Lei menyuruh Zhao Lang untuk membeli baju dan makanan untuknya. Zhao Lang tiba-tiba pergi begitu saja dengan senang..
Setelah Zhao Lang pergi, Yun Lei menutup kedua mulutnya. “Astaga, aku belum menanyakan namanya.” Yun Lei agak tertarik pada Zhao Lang, Karna itu dirinya bersikap seperti itu.
“Cepat cari tau tantang anak itu.” Yun Lei menyuruh beberapa prajuritnya untuk menyelidiki tentang Zhao Lang.
Setelah Zhao Lang mendapatkan uang, dia kemudian membeli makanan dan minuman secukupnya untuk di santap. Saat Zhao Lang sedang memakan makanannya di pinggir jalan. Para prajurit putri Yun Lei sedang mengawasinya.
Saat Zhao Lang masih memakan makanannya, tiba-tiba ada segerombolan anak-anak yang berusia sekitar 20 tahun yang nakal menyiksa Zhao Lang dan mengambil uangnya.
Para prajurit langsung turun tangan dan mematahkan jari-jari anak-anak nakal itu.
“Ini uangmu.” Setelah mengatakan itu, para prajurit mengusir orang-orang nakal. Para prajurit itu langsung pergi dan mengawasinya dari kejauhan lagi.
Beberapa saat kemudian, mereka sudah tidak lagi mengawasinya dan pergi kepada Yun Lei dan memberitau bahwa Zhao Lang hanyalah seorang pengemis biasa.
Zhao Lang sangat amat bersyukur karna uangnya tidak jadi di ambil. Hari agak kemalaman Zhao Lang memutuskan untuk tidur di gang yang penuh sampah.
Keesokan harinya Zhao Lang mulai beraktivitas kembali. Saat Zhao Lang sedang berkerja mengemis ada segerombolan orang-orang nakal lain yang mengganggunya kembali.
“Haha, lihat bocah ini sangat menyedihkan.”
“Mari kita pukul saja”
Saat Zhao Lang di pukul oleh orang-orang nakal itu, tiba-tiba ada seseorang yang tampak sangat muda yang menolongnya. Dia menghajar habis-habisan orang-orang nakal itu sampai muntah-muntah darah sebelum pergi meninggalkan Zhao Lang.
“Akhirnya...”Seorang pemuda yang menolongnya mengelakan nafas panjang.
“Eh...? A... apa maksudmu?”Saking takutnya Zhao Lang berbicara terbata-bata.
“Hahh... anak muda, siapa namamu?”Tanya orang misterius tersebut.
“Zh... Zhao... Zhao Lang.” Zhao Lang sangat takut, karena dia takut seorang itu akan memukulnya.
“Zhao Lang ya... tidak buruk. Namaku Hu Xin.” Ucapnya.
“Apakah kau orang baik?” Tanya Zhao Lang dengan gugup.
“Tentu saja. Apakah kamu ingin menjadi muridku? Jika kamu begitu lemah, kamu tidak akan bisa melindungi dirimu sendiri.”.
“Tentu! Tolong angkat aku menjadi muridmu!” Ucap Zhao Lang dengan semangat.
“Hahah, yang seperti ini yang aku suka. Mulai sekarang panggil aku guru, Lang'er.” Hu Xin tertawa dengan lantang dan mengelus kepala Zhao Lang.
“Baik guru!”
Setelah itu Perjalanan Zhao Lang pun dimulai.
“Lang'er, guru akan membawamu ke Sekte Naga Langit untuk melatihmu disana.”
Di sepanjang perjalanan. Hu Xin selalu menceritakan tentang duina persilatan, dan berbagai macam hal lainya.
“Guru, kita sekarang akan pergi ke Sekte gurukan?” Tanya Zhao Lang.
“Benar, guru ingin kamu berlatih di sana agar bisa lebih cepat kuat.” Hu Xin mengatakan bahwa, jika berada di dalam sekte, banyak sumber daya yang akan Zhao Lang pakai dan membuat dirinya menjadi kuat.
Setelah beberapa saat mereka berjalan, hari pun sudah semakin siang. Zhao Lang sudah sangat lelah tapi Hu Xin memaksanya untuk berjalan terus-menerus.
Saat mereka berjalan begitu lama, Zhao Lang berusaha menaiki gunung yang amat sangat tinggi. “Guru, kenapa kita menaiki gunung tinggi ini? bukankah kita akan pergi ke Sekte Naga langit?” Tanya Zhao Lang.
“Jadi, jika nama Sektenya Naga Langit, apakah akan tinggal di bawa? tentu saja akan ke atas.” Ucap Hu Xin sambil menaiki tangga yang sangat amat tinggi.
Walaupun Zhao Lang sudah sangat lelah, dia berjuang untuk menaiki gunung tersebut. Hu Xin yang melihat ke pantang menyerahnya Zhao Lang hanya bisa tersenyum tipis melihat muridnya.
Saat tiba di atas bukit. Terlihat sebuah sekte yang tidak terlalu besar, yang bernama “Naga Langit.”
“Zhao Lang, ini akan menjadi rumah barumu.” Ucap Hu Xin sambil mengelus kepala Zhao Lang.
“Wah...! Hebat...” Zhao Lang berdecak kagum melihat Sekte tersebut karena, dirinya baru pertama kali melihat Sekte.
Hu Xin tersenyum cerah melihat muridnya senang dengan sekte tersebut. Setelah itu, Hu Xin mengajak Zhao Lang masuk ke dalam Sekte Naga Langit.
“Ketua Xin sudah datang!” Salah satu pengawal yang berada di gerbang Sekte mengenali Hu Xin dan langsung berteriak dengan lantang.
“Apa katamu? Senior Hu Xin sudah datang?” Ucap seseorang yang bernama Dong Wei. Dong Wei adalah salah satu ketua terkuat di Sekte Naga Langit.
Dong Wei dan ke 98 ketua lainya langsung pergi ke depan gerbang. Tidak hanya para ketua, para murid-murid sekte pun pergi menyambut Hu Xin. “Selamat datang, ketua.” Ucap semua orang yang sudah di depan gerbang.
Sekte Naga Langit memiliki 100 ketua terkuat. Dong Wei berada di posisi ke 3 terkuat, sementara Hu Xin berada di posisi pertama.
“Ketua, mari akan aku antar ke aula ketua.”
“Ketua, mari singgah ke rumahku untuk makan.”
Banyak wanita-wanita yang berkomentar baik tentang Hu Xun sementara para lelaki hanya diam melihat hal tersebut.
“Para ketua, murid-murid sekte terimakasih atas sambutanya.” Hu Xin memberi hormat pada ketua-ketua.
“Aku akan memperkenalkan anak ini pada kalian. Namanya Zhao Lang, dia adalah murid pertama dan terakhir yang akan aku pilih.” Hu Xin hanya menunggu seseorang yang memiliki takdir langit seperti Zhao Lang. Hu Xin selama beribu-ribuan tahun, di suruh oleh salah satu dewa terkuat untuk menunggu Zhao Lang yang memiliki takdir langit, dan melatihnya.
“Apa! Ketua mengambil murid?”
“Sulit di percaya, orang busuk dan kotor seperti dia bisa terpilih oleh ketua.”
Komentar-komentar buruk mulai terdengar di seluruh anggota dan para ketua sekte. Zhao Lang langsung bersembunyi di belakang Hu Xin. Walaupun Zhao Lang sangat tampan, tapi wajahnya penuh dengan kotoran dan bau.
Hu Xin yang melihat hal tersebut, kemudian mengelakan nafas panjang dan membawa Zhao Lang ke dalam sekte. “Para ketua dan lainya. Kami akan masuk dan pergi membersihkan tubuh kami. Kami sangat kotor setelah melakukan perjalanan panjang.”
“Baiklah ketua.” Ucap Dong Wei dan memberikan jalan masuk untuk Hu Xin dan Zhao Lang. Setelah Zhao Lang dan Hu Xin sampai di dalam, mereka di sambut oleh berbagai Bunga yang berada di dalam sekte.
Zhao Lang berdecak kagum sampai tidak bisa berkata-kata. “Lang'er, ini akan menjadi rumah barumu” Ucap Hu Xin sambil menunjuk ke arah kedepan.
Sebuah aula yang tidak terlalu besar dan juga berbeda dengan aula-aula yang lainya. Tapi, nama aula itu adalah “Macan Emas” Yang tertulis di sebuah papan di aula tersebut. Di papan itu juga tertulis, “Pemilik Sekte Naga Langit.” Zhao Lang tersedak nafasnya sendiri melihat tulisan tersebut.
“Guru, ini...”
“Guru adalah pembuat sekte ini Lang'er, dan sekarang aula ini adalah milikmu juga.” Ucap Hu Xin. Walaupun Hu Xin adalah pemimpi sekte, Tapi dia tidak mau aulanya sebesar yang lainya. Tapi malah memilih aula yang halamannya besar agar bisa di gunakan untuk berlatih.
Hu Xin mengajak Zhao Lang masuk ke dalam aula Dewa Naga dan menuruh Zhao Lang untuk membersihkan tubuhnya. Zhao Lang mengangguk pelan kemudian pergi memberikan tubuhnya.
Setelah Zhao Lang membersihkan tubuhnya. Hu Xin mengajak Zhao Lang untuk makan malam karena hari sudah semakin gelap.
“Lang'er, berikan tanganmu padaku.” Hu Xin ingin melihat tingkat tubuh Zhao Lang dan kualitas darahnya.
Zhao Lang menyerakan tangannya “Baiklah guru.” Hu Xin melihat tingkat tubuh Zhao Lang dan juga kualitas darahnya.
‘Jadi seperti inikah jika orang memiliki takdir langit?’ Pikir Hu Xin. Hu Xin melihat tingkat tubuh Zhao Lang adalah tingkat surgawi, dan jika dilatih akan menjadi tingkat dewa. Kualitas Darah Zhao Lang adalah Darah Suci Phoenix, yang hanya ada 1 di dunia.
Melihat reaksi Hu Xin yang sangat aneh, Zhao Lang kemudian bertanya. “Guru, ada apa?”
Menyadari dirinya yang sedang melamun membayangkan tingkat Zhao Lang, tiba-tiba Hu Xin melepaskan tangan Zhao Lang.
“Tidak apa-apa. Oh ya, Lang'er, mulai besok guru akan melatihmu.”
Saking senangnya Zhao Lang melompat dari tempat duduknya dan berteriak dengan lantang.
“Sepertinya kamu sangat bersemangat ya.” Hu Xin tertawa kecil sebelum menyuruh Zhao Lang tidur.
***
Keesokan Harinya.
Di Halaman Aula Macan Emas.
“Guru, ayo berlatih!”
Hu Xun mengangguk pelan. “Lang'er, guru pertama-tama akan melatihmu dengan ilmu pedang. Lihatlah.” Setelah berkata seperti itu, Hu Xin memainkan pedangnya dengan cantik di hadapan Zhao Lang.
Melihat hal itu, Zhao Lang berdecak kagum pada gurunya. Setelah Hu Xin berhenti memainkan pedangnya, Hu Xin meminta Zhao Lang mengikuti gerakan-gerakan dasar tersebut.
Zhao Lang mengangguk pelan dan kemudian mengikuti gerakan-gerakan yang Hu Xin lakukan. Gerakan-gerakan Zhao Lang bisa di bilang cukup bagus, namun masih banyak kesalahan.
“Lang'er, harusnya cara memegang pedangmu seperti ini...” Hu Xin menjelaskan cara memegang pedang yang baik dan benar.
“Lang'er, jika kamu sudah memiliki tenaga dalam yang tinggi. Kamu akan bisa dengan mudah melakukan semua yang guru ajarkan kepadamu...” Hu Xin menjelaskan, jika Zhao Lang sudah mempunyai tenaga dalam yang cukup, dia pasti bisa melakukan gerakan-gerakan yang di lakukan Hu Xin dengan mudah.
“Aku ini hanya anak jalanan yang tidak mempunyai kelebihan dan bakat sedikitpun guru.” Merasa dirinya tidak mampu, dia memutuskan untuk duduk sementara.
“Kamu hanya belum mengetahui apa kelebihan dan bakatmu saja Lang'er. Kelak saat kamu sudah tumbuh lebih dewasa, guru akan memberitaukannya padamu.”
“Ahh... Baiklah guru, aku akan mencoba sekuat tenagaku.” Setelah Zhao Lang berkata seperti itu, dia kemudian bangkit dan melakukan gerakan-gerakan pedang sebelumnya.
Zhao Lang sangat serius dalam latihannya sampai-sampai, dia tidak makan siang dan malah memilih untuk berlatih.
Saat Hari sudah agak kemalaman, Hu Xin selalu mengawasinya dan yang membuat Hu Xin terkejut, dia melihat perkembangan Zhao Lang sangat diluar logika.
Zhao Lang telah mencapai tingkat sempurna pada ilmu pedang dasar yang Hu Xin tunjukan.
“Huh... Pemilik takdir langit memang hebat.” Gumam pelan Hu Xin.
“Lang'er, latihan hari ini sudah cukup sampai disini dulu.” Ucap Hu Xin sambil mengajak Zhao Lang masuk ke dalam aula.
Setelah mereka masuk ke dalam, Hu Xin menceritakan sesuatu padanya. Hu Xin bilang, selama setahun ke depan, Zhao Lang akan terus menerus berlatih dengan giat.
Mendengar perkataan itu semangat Zhao Lang mulai pudar tapi, dirinya teringat pada Yao Fei dan Rei Yi. “Aku harus menjadi lebih kuat agar bisa melindungi bibi Yi.” Gumam pelan Zhao Lang.
“Guru, aku akan menerima latihan seberat apapun yang guru minta!” Ucap Zhao Lang dengan semangat.
Hu Xin hanya tersenyum cerah melihat Zhao Lang kembali bersemangat kembali. Hu Xin nyatanya bisa mendengar apa yang di gumamkan Zhao Lang karena dirinya memiliki pendengaran yang tajam.
Hari demi hari, Zhao Lang mendapatkan latihan yang berat dari Hu Xin. Zhao Lang tidak lagi pernah mengeluh, malahan dirinya sangat bersemangat.
“Lang'er, guru akan mengajarkan sebuah ilmu yang hebat kepadamu, tenaga dalam mu 200 lingkaran sekarang ini, guru rasa sudah cukup untuk belajar ilmu ini.” Ucap Hu Xin sambil menunjukkan ilmu pedang yang sangat cantik di lihat.
Gerakan-gerakan yang mulus dan sangat tenang membuat Zhao Lang tidak bisa berkata-kata.
“ Api Suci - Pedang Pelahap Bumi!”
Sebuah api yang besar muncul di pedang Hu Xin. Api merah yang sangat terang membentuk burung elang dan menyambar salah satu batu di halaman tersebut.
“He... Hebat!” Zhao Lang berdecak kagum hingga dirinya membuka mulut dan matanya lebar-lebar.
Tidak berhenti sampai di sana Hu Xin melepas pedangnya dan di jatuhkan ke tanah. “Lang'er, ini adalah ilmu tangan kosong.” Gerakan Hu Xin membuat Zhao Lang terkagum-kagum sampai tidak bisa berkata-kata.
“Tapak Suci - Naga Air!”
Hu Xin melancarkan sebuah tapak tangan yang besar di salah satu batu di halaman tersebut sampai tidak tersisa.
Zhao Lang mematung setelah melihat hal tersebut. “Lang'er, ada apa?” Tanya Hu Xin yang sudah berada di depannya. Zhao Lang baru tersadar setelah Hu Xin mengayunkan tangannya berulang kali di hadapan matanya.
“He... Hebat guru!” Zhao Lang kembali kagum kembali pada Hu Xin. Hu Xin hanya menjawab Zhao Lang dengan senyuman sambil memegang kepalanya sendiri.
Hu Xin menyuruh Zhao Lang untuk melakukan Gerakan-gerakan yang Hu Xin tunjukan. Zhao Lang mulai memperagakan gerakan yang Hu Xin tunjukan. Zhao Lang langsung menyempurnakan gerakan itu gerakan pedang yang baru.
“Api Suci - Pedang Pelahap Bumi!”
Sebuah api yang berwarna hitam mengelilingi pedang Zhao Lang. Hu Xin tersedak nafasnya sendiri karena melihat api hitam. Hu Xin pernah mendengan, bagi siapa yang memiliki api hitam dan api biru, itu adalah keturunan dewa.
Dan lagi, Api hitam dan Api Biru tidak pernah bisa di padamkan. Sesaat Hu Xin masih terkejut melihat api hitam tersebut, Zhao Lang mengeluarkan api yang lain dari tangan kirinya, sementara api hitamnya berada di tangan kanannya.
Hu Xin bahkan hampir pingsan setelah melihat kedua api tersebut. Tapi, tiba-tiba pedang yang Zhao Lang pakai hancur berkeping-keping karena tidak dapat menahan tekanan yang di berikan oleh api hitam serta api biru tersebut.
Saat pedangnya hancur, Zhao Lang terpental jauh ke belakang. Untung saja Hu Xin cepat menangkap Zhao Lang.
“Lang'er? kamu tidak apa-apa?” Hu Xin bisa melihat ada luka bakar di kedua tanganya. Tapi luka itu tidak bertahan lama, setelah beberapa menit kedepan. Luka-luka itu langsung sembuh, Hu Xin menduga itu adalah berkat darah phoenix yang berada di tubuhnya.
Darah phoenix bukan darah kualitas rendah, menengah, ataupun tinggi. Tapi, Darah phoenix adalah darah dewa terkuat dan tidak ada lagi kualitas darah yang kuat dan murni seperti itu.
“Guru, murid tidak apa-apa. Aku akan melanjutkan ilmu tangan kosong yang tadi.”
Hu Xin mengangguk pelan kemudian membiarkan Zhao Lang melakukannya. Gerakan yang mulus telah terlihat dari gerakan yang Zhao Lang buat.
Zhao Lang telah berada di tahap sempurna. Hu Xin berdecak kagum pada Zhao Lang yang semakin hari semakin mahir dalam ilmu bela diri.
“Tapak Suci - Naga Air.
Sebuah naga air kembali muncul di tangan Zhao Lang. Air ini berbeda dari Hu Xin tunjukan, air yang Hu Xin tunjukan air yang berwarna biru laut. Tapi, berbeda dengan Zhao Lang yang berwarna putih mulus.
“Hah... Jadi inikah anakmu tuanku? Benar-benar berbakat.” Guam pelan Hu Xin sambil mengelakan nafas panjang.
Sebelum Zhao Lang melancarkan serangannya ke salah satu batu, tiba-tiba air naga yang berada di tangan Zhao Lang meledak.
“Lang'er!” Hu Xin langsung melesat cepat ke arah Zhao Lang. Saat Hu Xin telah sampai di lokasi Zhao Lang, tangan Zhao Lang sobek dan meluncurkan darah yang banyak dan juga, Zhao Lang pingsan akibat ledakan besar tersebut.
Tapi, sebelum Hu Xin mengobatinya, luka-luka Zhao Lang tiba-tiba menutup dan sembuh. Hu Xin langsung membawa Zhao Lang ke kamarnya untuk beristirahat sejenak.
“Kurasa tenaga dalamnya masih belum cukup jika ilmunya begitu tinggi” Gumam pelan Hu Xin sambil membawa Zhao Lang ke kamarnya.
Keesokan Harinya.
“Aduh...” Kepala Zhao Lang terasa sedikit sakit.
“Lang'er, kamu sudah bangun?” Tanya Hu Xin.
“Iya guru. Guru, apa aku pingsan saat latihan?”
“Kamu terlalu memaksakan diri, sampai-sampai kamu membuat dirimu terluka.” Ucap Hu Xin.
“Oh ya, Lang'er, kita kehabisan bahan makanan, maukah kamu pergi ke luar dan membelinya?” Tanya Hu Xin. Hu Xin Sebenarnya memang sengaja tidak membuatkan makanan agar Zhao Lang bisa keluar untuk membelinya.
Selama ini Zhao Lang tidak pernah keluar dari aula macan emas, dan hanya Hu Xin yang keluar untuk membeli makanan.
“Guru... ini-” Zhao Lang tampak gugup, karena dirinya takut di hina dan di ejek oleh orang-orang yang berada di sekte.
“Tidak apa-apa Lang'er, guru akan menemanimu.” Hu Xin mengetahui kekhawatiran Zhao Lang. Karena kejadian di masalalu Zhao Lang menjadi sedikit trauma.
“Ba... Baiklah guru...” Dengan berat hati Zhao Lang memaksa untuk menerimanya. Sementara Hu Xin hanya mengelakan nafas panjang.
Saat Zhao Lang keluar dari aula macan emas, dirinya selalu menempel di belakang Hu Xin. Hu Xin tidak memperdulikan itu, dirinya hanya senang karena Zhao Lang bisa keluar dari aula untuk sementara.
“Hei lihat, ketua besar datang!”
“Dimana, dimana?”
Saat mendengar ketua besar datang, para ketua-ketua dan murid-murid sekte keluar. Sementara Zhao Lang sangat amat ketakutan.
“Salam ketua.” Ucap semua orang.
Hu Xin hanya menjawab dengan senyuman cerah. “Ketua besar, siapa anak ini?” Tanya para ketua-ketua lainya. Mereka bisa melihat ketampanan walaupun hanya terlihat sedikit karena Zhao Lang memeluk Hu Xin dan membuat dirinya tertutup muka. Aura seperti serupa bangsawan tertara pada Zhao Lang ketika para ketua dan murid-murid melihatnya.
“Oh, ini adalah Zhao Lang, muridku.” Ucap Hu Xin dengan senyuman cerah.
Semua orang mematung sejenak. Mereka tidak menyangka orang yang selama ini di hina-hina dan di jelek-jelekan telah menjadi setampan ini. Walaupun dari awal Zhao Lang memang tampan, tapi waktu itu wajahnya terdapat banyak kotoran dan mereka tidak bisa melihatnya dengan jelas.
Para gadis-gadis yang awalnya menghina Zhao Lang kini menjadi ramah. “Tuan Lang, namaku...” Banyak gadis-gadis cantik yang memperkenalkan diri mereka pada Zhao Lang. Tapi Zhao Lang hanya diam dan terus menempel pada Hu Xin.
“Mungkin karena kalian menghinanya pada saat itu membuat dia takut pada kalian.” Ucap Hu Xin.
Para ketua-ketua sekaligus para murid-murid sekte menyesali perbuatan mereka. Mereka tidak menduga bahwa Zhao Lang sangat tampan tapi semuanya terlambat.
“Lang'er. Tidak apa-apa, tunjukkan wajahmu pada mereka. Mereka tidak akan menyakitkanmu.” Seketika Hu Xin berpaling dan membuat pelukan Zhao Lang terlepas dan membuat wajahnya terlihat sangat jelas.
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!