Terdengar suara piring pecah dari arah dapur.
Prang!!!...
Yuli dan Yusri bergegas ke dapur untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Yuli :"Bundaaa....." Tangis Yuli Pecah saat melihat bunda nya yang tergeletak di lantai, dengan keadaan kepala yang berdarah akibat kaca dari piring yang pecah. Dengan cepat Yusri menghampiri, lalu menggendong Nisa untuk di bawa kerumah sakit.
sesampainya di rumah sakit Nisa langsung di bawa ke ruang UGD.
Yuli masih menangis menunggu bunda nya di depan ruang UGD. Selang beberapa menit kemudian dokter keluar.
Yusri :"bagaimana dok keadaan istri saya ?."
Dokter :"Istri bapak mengalami gagal ginjal."
Yusri :"sejak kapan istri saya mengalami gagal ginjal dok."
Dokter :"apa anda benar benar tidak tahu bahwa istri anda mengalami penyakit yang begitu serius ?. "
Yusri :"saya baru mengetahui nya kini."
Dokter :"mungkin istri anda menutup-nutupi hal ini dari kalian."
Yuli :"Apa bunda saya bisa sembuh dok?."
Dokter :"jika secepatnya mendapatkan donor ginjal,maka ibu Annisa bisa sembuh,.namun sebaliknya, jika tidak mendapatkan donor ginjal maka, kemungkinan besar ibu Nisa tidak akan bertahan lama. Jika tidak ada yang di tanya kan lagi saya mohon undur diri."
dokter pun pergi...
Yuli :"ayah, bagaimana cara nya kita mendapatkan donor ginjal dengan secepat nya yah ?."
Yusri :"Ayah akan coba mencari nya nak."
___________
Pagi Hari Nya....
Yusri berangkat ke kantor, sedangkan Yuli di rumah sakit menjaga ibunda nya. Hari ini, Yuli izin tidak masuk sekolah.
Nisa di periksa oleh dokter...
beberapa saat kemudian, dokter keluar dari ruangan tempat Nisa di rawat.
Yuli :"Bagaimana dok ?."
Dokter :"Keadaan ibu Nisa semakin memburuk, dan secepatnya kita akan melakukan operasi. Mohon biaya administrasi nya di bayar dulu."
Yuli :"Berapa dok biaya yang di perlukan ?."
Dokter :" 300 juta."
Yuli :"Hah ?, banyak sekali ?." Gumam Yuli.
Dokter :"Baiklah, jika tidak ada yang di tanya kan lagi, saya pamit undur diri."
Dokter pun berlalu pergi...
Sedangkan Yuli masih berdiri mematung memikirkan biaya operasi bunda nya.
Di Telepon
Yuli \= Assalamualaikum Ayah ?.
Yusri \= Wa'alaikumsalam Nak ?.
Yuli \= Ayah, kondisi bunda semakin memburuk hikss.... kata dokter secepat nya harus di operasi hikss...biaya nya sampai... hikss... 300 juta ayah ... Hiksss
Yusri \= Astaghfirullah, ayah akan usahakan secepatnya nak.
Yuli \= Baiklah yah Yuli tutup dulu
,Yuli mau menemui bunda, Assalamualaikum.
Yusri \= Wa'alaikumsalam.
(Yusri)
Yusri mondar mandir di dalam ruangan kerja nya, ia pusing memikir kan bagaimana cara mendapatkan uang untuk biaya operasi sang istri, ia terus berfikir, tiba-tiba pikiran nya lari ke bos besar nya, yaitu tuan Rangga Putra Hadinata, seorang CEO di tempat yusri bekerja. Rangga memiliki sifat yang dingin bak gunung es.
"Ya presdir Rangga....aku akan meminjam uang kepada nya."
Yusri pun bergegas ke ruangan CEO yang berada di lantai paling atas.
Sesampainya di atas, dia ke ruang sekretaris presdir rangga terlebih dahulu, setelah di izin kan oleh presdir Rangga melalui sekretaris nya, masuk lah Yusri ke dalam ruangan CEO.
Tok...Tok...Tok...
Presdir Rangga :"Masuk!!.."
Lalu masuk lah Yusri.
Presdir Rangga :" Ada apa kau ingin menemui ku !?.." Tanya Rangga dengan tegas dan dengan raut muka nya yang dingin bak gunung es.
Yusri : " Tu-tuan, bisakah saya meminjam uang anda u-untuk membayar biaya operasi istri saya tuan ?." Tanya Yusri yang terbata-bata karena melihat betapa seram nya seseorang yang ada di hadapan nya sekarang.
Presdir Rangga : " Apa untung nya bagi ku membantu mu !?." Tanya presdir Rangga masih dengan nada dan tampang yang sama.
Yusri : " Tuan tolong lah saya tuan, saya tidak akan sanggup kehilangan istri saya, saya sangat mencintai nya tuan, saya mohon." Jawab Yusri sambil berlutut di kaki Rangga, dan dengan wajah yang sendu.
"Kenapa aku jadi prihatin kepada nya ya ?.....Hmmm baiklah tidak ada salah nya juga aku membantu nya." Batin Presdir Rangga.
Presdir Rangga :" Hmmmm.....baiklah aku akan membantu mu kali ini, tapi ingat satu hal jangan coba membohongi ku, dan jangan lari dari hutang-hutang mu!."
Yusri : "Iya Tuan, saya berjanji kepada tuan, bahwa saya tidak akan membohongi tuan, dan lari dari hutang-hutang saya. Terimakasih banyak tuan." Ucap Yusri dengan muka berbinar-binar, karena bisa membayar operasi sang istri.
Presdir Rangga :"Berapa dana yang kau butuhkan !?." Tanya presdir Rangga.
Yusri :"300 juta tuan." Jawab Yusri sambil menundukkan kepala nya kebawah.
Segera presdir Rangga mengeluar kan cek, dan mencatat nominal yang di sebutkan oleh Yusri.
Presdir Rangga :"Ini.." Ucap presdir Rangga sambil memberikan cek tersebut kepada Yusri.
Yusri :"Te-terima kasih tuan." Ucap Yusri sambil mengambil cek tersebut
Presdir Rangga :'' Pergilah..,aku masih banyak pekerjaan." Ucap presdir Rangga dengan dingin.
Pergilah Yusri dari ruangan Rangga, dan meminta izin untuk kerumah sakit, lalu membayar biaya operasi sang istri.
**Hallo readers !, Lala selaku author minta maaf kepada para readers bila jalan cerita yang kaku dan banyak typo bertebaran.
Terus dukung karya author ya, dengan cara mem-favoritkan novel GPHCT, like per- episode, dan jangan lupa, tinggal kan juga jejak para readers dengan cara komen yah 😉.
jika kalian berbaik hati vote juga yah 😊.
Yang ingin berkenalan lebih jauh dengan author bisa cek akun sosmed author :
Facebook \= Lala Wp.
Instagram \= nolaagrt.023
Sesampainya di rumah sakit, Yusri langsung membayar biaya operasi sang istri,
lalu, ia pun menyuruh Yuli pulang ke rumah untuk beristirahat, karena semalaman Yuli yang menjaga bunda nya.
setelah mendapat kabar dari dokter, bahwa besok pukul 14.00 operasi Nisa akan dijalan kan, Yusri pun pulang untuk mengganti pakaian nya.
Next Time.
Keesokan paginya, Yuli meminta izin terlebih dahulu ke sekolah nya.
Di Sekolah (Ruang Guru).
Yuli berjalan ke meja wali kelas nya.
Buk Fatma :"ada apa Yuli ?, kenapa kamu tidak memakai pakaian sekolah ?."
Yuli :" buk, saya minta izin lagi hari ini buk, karena ibu saya akan melakukan operasi buk."
Buk Fatma :" baiklah, Yuli, ibu izin kan, dan ibu turut prihatin atas musibah yang mendatangi keluarga kalian."
Yuli :" Iya, buk,terima kasih, saya mohon undur diri. Assalamualaikum."
Bu Fatma :"Wa'alaikumsalam."
Setelah dari sekolah, Yuli bergegas ke rumah sakit.
Sedang kan Yusri.
Sebelum ke rumah sakit, Yusri mendapatkan telepon dari sang manajer, bahwa hari ini akan di adakan rapat mendadak. Yusri yang segan kepada bos besar nya pun terpaksa mengikuti rapat tersebut. Al-Hasil, Yusri tidak dapat menemani operasi sang istri.
Pukul 14.00
Operasi akan segera dilaksanankan, sebelum operasi di mulai, Yuli di perbolehkan berbicara terlebih dahulu dengan Nisa.
Yuli :"Bunda, cepat sehat ya, supaya kita bisa main di pantai lagi, dan mengumpulkan kerang bersama-sama, pokoknya bunda harus kuat." Ucap Yuli menyemangati sang ibunda.
Nisa :"Yuli ka...mu jaga....diri baik-baik...nak...bunda sayang....sama...Yuli...jaga juga...ayah...ya sayang...bunda...sayang...kalian...berdua." ucap Nisa dengan suara serak nya.
Yuli :" Bunda jangan ngomong gitu hiks...iya Yuli juga sayang sama bunda Hiks....bunda harus sembuh total...Hiks." Ucap Yuli sambil mencium tangan Nisa yang dingin.
Setelah nya, Nisa di bawa ke ruang operasi, dan Yuli menunggu dengan setia di luar.
Tik...Tok...Tik...Tok.....
Hanya bunyi jam yang dapat di dengar oleh Yuli.
Kini sudah 2 jam lama nya operasi berjalan.
Tiba-tiba, Yuli mendapatkan pesan dari guru nya, bahwa dia harus menjemput surat ijazah lulus SMA nya, karena operasi sang bunda lama baru selesai, akhirnya Yuli memutuskan untuk menjemput terlebih dahulu ijazah nya.
Sudah satu jam pula berlalu, Yuli tak kunjung datang, dan..... (Innalilahi Wa Innailaihi Raji'un), Nisa menghembuskan nafas terakhir nya pada saat operasi selesai. Dokter pun segera menghubungi Yusri, selaku keluarga dari pasien.
Di Telepon.
Dokter : Halo, dengan bapak Yusri Ramadhan ?.
Yusri : Iya dengan saya sendiri.
Dokter : Kami dari pihak rumah sakit ingin mengabarkan, bahwa ibu Annisa Rahmawati telah menghembuskan nafas terakhir nya pada saat operasi selesai.
Yusri : Tidakkkk!!!!...ini pasti mimpi....tidakkk.... tidakk mungkin istri saya meninggal kan saya, dan anak saya Aaaaaaaa......hiks...hiks......Nisaaaaa.
Dokter : mohon bersabar pak, ini ujian dari tuhan, dan sudah takdir buk Nisa seperti itu pak."
Yusri tidak mendengar kan ucapan sang dokter, dan mematikan hp nya, lalu berlari keluar kantor nya. Sesampainya di depan kantor, ia menabrak presdir Rangga, dan Asisten pribadi nya (Herry), yang hendak pulang.
Assisten Herry :"hei, berhati-hati lah saat berjalan!!."
Namun, Yusri tak menghiraukan nya, dan lanjut berlari menuju mobil nya.
Presdir Rangga :"ada apa dengan nya !?."
Assisten Herry :"dia tampak terburu-buru tuan."
"Bukan nya dia yang semalam meminjam uang kepada ku ? , ada apa dengan nya ?, kenapa aku merasa kasihan kepada nya ?. "Batin Presdir Rangga.
Kembali Lagi Ke Yusri.
Yusri membawa mobil dengan kecepatan di atas rata-rata, dan memotong kendaraan lain yang ada di depan nya. Saat hendak memotong sebuah mobil pick-up, ia ke tengah, dan dari arah berlawanan mobil fuso, dengan keadaan kencang menabrak mobil yusri.
Aaaaaa.....
Semua orang yang melihat kejadian na'as tersebut berteriak histeris.
Saat di periksa oleh warga, Yusri dalam keadaan penuh luka di sekujur tubuh nya, dan dalam keadaan sakaratul maut.
Presdir Rangga, dan asisten Herry yang melihat kerumunan orang-orang jadi penasaran, dan ikut melihat, saat melihat presdir Rangga, semua orang langsung memberikan jalan, dekat dan semakin dekat, presdir Rangga terkejut melihat seseorang yang baru saja tadi ia temui, dan sekarang ajal menghampiri nya, Ia dengan cepat menelepon pengawal nya.
Lima menit kemudian, yusri di bawa ke rumah sakit yang sama dengan Nisa, saat di periksa oleh dokter, Yusri sudah merenggang nyawa. Dokter memberitahukan kepada Rangga, bahwa istri Yusri juga di rawat di rumah sakit ini, dan sekarang pasutri tersebut sama-sama meninggal kan dunia.
JANGAN JADI KAYAK YUSRI YAH... KHAWATIR BOLEH, TETAPI KESELAMATAN LEBIH UTAMA DI BANDINGKAN SEGALA NYA.
Rangga menyuruh asisten nya mengurus pemakaman Yusri, beserta istri nya,
saat mereka pulang melewati jalan sepi, mereka melihat ada seorang anak gadis yang melambaikan tangan seperti meminta pertolongan.
Herry pun memberhentikan mobilnya, dan hanya membuka kaca.
Yuli :"Tuan, bisakah saya minta tolong ?, motor saya kehabisan minyak, dan di daerah ini tidak ada yang menjual minyak satu pun."
Herry : "Apa kau seorang penipu ?." tanya Herry (Herry hanya berhati-hati.)
Yuli :" saya bukan orang jahat tuan, saya ingin menemui ibu saya yang sedang di operasi sekarang." jawab Yuli dengan mata bak Puppy Eyes.
Rangga yang merasa kasihan melihat Yuli, akhirnya memperbolehkan nya masuk.
Rangga :" Sudah lah Herry, Mari kita antarkan dia ke rumah sakit." Pinta Rangga dengan dingin.
Herry pun mempersilahkan Yuli duduk di bangku belakang, karena Rangga yang meminta, sedangkan motor Yuli, di bawa oleh anak buah Rangga atas imbuhan nya.
Didalam mobil hanya ada keheningan.
Yuli yang teringat bunda nya pun menangis tanpa mengeluarkan suara.
Rangga :"Hey, tidakkah kau mau memperkenalkan diri mu ?." ucap Rangga memecah keheningan.
Yuli yang mendengar titah dari Rangga pun dengan cepat menghapus air mata nya.
Yuli :"Nama saya Yuliana Safitri tuan, berumur 18 tahun, saya tamat SMA tahun ini tuan."Jawab Yuli.
Rangga hanya mengangguk.
"Sejak kapan tuan menjadi ramah, dan perhatian seperti itu, biasanya tuan bersikap bodo amat dengan sekitar nya." Batin Herry.
Rangga :"perkenalan kan lah ayah dan ibu mu juga."
Yuli :"ayah saya bernama Yusri Ramadhan, ayah bekerja di perusahaan Hadinata Group, sedangkan ibu saya bernama Annisa Rahmawati, bunda seorang IRT."
Rangga dan asisten nya itu pun terkejut dengan pengakuan dari Yuli, mereka sangat kasihan dengan Yuli, karena dalam sehari, gadis itu kehilang kedua orang tua nya.
selang beberapa menit kemudian, mereka sampai di rumah sakit, Yuli Keluar Dan, mengucapkan terima kasih kepada Rangga, dan Asisten Herry.
Rangga yang tau bahwa Yuli pasti akan terpukul dengan kepergian orang tuanya, lantas mengikuti Yuli secara diam-diam, Mereka berjalan berjarak 5 meter Yuli tidak tahu bahwa dirinya sedang di ikuti oleh Rangga, dan asisten pribadi nya.
Sesampainya di depan ruang operasi Nisa, Yuli terkejut setengah mati melihat perawat keluar dari ruangan tersebut dengan membawa jenazah yang sudah terbujur kaku,
Ia berteriak histeris saat perawat membuka selimut yang menutupi bagian wajah Annisa.
"Bu....bundaaaaa.....Hiksss.....Hiksss....Hikss...Aaaaaaa....bunda jangan tinggal kan Yuli bunda......."
tangis Yuli pecah, ia memeluk jenazah ibunda nya yang sudah kaku, dan dingin.
Rangga yang melihatnya dari kejauhan merasa iba dengan Yuli, ia pun mulai mendekat, saat ia mendekat, Yuli Pingsan, Dan sontak Rangga menangkap tubuh Yuli Yang hampir saja tumbang, otomatis Yuli berada di dekapan dada bidang milik Rangga.
Deg...Deg.. Deg...Deg...Deg.....
jantung Rangga berdetak kencang saat Yuli berada di pelukannya.
Dengan segera Rangga memanggil dokter untuk memeriksa yuli.
Yuli Pingsan karena seharian belum makan, dan juga karena mendengar kabar yang mengejutkan untuk diri nya, sehingga ia jatuh pingsan, terpaksa dokter memakaikan infus di tangan Yuli.
Setelah satu jam Yuli pun sadar, ia mengingat kembali tentang meninggal nya ibunda tercinta Yuli, perawat yang melihat Yuli sadar, segera memberitahukan nya kepada Presdir Rangga.
HALO SEMUANYA 👋
TERUS DUKUNG KARYA LALA YAH DENGAN CARA LIKE KOMEN AND VOTE 😉.
Facebook \=Lala Wp
Instagram \=Nolaagrt.023
LOPE YOU ALL ❤️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!