NovelToon NovelToon

Musim Semi Di Tiansheng

Bab 1

Hua Chunran menyeret langkahnya yang gontai menuju tempat tinggalnya, rumah kontrakan kecil di basemen bawah tanah yang kecil,suram dan lembab. Tubuhnya terasa lelah disekujur tubuhnya setelah melakukan tiga pekerjaan paruh waktu di tiga tempat selama seharian ini.

Hua Chunran hidup sebatang kara , ibunya telah lama meninggal beberapa tahun lalu dalam kenestapaan, sakit-sakitan karena menderita tekanan batin akibat ulah ayahnya. Ayahnya penjudi dan pemabuk berat ,sekarang kabur entah kemana meninggalkan hutang menumpuk pada rentenir. Membuat Hua Chunran harus bekerja siang malam ,banting tulang untuk melunasi hutang ayahnya.

Kadang ditengah keputus asaannya ,pikiran buruk sering melintas dibenak Hua Chunran ingin mengakhiri penderitaannya selamanya, pergi dari dunia ini. Tapi setiap kali dia mencoba bunuh diri dia tak punya cukup keberanian melakukannya.Ternyata dia belum siap untuk mati.

Masa mudanya yang seharusnya dilalui dengan menyenangkan seperti gadis lain, sekolah, kuliah, bersenang-senang dan jatuh cinta pada pangeran impian tak bisa dirasakannya . Masa mudanya musnah tergerus kerasnya hidup. Dan kini diusianya menjelang kepala tiga ia semakin merasa menua,menderita dan kesepian . Jangankan jatuh cinta ,ia bahkan tak pernah merasakan bahagia sedetik saja . Ia hidup bagai boneka dengan perasaan mati , tanpa harapan dan impian .

Terkadang dia juga berharap datang seorang pangeran kaya raya jatuh cinta padanya pada pandangan pertama padanya, lalu membantunya membayar hutang-hutangnya semua dengan lunas. Dan mereka hidup bersama bahagia selamanya , mempunyai anak-anak yang cantik dan tampan. Tapi dia sadar mimpinya terlalu jauh,jangankan pangeran dia bahkan tak punya teman yang dekat dengannya baik teman laki-laki maupun wanita. Hidupnya hanya tentang dirinya sendiri dan hutang-hutangnya yang entah kapan bisa dia lunasi .

Hua Chunran baru saja akan memasukkan kunci kedalam lubang kunci pintu tempat tinggalnya ketika sebuah suara tak asing membuatnya membeku. Jantungnya berdetak kencang, tangannya yang memegang kunci bergetar sehingga kunci ditangannya terjatuh.

" Hei Gadis tengik , akhirnya kita bertemu ,sudah empat bulan kau tidak mencicil bunga hutang ayahmu. Kapan kau akan melunasinya Jangan tunggu semakin membengkak,saat itu kau hanya bisa membayar dengan menjual tubuhmu!" . Hardik suara kasar dibelakangnya.

Dengan gemetar Hua Chunran memutar badannya kebelakang hanya untuk melihat sekelompok anak buah rentenir yang menatapnya dengan seringai menakutkan.

" Maaf kak Zhang, bisakah kau memberi waktu padaku seminggu lagi , aku berjanji akan melunasi cicilan bunganya." Pinta Hua Chunran dengan nada memelas. Ia sangat ketakutan dan putus asa.

Sudah berulangkali para anak buah rentenir ini mendatanginya untuk menagih hutang padanya dan juga untuk kesekian kalinya Hua Chunran hanya bisa meminta tenggang waktu.

Sejujurnya dia bahkan tidak tahu darimana dia bisa mendapatkan uang yang cukup untuk melunasi hutangnya.

Dia sudah bekerja di tiga tempat sekaligus tapi untuk membayar cicilan bunganya saja gajinya masih tak cukup, apalagi melunasi pokok pinjamannya. Jadi dia hanya bisa memelas meminta waktu demi menyelamatkan selembar nyawanya yang tipis.

"Hua Chunran, kami sudah berbaik hati memberimu waktu beberapa kali, itu karena bos masih berbelas kasihan padamu. Tapi sudah berapa kali kau mengingkari janji." kecam Zhang Chang pimpinan gerombolan anak buah rentenir itu.

" Bos sudah kehilangan kesabarannya. Jadi bayar saja dengan satu ginjalmu ,itu cukup untuk melunasi sebagian hutangmu dan membebaskan cicilanmu selama beberapa bulan. Sisanya kau bisa membayar dengan tubuhmu ,bekerjalah di Club milik bos dan Layani tamu disana ." Lanjut Zhang Chang sambil menyeringai kejam.

Hua Chunran tercekat mendengar kata-kata Zhang Chang. Dia sangat ketakutan dan keringat dingin membanjiri punggung tipisnya yang kurang gizi, lututnya goyah dan badannya bergetar hebat.

" Jangan kak Zhang, aku mohon beri aku waktu lagi. Aku tidak bisa kehilangan ginjalku, kau tau aku makan seadanya dan kurang gizi, ginjalku pasti tak sehat." Hua Chunran mencoba mencari alasan untuk menyelamatkan diri.

" Sehat atau tidak biar dokter kami yang memutuskan, kau cukup jadi anak baik yang penurut dan tak banyak tingkah, sebelum bos kami benar-benar kehilangan kesabarannya.Saat itu selembar nyawamu yang tipis ini saja tak akan bisa kau selamatkan." Ancam Zhang Chang .

Hua Chunran makin gemetar ketakutan mendengar ancaman Zhang Chang. Kenapa hidupnya begitu mengenaskan , salah apa dia dikehidupan yang lalu sehingga dia harus menanggung beban seberat ini dalam kehidupan ini.

"Bawa dia!" Zhang Chang memberi perintah kepada anak buahnya untuk membawa Hua Chunran pergi. Para anak buahnya segera bergerak , memegang kedua tangannya dan menyeretnya paksa.

"Kak Zhang,tolong jangan lakukan ini padaku, tolong beri aku waktu seminggu lagi, tolong kak...!!. Teriak Hua Chunran putus asa sebelum mulutnya dibekap dengan kain yang telah dibubuhi dengan obat bius. Perlahan kesadaran Hua Chunran menghilang .Sesaat kemudian dia terkulai pingsan dan diseret pergi .

Zhang Chang menghela nafas dan membuang puntung rokoknya lalu menginjaknya dengan kakinya . Ia sebenarnya tak ingin melakukan ini pada Hua Chunran, ia tahu gadis itu hanya korban dari kegilaan ayahnya.

Dia juga sudah beberapa kali berusaha melindungi Hua Chunran dari bosnya tapi kali ini bosnya benar - benar kehilangan kesabaran dan ia tak sanggup menghadapi amarah bosnya .Bisa-bisa nyawanya sendiri yang akan melayang .

"Hua Chunran,salahkan saja dirimu sendiri yang terlahir sebagai putri ayahmu yang tak tahu diri." Gumam Zhang Chang pelan.

Segera Zhang Chang masuk kemobil setelah Hua Chunran dimasukkan kemobil dalam keadaan tak sadarkan diri oleh anak buahnya.

Setengah jam kemudian mobil yang membawa Hua Chunran sampai di kantor tempat bos rentenir berada. Zhang Chang memerintahkan anak buahnya membawa Hua Chunran ke sebuah ruangan sementara dia sendiri beranjak ke lantai atas untuk menemui bosnya.

Zhang Chang mengetuk pintu ruang kerja bosnya. Lalu terdengar suara seorang wanita paruh baya dari dalam.

"masuk."

Zhang Chang membuka pintu , masuk lalu menutup pintu kembali . Ia melangkah ke hadapan bosnya lalu membungkuk hormat.

" Bos , Hua Chunran sudah kubawa kesini. Selanjutnya kami menunggu perintah bos."

"Kerja bagus. Panggil dokter Lai Yi dan suruh untuk mengoperasi Hua Chunran malam ini. Setelah operasi lemparkan dia ke Paviliun Athena , biarkan dia menghasilkan uang disana dengan tubuhnya." Perintah bos rentenir yang bernama Gao Xi itu tanpa belas kasihan.

"Baik bos, saya akan melakukannya." Jawab Zhang Chang sambil menahan rasa kasihan pada Hua Chunran.

"Lakukan dengan baik, jangan sampai ada kesalahan. Pergilah." perintah Gao Xi dingin.

"Baik bos" . Zhang Chang lalu melangkah keluar untuk melaksanakan tugasnya. Ia mengeluarkan ponsel dan meminta dokter Lai Yi datang untuk mengoperasi ginjal Hua Chunran.

Zhang Chang menghela nafas berat, lalu melangkah ke ruangan dimana Hua Chunran berada.

Bab 2

Satu jam kemudian dokter Lai Yi datang , seorang pria muda tampan tapi ambisius bahkan rela melakukan pekerjaan ilegal demi mendapatkan kekayaan.

Hua Chunran membuka matanya setelah tak sadarkan diri beberapa lama. Ia mendapati dirinya berada di ruang yang tak dikenalnya. Dia mengedarkan pandangan memeriksa sekelilingnya, dinding dan langit-langit ruangan semua berwarna biru langit. Polos tak ada apapun. Ketika dia hendak bangun dia tercengang tangan dan kakinya ternyata diikat dengan rantai .

"ah !! " Dia terpekik terkejut.

Kemudian terdengar suara pintu dibuka dan langkah kaki mendekatinya.

" Kau sudah sadar." Zhang Chang kemudian berdiri dihadapannya.

" kak Zhang, dimana aku? " tanya Hua Chunran takut.

" kau diruang operasi, malam ini sebentar lagi kami akan mengoperasimu. Bersiaplah kau tak bisa melawan takdirmu. "Zhang Chang berkata kecut.

" Apa ?! . Kak Zhang aku mohon selamatkan aku , tolong aku." teriak Hua Chunran ketakutan , air matanya mengalir deras mengikuti ketakutan luar biasa yang menyergapnya. Tapi kemudian kata-kata Zhang Chang bahkan lebih membuatnya putus asa.

"Setelah ini bekerjalah di Paviliun Athena sampai hutangmu lunas. Setelah itu kau bisa melanjutkan hidupmu dengan bebas."

Melanjutkan hidup? Entah sampai kapan hutangnya bisa lunas, sampai dia berusia hampir kepala empat? Saat tubuhnya sudah mulai menua? Lalu apa gunanya dia hidup? Hua Chunran berpikir dalam keputus asaan.

Dia menyerah dan hanya bisa pasrah atas nasibnya. Airmatanya mengalir deras, tangannya terkepal erat dan kukunya menusuk tajam jauh ke dalam telapak tangannya ,tapi ia tak merasakan sakitnya . Ia telah mengutuk ayahnya ribuan bahkan jutaan kali tapi tak berguna. Sekarang dia hanya bisa pasrah,tak ada lagi jalan keluar baginya.

Suara pintu terbuka sekali lagi. Zhang Chang menoleh.

" dokter anda sudah datang." sapanya pada dokter Lai Yi yang melangkah masuk dengan tenang. Dia hanya mengangguk lalu segera mempersiapkan diri untuk operasi.

Hua Chunran menatap kedatangan dokter itu seperti melihat malaikat maut yang bersiap mengambil nyawanya.

Zhang Chang menatap Hua Chunran dengan perasaan rumit, lalu berlalu melangkah keluar tanpa sepatah katapun.

Hua Chunran memejamkan mata putus asa ,air mata mengalir deras ke pipinya. Ingin rasanya dia meronta dan berusaha kabur, tapi dia tahu itu sia-sia. Bagaimana dengan kekuatan kecilnya dia bisa memutuskan rantai yang membelenggunya.

Tak lama dia merasakan jarum suntik menusuk punggung tangannya. Jarum Infus dipasang. Dokter Lai Yi menatapnya dingin, tanpa rasa iba , dan kemudian dengan tenang menyuntikkan obat bius dan tak berapa lama Hua Chunran kembali tak sadar.

Zhang Chang menunggu dengan gelisah diluar ruang operasi. Bekas puntung rokok yang berserakan di bawah kakinya menunjukkan suasana hatinya. Pikirannya kalut dan kosong .

Bagaimanapun dia merasa iba pada gadis malang itu. Bertahun-tahun dia bekerja sebagai tangan kanan rentenir , tak pernah dia merasa iba pada orang yang diambil paksa ginjalnya. Karena semua menerima akibat ulahnya sendiri yang tak mau membayar hutang. Tapi Hua Chunran bukan gadis itu sendiri yang berhutang, dia harus menanggung hutang ayahnya.

Setelah beberapa lama kemudian pintu ruang operasi terbuka dan sosok dingin dokter Lai Yi muncul.

" operasi sudah selesai." ujar dokter yang Lai Yi sambil menyerahkan kotak pendingin ditangannya .Di dalamnya sudah pasti berisi salah satu ginjal Hua Chunran.

" Bagaimana keadaannya? " tanya Zhang Chang berat sambil menerima kotak pendingin itu.

" Dia masih belum sadar, tapi kondisi tubuhnya sebelumnya kurang baik , semoga tidak terjadi apa-apa dengannya." jawab dokter Lai Yi datar.

Zhang Chang merasa gugup mendengar kata-kata dokter Lai Yi.

"Tolong selamatkan dia , bos masih memerlukannya bekerja di Paviliun Athena". Ujar Zhang Chang menutupi kegelisahan hatinya.

Dokter Lai Yi hanya mengangguk. Tiba -tiba terdengar bunyi tanda darurat pada mesin monitor jantung. Dokter Lai Yi dan Zhang Chang menoleh terkejut dan segera berlari ke arah Hua Chunran.

Kondisi Hua Chunran tiba-tiba kritis , Dokter Lai Yi berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nyawa gadis malang itu. Zhang mengepalkan kedua tangannya erat, gurat kecemasan terlihat di matanya yang kelam.

"Hua Chunran bertahanlah , kumohon . " desisnya dengan perasaan bersalah.

Dan apa yang ditakutkan Zhang Chang terjadi, jantung Hua Chunran berhenti berdetak dan tak bisa bangkit lagi. Dia berhenti bernafas selamanya dalam kemalangan dan keputus asaan. Lai Yi hanya bisa pasrah dan Zhang Chang hanya bisa terduduk lemah. Ia dihantui perasaan bersalah yang hebat.

" Hua Chunran mungkin ini adalah yang terbaik, agar kau tak menderita lagi. " bisiknya lemah .

Disebuah kamar...

Hua Chunran membuka matanya perlahan, kepalanya terasa sakit membuatnya meringis kesakitan. Ketika ia melihat sekelilingnya ia heran dan bertanya di mana lagi ini.

 Dia berada disebuah ruangan yang bernuansa tempo dulu, klasik ,elegan dan mewah. Tempat tidurnya penuh ukiran mewah begitu juga dinding dan perabotan di ruangan itu.

Dia mengernyitkan dahinya heran, terakhir kali dia berada di ruang operasi untuk mengambil ginjalnya, apakah operasinya sudah selesai? dan dia dipindahkan ke kamar lain? .

Kemudian Hua Chunran teringat kata-kata Zhang Chang bahwa setelah operasi dia harus bekerja di Paviliun Athena sampai hutangnya lunas. Hua Chunran menghela nafas berat . Hidupnya benar - benar berat, tak ada jalan keluar maupun lari.

Terdengar suara pintu dibuka dan terlihat seorang gadis belia yang cukup cantik, membawa wadah besar berisi air bersih. Dia kemudian tampak terkejut dan segera bergegas mendekati Hua Chunran.

" Nona, akhirnya anda sadar, syukurlah." gadis itu menatapnya dengan senang tapi matanya nampak berkaca-kaca.

"Dimana aku? " tanya Hua Chunran bingung, apalagi dia kemudian menyadari bahwa gadis didepannya memakai pakaian Hanfu dan riasan wajah serta rambut seperti gadis zaman dulu yang terlihat di televisi.

Apakah ini di Paviliun Athena? . Apakah begini cara berpakaian gadis-gadis disini untuk menghibur tamu??

" Ah nona tidak ingat? Nona sudah berada di kamar nona. Nona mengalami cedera saat kompetisi berburu keluarga Kerajaan. Untung pengawal putra mahkota menyelamatkan Nona jadi nona bisa diselamatkan."

Hua Chunran tercengang mendengar kata-kata gadis itu.

" Apa ? Perburuan kerajaan? Putra mahkota?" kenapa Hua Chunran merasa ada yang aneh dengan kata-kata gadis itu. Apakah dia sedang bermimpi?

"nona sudah tak sadarkan diri selama seminggu, jadi mungkin nona masih belum pulih dan mengingat semuanya. Pelan-pelan saja nona. Duduklah hamba akan membantu nona membasuh muka dan kaki nona."

"tidak, tidak perlu aku bisa melakukannya sendiri." tolak Hua Chunran, karena ia tidak terbiasa dilayani. Gadis itu tertegun tapi kemudian dia membiarkan Hua Chunran membasuh mukanya sendiri. Dia paham mungkin Hua Chunran masih belum terlalu sadar dan ingat apa yang terjadi.

Bab 3

Setelah selesai mencuci wajah, gadis itu menyerahkan kain lembut pada Hua Chunran untuk mengelap wajahnya. Gadis itu tanpa diminta membantunya menyisir rambutnya. Hua Chunran tak bisa menolak karena gadis itu sudah terlanjur menyisir rambutnya.

Setelah selesai gadis itu melangkah mengambil sebuah cermin perunggu yang agak kurang jelas jika dipakai berkaca. Dan menyerahkannya pada Hua Chunran.

" Nona lihatlah penampilanmu, meski masih pucat tapi kecantikan nona masih sempurna." ujar gadis itu sambil tersenyum senang.

Hua Chunran mengambil cermin itu dan merasa heran kenapa cermin seperti ini dipakai ,memangnya tidak ada yang lebih jelas. Tapi keheranannya berubah menjadi keterkejutan luar biasa.

"Aaaahhhhhh!!" pekiknya terkejut sambil melemparkan kaca itu kelantai menjadi pecah berserakan.Ekspresinya menunjukkan keterkejutan dan ketakutan yang luar biasa.

Gadis disampingnya ikut terkejut dan melompat kaget.

"nona, nona,apa yang terjadi?" tanya gadis itu terkejut.

" siapa? siapa ? Wajah Siapa di kaca itu?" tanya Hua Chunran panik sambil menunjuk ke kaca yang pecah berserakan di lantai. Saat berkaca tadi dia melihat wajah seorang gadis cantik tapi pucat dengan rambut panjang terurai. Walau cantik tapi agak menyeramkan jadinya karena wajahnya pucat , apalagi juga memakai baju warna putih.

" Nona ada apa? tentu saja wajah nona , wajah siapa lagi ?" tanya gadis itu heran sambil mengumpulkan kaca yang berserakan di lantai dengan sapu tangannya.

"Tidak itu bukan wajahku, coba tolong ambil kaca lagi." pintanya dengan penasaran.

" baik nona." Gadis itu segera bergegas mengambil kaca lain di sebuah laci meja. Setelah mendapatkannya dia bergegas menyerahkannya pada Hua Chunran.

Hua Chunran meraih kaca dan mengernyit melihat kaca perunggu yang kurang jelas lagi.

" Apa tidak ada kaca yang lebih jelas lagi? " tanyanya heran.

" kaca lebih jelas? kaca seperti apa Nona ? ini sudah kaca paling jelas yang bisa dimiliki di negara ini."

"Hah kaca paling jelas?" Hua Chunran tercengang. Tapi dia kemudian mengabaikan keheranannya dan kemudian berkaca lagi, tapi lagi-lagi ia kembali terkejut mendapati wajah yang tidak dikenalnya. Hua Chunran hampir melempar kembali kaca itu.

"lihat wajah dikaca ini berbeda dengan wajahku." ujarnya panik sambil menunjuk ke kaca.

Gadis itu yang penasaran ikut melihat ke kaca tapi tak berapa lama dia tak bisa menahan tawanya.

"Hahahaha, apakah nona lupa wajah sendiri karena tidak memakai riasan?" .tanya gadis itu sambil tertawa dan memegangi perutnya . Tampak ia berusaha menahan tawanya agar tidak terlalu keras.

" Tak memakai riasan?, apa maksudmu? Ini wajahku ? ". Tanya Hua Chunran tak percaya, ia menatap wajah di kaca itu lekat-lekat. Sosoknya cantik walau nampak pucat, kulitnya seputih susu dan sehalus giok. Rambutnya hitam terurai hampir mencapai pinggang.

" tentu saja wajah siapa lagi, aneh walau tidak memakai riasan seharusnya wajah nona tidak terlalu beda jauh dan sama cantiknya ,kenapa nona bisa lupa wajah sendiri? . Ah mungkin karena cedera kepala yang nona alami." Gadis itu mengambil kesimpulan sendiri.

"Aku mengalami cedera kepala?".

Hua Chunran meraba kepalanya dan mendapati perban dikepalanya. Ia tadi tak terlalu memperhatikan karena terlalu terkejut. Ia tiba-tiba ingat bahwa dia telah menjalani operasi pengangkatan ginjal. Ia menyingkap bajunya untuk melihat perutnya.

Aneh , tidak ada bekas sayatan? . Keanehan demi Keanehan mau tidak mau membuat Hua Chunran bertanya-tanya. Apa yang terjadi padanya?.

Ia juga memperhatikan baju yang dikenakannya , memakai baju Hanfu warna peach yang agak kusut , mungkin karena dia baru sadar dari Pingsannya. Menyadari baju yang dipakainya membuatnya tambah merasa heran , apakah dia sedang syuting film wuxia? . Hua Chunran kebingungan, pikirannya kacau dan terus bertanya-tanya apa yang terjadi padanya, dan dimana dia sekarang.

Setelah beberapa saat terdiam karena dilanda kebingungan,.Hua Chunran berusaha berpikir jernih dan menenangkan dirinya.

" Bolehkah aku tahu siapa namamu?" Hua Chunran bertanya pada gadis itu.

". Ah nona juga lupa padaku? " ujar gadis itu terkejut dan raut wajahnya menjadi sedih.

" Hamba Dan Yin pelayan pribadi nona ."

" Pelayan pribadi?" kenapa Kak Zhang begitu baik sampai memberinya pelayan pribadi pikirnya heran.

" Iya ,hamba pelayan pribadi nona, apakah nona ingat siapa nama nona? " tanya Dan Yin penasaran.

" tentu saja namaku Hua Chunran.."

" benar, ternyata nona masih ingat nama nona , Nona juga masih ingat kan siapa diri nona? " Selidik Dan Yin lagi.

"aku? " Hua Chunran kebingungan menjelaskannya , tapi Dan Yin mengira Hua Chunran tidak ingat siapa dirinya.

" Nona adalah putri pertama kediaman perdana menteri Hua Qi Mu." Kata-kata Dan Yin membuat Hua Chunran tercengang.

"Aku putri pertama kediaman perdana menteri? Apa kau bercanda? Perdana menteri apa? China di pimpin oleh presiden bukan perdana menteri haha ." Hua Chunran merasa geli mendengar kata-kata Dan Yin.

" Apa itu presiden? nona hamba tidak mengerti apa yang nona katakan." tanya Dan Yin dengan tatapan polos tak mengerti. Hua Chunran tambah heran. Dia terdiam, kebingungan menyergapnya. Dia mencubit lengannya dan terasa sakit. Ia meringis , berarti dia tidak sedang bermimpi.

"Ini negara China kan? "

"Bukan nona ,ini negara Tiansheng ,dikuasai oleh dinasti Tian." Jawab Dan Yin yang juga diliputi kebingungan mendapatkan pertanyaan aneh Tuan putrinya.

" Lalu sekarang tahun berapa? Tahun 2023 kan? " tanya Hua Chunran makin penasaran.

"Tahun 1290 nona." Jawaban Dan Yin membuat Hua Chunran tersentak kaget . Matanya melotot lebar.

Apa? Apa aku sudah mati dan hidup lagi di masa lalu? . Namaku masih Hua Chunran tapi wajahku berbeda , aneh sekali . Hua Chunran bertanya - tanya dalam hatinya .

"Nona ,nona ..." panggil Dan Yin berulang kali khawatir melihat Hua Chunran yang terbengong sendiri seperti kerasukan.

Hua Chunran menarik nafas dalam-dalam dan menenangkan diri. Pikirannya penuh pertanyaan tapi ia tak menemukan satupun jawabannya.

Ia tak mungkin bertanya pada Dan Yin, gadis itu malah akan ikut kebingungan jika mendengar pertanyaannya. Tiba- tiba perutnya berbunyi keroncongan menyadarkan Hua Chunran dari lamunannya.

"Dan Yin ,.aku lapar bisakah kau memberiku makanan? ."

" Baik nona , hamba akan segera kembali ." Dan Yin kemudian berbalik pergi untuk mengambil makanan.

Ditinggal sendirian Hua Chunran mencoba menjernihkan pikirannya. Jadi dia sekarang berada di masa lalu , beribu-ribu tahun yg lalu. Itu berarti dia terbebas dari hutang-hutang yang menjeratnya dan menghimpitnya selama ini.

Memikirkan hal itu , mata Hua Chunran berbinar-binar, mulutnya tertawa kegirangan. Dia melompat dari tempat tidur dengan bersemangat.

" Akhirnya aku bebas, aku bebas dari hutang selamanya . Terima kasih Tuhan kau telah berbaik hati melemparku ke masa lalu yeayyy." Hua Chunran menari dan melompat kegirangan. Lagi pula di dunia modern dia juga sebatang kara tak punya siapa-siapa jadi. Tak ada yang perlu ia khawatirkan lagi.

Tapi kemudian dia tersadar, zaman kuno akan sedikit mengerikan ,dunia dimana Hak Asasi Manusia belum terlalu berlaku. Di bunuh dan membunuh adalah hal biasa. Dia harus menyembunyikan kenyataan bahwa dia datang dari masa depan. Kalau tidak semua orang disini pasti akan menganggapnya kerasukan dan bisa jadi dia akan mengalami hal buruk sebagai akibatnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!