NovelToon NovelToon

Abimanyu : Pelakor Sewaan

1. Pelakor

"Jadi selingkuhan saya," ucap pria dingin yang terkenal sulit didekati itu, "gantinya saya bikin kamu jadi influencer paling terkenal."

Ranaya Syiham atau yang akrab disapa Rara tidak menyangka sebuah tawaran itu datang dari suami sahabatnya. Pria yang selalu Sakura, teman Rara, banggakan di tempat nongkrong mereka. Berkata bahwa dia adalah pria paling romantis, pria paling penyayang, pria paling baik yang bahkan kerap meneror Sakura di kantor kalau Sakura telat makan. Pria yang katanya suka memijat kaki Sakura kalau sedang datang bulan, pria yang membelikan mobil keluaran terbaru berharga miliaran untuk Sakura sebagai hadiah ulang tahun.

Pria itu barusan meminta Rara jadi selingkuhan? Kenapa?

"Maaf tapi kamu kira saya suka sama kamu?" balas Rara setelah terdiam lama karena kaget.

"Kamu butuh modal buat jadi influencer secara instan, kan?" Pria itu, Abimanyu, justru berucap santai. "Bukan cuma modal uang, tapi juga modal 'skandal'. Hal yang bikin orang merhatiin kamu mau enggak mau."

"Makanya kamu yang enggak terlalu punya pengaruh bisa ikut berkumpulan istri saya. Kamu sengaja gabung ke mereka biar punya kesempatan jadi terkenal tapi sampe sekarang mereka masih enggak mau ngakuin kamu. Di mata mereka kamu cuma sebatas 'pelayan' yang kastanya sedikit lebih tinggi tapi enggak setinggi mereka."

Rara spontan mengatup mulutnya. Jadi dia tahu.

Benar. Rara berusaha keras berteman dengan banyak influencer agar ia juga bisa mengembangkan kariernya sebagai influencer dan mendapatkan uang. Rara menyadari bahwa di dunia ini uang seperti sesuatu yang membuat kalian hidup, bahagia, dan tenang hingga Rara bertekad mengubah perekonomian keluarganya lewat itu.

Tapi jalan yang ia tempuh tidak semulus bayangan. Walau berusaha berteman dengan influencer Rara tahu diam-diam ia dikucilkan. Saat mereka semua memakai barang bermerek keluaran terbaru, Rara justru baru memakai barang bermerek terbaru tiga empat bulan yang lalu—alias ia selalu terlambat.

"Kamu tau istri saya enggak nganggep kamu temen," cetus Abimanyu lagi. "Jadi jangan kasih saya kalimat 'enggak setia kawan'. Jadi selingkuhan saya, saya bikin kamu terkenal dalam semalam."

Rara mengepal tangannya. "Kalau saya jadi selingkuhan kamu pun bukannya saya cuma bakal dikasih hujatan?"

"Kalau kamu influencer kamu seharusnya tau kalau masyarakat itu cuma boneka." Abimanyu memejam santai. "Enggak peduli siapa korbannya, yang dapat dukungan ya pihak menonjol. Kamu bisa bikin orang bahkan muji kamu jadi pelakor."

Rara menelan ludah. Ia merasa sangat tergiur oleh tawaran itu. Apalagi Rara tahu siapa Abimanyu. Dia terkenal karena Sakura, istrinya yang memiliki dua juta pengikut dan disebut sebagai 'sugar daddy'nya Sakura.

Hampir tiap minggu Sakura membuat postingan tentang hadiah dari suaminya. Konten-konten liburan romantis, ini dan itu yang membuat siapa pun penontonnya iri sekaligus baper.

"Ranaya." Abimanyu menatapnya intens. "Saya enggak ngajak kamu selingkuh."

Apa?

"Saya cuma mau kamu jadi selingkuhan saya."

Rara menatap dia tak mengerti. "Maksud kamu, kamu sengaja?"

"Hm. Saya mau cerai."

Rara menahan napas. Apa ini? Padahal baru minggu kemarin Sakura berkoar-koar mengatakan bahwa Abimanyu mengajaknya liburan ke Yunani karena katanya dia rindu berdua-duaan dengan istrinya. Sakura bilang Abimanyu kemarin sibuk di luar negeri hingga mereka sempat berpisah beberapa waktu lalu Abimanyu akhirnya terlalu rindu dan mengajak istrinya bulan madu.

"Kalian—"

"Kalau kamu nanyain soal koar-koaran Sakura, itu jelas bohong. Lima tahun saya nikah sama dia, empat tahun sebelas bulan saya enggak nyentuh dia."

Rara menganga.

*

2. Tak Bisa Kembali Lagi

"Itu cuma koar-koarnya Sakura buat nutupun kenyataan dia enggak dapat apa-apa." Abimanyu tersenyum tanpa rasa bersalah. "Mobil yang dia pamerin itu dia beli sendiri sama uangnya. Tas yang dia pamerin, perhiasan, semuanya dia beli sendiri walaupun beberapa emang pake uang saya."

Rara sampai tak bisa bernapas. "Tapi kalian bukannya ...." Bukannya couple super goals yang isi komentarnya cuma tentang 'romantis banget, pengen juga'?

"Hubungan saya sama Sakura bertolak belakang dari yang dia koar-koarin ke semua orang. Dan sekarang saya mau cerai. Kamu harus jadi selingkuhan saya buat itu."

Abimanyu beranjak. "Saya kasih kamu waktu dua belas jam buat mikirin. Dan ngomong-ngomong soal gimana caranya supaya kamu enggak dihujat ... kamu tinggal baca gosip."

Pria itu berlalu pergi begitu saja meninggalkan Rara dalam keheningan. Hanya beberapa waktu setelah dia pergi ponsel Rara tiba-tiba berdenting tanpa henti. Isi perbincangannya membuat Rara terkesiap.

Artikel-artikel berita negatif tentang Sakura mendadak banjir. Mulai dari tindak kekerasan terhadap asisten rumah tangga sampai penggunaan narkoba dan pesta *3** yang diikutinya secara rutin setiap minggu.

Rara menutup mulutnya membaca semua itu.

"Emang ada gosip kalo Sakura nyoba narkoba," gumam Rara, "tapi separah ini? Atau suaminya yang bikin-bikin? Buat apa?"

Rara pun beranjak dari tempat pertemuan rahasia itu, bermaksud pergi ke perkumpulan yang nampaknya setuju bertemu untuk bergosip.

Begitu Rara datang, mereka sudah sibuk menertawakan Sakura.

"Pas depan kita heboh banget ngomongin lakinya begini begitu, taunya enggak beres juga," cibir salah satu dari mereka.

"Bukannya fitnah doang?" Rara coba mencari tahu. "Kayak tiba-tiba aja muncul semua. Siapa tau orang sengaja."

"Sengaja enggak sengaja, kenyataannya begitu!" kata mereka yakin. "Lagian gue juga dikasih tau sama temen cowok gue, katanya suaminya Sakura itu suka main cewek. Gonta-ganti malah. Katanya yang dia bikin-bikin tuh konten doang. Aslinya mah enggak ada."

"Belagu sih."

Lalu mereka tertawa puas karena memang beginilah adalah circle pertemanan 'selebriti'. Apalagi nampaknya tidak ada yang menyukai Sakura karena dia terlalu sering pamer bahwa suaminya itu begini dan begitu seolah-olah mau menertawakan kehidupan semua orang yang tak seberuntung dia.

Rara terdiam mengingat kejadian di mana Sakura secara halus menyindirnya.

"Kalo lo cari pacar, Ra, cari yang duitnya banyak biar lo enggak usah repot-repot kerja lagi. Ganteng mah urusan ke dua belas." Begitu kata dia, mentang-mentang suaminya dia kaya dan tampan sampai-sampai dua juta penggemarnya juga naksir.

Lalu pernah juga dia berkata, "Kata nyokap gue yah, kalo lo udah punya pacar atau suami terus lo punya temen jomblo, jangan sampe mereka ketemu sama laki lo. Takut direbut, hahaha!"

Saat itu di lingkaran pertemanan mereka hanya Rara yang tidak punya pacar karena orang tuanya kebetulan tidak menyetujui sesuatu semacam itu.

Tentu saja di perkumpulan ini tidak ada yang sudi kasihan pada Sakura, mungkin juga Rara. Dan entah jahat atau tidak, sebuah pikiran terlintas di kepala Rara.

Haruskah ... ia setuju jadi selingkuhan? Lagipula itu bukan benar-benar berselingkuh tapi hanya sebatas pertunjukan agar orang lain berpikir ia jadi selingkuhan.

Rara mengeluarkan ponselnya. Sejenak ia ragu tapi pada akhirnya menguatkan tekad dan mengirim balasan.

Rara : Saya mau. Asal kamu nepatin janji kamu.

Ternyata balasannya cepat. Malah sangat cepat.

Abimanyu : Kalau gitu bilang ke semua orang di sana sekarang kalau kamu selingkuhan saya.

Rara tercengang lagi. Gila yah dia?! Maksudnya mengaku jadi selingkuhan di depan semua influencer ini bisa membuatnya jadi influencer juga, begitu?!

Abimanyu : Bilang kalau kamu udah jadi selingkuhan saya dua tahun. Bikin kesan kalau kamu saya paksa jadi selingkuhan karena saya enggak tahan sama Sakura. Enggak ada yang bakal belain kamu di sana, tapi semuanya bakal mihak kamu kalau urusannya soal mojokin Sakura.

Orang ini benar-benar licik. Tapi yang gila adalah Rara mengikutinya.

"Guys." Rara menarik perhatian mereka. "Gue mau jujur soal sesuatu."

Mereka mengangkat alis.

"Suaminya Sakura," Rara menelan ludah, "dia ... selingkuhan gue."

Ah tamat sudah riwayat Rara. Kini ia benar-benar sudah tidak bisa kembali bahkan kalau menyesal.

*

3. Pria Licik

Semua orang di meja itu sempat diam cengo tapi kemudian meja diisi oleh tawa.

"Ya ampun, Rara, Rara." Mereka gantian menertawakan Rara. "Tau sih kita kalo suaminya si Sakura tuh tukang selingkuh tapi yang bener aja dong kalo mau bohong. Duh, cukup Sakura aja deh yang tukang koar-koar, mending lo jangan."

Rara jelas sadar reaksinya bakal begini. Memang siapa Rara sampai dilirik oleh Abimanyu? Pasti begitu logikanya.

Namun Rara sudah terjun bebas dan sekarang sudah siap akan konsekuensi.

"Mau gue telfonin orangnya?" tantang Rara dengan wajah sangat yakin bahwa ia benar. Padahal dalam hati ketar-ketir.

Hana, seorang influencer muda seusia Rara juga, kini memutar matanya masih tak percaya. "Oke, lo telfon. But ... harus video call. Lo enggak mikir kita percaya kalo cuma suara, kan?"

Rara mengangkat bahu. "Oke."

Menahan gemetarnya yang ketakutan akan hal ini, Rara mengeluarkan ponselnya untuk panggilan video. Tentu saja ia juga memberitahu Abimanyu sekilas tentang situasi di sini.

Walau tahu sudah bekerja sama, Rara tidak menyangka panggilannya sungguhan diangkat. Buru-buru dia matikan kameranya agar di sana Abimanyu tak melihat situasi di sini, walaupun dia sendiri tahu.

"Hai ... Sayang."

Teman-teman Rara melotot horor begitu ponsel di letakkan di meja, menampilkan wajah tampan Abimanyu yang sepertinya sedang di mobil. Kebanyakan dari mereka pasti sudah bertemu Abimanyu jadi mereka kenal betul rupanya seperti apa.

"Hai, Bae," balas Abimanyu lembut seolah-olah dia sedang bicara dengan pujaan hatinya. "Kameranya kenapa mati?" tanya dia sok polos.

"Lagi enggak pede aja sekarang." Rara diam-diam meremas tangannya sendiri saat tersenyum. "Kamu lagi di mana? Sakura mana?"

"Barusan meeting sama anak-anak, ini lagi di perjalanan." Abimanyu benar-benar bertingkah seolah dia kekasihnya.

"Sakura mana?" tanya Rara lagi, karena dia belum menjawab. Sekaligus memastikan ke semua orang di sini bahwa dia sungguhan Abimanyu, suaminya Sakura.

"Entah. Nyimeng kali."

Mereka semua menutup mulut pada jawaban Abimanyu.

"Stres kayaknya dia karena beritanya tiba-tiba naik. Entah kerjaan siapa. Aku udah masa bodo. Udah capek juga sama perempuan stres kayak dia."

Jawabannya agak keterlaluan tapi Rara harus tersenyum. "Sayang, kalau Sakura tau soal kita gimana? Aku ngerasa bersalah sama dia."

"Enggak ada gunanya ngerasa bersalah. Even bukan aku suaminya, cowok yang jadi suaminya dia juga bakal selingkuh. Kelakuannya enggak bener. Kalo bukan karena dia yang mohon-mohon dikasih kesempatan, udah dari dulu aku cerai. Tapi dia bilang bakal berubah yang ujung-ujungnya omong doang. Siapa sih yang enggak tau dia tukang bohong?"

Hati nurani Rara agak tercabik mendengarnya. Entah kenapa sekarang ia merasa seperti sedang berbuat salah dan harus berhenti.

Rara mengambil ponselnya dari meja, karena merasa cukup.

"Mama manggil jadi kita omongin nanti yah."

"Oke, jangan tidur kemaleman."

"Iya, bye." Rara buru-buru mematikan panggilan itu karena ia masih harus pura-pura di depan temannya.

"Sori, guys." Rara menunduk. "Gue beneran enggak bermaksud jadi pelakor. Tapi Abimanyu ...."

"Ya wajar sih." Mereka seketika menimpali. "Lagian siapa gitu yang betah sama Sakura? Kerjaannya ngibul doang."

"Justru sekarang jadi ketahuan kalo Abimanyu tuh enggak buta. Ya ampun, orang ganteng berduit macem dia ngapain buang-buang waktu sama Sakura enggak sih?"

Mereka kembali tertawa sambil memberi pembelaan pada Rara.

Ketika Rara melihat mereka, ia juga melihat kenyataan.

Kenyataan bahwa semua orang di sini berteman untuk saling menertawakan saja dan penderitaan satu sama lain adalah lelucon tongkrongan. Kenyataan bahwa kalian bisa mendapat dukungan bukan karena kalian pantas didukung tapi karena lawan kalian cuma ingin dijatuhkan.

Namun jahatnya Rara menunggangi itu demi keuntungan sendiri. Sungguh, ia merasa hina. Sangat hina.

Abimanyu : Good job.

Anehnya perbuatan hina itu justru mengundang pujian.

Abimanyu : Saya kirim uang sekarang. Traktir temen-temen kamu di sana ke salon langganan Sakura. Jangan lupa bilang kalau itu dari saya.

"Guys." Rara menelan ludah. "Abimanyu nyuruh gue healing ke salon. Kalian mau ikut?"

Tentu saja Rara tidak memberitahukan tentang teks terakhir Abimanyu.

Kata dia : Besok Sakura pasti bakal tau jadi kamu butuh pasukan.

Pria licik.

*

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!