Mata cantik itu perlahan terbuka menyesuaikan cahaya yang menerobos masuk ke retina
"eunghh"lirih dia
"ya ampun nyonya sudah sadar,sebentar nya saya panggilkan dokter"ujar orang di sampingnya,sambil tergopoh-gopoh keluar dari ruangan
"gue dimana? Ini gue masih hidup?kok gue gak mati sih padahal tuh truk kenceng banget nabrak gue"ucapnya dalam hati
tak lama pintu terbuka kembali,dokter masuk dan langsung memeriksanya.
"saya kenapa dok"
"nyonya pingsan karena terjatuh dari tangga"
"hah jatuh dari tangga,jelas-jelas saya tertabrak truk"
"sebelumnya saya tanya nama nyonya siapa?"
"nama saya elena pradipta"
"nyonya,nama nyonya elena Calista stuard istri dari tuan Kendrick"jawab bibi lirih
"hah a__pa"elena bingung dia berfikir keras apa maksud ini semua
"sepertinya nyonya elena mengalami amnesia sementara,yang berakibat sebagian ingatannya hilang"jelas dokter
Penjelasan dokter itu membuat bibi menatap dengan sendu pada elena hanya dia yang menunggu gadis itu selama koma dirumah sakit tak ada lagi
"keadaan nyonya Evelyn sudah membaik,saya akan menyuruh suster untuk memindahkan ke ruang rawat"kata dokter
sedangkan orang yang diperiksa hanya melihat keadaan sekitar sambil bergumam dalam hati bingung atas semua ini,elena
calista stuard siapa dia dan apa tadi,istri? kapan dia menikah dan siapa Kendrick tadi.
"bi"panggil elena
"iya nya,nyonya butuh sesuatu"
"keluarga saya mana bi,terus saya udah pingsan berapa hari"
"eeh keluarga nyonyaa ada nyonya"jawab bibi dengan gugup
"ooh,terus suami saya"
"tuan Kendrick sedang di kantor nyonya,beliau masih belum kesini sama sekali"sambil tertunduk bibi mengatakannya
"ooh ok"santai elena
bibi bingung dengan sikap elena biasanya nyonyanya itu akan berteriak mengamuk sampai para bodyguard akan memanggil tuannya,tapi sekarang, nyonyanya hanya diam dan tidak mempermasalahkan apapun,tapi bibi bersyukur semoga nyonyanya bisa sadar dan kembali ceria seperti dulu.
"ya udah bi aku mau istirahat dulu aja"
"baik nya,bibi mau kedepan,kalau nyonya butuh apa-apa ada bodyguard didepan pintu nya"
"iya bi,makasih ya bi"sambil tersenyum elena mengatakan itu
"e-eh iya nya,sudah tugas bibi,tidak usah terima kasih"sekali lagi bibi terkejut dengan perubahan nyonyanya itu
"kalau gitu saya permisi nya"pamit bibi
Elena menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
Malamnya elena masih belum terpejam,masih memikirkan apa sebenarnya yang terjadi?kenapa dia harus memasuki tubuh wanita ini? Dia harus apa?apa yang harus dia selesaikan dalam hal ini?
Semua pertanyaan itu masih mengusik nya sampai saat ini.
"huhhhhhh"elena menghela nafas panjang
"ini maksudnya apa sih,gue harus ngapain disini mana nih si punya raga gak ngasih ingatan apa-apa lagi"kesah elena sambil menggembungkan pipinya.
"ini mana lagi katanya dia punya suami,mana tuh suami kok gak ada jenguk jenguk nya sampai sekarang,keluarganya juga pada kemana sih,ini orang kebuang apa gimana sih"elena masih bermonolog sendiri memikirkan untuk apa hidupnya disini apa yang harus dia kerjakan? Entahlah semakin memikirkannya kepala elena jadi tambah pusing
"udah ah capek mikirin nih Mulu,mending sekarang gue tidur dulu besok gue harus tanya sama bibi apa sebenarnya yang terjadi sama orang yang punya tubuh ini.
Elena menaikkan selimutnya perlahan mata itu memberat memasuki alam mimpi dengan harapan besok dia dapat jawaban pertanyaan monolognya sendiri
Ketukan sepatu pantofel itu saling beradu suara yang imbang,sosok pria gagah dengan tatapan datar itu berjalan memasuki perusahaan terbesar di kota A ini ,tak ada yang tak kenal dia pria sukses mempunyai pahatan sempurna diwajahnya tapi tak pernah menunjukkan ekspresi ramah diwajahnya.dia Kendrick Stuard Collins ceo perusahaan D'lins anak tunggal keturunan Collins
"apa jadwal saya hari ini"tanyanya dengan masih tampang datarnya
"jam 10 siang anda ada meeting dengan perusahaan dari Singapura sekaligus janji temu makan siang,jam 3 sore anda meeting dengan perusahaan dari kota B"jawab sang sekretaris dengan lugas,karena takut melakukan kesalahan terhadap ucapannya
"hm"dia menuju lantai paling atas ruang paling ujung dengan tanda ruang CEO yang tertera,dia langsung duduk di kursi kebesarannya melepas jas melonggarkan sedikit dasi yang rasanya sangat mencekik lehernya itu
"Andre"panggil sang CEO
"ya tuan"jawab sekretarisnya
"bilang pada office bawakan saya kopi hitam"
"baik pak,kalau begitu saya permisi"
Dia mengangguk kan kepalanya bertanda iya.
Sejenak dia menoleh ke belakang menghadap ke kaca yang langsung ke gedung gedung pencakar langit dan kota yang terpampang,ada yang aneh hari ini,istrinya itu tidak membuat ulah lagi??biasanya para penjaga akan langsung melaporkan kekacauan yang dibuat wanita itu,tapi kenapa hari ini dia tidak mendapat laporan apapun
"hah, kenapa saya ini?kenapa saya harus memikirkan nya"monolognya sendiri pada pikiran yang terus tertuju pada satu orang yg hari ini terus dipikirannya.
Memutar kursinya kembali dia menghadap ke laptopnya,berkutat dengan pekerjaan yang setiap hari selalu menumpuk.
tok tok tok
"masuk"ucapnya
"ini pak kopi hitamnya"
"hmm,letakkan di meja saya"
Andre sang sekretaris langsung meletakkan kopi pesanan tuannya.
"Andre"panggilnya
"ya tuan"
"bagaimana kondisinya"
Tanpa bertanya dua kali Andre sudah tau yang di maksud tuannya itu.
"nyonya sudah sadar,dari laporan bodyguard yang berjaga nyonya mengalami amnesia,jadi nyonya tidak mengingat siapapun termasuk anda dan kelurganya"
Kaget,tentu saja tapi tetap Kendrick mempertahankan ekspresi datarnya.
"cancel jadwal sore saya,nanti kita kerumah sakit"
"ta tapi tuan anda masih ada meeting dengan klien"
"kau ingin membantah"sambil menatap tajam pada sekretarisnya itu
Andre terbelalak"tidak tuan akan saya urus"dengan kepala tertunduk dia menjawab,tuannya itu jika sudah mengeluarkan tatapan lasernya tidak ada yang bisa membantah perintahnya
"hmm"sambil mengibaskan tangannya
"kalau begitu saya permisi tuan"Andre pamit keluar dari ruangan,dia harus me rescedjul ulang jadwal tuannya itu dia sudah pasrah dan sudah siap berhadapan dengan para kolega,lagi pula siapa yang akan marah banyak yang ingin bekerja sama dengan perusahaan D'lins.
Kembali lagi pada Kendrick yang termenung memikirkan pembicaraannya dengan sang sekretaris tadi,amnesia??apakah benar dia amnesia atau hanya akal akalan nanya saja seperti yang lalu untuk mencari perhatiannya??ntahlah memikirkannya membuat kepala Kendrick pusing
"haish merepotkan"desis Kendrick sambil memijat pelipis kepalanya
Evelyn Calista stuard istri yang sudah menjalin 2 tahun pernikahan dengannya dia tak mengambil marga belakangnya melainkan nama tengahnya karena itu keinginan Kendrick sendiri supaya tidak ada yang mengetahui bahwa dia adalah istrinya bukan tanpa alasan dia menyembunyikan pernikahan itu,ada alasannya tapi hanya dia dan sekretarisnya yang tau.
"hah sungguh merepotkan"monolog Kendrick sambil kembali pada pekerjaannya,menyelesaikan semuanya Karena nanti sore dia harus menemui istrinya di rumah sakit memastikan ucapan sekretaris nya.
Kendrick segera menyelesaikan pekerjaannya,dia ingin tau bagaimana kondisi wanita yang menyandang status istrinya itu,agak aneh rasanya tak ada yang mengganggunya sama sekali tapi bukankah Kendrick harusnya senang,ntah lah memikirkan nya membuat kepala Kendrick makin pusing.
"keruangan saya sekarang"lewat telepon kantor Kendrick menghubungi sekretarisnya
tok tok tok
"masuk"
"ada yang tuan butuhkan?"
"siapkan mobil,kita kerumah sakit sekarang"
"baik tuan"
Andre langsung melaksanakan perintah tuannya itu agar tuannya tidak perlu menunggu.kendrick keluar dari ruangannya turun ke lantai satu untuk keluar dari perusahaannya menuju rumah sakit
"jalan!"perintah Kendrick pada sekretarisnya yang menyetir
"baik tuan"
Buggati hitam itu melaju dengan kencang membelah jalanan yang sekarang sedang lenggang Kendrick termenung memandang jalanan luar dari jendela,apa yang harus dia katakan nanti?menanyakan keadaan?tapi untuk apa selama ini dia tak pernah peduli kepadanya, Kendrick yakin ini pasti salah satu triknya lagi untuk mendekatinya,ya Kendrick yakin itu
"kita sampai tuan"suara Andre menyadarkan Kendrick dari lamunannya
"hmm"
Kendrick masuk ke dalam rumah sakit bersama Andre yang setia di belakangnya,banyak yang memperhatikan mereka berdua dari pertama memasuki rumah sakit,siapa yang tak kenal dengan CEO D'lins tersebut pewaris tunggal dari keturunan Collins,wajah dengan pahatan seperti dewa Yunani membuat para wanita betah memandanginya dari awal Kendrick memasuki dirumah sakit sampai berjalan keruangan elena.
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan sosok yang asing bagi elena,elena terus memandangi orang itu,siapa dia?tapi sepertinya mereka dekat?tapi mengapa aku kesal dengannya.
"ekhem"suara Kendrick berdehem dengan keras agar menarik atensi elena
"silahkan tuan"
Kendrick menatap elena dengan intens memastikan ucapan sekretaris nya itu,selama beberapa menit mereka hanya terdiam saling menatap tanpa ada yang memulai pembicaraan.tapi elena sudah tidak tahan lagi dengan keheningan ini.
"maaf,anda siapa?"raut wajah polos yang elena tunjukkan pada Kendrick,seakan dia memang tidak mengenali orang yang diajak bicara olehnya.sejenak Kendrick speechless tapi dia yakin ini hanya trik elena.
"tidak usah berdrama elena itu tidak akan berpengaruh apa-apa padaku"
"kau pikir kau itu siapa,siapa yang kau bilang drama,kau masuk tanpa ijin dan bilang aku sedang berdrama"
Kendrick terkejut,tapi hanya sebentar dia kembali ke wajah datarnya,marah dan ketusnya elena bukan hanya mengagetkan Kendrick tapi juga orang yang ada di ruangan itu.
"jika kau datang kemari hanya untuk mengganggu ketenangan ku lebih kau keluar"
"apa sopan kau mengusir suami mu sendiri"
"hah"elena kaget tentu saja,apa katanya tadi suami?ini suami elena yang asli,ganteng sih tapi galak tetap saja elena jengkel.
"kau suamiku?"
Kendrick hanya menjawab dengan anggukan kepala saja.
"jika kau memang benar suamiku,kenapa kau tidak pernah menjengukku,hampir satu Minggu aku hanya sama bibi dan penjaga disini?"
Elena mencerca Kendrick dengan pertanyaan yang Kendrick sendiri sulit untuk menjawabnya.apa dia harus menjawab bahwa hubungan nya dan dia tidak baik?
"kenapa kau diam?lebih baik kau keluar saja dari ruangan ku,dasar manusia kulkas"
Kendrick menatap tajam elena saat panggilan itu terucap dari bibirnya dengan gamblang.
"huhh kembali ke perusahaan Andre"
"baik tuan"sambil memberi isyarat pamitan kepada elena yang dijawab dengan anggukan kepala.
"huhh dia pikir dia siapa,datang hanya untuk marah-marah"rasanya elena ingin meledak karena marah.
"minum nya"bibi menyodorkan air putih pada elena yang di tandas habis oleh elena
"harusnya nyonya jangan marah-marah ketuan,takutnya nanti nyonya kena marah dan dihukum,bibi gak tega"
"gak papa bik, dianya aja yang kurang kerjaan Dateng kesini cuma nuduh-nuduh orang"
bibi masih sedih dia takut nyonyanya itu akan dihukum oleh tuannya.
"udah bibi gak usah khawatir,elena baik-baik aja kok"
"yasudah nyonya istirahat saja dulu,nanti biar cepet pulang"
"iya bik, kepalaku rasanya udah pusing banget gara-gara laki-laki tadi"
"yasudah bibi keluar dulu nya"
"iya bik"
Elena menaikkan selimut sampai dadanya,sambil menatap keatas memikirkan orang yang katanya adalah suami elena,entahlah elena belum merencanakan sikap apa yang elena harus tunjukkan pada suami dan keluarga nya nanti.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!