NovelToon NovelToon

The Future Knight

Chapter 1: Impian Yin

Yin adalah seorang remaja berusia 17 tahun yang tinggal di desa kecil yang terletak di lereng gunung. dia memiliki impian besar untuk menjadi seorang raja ksatria sihir, dan tekadnya kuat untuk menemukan harta karun legenda yang dikenal sebagai nirvana.

yin (berbicara kepada dirinya sendiri sambil melihat ke arah gunung): "Suatu hari, aku akan menjadi raja ksatria sihir dan membuktikan bahwa impianku bisa menjadi kenyataan. aku akan menemukan Nirvana dan membawa kemakmuran ke desaku."

ibu yin (memasuki ruangan Yin): "yin, apa yang kau pikirkan?"

yin: "ibu, aku ingin berlatih sihir lebih keras lagi. aku akan pergi ke hutan terlarang besok untuk mencari petunjuk tentang nirvana."

ibu yin (khawatir): "hutan terlarang sangat berbahaya, yin. Kamu harus berhati-hati."

yin: "aku tahu, Ibu. tapi inilah satu-satunya cara bagiku untuk menggapai impianku."

Penduduk Desa (berkerumun di pasar): "Yin, berjanjilah padaku bahwa kamu akan menjadi yang terbaik di antara kita!"

Teman Yin (sambil memberikan tongkat sihir): "Yin, bawa ini sebagai perlindungan. Aku yakin kamu akan berhasil."

Dengan semangat dan tekadnya yang kuat, Yin bersiap untuk pergi ke hutan terlarang, memulai petualangan yang akan membawanya lebih dekat ke arah impian dan harta karun legenda yang ia cari, Nirvana.

Setelah melewati pintu masuk hutan terlarang, Yin merasa seperti terjebak dalam lapisan waktu yang berbeda. Hutan ini sangat berbeda dari hutan di desanya. Pohon-pohon yang tinggi menjulang dan dedaunan yang lebat menghalangi cahaya matahari. Suara aneh binatang hutan menggema di kejauhan.

Yin (berbicara kepada dirinya sendiri): "Aku harus berhati-hati dan tidak tersesat di sini. Aku ingin menemukan petunjuk tentang Nirvana."

Yin berjalan lebih dalam ke dalam hutan, namun semakin ia berjalan, semakin terasa seolah-olah waktu telah berhenti. Saat matahari mulai tenggelam di ufuk barat, Yin menyadari bahwa dia benar-benar tersesat.

Yin (panik): "Aku harus mencari jalan keluar dari sini sebelum gelap sepenuhnya."

Namun, seiring semakin gelapnya hutan, Yin mendengar suara langkah kaki di antara pepohonan. Dia menggenggam erat tongkat sihir yang diberikan oleh temannya, siap menghadapi bahaya apapun yang mungkin menghadang.

Tiba-tiba, seorang pria dengan pedang di pinggang muncul di hadapannya. Pria itu memiliki rambut panjang dan mata tajam seperti elang. Dia adalah Zangrid, seorang pendekar pedang yang terkenal di wilayah ini.

Zangrid (sambil tersenyum): "Hei, anak muda. Apa yang kamu cari di hutan ini?"

Yin (was-was): "Aku mencari petunjuk tentang Nirvana, harta karun legenda."

Zangrid (terkejut): "Nirvana? Itu bukanlah hal yang mudah dicari. Namun, aku punya ambisi yang sama, yaitu mengalahkan iblis bernama Belial. Apakah kamu ingin bergabung denganku?"

Yin (berpikir sejenak): "Mungkin ini adalah kesempatan bagiku untuk belajar dari seorang pendekar sejati. Aku setuju."

Mereka pun berdua melanjutkan perjalanan bersama menuju arah yang tidak diketahui. Yin dan Zangrid menghabiskan berhari-hari dalam hutan, menghadapi berbagai rintangan dan makhluk-makhluk jahat. Mereka mulai memahami satu sama lain dan menjadi teman yang kuat.

Yin: "Zangrid, mengapa kamu ingin mengalahkan Belial? Apa yang Belial lakukan?"

Zangrid: "Belial adalah iblis yang menghancurkan desaku dan membunuh orang-orang yang kusayangi. Aku harus membalaskan dendam mereka."

Yin: "Aku juga ingin menjadikan desaku lebih baik. Mungkin dengan menemukan Nirvana, aku bisa membawa kemakmuran ke sana."

Setelah melewati hutan yang panjang, Yin dan Zangrid akhirnya keluar ke dataran terbuka yang luas. Mereka melihat cahaya gemerlap di kejauhan dan memutuskan untuk menuju sumber cahaya tersebut.

Tiba-tiba, mereka tiba di sebuah kota yang sangat besar dan megah, Kota Dasert. Kota ini dikelilingi oleh tembok tinggi dan dihiasi dengan menara tinggi yang bersinar gemerlap. Orang-orang dari berbagai ras dan bangsa berjalan di jalanan yang ramai.

Yin (terpesona): "Ini Kota Dasert? Aku belum pernah melihat tempat sebesar ini sebelumnya."

Zangrid: "Kota ini adalah pusat perdagangan dan kegiatan magis di wilayah ini. Kita mungkin bisa mencari informasi tentang Belial di sini."

Mereka masuk ke Kota Dasert dan segera merasa seperti tersesat di keramaian. Yin dan Zangrid melihat berbagai macam toko, pasar, dan para pengembara. Mereka bertemu dengan berbagai karakter menarik, seperti seorang penyihir tua yang menjual ramuan ajaib, seorang elf yang mahir dalam seni bela diri, dan seorang tukang sihir muda yang sedang mencoba menciptakan sihir baru.

Penyihir Tua: "Hai, anak muda. Maukah kamu membeli ramuan ajaib? Mungkin ini bisa membantumu dalam pencarianmu."

Yin (memikirkan tawaran itu): "Berapa harganya?"

Penyihir Tua: "Hanya sekeping perak."

Yin: "Baiklah, saya akan ambil satu."

Mereka juga bertemu dengan seorang pria tua yang sedang mengumpulkan informasi tentang makhluk-makhluk jahat di wilayah tersebut. Pria itu memberi tahu mereka bahwa Belial mungkin berada di dalam Gunung Api yang terletak di utara Kota Dasert.

Zangrid: "Kita harus menuju Gunung Api dan menghadapinya. Yin, apakah kamu siap?"

Yin (bersemangat): "Aku siap. Bersama-sama, kita akan mengalahkan Belial dan mewujudkan impian kita."

Dengan tekad yang kuat, Yin dan Zangrid melanjutkan petualangan mereka menuju Gunung Api, tempat mengerikan yang mungkin menyimpan rahasia tentang Belial dan Nirvana.

Setelah mengetahui bahwa Belial mungkin berada di Gunung Api, Yin merasa semakin termotivasi untuk melanjutkan pencariannya. Namun, dia juga merasa perlu mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang ksatria.

Yin (bertanya kepada Zangrid): "Zangrid, bagaimana cara aku menjadi seorang ksatria? Aku ingin menjadi lebih kuat."

Zangrid (tersenyum): "Tidak perlu khawatir, Yin. Untuk menjadi seorang ksatria, kamu bisa bergabung ke sebuah guild. Di Kota Dasert, ada banyak guild yang berbeda, dan setiap guild memiliki spesialisasi yang berbeda-beda."

Mereka berdua berjalan menuju pusat kota di Kota Dasert, di mana terdapat papan pengumuman besar yang berisi daftar guild yang menerima anggota baru. Yin dengan antusiasme melihat daftar guild tersebut.

Yin (bersemangat): "Wow, ada begitu banyak guild yang berbeda. Bagaimana aku memilih yang tepat?"

Zangrid (memberi saran): "Pertama, kamu harus memikirkan apa yang ingin kamu pelajari dan kembangkan sebagai seorang ksatria. Lalu, cari guild yang sesuai dengan minatmu."

Yin mulai membaca nama-nama guild dan spesialisasinya. Ada Guild Penyihir, Guild Pemusnah Makhluk, Guild Ahli Senjata, dan banyak lagi. Namun, matanya tertuju pada sebuah guild bernama "The Falcon."

Yin (memperhatikan "The Falcon"): "Lihat, Zangrid, Guild 'The Falcon' terlihat menarik. Mereka sepertinya memiliki spesialisasi dalam menjaga perdamaian dan keadilan."

Zangrid (menyetujui): "Itu adalah pilihan yang baik. Ayo kita masuk dan lihat apakah mereka menerima anggota baru."

Mereka memasuki markas "The Falcon," yang terletak di sudut kota. Di dalam, mereka melihat sekelompok ksatria yang sedang berlatih dan berdiskusi tentang misi-misi mereka.

Yin (memasuki guild dengan penuh semangat): "Halo, saya Yin. Saya ingin bergabung dengan Guild 'The Falcon'."

Anggota Guild (menatap Yin dan Zangrid): "Selamat datang! Kami selalu menyambut anggota baru yang bersemangat untuk menjaga perdamaian dan keadilan. Siapa temanmu?"

Zangrid (memperkenalkan dirinya): "Saya Zangrid, dan saya akan mendukung Yin dalam perjalanannya."

Guildmaster "The Falcon" (seorang ksatria berpengalaman): "Baiklah, Yin dan Zangrid, jika kalian ingin bergabung dengan kami, kalian harus menjalani ujian masuk. Kami akan melihat keterampilan dan tekad kalian dalam pertarungan simulasi."

Yin (antusias): "Kami siap!"

Setelah melewati ujian masuk yang intens, Yin dan Zangrid berhasil bergabung ke dalam Guild "The Falcon." Mereka mendapatkan seragam ksatria dan ruang untuk tinggal di markas guild. Yin merasa sangat senang karena ini adalah langkah pertama menuju impian menjadi ksatria sihir dan menemukan Nirvana.

Guildmaster "The Falcon" (menyambut mereka): "Selamat datang di keluarga kami, Yin dan Zangrid. Kami berharap kalian akan menjadi ksatria yang kuat dan membanggakan."

Yin (bersyukur): "Terima kasih, Guildmaster. Kami akan memberikan yang terbaik untuk Guild 'The Falcon'."

Mereka berdua mulai menjalani pelatihan intensif di guild tersebut, belajar keterampilan sihir, strategi pertempuran, dan etika ksatria. Yin merasa bahwa dia telah menemukan tempat di mana dia bisa tumbuh dan berkembang sebagai seorang ksatria yang tangguh.

Setelah beberapa waktu berlatih dan mempersiapkan diri, Yin dan Zangrid bersama dengan rekan-rekan ksatria guild mereka siap untuk mengejar Belial dan memenuhi impian mereka untuk mengalahkannya. Petualangan yang menantang telah dimulai, dan keduanya siap untuk menghadapinya bersama-sama sebagai anggota dari Guild "The Falcon."

Setelah bergabung dengan Guild "The Falcon," Yin dan Zangrid mulai berintegrasi dengan anggota lainnya. Namun, ada satu anggota bernama Fenrir yang tampaknya tidak menyukai kehadiran Yin.

Yin (berusaha berkenalan): "Halo, namaku Yin. Senang bisa bergabung dengan guild ini."

Fenrir (dingin): "Saya tidak peduli. Saya tidak butuh teman."

Fenrir pergi tanpa memberikan kesempatan pada Yin untuk berbicara lebih lanjut. Yin merasa sedikit terpukul, tetapi anggota lain, seperti Layla, mencoba menenangkannya.

Layla (ramah): "Maafkan Fenrir, Yin. Dia memang agak sulit didekati. Tapi dia memiliki hati yang baik di dalamnya."

Yin (berusaha memahami): "Baiklah, aku akan mencoba lagi nanti."

Beberapa waktu kemudian, Yin dan Zangrid memutuskan untuk istirahat dan makan siang di luar guild. Mereka duduk di sebuah restoran di dekatnya, menikmati hidangan mereka.

Yin (berbicara santai): "Zangrid, berapa umurmu sebenarnya? Kamu tampak begitu kuat dan berpengalaman."

Zangrid (senyum): "Aku baru berusia 19 tahun. Namun, aku telah menjalani banyak petualangan sejak muda."

Saat mereka asik makan siang, tiba-tiba Fenrir muncul dengan tiba-tiba dan menyerang Yin dengan keras. Yin terpental dari meja makan, menyebabkan kehebohan di restoran itu.

Semua orang terkejut oleh tindakan Fenrir, termasuk Zangrid yang segera menghunuskan pedangnya.

Zangrid (marah): "Kau melukai temanku itu, berarti sama saja kau menantangku, benar begitu?"

Fenrir (menantang): "Aku tidak peduli siapa yang kau bela. Aku akan membuktikan bahwa dia tidak pantas bergabung dengan kita!"

Yin berdiri kembali, masih merasa terkejut dan terluka oleh serangan tiba-tiba Fenrir. Dia merasa terpanggil untuk membuktikan dirinya di hadapan semua anggota guild.

Yin (dengan tekad): "Baiklah, jika itu yang kamu inginkan, Fenrir, mari kita selesaikan ini dengan cara yang adil."

Dengan pedang Zangrid yang siap dan sihir Yin yang berkobar, pertarungan antara Yin dan Fenrir pun dimulai. Semua mata di restoran itu tertuju pada mereka, dan nasib Yin sebagai anggota baru Guild "The Falcon" tergantung pada hasil pertarungan ini

Pertarungan antara Yin dan Fenrir berlangsung dengan cepat dan hebat. Yin mencoba menggunakan sihirnya dengan serangan api biru, tetapi Fenrir dengan mudah menghindari serangan tersebut.

Fenrir (dengan nada meremehkan): "Kau pikir sihirmu bisa mengalahkan aku, Yin? Kau bodoh!"

Yin terkejut saat Fenrir tiba-tiba berubah menjadi serigala raksasa. Warga Kota Dasert yang melihat perubahan ini menjadi panik, dan kehebohan menyelimuti area tersebut.

Yin (tersenyum): "Kemarilah, Fenrir, akan ku hajar kau!"

Sementara itu, di sisi lain restoran, Zangrid melawan Ju Peter, tangan kanan Fenrir, dalam duel pedang yang sangat intens. Keduanya adalah pendekar pedang yang berbakat, dan percikan-percikan api meloncat dari pedang mereka saat mereka bertarung dengan penuh semangat.

Zangrid (berbicara kepada Ju Peter): "Kau adalah penghalang dalam pertarungan yang adil. Biarkan aku menyelesaikan masalah ini dengan Fenrir!"

Ju Peter (tampak tenang): "Kami melindungi satu sama lain, Zangrid. Jangan harap aku akan membiarkanmu menghancurkan rekan kami."

Sementara itu, pertarungan antara Yin dan Fenrir semakin sengit. Yin mencoba menahan serangan-serangan ganas Fenrir dan mencari peluang untuk menyerang kembali.

Yin (berpikir): "Aku harus mencari cara untuk mengalahkannya. Siapa tahu, mungkin sihirku bisa berpengaruh pada serigala itu."

Fenrir terus menyerang Yin dengan serangan-serangan yang menghancurkan. Namun, Yin mulai mengumpulkan energi sihirnya dengan lebih baik, dan api biru yang lebih besar terbentuk di ujung tongkat sihirnya.

Yin (mengeluarkan sihirnya): "Ini adalah serangan terakhirku, Fenrir!"

Dia melepaskan serangan sihirnya dengan segenap kekuatannya. Namun, ketika api biru itu mengenai Fenrir, sesuatu yang tak terduga terjadi. Serigala raksasa itu malah tersenyum dan dengan mudah menghindari serangan sihir Yin.

Fenrir (sambil tersenyum kejam): "Kau pikir seranganku akan mempan padaku, Yin?"

Tiba-tiba, Fenrir memunculkan jurus pamungkasnya. Dia berubah menjadi serigala raksasa yang lebih besar, dengan cakar dan gigi tajam yang mematikan. Warga Kota Dasert semakin panik saat mereka menyaksikan perubahan yang mengerikan ini.

Yin terkejut, tetapi dia tidak menyerah. Dia merasa semangat dan tekadnya tumbuh lebih kuat.

Yin (dengan tekad): "Aku tidak akan menyerah! Aku akan mengalahkanmu, Fenrir!"

Dalam keadaan genting, pertarungan antara Yin dan Fenrir mencapai puncaknya. Mereka berdua berjuang dengan segenap kekuatan mereka, dan nasib Guild "The Falcon" tergantung pada hasil pertarungan ini.

Pertarungan antara Yin dan Fenrir semakin memanas, dan setelah Fenrir berubah menjadi serigala besar, situasinya menjadi semakin sulit. Yin tahu dia harus mengeluarkan serangan terkuatnya untuk mengalahkan musuhnya.

Yin (mengumpulkan energi): "Aku tidak akan menyerah, Fenrir!"

Yin mengepalkan tangannya dan mengeluarkan sihir api biru yang memenuhi ruang di sekitarnya. Dia memperkenalkan jurusnya dengan tekad yang kuat.

Yin (berteriak): "First Punch: Blue Bird!"

Serangan itu mengenai Fenrir dengan kekuatan besar, dan kali ini serangan itu berdampak kuat. Fenrir meringis kesakitan saat dia terkena sihir api biru yang meluluhkan pelindungnya.

Fenrir (menahan sakit): "Kau... kau merasakannya sekarang, Yin."

Tetapi Fenrir tidak berniat menyerah begitu saja. Dia membuka mulutnya dan mengeluarkan serangan "Hollow Breath." Serangan itu mengenai Yin dengan kekuatan yang cukup untuk membuatnya terluka parah.

Yin terpental beberapa langkah, merasakan rasa sakit yang luar biasa. Dia mulai kewalahan dalam pertarungan ini.

Yin (berusaha bangkit): "Aku tidak boleh menyerah!"

Sementara itu, Zangrid juga berjuang keras melawan Ju Peter. Mereka telah bertarung dengan segenap kekuatan mereka, dan Zangrid telah terluka parah akibat tebasan pedang Ju Peter.

Zangrid (dalam pikirannya): "Situasinya semakin buruk. Aku harus memikirkan cara untuk mundur dan memulihkan diri."

Pikiran yang sama juga melintas di pikiran Yin. Mereka saling berpandangan, dan tanpa berkata-kata, mereka tahu bahwa mereka harus melarikan diri dari pertarungan ini untuk sementara waktu.

Zangrid (memberikan isyarat): "Kita mundur sekarang, Yin. Kita tidak bisa melanjutkan pertarungan ini dalam kondisi seperti ini."

Yin (mengangguk): "Baiklah, kita harus merencanakan strategi yang lebih baik."

Mereka berdua memanfaatkan kesempatan untuk mundur dari pertarungan dan menyelamatkan diri mereka sendiri. Fenrir dan Ju Peter tidak mencoba mengejar mereka, karena mereka juga telah terluka dalam pertarungan yang sangat sengit ini.

Dalam pengungsian mereka, Yin dan Zangrid merenungkan pelajaran yang mereka dapat dari pertarungan ini. Mereka tahu bahwa mereka harus lebih kuat dan lebih bijaksana jika ingin mengalahkan Belial dan mencapai impian mereka untuk menemukan Nirvana.

Chapter 2 : pengkhianatan dan latihan

Yin dan Zangrid pulang ke markas Guild "The Falcon" dalam keadaan yang sangat buruk setelah pertarungan mereka dengan Fenrir dan Ju Peter. Seluruh anggota guild terkejut dan segera mengobati luka-luka mereka.

Anggota Guild (prihatin): "Apa yang terjadi pada kalian berdua? Kami akan segera merawat luka-luka kalian."

Zangrid mendapatkan beberapa jahitan di tubuhnya untuk merawat luka-lukanya yang parah, sementara Yin memiliki memar yang memerlukan perawatan. Mereka berdua merasa bersyukur karena masih hidup dan dapat kembali ke markas guild.

Layla (mengamati): "Ini pasti ulah Fenrir, aku yakin."

Tidak lama kemudian, Fenrir dan Ju Peter tiba di markas guild dalam wujud manusia mereka. Semua anggota guild menatap mereka dengan rasa benci dan ketidaksetujuan.

Layla (tenggelam dalam kemarahan): "Apa yang kalian lakukan di sini? Kalian telah menyakiti rekan-rekan kita!"

Fenrir (dingin): "Mereka yang lemah tidak boleh masuk ke guild ini. Kami hanya menguji kekuatan mereka."

Zeff, sang pemilik Guild "The Falcon," datang ke depan dengan raut wajah serius. Dia ingin menyelesaikan masalah ini dengan bijaksana.

Zeff (berbicara kepada Fenrir): "Fenrir, tindakanmu tidak bisa diterima. Kita adalah keluarga di sini, bukan musuh. Ini akan membahayakan persatuan dan kekuatan guild."

Fenrir (berdebat): "Aku tidak peduli. Aku lebih baik pergi dan membuat guildku sendiri. Guild Phantom Fenrir akan menjadi yang terkuat!"

Dengan kata-kata sombongnya, Fenrir memutuskan untuk keluar dari Guild "The Falcon." Anggota guild yang tersisa melihatnya pergi dengan perasaan campur aduk, sedih melihat sahabat mereka pergi namun juga merasa bahwa tindakan Fenrir telah merusak keutuhan guild.

Zeff (berbicara kepada anggota guild): "Kami akan melewati masa sulit ini bersama-sama. Kita akan memulihkan diri dan lebih kuat dari sebelumnya."

Pengkhianatan Fenrir telah menyisakan luka yang mendalam di hati anggota Guild "The Falcon," bagaimana mereka mengatasi perpecahan ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik.

Yin terbangun dengan banyak perban di tubuhnya, sementara Zangrid masih belum sadar sepenuhnya. Kedatangan King, Wakil Kapten dari Guild "The Falcon," memberikan semangat baru kepada Yin.

King (sambil tersenyum): "Selamat pagi, Yin. Bagaimana perasaanmu?"

Yin (merasa lemah): "Masih agak sakit, tapi aku akan baik-baik saja."

King (berbicara dengan tegas): "Yin, kejadian ini adalah pelajaran berharga. Kita harus menjadi lebih kuat agar tak ada yang bisa mengalahkan kita dengan mudah."

King memiliki niat yang jelas untuk melatih Yin dan Zangrid agar menjadi lebih kuat. Tiga minggu setelah kejadian tersebut, Yin dan Zangrid mulai latihan bersama King.

Yin (bersemangat): "Apa yang akan kita pelajari, King?"

King (sambil mempersiapkan diri): "Kali ini, kita akan berfokus pada penggunaan sihirmu. Aku juga akan memperlihatkan kekuatanku, yang adalah gabungan dari seni pedang dan sihir kegelapan."

King, seorang pendekar pedang yang hebat, juga memiliki kemampuan sihir kegelapan yang kuat. Dia mulai mengajari Yin dan Zangrid bagaimana menggabungkan sihir dan keterampilan pedang mereka.

Dengan energi dan tekad yang kuat, Yin, Zangrid, dan King memulai pelatihan intensif mereka. King menunjukkan kekuatannya dengan membelah sebuah batu yang sangat besar menjadi dua bagian hanya dengan satu serangan pedangnya yang diombang-ambingkan oleh sihir kegelapan.

Yin (kagum): "Itu luar biasa, King! Bagaimana kita bisa mencapai tingkat kekuatan seperti itu?"

King (bersemangat): "Semua itu butuh waktu dan latihan, Yin. Kita harus bekerja keras untuk menjadi lebih kuat dan melindungi guild kita."

Dalam beberapa minggu, Yin dan Zangrid mengalami kemajuan yang signifikan dalam menguasai sihir dan keterampilan pedang mereka di bawah bimbingan King. Latihan ini adalah langkah pertama menuju kesiapan mereka untuk menghadapi tantangan berikutnya dan memastikan bahwa Guild "The Falcon" akan menjadi yang terkuat.

Setelah dua bulan pelatihan intensif bersama King, Yin dan Zangrid kembali ke markas Guild "The Falcon" dalam keadaan fisik yang jauh lebih kuat dan sihir yang sudah benar-benar terasah. Mereka disambut dengan antusias oleh anggota guild yang telah merindukan kedua sahabat mereka.

Anggota Guild (gembira): "Selamat kembali, Yin dan Zangrid! Kami sangat merindukan kalian!"

Yin (bersyukur): "Kami merindukan kalian juga. Kami telah bekerja keras agar bisa lebih berguna untuk guild ini."

Namun, tidak hanya anggota guild yang senang melihat mereka kembali. Ada berita menarik yang diungkapkan oleh anggota guild kepada Yin dan Zangrid.

Anggota Guild (bercerita): "Selama kalian berlatih, ada satu anggota baru yang bergabung dengan kita. Dia seumuran denganmu, Yin. Namanya Vanessa."

Vanessa adalah seorang gadis berumur 18 tahun yang tampak pemalu dan agak canggung dalam pergaulan sosial. Ketika Yin mencoba berkenalan dengannya, dia hampir tidak bisa berkata-kata.

Yin (ramah): "Halo, Vanessa. Aku Yin, senang bisa bertemu denganmu."

Vanessa (sambil tersenyum malu-malu): "H-halo, Y-Yin. S-senang b-bertemu m-mu."

Vanessa menjadi anggota baru yang agak misterius dalam Guild "The Falcon," dan kepribadiannya yang pemalu menarik perhatian beberapa anggota guild yang penasaran tentang siapa sebenarnya Vanessa dan mengapa dia memutuskan untuk bergabung. Yang pasti, kehadiran Vanessa akan menambah keberagaman dalam guild dan menambah potensi kekuatan mereka untuk masa depan.

Yin dan Zangrid mendapatkan misi pertama mereka, yang melibatkan pengusiran komplotan iblis yang telah menjajah Desa Milis di bagian barat Kota Dasert. Mereka sangat senang dengan kesempatan ini untuk membuktikan diri sebagai ksatria.

Yin (bersemangat): "Ini kesempatan pertama kita, Zangrid. Kita akan menjalankan misi ini dengan baik."

Zangrid (dengan tekad): "Kita akan melindungi desa ini dan mengusir iblis-iblis itu."

King menyuruh Vanessa untuk ikut bersama mereka, meskipun Vanessa masih pemalu dan takut.

Yin (berusaha meyakinkan Vanessa): "Jika kau takut, jangan khawatir, Vanessa. Aku akan melindungimu hingga misi ini selesai."

Vanessa tetap malu, tetapi pada akhirnya, dia setuju untuk bergabung dengan mereka.

Mereka menggunakan sapu sihir untuk tiba di Desa Milis. Saat mereka tiba, mereka melihat desa itu sudah hancur, dan rasa marah memenuhi hati Yin.

Yin (marah): "Iblis ini benar-benar telah menghancurkan desa ini. Kita harus menghentikan mereka."

Seorang anak kecil dan para warga datang meminta tolong kepada Yin, Zangrid, dan Vanessa. Mereka memberitahu tentang keberadaan iblis-iblis tersebut.

Yin meminta informasi lebih lanjut tentang markas para iblis, dan setelah mendapat informasi, mereka pun menuju ke sana. Markasnya seperti sebuah kastil kecil yang gelap dan misterius.

Yin (menghancurkan gerbang): "Kita akan menghentikan mereka di sini!"

Para iblis di dalam kastil terkejut saat melihat ketiga ksatria muncul.

Iblis (bertanya): "Siapa kalian bertiga ini!?"

Yin (tajam): "Apakah kalian yang telah menghancurkan Desa Milis?"

Vanessa, yang ketakutan, bersembunyi di belakang Yin, tetapi dia tahu bahwa dia telah bergabung dengan ksatria yang kuat yang akan melindunginya. Kini, pertarungan melawan para iblis pun dimulai, dan nasib Desa Milis bergantung pada hasilnya.

Pemilik kastil iblis yang telah menjajah Desa Milis keluar dan bertanya kepada Yin, Zangrid, dan Vanessa siapa mereka.

Pemilik Kastil (heran): "Siapa kalian ini!?"

Yin (dengan tekad): "Ksatria yang akan mengalahkan kalian!"

Para iblis tertawa mendengar pernyataan Yin, meremehkannya. Tapi Yin dengan cepat menghajar pemilik kastil tersebut, membuatnya terpental.

Pemilik Kastil (terkejut): "Kalian berani sekali!"

Sementara itu, satu iblis lagi muncul, membawa sebilah sabit, dan Zangrid siap untuk menghadapinya.

Zangrid (tersenyum): "Yin, kau urus yang kaptennya. Biarkan aku yang mengurus yang membawa sabit ini."

Yin (menganggukkan kepala): "Baiklah, Zangrid."

Zangrid mengeluarkan pedangnya, dan Yin bergegas menghampiri kapten iblis tersebut. Yin memberikan perintah kepada Vanessa.

Yin (memberi perintah): "Vanessa, kau urus para pasukan yang lemah. Aku yakin kau bisa melakukannya!"

Vanessa merasa takut, tetapi dia tahu bahwa Yin telah mempercayainya. Vanessa pun bersiap-siap untuk bergabung dalam pertarungan melawan para iblis.

Sementara itu, pertarungan Yin melawan kapten iblis dan Zangrid melawan iblis yang membawa sabit berlangsung dengan cepat dan intens. Kedua ksatria ini menunjukkan kekuatan mereka yang telah ditingkatkan selama pelatihan mereka bersama King.

Pertempuran ini adalah ujian pertama Vanessa dalam pertarungan sejati, dan dia tahu bahwa dia harus mengatasi ketakutannya untuk membantu melindungi Desa Milis. Semua anggota Guild "The Falcon" bersatu dalam perjuangan mereka melawan para iblis, dan nasib desa ini tergantung pada hasil pertarungan ini.

Vanessa mengeluarkan sihirnya yang indah, yaitu sihir bunga. Bunga-bunga tumbuh dengan cepat saat dia memunculkan sihirnya, dan para pasukan iblisnya tiba-tiba tertidur lelap.

Vanessa (dengan lega): "Akhirnya."

Dengan para pasukan iblis tertidur, Vanessa hanya perlu menggunakan sihir akarnya untuk mengikat mereka, menyelesaikan tugasnya dengan sukses.

Sementara itu, Yin terlibat dalam pertarungan sengit dengan sang kapten iblis. Yin mengeluarkan sihir api birunya dengan kemampuan penuh, tetapi kapten iblis menyadari bahwa Yin terlalu kuat, bahkan sebelum kapten itu sendiri sempat menggunakan sihirnya.

Yin (bertanya dengan marah): "Kenapa kau menghancurkan desa ini?"

Kapten Iblis (menjawab): "Karena aku hanya ingin menguasai tempat ini untuk menjadi wilayahku."

Yin yang marah menendang kapten iblis itu, membuatnya terpental, dan akhirnya kapten itu menyerah.

Setelah pertempuran selesai, Yin dan Zangrid meminta bantuan dari Guild "The Falcon." Para anggota guild bekerja keras bersama-sama dengan warga Desa Milis untuk memulihkan dan membangun kembali desa yang hancur.

Sore hari tiba, dan semua pekerjaan mereka selesai. Anggota guild berpamitan dengan warga Desa Milis, merasa puas telah membantu mereka.

Namun, saat Yin memandang atap-atap rumah warga, dia melihat seseorang yang memperhatikan mereka. Orang tersebut mengenakan jubah sehingga wajahnya tidak terlihat.

Yin (bertanya): "Siapa kau?"

Orang misterius itu pergi dengan cepat. Yin ingin mengejar, tetapi Zangrid menghentikannya.

Zangrid (mengingatkan): "Yin, lebih baik kau tidak mengejar. Aku sudah melihat level sihirnya. Ia jauh di atas kita. Aku tidak ingin kita menghadapi bahaya yang tidak kita ketahui."

Yin mengikuti nasihat Zangrid, dan mereka kembali ke Guild "The Falcon," membawa kemenangan mereka dan misteri tentang sihir yang lebih kuat yang mungkin mengintai di luar sana.

Chapter 3 : kekacauan yang tak terduga

Hari itu, anggota Guild "The Falcon" tengah lembur, sebagian dari mereka menghabiskan waktu di luar markas guild. Zangrid memutuskan untuk melatih kemampuan pedangnya di sebuah taman terpencil.

Zangrid (berlatih dengan penuh konsentrasi): "Latihan ini akan membuatku semakin kuat. Aku harus terus berusaha."

Sementara itu, Yin berada di kamarnya, merasa bersalah karena dia belum memberi tahu ibunya bahwa dia telah menjadi seorang ksatria. Dia memutuskan untuk menulis surat kepada ibunya.

Yin (menulis dengan hati): "Ibu, aku ingin memberitahumu bahwa aku sekarang menjadi seorang ksatria. Aku aman dan baik-baik saja. Tolong jangan khawatir. Aku akan selalu menjaga diriku dengan baik."

Setelah selesai menulis surat, Yin mengirimkannya lewat elang pengirim surat, yang telah dilatih untuk mengantarkan pesan dengan cepat dan akurat.

Sementara itu, anggota guild lainnya menikmati waktu mereka di luar. Guild "The Falcon" adalah seperti keluarga bagi mereka, dan saat-saat seperti ini memperkuat ikatan di antara mereka.

Vanessa mendekati Yin yang sedang membersihkan markas guild dan dengan ramah menawarkan bantuan.

Vanessa (sambil membersihkan): "Yin, apa impianmu sebagai ksatria sihir?"

Yin (dengan semangat): "Impianku adalah menjadi Raja Ksatria Sihir dan menemukan Harta Karun Nirvana untuk membawa kemakmuran ke desaku!"

Vanessa langsung terpesona oleh impian Yin dan memberikan dukungannya.

Vanessa: "Impianmu sangat mulia, Yin. Aku akan selalu mendukungmu."

Saat mereka berbincang-bincang, tiba-tiba ada burung pengirim koran yang mendarat dengan sebuah koran terlipat. Isi koran tersebut mengungkapkan tentang organisasi Phantom yang telah membuat kekacauan di berbagai kota. Nama-nama anggota Phantom, termasuk Kapten Fenrir, Wakil Kapten Jupeter, dan anggota lainnya seperti Reptile, Julian, Sanjuan, Mono, quartz dan benn diungkapkan dalam koran tersebut. Mereka telah mengacaukan kota-kota lain.

Yin dan Vanessa terkejut dan segera memberitahu Zeff, sang Kapten Guild "The Falcon."

Yin (prihatin): "Zeff, kita harus berhati-hati. Organisasi Phantom ini sangat berbahaya, dan Fenrir adalah anggotanya."

Zeff (serius): "Kita harus waspada dan siap menghadapi ancaman ini. Aku akan segera merencanakan langkah-langkah selanjutnya."

Ancaman dari organisasi Phantom telah mengguncang kehidupan Guild "The Falcon,"

Zeff, sang Kapten Guild "The Falcon," terkejut dan heran melihat nama-nama buronan tingkat atas seperti Reptile, Sanjuan, dan Mono yang terkait dengan Organisasi Phantom. Dia berpikir keras dari mana mereka mendapatkan anggota-anggota tersebut.

Zeff (berpikir keras): "Dari mana mereka mendapatkan orang-orang ini? Reptile, Sanjuan, dan Mono adalah buronan berbahaya."

Zeff sangat yakin bahwa target selanjutnya dari Organisasi Phantom adalah Kota Dasert. Kota Dasert adalah kota utama dalam dunia mereka, dan jika organisasi ini berhasil masuk ke wilayah kerajaan, itu akan menjadi ancaman serius.

Zeff (serius): "Yin, beritahu yang lain untuk bersiap-siap menghadapi perang. Sementara itu, kita harus menjaga wilayah kerajaan dan memberi tahu sang raja tentang bahaya ini. Sang raja harus dilindungi."

Yin segera memberi tahu anggota guild yang lain untuk segera kembali ke markas, sementara Zeff berangkat ke kerajaan untuk memberitahu tentang ancaman dari Organisasi Phantom dan untuk memperketat penjagaan di wilayah kerajaan.

Setelah semua anggota kembali ke markas Guild "The Falcon," mereka bersiap untuk menghadapi ancaman dari Organisasi Phantom. Mereka siap menghadapi apa pun yang akan terjadi.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki, dan yang datang adalah Jupeter, salah satu anggota Organisasi Phantom. Semua anggota guild bersiap-siap dan mempersiapkan posisi mereka.

Jupeter (sambil memperhatikan Zangrid): "Hei, Zangrid, apa kau sudah jauh lebih baik?"

Zangrid (dengan percaya diri): "Jauh lebih baik daripada sebelumnya."

Vanessa terkejut saat tiba-tiba Yin menghilang, dan ternyata Yin merasakan energi sihir yang familiar, milik Fenrir. Yin bertemu dengan Fenrir.

Yin (dengan ketegangan): "Hei, lama ya tidak bertemu."

Fenrir (dengan senyum misterius): "Lama tidak bertemu, rookie."

Pertemuan antara Yin dan Fenrir membawa ketegangan dan pertanyaan tentang niat sebenarnya dari Organisasi Phantom. Apa yang akan terjadi selanjutnya akan menjadi ujian bagi kekuatan dan tekad Guild "The Falcon" dalam menghadapi ancaman ini.

Yin dan Fenrir segera memulai pertarungan sengit, adu pukulan satu sama lain.

Yin (dengan tekad): "Aku tidak akan membiarkan kalian menghancurkan kota ini !"

Fenrir (tangguh): "Kau masih seperti dulu, rookie."

Sementara itu, Zeff berhadapan dengan Reptile, yang muncul tiba-tiba di hadapannya. Zangrid juga menghadapi Jupeter.

Zeff (dengan serius): "berhentilah bermain main seperti ini, akan ku hentikan kalian"

Reptile (sambil tersenyum licik): "Kau tidak akan bisa menghentikan kami."

Organisasi Phantom membawa pasukan iblis yang sangat banyak, dan seluruh guild di Kota Dasert berkumpul untuk melawan mereka, berusaha melindungi wilayah kerajaan.

Sementara itu, sang raja, yang melihat kekacauan dari jendela istananya, tersenyum dengan tenang.

Raja (sambil tersenyum): "Sepertinya kota ini sedang kacau ya."

Pertempuran sengit melawan Organisasi Phantom telah dimulai, dan Guild "The Falcon" bersama dengan anggota-anggota guild lainnya berjuang keras untuk melindungi wilayah mereka dari ancaman yang mendekati.

Sang pendamping raja, Shishilian, datang menghampiri raja dengan kekhawatiran.

Shishilian (khawatir): "Yang Mulia, keadaan di kota sedang kacau. Anda harus segera pergi dari sini, cepat ikuti saya!"

Sang raja (tenang): "Tenang saja, Shishilian. Kekacauan ini sebentar lagi akan selesai."

Sementara itu, Yin, dalam usahanya untuk mengalahkan Fenrir, mengeluarkan sihir api birunya yang lebih besar dari biasanya.

Yin (dengan tekad): "Aku tidak akan menyerah!"

Fenrir meremehkan serangan api biru Yin.

Fenrir (meremehkan): "Api besarmu itu tidak berdampak bagiku!"

Yin menghentikan serangannya dengan tiba-tiba.

Yin (dengan determinasi): "Maka, aku akan menghajarmu tanpa menggunakan sihirku!"

Fenrir meremehkan pernyataan Yin, tetapi tanpa diduga, Yin dengan cepat menyerang Fenrir dengan pukulan kuat, membuatnya terpental.

Dalam pikiran Fenrir (terkejut): "Dia memakai ki!?"

Fenrir terkejut oleh penggunaan ki Yin dan bertanya siapa yang mengajarkannya.

Fenrir (terkejut): "Siapa yang mengajari mu tentang ki?"

Yin (dengan keyakinan): "King."

Sementara itu, di kerajaan, Shishilian tetap bersikeras agar sang raja mengungsi, khawatir akan keamanannya.

Shishilian (khawatir): "Tapi Yang Mulia, kita harus mengungsi sekarang!"

Sang raja tetap tenang dan menjelaskan kepada Shishilian tentang alasan mengapa dia yakin kekacauan akan berakhir.

Sang raja (tenang): "Tenang saja, Shishilian. Guild Bintang kita akan segera datang. Apakah kau tidak tahu bahwa jika Guild Blue Pegasus bertemu dengan Guild The Falcon, itu akan menghasilkan kekacauan yang akan menghentikan Organisasi Phantom."

Zeff berhasil membuat Reptile kewalahan dalam pertempuran mereka. Bahkan Reptile mulai mempertimbangkan untuk mundur.

Zeff (dengan determinasi): "Kemana saja kau King?"

Di sisi lain, King berhadapan dengan salah satu anggota dari 7 Dosa Besar, Astaroth.

King (tanya-tanya): "Aku ingin tahu, apa tujuan seorang iblis dari 7 Dosa Besar datang ke sini, Astaroth?"

Astaroth dengan senyum misterius menjawab.

Astaroth (dengan nada santai): "Aku hanya ingin bermain-main saja."

Kejadian-kejadian ini semakin membingungkan dan menegangkan, dan pertempuran sengit masih berlanjut di seluruh kota Dasert.

Yin terus menghajar Fenrir dengan penggunaan ki, membuatnya tidak dapat mengeluarkan kekuatannya. Fenrir merasa kesal dan melemparkan bom asap yang dia simpan di kantungnya. Asap tebal itu membuat Yin lengah, dan Fenrir memanfaatkannya untuk menyerang Yin dengan cakarannya.

Fenrir (sambil tersenyum jahat): "Kau harus belajar untuk tidak lengah, rookie!"

Yin berusaha keluar dari asap yang tebal, tetapi dia dihalangi oleh serangan terus-menerus dari Fenrir. Kekacauan semakin meluas di kota Dasert, dengan para iblis mengacau dan warga meminta tolong. Para guild lain juga berjuang keras untuk menjaga keadaan tetap terkendali.

Zangrid juga berhadapan dengan Jupeter, dan keahlian berpedang Jupeter lebih unggul darinya.

Zangrid (berpikir): "Percuma jika aku menggunakan ki. Ki-ku masih belum cukup kuat."

Jupeter menyadari ketidakmampuan Zangrid dan menunjukkan kekuatan sejati ki-nya dengan menebas angin yang mengenai Zangrid, membuatnya terpental.

Jupeter (senyum meremehkan): "Kau ingin menggunakan ki? Akan kujelaskan apa itu ki yang sebenarnya!"

Sementara itu, Vanessa dan anggota guild lainnya berjuang melawan para pasukan iblis, dan kekacauan semakin menjadi-jadi. King, yang berhadapan dengan Astaroth, mencoba untuk memahami niat sebenarnya dari iblis tersebut.

King (sambil bersiap): "Apa yang kau inginkan, Astaroth? Jika kau ingin bertarung, aku siap."

Astaroth dengan senyum misterius menjawab.

Astaroth (sambil santai): "Tenanglah, King. Aku hanya ingin melihat kekacauan yang ada di sini. Aku sedang malas untuk bertarung."

Dengan berbagai pertarungan dan intrik yang terjadi di kota Dasert, masa depan mereka semua menjadi semakin tidak pasti.

Para guild, termasuk The Falcon, sudah hampir habis tenaganya dalam pertarungan melawan Organisasi Phantom dan pasukan iblis. Kondisi semakin genting.

Sementara itu, Zeff bertemu dengan Belial, salah satu anggota dari 7 Dosa Besar, yang tampaknya ingin menghadapinya.

Zeff (dengan ketegasan): "Ada keperluan apa kemari, Belial?"

Belial menjawab dengan tenang

Belial (dengan tenang): "Tenanglah, Pak Tua Zeff. Aku juga sedang malas bertarung. Selain aku, Astaroth pun ikut datang."

Zeff dengan marah menghajar Belial, yang menerima serangannya dengan cedera pada wajahnya.

Belial (dengan ekspresi tidak senang): "Kurang ajar, bukankah sudah kukatakan aku sedang malas bertarung!?"

Belial mengeluarkan pedangnya, siap untuk berhadapan dengan Zeff, pemilik Guild The Falcon.

Sementara itu, di tengah kekacauan kota, anggota Guild Blue Pegasus, dipimpin oleh Jax, tiba sebagai bantuan.

Jax (dengan nada mengejek): "Hei, kalian para anggota The Falcon, kalian sangat lemah sehingga tidak bisa mengatasi ini saja!?"

Anggota Guild The Falcon merasa tersinggung oleh kata-kata Jax, tetapi itu membuat mereka semakin bertekad untuk bangkit.

Di sisi lain, Yin berhasil menangkap Fenrir dan mencengkeramnya. Namun, Fenrir tersenyum dan tiba-tiba berubah menjadi serigala, meremehkan Yin.

Fenrir (dengan nada meremehkan): "Kau hanya merepotkanku saja!"

Kekacauan dan pertarungan terus berlanjut, dengan berbagai karakter yang terlibat dalam pertempuran yang semakin rumit dan penuh intrik.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!