Freya Almeira Dinara langsung mengendarai mobil sewaannya di jalanan kota dengan penuh keseriusan.Keindahan kota serta megah dan besarnya gedung pencakar langit sama sekali tidak memudarkan niat Freya untuk menemui adiknya Fita yang sudah lima tahun tidak ada kabar.
Untung saja ia masih mengingat alamat tinggal adiknya dengan jelas sehingga hal itu semakin memudahkan Freya untuk bisa bertemu dengan adiknya.
Sejak mendarat di bandara internasional Turki pagi tadi, segalanya terasa sangat berbeda.Suasana negara yang beda,orang orang yang berbeda hingga musim negara yang berbeda sehingga membuat Freya perlu menyesuaikan dirinya dengan perbedaan tersebut.
Meskipun dirinya sudah memakai jaket,kaus kaki dan sarung tangan yang tebal, Freya tetap merasa sangat kedinginan menelusuri jalanan kota Turki yang dilanda hujan salju.
Setelah hampir dua jam menuju ke tempat tinggal adiknya, akhirnya Freya pun sampai di kediaman mewah dan megah milik Fita dan juga suaminya.
Seusainya Freya memarkirkan mobilnya di halaman depan,ia pun segera bergegas ke pintu utama dan menekan bel untuk memberitahu kedatangannya kepada orang orang yang ada di dalam rumah adiknya.
Tak berselang lama kemudian pintu pun terbuka dan dengan segera Freya langsung bertemu dengan suami adiknya yaitu zervano zarrar.
Dari pertemuannya itu Freya bisa melihat betapa tampan dan tegasnya wajah zervano yang terang karena cahaya lampu rumahnya.
Tanpa sadar Freya seakan lupa bahwa laki laki tampan yang ada di hadapannya saat ini adalah suami dari adiknya,Fita.Zervano sungguh tampan dan menarik,dan Freya hanya bisa melihatnya dan memujinya dalam hati akan ketegasan dan auranya yang sangat berwibawa.
Dan ketika Freya melihat bibir laki laki itu, Freya melihat betapa seksi dan menggodanya bibir itu.Freya merasa sangat yakin bahwa adiknya sudah pernah merasakan bibir zervano yang begitu menggoda.
Mungkin seperti ini perasaan Fita adiknya saat jatuh cinta dengan zervano yang memikat, seorang laki laki yang memiliki kesempurnaan diatas semuanya.
Zervano mengetahui identitas gadis yang ada di hadapannya karena ia ingat akan wajah itu,dan mata hitam yang semula biasa langsung berbinar saat menatap mata coklat Freya.
Siapapun orang yang mengenal Freya akan takjub dengan kecantikan wajah dan matanya yang indah,hal inilah yang saat ini zervano rasakan saat dirinya kembali bertemu dengan Freya.
"Tuan zervano zarrar, maafkan saya jika kedatangan saya kemari telah mengejutkan anda." ucap Freya sembari memberanikan diri untuk menatap langsung wajah zervano.
Setelah cukup lama tercengang mengagumi sosok Freya,zervano pun mengangguk saat menanggapi perkataan Freya.
"Apakah anda masih ingat dengan saya tuan zervano?saya Freya, kakak dari istri anda,Fita." ucap Freya sembari mengingatkan zervano akan dirinya.
"Saya ingat tentang anda nona Freya, sungguh senang sekali bisa bertemu dengan anda disini,mari silahkan masuk ke dalam,udara di luar tidak cukup baik untuk kesehatan tubuhmu." ajak zervano kepada Freya
"Terima kasih atas kebaikan anda tuan zervano." jawab Freya sembari mengikuti zervano untuk masuk ke dalam dan duduk di kursi ruang tamu nya.
Freya membuka jaket,dan sarung tangan yang dipakai nya ketika mengetahui bahwa zervano yang dengan baik hatinya menyalakan api di tempat perapian dalam rumahnya untuk menghangatkan badan Freya yang sudah lama berada di luar.
Setelah selesai mengatur besarnya api untuk menghangatkan badan Freya, zervano pun segera duduk untuk menemani Freya.
"Anda pasti telah melalui perjalanan yang sangat melelahkan saat menuju kemari bukan,nona Freya?" tanya zervano
"Ya sedikit,tapi itu akan sebanding dengan tujuan saya datang kemari." ucap Freya
"Kalau boleh saya tahu apa tujuan anda jauh jauh datang kemari nona Freya?" tanya zervano
"Tujuan saya datang kemari adalah untuk bertemu dengan adik saya Fita.Sudah lima tahun lamanya dia tidak pernah menghubungi saya untuk sekedar menanyakan kabar,dan itu membuat saya merasa sangat cemas sekaligus rindu padanya." ucap Freya yang matanya tampak berkaca kaca.
Fita, sebuah nama itu perlahan lahan kembali membuka kenangan yang sangat memilukan bagi zervano.Bagaimana tidak pilu,kini orang yang memiliki nama tersebut telah pergi jauh dan hidup berbeda di dunia lain dengan dirinya.
Fita,wanita sekaligus istri yang sangat dicintai oleh zervano telah meninggal lima tahun yang lalu saat mengalami pendarahan yang cukup parah ketika hendak melahirkan anak pertama mereka.
Sebelum ajal menjemputnya,Fita telah meminta janji kepada zervano untuk tidak memberitahukan kabar kematiannya kepada kakak nya Freya.
Fita tidak ingin kabar kematian nya itu dapat membuat sedih hati kakaknya.Dan sekarang hati zervano dibuat bimbang oleh keadaan saat ini.
Di satu sisi ia telah berjanji kepada Fita untuk tidak memberitahu akan kematiannya kepada Freya,namun di sisi lain zervano sangat ingin memberitahu Freya tentang kenyataan yang sebenarnya akan saudarinya.
"Tuan zervano?" panggil Freya ketika ia melihat suami adiknya itu melamun dalam waktu yang cukup lama.
"Ah iya, maafkan saya karena sudah melamun di hadapan anda nona Freya, saya hanya menyimak perkataan anda tadi dengan serius,dan tanpa sadar itu telah membuat saya menjadi melamun." ucap zervano
"Tidak apa apa tuan zervano, sekarang apakah saya boleh bertemu dengan adik saya Fita?ada dimana dia sekarang? mengapa saya tidak melihatnya dari tadi?" tanya Freya sembari mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan
"Dia,dia... sedang tidak berada disini,dia sedang keluar." ucap zervano terbata bata berusaha mencari alasan yang sesuai untuk menyembunyikan kebenaran dari Freya..
"Keluar? keluar kemana dia di tengah cuaca yang sedingin ini? kenapa anda tidak mencegahnya pergi tuan zervano?" tanya Freya yang merasa sangat khawatir dengan Fita.
"Jangan khawatir dengan adik anda nona Freya,adik anda baik baik saja dalam perlindungan Tuhan." ucap zervano yang sama sekali tidak dimengerti oleh Freya.
"Kapan adik saya akan kembali kemari tuan zervano? saya harus bertemu dengan adik saya secepatnya sebelum saya kembali ke Indonesia." tanya Freya yang lagi lagi membuat zervano bingung untuk menjelaskannya kepada Freya.
"Apakah anda akan kembali ke Indonesia nona Freya? tidak maukah anda untuk tinggal disini?" tanya zervano
"Tidak, saya harus segera kembali ke Indonesia.Lagipula di turki tidak ada sesuatu yang harus saya kerjakan atau pun saya lakukan disini." ucap Freya
"Mengapa anda harus mementingkan itu semua untuk bisa tinggal disini nona Freya,ada banyak alasan yang bisa membuat Anda menetap di turki, salah satunya ialah menemui keponakan anda." ucap zervano dengan senyum diwajahnya.
"Keponakan? tunggu sebentar, apakah Fita adik saya telah memiliki seorang anak?" tanya Freya tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
"Ya,adik anda telah memiliki seorang putra yang sangat lucu.Tidak maukah anda untuk menemuinya sebentar?" tanya zervano penuh harap
"Tentu saja saya akan menemui keponakan saya dengan senang hati tuan zervano,sekarang ada dimana dia?" jawab Freya antusias
Melihat rasa antusias Freya yang terlihat jelas di wajahnya, zervano pun segera berdiri dari kursinya dan ia pun segera menggandeng tangan Freya untuk ikut bersamanya.
"Ikutlah denganku, akan aku tunjukkan dirimu dengan keponakan anda." ucap zervano yang mulai berbicara santai dengan Freya sembari masih menggenggam erat tangan Freya.
Naluri Freya menyuruhnya untuk melepaskan tangannya dari genggaman tangan zervano,tapi sikap berani zervano yang tanpa ragu ragu dalam menggenggam tangannya membuat Freya mengurungkan niatnya.
"Tentu, terima kasih." jawab Freya yang akhirnya mengikuti zervano naik ke lantai dua rumahnya.
Di lantai dua, zervano mengajak Freya melalui lorong di sebelah kiri tangga, tempat mereka melewati sebuah foto pernikahan zervano dan juga Fita yang sangat besar.Foto itu mengingatkan Freya pada adiknya sehingga dia memutuskan untuk berhenti untuk memandangi foto pernikahan adiknya sebentar.
"Itu adalah foto yang sangat disukai oleh adik anda Fita." ucap zervano pada Freya
"Saya tahu,di dalam foto ini adik saya benar benar terlihat sangat bahagia bersama dengan anda." ucap Freya yang tanpa sadar membuat raut wajah zervano mendadak sedih dengan kenyataan hidupnya saat ini.
"Dan sekarang sumber kebahagiaan ku itu telah pergi lima tahun yang lalu.Tapi mengapa rasa sedih itu pelan pelan telah berkurang saat kedatangan mu kemari Freya?" tanya zervano dalam batinnya sembari mengamati diri Freya untuk saat yang lama.
Setelah puas melihat foto pernikahan favorit Fita, zervano pun segera mengajak Freya memasuki kamar yang terletak di ujung ruangan.
Kamar itu terlalu besar untuk ukuran seorang anak berumur lima tahun, dengan warna biru muda dan putih yang mendominasi,kamar itu tampak sangat rapi dan indah untuk seorang anak.
"Adam, Kemarilah nak lihat siapa yang datang untuk menemuimu?" ucap zervano kepada seorang anak laki-laki yang tampak duduk seorang diri yang tak jauh dari jendela kamarnya.
"Siapa papa?" tanya Adam yang langsung menoleh ke arah papanya dan juga Freya.
"Halo sayang namamu Adam ya?wah bagus sekali." sapa Freya
Kedatangan Freya langsung membuat mata Adam terbuka lebar,ia merasa tidak percaya bahwa perempuan yang menemuinya memiliki wajah yang hampir sama dengan yang dimiliki oleh ibunya, sehingga hal itu langsung membuat Adam berlari dengan cepat untuk memeluk Freya.
"Bunda,Adam kangen sekali dengan bunda." ucap Adam yang sama sekali tidak dimengerti oleh Freya
"Bunda? apakah Adam baru saja memanggilku dengan sebutan bunda,tuan zervano?" tanya Freya kebingungan
"Adam sayang dia bukan bunda kamu nak,dia adalah Tante Freya saudara bunda." ucap zervano yang buru buru menjelaskan identitas Freya kepada anaknya.
"Dia adalah bunda,papa.Dia memiliki wajah yang sama dengan bunda,Adam kangen sekali dengan bunda?" ucap Adam yang malang
"Adam berapa kali papa harus kasih tau kamu kalau dia bukan bunda!" ucap zervano dengan tegas dan hampir membuat Adam menangis
"Tidak apa apa tuan zervano,Adam bisa memanggil saya dengan sebutan bunda, tolong jangan marahi dia lagi." ucap Freya kepada zervano
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!