NovelToon NovelToon

Legenda Lotus Salju Biru

Prolog

Sebuah dunia antah berantah, yang terdiri dari 5 Benua. Kelima Benua tersebut antara lain.

Benua Empat Kerajaan, merupakan benua terkuat diantara 5 benua lainnya. Seperti namanya, Benua ini terdiri dari 4 kerajaan besar yang memiliki sistem yang berbeda beda bahkan ada yang bertolak belakang.

Empat Benua lainnya dikenal juga sebagai Benua 4 Mata Angin. Benua Matahari Timur, Benua Gurun Barat, Benua Angin selatan, dan Benua Salju Utara. Dengan yang terkuat Benua Matahari Timur dan yang paling lemah diantara 5 benua, Benua Salju Utara.

Didunia ini, kekuatan merupakan segalanya. Yang kuat akan berdiri di puncak sementara yang lemah hanya akan tersingkirkan.

***

Lianhua merupakan seorang mahasiswa perempuan biasa. Orang tua Lianhua sudah meninggal sejak usianya menginjak 7 tahun, hal ini membuatnya menjadi pribadi yang mandiri.

"Bukannya tadi cerah cerah saja, kenapa tiba tiba hujan" Gerutu Lianhua sambil berdecak kesal.

Untuk mencukupi kehidupannya, Lianhua harus bekerja walau masih seorang Mahasiswa. Hari sudah gelap dan dia harus pulang, siapa yang sangka saat dalam perjalanan akan turun hujan, akibatnya Lianhua harus kehujanan di jalan.

"Sudah gelap dan hujan turun dengan deras, sepertinya aku harus berteduh dulu"

Sebelum bisa bertindak lebih jauh, terlihat dua titik cahaya dari depan Lianhua yang berjalan kearahnya. Setelah beberapa saat terlihat sebuah truk melaju dengan cepat kearahnya.

"NONA! MENYINGKIR SEKARANG JUGA!" Ucap sang pengendara truk panik.

'KAU PIKIR AKU TIDAK MAU HAH?!' Lianhua berteriak dalam hatinya, jarak antara truk dan Lianhua sudah terlalu dekat, dan dia hanya bisa pasrah dengan nasibnya.

***

Benua Salju Utara

Meskipun disebut Benua Salju Utara, tidak semua tempat di benua ini bersalju,masih ada beberapa tempat yang tidak tersentuh oleh salju sedikitpun. Contohnya Kota Daun yang tidak tersentuh salju sejak ratusan tahun terakhir, tapi itu dulu. 7 tahun lalu akhirnya salju turun lagi setelah ratusan tahun lamanya.

***

7 tahun lalu, disebuah rumah sederhana di Kota Daun. Lahirlah seorang anak perempuan cantik nan manis, sayangnya ibunya meninggal bebarapa saat setelah melahirkannya.

Di telapak tangan anak perempuan tersebut terdapat tanda lahir berbentuk teratai bewarna biru, karna itulah anak tersebut dinamakan Lianhua oleh ayahnya.

Sayangnya lagi, Ayahnya meninggal saat usianya baru 3 tahun karna penyakit yang belakangan dideritanya, untungnya ayahnya punya teman baik yang bersedia merawat Lianhua.

Lianhua merupakan anak yang sangat pintar, ia sudah dapat berjalan normal beberapa hari sebelum usianya menginjak 3 tahun lalu berbicara fasih saat usianya 4 tahun. Sejak memasuki umur 4 tahun, Lianhua iseng iseng diajari membaca, siapa yang tau, saat menginjak 5 tahun Lianhua sudah pandai membaca dan menulis dengan lancar, hal ini membuat banyak orang berdecak kagum.

Sialnya, perawat Lianhua yang merupakan teman baik ayahnya ini meninggal saat usia lianhua masih 6 tahun, hal ini membuat lianhua kecil terpaksa hidup dijalanan.

Hidup dijalanan yang keras, Lianhua tidak pernah gentar sama sekali, 1 tahun sudah berlalu, ternyata Lianhua lagi lagi tidak beruntung, dirinya mati kelaparan di sebuah gang yang gelap dan sepi saat mencari makanan di tumpukan sampah disana.

***

Lianhua yang sudah mati tertabrak tidak menyangka ternyata masih bisa membuka matanya, namun yang dilihatnya begitu berbeda dengan yang diperkirakannya.

"dimana ini? Bukan kah aku sudah mati?"

***

Se-fruit tips, jika ingin menilai sebuah novel silahkan baca setidaknya beberapa eps, selama kalian masih sabar dan menikmati novelnya, mana tau nanti ketagihan, hehe. Terima kasih

Ch. 1 Bibi Li

"Dimana ini? Bukankah aku sudah mati?"

Gumam Lianhua pelan. Badannya terasa lemas dan perutnya begitu lapar. Lianhua menyeret badannya ke dinding dan duduk bersandar disana.

"Ugh, aku sangat lapar, sebenarnya apa yang terjadi sih" Ucap Lianhua menggerutu, seharusnya dia sudah mati dan pergi dengan tenang, namun semua yang terjadi sangat berbeda.

Akhirnya Lianhua memutuskan berdiri dan pergi mencari makanan, dia tidak peduli lagi, sekarang yang terpenting adalah dia sangat sangat lapar disini.

Namun sebelum sempat berdiri tiba tiba kepalanya terasa sakit dan serangkaian cerita masuk ke kepalanya.

Mulai dari 'Lianhua' lahir, bagaimana orang tua dan perawat nya mati, dan semua yang pernah diceritakan perawatnya, tentang benua benua didunia ini sampai sistem dan beberapa tingkat kultivasi di dunia ini.

Lianhua butuh beberapa saat sebelum akhirnya dapat memproses semua serangkaian cerita tersebut. Setelah serangkaian cerita tersebut sudah dapat diproses dengan sempurna barulah Lianhua sadar bahwa dirinya berada ditubuh anak 7 tahun.

"Apakah cerita tadi itu merupakan cerita dari anak 7 tahun bernama 'Lianhua' ini?"

Akhirnya Lianhua mengambil kesimpulan bahwa saat mati tadi rohnya berpindah ke dunia ini dan masuk ke tubuh Lianhua kecil, walau sulit dipercaya,dia hanya bisa tetap percaya karna semua yang terjadi ini memang nyata.

"Sudahlah, lagipula semuanya sudah terjadi, sebaiknya aku keluar dari lorong gelap ini dan pergi mencari makanan keluar" Lianhua terlalu lapar untuk berpikir lebih jauh, akhirnya setelah menepuk nepuk pakaiannya untuk membersihkan debu, dia berdiri dan berjalan keluar.

Saat sampai diluar, Lianhua terperanga, bangunan bangunan disini sangat berbeda dari dunianya. Semua bangunan disini rata rata terbuat dari batu dan kayu dan berbentuk seperti rumah rumah abad pertengahan.

'Sepertinya aku benar benar berpindah dunia' Pikir Lianhua yang terlihat berpikir selama beberapa saat.

'Aku harus mencari makanan, tapi aku benar benar tidak punya uang sepeserpun, apa aku harus mengambil dari tempat sampah? Tidak mungkin kan aku pergi mencuri?' Lianhua benar benar bingung apa yang harus dilakukannya. Sebelum berpikir lebih jauh, terlihat seorang anak gadis seumurannya berlari kearahnya sambil dikejar kejar satu orang dewasa.

"Dasar pencuri! Berhenti disana!"

Setelah orang dewasa itu berteriak, anak yang dikejarnya tanpa sengaja tersandung batu dan akhirnya terjatuh beberapa meter dari tempat Lianhua berdiri.

"Hemp! Beraninya mencuri rotiku, pantas saja beberapa hari ini rotiku sering hilang, ternyata kau mencurinya! Kurang ajar sekali!" Ucap orang tersebut setelah merebut roti ditangan sang anak.

Lianhua yang menyaksikannya terlihat bingung dengan apa yang harus dilakukannya, dia tidak bisa membayar roti yang anak itu curi untuk menolongnya, disisi lain di juga tidak bisa membelanya,setelah membelanya terus apa? Menjadi pencuri bersama?

Akhirnya setelah orang dewasa itu pergi dia mendekati anak yang masih terlihat duduk di jalan itu.

"Hei, apa kau akan duduk disana selamanya?Apa kau baik baik saja?"

Anak tersebut lalu melihat ke arah Lianhua dengan bingung sebelum akhirnya berdiri dan menarik tangan Lianhua.

"Eh eh?"

Lianhua yang ditarik terlihat bingung, apa anak ini ingin mengajaknya ke suatu tempat?

Setelah berjalan beberapa saat mereka sampai didepan rumah yang terlihat hampir bobrok, anak tersebut lalu menarik Lianhua kesana, sedangkan yang ditarik hanya bisa menurutinya, dia bingung sekaligus penasaran untuk apa anak ini menariknya kesini.

Setelah berjalan beberapa saat lagi, mereka bertemu seorang perempuan yang terlihat cukup tua, bisa dibilang seperti ibu ibu.

"Ah, Hua'er, akhirnya kau kembali, siapa yang kau bawa kali ini?"

"Bibi, perkenalkan namaku Lianhua,tadi aku bertemu Hua ini lalu dia menarikku kesini" Lianhua tidak merasa Hua apapun ini akan menjawab, jadi dia pun segera memperkenalkan dirinya.

"Baiklah, Lianhua kau bisa memanggilku Bibi Li, maafkan Hua'er, dia memang sering begitu"

"Mmm tidak apa apa" Ucap Lianhua mengangguk angguk pelan, "Bibi Li, Ini ada dimana ya?"

"Ah, ya. Disini awalnya merupakan panti asuhan, tapi banyak yang pindah karna suatu alasan, akhirnya tinggal aku dan Hua'er disini, biasanya saat Hua'er melihat anak seusianya dia akan mengajaknya kesini, tapi mereka selalu pergi lagi" Bibi Li terlihat menghela nafas setelah mengucapkannya.

Setelah beberapa saat Bibi Li kembali berkata, "Jika kau ingin pergi bibi tidak akan memaksakannya" Tatapan Bibi Li terlihat lebih serius setelah mengucapkannya.

"Apa aku bisa mendapatkan makanan disini?"

Lianhua mengucapkannya tanpa sadar karna sudah begitu kelaparan, sejak datang di dunia ini perutnya sudah terasa sangat kosong minta diisi, mungkin karna kondisi 'Lianhua' kecil yang mati kelaparan.

Mendengarnya, Bibi Li tersenyum canggung sebelum berkata "Kami jarang mendapat makanan, Hua'er bahkan kadang pergi mencuri roti ke toko toko terdekat, tapi kami punya sedikit simpanan makanan, kau bisa memakannya"

Mendengar tersebut anak yang dipanggil Hua'er hanya bisa menunduk malu sedangkan Lianhua terlihat bersemangat.

Bibi Li lalu pergi untuk mengambil makanan, setelah beberapa saat, dia kembali dengan membawa mangkuk kecil dengan beberapa roti kering, walau begitu, Lianhua tetap menikmatinya. Memang, makanan apapun akan terasa enak jika sedang benar benar lapar, untunglah walau sedikit tetapi perutnya sudah terasa lebih kenyang. Saat makan itulah Bibi Li mengatakan bahwa Lianhua juga bisa memanggil anak perempuan yang sedang makan disampingnya itu Hua'er.

"Walau pun tempat ini kusam dan hampir bobrok kami masih mempunyai kamar yang layak ditinggali, walaupun kotor setidaknya kau bisa tidur dengan cukup nyenyak disana, Hua'er akan mengantarmu kesana nanti" Ucap Bibi Li sambil memberi lianhua secangkir minuman.

Ch. 2 Guru

Hari sudah malam, Lianhua sedang berada dikamarnya, setelah makan beberapa makanan tadi, dia disuruh istirahat terlebih dahulu. Sekarang ia terlihat duduk di kasur kecilnya sambil berpikir.

Lianhua sekarang berada didunia yang berbeda dari dunianya, disini yang kuat lah yang dihormati sedangkan yang lemah hanya bisa tersingkirkan.

Ia melihat tangan kanannya yang terdapat tanda lahir dengan bentuk teratai biru 'sepertinya aku harus berlatih kultivasi...

Tapi bagaimana caranya?'

'Arggh! Kenapa ini bisa terjadi padaku?!' Lianhua mulai menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Hemp, sudahlah aku mau tidur saja!!" Setelah beberapa saat Lianhua akhirnya menyingkirkan segala pikirannya dan memutuskan tidur tanpa menyadari tangan kanannya yang sudah bersinar biru terang.

***

Disebuah gunung yang dikelilingi hutan hutan, seseorang yang terlihat duduk dengan posisi lotus membuka matanya.

"Sepertinya sudah tiba" Pria tersebut terlihat menghela nafas panjang setelah mengatakannya.

***

Setelah membuka matanya, Lianhua kaget karna sekarang dia berada di tempat yang sangat berbeda, dia sedang berdiri di sebuah jembatan es yang indah, dibawah jembatan ini semuanya penuh dengan air,dengan langit biru cerah dan awan awan putih, tempat ini benar benar terlihat indah.

"Dimana lagi ini? Kenapa rasanya aku terus berpindah dunia?" Lianhua menggerutu sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Lianhua.. "

Lianhua sangat kaget hingga jantung nya berhenti sejenak, bagaimana tidak? Tiba tiba dia mendengar bisikan di telinganya. Saat berbalik, dia melihat seorang kakek sepuh dengan pakaian serba putih tersenyum padanya.

"Siapa kau?" Lianhua menjadi waspada dan mundur beberapa langkah, dia tidak tau orang didepannya ini teman atau musuh.

"Hehe, tidak perlu waspada, kau bisa memanggilku Guru Mo"

"Guru?" Lianhua terlihat bingung, mereka baru bertemu, kenapa tiba tiba kakek sepuh bernama Mo apapun ini menyuruh dia memanggilnya Guru?

"Ya, mulai saat ini kau adalah muridku dan aku adalah gurumu" Kakek Mo ini berkata sambil mengelus jenggot panjangnya.

"Hei hei, aku belum setuju kan?" Ucap Lianhua menggerutu, kenapa kakek didepannya ini begitu sembarangan?

"Kenapa ya? Mungkin kau bisa menyebutnya takdir. Begini, disini merupakan dunia kecil didalam tubuh seseorang, biasanya orang orang akan membuka dunia ini di tingkat tertentu, tapi kau berbeda"

"Lalu bagaimana denganmu?" Lianhua bertanya. Tapi tetap tidak menurunkan kewaspadaannya sama sekali.

"Karna suatu alasan, aku terjebak disini, agar bisa keluar aku harus membimbingmu" Ucap kakek tersebut seolah ini bukan hal yang besar.

"Lalu apa untungnya aku menjadi muridmu?"

"Dasar tidak tau syukur, ribuan orang yang mungkin jauh lebih baik darimu saja kutolak, kalau bukan untuk bebas, melirikmu saja tidak mau! Lagipula bukankah kau ingin menjadi kultivator tapi tidak tau caranya? Dibanding orang orang di luar sana, sebagai guru aku jauh lebih baik"

Lianhua yang mendengarnya jelas kaget, bagaimana orang tua ini tau bahwa dia ingin menjadi kultivator? Tapi setelah dipikir pikir perkataan orang tua ini tidak salah.

Dia sudah diberi kesempatan kedua untuk hidup walau berada di dunia yang berbeda, tidak semua orang bisa memiliki kesempatan seperti ini. Mungkin di dunia sebelumnya dia tidak punya tujuan, namun di dunia ini, di dunia yang baru ini dia mungkin bisa menemukan apa yang tidak ditemukan didunia sebelumnya, untuk itulah dia harus tetap bertahan hidup, sedangkan untuk bertahan hidup disini, jalan satu satu nya adalah menjadi seorang kultivator.

Awalnya dia bingung bagaimana caranya namun sepertinya langit mengirim Guru Mo ini untuk menjadi pembimbingnya.

Akhirnya Lianhua membulatkan tekadnya, tidak peduli ini ilusi atau kenyataan dia akan menjalani takdirnya.

"Baiklah.. "

"Guru! Terimalah hormat muridmu ini!" Ucap Lianhua sambil berlutut didepan gurunya.

"Murid yang baik... " ucap Guru Mo sambil sedikit terkekeh.

"Baiklah baiklah, bangun, ikuti aku"

Lianhua yang mendengarnya kembali berdiri lalu mengikuti Guru Mo yang berjalan didepannya, mereka menyusuri jembatan selama beberapa menit. Lianhua benar benar kagum pada keindahan di dunianya ini, dia menikmati saat saat menyusuri jembatan selama beberapa menit tadi.

"Lianhua.." Guru Mo berbalik dan menatap Lianhua, "Pertama aku akan menjelaskan tingkat tingkat kultivasi dengan lebih jelas padamu"

"Saat kau berhasil membuka titik titik merdianmu dan menyalurkan qi ke dantian mu, maka kau resmi menjadi kultivator" Sambung Guru Mo mulai menjelaskan.

"Sedangkan tingkat pertama, merupakan Alam Mortal, Alam Mortal terbagi menjadi 9 tingkat dan tingkat tingkat ini merupakan tentang seberapa banyak qi di dantianmu, jika dantianmu sudah penuh, artinya kau sudah di puncak Alam Mortal, dengan begini kau bisa menerobos ke alam yang lebih tinggi"

"Alam yang lebih tinggi dari alam mortal ini adalah sesuatu yang disebut sebagai 'Membangun Fondasi', Membangun Fondasi ini terbagi menjadi 4 tingkat atau biasanya lebih sering disebut 4 Fondasi, 4 Fondasi terdiri dari Fisik, Mental, Jiwa, hingga Hati, semua memiliki pelatihan yang berbeda beda, banyak orang yang terjebak di alam ini hingga akhir hayatnya, membuktikan alam ini cukup sulit untuk dilewati"

"Ketika sudah membangun 4 Fondasi ini dengan sempurna, kau akan menemukan jalan untuk naik ke tingkat selanjutnya, Tingkat Bumi. Tingkat Bumi terbagi menjadi 9 tingkat seperti Alam Mortal, tapi ini 9 sampai 10 kali lebih sulit dari itu, untuk menerobos ketingkat demi tingkat, kau harus memenuhkan dantian mu dengan qi dan melakukan terobosan, tapi kali ini dantianmu akan setidak nya 2 sampai 3 kali lebih sulit dipenuhkan dari pada Alam Mortal, dan kau harus melakukannya sampai 9 kali lalu menerobos ke tingkat lainnya"

"Tingkat lainnya ini adalah Alam Langit, disini juga terbagi menjadi 9 tingkat, kali ini untuk memenuhkan dantiannya akan lebih sulit 10 hingga 15 kali lipat dari pada Alam Mortal tapi ada juga beberapa yang 20 sampai 23 kali lebih sulit dari Alam Mortal"

"Untuk tingkat selanjutnya tidak akan kuberitau terlebih dahulu" Guru Mo lalu berbalik melihat ke arah lain membuat Lianhua hanya bisa melihat punggungnya.

"Lianhua, apakah kau bisa melakukannya?"

Lianhua terlihat berpikir sejenak sebelum akhirnya berkata, "Guru! Lianhua pasti bisa!" Lianhua sudah membulatkan tekadnya kali ini.

Guru Mo kembali berbalik lalu mengangguk ngangguk kan kepalanya, "Bagus, kau tidak boleh tidak bisa, jika kau tidak bisa aku akan terjebak selamanya disini"

Mendengar hal tersebut Lianhua benar benar ingin mengumpat, guru nya ini benar benar hanya peduli pada kebebasannya!

"Guru, apa aku harus membuka titik titik merdianku terlebih dahulu?" Lianhua sedikit tersenyum walau agak terpaksa.

"Tidak perlu, kau punya tubuh yang spesial, semua titik titik merdianmu sudah terbuka"

"Lalu apa aku harus memulai latihannya sekarang?"

"Hmm... Tidak, tidak baik terburu buru, lagipula kau butuh istirahat, pergilah tidur dulu, kau bisa datang besok saja"

"Lalu bagaimana aku kesini?"

"Ini dunia dalam tubuhmu, kau bisa kesini kapanpun, tapi sebaiknya saat kau sendiri saja, saat kau kesini tubuhmu benar benar akan kesini, bukankah aneh jika kau tiba tiba menghilang begitu saja? Dan juga sedikit tambahan, kau perlu beberapa waktu sebelum sampai kesini, jadi jangan panik jika tidak terjadi apapun saat kau ingin masuk, kau hanya perlu menunggu"

Lianhua menggangguk sebelum pergi dan langsung tidur, dia tidak terlalu perlu mengucapkan selamat tinggal, mereka bisa saling bicara di dalam pikirannya, jadi tidak perlu mengucapkan nya.

***

Lianhua punya mata biru dan rambut perak, begini kira kira penampilannya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!