Pagi ini Anya berjalan santai di koridor menuju lift. Kantor eksekutif berada di lantai 15, lantai paling atas kantor tersebut. Anya staf pada perusahaan besar yang bergerak di bidang pengadaan alat berat baik import maupun eksport, tak salah apabila Anya memiliki gaji yang lumayan, walaupun kedudukanya hanya sebagai staf, apalagi Anya menjadi salah satu staf eksekutif, sehingga tentu saja gajinya berbeda dengan staf lainya.
Di saat berjalan santai, tiba-tiba dari belakang terdengar derap langkah dalam kelompok besar, Anya menoleh ke belakang dan sedikit mundur. Dibelakangnya ada beberapa eksekutif yang berjalan secara bersamaan didampingi oleh beberapa orang kepercayaan mereka masing-masing. Diantara para eksekutif tersebut terlihat seseorang yang asing di mata Anya. Seorang pria yang tampan, atletis dan berwajah cool, dengan tinggi kurang lebih 190 an, dia tampak menonjol. Dan tentu saja wajahnya terlihat paling cakep diantara eksekutif yang sudah berumur. Kalau dilihat sekilas mirip idola Anya dari korea lee min hoo, tapi tentu saja versi Indonesia bermata lebar.
Anya memundurkan badan memberi jalan para eksekutif untuk masuk lift terlebih dahulu. Tapi Pak Broto yang merupakan boss langsung Anya justru memanggil Anya, sebab memang masih ada satu ruang untuk satu orang dalam lift yang berkapasitas 20 orang tersebut, " Sini Nya... ikut sekalian", seru Pak Broto. " Trimakasih pak, nanti saja", jawab Anya. " Ngga pa pa", ucap Pak Broto. Dengan terpaksa Anya masuk ke dalam lift. Dia merasa ngga enak hati, bila boss-nya memaksanya masuk di depan orang lain. Dalam lift mereka berbincang mengenai pekerjaan. Sementara Anya berdiam diri berhadapan langsung dengan si cakep. Pandangan mereka sering beradu, dan Anya buru-buru menundukkan kepala. Sialan... bikin salting aja nih orang. batin Anya. Sementara cowok di depanya memandangnya dengan pandangan dingin. Di tengah kekikukanya, tiba-tiba Pak Broto bicara dengan Anya. " Nya gimana pekerjaan yang kemaren? beres?". saking bingung dengan perasaanya sendiri, Anya sampai tidak mendengar pertanyaan Pak Broto. Sampai Pak Amin yang berada di sampingnya mengulang pertanyaan Pak Broto. Dengan terbata-bata Anya menjawab, " maaf pak, sa saya lagi ngga konsen". Pak Broto tertawa, diikuti oleh yang lainya. " Emang kenapa Nya?, kaya kita ngga pernah ketemu saja". ujar Pak Broto Sambil tersenyum. " Sudah beres pak ". timpal Anya. Sebelum Pak Broto melanjutkan pertanyaanya, lift sudah sampai pada lantai yang dituju. Anya menyurutkan langkah lagi untuk memberi jalan pada para eksekutif supaya berjalan terlebih dahulu. Tak sengaja mata Anya dan mata pria tadi bertemu kembali. Melihat tatapan dingin pria tersebut Anya urung menganggukkan kepalanya untuk memberi hormat. ogah amat, seolah dia yang paling yes. umpat Anya dalam hati. Cakep siiii, tapi dingin banget, bukan tipe Anya yang memiliki sikap hangat dan riang. Seandainya ngga ikut dalam rombongan eksekutif Anya juga males menganggukkan kepala. Tapi walaupun begitu masih ada terbersit rasa penasaran di hati Anya mengenai pria misterius tersebut. Ngga pernah terlihat tapi seolah dalam rombongan tersebut dia merupakan orang penting. Hal ini bisa dilihat dari beberapa kepala bagian yang tampak sedikit membungkuk saat berjalan di depan pria misterius tersebut. Sepenting itukah ? batin Anya dalam hati.
Sebelum batin Anya berlarut-larut mereka sampai di kantor, para eksekutif masuk ke ruangnya masing-masing, sedang Anya menuju ke meja staf yang dibatasi dengan partisi, antara meja satu dengan lainya. Ira teman Anya , yang duduk di sebelah kiri Anya bertanya " Nya, tumben telat lo ? biasanya bantuin office boy nyapu ? " tanya Ira sambil terkekeh "Iya, aku tidur kemalaman, jadi tadi bangun kesiangan".
sambil menghela nafas. " Tadi kok bisa jalan bareng para eksekutif ?" Anya menghela nafas, " ya tadi di bawah ngga sengaja bertemu mereka, jadi deh kita bareng ke atas".
" Siapa cowok ganteng yang bareng mereka tadi ?, tumben gue baru liat?", " meneketehe " jawab Anya sambil angkat bahu. Ira terekeh lagi. Tiba-tiba dari arah dalam muncul Pak Anjasmoro orang kepercayaan Pak Broto memberi pengumuman, " berkumpul di ruang rapat akan diadakan pengumuman penting sekarang". Para eksekutif beserta staf segera menuju ke ruang rapat.
Di ruang rapat, antara staf dan para eksrkutif berbincang santai, mereka bertanya tanya ada apakah gerangan mereka dikumpulkan secara tiba-tiba. Dari arah pintu terlihat Pak Broto berjalan didampingi pria tampan yang keren nan dingin tadi. eksekutif dan staf langsung berdiri. Tapi Pak Broto segera mempersilahkan anak buahnya untuk duduk kembali.
"Maaf... sebelumnya, mungkin bapak-bapak dan ibu-ibu bertanya tanya, kenapa saya memanggil semua untuk acara rapat mendadak". "Saya hanya akan memperkenalkan anak pertama saya, yang bernama Rico yang sudah lama bekerja di luar negeri. Dia saya panggil pulang supaya mau melanjutkan mengelola perusahaan ini, silahkan Rico memperkenalkan diri". Semua orang yang ada disitu kaget. Tak terkecuali Anya. Mereka memang tahu Pak Broto memiliki dua orang anak, laki-laki dan perempuan, tapi mereka tidak tahu bagaimana rupa anak pertamanya, sebab setiap ada acara perusahaan anak pertama Pak Broto ini tak pernah terlihat. Biasanya yang muncul anak kedua dan istrinya saja. " Terima kasih Pak Broto, mohon maaf, mungkin kedatangan saya membuat bapak ibu semua kaget, nama saya Rico Asmoro, saya memang lama bekerja di perusahaan asing di London untuk menambah pengalaman, supaya nantinya bila saya mengelola perusahaan, saya sudah memiliki kelebihan, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik, terima kasih". Semua yang ada di ruang rapat bertepuk tangan, tak terkecuali Anya. Pria inilah tadi yang menegurnya saat berada di lift. Ada rasa kurang suka bersemayam di hati Anya. Dia kaget dan tak menyangka Pak Broto yang baik dan ramah, punya anak yang dingin kaya gini.
Rico Asmoro, pria perlente berusia kepala tiga, selain ganteng dan bertubuh atletis, dia juga memiliki etos kerja yang tinggi. Selain sebagai pengusaha, dia juga memiliki hoby olah raga makanya dia memiliki tubuh yang atletis. Walaupun sibuk, dia tidak pernah melupakan olahraga. dia selalu meyediakan waktu seminggu 4 kali untuk berolahraga. Di luar negeri banyak cewek bule yang suka pada Rico. Dia terkenal sebagai cowok handsome dan cool. Tapi Rico sudah memiliki kekasih bernama Rebecha. Rebecha adalah anak pengusaha terkenal yang bernama Joko. Perangai bapak dan anak ini sama. sama-sama harus mendapatkan sesuatu yang diinginkanya, baik secara baik maupun licik, tujuannya satu, yaitu untuk memenuhi rasa kepuasan. Mereka Rico dan Rebecha, terkenal sebagai pasangan yang serasi. cowoknya ganteng ceweknya cantik.
Walaupun memiliki banyak penggemar, Rico terkenal sebagai pria yang setia. Dia tidak pernah menkhianati Rebecha. Mereka berdua dipertemukan dalam acara silaturahmi di kedutaan besar Indonesia di Inggris.
Pagi ini Anya berangkat lebih pagi untuk membayar kesalahanya kemaren yang datang telat. Bu Anggraeni ibu Anya membekali Anya dengan nasi uduk kesukaan Anya. Jam 3 pagi Bu Anggraeni sudah mulai memasak supaya bisa membekali Anya dengan nasi kesukaanya. Jam 5 subuh Anya bangun, Bu Anggraeni sudah menyelesaikan semuanya. Setelah sholat subuh Anya membantu ibunya berbenah, dan membantu ibunya membuka toko kelontong kecil di rumahnya. Sebetulnya Anya melarang ibunya untuk berjualan, tapi dengan alasan untuk kesibukan membuat Anya tidak memaksakan keinginanya.
Seperti biasa Anya berangkat ke kantor dengan mengendarai sepeda motornya. dengan penampilan yang pasti feminin tapi tidak kuno, kali ini Anya mengenakan dress warna putih dengan kombinasi warna di bahu kanan dan kiri, menambah manis penampilan Anya, dipadukan dengan sepatu ber hak tinggi menambah keanggunan penampilanya.
Sesampai di kantor Anya datang paling pagi, dia mulai membuka komputer untuk melanjutkan pekerjaan yang belum terselesaikan. Dia begitu serius mengerjakan tugas sampai tidak menyadari ada yang datang sesudahnya. Pria itu memandang sekilas pada Anya dan langsung masuk menuju ruang kantornya. Sedang Anya tak memperhatikan sekelilingnya. Agak siangan sedikit satu persatu pegawai mulai berdatangan.
"Nya, lo diliatin tuh", bisik Ira " Diliatin siapa ?" . "eheeem" dengan isyarat mata Ira menunjuk ke arah ruang presdir yang sekarang ditempati oleh putra Pak Broto, yaitu Pak Rico. Ruang staf dan eksekutif memang dibuat berbeda, bila eksekutif memiliki masing-masing ruang, yang diberi jendela kaca besar, sehingga para eksekutif masih bisa memperhatikan kerja staf bagianya. Sedang staf berada di ruang tengah berkumpul jadi satu sesuai dengan bagianya masing-masing. Anya memandang ke arah yang ditunjuk oleh Ira, benar saja, di ruangan tersebut ada sepasang mata yang tajam memandangnya. Anya buru-buru mel8hat komputer lagi, srmentara dadabya berdegup kencang, melihat tatapan tajam dan sinis dari atasanya itu.
Sore sepulang kerja Anya langsung menuju ke tempat fitnes. Sampai disana dia disambut oleh teman-temanya sesama penyuka fitnes, di tempat itu banyak pria yang menunggu kemunculan Anya, di mata mereka Anya adalah wanita yang supel, manis dan sangat menarik. Kulit Anya yang sawo matang merupakan ciri khas, tampak begitu eksotis dan dengan body yang padat berisi Anya tampak sexy. Ada banyak yang ingin mengajak Anya untuk menjadi kekasih, tapi Anya selalu menolak dengan halus dan tak pernah kehilangan rasa ramahnya. Sehingga walaupun ditolak mereka tetap berhubungan baik dengan Anya.
Saat asik treatmill dengan menggunakan headphone tiba-tiba dari arah jalan masuk terdengar teman-temanya sedikit ribut, tapi Anya tetap cuek dengan alat treatmill nya. Semua mata tertuju ke arah pria tampan yang berjalan cuek ke arah treatmill yang berdampingan dengan Anya. Pria itu menaiki treatmill sebelah Anya. Tak sengaja Anya menoleh, dan pria disebelahnyapun juga melihat ke arah Anya. sepersekian detik mereka saling memandang, Anya tampak tercekat, Rico pun juga kaget. Tapi dia cepat menguasai keadaan. "Lanjutkan aktifitasmu, jangan terganggu dengan kedatanganku" ucap Rico datar. Anya melanjutkan treatmillnya sambil berujar " maaf pak". "hmmm". mereka mulai mengikuti gerakan mesin treatmill lagi. Sekitar 5 menit Rico mulai membuka pembicaraan. Sebetulnya dari tadi Anya pun juga salah tingkah. " Kamu biasa olahraga disini?". " Ia pak" jawab Anya singkat. " Sudah lama kamu ikut di club ini ?" "lumayan lama pak". " Oke temani aku selama disini, aku baru, jadi aku kurang paham dengan kondisi disini". Anya bagaikan kerbau dicocok hidungnya dia hanya menjawab iya iya saja.
Selama di tempat fitnes tersebut, mereka menjadi pusat perhatian. Rico new comer yang datang dengan wajah ganteng dan tubuh atletisnya, sedangkan Anya, terkenal sebagai wanita yang manis dan sangat ramah. Kalau mau jujur mereka pasti memiliki satu pemikiran, yaitu pasangan yang serasi. Tapi tentu saja pikiran itu mereka buang jauh-jauh. Harapan mereka sudah jelas.
Anya sebetulnya sudah capek, dia pingin pulang dan istirahat. jam di dinding sudah menunjuk ke angka 8. Tapi lihatlah, si boss belum terlihat letih. Dia malah memperkuat otot lenganya dengan angkat barbel. Jadilah Anya laksana katak dalam tempurung. Saat dia kebingungan sendirian, temannya si Caroline mendekat kepadanya, "Nya, siapa cowok cakep itu, kenalin dong...". Anya membuang nafas agak jengkel, sebab pada dasarnya dia sudah pingin pulang. " Dia boss gue di kantor, mau ngenalin ngga enak ah, sono kenalan sendiri". Caroline ternganga " Bukanya boss lo Pak Broto ?". "Ya, dia putranya, Pak Broto lagi berobat ke luar negeri, jadi perusahaan sekarang dipegang dia". Caroline semakin ternganga. " Gila ya Nya, udah cakep, tajir lagi". Anya melirik ke boss nya "tapi galak", ujarnya tanpa sadar. " Lo bilang apa? ", tanya Caroline, karena tidak begitu jelas dengan apa yang disampaikan Anya. " ngga, ngga pa pa". pungkas Anya dengan cepat.
Anya menghampiri si boss. " Maaf Pak Rico, boleh saya pulang duluan?, Ibu saya di rumah sendirian, saya takut beliau khawatir, saya ngga pulang-pulang sebab ini sudah malam". " Tunggu sebentar lagi, aku lagi tanggung". Anya menghela nafas dalam-dalam. Sampai kapan aku musti nunggu Boss. olahraganya gila gitu, sepertinya olahraga adalah istri kedua setelah bekerja. Setelah 15 menit baru Rico menyuruh Anya untuk pulang duluan. " nama kamu siapa?" tanya Rico. " Anyelir pak, biasa dipanggil Anya", Rico manggut-manggut, " Ok kamu boleh pulang sekarang" sambil melap keringatnya dengan handuk. Dari tadi kek, kenapa musti aku disuruh nungguin, emang aku emaknya. Anya ngedumel dalam hati. Saat Anya mulak beranjak, Rico memanggil Anya lagi "Hei ... siapa tadi namamu?". Anya berbalik " Anya Pak", sambil dongkol dalam hati. " Jangan lupa, besok berangkat pagi lagi, jangan telat". Anya hanya mengangguk sambil membatin, aoaan sih, ngga penting.
Anya mengambil sepeda motor di basement, tidak lama kemudian Rico pun sudah ada di situ juga untuk mengambil mobilnya. Saat di basement Rico betlagak seolah tak kenal dengan Anya, dia hanya memandang Anya sekilas. Anya juga pura-pura tak peduli. Anya sudah keluar dari basement, sementara Rico menyusulnya tanpa klakson. Dasar orang sombong. gerutu Anya dalam hati. Anya tidak tahu saja, Rico mengawasinya dari spion sambil tersenyum. Kok ada wanita sekuat itu. Berangkat kerja pagi-pagi. Jam segini masih di jalan. Seandainya Rebecha sekuat itu, ia tidak perlu antar jemput dia setiap berangkat pulang kuliah. Bahkan kadang mereka bertengkar gara-gara Rico tidak bisa menjemput tepat waktu, Aaaah apa yang kupikirkan, kenapa aku musti membandingkan mereka berdua. tentu saja mereka adalah orang yang sama sekali berbeda.
Di London, pasangan ini sangat terkenal di lingkungan orang Indonesia. Mereka merupakan pasangan paket lengkap. Berangkat dari keluarga berada, mereka tidak kekurangan apapun. Secara fisik, sudah tidak diragukan lagi. Rico merupakan pria cerdas, tampan dan atletis. Sementara Rachel Cantik, berkulit putih bersih dan berbody semampai. Dia sangat manja dan kurang mandiri. Apapun masalahnya, dia akan buka pada semua orang. Sifat inilah yang tidak disukai oleh Rico. Apabila mereka ada masalah, teman-teman mereka pasti tahu. ini disebabkan Karena kebiasaan Rachel yang tidak bisa menyimpan rahasia. Sifat mereka sebetulnya berlawanan, tapi karena Rico jauh lebih dewasa dalam sikap, sehingga apabila ada masalah, semua akan selesai dengan sendirinya, karena Rico selalu mengalah.
Sifat Rachel yang jelek lainya adalah, dia gampang sekali mengeluarkan hinaan, baik dengan orang Indonesia, maupun dengan orang luar negeri. Makanya Rachel tidak begitu disukai di lingkungan kampus. Secara fisik Rachel memang yes, tapi prilaku tentu saja banyak yang ngga suka.
Roni dan Rachel memang memiliki jarak usia yang lumayan jauh, Rachel baru berusia 23 th, sedang Rico berusia 30 th genap bulan depan. Hal inilah yang sering bikin mereka ribut. Pola berfikir mereka sudah berbeda. Rachel masih suka hura-hura dan foya-foya, sedangkan Rico sudah memikirkan masa depan, dengan kehidupan yang disiplin. Mereka sering bertengkar hanya gara-gara Rico tidak bersedia mengantar Rachel clubing. Menurut Rico, tidak masalah sekali-kali ke club, tapi bila dalam satu minggu ke club sampai 3 kali itu sudah tak wajar. Ini adalah salah satu contoh pola berfikir mereka yang berbeda.
Tapi walapun begitu secara garis besar hubungan mereka 'baik-baik' saja. Setidaknya menurut pandangan awam.
Sebetulnya hubungan mereka yang baik-baik saja itu karena mereka memang saling mencintai, salah tetap akan dimaafkan dalam cinta. Rico juga tidak mau membebani fikiranya dengan hal-hal yang kurang penting menurutnya. Beberapa kali jadi pengalaman, apabila Rachel salah, dan diberi pengertian, dia akan tetap ngeyel dan merasa dia yang paling benar. Ujung-ujungnya mereka akan bertengkar. Dan pada akhirnya dia akan ditegur oleh papa Rachel yaitu Pak Joko, bahkan kadang ibunyapun ikut ngomel-ngomel. Jadilah Rico sebagai tersangka.
Rico adalah anak pengusaha kaya raya yang berasal dari Indonesia. Ia dibesarkan dengan disiplin, menghargai orang lain, dan fokus dalam pekerjaanya. Sehingga setiap apa yang dikerjakan selalu sesuai dengan planning. Dia selalu mempunyai rencana cadangan untuk setiap keputusan, sehingga apabila planning pertama tidak sukses dia akan menggunakan rencana cadanganya, tak heran apabila rencana kerjanya selalu berjalan sukses. Ini merupakan point tersendiri.
Dari kelebihan Rico dan kekurangan Rachel inilah, hubungan menjadi klop, yang lebih melengkapi yang kurang. Walaupun Rachel sering menjengkelkan tapi Rico berusaha sebisa mungkin meminimalisir pertikaian. Sebab kalau Rachel mulai jengkel dia akan betah berlama-lama dengan jengkelnya. Ini kadang membuat konsentrasi kerja Rico terganggu. Dia paling males memikirkan sesuatu yang tidak mendasar dan terlalu lebay untuk dipikirkan.
Saat ini Rachel masih tinggal di London, dia harus menyelesaikan kuliahnya yang tinggal satu semester. Sebetulnya dia memginginkan Rico tetap tinggal dan bekerja di sana, tapi Rico memilih untuk pulang membantu perusahaan ayahnya. Setidaknya dia sudah punya ilmu yang mumpuni setelah dia bekerja di perusahaan asing dan bisa dijadikan bekal untuk membesarkan perusahaan yang dibangun oleh bapaknya tersebut.
Saat Rico mulai merebahkan diri di kasur empuknya, tiba-tiba handphone-nya berbunyi, dia ambil dan lihat siapa yang menelpon, ternyata Rachel, seketika itu juga Rico bertenaga lagi, " Sayang lagi ngapain? tidur ya? kok ngga hubungi aku sih?" suara dari seberang sana. Rico tersenyum "Aku baru pulang Fitness sayang, sebetulnya capek pingin tidur, tapi..." Rico sengaja membuat jeda pada kalimatnya, tapi langsung disambar saja sama Rachel " Apaan si... kamu ngga suka ya aku telpon ?!", " Tentu saja aku suka kamu hubungi, cuma tadi aku memang olahraganya sengaja aku buat lamaan, biar pulang ke rumah langsung tidur". " Tuh kan, kamu sengaja, huuuu", "ha ha ha ha" Rico hanya bisa tertawa. " Kapan kamu ke London ? Aku kangen banget, disini sepi tanpa kamu, males kemana-mana sendiri". " Kan ada teman-teman kamu, kamu bisa ajak mereka,". " Tetap ngga asik kalau ngga sama kamu". "Ya udah, nanti kalau ada waktu aku maen kesana, jenguk kamu". " Ya sayang, aku tunggu, jangan lama-lama lo, aku kangen ciumanmu, pelukanmu, terutama..." Rico tertawa. " Apa coba? kenapa ngga diterusin ?". " Apaan si..., pokoknya aku tunggu, aku dah kangen berat nih". " Ya sayaaaang, nanti kalau ada waktu, aku jenguk kamu, jangan lupa makan teratur ya". " oke sayang..
. sudah dulu ya eeemmmuah, love you". " I do" jawab Rico.
Gaya pacaran Rico dan Rachel sama dengan gaya pacaran bule-bule disana. Diawali dengan pesta di salah satu rumah teman mereka. Pesta ngga asik kalau tidak ada minuman beralkohol, sambil berdansa tak lupa mereka menenggak minuman keras. Awalnya Rico berusaha untuk tidak sampai mabuk, dia berusaha untuk minum sekedarnya saja, itupun dipaksa oleh Rachel, sampai pada suatu waktu, Rachel mengajak Rico untuk memasuki kamar. Rachel segera mengunci pintu, entah kenapa ada keinginan luar biasa yang dirasakan oleh Rico. Bagian bawahnya begitu tegang. Ia menginginkan suatu pelampiasan. Sementara, Rachel yang berada di depanya memandang dengan sayu. Tanpa dikomando secara perlahan, dia melucuti pakaianya sendiri, sampai dengan bra dan cd nya. buah dada Rachel yang kecil sudah terlihat tegang menantang, secara perlahan Rachel menghampiri Rico, sedangkan Rico sendiri sudah tak tahan melihat tampilan Rachel. Otaknya tak bisa diajak berfikir waras. Entah dorongan dari mana, nafsu menggebu-nggebu butuh suatu penyelesaian. Itu Ia rasakan setelah minum pemberian dari Rachel tadi, dan Rachel memberinya minum sampai dua gelas.
Secara tak sabaran, Rico melepaskan celananya, Rachel tertawa cekikikan sambil membantu Rico melepaskan pakaianya. Ia membuangnya secara serampangan, dan langsung meraih tubuh Rachel, Ia ..... bibir Rachel, dan memainkan lidahnya disana, Turun ke leher dan sampai pada buah dada Rachel, dia mainkan ..... di ..... Rachel. Rachel menggelinjang dengan geli. Ia mendesah merasakan kenikmatan. Kepalanya mendongak ke atas, merasakan nikmat yang diberikan oleh Rico. Tangannya meremas-remas rambut Rico. Bagian bawah Rachel sudah basah. Rico merebahkan Rachel di atas kasur dengan tidak sabar. Dengan sekali sentakan .... Rico sudah ....masuk ke dalam .....Rachel. Tak ada kesulitan. Semua berjalan dengan lancar, sampai mereka merasakan ..... bersama-sama. Rachel menjerit kecil, sementara Rico hanya bisa memejamkan mata. Setelahnya mereka tidur sangat pulas.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!