Hari yang menyakitkan untuk seorang gadis kecil berusia 8 tahun namanya mawar, begitu sangat polos tentang hal duniawi yang belum mengerti apa-apa dan yang ia tahu hanya bermain bersama teman-temannya..
Pada hari itu Mawar bersama teman-temannya di halaman rumah berdekatan dengan rumah abang sepupunya yang bernama boy, Mawar yang sedang asik bermain bersama teman-teman sebayanya tanpa di sadari dari jauh sudah di lihat terus oleh abang sepupunya Boy..
Boy adalah laki-laki yang baik tapi tidak tahu kenapa seperti di rasuki oleh iblis ketika melihat tubuh gadis kecil Mawar mulai kembali memikirkan sesuatu hal yang tidak di inginkan, rencana pun tersusun kembali di mulai oleh Boy pikirkan gimana agar bisa berjalan dengan mulus dan membawa Mawar keluar dari rumahnya, Boy pun mulai tersenyum jahat yang penuh hasrat tersembunyi pun mulai mencoba untuk menghampiri Mawar yang sedang asik di kalangan itu bersama teman-temannya..
Ketika Mawar sedang bermain asik dengan temannya boy pun mulai memanggil dan menghampirinya..
"Mawar." Panggil Boy
"Iya bang, ad apa ?" sahut Mawar..
"Ikut abang sebentar yuk, ajakin juga teman-teman Mawar ya." Jawab Boy..
"Emang mau kemana abang, Jalan ya ?" Mawar pun bertanya..
"Abang mau pergi mandi di pemandian air panas terus nanti kita pergi mengambil buah disana yang ada di dekatnya, enak banget loh Mawar dan teman-teman kamu pasti bakalan sangat suka sekali," Jawab Boy dengan senyuman yang penuh maksud tersembunyi ketika itu..
Karena Mawar hanyalah seorang gadis kecil polos yang belum mengerti apa-apa, hanya bisa menjawab dengan senyuman, baik lah abang, jelas Mawar pun mau tidak mau tidak bisa untuk menolaknya, karena selama ini Mawar tidak pernah dan tidak di ijinkan untuk bepergian jauh dengan teman-temannya keluar jauh dari rumahnya, apalagi dengan orang yang tidak di kenal dan Mawar pun mengambil kesempatan itu agar bisa bermain bersama teman-temannya..
"Mau dong abang Mawar pergi kesana, teman-teman Mawar pun juga pada mau ikutan abang. Ayuk abang kita pergi kesana, tapi jangan lama-lama ya abang, takut di cariin sama mama nanti." Jawab Mawar..
"Siap bos, ayo kita pergi kesana sekarang," ajak Boy dengan senyuman jahatnya..
Mereka pun pergi dengan kendaraan mobilnya boy, karena tujuan mereka lumayan jauh dari rumah sekitaran 30 sampai 40 menit..
Setelah sampai di tempat pemandian air panas, mereka pun langsung segera mandi,, Boy pun langsung dengan sigapnya segera membawa Mawar dan teman-temannya ketempat pemandian air panas itu khusus untuk pemandian anak-anak seperti Mawar dan teman-temannya, ketika mereka sedang asik bermandi Boy menyarankan agar mandi jangan di kolam sebelahnya karena disana khusus untuk orang dewasa saja dan di tempat itu kolamnya sangat dalam sekali..
Mawar dan teman-temannya pun menuruti apa yang di katakan oleh Boy, karena mereka juga takut nanti akan tenggelam, sedang asik-asiknya Mawar dan teman-temannya bermain, Boy pun sambil melihat keindahan tubuh gadis kecil Mawar dari jauh dengan penuh hasrat dan mulai memikirkan rencana busuknya..
Akhirnya Boy menghampiri Mawar dan teman-temannya yang sedang asik bermain dan mandi di saat itu..
"Mawar," panggil Boy..
" Iya abang ku." Jawab Mawar..
"Gimana tempat pemandian air panas disini, seru ga tempatnya ?, lain waktu abang ajakin Mawar lagi ya." Tanya Boy..
"Seru sekali disini abang, Mawar senang disini bisa mandi dan bermain bersama teman-teman Mawar. Terima kasih abang, Mawar dan teman-teman pasti mau kesini lagi, Jawab Mawar dengan senyuman polosnya..
"Iya Mawar, lanjutkan bermainnya ya tapi nanti sore ikut abang ke suatu tempat disana ada buah rambutan yang berbuah sangat lebat, pasti kamu sangat suka dan teman-teman juga pasti sangat senang." Sahut Boy dengan senyuman jahatnya yang penuh hasrat tersembunyi..
"Baiklah abang, abang baik sekali, Mawar lanjut main ya sama teman-teman." Jawab Mawar dengan kepolosannya yang masih belum mengerti apa-apa dan tidak tahu ada rencana jahat yang di rencanakan abang sepupunya..
Akhirnya Mawar melanjutkan mandi dan bermainnya di kolam pemandian air panas bersama teman-temannya dengan penuh rasa gembira dan bahagia, Boy pun akhirnya pergi dan mulai untuk memesan makanan, minuman sambil menikmati pandangan melihat keindahan yang di pancarkan dari gadis kecil polos Mawar yang sedang asik bermain bersama teman-teman sebayanya dari tempat duduknya saat itu..
Rasa tidak sabar yang di rasakan oleh Boy pun mulai menimbulkan rasa kegelisahan di dalam hati dan pikirannya, hatinya berkecamuk seperti di rasuki oleh setan, Boy pun melanjutkan rencana dan pikirannya dengan senyuman yang penuh hasrat tersembunyi..
Akhirnya pun tiba, hari pun mulai beranjak sore, Boy pun mulai menghampiri Mawar dan teman-temannya yang sedang asiknya bermain untuk menyudahi acara mandi nya..
"Mawar." Panggil Boy..
"Iya abang, Ada apa ?," tanya Mawar...
"Hari sudah mulai sore nih, sebaiknya kita menyudahinya dan pergi ke suatu tempat yang abang bicarakan sebelumnya untuk mengambil buah rambutan." Jawab Boy...
"Baik abang." Jawab Mawar dengan bahagia dan mulai memanggil teman-temannya untuk berhenti dan mulai mengganti pakaiannya yang basah..
Setelah Mawar dan teman-temannya mulai mengganti pakaiannya, sekarang boy pun akhirnya mengajak Mawar dan teman-temannya menuju rumah kosong yang di sebelahnya ada buah rambutan yang sedang berbuah sangat lebat, mereka pun akhirnya pergi menuju ke lokasi itu yang tidak jauh dari tempat pemandian air panas..
Setelah sampai teman-temannya Mawar pun dengan penuh gembira langsung pergi mengambil buah rambutan yang sangat lebat buahnya itu, teman-teman Mawar sangat senang dan bahagia sekali..
Sedangkan boy diam-diam dan berbisik kepada Mawar untuk ikut dengannya, Boy pun mulai mengajak Mawar untuk ikut dengannya menuju kerumah kosong itu..
"Mawar." Panggil Boy dengan berbisik..
"Iya abang, kenapa." Tanya Mawar..
"Ayo ikut abang ke suatu tempat." Jawab Boy
"Baik abang, tapi mau kemana ?, bukannya kita sudah sampai untuk pergi mengambil buah rambutan," tanya Mawar terheran-heran..
"Sudah ikut saja abang, aman kok dek Mawar, sini. " Jawab Boy sambil memegang tangan Mawar..
Mawar pun mulai mengikuti Boy dan pergi begitu saja yang kebetulan tidak jauh dari lokasi tersebut, sampai di rumah kosong itu Boy pun mulai memegangi tangan Mawar dengan erat untuk masuk ke rumah kosong tersebut dan mulai membisikinya agar jangan berteriak..
"Mawar, kamu diam ya !'' panggil Boy..
Mawar pun kembali terdiam, tidak bisa berkata-kata lagi, hanya bisa menahannya..
Mulai dari situlah tragedi petaka membawa luka terjadi...
Yah !, di rumah kosong itu Mawar pun tidak tahu dan mengerti kenapa abang sepupunya Boy bisa melakukan perbuatan seperti itu kepadanya, sambil menahan pedih dan air mata Mawar pun bingung apa yang akan terjadi kedepannya nanti..
Dan boy pun menyuruh Mawar untuk diam dan tidak boleh memberitahukan nya kepada orang lain siapapun itu bahkan termasuk sama orang tuanya sendiri. Tanpa disadari oleh Boy, salah satu temannya Mawar melihat kejadian itu semua, tapi hanya bisa diam dan tidak mau terlibat..
2 tahun pun berlalu setelah kejadian itu..
Yang telah menimpa Mawar...
...................................
Kamu tidak akan penah tahu jika tidak ada peran ayah,,.. Makanya seorang anak perempuan begitu mudah di lecehkan karena yang ia tidak tahu rasanya di lindungi,...
Kenapa Mawar bisa mendapatkan yang tidak seharusnya,, karena Mawar tidak pernah di arahkan mana itu baik dan buruk dan mana yang harus dikerjakan atau tidak...
Mawar merupakan anak pertama, dia punya adik laki-laki yang bernama Wahyu,, jarak mereka 2 tahun, tapi ayah Mawar hanya memperlakukan baik adik lakinya saja sedangkan Mawar tidak pernah ia dapatkan walaupun hanya dengan kata-kata...
Mawar bermain jika ada ayahnya di rumah, karena jika Mawar di rumah temannya Mawar akan kena sasaran kemarahan ayahnya,, ntah benar atau tidaknya yang dilakukan oleh Mawar tetap Mawar akan kena ocehan ayahnya...
Mawar begitu sedih,, sebenarnya ia merupakan anak ayahnya atau bukan, kenapa Mawar di perlakukan berbeda dengan adiknya Wahyu...
Jika tidak ada ayahnya, Mawar menghabiskan waktu bermain di luar bersama teman-temannya, ntah itu main kelereng atau main petak umpat...
Selain kurang kasih sayang dari ayahnya,, Mawar kebanyakan hanya sehari-hari diam di dalam rumah, jika Mawar mau ikut selalu ayahnya memberikan alasan ia harus belajar karena Mawar sudah bersekolah...
Begitu menyakitkan bagi Mawar, tapi Mawar hanyalah seorang gadis kecil yang polos yang baru berusia 10 tahun,, seorang anak yang ingin di perhatikan lebih oleh ayahnya, tapi itu hanya bagaikan mimpi untuk Mawar....
Setelah kejadian 2 tahun lalu hal yang paling menyedihkan di saat Mawar membutuhkan seseorang tapi tidak ada satupun yang mau menemaninya.,, jangankan di rumah, di sekolah pun Mawar kerap di jauhkan dari teman-temannya,, teman-teman Mawar tidak lain adalah teman yang berada di lingkungan rumahnya, mereka satu sekolah dengan Mawar...
Baik di rumah maupun di sekolah teman-teman Mawar kalau ada perlu saja mau main sama Mawar, misalkan mereka bermain kekurangan orang, jadilah Mawar penggantinya,, Ya hanya untuk pengganti saja,, padahal usianya yang begitu dini harusnya Mawar mendapatkan perlakuan baik...
Disekolah Mawar selalu di marahin oleh gurunya karena Mawar bukanlah anak yang pintar di bidang pelajaran hitung menghitung,, Mawar tidak bisa dengan pelajaran itu,, Mawar hanya menyukai pelajaran olahraga ataupun agama,, Mawar mempunyai nilai yang sangat fantastis di bidang tersebut, tapi tetap saja gurunya tidak menyukainya...
Mawar tidak tahu kenapa mereka tidak menyukainya, apakah Mawar tidak seperti teman-teman yang lain dan itu bukan kuasanya...dari kecil sudah dibedakan apa karena kurang cantik, kurang pintar sehingga banyak teman-temannya menjauhinya,, apa segitu menjijikannya dia sampai di perlakukan seperti itu,, kadang sampai nangis sendiri memikirkan kehidupannya,, belum lagi dengan perasaan sakit akan kejadian 2 tahun yang lalu,, tapi apalah daya cuma bisa pasrah dengan kehidupan yang ia jalani saat ini...
Di rumah Mawar selalu belajar tapi apa mau di kata nilai-nilainya tetap saja anjlok,, semakin marahlah ayahnya, karena nilai nya tidak ada yang memuaskan dan semakin jauh dia dari ayahnya.,, karena ayahnya makin tidak menyukainya...
Saat ini Mawar sudah kelas 5 SD, dimana sudah mulai sedikit mengerti apa yang terjadi selama ini terhadap dirinya, apalagi dengan kejadian sebelumnya,, Mawar merasa bagaimana nanti ia akan menikah,, hidupnya seakan-akan runtuh begitu saja,, dimana pula ia sering di bully bahkan banyak teman-teman di lingkungannya yang kini menjauh darinya...
Mawar sekarang pun tidak banyak melakukan aktivitas-aktivitas lain, selain di rumah, sekolah, maupun bermain pun ia rasanya enggan untuk keluar rumah,, pada akhirnya Mawar mengikuti latihan pencak silat pada sore hari, ia tidak mau terbawa suasana masa lalu dan lingkungannya sendiri...
Latihan pencak silat pun cukup agak jauh dari rumahnya sekitaran perjalanan 20 menit dari rumahnya, Mawar membawa sepeda jika ia mau latihan,, sedangkan teman-teman lainnya pada sibuk di rumah nonton film drama Korea yang pada saat itu sedang populer...
Mawar sebenarnya suka dengan film itu, tapi apalah daya ia tidak terlahir dari keluarga kaya melainkan dari keluarga biasa-biasa saja dan sederhana, TV pun ada tapi tidak bisa nonton siaran lainnya karena tidak mempunyai parabola digital...
Hidup sudah sangat sederhana, sedangkan teman-temannya hidup berkecukupan makanya Mawar sangat malas bermain dengan mereka, pernah sewaktu ia ingin sekali menonton film kesukaannya,, Mawar pun pergi bermain kerumah temannya, tapi apa yang dilakukan temannya hanya membuatnya sakit hati,, temannya menutup pintu rumahnya seakan-akan tidak mau untuk mengajak Mawar masuk ke rumahnya...
Setelah kejadian itulah Mawar tidak mau menonton lagi apalagi bermain kerumah teman-temannya,, ia hanya banyak diam di rumahnya saja,, dirumah pun ia sering dimarah-marah terus sama ayahnya...
Dan akhirnya Mawar berinisiatif untuk kabur dari rumahnya dengan sembunyi-sembunyi saat malam hari dengan membawa sedikit perbekalan,, karena Mawar tidak betah dimarahi terus jiwa yang awalnya polos kini mulai memberontak padahal Mawar hanyalah gadis kecil yang masih anak-anak,, mau kemana dia di saat yang masih belia itu...
Mawar hanya memutari daerahnya saja dengan berjalan kaki, kesana kemari tanpa arah tujuan yang jelas,, air mata pun mengalir tiada henti berjalan seorang diri di tengah malam yang sunyi,, masih menggunakan pakaian yang seadanya,, perut menahan lapar pun di tahan oleh Mawar....
Sedangkan di rumahnya sang ibu mencari terus kesana kesini sampai menjelang pagi,, sudah kerumah keluarga, teman-temannya tapi hasilnya nihil dan tidak ada...
Pada akhirnya setelah beberapa hari, akhirnya Mawar pun bisa di temukan di rumah temannya yang tidak jauh dari rumahnya, yang sama-sama miskin dengannya, yang sama-sama di jauhkan oleh teman-temannya dan kebetulan temannya itu adalah saksi bisu yang melihat langsung Mawar di lecehkan oleh abang sepupunya boy ketika 2 tahun yang lalu,, sampai saat ini pun tetap diam dan tidak menceritakan hal tersebut kepada Mawar....
Dengan rasa sedih dan menyesal akhirnya Mawar pulang bersama ibunya... Mawar memeluk ibunya lalu meminta maaf atas apa yang di lakukannya...
"Ibuuu, maafkan Mawar" Sahut Mawar...
"Iya anakku, tolong jangan seperti ini lagi ya nak " Jawab sang ibu dengan kesedihan yang mendalam...
"Iya ibu, Mawar menyesal dan tidak akan mengulanginya kembali",, Sahut Mawar...
Akhirnya ibu dan anak pun pulang kerumah, tapi apa yang terjadi...
Dengan rasa masih ada kesedihan setelah sesampainya di depan pintu,, sang ayah sudah berada di depan rumah menyambut Mawar yang kabur dari rumah beberapa hari yang lalu dengan perasaan berkecamuk dan emosi,, sang ayah pun langsung menampar pipi Mawar dan langsung menyuruhnya untuk masuk ke kamar...
Sang Ibu pun hanya bisa diam dan menangis ketika sang ayah terus memarahi Mawar,, rasa kesedihan Mawar pun terus berlarut di dalam kamarnya yang gelap,, terus menangis sambil menatapi dinding-dinding langit di kamar tidurnya...
Hari pun menjelang pagi akhirnya Mawar pun bangun, Mawar dengan mata yang sedikit bengkak akibat mengeluarkan air mata yang cukup banyak,, memulai aktivitasnya dan kembali bersekolah...
Mungkin Mawar hanyalah dianggap seorang sosok gadis kecil yang bodoh dan naif,, Mawar tidak bertindak sama sekali. Alasan Mawar sebetulnya sangat sederhana, Mawar tidak ingin menambah persoalan baru, dan tidak ingin larut dalam persoalan itu, yang Mawar takutkan masalah akan semakin bertambah luas dan membuatnya lebih terpuruk lagi...
Mawar hanya ingin bangkit dari persoalan masa lalunya yang kelam itu, seolah-olah Mawar tidak ingin mengalami masa lalu yang sangat menyakitkan itu yang telah merenggut masa depannya...
Mawar di cap menjadi gadis kecil yang bodoh dan naif, asalkan Mawar bisa bangkit kembali memperbaiki kehidupan dan masa depannya sendiri untuk hidup di kedepannya,, sempat terpikirkan untuk membawa kasus tersebut itu ke ranah hukum dan memberitahu kedua orang tuanya,, tapi ini ada hubungannya dengan keluarganya sendiri dan itu akan menambah situasinya menjadi sangat rumit,, apalagi boy sendiri di kenal lingkungannya sangatlah baik dan dekat sekali dengan keluargaku..
Mawar sangat bingung saat ini,,sementara Mawar bukanlah siapa-siapa, hanya lah seorang gadis kecil yang masih belia yang baru duduk di bangku sekolah dasar,, tapi terkadang persoalan masa lalu ku sering kali menghantuiku kadang-kadang muncul seperti hantu di luar dugaannya..
Hari ini Mawar benar-benar sangat lelah, baru saja selesai pulang sekolah dan ingin kembali kerumah tanpa disadari terlihat sosok boy yang sedang asik mencuci mobil di depan rumahnya, Mawar cepat-cepat masuk kerumah dan pergi ke kamar tidur untuk melupakan semuanya dan mengingat-ngingat kejadian yang indah-indah di saat dulu ketika Mawar masih menjadi gadis yang polos yang sedang asik bermain bersama teman-temannya dan mencoba untuk tidur melupakannya..
Namun, tanpa di sadari, seseorang dari masa lalu nya hadir mengganggu kehidupannya Mawar, saat ini boy yang lama tidak ada kabar karena sibuk bekerja akhirnya menemukan cintanya dan hidup berumah tangga di luar negeri meskipun Mawar tidak tahu pasti bagaimana abang sepupunya itu menjalani kehidupan bersama keluarganya disana. Saat ini Mawar sudah melupakan segala yang telah menjadi penyakit di dalam dirinya sendiri, mencoba untuk berdamai dengan masa lalu yang begitu pahit.
Mawar melirik pintu kamar yang masih tertutup rapat, melihat baju baju yang sudah memenuhi ember penampungan baju kotor itupun terpaksa membuat Mawar kembali bangun dari tempat tidurnya dan segera mencucinya. Sambil mengikat rambutnya menjadi satu, memakai tanktop dan hotpants rumah adalah costum ternyaman bagi Mawar untuk melakukan aktivitas di rumahnya.
Mawar mulai menyikat satu persatu baju miliknya saat ini, dan dengan telantennya ia membilas serta merendam dengan cairan pewangi.
"siap juga akhirnya," ucap Mawar yang berkacak pinggang menatap ember yang isinya sudah siap ia jemur.
"Rajin banget kamu Mawar, pulang sekolah langsung nyuci aja." sapa Ibunya kepada Mawar.
"Iya nih ma, cucian di ember penampungan udah penuh banget," jawab Mawar kepada ibunya yang mulai menggantungkan baju bajunya itu di hanger.
"Oh ya sudah semangat ya nak, jangan lupa bentar lagi habis kamu cuci pakaian kita ibadah sama bapak". ucap Ibunya kepada Mawar.
"iya ma, sebentar lagi selesai kok." jawab Mawar kepada ibunya.
Seperti biasa mau tidak mau Mawar harus menikmati kesendiriannya di rumah, tampak ia kini sedang bersiap siap untuk mandi. Di saat teman temanya sedang asik di masa kecilnya justru Mawar hanya bisa terdiam sendiri di dalam rumah, entah kenapa rasa perih di hatinya semakin mencuat dan amat terasa. Apalagi dengan begitu kelamnya di masa kecilnya dulu yang telah menjadi korban pelecehan oleh abang sepupunya sendiri, dan itu telah mengukir kenangan pahit di dalam hidupnya.
"Ahh, bodo ah, ngantuk aku mikirin gituan. Ya kalau di pikir terus tentang masa lalu pahitnya aku tidak akan maju justru akan semakin terpuruk dan jatuh semakin dalam kedalam jurang kesedihan, aku ingin bangkit dan mengubah nasibku sendiri, menemukan cinta sejati seorang pacar yang baik dan setelah itu bisa menikah dan mempunyai anak.
Seperti itulah trauma yang Mawar hadapi dari dulu hingga saat ini, Mawar begitu sulit melepaskan bayangan kelam masa lalu yang pedih terus menghantui dirinya sendiri, Mawar pun buru-buru untuk mandi, dan pergi melaksanakan ibadah sholat maghrib berjamaah bersama orang tuanya..
Tidak lama mawar mandi pun ayahnya mulai datang ke kamarnya dan ayahnya tahu Mawar sedang mandi lalu memanggilnya...
"Mawar"...Panggil sang ayah..
"Iya yah, Mawar sedang mandi".. Jawab Mawar..
"Cepat, sudah mau di mulai, ibu juga sedang menunggu"... Panggil sang ayah..
"Baik ayah, sebentar lagi selesai"...Jawab Mawar
Ayahnya pun kembali keruangan sambil menunggu Mawar untuk melaksanakan Ibadah sholat maghrib,, tidak lama pun Mawar yang sudah selesai mandi dan berpakaian mulai menghampiri kedua orang tuanya untuk melaksanakan ibadah sholat maghrib berjamaah...
Di akhir ibadah tersebut tanpa disadari Mawar air matanya mulai mengalir tiba-tiba saja kejadian mimpi yang baru saja Mawar alami terlintas kembali kedalam pikirannya, Mawar takut, sedih, kecewa akankah apa yang di alami Mawar di dalam dua tahun yang lalu kembali terulang,, Mawar pun hanya bisa pasrah dan berdoa memohon ampun agar di jauhkan dari marabahaya seperti dulu lagi..
Setelah selesai melaksanakan ibadah sholat maghrib berjamaah bersama kedua orang tuanya, Mawar pun kembali dengan aktivitas sebagai gadis kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar,, Mawar pun mulai giat kembali belajar dan mencoba melupakan segala hal apapun tentang masa lalunya yang begitu kelam...
Mawar pun mulai mematikan lampu di kamar tidurnya dan mulai merebahkan tubuhnya di kasur kecil itu tidak lupa dengan bantal guling setianya yang telah menjadi teman tidurnya setiap malam dari dulu hingga sekarang dan bisa menghalau sedikit rasa kesepiannya.
Sinar mentari pagi menyapa Mawar lewat belaian yang menembus celah celah kecil di atas jendela kamar Mawar. Memaksa Mawar untuk membuka mata menyambut kehangatan mentari pagi.
Dengan malas Mawar perlahan membuka matanya, dan mengusap ngusap mukanya menghalau terpaan sinar matahari yang begitu menyilaukan itu.
Rasa enggan ia mulai mencoba berbangkit dari tempat tidurnya, Mawar hanya bergeser agar wajahnya tak tersentuh oleh cahaya pagi itu lagi. Dengan manja mulai memeluk guling kesayangannya. Termenung hingga tak sadar mata Mawar kembali terpejam, pasrah memeluk bantal dan masih di balut oleh selimut lembutnya.
"Mawar, bangun sudah pagi." Teriakan Ibunya terdengan samar dari kamar kecil Mawar.
Tok.. Tok.. Tok
"Mawar... Mawar..." Ibu kembali memanggil manggil Mawar untuk segera bangun dan memulai kembali aktivitas sekolahnya.
"Iya ma," Mawar pun kaget ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul enam dengan segera Mawar bangkit dari tempat tidurnya.
Dengan tekat yang kuat Mawar pun kembali beraktivitas sebagai siswi pelajar dan memulai sesuatu hal yang baru...
'Aku harus bangkit dan maju untuk melupakan semuanya' ungkapan hati Mawar tergores di dalam tindakan dan perbuatannya..
Mawar pun bangkit sebagai wanita yang kuat...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!