NovelToon NovelToon

Kekasih Halalku

1

\#\#**sekolah baru**\#\#

"Bruk"

"Aawwww"

"Kamu ngak papa"

"Iya aku ngak papa.Maaf ya kak aku buru-buru"

"Kamu murid baru yaa"

"Iya kak"

"Kenalin namaku Aditya Riawan kamu bisa panggil adit kamu siapa"

"Aku Zullaikah bisa panggil zul"

"Cup"

"Apa-apaan kak"

"Plakk"

Zul pun pergi sambil berlari.

Maaf yaa pasti kamu bingung kenapa aku tiba-tiba cium dia.

Soalnya bibirnya itu manis banget minta mau di cium eehhhh aku malah di tampar.

Tamparannya lumayan sakit tapi jangan dibilang aditya riawan kalau aku tidak bisa mendapatkannya.

Namaku zullaikah biasa di panggil zul.

Apes bener pagi-pagi udah bikin kesel.

Aku pindahan dari kampung pergi ke jakarta ikut bibi untuk sekolah malah ciuman pertamaku diambil laki-laki ngak waras.

Aku bete di klas sampai jam pelajaran selesai gara-gara laki-laki itu.

Jam pulang pun tiba aku bergegas ke parkiran buat ngambil sepeda.

Aku pergi kesekolah naik sepeda aku ngak mau nyusahin bibi meskipun bibi sangat baik sama aku.

Di parkiran aku ketemu sama laki-laki itu lagi.pokoknya aku harus menghindar.

Aku dengar ada yang manggil-manggil aku tapi ngak aku hiraukan.

Si adit kejar aku karena aku takut sama dia makanya aku lari.

"Duukkk"

Karna aku lari ngak memperhatikan jalan aku nabrak tiang besi dan rasanya sakit banget.

Tiba-tiba kepalaku pusing dan penglihatanku gelap.

"Zul.....zul......zul kamu kenapa"

Ternyata zul pinsan akhirnya aku angkat dia ke mobil karna aku ngak tau dimana rumahnya yaa aku bawa saja kerumahku.

Pasti kalian heran kenapa aku bawa mobil kesekolah.

Aku anak orang kaya tapi orang tuaku selalu pergi keluar kota atau pun keluar negeri.

Aku dirumah sendiri bersama pembantuku tapi sudah 2 bulan pembantuku pulang dan sampai sekarang belum kembali.

Aku heran kenapa zul malah lari melihatku biasanya para wanita itu kalau melihatku selalu berteriak-teriak kaya orang hutan.

Tapi cewek ini malah lari.

Sesampainya di rumah aku bawa saja zul ke kamarku.

Saat aku letakkan zul di kasur aku ngak sengaja melihat perutnya yang terbuka dan itu membuat aku.......

Tanpa aku sadari aku menyentuh perut zul yang datar dan putih.

Aku memang baru anak SMA klas 3 tapi aku selalu penasaran dibuat dengan makhluk tuhan yang satu ini.

Belum apa-apa si zulnya sudah sadar.

"Kamu apa-apaan"

"Aku nolong kamu tadi jatuh pinsan"

"ooooh"

"Ooooh doang"

"Lalu"

"Cium sini kenapa?"adit sambil nunjuk-nunjuk pipinya.

"Ngak mau"

"Ya udah"

"Aku ada dimana"

"Dirumah aku"

"Anterin aku pulang yuuk"

"Kamu bisa masak"

"Kenapa"

"Pembantuku pulang belum balik-balik dan aku lapar!kamu bisa masak"

"Terus anterin aku pulang yaa"

"Iya"

Zul pun mulai memasak apa yang dia bisa.

Ngak lama kemudian zul udah siap dengan masakannya telur dadar,ayam goreng dan sambal trasi.

"Apa ini masakan kampung"

"Ya udah jangan dimakan kalau gitu"

Karna adit lapar dan bau masakan zul harum adit pun duduk lalu makan.

Zul hanya lihat saja adit yang makan.makanya lahap banget kaya 1 bulan belum makan.

Zul pun melihat-lihat sekeliling di meja dekat ruang tamu banyak banget foto-foto yang terpapang rapi.

Jadi adit ini anak orang kaya.

2

\#\#**Jadi pacar**\#\#

"Udah puas kamu ngelihatin"

"Kamu udah selesai makannya"

"Ditanya malah balik nanya"

"Suka-suka akukan kenapa kamu yang repot"

"Eeehhh apa tuu di lehermu"jari adit sambil nunjuk leher zul.

"Ooooh ini.ini kalung pemberian ibuku tapi sekarang sudah meninggal hanya kalung ini peninggalan ibuku"

Tergambar jelas wajah zul yang sedih.

"Aku nanya tapi kamu jawabnya panjang lebar"

"Iya maaf"

"Bisa aku lihat kalungnya"

Zul emang gadis lugu yang tidak pernah menaruh curiga kepada sesiapa.

"Iiniiihh"

"Kalungnya bagus"

"Makasih"

"Kalung ini aku sita"

"Ngak boleh sini kembalikan itukan kalungku"

"Ngak mauh suka-suka hati akulah"

"Sini kembalikan"

Zul berusaha keras untuk meraih kalungnya tapi adit tidak membiarkan begitu saja.

Tangan zul hampir saja meraih kalungnya dengan sigab adit menjauhkan dari jangkauan zul.

"Makanya jadi orang jangan pendek-pendek"

"Menyebalkan kaukan anak orang kaya buat apa juga kalungku"

"Selama 1 bulan kamu harus memasak untukku selama aku mendapatkan pembantu baru apa kau ingin menikah saja denganku"

"Aku mau sekolah lagi dan aku juga ngak sudi nikah sama kamu"

"Terserah kamu selama 1 bulan kamu zul buatin aku makanan dan mulai hari ini kamu pacar aku cup"

"Apa-apaan kamu seenaknya main cium aku sembarangan"

"Kenapa kaukan pacarku"

"Iiidiihhh ngarep banget kamu"

"Awas saja kalau kamu berani dekat-dekat dengan laki-laki lain"

"Beri aku alasan kenapa aku harus terima kamu"

"Karna sejak pertama aku ngelihat kamu aku langsung jatuh cinta"

"Serius tapi kamu jangan tiba-tiba main cium aku"

"Kenapa!apa itu ciuman pertama kamu?"

"Iya lagi pula aku jadi salah tingkah"

"Kenapa kamu senyum senyum sendiri"

"Sebenarnya kamu juga suka sama akukan zul"

Zul diam saja tanpa menjawab pertanyaan adit.

"Ayoo aku antar pulang"

"Antar saja aku kesekolahan"

"Kenapa"

"Sepedaku ketinggalan disekolahan"

"Ok"

Di dalam mobil"

"Zul besok kamu ngak usah naik sepeda yaa biar aku jemput kamu"

"Jangan nanti bibi aku marah terus aku disuruh pulang gimana kalau bibi ngadu sama bapak di kampung gimana"

"Benar juga kata kamu nanti kita ngak bisa ketemu terus aku ngak bisa cium bibir kamu yang manis hehehe"

Telinga zul langsung merah dibuat terlena oleh adit.Baru adit yang membuat hati zul berbunga-bunga seakan ribuan kupu-kupu berterbangan di perut zul.

Disetiap perjalanan kesekolahan adit suka goda zul sampai zul tersipu malu.

"Kita sudah sampai niiihh"

"Mana sepeda kamu"

"Tuuuh masih ada di parkiran"

"Ooiya kamu serius ingin naik sepeda"

"Iya"

"Aku antar kamu yaa aku ngak tega terjadi sesuatu sama kamu"

"Iya kamu buntuti aja dari belakang"

"Ok"

Wajah senang menghampiri adit.

Adit mengikuti zul dari belakang.

Rumah bibi zul lumayan jauh mungkin bagi zul sudah biasa mengayuh sepeda.

Zul pun berhenti di salah satu gang mawar.

"Ada apa"sambil adit menurunkan kaca mobil.

"Itu rumah yang bercat hijau itu rumah bibiku disitu aku tinggal"

"Aku antar yaa sampai depan"

"Jangan nanti bibiku marah tapi aku janji lain hari akan aku kenalkan dengan bibi"

"Ok aku pegang kata-katamu"

Zul pun melambaikan tangannya sambil mengayuh sepedanya.

Adit masih menunggu sampai zul menghilang dari penglihatannya baru adit pergi.

Adit sebenarnya merasa tertantang dengan bibinya zul mungkin itu naluri laki-laki yang sering di jumpai.

3

\#\#**makan malam**\#\#

Zul sampai di depan rumah.

"Zul jam segini baru pulang"

"Bibi"sampai zul terkejut.

"Kenapa baru pulang"

"Tadi mampir ke rumah temen bi"

"Kamu sudah makan"

"Udah bi tadi dirumah temen"

"Abang boy tuuu cari kamu"

"Ada apa bi"

"Takut kamu nyasar dan bibi hawatir kamu belum pulang jam segini"

"Lain kali nanti zul kasih kabar.Hp zul ketinggalan bi"

"Ya sudah sana ganti baju"

"Iya bi"

Zul pun masuk ke rumah terlebih dahulu zul letakkan sepeda di garasi mobil.

"tap tap tap"

Zul naik ke atas di kamar abang boy.

"tok tok tok"

"Abang abang cari zul yaaa?"

"Kog ngak ada suara di dalam apa abang pergi atau dia tertidur"

Disaat zul mau pergi pintu kamar di buka dan zul di tarik di pelukan abang boy.

"Kamu dari mana dasar gadis nakal"

"Tadi mampir ke rumah teman bang"

"Cewek apa cowok?"

"Cowok"

Saat boy mendengar cowok dahi zul disentil sama boy.

"Aaawwww sakit bang"

"Sudah kenal saja sama cowok"

"Kenapa bang lagi pula dia baik"

Suara zul yang polos dengan wajah zul yang lugu.

"Yaa udah yaa bang zul mau ganti baju"

"Dasar bocah nakal belum selesai bicara udah pergi"

Perasaan boy sedih saat mendengar zul dekat dengan cowok.

Di kamar zul.

Seperti pada umumnya kamar-kamar para gadis buku tertatarapi ada lemari baju dan ranjang yang ukurannya besar.

Kebetulan rumah bibinya ini di setiap kamar ada kamar mandinya juga.

Jadi ngak usah repot-repot kalau mandi ngak usah berebut kamar mandi.

Zul duduk di meja belajar mengerjakan tugas dari bapak/ibu guru.

Zul termasuk siswi yang pintar makanya itu zul pindah ke jakarta karena alasan tertentu.

1 bulan yang lalu ibu zul meninggal karna kecelakaan dan zul merasa kehilangan ibunya dan mengalami depresi berat pasal ibu zul meninggal karna ingin menyelamatkan zul dari ketabrak mobil tapi naas malah ibu zul yang kena.

Dokter juga menyarankan segala aktifitas zul harus di tulis ke dalam diary kata dokter itu akan mengurangi beban zul di hati.

"Tok tok tok"

"Zul ayoo makan malam dulu"

"Iya bi"

Zul belajar sampai malam.

Di meja makan sudah ada bibi,paman dan abang boy.Di meja makan sudah tersedia berbagai lauk pauk.

"Zul"

"Iya paman"

"Gimana kamu betah dengan sekolahannya"

"Iya paman zul betah dengan sekolahannya"

"Alhamdulillah paman senang dengarnya"

"Zul jika besok kamu dirumah sendiri gimana"

Bibi menyambar pembicaraan.

"Iya zul abangkmu besok ada urusan di kampus dan bibi sama paman harus datang"

Zul ngak mau merepotkan paman dan bibi karna mereka sudah baik sama zul.

"Iya paman zul di rumah sendiri ngak papa jangan hawatirkan zul bi hehehe"

Zul berusaha bahagia.

"Beneran kamu ngak papa dirumah sendiri"kata boy.

"Aku berani kog bang hehehe"terlihat gigi putih zul saat tertawa.

"Jika ada apa-apa kamu harus segera hubungi kami kamu ngerti"boy sambil mengacak-acak rambut zul yang panjang.

"Siap hehehe"

Setelah selesai makan zul yang beres-beres meja dan membersihkan piring sendok serta gelas.

Setelah selesai zul tidak melihat sesiapa di ruang tamu apa mereka sudah pergi ke kamar atau keluar.

"Zul ngapain kamu disitu"

"Abang sejak kapan abang disitu"

"Baru saja"

"Abang mau kemana kog bawa kunci motor"

"Abang mau ke supermarket cewek abang suruh abang beli sesuatu"

"Enaknya jadi ceweknya abang"zul dengan bibir mayunnya.

"Dasar anak kecil apa yang kamu tau tentang pacaran"

"Daaa abang"

"Iya"

Boy pun keluar dan zul ke atas pergi ke kamarnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!