NovelToon NovelToon

My Dear Beauty Peony

Prolog

Hallo semuanya,jumpa lagi sama El dikarya baru El yang ke 4.

...Selamat membaca dan selamat berpetualang imajinasi...

...----------------...

...Gadis penembak jitu sang CEO...

Ada kisah dibalik setiap perjalanan menuju cinta sejati.

Disini semua akan tertulis dengan kisah cinta yang manis penuh arti.

...----------------...

Sejak hari itu

Kaki ini terus melangkah dan berkelana seorang diri

Ingatan akan kesendirian

Terlewati di ujung jalan ini

Akankah ada yang sudi memegang tangan ini?

Meskipun mata ini tidak mampu melihatnya

Hati ini ingin melihat

Ingin menggapai

Lantunan doa dan harapan ini menembus langit

Jika bukan denganmu

Akankah hidup ini terus berlanjut?

Tidak apa jika luka kembali datang

Hari demi hari

Bulan dan demi tahun berlalu

Hati yang tersakiti

Tidak apa meski kembali terluka

Ya

Karna hati ini telah terbiasa

Masih adakah cinta?

Bisakah mencinta?

Jangan biarkan pergi

Sekali saja

Raga ini membiru

Hati ini merapuh berteriak tanpa suara

Hanya untuk bertahan

Dimana bahagia itu?

Dapatkah dia melihat duka ini?

Untuk bertahan

Jika hidup ini

Karma

Tunjukan itu meski hanya sekali saja

Tunjukan harapan satu-satunya yang tersisa masih ada

Tunjukan jika masih ada cinta di dunia

...----------------...

Sebuah perjodohan dimasa lalu,ternyata membawa pengaruh yang begitu besar untuk beberapa orang dimasa depan.

Sebuah perjodohan tanpa cinta atau bisa disebut sebagai sebuah pilihan sepihak.

Keegoisan, ambisi juga rasa ketidak perdulian menghasilkan mala petaka!.

Hubungan masa lalu yang tidak urung diakhiri, pernikahan tanpa cinta yang tanpa disengaja menghadirkan benih dengan kepribadian yang berbeda dan nasib malang padanya.

Saat para orang tua mulai mengambil langkah

demi mengurai dampak tragedi yang lebih besar,perjodohan yang berakhir pada pernikahan tanpa cinta pada dua insan yang berasal dari dua keluarga besar yang berbeda.

Pihak wanita yang berasal dari keluarga bangsawan berdarah Jepang dan Eropa.

Aluna De'Fujihara

Dan keluarga berdarah Spanyol.

Alejandro Fa'laor sanches.

Namun takdir menghancurkan segala upaya terakhir yang dilakukan oleh para orang tua itu.

Semua terlambat!.

Saat satu pihak memilih menyerah dan pergi bersama sinar terakhir harapannya.

Meninggalkan.

Satu anak laki-laki yang berakhir membuang arti dari harapan.

Dan,dua anak perempuan yang pada akhirnya terpisah oleh keadaaan.

Hati anak-anak yang tergores luka tanpa mampu berurai kata!.

Tenggelam pada kehampaan.

Meninggalkan pertanyaan yang nanti takdir sendiri akan menjawabnya.

Siapa yang bersalah pada akhirnya?

Saat pada akhirnya masa lalu itu datang sendiri.Membawa duka,asa dan sinar harapan yang tanpa sadar musnah.

Kisah ini bukan tentang para orang tua yang berakhir menikah tanpa cinta.

Namun ini tentang anak perempuan mereka yang pada akhirnya mengikuti takdir.

Dipisahkan dari sang ibu,tanpa tau arti cinta sosok ayah dan arti keluarga yang sebenarnya!.

Melepaskan

Atau kembali membawa karma!.

Untuk dia yang terbuang,untuk mereka yang terabaikan!.

...----------------...

...----------------...

Para pemeran :

👉 Latusya de'amour F. ( 20 tahun )

Gadis cantik yang dengan kulit putih bak kelopak bunga sakura,mata below yang indah dihiasi alis bak sebaris semut hitam yang berjajar rapi,kepakan sayap hitam seekor kupu-kupu yang melukiskan indahnya bulu matanya yang panjang nan lentik ,rambut hitam kecokelatan yang bergelombang sehalus sutra.Hidung mancung yang begitu sempurna membingkai wajahnya dan bibir merekah bak menggambarkan rayuan nektar kelopak bunga.

Gadis cantik dengan tinggi tubuh 165 itu sukses menjadi sumber ketakutan bagi sosok wanita masa lalu sang ayah, yang bahkan dirinya sendiripun tak mengetahui apakah memiliki sosok itu sendiri.

Ayah?

Dimana sosok itu?!.

Selamat 20 tahun sejak dirinya menjadi bagian dari satu boneka cantik pembunuh yang paling dicari di seluruh dunia!.

Sia,dirinya bahkan sudah lupa apa itu keluarga dan apa bahagia itu?!.

Sedari kecil,tepatnya semenjak dirinya tau bagaimana berjalan dengan kedua kaki kecilnya.

Dirinya hanya tau apa itu membunuh,menghabisi musuh sesuai perintah dari pemimpinnya.

Dengan wajahnya yang begitu cantik terbingkai senyum manis namun penuh duri dan racun sukses membuat para pria yang memandangnya, mati tanpa curiga.

Didunia para pembunuh, Sia dikenal sebagai '' Beauty Peony ''.

Yang sayangnya,belum pernah ada yang bisa melihat wajahnya saat ber-aksi maupun saat berhadapan dengan para penegak hukum.

Dan untuk inisial F,tidak ada yang mengetahuinya sejak dia ditemukan 20 tahun yang lalu disebuah taman yang sepi seorang diri.

Bayi cantik malang itu ditinggalkan,atau dibuang oleh seseorang yang begitu takut akan kehadiran Sia kecil,siapa yang tahu?.

👉 Irish Fujihara Sanchez ( 18 tahun )

Gadis manis dengan kulit putih pucat, dengan rambut coklat panjang bergelombang.Putri yang begitu malang yang selama 18 tahun hidupnya selalu memasang wajah ceria hanya untuk menutupi seluruh luka hati atas kepergian sang ibu dan sikap acuh sosok penyemangat satu-satunya yang dirinya miliki.

Gadis manis yang oleh keadaaan terpisah dari sang kakak perempuannya.

Yah,tanpa mengetahui dirinya memang masih memiliki sosok itu.

Dan dibalik senyum manis itu,tiada yang mengetahui bahwa sebenarnya dirinya mengidap trauma parah atas kekerasan.

👉 Cendrik Fujihara ( 27 tahun )

Pria tampan berdarah Spanyol asli ini adalah sosok yang dimasa lalu diangkat oleh sosok Aluna sebagai putra.Cendrik yang pada masa kecilnya adalah sosok yatim piatu yang ditinggal oleh kedua orang tuanya akibat sebuah tragedi kecelakaan pesawat yang saat itu tengah mengudara dari China menuju Irlandia.

Pria yang begitu menyayangi sang ibu angkat disisi lain dimana ia begitu membenci sikap ayah angkatnya.

Dan dibalik itu,sosok ini adalah penopang bagi Irish setelah kepergian Aluna.

...----------------...

Spanyol

Tahun 2002.

Angin malam berhembus kencang membawa serpihan terakhir salju yang mulai mencair .

Ruangan besar yang kini dipenuhi oleh dua pihak dengan suasana mencekam.

Ruangan itu kini terasa menyesakkan.

Prankkk.......

Tak lama,suara pecahan benda terdengar memekakkan telinga ditengah keheningan.

Disusul suara jeritan seorang wanita yang terlihat tengah bersembunyi dibalik punggung sosok pria dengan wajah dipenuhi emosi terselubung.

"BERANINYA?!!"

Auman bengis terdengar tak lama,sosok pria tua dengan tongkat yang terbuat dari kayu jati dengan ujung berhias ukiran kepala naga, meraung.

Tubuhnya yang sudah menua tak menghilangkan jejak aura seorang jendral perang dimasa mudanya dulu.

Dan semua yang hadir hanya mampu menahan nafas tak mampu berkata-kata akibat kemarahan sang kepala keluarga besar Fujihara itu.

Benar.

Sosok pria yang semasa mudanya dulu dikenal sebagai seorang jendral besar yang selalu turun di medan perang demi perdamaian dunia.

"Besan...tenangkan dirimu.." Sosok pria tua lain,dengan kaca mata khas seorang cendekiawan berucap lemah.

Wajah tuan besar Fujihara semakin dipenuhi awan hitam secepat pandangan mata.

" Kau masih berani bicara atas perbuatan putramu itu, Albert?! kau tidak lupa bagaimana pedangku dulu menebas musuhku yang membuatku marah?!"

Albert,kepala keluarga besar Sanchez itu menggeleng tak berdaya.

Benar.

Dimasa lalu,saat masih menjabat sebagai jendral dinasti Edo selama turun temurun dari masa ke masa,hingga masa era reformasi.

Keluarga Fujihara sudah terkenal sebagai keluarga dengan prestasi militer yang begitu ganas.

Bahkan kaisar Jepang sendiri begitu menghormati sosok pendiri keluarga Fujihara bahkan hingga sampai ke generasi selanjutnya.

"Ayah...mengapa kau tidak bisa melihatku memberimu kenyataan? sejak perjodohan itu bukankah kau tau bahwa dihatiku tidak ada cinta untuk putrimu? jadi jika sekarang aku menunjukkan sosok yang memang ku cinta..apakah ini salahku?" Sosok pria dewasa yang masih setia menyembunyikan sosok wanita yang masih saja menangis sejak awal keributan itu akhirnya bersuara.

Yah,meski jauh di lubuk hati terdalamnya ada riak disana.

Hingga...

"Puft...apakah kau dengar dia saudaraku? bukankah pria ini minta dipukuli?" Sosok pria dengan masih terbalut seragam pilot disisi lain sofa berucap sarkas.

Fujihara Xingbei

Kakak kedua sosok Aluna.

"Bagaimana kau bisa bicara akan tidak mencintai,sedangkan kau dan adik kami bahkan sudah memiliki seorang putri kecil? Alejandro....kau seorang pebisnis,sedangkan kami adalah keluarga keturunan prajurit.Apakah kau tau hukuman militer yang berlaku pada pria yang tidak bisa menjaga kata-katanya?"

" Munafik....!"

Hening....

Begitu suara dari kakak sulung Aluna mengalun,udara jatuh ketitik beku.

Fujihara wanglei duduk dengan kaki menyilang acuh, maniknya yang selalu tajam sebagai seorang jendral muda menekan seluruh keluarga Sanchez.

"Aluna....sejak kapan kau tau semua ini?"

Aluna,wanita dewasa dengan wajah yang begitu teduh itu menunduk.

Dibawah tatapan kedua kakak laki-laki nya dan tepukan lembut kedua saudari iparnya.

Tak berani menatap wajah ayah serta ibu kandungnya.

"Una...bahkan bayi pertama kau dan Ale belum diketahui keberadaannya sampai sekarang...bahkan saat kau sudah melahirkan putri keduamu kini.. bagaimana.... bagaimana kau bisa begitu tabah nak? Ibu...ibu bahkan begitu marah pada para dewa! bagaimana mereka bisa memberikan ibu seorang putri yang begitu berhati besar?! kau terlalu baik nak..terlalu baik dalam menghadapi wanita murahan itu!!!"

"NYONYA FUJIHARA!!"

Wanita dibalik punggung Alejandro tanpa sadar meraung tak terima,dan apa yang terjadi selanjutnya.

Brankkk......

"ALEJANDRO!!...."

Bukan,bukan wanita itu yang mendapat balasan atas sikap kasarnya.

Namun sebuah hiasan meja yang terbuat dari keramik justru melayang dan mengenai telak kening Alejandro.

Maria,ibu kandung dari Aluna menatap wanita perusak rumah tangga putrinya dengan bengis.Wanita tidak tau malu yang baru saja menaikan suara padanya dengan manik memerah berang.

Dan pada akhirnya.

Pekikan sosok wanita dipelukan Alejandro memecah ketegangan saat sebuah hiasan yang terbuat dari kramik berukir bunga sakura telak menghantam dahi menantunya itu hingga menguarkan darah segar.

Dengan panik,Jesika.

Sosok ketiga rumah tangga Aluna dan Alejandro itu mulai meraih tisu meja dan mengusap darah di kening Alejandro.

Dan disebrang itu,Aluna menatap semua dengan senyum pahit.

"Sabar ayah..."Sosok wanita dengan cheongsam tradisional China yang duduk di kiri Aluna berucap lemah.

Xia lu,istri dari kakak sulung Aluna berucap tabah.

"Sayang...biarkan ayah,seharusnya ayah pakai tongkat legenda ayah sekalian untuk memukul pria tidak tau diri itu! buat apa menahan diri" Wanglei berucap sarkas pada ucapan main-main sang istri.

Yah,siapa di keluarga Fujihara yang tak mengenal tempramen istrinya? Xia lu adalah wanita brutal dalam balutan tradisional.

Topeng yang setara dengan sosoknya yang begitu brutal bukan? Wanglei terkekeh akan wajah sinis sang istri yang menatapnya tajam.

"Sudah cukup pembicaraan ini! Alejandro..tidakkah kau ingat,bayi pertama kalian saja tidak diketahui dimana sampai saat ini? bagaimana kau bisa melukai Aluna sampai seperti ini? " Martina,ibu kandung Alejandro berucap lemah.

Sakit hatinya kala menantu yang begitu baik juga memiliki tempat tinggi dihatinya dan sang suami diperlakukan begitu buruk oleh putra mereka sendiri.

Dan malangnya,begitu lama waktu berlalu hingga semua terbongkar atas kehadiran sosok wanita yang terlihat bermuka dua ini.

"Hiks...aku dan Ale adalah sepasang kekasih! hiks..hingga anda sekalian memaksa kami berpisah! kini kami dengan cinta yang tidak bisa lagi disangkal akhirnya bertemu...aku sudah memiliki seorang putri! dan dia adalah anak dari Alejandro! Jangan pisahkan kami lagi...." Jesika menangis sembari melirik Aluna diam-diam dengan senyum sinis.

Sementara Alejandro bungkam meski maniknya menatap Jesika rumit.

"Kemana matamu?!" Wanita dewasa disisi sosok Xingbei berucap sarkas.

Nana Wang,istri dari kakak kedua Aluna berucap main-main.

Deg...

Jesika mematung.

Aura sosok istri kapten Xingbei ini benar-benar hitam!.

Keluarga ini adalah bencana bagi segala rencananya!.

Alejandro melirik sosok Jesika tanpa kata.

Cinta?

Didalam hati ada setitik perasaan asing dimana bak sebuah batu dilemparkan kearah danau yang tenang.

Membawa riak yang menghancurkan perlahan ketenangan.

Menatap Aluna.

Istrinya dengan tatapan yang begitu dalam.

Jesika mematung atas tatapan Alejandro pada Aluna.

Tidak!.

Dia sudah sejauh ini dan Alejandro tidak boleh berubah.

" Aluna....maafkan aku,tapi aku punya sesuatu yang membuatku harus tetap bersama Jesika..meski aku...tidak mencintai dia...Aluna kau wanita yang baik,maafkan aku hanya dengan bersikap begini aku bisa membuatmu membenciku! dan untuk putri kita....aku akan temukan dia suatu hari nanti untukmu!"

Alejandro menghela nafas panjang,dia memiliki suatu cerita dimasa lalu yang membuatnya harus membawa Jesika kembali pada kehidupannya.

Suatu hari nanti,mungkin karma akan membawanya pada penyesalan.

...----------------...

Maroko 2022.

Seorang gadis dengan topeng putih berhias lukisan bunga Peony memasuki sebuah gedung yang dibangun tepat didalam sebuah hutan .

Tank top hitam dan jaket kulit hitam membuat penampilannya semakin menggoda kala perutnya yang begitu ramping dengan kulit putih itu menjadi begitu kontras menggoda pandangan mata.

Dipinggangnya terselip dua buah senjata api berjenis Dessert Eagle dan pada sisi betis kiri tersemat sebuah belati berbentuk bulan sabit.

Cantik nan sek*i dengan aura penuh kemalasan.

"Yo....siapa ini? "

Seorang pria dengan rambut bercat biru langit datang entah dari mana,merangkul lehernya dengan senyum kekonyolan.

Bugh..

"AW....WAH KAU TIDAK PERNAH BERUBAH?!" pria itu memekik kala sikutan tajam menyapa perut sixpack yang terbungkus kemeja hitamnya.

"Jangan main-main Vigo....kau seperti tidak tau saja tempramen bunga Peony kita ini..." Satu lagi sosok tampan yang tiba-tiba muncul dengan kaca mata dan tablet ditangannya.

"Sudahlah! kalian berdua memang orang-orang payah yang membosankan! cepat tuan sudah menunggu!" Vigo,pria berambut biru itu mendumel kesal atas kelakuan dua sahabat kaku-nya itu.

Satu,gadis cantik dengan wajah tanpa ekspresi dan satunya lagi pria kutu buku yang membosankan!.

Terkadang dirinya bertanya,mengapa dia yang seorang flamboyan dan energik ini harus satu tim eksekusi dengan orang-orang aneh ini?!.

"Kenapa dia?" Suara centil tak lama terdengar.

Sosok pria berkacamata dan sosok wanita bertopeng itu menoleh sekilas kemudian kembali berjalan acuh.

"Hyak.....! kenapa kalian meninggalkanku?! "

"Hei Winsi jangan membuat keributan cepat ikuti saja!" Akhirnya,sosok berkaca mata itu berucap jengah.

Keempat orang dengan kepribadian saling bertolak belakang namun terlihat cukup harmonis itu kembali berjalan menuju satu ruang khusus di markas mereka.

Markas para pembunuh bayaran tersembunyi di Maroko.

......TBC......

...Masih El rangkai nanti jika ada salah koreksi ya...

That girl

...Selamat datang kembali.......

Tinggalkan like, komentar dan share novel ini

...🎭 Selamat membaca 🎭...

Angin malam berhembus,membawa hawa dingin yang menusuk.Ditengah keheningan malam yang terasa sunyi dan sepi.

Diantara para penduduk sebuah kota kecil yang begitu tenang terlelap dibalik hangatnya selimut dan kasih keluarganya.

Diantara perhatian para orang tua pada anak-anak mereka.

Seorang gadis,dengan manik indah yang menatap keatas langit malam yang berhias bulan tanpa satupun cahaya bintang yang menemani.

Diatas atap sebuah rumah kecil nan sederhana,terhias jejeran pohon willow dan sebaris bunga matahari yang tengah mekar.

Latusya,menutup mata membiarkan dinginnya angin malam menerpa wajah cantiknya.

"Sudah larut...kau akan tetap disini?"

Hening...

Pria dewasa dengan kemeja putih dilengkapi celana hitam kain yang sekali lihat saja orang akan mengetahui,segala yang melekat ditubuh tingginya itu adalah setelan mahal yang dijahit secara khusus.

Berdiri dihalaman,menatap gadis cantik yang tengah terbaring diatas atap itu dengan senyum miring.

"Master Zen...bukankah hal yang sangat tidak berguna kau datang malam-malam ke gubuk kecilku ini hanya untuk bicara kosong?" Latusya tak mau repot-repot turun dan melayani kelakuan atasannya itu.

Pria berusia 30 tahun itu terkekeh.

"Ini kau sebut gubuk? apa ada gubuk dengan sistem bawah tanah dengan penuh senjata? Sia...tidak sopan sekali bicara pada atasanmu seperti ini! cepat turun..." Zen,pria dewasa dengan senyum miring yang menjadi ciri khasnya itu terdengar memerintah dengan sindiran tak berdaya.

Siapa yang menyuruh gadis itu menjadi adik angkat kesayangannya?!.

Jadi mau marah pun tidak sanggup!.

"Dan satu lagi,saat tak ada orang lain.Berhenti memanggilku Mr Zen!" Zen mulai mengomel,dan Latusya hanya mampu menghela nafas panjang.

Gadis itu berdiri,dengan senyum paksa melompat turun dan dengan mantap mendarat tepat disisi zen.

Pletak!....

Satu jentikan maut mendarat di kening mulusnya.

Gadis manis itu menatap sinis sembari mengusap kening mulusnya sabar.

Zen menghela nafas,dan keduanya berdiri diam sembari menunggu fajar.

"Sia...apa yang kau minta beberapa hari yang lalu sudah selesai di cari oleh Ethan,jika kau memang sudah siap...."Zen menatap adik angkatnya itu dengan mimik wajah yang telah berubah.

Tidak ada ekspresi jenaka, keseriusan kini menghiasi wajahnya yang tampan.

Zen,pemimpin para pembunuh bayaran paling misterius di seluruh Maroko.

Namun didepan sang adik,dia hanyalah sosok kakak yang penyayang.

Mengangkat kedua tangannya,membingkai wajah manis gadis kecil kesayangannya yang kini telah beranjak dewasa.

Menjadi gadis paling diincar oleh seluruh kaum Adam yang berstatus lajang.

Bahkan tak sedikit jumlah pelamar yang datang kepadanya untuk melamar Latusya.

Namun,zen berani menjamin.

Begitu para pria itu tau sisi lain adiknya.

Mundur!.

Sudah pasti.

"Sia...jika kau akhirnya tau siapa keluarga kandungmu...dimana mereka dan bagaimana kau bisa berakhir menjadi adikku...The Peony Flower...apa yang akan kau lakukan jika semua tak sesuai harapan?" Zen merangkul bahu Latusya,membawa sang adik memasuki rumah penyamaran mereka sebagai sepasang adik kakak demi menghindari mata para pemburu mereka sendiri.

Yah,sedikit keinginan untuk hidup tenang ditengah sesekali meraih misi berbahaya!.

Latusya terdiam,bibirnya terkunci rapat namun sorot mata indah nan tajam itu berkilat dingin.

"Tidak tau..." Zen menghela nafas,sudah menduga akan jalan fikiran rumit sang adik.

"Latusya...ini masalah kau sendiri yang minta pada kakak untuk mencari tau kebenaranya..lalu kau ingin lepas tangan begitu saja? Ayolah...Ethan akan mengamuk jika tau kerja kerasnya selama 7 hari didepan komputer sia-sia karena tanggapan dirimu itu.." Zen mencubit gemas hidung mungil nan mancung adiknya.

Latusya menepis telapak tangan zen dan memelototi pria yang 10 tahun lebih tua darinya itu dengan bengis.

Zen terkekeh.

Keduanya memasuki ruang tamu,duduk dengan penampakkan sosok Winsi yang baru bangun tidur lengkap dengan rambutnya yang sudah mengembang layaknya singa.

Gadis berdarah Amerika itu tak tau akan kepulangan zero.

Hingga...

"Well...selamat pagi Miss Winsi..." Suara jenaka zen terdengar.

Dan gadis yang menjadi partner satu tim assassin dengan Latusya itu berkedip linglung sesaat kemudian.

"KYAAAAA...MY BABY BOSS ZEN.....AAAAAA...SIA BAGAIMANA KAU BISA MEMBUAT MY BABY BOSS MELIHATKU YANG BARU BANGUN TIDUR SEPERTI INI?!!!!"

Latusya dan zen,keduanya sukses meringis mendengar teriakan melengking dari Winsi.

Yah,siapa yang berada di bawah organisasi zen yang tidak mengetahui bagaimana perangai Winsi pada bos mereka itu?.

Sayangnya zen menanggapi hal bernama cinta dan ketertarikan lawan jenis itu adalah sesuatu yang merepotkan!.

...----------------...

Sementara itu....

Spanyol...

Seorang gadis berdiri diam dengan bibir gemetar menaham tangis.

Didepan matanya,tiga orang tengah duduk disebuah meja makan dengan seorang gadis berselisih 2 tahun dari dirinya yang sibuk berceloteh ria bersama seorang wanita paruh baya yang terus memuji gadis itu.

Dan seorang pria paruh baya yang terlihah acuh tak acuh namun sesekali tetap menanggapi gadis muda itu meski hanya jawaban singkat.

Melihat dari balik pilar,sebuah telapak tangan besar tiba-tiba menutup mata gadis itu.

"Sudah kakak katakan....jangan lihat jangan perduli dan jangan berharap! Iris...ikatlah dengan kakak...pindah dari sini ya?"

Cendrik,pria dewasa tampan dengan sebuah jas khas dokter yang masih terpasang apik ditubuh tingginya berucap lembut.

Iris,gadis remaja berusia 18 tahun itu berbalik.

Menerjang tubuh sang kakak dengan air mata berderai tanpa suara.

Hanya tubuh bergetar menahan tangis.

"Hiks....kak Cendrik,mengapa papa tidak pernah mau menanggapi ucapan iris seperti saat kak Rinai bicara?"

Rinai, benar.

Anak perempuan yang dibawa masuk oleh Jesika 20 tahun lalu tak lama sejak putri pertama mendiang Aluna menghilang,dan dua tahun setelah melahirkan iris.

Wanita lemah lembut berdarah Jepang Eropa itu akhirnya tiada karena beban batin dan kesehatan yang memburuk.

Sejak itu,dengan segala tipu daya Jesika berhasil meyakinkan keluarga Alejandro bahwa rinai adalah putrinya bersama Alejandro buah dari sebuah kecelakaan yang tak disengaja.

Yah,siapa yang tau?.

Cendrik menatap ke depan,wajah ayah angkatnya tetap acuh tak acuh seperti dulu.

Dan mungkin,sejak ibu angkatnya.

Aluna tiada bertahun-tahun yang lalu, Alejandro menjadi semakin tak tersentuh.

Cendrik tidak pernah tau, sebenarnya apa yang ada dihati dan fikiran sosok kepala keluarga Sanches itu.

20 tahun telah berlalu,dan segala hal telah banyak berubah.

Namun yang tetap sama adalah,sifat sosok Alejandro.

Pria itu seperti patung tanpa jiwa!.

Hidup dalam dunianya sendiri.

"Dan mama a-"

"Iris!...." Cendrik memanggil nama sang adik dengan manik menajam.

"Dia bukan ibu kita! camkan dan ingat itu selamanya!"

Iris menatap kaget kemarahan tertahan Cendrik,selama ini semua orang mengatakan bahwa Jesika bukan ibu kandungnya.

Namun,Jesika adalah sosok yang berstatus sebagai nyonya sanches selama 18 tahun dirinya hidup.

Istri dari sang ayah,dan dendam apa yang sang kakak miliki pada jesika sungguh iris tak tau.

Semua orang dikediaman Sanches seakan menutup sebuah fakta yang tak boleh dirinya tau.

Bagaimana sebenarnya rupa ibu kandungnya jika Jesika bukanlah ibu kandungnya? tidak pernah ada satu fotopun yang menggambarkan rupa sang ibu.

Bahkan Cendrik,foto terakhir yang pria itu simpan entah bagaimana bisa hilang.

Alejandro seakan menyimpan figur Aluna hanya untuk dirinya seorang.

Aluna,di mansion Sanches adalah tabu!.

Terlebih,Jesika seakan membuat jejak terakhir mendiang istri pertama Alejandro itu seakan memang tak pernah ada.

Semua orang bahkan tak berani membuat sebuah kesimpulan,apakah Alejandro ini terlalu memendam perasaannya pada sosok mendiang Aluna atau apa?.

Hanya waktu yang bisa memberi kepastian.

.....TBC.....

Tiada kisah tanpa awal dan bagaimana semua berakhir,hanya waktu dan imajinasi yang bisa memberikan pemahaman.

Step one

Jangan lupa untuk selalu tinggalkan jejak ya

...Vote,like dan komentar...

...🎭 Selamat membaca dan selamat berpetualang imajinasi 🎭...

Ruang khusus dengan deretan senjata api yang menjadi latar belakang tersusun rapi.

Empat orang berdiri dengan posisi mantap didepan sebuah meja dengan kedua tangan terlipat dibelakang tubuh .

"Target selanjutnya..."Pria dewasa dengan kaca mata berbingkai perak menghiasi sepasang manik hitam tajam itu ,meletakkan sebuah dokumen yang sudah terbuka segelnya diatas meja,menatap empat orang yang berdiri tegak didepannya.

"Ethan sudah menyiapkan tiket untuk memasuki pesta lelang pangeran Brunei dua hari lagi,target kali ini adalah seorang bos besar bandar ju*i di Makau..client meminta agar pria ini tidak akan bisa lagi kembali setelah malam pesta lelang! aku sudah siapakan semua maka besok berangkatlah..." Zen,pria itu duduk sembari bersandar malas diatas kursi kuasa-nya.Menatap kelompok pembunuh terbaik yang ia miliki dengan senyum miring.

Sebuah tangan putih dengan jemari lentik nan halus meraih dokumen calon target selanjutnya.

"Spanyol.....?" Gadis dengan topeng putih berukir bunga peony itu berucap santai.

"Menarik heh...."Dan pria dengan surai bercat biru mencolok menimpali.

"Hehe..pasti banyak pria tampan?!!" Wanita dengan crop top dengan potongan leher yang cukup rendah berucap genit.

"Huft..." Dan helaan nafas dari sosok pria berwajah malas terdengar.

"Kali ini target cukup sulit...bukan hanya dia memiliki baking seorang pemimpin Yakuza,bos bandar ini juga adalah pria licik dengan banyak pengawal dengan kekuatan tempur yang hampir setara dengan prajurit terlatih! maka dari itu bos meminta tim kami yang turun? heh...baik sekali anda ingin membuat kami menjadi tumbal!" Zen mendengus atas ucapan sarkas si pria berwajah malas.

Kenzo Alexis.

Vigo imanuel.

Windi Zhpyer.

Dan...

Latusya De'amour F.

Keempatnya berdiri menatap sang pemimpin dengan manik menghujam.

Zen terkekeh geli,melambai masa bodoh dan kembali berucap santai.

"Tidak perlu berterimakasih,sudah bagus aku memberi kalian misi rank S lagi.Misi ini bernilai tinggi dengan masing-masing dari kalian akan mendapat minimal 1 miliar US dollar untuk setiap keberhasilan! coba katakan,bukankah aku ini bos yang paling baik?" Zen terkekeh geli melihat raut wajah muak keempatnya.

" Andai saja dia bukan bos kita,sudah kubunuh dia..."

" Memang kau sanggup?"

"Ya tidak ! namanya juga berfantasi kau ini memang setan !"

"Sudah tau levelmu dan bos beda masih kau berani bermimpi? kau itu memang dungu!"

"Heh!!!"

Zlap.....!

"KYAAAAA......!!"

Dan akhirnya sebuah belati melayang hingga menembus dinding dibalik dua orang yang sibuk berbisik sendiri sedari awal.

" Untuk apa kalian sibuk berbisik? " Zen tersenyum miring sembari memainkan sebuah belati lain ditangannya .

"Hehehe...ampun bos!" Vigo terkekeh ngeri,menyikut Winsi dengan wajah pias.

Winsi,gadis berdarah Amerika itu sibuk mengelus daun telinganya yang hampir menjadi korban kegilaan sang bos.

"Huft...baiklah sekarang pergi dan bersiap, malam nanti kalian berangkat! Vigo,pergi temui Nathan untuk mengambil peralatan misi dan Kenzo,kau pastikan semua jejak yang akan kalian bawa nanti tak terdeteksi! Winsi.Kau gadis tengil berhenti bermain-main dengan fokus! " Winsi,gadis itu sibuk menyumpahi sang bos dengan bibir yang tak berhenti bergerak.

"Sia....kau tidak ahli dalam pertarungan jarak dekat,jadi pastikan kau berhasil menembak mati target dalam sekali percobaan jika tidak ingin berakhir menjadi target mereka balik! Ada banyak pengawal dan mereka bukan lawan yang mudah! " Zen memperingati,ini bukan Maroko namun Spanyol!.

Dimana semua tidak ada dalam kendalinya,maka dari itu Zen merasa tidak nyaman entah bagaimana perasaan aneh menyelimuti hatinya untuk misi kali ini.

Jika kelompok ini gagal ,maka bukan hanya mereka menyinggung bos bandar besar Makau,namun juga para Yakuza yang beraliansi dibelakangnya!.

Dentang waktu terus bergulir,setelah selesai mempelajari misi,Kenzo membawa keluar rekan setimnya.

Dan kini,ruangan itu hanya terisi oleh Zen dan Latusya.

"Kau sengaja...." Zen terkekeh kecil atas ucapan penuh kemalasan Latusya,pria tampan dengan kaca mata berbingkai putih perak itu tersenyum main-main.

"Pintar sekali heh...." Latusya mendengus atas balasan bos sekaligus kakak angkatnya itu.

"Selesaikan misi ini...ini misi terakhir yang kakak berikan padamu dalam tim,sia....sudah 10 tahun sejak kau terjun sebagai seorang assassin! kakak tidak ingin kau terus mengikuti jejak kakak,hidup dengan normal.Jalani harimu sesuai dengan kebiasaan para gadis di luaran sana,hidup kelam ini cukup kakak yang jalani.Semua sudah kakak atur.." Zen bangkit,berbalik menuju sebuah brangkas.

Menekan beberapa digit angka hingga terdengar bunyi klik.

Dengan tenang dan perasaan campur aduk,sia menatap setiap tindakan Zen tanpa menyela.

"Kemari...duduk disini" Zen menepuk sisi lain sofa yang sudah ia duduki.

Ditangannya sudah ada sebuah map bersegel.

"Ini adalah informasi tentang keluarga pihak ibumu... mereka...." Zen menatap lamat wajah cantik nan manis sia,menghela nafas panjang.

"Mereka terus memcarimu selama 20 tahun tanpa kenal lelah,bahkan sejak kakekmu tiada pencarian terus dilanjutkan oleh kakak sulung ibumu....sia,pamanmu itu dia saat muda dulu adalah seorang Mayor jenderal dan kini putra sulungnya menggantikannya.Yang artinya itu adalah kakak sepupumu! keluarga mereka adalah keluarga dengan silsilah abdi negara! dan kau tau....?" Zen menatap rumit informasi yang sudah selesai ia baca.

"Kau ingin membersihkan masa laluku,agar aku bisa mendapatkan keluarga yang utuh? kakak ...aku.....merasa hampa.." Sia berucap dengan senyum yang tak sampai mencapai matanya.

Zen mengusap pucuk rambut gadis malang di sisinya itu.

Andai saja dulu kakeknya tak membuat sia terjun mengikuti langkah kelam keluarga mereka.

Mungkinkah hidup gadis itu akan begitu indah mekar bak keindahan bunga yang berada di taman?.

Andai saja.....

"Sia...kakak tau sulit untuk lepas begitu saja,tapi kakak bisa dan pasti akan bisa membuatmu hidup layaknya gadis pada usiamu ini...sia,kamu layaknya bunga yang tengah mekar...butuh tempat yang tenang dan damai agar kamu mekar sempurna! dengarkan kakak! Latusya De'amour Fujihara!"

Deg........

Fujihara......

Apakah....ini adalah nama keluarganya?!.

Manik itu bergetar dengan senyum yang begitu indah.

"Fujihara...." Gadis manis dengan wajah cantik penuh pesona itu menatap sang kakak dengan bibir gemetar.

"Yah...mereka berada di Jepang namun sejak ibumu tiada mereka tidak pernah lagi menapakkan kaki mereka di Spanyol, tempat ayah kandungmu berada... sia..kau punya seorang adik perempuan" Zen menatap lamat wajah sendu dengan ekspresi kosong itu.

"Sia...kembalilah kakak akan atur semuanya setelah misi berakhir,kembali dan lindungilah adikmu! " Sia menunduk,buliran air mata jatuh diwajahnya yang menyimpan banyak emosi.

...----------------...

...----------------...

...TBC...

Terimakasih telah mampir dan memberikan jejak 😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!