NovelToon NovelToon

Muridku Itu Jodohku

BAB 1

Dengan langkah tegas seorang pria tampan berjalan menyusuri lorong kelas di SMA 1 tepatnya di kota J. Dia merupakan guru baru pindahan dari kota S, usia 34 tahun,disiplin, single, guru mata pelajaran Biologi. Dan ternyata gelar guru ini merupakan kegiatan sampingan. Dia sebenarnya pengusaha yang bergerak di bidang property. Dia adalah Sauqi, putra kedua dari pasangan tuan Sanusi yang merupakan kepala sekolah di SMA 1 dan juga sebagai pemilik beberapa perusahaan yang bergerak di bidang property dan Nyonya Bella yang merupakan ibu ibu sosialita.

Dia memiliki kakak perempuan yang tinggal di kota metropolitan, mengikuti tugas suaminya sebagai seorang dosen di salah satu universitas terkenal di dalam negeri.

Tok...tok...Sauqi mengetuk pintu kelas 3A, lalu dia menyapa siswa siswi nya.

"Selamat pagi...perkenalkan nama saya Sauqi, disini saya guru biologi yang akan mengajar kalian sekaligus guru wali kelas 3A...!"salam perkenalan Sauqi di kls 3A tersebut, yang merupakan kelas favorite, yang terkenal dengan solidnya para siswa nya, solid dalam segala hal.

"Pagi pak..."jawab semuanya dengan serempak

Hingga ada salah satu murid yang mengacungkan jemarinya keatas....

"Maaf menyela....ntuk bu Lolita kemana ya pak? Selama ini beliau wali kelas kami"tanya Agus akhirnya, ternyata dia yang menyela perkenalan Sauqi guru baru mereka. Agus merupakan ketua kelas di 3A.

"Oia...maaf, Bu Lolita nitip salam buat kalian semua, beliau mulai hari ini ditugaskan di kota M...!"Sauqi menyampaikan kepada murid muridnya itu dengan nada prihatin, karena Bu Lolita tidak meninggalkan pesan sama sekali untuk mereka. "Karena tugas dadakan.."lanjut Sauqi selanjutnya.

Akhirnya riuh kegaduhan menggema di kelas 3A itu. Mereka saling bertanya tanya, tugas dadakan apa yang dimaksud, karena selama ini Bu Lolita merupakan guru favorite mereka. Selain cantik, sabar juga mengayomi mereka.

"Tenang...harap tenang..!"ujar Sauqi menenangkan kegaduhan tersebut dengan menepuk papan tulis yang ada di depan kelas dengan tangan nya.

"Disini saya menggantikan beliau, mohon kerjasama kalian semua..!"kata Sauqi dengan nada tegas dan kembali ke tempat duduknya semula.

"Baiklah, saya absen dulu ya, biar kita saling kenal..!"dia berucap sembari mengambil buku absen berwarna biru muda.

Sauqi mengabsen murid muridnya semua yang dimulai dari abjad A. Hingga sampai pada urutan nama Delia...

"Delia..."tanya Sauqi kemudian. Lalu Delia mengacungkan jari telunjuk kanan nya keatas

"Saya pak."ucap Delia.

Sauqi langsung menatap intens pada muridnya itu, dia terpana.

"Oke..."jawab Sauqi kemudian. Dia merasakan rasa yang tidak biasa setelah melihat paras cantik Delia muridnya. hatinya deg deg an, belum pernah dia merasakan hal ini sebelumnya saat bersitatap dengan lawan jenis. "Kenapa dengan hatiku ini...!!"tanya Sauqi pada dirinya sendiri. Kemudian Sauqi melanjutkan absennya hingga urutan terakhir.

"Baiklah karena kita sudah saling mengenal, mungkin ada yang mau ditanyakan sampai disini..?" Tanya Sauqi pada para siswanya.

Lalu murid yang diketahui bernama Sisca mengacungkan jarinya keatas.

"Saya boleh tanya pak..?"kata Sisca, sedangkan murid yang lain tampak penasaran dengan pertanyaan yang akan diajukan oleh temannya itu.

"Silahkan"jawab Sauqi

"Apakah bapak sudah berkeluarga...?"tanya Sisca yang langsung menimbulkan keriuhan para penghuni kelas 3A lainnya...

"Huuuuu..."suara dari teman temannya, termasuk Delia, teman sebangkunya.

"Tenang...,gakpapa akan saya jawab"jawab Sauqi kemudian, yang langsung membuat hening kelas itu.

"Saya seorang single, saya baru pindah dari kota S"jawab Sauqi penuh dengan ketegasan

"Waahhh...apa bapak sudah punya calon isteri?"celetuk salah satu siswi yang duduk di kursi tengah, diketahui namanya adalah Maria.

"Iya saya sudah punya calon" jawab Sauqi tegas, sambil melirik ke arah Delia.

Namun yang dilirik tampak cuek, atau memang gak tahu ya....

Sedangkan Sisca, menyenggol Delia yang duduk di sebelahnya.

"Baiklah, saya rasa cukup untuk perkenalan hari ini. Bila ada lagi yang ingin ditanyakan, setelah pelajaran selesai.." kata Sauqi mengakhiri sesi perkenalannya.

"Sekarang bisa di buka buku paket kalian halaman 25. Disana mempelajari tentang anatomi manusia" perintah Sauqi pada anak didiknya. "Apa benar ibu Lolita mengajar sampai halaman 25?"tanya Sauqi kemudian.

"Benar..."jawab mereka serempak.

"Silahkan kalian baca dulu, saya kasih waktu 15 menit"kata Sauqi kemudian.

Begitulah metode pelajaran yang diajarkan Sauqi selama ini pada anak didiknya, dulu waktu mengajar di kota S juga begitu, dia pasti akan menyuruh anak didiknya untuk membaca terlebih dahulu, baru bertanya bila ada yang kurang di mengerti.

Setelah 15 menit kemudian...

"Baiklah, waktu yang saya berikan sudah cukup. Mungkin sampai disini ada yang ingin ditanyakan?atau kurang mengerti?"tanya Sauqi.

"Saya pak...!"kata Delia kemudian.

"Baik, apa ada yang kurang dimengerti, Delia?"tanya Sauqi dengan nada penuh perhatian.

"Maaf pak, kita kan juga baru belajar hari ini untuk anatomi tubuh manusia, mungkin bapak bisa menjelaskan bagian bagian tubuh yang dimaksud di buku ini, karena saya pribadi kalau hanya membaca tanpa ada kejelasan dari guru lebih lanjut kurang lebih memahami pak.."Delia menjelaskan dengan detail uneg uneg nya itu. Karena selama ini mereka belum pernah memiliki guru seperti Sauqi ini yang mengajar dengan metode yang hanya suruh membaca.

"Baiklah..pertanyaan cerdas.."ujar Sauqi pada pertanyaan Delia. dia memang mengharapkan ada salah satu siswanya yang kritis seperti Delia ini.

Kemudian dengan telaten Sauqi menjelaskan satu persatu urutan anatomi tubuh manusia, dengan bahasa yang dapat dicerna dengan mudah oleh murid muridnya.

"Sampai disini, mungkin ada pertanyaan lain?"tanya Sauqi kemudian.

"Bila tidak ada pertanyaan, akan saya lanjut dengan fungsi dari anatomi tersebut."ujar Sauqi.

"Lanjut pak...."jawab mereka dengan kompak.

"Baiklah, karena tidak ada pertanyaan lagi, saya pikir kalian sudah paham dengan pelajaran anatomi tubuh manusia hari ini"ujar Sauqi dengan tegas. Dan kelas pun hening, mereka sudah berpikir bahwa selanjutnya guru mereka itu pasti akan memberikan tugas.

"Sekarang kalian buka buku LKS halaman 10.."kata Sauqi kemudian, setelah menutup sesi pertanyaan nya. Dia menganggap anak didiknya sudah mengerti semua.

Dan akhirnya keriuhan di dalam kelas 3A itu terjadi lagi. Ternyata feeling mereka tepat sekali.

"Tugas tersebut saya tunggu hingga jam pelajaran saya usai, silahkan dikerjakan. Bila ada yang kurang mengerti, bisa ditanyakan langsung"ujar Sauqi dengan kalimat lugasnya.

"Oia sekalian ada gambarnya untuk masih masing tulisan yang kalian jabarkan ya, untuk mempertegas"Sauqi menambah tugas yang tidak tertulis di buku LKS mereka.

Akhirnya...

"Tapi kan ini tidak ada perintah disini pak..."protes Maria dengan mengacungkan tangan kanannya keatas.

"Iya saya tahu...itu tugas tambahan dari saya, biar kalian semua lebih memahami.."jawab Sauqi kemudian.

"Kalau tidak cukup pak.."Maria berusaha memprotes lagi, karena sejujurnya Maria sangatlah benci bila disuruh menggambar. Mungkin gambarnya jelek kalli ya...hehehe.

"Bisa digambar daisamping atau dibawahnya itu, dengan diberi penjelasan nomor urut.."jawab Sauqi masih dengan kesabarannya.

Sedangkan Agus si ketua kelas.

"Sudahlah Maria, kamu coba gambar ajja dulu, perkara gambar mu jelek, itu urusan belakang. Iyya kan pak.."sela Agus pada Maria dan meminta persetujuan pada Sauqi.

"Iya benar, yang penting itu sebesar apa usahamu.."kata Sauqi menyemangati para muridnya untuk segera mengerjakan tugas yang dia beri.

BAB 2

Selama dua jam lamanya Sauqi memberikan pembelajaran tentang anatomi tubuh manusia di kelas 3A, tak lupa juga dia selalu melirik ke arah Delia, bila ada kesempatan. Sedangkan Delia sendiri enggan untuk menanggapi sorotan tajam mata gurunya itu, menurut nya Sauqi terlalu tua untuknya.

"Baiklah karena jam pelajaran saya sudah selesai, untuk hari Kamis besok kita belajar tentang Sistem Reproduksi Wanita.."kata Sauqi kemudian, sebelum dia keluar dari ruang kelas itu. Dan, untuk para siswa laki laki langsung riuh bersorak Sorai.

"huuuu.....asyik tuh pak.."celetuk sebagian besar anak didik yang berjenis kelamin laki laki.

"Loh itu penting,,,biar kita tahu lebih banyak tentang ilmu baik itu itu reproduksi wanita maupun reproduksi pria, tapi sementara waktu Reproduksi Wanita dulu"ujar Sauqi mempertegas celetukan muridnya itu.

Akhirnya kini Sauqi keluar dari kelas menuju ruang guru. Dengan menenteng tas bawaannya, tak luput kaca mata bacanya juga masih dipakai, menambah kesan ketampanannya, seperti oppa oppa Korea...xixixi

Setelah memasuki ruang guru..

"Bagaimana pak menurut anda mengajar di kelas 3A..?"tanya ibu Linda yang tempat duduknya di sebelah Sauqi.

"Lumayan menghibur, mereka juga pintar dan juga cepat tanggap, yah...meskipun ada salah satu yang sempat menguji kesabaran...!"jawab Sauqi dengan tersenyum.

"Pasti Maria ya namanya...!"tebak ibu Linda tersebut.

"Brarti dia cukup tenar ya Bu...???!"balas Sauqi kemudian.

"Dia memang begitu, suka mencari perhatian para guru. Tapi sebenarnya dia cerdas..!"jawab ibu Linda mempertegas jawabannya itu.

Setelahnya kedua guru tersebut mengakhiri obrolan mereka seputar anak didik kelas 3A. Karena mereka sibuk dengan kegiatannya masing masing.

"Maaf pak Sauqi, apa saya bisa minta tolong untuk tukar jam pelajaran dengan saya?"tanya ibu Nita, setelah mendekat kearah meja Sauqi.

Ibu Nita ini merupakan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Dan ibu Nita mempunyai paras yang biasa saja, berambut sebahu, kulit sawo matang, berkacamata, dan ternyata tertarik dengan Sauqi... hehehe

"Ibu Nita mau tukar untuk hari apa? Di kelas berapa?"tanya Sauqi kemudian. Karena dia harus mengatur jadwal biar tidak bentrok.

"Hari Rabu besok pak, untuk kelas 1A..!"jawab ibu Nita yang berusaha mencondongkan badan nya kearah Sauqi. Sedangkan Sauqi merasa risih dengan perilaku wanita seperti itu. Yang seolah menjajakan dirinya secara sukarela.

"Baiklah bisa..!"jawab Sauqi yang tidak ingin berlama lama dekat dengan ibi Nita si ganjen.

"Terima kasih ya pak Sauqi, anda sudah mau menolong saya..!"ujar ibu Nita dengan suara merdu yang serasa dibuat buat.

Sedangkan guru lain yang mendengar hanya geleng geleng kepala dengan tingkahnya tersebut.

Setelah ibu Nita kembali ke tempat duduknya semula, yang hanya dibatasi 2 meja guru lainnya. Kini Sauqi, mulai mengoreksi tugas yang dia berikan di kelas 3A. Setelah sampai pada LKS milik Delia...

"Tulisannya bagus sekali..Delia Puspita Sari..!"Sauqi bergumam dengan sangat pelan, takut terdengar oleh guru lainnya.

Oia,, disini Sauqi merupakan guru laki laki ang masih single sendiri, karena yang lain sudah memiliki keluarga.

Akhirnya untuk tugas Delia, dia letakkan di tumpukan bawah sendiri. Dia akan membagi nya Kamis besok setelah jam pelajaran akan selesai. Dia sudah merencanakan akan mengobrol dengan Delia sembari menyerahkan tugas LKS nya tersebut, meskipun hanya sebentar.

Dan jam istirahat berbunyi di semua ruang kelas. Untuk para siswa langsung keluar kelas, ada yang menuju ke kantin, ada yang ke lapangan basket, ada yang hanya sekedar duduk duduk di bangku kelasnya masing masing. Tak terkecuali dengan Delia dan Sisca, mereka berdua menuju kantin, untuk mengisi perutnya yang sudah berbunyi.

"Bu,,, pesan soto ayam nya dua ya..!"ujar Sisca pada ibu kantin langganan mereka makan siang disini.

"Siap nona nona cantik...!"ujar ibu kantin dengan gaya khasnya, sambil membawa kain lap di bahu kirinya.

"Gak pake lama ya Bu...hehehe"goda Delia kemudian. Delia memang suka menggoda ibu kantin yang agak centil itu.

"Ya...palingan dua jam baru kelar non...!"jawab ibu kantin sekedarnya. Yang akhirnya dibalas tatapan sewot Delia dan Sisca.

"Awas ya....!"kata Sisca kemudian.

"Hahhaha....biarin!"goda ibu kantin yang gak mau kalah dengan 2 gadis yang lagi kelaparan itu.

Kantin memang tampak ramai sekali di jam istirahat seperti ini. Mereka perlu mengisi perut mereka biar kuat mengikuti pelajaran berikutnya dan kuat menghadapi kenyataan hidup...xixixi.

Setelah 5 menit kemudian...

Ibu kantin menuju meja Sisca dan Delia berada.

"Ini nona cantik pesanan nya...!"ibu kantinenyodorkan dua mangkuk soto pesanan mereka.

"Terima kasih ya Bu cantik...!"jawab mereka berbarengan dengan senyum merekah mereka.

"Silahkan dinikmati ya nona nona...!"kata ibu kantin yang langsung menuju dapurnya untuk melayani pesanan siswa lainnya.

Sedangkan di ruang guru...

"Bu, kalau siang gini di kantin kira kira ada menu apa ya..?"tanya Sauqi pada ibu Linda yang sedang serius memeriksa hasil ulangan siswanya.

"Macem macem pak. Biasanya ada soto ayam, pecel, rawon, sayur lodeh. Apa perlu saya telpon petugas kantin nya pak..?"tawar ibu Linda pada Sauqi, yang notabene guru baru, belum tahu betul seluk beluk sekolah ini.

"Oow gak usah Bu, biar saya langsung menuju kesana saja!"jawab Sauqi merasa gak enak dengan kebaikan ibu Linda itu.

"Baiklah,,,tapi kalau jam istirahat gini, kantin ramai sekali dengan anak anak pak..!"kata ibu Linda kemudian.

"Gakpapa Bu, biar saya juga mengenal mereka..!"jawab Sauqi dengan penuh hormat.

Akhirnya Sauqi meninggalkan ruang guru, dia belum mengisi perutnya sejak pagi tadi, karena buru buru.

Di kantin...

Sisca langsung menyenggol lengan Delia sahabatnya itu.

"Lihat, siapa yang datang..!"kata Sisca dengan antusias nya. Sampai sampai maknn yang akan masuk ke mulut Delia jatuh.

"Apaan sih, kau membuat kaget ajja."ujar Delia sambil matanya mengikuti kearah bola mata Sisca.

"Oooo.....!"jawab Delia kemudian. Tak ayal, jawaban tersebut membuat gemesh Sisca,yang dirinya sangat tahu bahwa gurunya tersebut tertarik dengan Delia.

Dan akhirnya...

"Pak sauqi...!"tegur Sisca setelah Sauqi sampai di pintu kantin. Karena Sisca dan Delia duduk dekat dengan pintu masuk kantin.

"Loh...kalian disini juga?"tanya Sauqi dengan hati berdebar debar setelah melihat gadis pujaannya itu.

"Iya nih, kita laper banget setelah jam pelajaran bapak tadi..!"goda Sisca sembari menunjukkan deretan gigi putihnya.

Tak ayal, Sauqi langsung duduk tepat di depan Delia, karena kebetulan kursi tersebut kosong.

"Kalau gitu, tungguin saya makan bentar ya...kalian jangan balik kelas dulu..!"ujar Sauqi kemudian setelah sempat mendudukkan pantatnya di kursi itu. Dia langsung nyelonong ke bagian dapur untuk memesan menu sarapan plus makan siangnya itu.

"Kamu ngapain sih senggol senggol aku sis..? Biasa ajja kali kalau ada pak Sauqi..!"ujar Delia pada Sisca dengan agak cemberut.

"iihh..kamu itu gak peka apa,,?pak Sauqi itu sepertinya tertarik sama kamu...!"ujar Sisca dengan semangat.

"Ahh sok tahu kamu...!"jawab Delia yang berusaha menyangkal perkataan sahabatnya itu.

"Lihat ajja nanti...pasti nanti ada yang jadian..."Ujar Sisca.

Kemudian...

"Ngomongin apa nih..?serius amat..!tanya Sauqi pada kedua sahabat yang saling adu pendapat itu.

"Ooohh ini loh pak, nanti Delia pulangnya ngajak bareng, karena dia gak dijemput hari ini, sedangkan saya ada kepentingan lain..!"jawab Sisca asal.

"Ooo, kirain apa. Bisa barng saya ajja nanti, kamu tenang ajja..!"ujar Sauqi dengan cepat. Dan dari intonasi nya itu, Sauqi gak mau ada penolakan.

Sedangkan kedua sahabat itu saling berpandangan dengan jawaban guru barunya itu.

BAB 3

Akhirnya, Sauqi memenuhi janjinya untuk mengantar Delia pulang ke rumahnya setelah melalui drama yang alot.

Karena jarak rumah mereka tidak searah, dan juga Delia takut bila ada seorang laki laki yang mengantar dirinya pulang. Pasti kedua orang tuanya akan marah. Namun Sauqi memaksa untuk mengantar gadis pujaannya itu sampai depan rumahnya.

Sampai depan pagar rumah Delia yang tampak asri dengan halaman hijau yang luas...

"Terima kasih pak Sauqi...!"ucap Delia sambil dia memegang pintu mobil sang guru.

"Tunggu dulu, kamu gak mau menyuruh saya mampir dulu??"tanya Sauqi dengan penuh harap.

"Maaf pak, bapak saya itu orangnya keras. Saya dilarang ada tamu laki laki.."ujar Delia kemudian.

"Meskipun laki laki itu saya...?"tanya Sauqi dengan memicingkan matanya. Dia sangat berharap lebih untuk diterima oleh keluarga Delia. Karena dia jatuh cinta untuk pertama kalinya saat melihat Delia.

"Iyya meskipun itu bapak..."kata Delia menegaskan.

"Delia, bisa gak kalau kamu jangan panggil saya bapak saat kita berdua seperti ini..!"harap Sauqi memohon.

"Lah..terus saya harus panggil bapak apa?kan itu gak sopan namanya pak, bapak lebih tua dari saya, juga guru saya..!"kata Delia menerangkan.

"Kan hanya saya yang mendengar, lagian saya sendiri yang meminta sama kamu.."kata Sauqi.

"Lalu saya harus memanggil bapak apa..?"tanya Delia, yang langsung menoleh ke arah kanan menghadap Sauqi.

"hmm mungkin,,,Mas...atau Abang...!!??"tanya Sauqi dengan nada sepelan mungkin.

Tak ayal, jawaban dari Sauqi itu membuat Delia melongo dan tertawa keras...

"ahh bapak jangan mengada ada..gak sopan itu namanya pak..!"tolak Delia dengan halus sambil menangkupkan kedua tangannya.

Sedangkan Sauqi langsung diam seribu bahasa, dia malu atas penolakan Delia gadis pujaannya itu.

"Baiklah pak, terima kasih ya atas tumpangannya...hati hati di jalan"ujar Delia sambil langsung membuka pintu penumpang tanpa menunggu jawaban dari sang guru.

Kini Sauqi hanya bisa pasrah atas jawaban Delia tadi yang mengatakan dirinya sudah tua. Padahal menurutnya, wajahnya tampan dan banyak gadis gadis yang mengejar cintanya, namun Sauqi tidak merespon. Dia hanya memiliki perasaan cinta untuk Delia seorang.

Di dalam rumah Delia...

"Kamu diantar siapa, Delia?"tanya suara ayah Delia yang bernama Tn. Handoko. Ayah Delia merupakan seorang pengusaha yang bergerak di bidang property, beliau memimpin 2 perusahaan sekaligus.

"Temen yah...!"jawab Delia takut takut.

"Laki laki atau perempuan..?"tanya Tn. Handoko kemudian.

"Perempuan yah..!"jawab Delia sambil menundukkan wajahnya. Berbohong sedikit, gakpapa kan...!"batin Delia dalam hatinya.

"Ya sudah sana, kamu bersihkan diri kamu dulu...!"lalu kita makan bersama, ayah tunggu...!"ujar tn.handoko selanjutnya.

Beliau memang tegas terhadap kedua anak anaknya.

Kakak Delia seorang laki laki yang kini tinggal di luar kota, dia bekerja sebagai dosen. Dulu kakak Delia yang bernama Dimas menolak keras keinginan tn.handoko untuk meneruskan perusahaannya itu. Sehingga dia lebih memilih tinggal di luar kota.

Kamar Delia ada di lantai 2, setelah menutup kamarnya, Delia mulai berpikir dengan perkataan gurunya tadi. "Kenapa juga ya, bapak Sauqi menyuruhku memanggilnya mas atau Abang sih...?"tanya Delia pada dirinya sendiri.

Akhirnya setelah lama dia berpikir dan belum menemukan titik terang, Delia mengirim pesan pada Sisca sahabatnya.

"Sisca...apa kamu sudah sampai rumah..? Pesan Delia terkirim, Namum belum dibaca oleh Sisca.

10 menit kemudian....

"Ini baru sampai rumah, ada apa? Oia bagaimana perjalananmu pulang dengan bapak guru tampan itu..?"balas Sisca kemudian.

"Tampan apanya...tampan kan katamu, kataku sih gak...!"balas Delia langsung dengan balasan emoticon menjulurkan lidahnya.

"Awas ya dengan ucapanmu, takutnya ntar kamu bucin sama pak sauqi..!"balas Sisca kemudian

"Gak bakalan ya....! Udah ahh jangan bahas dia melulu!tahu gak,,,tadi pak Sauqi tuh minta aku untuk manggil dia dengan mas atau Abang...,geli aku mendengarnya...!"ujar Delia sambil mengedikkan kedua bahunya, tentunya hal itu tidak terlihat oleh Sisca. Karena mereka hanya ngobrol via pesan sosmed yang berlogo tanda hijau itu.

"Wahhh kemajuan itu namanya, pak Sauqi bener bener cinta sama ku deh, Delia...aku jamin itu!"goda Sisca pada temannya itu, dengan emoticon ketawa lebar.

Tok...tok... Non dipanggil tuan untuk segera turun.."kata bik asih di depan pintu kamar nonanya itu.

"Iya bik, bentar...!"ujar Delia dari dalam kamarnya.

Dan akhirnya Delia mengakhiri percakapan mereka, karena dia lupa kalau sudah ditunggu ayahnya dibawah. Delia hanya membaca pesan Sisca yang terakhir tanpa sempat membalas pesannya itu.

Kemudian Delia membersihkan tubuhnya sebentar, dan Delia mengganti bajunya dengan dress terusan warna tosca berlengan pendek, dan sepanjang lutut. Dengan rambut terurai sepanjang lengan, dia turun ke lantai bawah menuju ruang makan, dimana kedua orang tuanya sudah menunggu.

"Delia sini nak, ayo makan bareng.."ujar ibu Sofia, isteri tuan Handoko, ibu dari Delia. Beliau merupakan ibu rumah tangga sejati yang kesehariannya di rumah, kumpul sama teman teman sosialitany. Di usia yang sudah menginjak usia 56 tahun, masih terlihat cantik.

Dan itu menurun ke anak gadisnya, yakni Delia.

Kemudian Delia langsung mengambil tempat duduk disamping ibunya itu.

"Kamu katanya tadi diantar temanmu, memangnya siapa nak??"kata Sofia pada anaknya itu.

"Teman Bu,,,tadi rencana mau diantar Sisca, cuma Sisca masih ada kepentingan. Akhirnya aku diantar Melinda..!"ujar Delia berbohong, daripada dia dapat marah dari ayahnya...hehehe.

"Ya sudah, kamu makan dulu, lalu istirahat. Jangan banyak begadang. Nanti jam delapan ayah sama ibumu mau keluar..!"kata Handoko menimpali percakapan anak dan isterinya itu.

"Mau kemana yah..?"tanya Delia, sambil dia mengambil lauk ayam goreng, kesukaannya.

"Ada pertemuan para pengusaha property di hotel Santika, gak lama kok sayang. Kamu tidur ajja dulu, kamu berani kan..?"tanya Handoko pada putrinya itu.

"hmm,,aku juga sering kan yah ditinggal sendiri di rumah...!"jawab Delia sembari menyuap nasi dari piringnya.

"Ya..kan kita juga sibuk kerja demi kamu juga nak. Kelak biar kita para orang tua istirahat, Delia yang bisa meneruskan usaha ayah....!"ujar Handoko. Dia memang sangat berharap puteri satu satunya ini bisa meneruskan usahanya.

Setelah mereka selesai dengan makan malamnya...

"Sekarang ajja Delia masih SMA, Delia masih ingin kuliah, jadi jangan membicarakan hal yang masih jauh yah,,,biar Delia tidak pusing..!"jawab Delia sambil dia memegang kepalanya itu. Sebenarnya Delia enggan meneruskan usaha keluarganya, karena dia ingin menjadi dokter, impiannya sejak kecil.

"Justru karena kamu masih SMA nak, kita orang tua mengarahkan, supaya tidak salah jalan.."ujar Handoko dengan tegas.

"Delia mulai dulu kan ingin menjadi dokter yah..!"jawab Delia dengan wajah melasnya.

"Delia sayang....ayah sama ibu sangat berharap sama kamu nak, kakakmu sudah menolak dan dia kini sudah bergelut dengan cita cita nya itu!"ujar Handoko dengan menatap putrinya itu dengan sayang.

"Kalau bukan kamu, kami minta tolong sama siapa, anak ayah hanya kamu dan kakakmu..?"ujar Handoko kemudian

"Kalau gitu, ayah sama ibu bikin adik lagi ajja...!"kata Delia dengan senyum menggoda orang tuanya itu.

Kemudian Handoko dan isterinya sama sama berteriak memanggil nama Delia dengan keras...!!

"Delia......"kata Handoko dan isterinya.

Namun Delia langsung kabur ke lantai dua menuju kamarnya dengan tertawa keras.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!