NovelToon NovelToon

Mr.Profesor I LOVE YOU

prolog

Di sebuah bangunan rumah yang tidak terlalu besar,dengan dua lantai di design dengan klasik dan elegan.

Seorang wanita berusia 45 tahunan mungkin lebih duduk di sebuah kursi di dekat jendela rumahnya.

Di sampingnya ada sepasang anak kembar berusia sekitar 15 tahunan yang tengah asik dengan kegiatannya masing - masing.

Anak perempuan sedang melukis,dan anak laki - laki sedang membaca buku.

"Ibu kapan ayah pulang?"tanya anak perempuan

"Mungkin sebentar lagi",ucap wanita itu

"Bisakah kau hati - hati saat melukis,lihat celana ku terkena noda cat",kesal anak laki - laki pada saudara kembarnya saat melihat celananya terdapat noda cat lukis

"Kalau begitu pergilah dan cari tempat duduk lain",jawab anak perempuan dengan acuh

Anak laki - laki berdecak kesal lalu melanjutkan membacanya tanpa menghiraukan saudara kembarnya lagi

"Kau sangat mirip seperti ayahmu,sangat suka membaca",ucap sang ibu menatap anak laki - lakinya

"Aku jadi rindu pada ayah",celetuk anak perempuan

"Dia juga pasti selalu rindu pada kalian",ucap sang ibu sambil mengusap surai anak perempuannya dengan senyuman manis

"Ibu apa aku boleh bertanya sesuatu?",tanya anak perempuan

"Tanya apa sayang,tanyakan saja",jawab wanita setengah baya itu

"Ibu aku ingin mendengar kisah cinta ibu dan ayah",celetuk anak perempuan itu

"Kenapa kau ingin mendengar kisah cinta mereka,kau masih kecil,papa bilang kita tidak boleh berpikir hal dewasa seperti itu",protes anak laki - laki

"Diamlah ethan,aku hanya ingin tau bagaimana ayah dan ibu bisa menikah",kesal anak perempuan

"Kita masih kecil",ethan tak mau kalah

"Hei.. tiga tahun lagi aku sudah 18 tahun dan akan di anggap dewasa"

"Itu masih tiga tahun lagi,masih butuh waktu lebih dari 1000 hari lagi untuk melewatinya"

"Diamlah,kau sangat menyebalkan"

"Jika nanti kau sudah besar,buat saja cerita cinta mu sendiri",ketus ethan

"Diamlah,kau sangat cerewet"

Wanita paruh baya yang sejak tadi melihat perdebatan kedua anak kembarnya itu pun hanya tersenyum,mereka sudah sangat besar tetapi tetap saja selalu bertengkar karena hal kecil.

"Sudahlah sudah ethan erika jangan berdebat lagi",ucap wanita itu

"Ayo ibu ceritakan pada ku",pinta erika

"Baiklah ibu akan ceritakan,dan kalian harus mendengarnya dengan baik,jangan menyela atau berbicara saat ibu bercerita,oke"

Sepasang anak kembar itu mengangguk patuh dan mulai mendengarkan apa yang tengah ibunya ceritakan,mereka meletakkan apa yang sejak tadi mereka kerjakan.

Wanita paruh baya itu menatap keluar jendela dengan tatapan lutus ke depan seakan sedang melihat sesuatu yang sangat jauh.

"Ibu apa ayah cinta pertamamu",tanya erika yang seketika membuat fokus sang ibu buyar lalu menoleh ke arahnya

"Ck.. kenapa kau masih bicara",kesal ethan

"Entahlah,ibu rasa sepertinya begitu atau mungkin tidak",ucap sang ibu dengan setengah terkekeh

"Kenapa jadi begitu",erika bertanya dengan wajah bingung

"Sudahlah ibu ayo cerita,sebelum ayah pulang dan meminta kita belajar",desak ethen

Erika menautkan alisnya,"kenapa jadi kau yang bersemangat,bukankah tadi kau yang melarangku"

"Diamlah erika,kau jadi ingin mendengarkan atau tidak"

"Ah iya iya baiklah,ayo ibu cepat cerita",erika juga mendesak ibunya

Sang ibu hanya bisa tertawa pelan dan gelang - gelang kepala denga kedua anaknya itu

Sang ibu menoleh ke arah jendela lagi,menatap keluar dengan tatapan jauh dan dalam seperti sedang menyelami lautan ingatan.

Wanita itu mulai bercerita,"Ayah kalian adalah pria yang sangat aneh,ibu bertemu dengannya saat usia ibu masih sangat muda,seumuran kalian ,emh... ibu fikir satu atau dua tahun lebih tua dari kalian,menurut ibu ayah kalian adalah sosok pelindung dan penyelamat bagi ibu,dia datang ketika ibu berada dalam keadaan yang tengah frustasi karena kematian nenek kalian,dia datang menghibur ibu,entah dari mana dia datang saat itu,mungkin memang tuhan sengaja mengirimnya untuk menjadi bagian dari cerita hidup ibu hingga membuat ibu memiliki kalian berdua",ucapnya dengan tersenyum lebar

"Apa maksud ibu saat nenek soraya meninggal?",tanya erika

"Apa kau bod*h erika?",kesal ethan

"Ah iya,bahkan nenek soraya masih merajut di halaman belakang sekarang",ucap anak remaja perempuan itu sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal

"Yang meninggal nenek lusi"ujar ethan

"Apa ibu mencintai ayah?",tanya erika polos

"Tentu saja",jawabnya cepat dan tegas

"Hei jika ibu tidak mencintai ayah bagaimana kita lahir",sarkas ethan

"Ah kau benar juga",erika membenarkan sambil mengangguk - angguk

"Aku pernah membaca novel-"ucap erika terpotong saat ethan menyahutinya

"Novel apa yang kau baca,kau membaca novel dewasa?aku akan mengadukanmu pada ayah",sela ethen membuat erika melotot kesal

"Tentu saja tidak,aku membaca novel remaja tentang cinta bukan novel dewasa",erika tak terima

"Biasa saja jangan berteriak",kesal ethan

"Kau yang memulai berdebat dengan ku eth"

Ethan membuang muka ke arah lain tetapi senyuman jahil terbit di wajahnya,sepertinya sangat puas membuat saudara kembarnya itu kesal.

Sedangkan sang ibu sang sejak tadi menonton pertunjukan yang memang sudah sering dia lihat selama 15 tahun terakhir hanya bisa menggeleng - gelengkan kepala dan menghela nafas lelah.

"Kalian tau,tingkah kalian mengingatkan ibu dan ayah dulu yang sering berdebat,ayah kalian sangat jahil sehingga membuat ibu sering kesal"

"Apa itu berarti sifat ethan adalah turunan dari ayah",tanya erika polos

"Iya,dan kau turunan dati sifat ibu yang suka marah - marah",sahut ethan

Dua orang perempuan beda usia di sana langsung menatap tajam ke arah ethan,sedangkan yang di tatap hanya mengedikkan bahu bersikap acuh.

Sang ibu menghela nafas,"ayo sekarang cepat kalian pergi belajar",titahnya

"Yaaaaa.....",seru dua anak kembar itu bersamaan dengan nada kecewa

"Ibu aku belum selesai mendengar cerita ibu",protes erika

"Besok kita lanjutkan sayang",bujuk sang ibu

"Tidak mau ibu,sebentar saja",rengek erika

"Besok sayang,cepat pergi sebelum ayah kalian pulang"

"Dasar perempuan,sangat merepotkan",gumam ethan seraya pergi dan berlalu ke kamarnya

"Ayo cepat,pergi ke kamarmu sekarang dan belajar sayang"

"Emh... baiklah",ucap erika dengan lesu dan berlalu pergi ke kamarnya juga.

Wanita paruh baya tadi kembali menatap ke arah jendela,lagi - lagi dia menatap ke depan dengan pandangan lurus menembus waktu.

"Apakah kita semua akan bahagia selamanya dengan takdir cinta ini,aku harap iya,aku sangat merindukanmu,apa kau juga merindukanku di sana?kau adalah takdir cinta ku",gumamnya

Ingatannya seakan berkabut mengingat suatu kenangan cerita yang sudah dia lewati.

Dia mengingat bagaimana perjalanan cintanya dengan orang yang sangat dia cintai hingga menghasilkan sepasang anak kembar.

Dia masih sangat ingat dengan jelas kisah cintanya yang membawa mereka akhirnya pada di titik saat ini.

Wanita tersebut menerawang sangat jauh ke dalam ingatannya untuk mengenang lagi kisah cinta mereka.

Mereka melalui banyak suka dan duka hingga tak terhitung jumlah,banyak rintangan yang mereka lewati.

dosen pujaan hati

Seorang gadis berusia 19 tahun,berperawakan tinggi 160cm dengan berat 60kg,pipinya chubby,kulit putih dengan rambut pendek di atas bahu,penampilannya terkesan tomboy, elana yang baru saja memasuki dunia universitas duduk di bangku kelas paling depan,matanya berbinar tak berkedip kala menatap dosen tampan yang ada di depan sedang menerangkan materi.

    Dosen tampan itu bernama evan,berusia 27 tahun,dia adalah dosen muda yang juga baru saja bekerja sebagai pengajar di universitas BC tersebut,pria dengan perawakan tinggi 183cm dengan berat 85kg itu,bertubuh kekar dan berbahu lebar seperti dermaga tempat bersandarnya kapal,sangat kharismatik,menjadi dosen incaran para mahasiswi.

Elana terpesona dengan dosennya itu sejak hari pertama dia memasuki kampus tersebut,saat itu dia baru saja turun dari mobilnya dan melihat ketika sang dosen juga turun dari mobil yang terparkir tepat di sebelah mobil milik wanita itu.

Awalnya dia mengira jika pria tampan itu adalah salah satu mahasiswa di kampus itu,mengingat wajahnya yang masih sangat muda,dan juga pria itu memilih memarkir kendaraannya di tempat parkir umum atau bukan tempat khusus untuk para dosen dan staff universitas.

"Elana... nona elana...",panggil evan untuk kesekian kalinya di tambah sikutan dari teman di sebelahnya yang langsung membuyarkan lamunan wanita itu

"Ah iya pak,maaf ada apa?",tanya elana dengan polos dan senyuman bodoh di wajahnya

"Apa kamu tidak dengar dengan apa yang saya tanyakan tadi?,jika kamu tidak berniat untuk belajar,maka silahkan keluar dari kelas saya",ucap evan dengan tegas

"Oh tentu saja saya sangat niat belajar pak,apalagi mata kuliah bapak",ucap elana santai dengan menyengir seperti orang bodoh

"Kalau begitu jawab pertanyaan saya tadi"

"Emh... pertanyaan apa ya pak,apa pertanyaan pernyataan perasaan bapak pada saya",elana dengan percaya diri membuat seisi ruangan menyorakinya riuh

"Diam.... diam",ucap evan dengan nada marah seketika membuat semuanya diam,lalu evan menatap elana tajam dan berkata,"elana sekarang kamu keluar,kamu di larang ikut kelas saya hari ini"

Wajah gadis itu langsung murung,dia berdiri dari duduknya dan menyahut tasnya,berjalan menuju pintu keluar,namun saat sudah dekat dengan pintu,dia berhenti lalu berbalik dan berkata,"lain kali kalau menyatakan perasaan yang romantis dong,masak hanya karena tidak saya terima saya langsung di suruh keluar"

Setelah itu elana langsung berlari keluar kelas dengan tertawa keras yang membuat semua temannya juga ikut tertawa,sedangkan evan mengusap wajahnya frustasi,gadis itu sejak awal sudah gila seperti itu tingkahnya.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Elana memejamkan mata.menarik nafas sesaat lalu menghembuskannya perlahan,dia mencoba menenagkan dirinya,setelah melirik ke kanan bawah sebentar,dia lalu meregangkan seluruh tubuhnya terutama kaki mencoba menginjak poin kecil pada wall climbing yang terlihat di sudut matanya.

Saat ini dia tengah berlatih olahraga memanjat seperti kera dengan menggunakan wall climbing bersama teman - temannya di lapangan yang berada di delakang kampusnya.

"Aargggg susah......"

Elana mencoba meraih poin yang terlihat dekat di matanya namun ternyata jauh dari jangkauan kakinya,ini tidak sama seperti pribahasa jauh di mata tapi dekat di hati,ini adalah dekat di mata jauh di kaki. dengan tubuh menempel pada papan dan tangan yang memegangberat poin serta kaki yang terjulur menggantung seperti cicak yang menempel di dinding, memberikan pemandangan mengenaskan bagi para makhluk hidup yang berada sepuluh meter di bawahnya.

"Ayo el,itu sebelah kanan kakimu",teriak sofia memberikan intruksi sambil menunjuk poin yang memang sudah di incar elana sejak tadi

"Aku tidak bisa menjangkaunya,susaaahhhh...",elana berteriak frustasi,sesaat setelah itu dia mendengar teman - temannya yang ada di bawah sana tertawa terbahak - bahak,apalagi sofia yang suaranya paling cempreng

"Coba dulu aelah payah kamu",sofia mengejek dengan nada bosan

"Susah sialan,apa kamu tidak lihat hah?aarrghhh....",elana berteriak lagi lebih keras kali ini dengan melepaskan satu tangan yang sejak tadi memegang erat poin wall climbing lalu mengibaskannya karena sudah merasa pegal

"Udah turun aja el,tenaga kamu udah habis itu",teriak noel dengan nada mencibir dan tertawa

"Iya udah turun aja udah",sahut rey

Harga diri elana mulai terusik mendengar ejekan teman - temannya,apalagi egonya yang tinggi,dia ingin memepertahankan posisnya atau bahkan bisa lebih baik dari itu,tetapi dari pada mati lemas di atas,elana menekan egonya dan akhirnya memilih untuk turun saja.

sesaat ketika dia hendak turun,saat menoleh ke satu titik jendela di gedung yang berada di kirinya,dia menangkap sosok pria pujaannya,siapa lagi kalau bukan evan si dosen kesayangan.

Matanya langsung berbinar dan dengan bersemangat dia berteriak,"ahkkkk pak evan... pak evan... pujaan hatiku,akhhh",membuat temannya juga hanya bisa menggelengkan kepala,sedangkan evan yang di teriaki tidak merespon karena memang dia beraa di dalam ruangannya dan tengah duduk di kursi sambil berfokus pada kertas - kertas di atas meja.

Saking girangnya elana berteriak sampai lupa berpegangan yang  akhirnya membuat gadis itu langsung jatuh meluncur ke bawah,untungnya dia menggunakan tali pengaman.

"Aaaakkkhhhh......"

"El...."semua temannya berteriak karena terkejut

**Bugh**...

Elana mendarat sempurna dengan bokong yang mencium tanah terlebih dahulu,sungguh sangat estetik namun terlihat tragis secara bersamaan.

"Aduh sakit.."keluh elana sambil mengusap bokongnya,gadis itu masih duduk berselonjor di tanah

"El kamu baik - baik saja kan?",tanya sofia dengan wajah panik namun bercampur menahan tawa,begitu pula dua temannya yang lain yang mengikuti

"Kamu tidak lihat aku jatuh secara estetik seperti sebuah video ASMR hah?masih tanya baik - baik saja atau tidak"ucapnya ketus sambil berdiri di bantu rey dan noel,lalu rey melepas sabuk dan tali pengaman pada pinggang elana.

"Ck... itu salahmu sendiri,makanya kurangi kegilaanmu pada dosen itu,kamu jadi tidak waras lama - lama",gerutu sofia

"bukannya membantu malah cerocos saja kau seperti kereta api ekonomi"

"hah.. Kenapa?",sofia bertanya dengan polos dan wajah bingungnya

"sangat berisik",sahut noel yang langsung membuat elana dan rey tertawa,sedangkan sofia merengut

Dengan jalan tertatih elana dan ketiga temannya berjalan ke arah kantin kampus,elana sudah seperti nenek - nenek yang jalannya tidak bisa tegak karena memegangi pinggangnya.

"Kamu bisa jalan tidak?,kalau tidak aku bisa menggendongmu",noel memberi tawaran dengan murah hati

"Tidak perlu,aku masih bisa jalan sendiri"

"Gadis gila ini mungkin lama - lama akan mati karena kelakuannya sendiri",rey mencibir dengan nada datar

"Kenapa kamu yang bermasalah dengan itu?",elana berbicara sinis karena tidak terima

"Kau gadis bodoh,bahkan dosen itu sama sekali tidak tertarik padamu"

"Biarkan saja dia tidak tertarik,yang penting aku tertarik,wleek",jawab elana dengan menjulurkan lidahnya mengejek

"Aduh sudah sudah,kalian selalu saja bertengkar,ayo kita duduk di sini saja",sofia sudah bosan mendengar perdebatan antara elana dan rey setiap hari

Mereka mulai memesan makanan lalu menikmatinya bersama,sejak menjadi mahasiswa baru,mereka mulai berteman hingga sekarang,apalagi hobi mereka bertiga sama yaitu wall climbing kecuali sofia,karena wanita itu hobi bergosip saja sepertinya.

Elana dan sofia berada di jurusan yang sama,sedangkan rey dan noel berbeda jurusan,yang satu kedokteran dan satunya management bisnis

Sedangkan elana dan sofia berada di jurusan arsitektur atau lebih tepatnya mereka berdua berada di fakultas teknik,elana dan sofia sangat berbeda dari segi penampilan dan lainnya,yang satu tomboy dan satunya feminim,tapi bukankah memang seperti itu sebuah pertemanan,akan ada sebuah perbedaan yang menjadikan mereka semakin dekat satu sama lain.

sejarah kelam

"Kapan ya aku punya pacar?",elana menatap sepasang kekasih yang berjalan bergandengan tangan dengan mesra melewatinya.

"Ya mana aku tau,kamu saja selalu menghindari laki - laki dan sok jual mahal pada mereka kecuali dosen evan itu",sofia menjawab dengan nada yang terdengar sedikit tidak enak

"Ya maksudku kapan aku punya pacar pak evan"

Sofia menghela nafas kasar dan berkata dengan sarkas,"hah... kau selalu jual mahal pada semua laki - laki tapi mengobral 99% saat bersama dosen itu"

"Hahaha jangankan 99%,100% pun aku tidak masalah",elana tertawa puas membuat sofia langsung memukul kepalanya karena kesal,"aduh"

Sore ini elana dan sofia memutuskan untuk pergi ke sebuah coffe shop di mall dekat kampus mereka guna menghabiskan waktu luang mereka untuk sekedar refresing setelah pulang kuliah.

Tidak... sebenarnya bukan waktu luang,tapi mereka saja yang memang tidak tau waktu,bahkan mereka nongkrong di sana sampai benar - benar lupa waktu dan lupa diri.

"Kejar saja sana terus dosen kesayanganmu itu sampai ke laut sana kalau perlu"

"Heeeiiiii.... kenapa harus ke laut,kalau setiap hari kita bisa bertemu di kampus",elana tersenyum konyol sambil menaik - turunkan alisnya yang semakin membuat sofia benar - benar kesal

"Terserahlah"

"Kau taukan kalau aku tidak mudah jatuh cinta,...."

"Apa?tidak mudah jatuh cinta?",belum selesai elana berbicara,sofia sudah menyelanya bahkan dengan nada mencibir

"Dengarkan dulu ish"

"Tidak.. aku menolak mendengarkan pernyataan tidak masuk akalmu",sofia tau jika dia memilih mendengarkan temannya itu maka akan sangat sia - sia baginya",kau bilang kau susah jatuh cinta kan?",tanyanya yang di angguki oleh elana

"Hahhh"sofia menghela nafas kasar lalu berkata,"aku ingatkan sedikit tentang sejarahmu,jadi kau tidak akan berbicara ngelantur lagi"

"Apa?sejarah apa?"

"Baik.. dengarkan aku baik - baik bercerita jangan menyela,jangan menyangkalnya",

Elana mengangguk patuh dan sofia mulai bercerita seperti tengah membacakan dongeng untuk anak balita sebelum tidur.

2 tahun yang lalu saat mereka masih duduk di sekolah menengah atas.

"Aduh sudah donk el,kenapa harus menangisi pria seperti itu sih"

Sebenarnya dalam hati sofia dia benar - benar malas membujuk temannya yang sudah dia kenal sejak masih duduk di bangku menengah pertama itu,karena dia tau tabiat temannya seperti apa.

"Kenapa dia tega banget ya sama aku",elana terus terisak dan beberapa menyedot ingusnya membuat sofia menatap temannya itu jijik

"Sudah donk.. cowok kan bukan dia aja"

"Tapi aku tidak terima dia berselingkuh,harusnya aku yang selingkuh bukan dia"

Sofia berwajah bodoh mendengar ucapan temannya itu,"ya sudah jangan di pikirkan lagi,kamu bisa kan cari cowok lain"

Elana menghapus air matanya kasar dan lagi - lagi menyedot ingusnya,"iya kamu benar,kenapa aku harus menangisi pria berwajah babi seperti dia,sudah jelek tukang selingkuh lagi"

"Hemm iya kau benar,ayo sekarang kita ke kantin aku lapar"

Mereka berdua akhirnya berjalan ke arah kantin,namun sebelumnya elana mampir ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya,sampai di kantin mereka segera membeli makanan dan duduk di sala satu kursi pada meja yang tersedia di kantin tersebut.

"Kau doyan apa lapar?",cibir sofia yang melihat temannya makan dengan lahap seperti orang kelaparan

"Aku lapar.. tenagaku habis untuk menangis tadi,ucap elana sambil terus memasukkan makanan ke dalan mulutnya

Sofia hanya bisa menghela nafas lelah,"eh.. eh.. lihatlah ada sainganmu si jesica"

"Aku sedang tidak mood berdebat dengan cacing tanah itu",jawab elana acuh

"Waow waow waow lihatlah si gadis miskin ini,dia makan seperti pengemis yang kelapar,pantas saja jeff selingkuh darinya",seru jesica yang datang dengan para gerombolan geng rempongnya

Sebenarnya elana bukanlah dari keluarga miskin,keluarganya sangat mampu bahkan lebih dari harta milik keluarga jesica,namun jika di bandingkan dengan status sosial dan jabatan yang di sandnag oleh ayah jesica sebagai dewan pemerintahan,membuat jesica selalu merendahkan semua orang,apalagi elana memang tidak pernah menunjukkan kekayaan orang tuanya.

"Hei miskin minggir sana,aku ingin duduk di sini",jesica mendorong bahu elana,namun gadis itu tidak bergeming sama sekali

"Hei.. kau dengar tidak",sentak jesica

"Dasar sudah miskin budek lagi",ucap olin teman satu geng jesica

Elana menggaruk kepalanya yang tiba - tiba gatal dengan gerakan kasar,lalu di berdiri dan meminum jus jeruk miliknya,tanpa di sangka - sangka sedetik kemudian dia menyiramkan jus itu ke arah jesica hingga membuat gadis itu terpekik begitu juga teman - temannya.

"Kau gila,gadis miskin tidak waras... beraninya kau",teriak jesica tidak terima

"Up...",elana menutup mulutnya dengan telapak tangan,"maaf aku tidak sengaja",ucapnya dengan nada yang di buat semelas mungkin

"Hei kau..  suruh temanmu minta maaf pada jesica sekarang juga",vivian menodong dan mendorong bahu sofia yang sejak tadi hanya diam dan melihat dengan santai

"Kau ingin elana meminta maaf pada temanmu itu?",tanya sofia menunjuk jesica dengan dagunya

"Iya... cepat suruh dia minta maaf"

Sofia yang memang sudah lama bermusuhan dengan vivian dan sangat membenci gadis itu karena kekasih sofia yang berselingkuh dengan vivian beberapa bulan lalu.

Sofia melakukan gerakan yang sama dengan apa yang temannya elana lakukan,dia menyiramkan minumannya ke arah vivian hingga membuat gadis itu berteriak kesal,dan itu mahal membuat elana dan sofia tertawa terbahak - bahak karena puas.

"maafkan aku vivian,tadinya aku ingin menyiram elana untuk membalaskan jesica,tapi angin membawa tanganku pergi ke arahmu",ucap sofia dengan nada yang dibuat - buat

"Kalian memang gila,dua sahabat gadis miskin yang sama - sama gila",ucap jesica

"Lebih baik miskin dari pada kaya karena hasil korupsi uang rakyat",sahut elana mengejek

"Kau..",jesica melotot menunjuk ke wajah elana,namun bukannya takut elana malah memajukan tubuhnya sengaja menantang dan berkata,"apa?"

"Ayo kita pergi,nanti kita tertular virus korupsi dari bapaknya",sofia menarik tangan elana dan mengajak temannya itu untuk pergi meninggalkan gerombolan gadis rempong di sana.

"Awas kalian berdua,aku akan membalas kalian nanti",teriak jesica kesal bahkan sampai menendang kursi dan dia menjadi pusat perhatian semua siswa yang ada di kantin

Sudah menjadi rahasia umum bagi para siswa di sekolah tersebut jika melihat elana dan jesica berseteru karena hal itu sudah biasa terjadi.

"Hahaha aku sangat puas melihat wajahnya tadi",elana tertawa puas penuh dengan kemenangan

"Hahaha kau benar,gadis cacing itu pasti sangat malu"

Dua gadis itu terus tertawa sepanjang jalan dari kantin menuju ke kelasnya,namun tawa elana seketika berhenti kala dia melihat sesuatu,matanya berbinar cerah.

"Waow siapa pria tampan itu",elana melihat seorang remaja laki - laki tampan yang baru keluar dari ruangan kepala sekolah

Sofia mengikuti arah pandang temannya,"aku rasa dia anak baru,aku belum pernah melihatnya"

"Dia sangat tampan,aku mau dia",ucap elana dengan mata penuh damba

Sofia menepuk jidatnya,'mulai lagi dia,bahkan dia lupa jika beberapa jam yang lalu baru saja menangisi seorang pria',batinnya

Karena memang sejak dulu elana memang seperti itu,menyukai pria berpacaran hanya bebrapa minggu,menangis karena putus dan selang satu dua atau beberapa hari,maka elana sudah akan menemukan target barunya lagi dan hal itu berlangsung sampai mereka lulus sekolah menengah atas.

Karena itulah sofia tidak akan begitu susah payah dan bekerja keras untuk menenangkan temannya kala elana menangis karena baru saja putus dengan kekasihnya.

*********

"Kau sudah ingat betapa kau sangat tidak mudahnya jatuh cinta?",nada bertanya sofia lebih terdengar mencibir

Elana menyengir kuda seperti orang idiot,"itukan masa lalu dan hanya cinta monyet,sekarang berbeda"

"Iya cinta monyet,kau itu monyetnya",kesal sofia

Elana mengerucutkan bibirnya sebal,padahal memang benar yang di katakan temannya itu,jika sejarahnya dalam jatuh cinta memang sedikit anti mainstream,tapi dalam hati dia menyangkal jika itu bukan cinta sejati namun hanya cinta monyet remaja saja.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!