NovelToon NovelToon

Air Mata Rumah Tangga

Pernikahan

Andira sudah berpacaran lama dengan Leo dan pada hari ini mereka akan melangsungkan pernikahan. Dalam benak kepala Andira sudah membayangkan bahwa pernikahan akan bahagia selamanya bersama suami dan akan dianggap ratu.

Andira juga mengira bahwa suami akan berubah setelah mengarungi rumah tangga bersamanya. Andira hanya memikirkan bahagianya saja namun bagi orang yang sudah menikah, mungkin bila ingin berbicara mungkin mereka akan memilih kembali ke masa mudanya.

Tamu undangan menyambut pernikahan mereka. Pernikahan tersebut di selenggarakan di hotel bintang lima dan dihadiri para undangan yang berkelas termasuk para pengusaha, konglomerat ternama dan lain-lain dari profesi berkelas.

"Selamat datang di pernikahan ini, semoga rumah tangga kalian langgeng selamanya." Seorang pria memberikan selamat kepada Leo Sanjaya atas pernikahan tersebut.

Babak baru pernikahan atas rumah tangga mereka, awalnya mama Andira tidak merestui hubungan mereka karena melihat sikap Leo yang terlalu tempramen.

Leo mudah sensitif, marah, bawaan di masa lalunya. Di mana dulu Leo suka dibedakan orangtuanya dengan saudaranya, baru dua hari mereka menikah ada saja yang dibahas Leo, bahkan konflik pun mulai terjadi diantara mereka.

"Kita mau honeymoon kepada Istriku?" tanya Leo Sanjaya kepada istrinya.

Andira merasakan lelah setelah dua hari pernikahan, karena efek dari resepsi pernikahan yang berdiri lama. Untuk menyambut tamu undangan, sebab Andira mudah lelah dan capek jika berada di keramaian.

"Istriku, kok begitu sih kamu jawabnya? Jawab dong betul-betul! Kayak tidak niat hanya menjawab pertanyaan dari suami kamu ini," kata Leo memarahi istrinya, merasa tidak dihargai sebagai suami.

Sebab istri masih saja tidur diatas tempat tidur, suami ngomong tidak di toleh kearah suami membuat kesal Leo, pria ini mudah tempramen mengenai sesuatu hal yang tidak sesuai dihatinya.

"Maaf, Sayang. Badan aku masih sakit efek resepsi terlalu lama selama dua hari," jawab Andira masih rebahan.

Leo merasa kesal, langsung menjatuhkan pot bunga yang berada di laci sudut. Melemparkan kelantai, hingga membuat Andira berdiri dan terbangun, suara pot bunga kaca tersebut sangat kencang.

"Kamu itu membuat mood ku tidak beraturan saja." Leo langsung menjambak rambut istri membuat Andira langsung kesakitan.

"Ma-Maafkan, Aku. Gimana Istri kamu mau bilang? Bahwa liburan honeymoon terserah suami saja." Andira mengelus lengan tangan suaminya.

"Sudah tidak ada lagi honeymoon dirumah saja, sebab sudah malas nanya tapi tidak dihargai untung tidak gue tampar loh." Leo hendak menampar Andira, namun masih ditahan diredam semua amarah.

"Sayang, maafkan aku ..." Andira merasa salah dan meminta maaf.

"Tidak ada maaf, kita tidak akan honeymoon lagi sudah muak dengan jawaban kamu! Seperti tidak menghargai suami," ucap Leo meninggalkan kamar menuju ruang tamu.

Leo Sanjaya langsung mengambil minuman keras koleksinya diruang tamu. Merasa jengkel atas jawaban istri, untuk menenangkan pikiran akhirnya Leo meminum minuman keras.

Sudah merasa jengkel dengan sikap istrinya, Leo berusaha untuk menghibur diri. Jika Leo tidak bisa meredam emosi yang ada bisa membuat Andira merasakan sakit.

Pernikahan baru menjalani seminggu, Leo sudah mulai bersikap kasar dan segala tabiat mulai nampak. Bahkan Leo terlihat cemburu berlebihan kepada istri. Jika ada pria yang menyapa atau teman dekat Andira, maka Leo akan bertanya kepada Andira dan menuduh istrinya selingkuh.

Pada saat pernikahan masih seminggu, pada saat Andira memegang hpnya. Tiba-tiba ada nomor baru yang menghubunginya kebetulan suami berada disampingnya. Andira menoleh sedikit kearah suami dan ternyata tatapan suami begitu tajam dan ingin marah.

"Siapa yang menghubungi kamu?" tanya Leo menatap tajam seperti emosi kepada istri.

"Nomor baru, tidak tahu ... Coba aku angkat saja, Sayang." Andira mengangkat nomor baru yang masuk tersebut.

"Kencangkan volumenya!" Leo meminta Andira untuk menguatkan volume suara, supaya bisa mendengar percakapan istri dan nomor baru tersebut.

"Halo ... Siapa ini?" tanya Andira.

"Hai Andira, ini nomor baru aku yaitu mantan kamu pada saat kuliah dulu." Andira menatap suami dan mematikan panggilan, ketika yang menghubunginya adalah mantan satu-satunya yaitu Andre.

Leo langsung cemburu darahnya naik mendidik dan melepaskan ikat pinggang yang digunakan untuk celananya. Lalu menghempaskan ikat pinggang kulit tersebut terkena badan dan kaki Andira karena cemburu buta.

"Siapa yang menghubungi kamu? Mantan pacar kamu? Buat apa dia menghubungi kamu, jangan bodoh kamu, dasar gatal sama pria." Hendra menampar Andira dan memukul dengan ikat pinggang hingga tubuhnya lebam dan membiru.

"Ahhhhhhhh sakit!" ucap Andira menahan rasa sakit dan menangis dengan balutan air mata yang begitu nyeri saat melihat kakinya membengkak karena di pukul dengan ikat pinggang.

"Kamu masih bilang sakit! Dasar bodoh kamu dan mau dekat laki-laki, padahal sudah punya istri ... Dasar tidak punya otak kamu, mau selingkuh bilang!" Leo sudah tidak bisa lagi meredam amarahnya dan menghajar istri habis-habisan.

"Aku tidak ada selama ini berkomunikasi dengan mantan pacar! Selama ini aku sudah memblokirnya, namun Andre masih menghubungiku," ucap Andira meminta ampun kepada suami karena sudah di pukul terasa luka sampai ke hati.

"Dasar gatal! Kamu pikir suamimu ini percaya sama kamu! Dasar ******!"

Kekerasan dalam rumah tangga pun terjadi pada malam itu. Leo langsung menarik hp Andira menginjak hp tersebut hingga rusak dan mematahkan nomor hp hingga patah.

"Sayang, jangan patahkan nomor hp dan merusak hp aku," ucap Andira yang ingin menangis.

"Kenapa? Nomor ini masih kamu pertahankan? Ingat kamu sudah punya suami! Selingkuh jangan pernah ada dalam rumah tangga kita."

Baru seminggu pernikahan sudah membuat Andira menangis. Andira mengira suami tidak akan tempramen seperti masa pacaran dulu namun sifat pacaran belum terlalu nampak menonjol.

"Kamu pikir aku mudah percaya! Dasar Kamu!" Leo menampar Andira.

Lalu karena marah Andira di kunci dalam kamar.  Hingga membuat Andira menangis kencang atas perlakuan suami, setiap saat jika ada sesuatu yang salah pria tersebut selalu menyiksanya.

"Apakah kamu mau menyiksaku? Bunuh saja aku, supaya kamu tidak mempunyai istri," Andira mencoba bertahan dalam kondisi pilu yang menyakitkan baginya.

"Membunuh? Kamu pikir saya mau, kamu itu istriku. Aku begini karena aku cemburu sama kamu," Leo menjelaskan bahwa dirinya merasa cemburu.

Sakit memang jika orang yang kita cintai terlalu cemburu dengan Andira. Kadang Andira merasa kewalahan dengan sikap cemburu suami hingga membuatnya merasa lelah.

"Aku lelah begini? Kamu selalu kasar sama aku!" 

"Aku begini ada perbuatan yang membuat aku marah. Kamu tahukan alasan suami kamu posesif? Sebab suami kamu merasakan cemburu yang luar biasa,"

Leo sikap tempramennya tidak berubah dari masa pacaran. Hingga membentuk rumah tangga, hingga membuat Andira merasa sedih saja tidak di istimewakan.

Air Mata Rumah Tangga

Tiga tahun berlalu sudah di karunia anak perempuan. Bernama Yuna dan Yuni, suami masih saja tempramen tidak bisa mengendalikan emosinya.

Leo kerap kali menyiksa Andira, bahkan ketika berdebat, bertengkar dan ketika cemburu, ada satu orang sahabat yang selalu menghasut Leo supaya percaya dengan omongannya.

Saat pada di kantor, Nadila mendatangi perusahaan Leo. Untuk memberitahu dalam proses penghasutan bahwa istrinya ada bertemu dengan pria lain.

"Hai Leo ..." Sapa perempuan yang merupakan teman dekat Leo, wanita itu bernama Nadila.

"Ada apa?" tanya Leo membalikan badan ketika melihat sahabatnya datang.

"Begini Leo, gue melihat istri loh di restoran abadi cinta sedang bersama pria lain," ucap Nadila tanpa ada bukti yang bisa di tunjukan.

"Gue kagak percaya! Bahwa istri gue ketemu dengan pria lain," Leo menggelengkan kepala seakan tidak percaya.

"Gue lupa ambil buktinya, jika kamu tidak percaya gak apa-apa juga deh!" Nadila mulai menyakinkan Leo.

Tanpa banyak pertanyaan lagi, Leo langsung menyetir mobilnya dengan laju kencang tak peduli dengan kondisi jalan dan langsung meninggalkan Nadila demi sampai di rumah.

Andira rebahan di kamar tidur, baru saja menenangkan kedua anak kembarnya. Sebab susah tidur dan rewel, lalu Leo langsung menuju kekamar dengan jalan tergapa-gapa menarik tangan Andira yang sedang rebahan.

"Sayang kamu sudah pulang?" tanya Andira saat tangannya ditarik menuju kamar cadangan mereka. Sebab anak tidur di kamar utama supaya tidak terganggu.

Plakkkkkkkkkkkkkkkkk

"Dasar ****** kamu! Beraninya kamu jalan dengan pria lain, dasar istri tidak benar kamu dan berani membohongi suami, kamu." Leo menampar Andira berulang kali hingga Andira merasakan kesakitan yang sangat luar biasa hingga tamparan tersebut mengenai pipi kiri dan kanannya, sampai 10 kali dan Andira merasa syok.

"Maksud kamu apa sayang?" tanya Andira masih meredam emosinya.

"Kamu bertemu dengan pria lain kan?" tanya Leo, lalu menyentuh leher Andira dan mencekiknya, hingga Andira kesulitan untuk berbicara.

"Sa-Sayang, lepaskan aku kesulitan berbicara ... Kamu menuduhku selingkuh dengan pria lain, dengarkan aku sayang, bahwa aku tidak ada jalan dengan pria lain." Andira berusaha memberikan penjelasan.

Andira tidak mengerti dengan maksud kata-kata Leo. Menuduhnya keluar dari rumah dari tadi siang, namun Andira tidak ada keluar rumah dan hanya sibuk mengurus kedua putri kembarnya.

"Kamu bohong! Dasar istri laknat kamu! Sudah saya nikahi, namun begini sikap bohong kamu terhadap suami," Leo habis kesabaran dan lalu memukul istrinya berulang kali dengan bantal.

Begitulah kebiasaan Leo, tidak mendengarkan penjelasan istri. Namun hanya mendengarkan penjelasan teman dekat tanpa bukti yang sebenarnya, yang terkadang membuat Andira merasa kewalahan.

Andira sudah hampir setiap hari, menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Suaminya terlalu mencintainya Andira, hingga membuat suami menjadi posesif.

"Sayang ... Tolonglah percaya sama istri kamu ini, kamu ini mendapatkan info dari siapa? Bahwa istri kamu ini ada jalan bersama pria lain?" tanya Andira sudah menangis untuk meminta penjelasan suami.

"Dari teman saya, Nadila."

"Kamu percaya dengan omongan Nadila?" tanya Andira.

"Saya percaya saja,"

Leo begitu percaya hingga di malam itu Leo meminta beby sister nya. Untuk mengurus anak mereka dan Leo akan mengurung Andira di gudang, sebab sudah bermain api dengan suami, namun semua itu hanya sekedar hasutan belaka. Bagi seorang yang ingin menghancurkan rumah tangga mereka.

"Kamu di dalam gudang ini saja tidur," Leo menarik rambu Andira, hingga membuat Andira di seret begitu saja sama suami.

Cemburu Leo sebenarnya karena cinta mati bahkan karena takut kehilangan. Sikap takut kehilangan itulah yang membuat Leo menjadi posesif dan tempramen.

"Leo lepaskan aku! Kamu jangan jahat begini! Kalau aku tidur di gudang, anak kita tidur dengan siapa?" Andira meminta kepada suaminya supaya tidak mengurungnya dalam gudang.

"Kamu rasakan! Sudah tahu mempunyai suami tempramen dan cemburuan berani sekali keluar, bersama pria lain," ucap Leo lalu berusaha untuk merebut ponsel yang di pegang Andira tersebut dan periksa ponsel milik istrinya tersebut karena terbakar cemburu.

"Leo, tolong kasihanilah Istri kamu! Begitu kejamnya terhadap istri." Andira memohon menangis dihadapan suami dan tangannya meminta maaf kepada suami, jika selama ini ada salah.

Leo lalu membuka hp Andira, lalu melihat di sosial media Andira. Ada seorang pria memberikan like, komentar dan mengirimkan stiker semakin membuat Leo semakin cemburu. Pada hal yang memberikan like dan stiker love tersebut adalah teman dunia maya yang tidak di kenal Andira.

"Siapa ini? Dasar wanita genit! Sudah punya suami masih saja dekat sama orang lain di sosial media."  Leo semakin marah dan menendang kaki istrinya hingga berdarah dan terjungkal, hingga membuat Andira lemas.

"Ini teman sosial media, gue tidak tahu namanya! Percayalah sama istri kamu ini sayang, bahwa istri kamu ini bukan wanita ******." Andira merasa tidak terima dicemooh dan di hina oleh suami.

"Sudahlah ... Jangan banyak omong, gue akan ke bar bersama teman! Sebagai akibatnya, kamu harus berani bertanggung jawab untuk tidur di gudang."

"Sayang kamu tega banget, tidak mungkin istrimu di gudang." Andira mengelengkan kepala dan memohon berulang kali sama suami.

Berbagai cara sudah di lakukan Andira termasuk memeluk suaminya dari belakang. Supaya luluh dengan Andira, namun Leo tidak luluh juga malah terlihat emosional.

Leo pergi ke bar bersama temannya, kebiasaan buruk Leo ketika cemburu. Adalah bersenang-senang dengan teman dibar, Leo juga meminum banyak minuman alkohol hingga membuatnya mabuk.

Leo tidak peduli dengan kondisi rumah, namun malam ini kemarahan yang luar biasa tersebut harus di lampiaskan di luar. Andira selalu menangis melihat suami menguncinya di gudang.

Suasana di gudang gelap gulita tanpa lampu, banyak barang bekas ditaruh disana, bahkan Andira hanya tidur dengan karton bekas di lantai. Sebab di dalam gudang tidak ada tempat tidur bekas, Andira berteman dengan kecoa dan nyamuk. Membuat Andira merasa tidak nyaman berada di gudang tersebut, sebab sudah digigit oleh banyak nyamuk.

"Penderitaan berumah tangga ... Aku pikir akan bahagia, nyatanya aku memilih orang yang salah dalam rumah tangga," gumam Andira menyesali pernikahannya.

Tiga tahun berlalu kini air mata pernikahan dan penderitaan dalam rumah tangga. Telah membuat batin seorang istri semakin tersiksa dan wajahnya pun tidak secantik dulu lagi karena setiap malam di penuhi dengan air mata. Berharap suaminya berubah dan tidak tempramen lagi terhadap dirinya dan takut akan mencelakai anak-anaknya kelak.

Dibar suami bersama temannya Roy, mereka sudah minum banyak minuman alkohol, hingga membuat mereka berdua mabuk dan akhirnya pulang kerumah masing-masing dalam keadaan tidak sadar.

Penyesalan Suami

Sudah 10 tahun Andira tidak tahan lagi dengan penderitaan yang dihadapinya. Perjalanan rumah tangga yang sudah 10 tahun saja masih membuat suami sering cemburu, jika istri dekat dengan pria yang lebih ganteng dari dirinya.

Leo sering menamparnya bahkan bekas lebam di sekujur tubuhnya, luka yang masih meninggalkan bekas membuat Andira seperti tidak tahan lagi. Menghadapi sifat cemburuan suaminya tersebut.

Rumah tangga yang seaturnya di bangun bersama namun harus satu orang yang bertahan dengan kesabarannya yaitu Andira. Setiap kali suami sadar telah melakukan kekerasan dalam rumah tangga langsung memeluk istrinya, namun menyadari bahwa dirinya salah.

Setiap hari begitulah yang dihadapi dalam rumah tangga mereka, sebab Leo selalu percaya sama temannya Nadila. Yang ingin hubungan mereka hancur. Anak-anak yuna dan Yuni adalah anak yang pengertian sama mamanya. Walau pun masih berumur 8 tahun merasa kasihan dengan mamanya selalu menjadi korban penyiksaan ayah kandungnya. Meminta kepada mamanya untuk pergi dari rumah karena takut akan mengancam keselamatan mereka bertiga.

Suami yang tempramen, setiap malam meminum minuman keras bahkan sudah berulang kali bertahan demi anak. Supaya tidak menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga namun keinginan tersebut agak ditampik karena semakin hari suami semakin merajalela dan tempramennya tidak bisa di ubah membuat Andira kewalahan.

Pada malam hari tersebut Andira melerai suami yang mempunyai kebiasaan meminum minuman keras diruang tamu, pada saat anak mereka belajar. Hingga membuat Leo marah dan mengatakan bodoh, sebab sudah menggangu ketenangan suami.

"Sayang, lihatlah. Anak-anak kamu sedang belajar, sedangkan kamu meminum minuman keras." Andira berusaha mengingatkan suami.

Gubrakkkkkkkkkkkkkkk

Leo mengubrak dan memukul meja pria tersebut tidak suka dinasehati.

"Kamu mengaturku? Kamu itu Mamanya, bisa dong bawa anak kelantai dua. Disana mereka akan belajar! Dasar bodoh di pelihara," bentak Leo membuat Andira menangis.

"Sudah cukup, Sayang. Jangan memakiku di depan anak, aku ibunya. Tidak pantas seorang ayah berbicara seperti itu." Andira menahan kepedihan atas perlakuan suaminya tersebut.

"Kamu sadar dong ... Kamu itu Mamanya."

Leo melemparkan gelas kelantai hingga membuat kedua putri kembar mereka menangis. Tak terbendung lagi kesedihan yang dirasakan oleh Andira, perempuan itu sebagai ibu berusaha untuk menjauhkan anaknya dengan menyuruh anaknya pindah kelantai dua untuk belajar.

Mau sampai kapan begini terus menjadi korban penyiksaan suami, pada malam hari Leo dan Andira bertengkar sengit. Setelah selesai mengajari anaknya dalam mengerjakan pr sekolah dan suaminya memanggil Andira.

"Istriku, ada pria yang menghubungimu, nomor baru dan pria itu mengaku teman sekolah kamu." Leo memanggil Andira, kini ada masalah lagi, hingga membuat Andira memejamkan mata sejenak, mengapa orang lain suka mencari gara-gara dengan menghubungi dirinya.

"Siapa?" tanya Andira menghampiri suami, namun menghela nafas. Semoga ini baik-baik saja dan suami bisa meredam emosinya.

"Mana suamimu tahu, kamu ada pria lain lagi dihati kamu. Dasar wanita ****** kamu!" Leo marah lagi menampar pipi istrinya sampai jatuh ke lantai.

Andira tak kuat lalu menahan tangis, sudah berulang kali berusaha tegar. Namun Andira sudah tidak sanggup lagi berumah tangga mendapatkan siksaan luar biasa dari suami.

"Saya juga tidak tahu? Jika kamu tidak menyebutkan namanya sayang, begitu banyak nomor baru yang masuk. Apakah lantas kamu curiga?" tanya Andira hal tidak masuk akal di curigai oleh suaminya.

"Namanya Rudi ... Teman pada masa kamu sekolah dulu."

"Rudi ...?"

"Kamu kenal dengannya? Ada hubungan apa diantara kalian? Jahat banget kamu jadi istri." Leo sangat emosional dan menarik tangan istrinya dan memukul tangan istri kedinding, hingga membuat Andira hampir mati.

Andira di hajar hampir mau mati, pipinya keduanya bengkak, bibirnya berdarah dan telinganya hampir biru sebab penyiksaan suami. Tidak kuat dengan cemburunya terbawa emosi pada saat itu. Bahkan kaki Andira di pukul dengan menggunakan broti hingga sangat sakit.

"Sakit Leo ..." Andira memegang tangannya yang sakit.

"Kamu rasakan sakitnya, biar kamu rasakan bagaimana sakitnya saat suami mengetahui kamu mempunyai banyak simpanan."

Luar biasa tudingan Leo terhadap istrinya, hingga membuat Andira semakin down, selalu dituduh selingkuh oleh suaminya tersebut, pada hal Andira adalah perempuan terhormat yang tidak mau menjatuhkan harga dirinya demi selingkuh dengan pria lain.

"Sudah 10 tahun kita menikah, namun penderitaan yang aku hadapi ... Aku pikir pernikahan ini akan bahagia, nyatanya aku merasa tidak bahagia." Curahan hati Andira untuk suami.

"Kamu tidak bahagia dalam pernikahan ini? Sadar kamu, sudah mempunyai dua anak dari saya. Bahwa kamu pergi bercerai dengan saya, siapa yang akan mau menampung kamu sebagai istri," ucap Leo menyepelekan Andira.

"Masih banyak yang mau sama istri kamu ini," jawab Andira, sebenarnya tidak dari keinginan hatinya ingin menjawab. Namun tingkah laku suaminya sudah kelewatan menyiksa mentalnya habis-habisan

"Jika banyak yang mau sama kamu, buktikan dong." Leo tak percaya ada pria lain yang mau sama istrinya.

"Kamu tidak usah sepele dan suatu saat akan aku buktikan," jawab Andira merasa yakin dengan jawabannya

"Kamu! Sudah yakin banget dengan jawaban kamu! Berarti selingkuh di belakang aku," Leo menampar istrinya lagi, hingga tubuh istrinya banyak yang lebam.

"Aku tidak selingkuh namun karena sikap kamu seperti ini! Membuat aku berubah pikiran, mau sampai kapan aku akan bertahan dalam pernikahan in? Jika yang aku dapat hanya siksaan dalam rumah tangga ini," kata Andira posisinya sebagai istri merasa tidak dihargai.

"Kamu bodoh dan tetap mau bertahan dengan aku! Sudah aku bilang bahwa aku ini cemburuan."

Andira tidak kuat lagi dengan jalan tertata Andira membereskan kopernya dan membawa kedua anak yang menyaksikan tersebut. Suami menjambak rambut Andira supaya tidak pergi namun karena tidak kuat Andira tidak mendengarkan suami lagi dan memilih untuk pergi dan tak peduli.

Saat tangan memukul istrinya tersebut saat sudah berada di kejauhan Leo menyesali perbuatannya dan mengejar kembali istrinya pada saat itu. Untuk meminta maaf karena khilaf namun Andira tidak mau memaafkan dan buru-buru memanggil taksi. Saat istri dan anaknya pergi, segera Leo mengejar anak dan istrinya namun kehilangan jejak. Hingga suatu saat Leo menyesali semua itu ternyata tanpa istri merasakan kesepian yang luar biasa dan Leo menangis mengapa dengan sikap tempramennya tidak berubah.

Leo menjadi ke carian dengan istrinya, sebab karena sikap tempramennya. Membuat istrinya tidak mau bertahan lagi bahkan mempertahankan rumah tangga dengannya.

"Karena sikap tempramen aku, istriku menjauh dariku," gumam Leo dalam hati.

Ketika kedua anak dan istri tidak di dapati lagi dirumah. Baru menyadari betapa pentingnya istri dalam kehidupannya, membuat Leo semakin frustasi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!