NovelToon NovelToon

Ketulusan cinta

Berangkat kerja

"sudah jam 6 pagi, aku harus segera bersiap siap untuk berangkat kerja, karna ini adalah hari terakhir ku, jadi aku gak boleh sampai terlambat", ucap seorang gadis kepada dirinya sendiri

gadis tersebut bernama Kiara aulia, yang kerap disapa Kia, dia gadis yatim piatu berusia 19 th hidup sebatang kara karna kedua orang tuanya sudah meninggal sejak ia masih duduk dibangku SMP, ia pun seorang gadis lugu dan berpenampilan polos yang berparas lumayan cantik, sejak sepeninggal orang tuanya ia harus rela membiayai kehidupannya sendiri di usianya yang terbilang masih belia

setelah ia selesai membersihkan dirinya dikamar mandi, ia pun segera berganti pakaian yang sudah ia siapkan sedari tadi, setelah selesai ia bergegas keluar untuk menunggu sahabatnya yang bernama Adinda putri yang kerap disapa Dinda

Dinda adalah sahabat sejati Kiara, yang selalu mendukung Kiara baik dalam keadaan suka maupun duka, apalagi sejak sepeninggal kedua orang tua Kiara, Dindalah yang selalu menghiburnya

keadaan Dinda lebih beruntung dibanding Kiara, Dinda mempunyai keluarga yang lengkap, kedua orang tua dan seorang kakak lelaki yang bernama Satria yang sangat menyayangi Dinda adiknya, Satria sendiri sudah berumah tangga dan memiliki seorang istri dan anak, dan sekarang Satria sedang menjalankan bisnis keluarga tapi berbeda dengan Dinda yang tidak mau berurusan dengan bisnis keluarganya itu

Kiara sudah menganggap keluarga Dinda seperti keluarganya sendiri, ia pun sudah menganggap orang tua Dinda sebagai orang tuanya sendiri, karna keluarga Dinda sangat menyayangi Kiara

//tin..tiin..tiin//

terdengar bunyi klakson motor dari arah depan gerbang rumah Kiara, dan Kiara pun langsung menghampiri asal bunyi klakson tersebut, nampak diatas motor seorang gadis yang seumuran dengannya sedang tersenyum kearah dirinya, yang tak lain gadis itu adalah Dinda sahabatnya

"maaf ya kalo kamu kelamaan nunggu", ucap Dinda dari atas motornya

"ahh gak juga...akunya aja yang terlalu terburu buru, takut terlambat, kamu kan tau sendiri ini adalah hari pertama aku masuk kerja" ucap Kiara dengan kepolosannya

"ya udah....ayo kita berangkat", ajak Dinda yang langsung disambut dengan anggukan Kiara, dan mereka pun berboncengan menuju ketempat kerja, sebab kebetulan tempat kerja mereka sama, karna Dinda juga yang merekomendasikan Kiara untuk bekerja ditempatnya setelah lulus SMA

didalam perjalanannya mereka berdua pun ngobrol dan bercanda diatas motor Dinda, sampai akhirnya merekapun tiba ditempat tujuan, Dinda pun langsung memarkirkan motornya di tempat parkir yang sudah disediakan

"ayo masuk !!, kita sudah sampai" ajak Dinda dengan menggandeng tangan Kiara

"gimana penampilan ku ? apa tidak memalukan ?" tanya Kiara sambil memperhatikan bajunya dari atas ke bawah

"aduh Kia !! kamu itu sudah cantik dengan penampilanmu meskipun tidak terlalu banyak gaya" jawab Dinda sambil tersenyum manis ke arah Kiara

"percaya deh sama aku, kamu bakalan betah kerja disini, karna bos kita itu orangnya super baik" ucap Dinda memberikan semangat pada Kiara, karna memang Dinda sudah terlebih dahulu bekerja ditempat itu, kurang lebih 1 tahun

Kiara pun hanya tersenyum mendengar kata kata sahabatnya itu, ia pun mengikuti langkah Dinda masuk ke dalam lift menuju lantai 3, meskipun langkahnya agak sedikit grogi tapi ia berusaha menyembunyikannya

"kita mau ke mana Din ?", tanya Kiara yang semakin gugup

"kita temui bos kita dulu mbk Ratna, soalnya ia kemaren bilang ke aku suruh bawa kamu menemuinya dulu sebelum mulai bekerja, aku pun dulu juga begitu waktu awal masuk kerja" jawab Dinda

sesampainya mereka didepan pintu manager pemasaran, langkah Kiara sempat terhenti "kamu kenapa berhenti Kia ?", tanya Dinda

"a...aku....taku Din !!", ucap Kiara sambil memundukkan kepalanya

"tenang aja, kamu gak usah takut, aku kan sudah bilang mbk Ratna itu orangnya super baik, ayo masuk !!" ajak Dinda sambil menggandeng tangan Kiara

setelah Dinda mengetuk pintu, terdengar suara perempuan dari dalam ruangan menyuruh mereka berdua masuk

"pagi mbk Ratna !!" sapa Dinda

"pagi juga !!, eh...kamu Dinda, ayo silahkan duduk" sambut mbk Ratna dengan ramah dan penuh senyum

"ini pasti teman kamu yang kamu rekomendasikan itu ya ?" tanya mbk Ratna

"iya mbk ini sahabat saya namanya Kiara" jawab Dinda

"hallo Kiara, selamat bekerja dan bergabung bersama kami" ucap mbk Ratna sambil mengulurkan tangannya, dan disambut juga oleh Kiara disertai dengan senyum manisnya

"baiklah, kalo begitu mulai sekarang kamu Kiara sudah bisa bekerja disini, dan sebelum kamu ke ruangan kerja kamu, kamu ke ruangan HRD terlebih dahulu" ucap mbk Ratna

dan mereka berdua pun keluar dari ruangan mbk Ratna dan berjalan menuju ruangan HRD

"apa aku bilang, mbk Ratna itu orangnya super baik, jadi kamu tenang aja kamu bakalan betah kerja disini" ucap Dinda sambil terus berjalan dan sampai juga di depan ruangan HRD

Ajakan Dinda

Setelah keluar dari ruangan HRD Kiara dan Dinda menuju ke ruang kerja mereka, kebetulan mereka berdua bekerja di satu departemen, untuk hari pertama, Kiara bekerja dengan bantuan sahabatnya

hari hari berikutnya Kiara mulai bekerja tanpa bantuan dari sahabatnya, ia pun bekerja dengan penuh semangat

"Kia.....ayo kita makan siang dulu !!" panggil Dinda saat jam makan siang, tapi Kiara masih tetap mengerjakan pekerjaannya, dengan melihat kearah sahabatnya

"bukannya aku gak mau, tapi kamu kan tau sendiri aku.....!!" ucap Kiara sambil menatap ke arah Dinda penuh makna

"iya cantik, aku tau !!, kenapa sih kamu selalu menolak ajakan aku ?" ucap Dinda yang tiba tiba memotong ucapan Kiara

"untuk kali ini biarkan aku yang bayar, dan aku akan tetap memaksa kamu walaupun kamunya gak mau" ucap Dinda dengan pura pura cemberut, karna ia tahu kalo Kiara gak bakalan tega menolak permintaan sahabatnya apalagi sampai melihat sahabatnya itu bersedih

"iya sih...sebenarnya aku mau, tapi aku kan masih belum lapar, karna aku tadi kan sudah sarapan lumayan banyak" alasan Kiara, karna memang sebelum berangkat kerja ia menyempatkan untuk sarapan dulu dan sepertinya Kiara gak tega klo harus terus terusan menolak ajakan sahabatnya itu

"kamu bener bener ya Kiara !!, masa kamu tega membiarkan aku makan sendiri" ucap Dinda yang lagi lagi sambil menunjukkan muka cemberutnya dihadapan Kiara

Dinda tetap bersikeras mengajak sahabatnya itu untuk ikut dengannya makan siang di luar, meskipun diperusahaan sudah disediakan kantin khusus untuk para karyawan

"iya...iya, aku mau deh, udah ah...jangan pakai pasang muka cemberut gitu, aku kan jadi gak tega ngelihatnya!!" ucap Kiara yang akhirnya mengiyakan ajakan sahabatnya, karna ia tak bisa melihat muka sahabatnya cemberut kayak anak kecil yang sedang merajuk

"nah gitu dong !!, itu baru namanya sahabat aku yang paling cantik" goda Dinda sambil mencubit lembut hidung Kiara, dan kiara pun hanya tersenyum melihat keusilan sahabatnya

setelah itu mereka berdua pun keluar dari ruangan kerjanya masuk ke lift untuk turun ke lobby bawah, sesampainya di lobby bawah mereka pun berpapasan dengan mbk Ratna

"kalian berdua mau kemana ?", sapa mbk Ratna

"kami mau makan siang diluar dulu mbk, sesekali makan diluar gak apa apa kan mbk?" sahut Dinda

"ooohhh....gitu, oh ya gimana Kiara, kamu senang kerja disini ?" tanya mbk Ratna

"iya mbk, saya senang kerja disini, sekali lagi terima kasih ya mbk Ratna sudah mau menerima saya sebagai karyawan disini" jawab Kiara dengan kepolosan dan keluguannya

"iya sama !!, semoga kamu selalu betah kerja disini" ucap mbk Ratna

"saya keatas dulu ya" pamit mbk Ratna sambil tersenyum ke arah mereka berdua

mereka berdua pun bersamaan menganggukkan kepala dengan sopan kearah bos mereka

"apa aku bilang, mbk Ratna itu orangnya super baik dan ramah sama anak buahnya" ucap Dinda sambil melihat ke arah mbk Ratna yang semakin berjalan menjauhi mereka

"iya Din.....mbk Ratna memang orangnya baik banget, aku jadi betah deh kerja disini" jawab Kiara sambil tersenyum manis kearah Dinda

"ya udah, ayo ntar keburu jam makan siangnya habis" ucap Dinda sambil menggandeng Kiara berjalan menuju kafe di dekat kantor mereka

Kejadian di kafe

Sesampainya di sebuah kafe, Dinda pun langsung memesan makanan, Kiara menolak untuk memesan makanan karna ia memang benar benar masih kenyang, jadi ia hanya memesan segelas minuman jus jeruk

"Din, kamu sering ya datang kesini ?" tanya Kiara sambil menyesap minuman yang sudah

ia pesan

"iya Ki...sebelum kamu bekerja di kantor itu, aku sering makan disini kalo aku malas makan dikantin, karna aku sering gak nyaman banyak karyawan yang suka ngegosip, untung aja sekarang kita kerjanya satu tempat, jadi aku punya teman ngobrol kalo harus makan di luar kantor" jawab Dinda sambil memakan makanan yang ada diatas meja didepannya

Kiara hanya mendengarkan penjelasan sahabatnya dan sesekali tersenyum melihat Dinda yang terus ngomong meskipun mulutnya penuh dengan makanan

"Dinda, kamu kebiasaan deh! gak sopan, kalo ngomong sambil mulut penuh makanan gitu" ucap Kiara sambil melihat kearah Dinda dengan tatapan kepolosannya

Dinda hanya menyunggingkan senyum mendengar ucapan Kiara, karna memang mulutnya sudah penuh dengan makanan

"oh ya Din....ntar gantian aku yang traktir kamu makan, kalo aku sudah gajian ya ?, ya itung itung untuk merayakan karna aku sekarang sudah mendapatkan pekerjaan yang lumayan bagus" ucap Kiara

"beneran kamu, serius??" tanya Dinda

"iya, beneran.....aku serius" jawab Kiara

"udah deh Ki.....mendingan uangnya kamu tabung aja, buat keperluan kamu sendiri, dan masa depan kamu" ucap Dinda karna ia tahu keadaan sahabatnya, harus mencukupi kehidupannya seorang diri, karna Kiara gak pernah mau merepotkan orang lain, kadang Dinda merasa sedih melihat sahabatnya yang masih begitu muda tapi ia harus menerima kenyataan pahit dan harus menanggung beban hidupnya seorang diri

Kiara hanya tersenyum mendengar ucapan sahabatnya, dan ia sudah dapat mengira kalo sahabatnya bakal menolaknya

"sekali kali gak apalah, masa kamu terus yang ngajakin aku makan, kamu jangan nolak ya...pliisss !!" ucap Kiara sambil memohon pada Dinda, karna ia merasa gak enak dengan sahabatnya yang selalu baik pada dirinya

Dinda pun tak bisa menolaknya dan ia hanya bisa menghela napas panjang "ya udah kalo gitu terserah kamu aja deh !" ucap Dinda sambil tersenyum sumringah dari bibirnya dan mereka berdua pun terus ngobrol disela sela makan siangnya dan sesekali tertawa lepas hingga tak menyadari ada seorang lelaki masuk ke kafe itu, yang sempat menjadi pusat perhatian semua pengunjung kafe tersebut, hanya Kiara dan Dinda yang tak menyadari hal itu

"Din, aku ke toilet dulu ya, sudah gak tahan nih !" ucap Dinda yang sepertinya sudah gak bisa menahan ingin buang air kecil

"iya...., apa perlu aku temani ?" tanya Dinda

"gak usah, aku bisa sendiri" ucap Kiara yang sudah buru buru berdiri karna ingin segera pergi ke toilet

tapi saat ia buru buru berdiri dari tempat duduknya, ia pun tak sengaja menabrak seorang lelaki yang barusan masuk ke dalam kafe, karna tubuh lelaki tersebut lebih besar dari dirinya akhirnya lelaki tersebut menyenggol gelas yang ada dipinggir meja Kiara, dan menjatuhkannya tapi untungnya gelas tersebut tidak sampai jatuh ke lantai hanya saja air minuman yang ada digelas itu tumpah mengenai celana lelaki tersebut

Dinda dan semua yang ada dikafe itu sempat kaget, karna mereka semua tau siapa orang yang sudah ditabrak Kiara, Kiara pun langsung mengangkat kepalanya dan membuatnya juga kaget karna ia sadar dengan lelaki yang ditabraknya kini memasang wajah begitu dingin dan marah, Kiara yang semula berniat ke toilet untuk buang air kecil, akhirnya mengurungkan niatnya dan membuat niatnya hilang berganti dengan rasa takut karna melihat wajah lelaki tersebut yang sangat marah

"apa kamu gak punya mata !!!, sehingga tubuh aku yang sebesar ini bisa kamu tabrak hah !!" bentak lelaki tersebut dengan nada yang begitu kasar

"kamu lihat sekarang !!, karna ulahmu celana aku jadi basah !!" lagi lagi lelaki itu berkata dengan nada kasar, hingga membuat Kiara semakin takut dan hanya bisa menundukkan kepalanya

Dinda hanya bisa diam melihat sahabatnya dibentak oleh lelaki itu, karna ia tau siapa lelaki itu, orang yang paling terkenal memiliki banyak perusahaan di kota tersebut sampai ke luar negri dan bisa melakukan apa saja sesuai keinginanya

siapa yang tidak kenal dengan Revan adijaya, seorang pengusaha muda dari keluarga terkaya di kota tersebut, ia merupakan anak tunggal dari pasangan suami istri Johan adijaya dan Linda adijaya, ia terkenal dengan sifatnya yang sangat dingin namun tegas dengan sifat sombongnya, namun ia terlihat begitu tampan dengan wajah sedikit oriental, hidung mancung dan kulit putih bersih sehinngga terlihat nyaris sempurna dan membuat setiap mata wanita yang mandangnya jadi terpesona dengan ketampanannya

"hai....emangya kamu gak dengar apa aku lagi bicara sama kamu ?" bentak lelaki itu yang tak lain adalah Revan adijaya, hingga membuat Kiara hanya *** jari jari tangannya penuh ketakutan

"maafkan saya pak !....eh om !!, saya keburu buru mau ke toilet, saya sudah gak tahan mau buang air kecil" ucap Kiara dengan kepolosannya

Revan masih terus menatapnya dengan pandangan tajam karna ucapan Kiara yang begitu jujurnya, dan karna ia pun dipanggil bapak atau om, meskipun usianya lebih dewasa dibandingkan Kiara, tapi kebanyakan orang mengira ia masih seperti ABG

"iya pak, sekali lagi maafkan teman saya, ia tidak sengaja" ucap Dinda yang akhirnya angkat bicara juga, karna ia sudah tidak tahan melihat sahabatnya yang begitu ketakutan, dan sekarang mulai menggenggam erat tangannya

"saya benar benar minta maaf pak, kalo bapak mau saya ganti rugi, akan saya berikan tapi semuanya tunggu kalo saya sudah gajian" ucap Kiara yang begitu jujurnya, dan ia pun memberanikan diri mengangkat wajahnya dan membuat wajah Revan dan Kiara saling betemu pandang tapi Kiara buru buru mengalihkan pandangannya ke arah sahabatnya

dalam hati Revan mengatakan "betapa polosnya dan penuh kedamaian pandangan gadis itu" sehingga membuatnya tak tega untuk memarahinya lagi

setelah cukup lama Revan memandang ke arah gadis itu, tiba tiba lamunannya buyar karna kedatangan sopir pribadinya "tuan muda tidak apa apa ?"

"iya saya tidak apa apa" ucap Revan sambil terus menatap kearah dua gadia yang ada didepannya

"maaf pak !, ini KTP saya, kalo bapak takut saya pergi dan tidak bertanggung jawab, bapak bisa mencari saya di alamat yang ada di situ" ucap Kiara sambil menyodorkan KTP ke arah lelaki itu

"gak perlu, saya gak perlu uang mu !!" ucap Revan dengan nada kasar dan sombongnya yang akhirnya pergi begitu saja meninggalkan tempat itu, seperti tidak pernah terjadi masalah apa apa, setelah kepergian Revan suasana kafe tersebut menjadi tenang kembali

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!