NovelToon NovelToon

Beautiful Heart

NASI

Happy reading 😊

☘️☘️☘️

"Senyumanmu buatku tersenyum malu lirikanmu!" bunyi lagu alarm handphone Farah.

Gadis yang semalaman bergadang karena meyiapkan peralatan sekolah dan barang-barang yang harus di bawah besok pun terbangun karena alarm handphonenya yang terus berbunyi.

"Hoammmm, yah Allah jam berapa ya?" ucapnya sambil melihat layar handphonenya.

" Oalah jam 4 toh ! " ucap Farah yang mau melanjutkan tidurnya lagi, namun pintu kamarnya keburu di ketuk.

" Tok-tok, tok-tok " bunyi pintu kamar Farah.

" Farah , bangun nduk ! " ucap ibu Farah dengan suara cukup keras menurut Farah tapi.

" Iya Ibuk tersayang! " ucap Farah

Farah yang mau melanjutkan tidurnya pun tidak jadi karena Ibunya. Bagaimanapun alarm suara ibu itu lebih dahsyat dari pada alarm handphone. Lantas Farah pun bangun untuk mandi dan sholat subuh.

...****************...

Gadis dengan jilbab putihnya dan seragam khas sekolahnya pun sudah siap untuk berangkat sekolah, setelah 1 tahun tidak sekolah tatap muka karena Covid-19 dan setengah tahun pun di lanjut Prakerin (Praktek Kerja Industri) Karena Co Farah sekolah di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan ).

" Farah nasinya sudah matang !" ucap ibu Farah dari arah dapur.

Farah pun pergi ke dapur untuk mengambil bekalnya.

" Farah kamu tidak sarapan nasi dulu ?" tanya ibu Farah.

" Tidak Buk, roti gorengnya mbak yun ini saja sudah cukup ." ucap Farah sambil tersenyum manis kepada ibunya.

"Ini Far bekalmu , nasi sama tempe crispy!" Ucap ibu Farah sambil menyerahkan bekalnya pada Farah.

" Wah, wah, wah, ini nasinnya mah buat porsi tiga orang!" Ucap Farah keheranan.

" Tidak papa Farah buat temanmu kalau kurang nasinya !" ucap Ibu Farah sambil tersenyum

" Iya Buk." ucap Farah.

Farah lalu berangkat sekolah dengan kakak laki-lakinya karena mereka hanya dua bersaudara.

...****************...

Farah pun sudah tiba di sekolah tepat waktu karena rumahnya yang jauh dari sekolah dan harus berangkat lebih pagi.

" Abang semangat ya kerjanya ! " ucap Farah sambil turun dari motor supra milik abangnya dan mencium tangan abang tersayangnya.

" Pasti dek, kamu juga semangat sekolahnya !" ucap abangnya Farah sambil tersenyum.

Farah pun memasuki gerbang sekolah, di gerbang sudah ada guru yang mengawasi dan ada teman-teman OSIS yang bertugas untuk melihat kuku-kuku murid yang panjang-panjang, dan rambut para anak laki-laki yang kurang rapi dan atribut sekolah yang tidak lengkap. Karena sekolah Farah adalah sekolah favorit nomor satu di Kotanya dan sekolah paling tertib untuk kedisiplinan.

Farah yang memang tergolong anak yang rajin dan disiplin, sangat mudah baginya untuk mematuhi tata tertib sekolah yang sangat disiplin.

Farah pun mencari kelas yang di umumkan di grup Walikelas kemarin.

" Ini ruang kelas H101 ada disini dan G104 pasti di lantai atas ." ucap Farah sambil mau naik ke lantai atas.

Sesudah sampai di lantai atas, dia pun mencari kelasnya dan tenyata ruangannya berada di pojok.

"Assalamu'alaikum." ucap Farah di depan pintu kelas

"Waalaikumsalam." ucap beberapa murid yang sudah datang dari tadi.

" Hai kamu Farah Dewi kan yah?" tanya anak perempuan yang memakai kaca mata.

" Eh iya , aku Farah kamu Intan kan ya? soalnya udah setengah tahun nggak sekolah tatap muka jadi kayak murid baru ya heheheheheh ." Ucap Farah sambil tersenyum malu.

" Iyaps betul sekali aku Intan, mau duduk sama siapa ? " ucap Intan yang sudah duduk dengan Dina.

" Kemarin sih sudah janjian sama Sella buat duduk bareng." ucap Farah sambil mencari tempat duduk yang belum terisi.

"Oh ya, duduk di depan bangku kita aja biar kalau kerja kelompok bisa bareng, heheheheheh." ucap Dina.

" Siap!" Ucap Farah dengan antusias

...****************...

Para Siswa pun berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara dan dilanjut pengumuman dari waka kesiswaan.

Setelah selesai upacara, Farah dan teman-temannya pun langsung ke kelas , akan tetapi di perjalanan ke kelas ada beberapa geng anak laki-laki yang menggoda Yasmin karena memang Yasmin cantik sedang Farah dia adalah gadis yang sederhana, tidak terlalu cantik juga tidak terlalu jelek akan tetapi kalau sudah senyum, manisnya mengalahkan gula. Dan selama ini dia tidak menyadari kelebihannya itu.

" hemmpp gini amat yah nggak jadi orang cantik, di mana-mana selalu tersingkirkan, tapi nggak enak juga digoda-godain gitu!" kata hati Farah dan dia sambil melirik ke arah Yasmin yang begitu cantik.

" Mbak cantik boleh minta nomor WA dong?" ucap salah satu anak laki-laki dari geng Mereka.

" Iyah nanti ajah, aku nggak hafal soalnya!" ucap Yasmin sambil tersenyum.

Mereka pun akhirnya sampai di kelas dan duduk di tempatnya masing-masing.

Sambil menunggu guru datang Farah dan Yasmin pun bercerita.

" Hemm Far , emang aku secantik itu yah?" Ucap Yasmin sambil berkaca di cermin kecil yang selama ini selalu ia bawa.

" Hemmmm iya!" Lirih Farah sambil menggambar beberapa bunga di buku catatannya.

" Yasmin liat deh itu kan Hesti yah, dia beda yah sekarang!" Ucap Farah sambil menoleh ke arah Hesti.

" Iyah jadi sombong gitu nggak kayak dulu, waktu SMP!" Ucap Yasmin.

Guru pun sudah datang dan mereka pun memulai pelajaran dengan tenang dan tidak ramai. Karena memang Farah jurusan Komputer, jadi jumlah laki-lakinya sedikit dan dominan perempuan. Sedangkan jurusan mesin adalah kebalikannya.

Bel istirahat sudah berbunyi

Mereka pun makan di lantai depan papan tulis karena cukup luas untuk makan bersama-sama. Lantai pun sangat bersih karena setiap siswa ketika sebelum memasuki kelas harus melepas sepatu terlebih dahulu dan di taruh di rak sepatu sesuai nomor absen masing-masing siswa.

" Farah kamu bekal apa ?" tanya Nadia teman prakerin Farah dan juga Yasmin karena memang mereka bertiga habat.

" Biasalah Nad makanan kesukaanku tempe crispy!" Ucap Farah sambil membuka bekalnya.

" Sudah kuduga." ucap Nadia sambil melirik ke arah Farah.

" Kalian mau nggak nasi? aku bawa banyak banget ." tanya Farah sambil menawarkan nasinya.

" Boleh aku mau!" ucap Dina

"Aku juga mau Far!" ucap teman yang lainnya.

" Okey siap aku bagi yah!" ucap Faraj dengan antusias.

" Betul kata Ibuk, berbagi itu menyenangkan." kata hati Farah dan dia sambil melihat teman-temannya yang lahap memakan bekalnya masing-masing.

...****************...

Jam pulang pun tiba dan para murid pun sudah keluar gerbang.

Tidak dengan Farah yang masih menunggu di pos tunggu jemputan.

" Aduh abang lama beberapa jemputnya , jajan es tebu sama cilok daging dulu ahh" Ucap Farah sambil berjalan ke arah para pedagang di depan sekolah.

" Mbak Farah!" ucap teman SD Farah yang ternyata sekolah di SMK yang sama.

" Eh Rani, kamu mau beli cilok?" tanya Farah.

"Iya mbak, btw mbak Farah mau pulang bareng nggak sama aku? soalnya aku bawa motor sendiri." tanya Rani.

"Boleh, tapi aku WA abang dulu ya." ucap Farah.

Setelah mendapat persetujuan dari Abangnya dan membeli cilok serta es tebu Farah dan Rani pun berjalan ke tempat parkiran motor samping sekolah yang lumayan kalau berjalan kaki.

Di parkiran Farah tersenyum malu ketika dulu Rani dan Farah sempat mau naik ke panggung seni ketika SD tapi Farah malah terjatuh.

Di tempat parkiran ada seseorang ya g diam-diam memerhatikan Farah.

"Manis banget senyumnya!" lirih Adam yang melihat Farah dan dari tadi pagi dia selalu bertemu Farah ketika memasuki gerbang ataupun sampai saat ini di parkiran juga bertemu lagi.

Akan tetapi Farah memang anak yang di setiap keramaian dia selalu minder jad, dia tidak peka kalau dia sudah bertemu Adam kedua kalinya.

TAMPAN

Happy reading 😊

☘️☘️☘️

Jalanan kota yang ramai dengan padatnya kendaraan yang lalu lalang ditambah lagi cuaca yang sangat panas membuat kedua gadis yang baru saja sampai pulang sekolah pun mengeluh.

" Rani cantik. Aku ngucapin makasih yang banyak, karena kamu udah ngasih tumpangan buat aku . " ucap Farah yang baru turun dari motor Rani.

" Iya Mbak Farah, santai aja kali. Aku pamit pulang dulu yah soalnya tubuh ini sudah lelah dan butuh istirahat dan aku juga makasih yah Mbak sudah ditraktir cilok tadi. " ucap Rani yang sudah lelah tapi masih bisa bercanda.

" Iya, hati-hati yah sampai jumpa besok di sekolah! " ucap Farah.

" Siap bosku!" ucap Rani dengan antusias.

...****************...

Farah yang mau masuk rumah pun harus mencari kunci yang di selipkan di samping rumah oleh ibunya. Karena Ibu Farah bekerja di Warung Nasi Kuning milik Ibu Farah sendiri yang sudah di dirikan dari 3 tahun kalau dan sampai sekarang masih berjalan dengan lancar.

" Nah ini dia kuncinya sudah ketemu. Assalamualaikum. " ucap Farah yang memasuki rumahnya.

" Hah betapa lelahnya sekolah tatap muka tapi seru juga, semangat Farah! istirahat sebentar saja deh lalu ke warung ibuk buat bantu-bantu." gumam Farah sambil menuju ke kamarnya.

...****************...

Farah yang sudah siap ke warung dengan rok hitam panjang dan baju putihnya tidak lupa juga dengan kerudung warna navy. Sebelum Farah ke warung dia sempatkan dulu menemui si Gembul ( Gembul adalah kucing gemuk tersayang peliharaan Farah dan kelurganya ).

" Meong , meong, meong. " suara comel Gembul.

" Kau sudah lapar ya mbul, ini aku kasih makan, habiskan! jangan rewel okeh. Aku mau ke warung Ibuk dulu ya, bay, bay, bay ! " ucap Farah yang sedang kasih makan Gembul.

...****************...

Warung Nasi Kuning yang cukup besar itu pun masih dipadati oleh pembeli meskipun sudah lewat jam makan siang.

" Mbak masih ramai yah warungnya! Ibuk mana yah Mbak? " tanya Farah kepada karyawan Ibunya.

" Iya Mbak Farah masih ramai pelanggannya, karena memang nasi kuning buatan Ibu Astri sangat lezat. Ibu Astri ada di belakang Mbak lagi masak nasi kuning lagi! " jawab karyawan Ibu Farah.

( Sekedar informasi bahwa ibunya Farah bernama Ibu Astri ).

" Oh begitu ya. Ada yang bisa aku bantu? " tanya Farah yang menawarkan dirinya untuk membantu pekerjaan para karyawan ibunya.

" Iya Mbak dengan senang hati, apakah Mbak Farah bisa antarkan pesanan ini ke meja 09 ? ". tanya karyawan ibunya Farah, bagaimanapun Farah adalah anak pemilik warung, tapi karena Farah adalah anak yang rajin dan ramah jadi para karyawan pun sangat senang dengan Farah dan tidak sungkan meminta bantuan Farah kalau Farah bersedia.

" Siap Mbak, laksanakan! " ucap Farah dengan antusias dan membawa pesanan berupa dua porsi nasi kuning dan es dawet yang begitu menggugah selera.

" Permisi Buk, ini pesananya silahkan dinikmati." ucap Farah dengan senyum manisnya.

" Terimakasih Nduk. Kamu Farah kan anaknya Mbak Astri? " tanya Ibu pelanggan.

" Iya Buk betul sekali. Mohon maaf Bu, Ibu kok tahu nama saya yah ? " tanya Farah dengan heran.

" Ya kenal Nduk, ibumu selalu cerita kepada saya tentang kamu. Dulu waktu kamu masih Sekolah Dasar saya tinggal di gang melati ketika hari minggu pasti adalah acara tahlilan. Nah jadi dari situ, saya ketemu ibu kamu dan kami jadi sahabatan. " jawab Ibu pelanggan tadi.

" Tapi saya kalau ke gang melati tidak pernah bertemu Ibu? " tanya Farah yang masih bingung.

" Oalah iya. Kamu tidak pernah bertemu saya, karena saya sudah pindah ke pusat kota dari kamu SD dulu. " jawab ibu pelanggan tadi.

" Iya Bu. Sepertinya Ibuk pernah bercerita tentang ibu, kalau tidak salah nama Ibu adalah Bu Erna yah? " tanya Farah memastikan.

" Betul sekali. heheheheeheh. " jawab Bu Erna dengan tertawa.

" Kamu sekolah di pusat kota yah? " tanya Bu Erna.

" Iyah Buk, walaupun dari tempat tinggal saya ke sekolah jauh tapi saya senang bisa bersekolah disana karena sekolahnya di pusat kota adalah sekolah favorit! " jawab Farah dengan antusias.

" Wah, wah, betul sekali nduk. Anak saya juga sekolah di sana dia juga seangkatan sama kamu, namanya itu A.... ! " ucap Bu Erna akan tetapi terputus karena ada yang memanggilnya.

Ada seorang remaja laki laki yang turun dari mobil mewah dan menggunakan pakaian yang begitu sempurna di tubuhnya. Jangan lupakan wajahnya yang begitu tampan dan siapapun yang bertemu atau berpapasan dengannya pasti akan langsung terpikat.

" Maaf Mam menunggu lama karena aku tadi ada urusan mendadak! " ucapan maaf dari remaja laki-laki yang barusan datang untuk menemui mamanya di warung nasi kuning.

" Tidak apa-apa sayang, ayo duduk sini. Mama sudah pesankan nasi Kuning dan es dawet kesukaan kamu."

ucap Bu Erna.

" Kalau begitu saya pamit dulu Bu, silahkan dinikmati makanannya!" ucap Farah dengan suara lembutnya dan dia pun segera ke dapur untuk menemui Ibunya tersayang.

" What suaranya! tapi dia kan gadis yang senyumnya manis tadi di sekolah." kata hati Adam yang kaget melihat Farah. Karena sejak tadi dia datang ke warung nasi kuning ZIVA dia tidak sempat menoleh gadis disampingnya dan dia masih fokus ke mamanya.

(Sekedar informasi warung nasi kuning milik Ibunya Farah diberi nama ZIVA karena singkatan dari nama Zian Abangnya Farah dan Farah).

" Dam kamu ngelamun aja, liatin Farah lagi suka yah?" tanya Bu Erna yang melihat anaknya salah tingkah.

" Enggak kok! " jawab Adam panik karena ketahuan mamanya sempat melirik Farah.

" Oh jadi namanya Farah, nama yang cantik seperti senyumannya yang manis. Ih kenapa aku malah mikirin cewek sih! " Kata hati Adam dan lamunannya. Karena selama ini banyak cewek-cewek cantik yang mendekatinya akan tetapi dia tidak suka dengan mereka dan Adam malas sekali untuk menjalin hubungan karena dia masih fokus ke penyidikannya

...****************...

Ibu Farah sudah menyelesaikan masakannya dan dia akan menemui Bu Erna sahabat lamanya yang sudah membantunya di masa-masa paling susah di hidupnya. Tapi ketika mau ke meja Bu Erna dia di hadang oleh Farah.

" Buk aku pulang dulu yah, mau tadarus di masjid. " ucap Farah.

" Iya semangat mencari pahalanya Nduk, kamu nggak kenalan sama Bu Erna? " tanya Ibunya Farah.

" Aku sudah kenalan tadi, sampaikan salamku pada Bu Erna yah Buk aku nggak enak ganggu dia makan sama anaknya! " ucap Farah sambil melirik ke meja Bu Erna akan tetapi malah eye contact dengan Adam.

" Oh begitu, ya sudah hati-hati. " ucap ibunya Farah.

...****************...

" Maaf ya Mbak Erna sudah nunggu lama karena habis masak tadi. " ucap Ibunya Farah

" Tak perlu minta maaf Mbak Astri, saya juga lagi menikmati nasi kuning buatan Mbak Astri yang lezat ini. " ucap Bu Erna dengan senyum yang menyejukkan hati.

Adam yang duduk langsung menjabat dan mencium tangan Ibunya Farah.

" Ini Adam yang kecil dulu yah, sekarang sudah tumbuh besar dan sangat tampan. " pujian dari Ibunya Farah yang memuji Adam.

" Iya Mbak Astri betul Adam yang nakal dulu sampai sekarang pun masih nakal !" ledek Bu Erna kepada anaknya.

" Mamah! tidak seperti itu juga tante. " pembelaan Adam untuk dirinya sendiri

" Santai saja Adam. " jawab Ibunya Farah.

Setelah beberapa jam Adam, Bu Erna, dan Ibunya Farah berbincang-bincang tentang masa lalu dulu ketika Adam dan Abang Zian bersama untuk bermain. (Lalu kemana Farah? kenapa Farah tidak kenal Adam dan Bu Erna sedangkan Abang Zian kenal ).

Tiba-tiba datang karyawan Ibunya Farah memberi kabar bahwa pemasok telur datang dan Ibunya Farah pun pamit dari meja Bu Erna dan Adam untuk menemui pemasok telur. Lalu Bu Erna dan Adam juga pamit untuk pulang.

...****************...

INSECURE

Happy reading 😊

☘️☘️☘️

Adzan Maghrib sudah berkumandang, langit pun sudah mulai menampakkan kegelapan dengan disertai hujan rintik-rintik yang jatuh ke atas genteng rumah. Gadis yang sedang mau mengambil wudhu pun jadi teringat sebuah lagu karena hujan rintik-rintik yang turun pertama setelah sekian lama musim kemarau melanda.

" Alhamdulillah. Hujan sudah turun dari sekian lama aku menantinya. Jadi, ingat lagu tik-tik bunyi hujan di atas genting, airnya turun tidak terhingga, cobalah tengok dahan dan ranting pokok dan kebun basah semua. " nyanyian Farah yang bisa di bilang suaranya sangat merdu tapi selama ini dia tidak percaya diri kalau bernyanyi di depan seseorang.

" Karena terbawa suasana aku malah nyanyi! " gumam Farah yang segera megambil wudhu.

Farah pun melaksanakan sholat magrib kemudian sesudah melaksanakan sholat dia masih memakai mukenah bagian atas dan membawa Al-Quran menuju teras rumah.

" Farah oh Farah kamu dimana. Where are you ? " ucap tetangga Farah yang mencari Farah untuk berangkat tadarus ke masjid bersama.

" Aku ada disini Mbak Fatin, sebentar aku mencari payung, siapa tahu nanti hujan lagi Mbak. " ucap Farah.

" Hujan sudah reda Far, tapi gak apalah bawa payung yah. Siapa tahu aku bisa nebeng nanti kalau hujan lagi! " ucap Mbak Fatin tetangga Farah yang super humble.

" Yuk Mbak sudah ketemu payungnya, yang lain mana Mbak? " tanya Farah mencari anggota tadarus masjid lainnya.

" Nunggu di depan gang Far ." jawab Mbak Fatin

Setelah melewati jalanan yang basah dan sudah sampai di depan gang pun Farah bertemu dengan anggota tadarus masjid lainnya lalu mereka pun berjalan bersama ke masjid yang letaknya tidak jauh dari depan gang rumah Farah. Akan tetapi, ketika mau menyeberang ke masjid tiba- tiba ada sebuah mobil lewat.

" Awas Adek Ayu! " ucap Farah dengan suara lantangnya.

" Ahhh, huhu, hahaha, astagfirullah. Hampir saja! " ucap Ayu yang barusan mau menyeberang tapi tidak melihat kendaraan yang akan melintasi jalan.

" Makasih Mbak Farah. " ucap Ayu yang masih dengan keadaan syok.

" Lain kali lihat kondisi jalan dulu Yu !" bentak Mbak Fatin.

" Iya Mbak. " ucap Ayu.

...****************...

Jam sudah menunjukkan setengah delapan dan tadarus pun diakhiri. Farah dan yang lainnya pun segera pulang ke rumah masing-masing.

Sesampai di rumah Farah sudah ditunggu dua orang yang sedang bercerita dengan candaannya masing-masing. Siapa lagi kalau bukan Ibuk dan Abang tersayangnya Farah.

" Assalamualaikum." salam dari Farah

" Waalaikumsalam. " jawaban salam dari Ibuk dan Abang Zian

" Sini Dek duduk, bagaimana sekolah tatap muka tadi? " tanya Abang Zian kepada Adeknya.

" Yah seru sih tatibnya sangat disiplin dan Abang tahu ternyata teman-teman Farah tuh cantik-cantik. Aku jadi insecure deh." curhat Farah apa adanya yang dia rasakan.

" Dek kecantikan itu tidak dilihat dari wajah akan tetapi di lihat dari sini. " ucap Abang Farah yang menunjukkan tangannya ke arah hati.

" Betul nak, selama akhlak dan perilakunya baik seseorang akan cantik alami. " imbuh Ibuk Farah.

" Iya Abang, Ibuk. aku paham." jawab Farah.

" Zian, tadi Bu Erna sama Adam ke warung Ibuk, tadi juga sempat bertanya tentang kamu. Ibuk jawab kalau Zian sekarang sudah mengurus bengkel almarhum Ayahnya. " papar Ibunya Farah karena setelah Ayah Farah sudah tiada, Abang Zianlah yang meneruskan bengkel ZF milik ayah Farah.

" Iya Bu, pasti sekarang Adam sudah semakin tampan yah Bu? " tanya Abang Zian yang sudah lama tidak bertemu Adam.

" Iya." jawab ibunya Farah.

Sedangkan Farah yang mendengarkan cerita ibuk dan abangnya pun hanya menyimak saja karena dia pun tidak begitu tahu tentang Adam dan Bu Erna dan baru pertama kalibertemu pun hanya siang tadi waktu di warung.

...****************...

Farah yang sudah ada di kamar dan ingin tidur pun terganggu dengan pikirannya sendiri.

" Tampan banget yah, tapi pasti sudah punya pacar? pasti pacarnya pun cantik. kok aku malah mikirin dia sih. Apa aku jelek ya ? selama ini kok nggak ada yang suka aku atau kepoin aku gitu. Sedangkan temen-temen baru putus aja sudah punya pacar baru lagi ! " gumam Farah dengan rasa insecure yang sedang melandanya.

" Tapi aku juga takut sih kalau pacar-pacaran gitu dan yah aku orangnya gampang kepikiran. Okeh mulai sekarang fokusnya Farah Manis ini adalah masa depan dan membanggakan Orang tua. Yap semangat Farah nggak usah insecure lagi. Ayo percaya diri !" ucap Farah yang menyemangati dirinya sendiri.

Farah pun trs tidur pulas setelah berperang dengan pikirannya dan rasa insecure yang melandanya.

...****************...

Pagi pun datang dengan matahari yang terbit dari arah timur yang menciptakan pemandangan yang menyejukkan mata yang melihat.

Sedangkan para siswa yang baru memasuki sekolah pun mulai menuju kelasnya masing-masing.

" Di jam ketiga nanti kita ke lab komputer sesuai jadwal yang sudah di atur untuk melakukan praktek !" pengumuman dari ketua kelas.

" Oh okey berarti kita ke lab ya nanti? " tanya Sella teman sebangku Farah.

Farah pun hanya mengangguk menjawab pertanyaan Sella.

Jam sudah menunjukkan pukul dua belas waktunya isoma ( istirahat sholat makan ).

" Hemmm materi sama prakteknya menguras pikiran dan tenaga yah? " tanya Yasmin kepada Farah dan Nadia.

" Iyah. Btw gais kita habis sholat nanti ke kantin yuk! " ajakan Nadia.

" Bolehlah. kamu harus ikut Far jangan di kelas mulu biar tahu suasana kantin! " ucap Yasmin.

" Iya aku ikut. " ucap Farah pasrah.

Memang Farah adalah tipe orang yang tidak suka ke kantin dia hanya makan bekal dan jajan yang sudah Ibunya bawakan. Karena Farah minder kalau ke kantin. Alasannya cukup rumit karena dia tidak mau sakit hati.

Dulu ketika waktu prakerin Yasmin, Nadia, dan Farah istirahat dan mereka jajan di toserba. Ada beberapa anak laki-laki yang memuji Yasmin dan Nadia akan kecantikannya tapi Farah malah di jelek-jelek kan.

Farah memang tidak bisa lepas dari persahabatan mereka karena Yasmin dan Nadia yang begitu baik padanya ( tapi menurut Farah sih! )meskipun dia harus menanggung beberapa omongan orang kalau mereka bertiga sedang bersama. Karena Farah yang tidak begitu cantik kata orang-orang yang belum kenal Farah tapi malah bersahabat dengan Yasmin dan Nadia yang begitu cantik.

...****************...

Suasana kantin masih ramai meskipun sudah istirahat kedua. Ketika Farah, Yasmin, dan Nadia berjalan ke arah kantin tiba-tiba ada yang memanggil Farah.

" Hai Farah mau ke kantin yah? " tanya Dimas teman smp satu kelas Farah dulu.

" Iya Dim duluan yah. " jawab Farah.

Dari kejauhan ada seseorang yang memerhatikan Farah begitu intens karena Farah yang mengobrol dengan Dimas. Tadinya dia tidak tahu keberadaan Farah akan tetapi ketika dia mendengar nama Farah yang di panggil begitu keras lantas dia punn menoleh. ( Siapa yah kira-kira? ).

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!