Tidaklah mudah bagi Farhan menjalani perannya sebagai seorang laki-laki walau dia sudah memerankan perannya itu sejak dia masih bayi.
sangat sulit apalagi saat dia beranjak dewasa dia harus berpikir bagai mana caranya untuk menutupi dua aset miliknya yang semakin membesar dan satu lagi saat tamu bulanannya datang secara tiba-tiba di sekolah atau di tempat umum karena tamu bulanannya tidak pernah datang sesuai dengan perkiraannya
Sering dia berpura-pura jika bisulnya pecah saat darah mengotori celana bagian belakangnya dan hal itu membuat Farhan selalu di jauhi teman-temannya terkecuali satu orang yang setia menjadi sahabatnya
Ya Farhan hanya mempunyai satu orang teman dekat karena penyakit bisulannya yang selalu membuat orang-orang merasa jijik walau wajahnya sangat tampan mirip atris korea dan otaknya cerdas.
Alina nama sahabat Farhan yang sangat berjasa bagi hidup Farhan entah alasan apa yang membuat Alina betah bersahabat dengan Farhan padahal Farhan sering membuatnya repot karena dia selalu menjadi pelindung saat banyak orang yang membuli Farhan karena wajahnya yang mirip seorang wanita di tambah fostur tubuhnya juga menunjukan jika dia mirip seorang wanita dan satu lagi yang selalu menjadi bahan bulian teman-teman Farhan yaitu penyakit bisulannya.
"Diamlalah kallian jangan terus membicarakan Farhan yang tidak-tidak" ucap Alina di saat ada orang yang membicarakan farhan padahal farhan tidak terganggu dengan ucapan mereka karena sudah terbiasa tapi tetap saja Alina selalu membelanya
Dan setelah Farhan mendapatkan gelar sarjananya Alina langsung menyuruh Farhan untuk mencoba melamar pekerjaan di perusahaan yang di pimpin kakaknya dan hasilnya Farhqn di terima di perusahaan tersebut karena kemampuannya bukan karena bantuan Alina.
Satu tahun sudah dia bekerja di perusahaan tersebut tanpa ada hambatan, semuanya mengalir seperti air
***
Hari Ini Farhan akan mengunjungi makam ibunya yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya selama ini dan sebelum berangkat Farhan melihat dirinya di depan kaca yang ada di kamarnya dia tersenyum miris melihat dirinya sendiri karena ulah sang mamah dia kini terjebak di situasi yang sangat rumit
"Apa aku akan seperti ini selamanya" Ucapnya saat melihat dirinya sendiri dan setelah puas melihat pantulan dirinya di cermin Farhan pun pergi
Setelah sampai di pemakaman dan Farhan selesai menabur bunga juga memberikan doa pada sang mamah farhan berkata mencurahkan isi hatinya
"Mah andai sebelum mamah meninggal mamah membantu ku dengan uang papah untuk mengganti semua nama di ijazah ku mungkin aku tidak perlu berpura-pura menjadi laki-laki lagi seperti sekarang, aku lelah dengan jalan hidupku mah aku lelah, aku ingin seperti Alina berpenampilan sebagai seorang wanita" ucap Farhan lirih dan tanpa di sadari Farhan Alina yang berada tidak jauh darinya mendengarkan semua keluh kesahnya
Alaina sedikit bingung dengan ucapan Farhan sampai terdengar oleh telinganya Farhan berkata "Mah mamah tau tidak aku sekarang sedang menyukai seseorang dia tampan baik dan berwibawa andai jika mamah tidak menjadikan ku sebagai seorang laki-laki mungkin saja ada kesempatan bagi ku untuk mendekatinya dan mendapatkan cintanya".
Alina yang mendengarkan ucapan Farhan langsung menutup mulutnya karena tidak percaya dengan apa yang telah dia dengar barusan dan setelah Alina bisa menguasai rasa keterkejutannya Alina menghampiri Farhan dan langsung memegang bahu Farhan lalu dia berkata dengan suara dinginnya "Aku butuh penjelasan dari mu".
Farhan yang tidak menyangka jika Alina datang untuk mengunjungi makam mamanya sangat terkejut apalagi mendengar ucapan Alina yang sudah di pastinya jika Alina mendengar semua yang dia ucapkan tadi
"Hemm" ucap Farhan sambil menghapus sisa air matanya
Alina yang memang datang ingin mendoakan mamah Farhan kini ikut berjongkok dan mendoakan mamah Farhan
setelah selesai berziarah Farhan dan Alina kini duduk di dalam mobil Alina, Farhan bertanya terlebih dahulu kenapa bisa Alina berada di sana padahal Alina kemarin mengatakan jika dia tidak bisa ikut berziarah bersama dirinya karena ada urusan keluarga
Alina mengatakan jika dirinya memang tidak bisa datang menemani Farhan karena ada acara tapi setelah acara inti selesai dia langsung pamit dan langsung menyusul Farhan ke TPU tempat ibu farhan di kuburkan
Setelah menjawab pertanyaan Farhan Alina langsung bertanya tentang apa yang dia dengar tadi "Han kenapa kamu tidak jujur pada ku dari dulu".
Farhan menghela nafasnya dalam lalu berkata "Maaf karena aku merahasiakan semua ini padamu".
"Aku tidak butuh kata maaf mu Han aku butuh penjelasan mu?" ucap Alina sambil menatap jalanan yang nanti akan dia lewati
"Jujur aku memang tidak ingin memberitahu siapapun tentang rahasiaku karena aku yakin tidak akan ada yang mengetahui rahasiaku dan mamah, aku tidak bermaksud membohongi dunia tapi takdirku yang lahir dari keluarga yang mengharapkan kehadiran seorang anak laki-laki memaksa mamah menjadikan aku seorang anak laki-laki, aku sangat di sayangi sampai kedua kaka perempuanku merasa iri dan karena rasa iri mereka aku selalu di perlakukan kurang baik oleh kedua kakak ku dan saat aku merasa sudah siap untuk hidup mandiri aku pun mengontrak rumah yang ku tempati sekarang".
Alina hanya mendengarkan tanpa mau memotong ucapan Farhan lalu Farhan berkata lagi "Sebenarnya aku yang harus merasa iri karena mereka di akui papah sedangkan aku harus dirubah menjadi seorang laki-laki agar bisa mendapatkan kasih sayang papahku, dan kamu tau saat papah tau jika aku seorang wanita dia langsung menceraikan mamah dengan alasan telah membohongi semua orang dan setelah satu tahun dari hari itu mamah pergi untuk selama-lamanya dan kamu juga tau bukan jika tidak ada keluarga dari pihak ayah ku yang datang mengantar mamah".
"Maaf" Itulah ucapan yang keluar dari mulut Alina karena merasa bersalah telah marah pada Farhan tadi
"Tidak apa Lin aku mengerti, aku juga akan melakukan hal yang sama seperti mu jika aku berada di posisimu sekarang".
Alina yang sudah merasa cukup mendengar penjelasan Farhan langsung berkata "Oh iya jadi nama perempuan mu siapa? tidak mungkin bukan jika kamu tidak mempunyai nama perempuan"
Farhan tersrnyum karena bahagia melihat Alina tidak marah lagi padanya dan setelah berterimakasih karena Alina mau memaafkannya Farhan berkata "Nama ku Hana Lin".
"nama yang bagus, dan aku tidak perlu mengganti nama panggilanmu" ucap Alina sedikit senang karena dia tidak perlu susah mengganti nama panggilan untuk farhan dan setelah itu Alina berkata "baiklah Han ayo kita ke apartemenku".
Farhan mengerutkan dahinya karena mendengar ajakan Alina dan tanpa persetujuan Farhan Alina langsung menjalankan mobilnya kearah apartemenya
"Lin kita mau apa di apartemen mu?" tanya Farhan setelah lama mereka terdiam
"Adalah yang jelas yang akan aku lakukan nanti adalah hal yang kau ingin lakukan" ucap Alina yang tidak memberikan jawaban yang di inginkan Farhan
Tiba diapartemen, Alina dan Farhan langsung naik kelantai atas menuju apartemen milik Alina dan setelah mereka masuk Alina mengajak Farhan masuk kedalam kamarnya
"Duduklah dulu" ucap Alina pada Farhan setelah mereka berada di kamar Alina lalu dia langsung menuju lemari pakayannya
Alina memilih beberapa baju yang dia rasa cocok untuk Farhan dan setelah itu Alina memberikannya pada Farhan
Farhan menatap pakayan yang baru di berikan Alina padanya "Untuk apa ini?" tanya Farhan sambil menatap beberapa palayan yang di berikan Alina padanya
"Dasar kqu masa tidak tau untuk apa ini, ini untuk di pakai" ucap Alina !
"Maksudku kenapa kau menyuruhku memakai pakayan ini" jelas Farhan
"agar kau bisa memakai pakayan yang sama seperti aku, bukankah tadi kau bilang ingin berpenampilan seperti aku".
Farhan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan tersenyum "Aku pikir kau tidak mendengar ucapanku yang Itu".
"Aku mendengarnya dan aku juga dengar jika kau sedang menyukai seorang yang tampan gagah dan berwibawa" jelas Alina
Farhan yang mendengarkan ucapan Alina menelan ludahnya "Aduh bagai mana kalau dia bertanya siapa orang yang aku sukai bisa gawat kalau dia memaksa ku untuk jujur tentang orang yang ku suka" ucap Farhan dalam hati
"Hey kenapa bengong" ucap Alina karena Farhan terdiam
"Eh tidak lin, oh iya aku pakai dulu baju ini" ucap Farhan mengalihkan pembicaraan mereka karena takut jika Alina mendesaknya untuk mengatakan siapa orang yang dia sukai
"Oh iya cepatlah aku juga tidak sabar melihat mu berpakayan perempuan" ucap Alina antusias
Sambil menunggu Farhan memakai baju yang dia berikan Alina kini mempersiapkan alat makeupnya untuk merias Farhan
Farhan keluar dari dalam kamar mandi menggunakan pakayan yang tadi di berikan Alina tanpa membuka kain yang melilit dadanya.
Alina yang mendengar pintu kamar mandi di buka langsung melihat kearah kamar mandi dan kini dia menatap Farhan dengan tatapan tak percaya jika Farhan benar-benar seorang perempuan
Alina melihat Farhan dari atas sampai kebawah dan kini fokusnya tertuju pada dada Farhan "Apa dada mu tidak tumbuh gara-gara kau terus menjadi laki-laki" ucap Alina sambil mendekat kearah Farhan lalu dia berkata lagi "kau mendapatkan tamu bulanan tapi kenapa dada mu tidak tumbuh?".
"Tumbuh" jawab Fahmi lalu Alina berkata "Jika tumbuh lantas kenapa dadamu datar begitu".
"Tunggulah" ucap Farhan lalu dia kembali masuk kedalam kamar mandi dan membuka kain yang membungkus bagian dada sampai setengah perutnya.
tak berselang lama Farhan keluar dari dalam kamar mandi dan kini terlihat jika dua gundukan itu ada
"Aku pikir kau berbohong jika kau seorang wanita karena dadamu tadi datar" ucap Alina setelah melihat dua gundukan itu.
"Jadi apa sekarang aku boleh menutupinya lagi rasanya aku kurang nyaman jika seperti ini".
"Tidak boleh karena mulai saat ini kau tidak boleh menjadi seorang laki-laki lagi dan pakai ini sebagai penyangga dadamu". ucap Alina pada Farhan
"Jangan bercanda Lin mana bisa aku tiba-tiba berubah wujud dan yang paling penting bagai mana dengan pekerjaanku, aku bisa di pecat karena merubah penampilanku" tegas Farhan yang tidak setuju dengan rencana Alina
"Kau ini kenapa takut sekali kehilangan pekerjaan".
"Tentu aku takut Lin kalau aku di pecat aku harus bekerja di mana karena mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahlian kita itu cukup sulit". ucap Farhan beralasan karena sebenarnya alasan farhan tidak mau keluar dari perusahaan kakaknya Alina itu karena ada seseorang di sana yang sudah membuat dirinya jatuh hati sampai rasanya tidak rela jika harus berjauhan
"Dengar aku yakin seribu persen jika kakak ku tidak akan mungkin memecatmu dan jika kakak ku sampai memecatmu kau bisa bekerja di butik ku" ucap Alina yakin
"Aku tidak mau Lin biar saja aku tetap menjadi seorang laki-laki aku tidak mau ambil resiko".
Alina yang merasa jika sikap Farhan sangat mencurigakan langsung menatap Fathan dengan rasa curiganya itu lalu dia berkata "Jangan bilang kamu tidak mau dipecat dari sana karena orang yang kau suka ada di sana iyakan".
Pipi Farhan tiba-tiba saja berubah warna karena merasa malu dan Alina yang melihatnya langsung tertawa karena dugaannya benar
"Sudah kuduga, sudah cepat pakai penyangganya karena kita akan segera berangkat kebutik untuk membeli pakayan yang cocok untukmu".
"Aku tidak mau Lin" tolak Farhan lagi berharap Alina tidak memaksanya
"Maaf tidak menerima penolakan dan jika kau menolak keinginan ku aku akan menyuruh kakak ku untuk memecat mu".
Dan dengan terpaksa Farhan menuruti keinginan Alina dari memakai penyangga dadanya dan dengan pasrah di dandani Alina
"Sempurna dan kakak ku pasti akan benar-benar tergila-gila pada mu" ucap Alina yang sudah tau jika sang kakak menaruh rasa pada Farhan sejak pertama kali mereka bertemu
Alina tau sang kakak menaruh rasa pada Farhan karena sejak awal bertemu dengan Farhan sang kakak selalu membicarakan Farhan dan kecurigaan Alina terbukti saat dia memergoki Sang kakak yang sedang memandang Farahan dengan pandangan yang berbeda.
"Hei kenapa melamun" tanya Farhan
"Eh ini kau sangat cantik pantas saja aku tidak pernah merasakan rasa yang lebih padamu ternyata ini alasannya" ucap Alina sambil membereskan riasan diwajah Farhan
Ya kini Alina tau alasan kenapa dirinya tidak pernah menyukai Farhan seperti dirinya menyukai seorang laki-laki, padahal Farhan sangat tampan tapi dari dulu rasa itu tidak pernah ada untuk Farhan padahal dia dan Farhan sangat dekat.
"Terimakasih atas pujiannya" ucap Farhan lalu dia berkata lagi dalam hati "Apa dia akan melihatku".
sebuah pertanyaan yang di ucapkan Farhan untuk seseorang yang selama ini dia sukai
"Sudah ayo berangkat" ajak Alina yang sudah bersiap sementara Farhan masih melihat pantulan dirinya di cermin ada rasa tak percaya jika dirinya kini berpenampilan sebagai seorang perempuan.
Alina yang tidak mendengar jawaban Farhan langsung menghampiri Farhan
"Kau menangis hana?" tanya Alina yang sebenarnya sudah tau apa jawaban dari pertanyaannya itu
Farhan melihat Alina lalu berkata "Terimakasih Lin aku akhirnya bisa berpakayan dan memakai riasan seperti mu".
Alina menghela nafasnya lega lalu dia berkata "kau membuatku takut saja ku pikir kau menangis karena apa? sudahlah ayo berangkat".
***
mereka tiba di butik Alina dan sepanjang perjalanan Farhan mengeluhkan rasa tidak percaya dirinya pada Alina apalagi tadi saat para tetangga Alina dan para penjaga gedung Partemen melihat dirinya dengan tatapan yang membuatnya kurangnyaman dan hal yang samapun terjadi setelah dirinya berada di area butik.
"kau ini apa tidak bisa bersikap biasa saja walau hatimu tidak nyaman" ucap Alina setelah mendengar keluhan Farhan yang entah untuk yang kebeberapa kali
"Sulit Alina"
"Walau sulit berusahalah kau pasti bisa, mereka menatapmu seperti itu hanya saat pertama kali melihat perubahan mu dan nanti atau besok mereka akan menatapmu dengan tatapan biasa".
"Baiklah akan aku usahakan, tapi rasanya benar benar sulit Alina, lihatlah karyawan mu terus menatapku dan terus berbisik".
"Acuhkan saja, dan fokuslah memilih pakayan yang kau suka"
Setelah selesai membeli semua yang di butuhkan Farhan kini Alina mengantar Farhan pulang dan setelah sampai di halaman rumah Farhan Alina berkata jika besok pagi dia akan menjemput Farhan untuk mengantarnya bekerja
"Ya tentu saja kau harus mengantarku bahkan kau juga harus menemaniku menghadapi kakak mu yang pemarah itu". ucap Farhan lalu dia turun setelah mendapat anggukan dari Alina.
***
Alina yang baru masuk kedalam rumahnya langsung mendapatkan pertanyaan dari kakaknya yang sudah dari tadi menunggu kedatangannya
"Dari mana saja? dan kenapa kau kabur saat acara baru di mulai?".
"Eh kakak sudah lama menunggu?" tanya Alina yang bukannya menjawab pertanyaan sangkak
"Kalau di tanya itu dijawab bukan balik bertanya".
"Maaf aku tadi habis berziarah dari makam ibunya Farhan". jelas Alina
"Kau ini kebiasaan selalu mementingkan sahabatmu itu". ucap Ardana yang tak habis pikir dengan sikap sang adik yang selalu mementingkan sahabatnya itu melebihi siapapun termasuk pacarnya sendiri
"Ya maaf ka maklum sahabat sejati" ucap Alina dan Ardana langsung berkata "Sahabat? kau jangan bercanda tidak ada persahabatan antara wanita dan laki-laki".
"Ya sudah sih kenapa juga kakak jadi membahas aku dan Farhan toh mau kami bersahabat atau kami mempunyai hubungan yang lebih tidak masalah bukan karena dia orang baik".
dan ucapan Alina barusan berhasil membuat Ardana tidak bisa berkata-kata lagi.
"Oh iya aku besok akan memberikan kejutan untuk kaka di kantor". ucap Alina sambil berlalu pergi meninggalkan Ardana
**
Pagi Hari Alina sudah berada di depan rumah Farhan sambil membawa sebuah tas yang entah apa isi dari tas tersebut.
"Hana kau sudah bangun belum?" teriak Alina di depan pintu rumah Farhan dan setelah Alina berteriak untuk yang ketiga kalinya pintupun di buka dan menampilkan Farhan yang masih memakai handuk karena baru selesai mandi
"Kau berisik sekali" kesal Farhan karena mendengar teriakan Alina yang sangat kencang sampai rasanya bisa mengalahkan suara sepiker masjid.
"Ya habis kau lama" jelas Alina
"Ya masa aku harus keluar dengan badan dan rambut yang masih penuh dengan sabun".
"Iya deh maaf" ucap Alina dan sebelum Farhan menjawab Alina sudah berkata lagi "Ini dalaman mu tertinggal di mobil dan ini rambut palsu agar bisa membuatmu semakin cantik".
"Iya" ucap Farhan dan dia lsngsung pergi kekamarnya dan membiarkan Alina menunggunya di ruang tamu.
Setelah selesai memakai baju dan riasan Farhan keluar dan Alina yang tak menyangka jika Farhan sudah berdandan berkata "Wih sudah pandai saja kau merias diri".
"Cuman merias wajah apa susahnya, dan untuk memakai ini aku tidak bisa" ucap Farhan sambil menyodorkan rambut palsu pada Alina dan Alina langsung mengambil rambut palsu tersebut dan menyuruh Farhan duduk di kursi dan setelah memastikan rambut palsunya menempel dengan sempurna Alina langsung mengajak Farhan pergi tanpa sarapan terlebih dahulu
Alina sengaja ingin datang kekantor Ardana lebih awal karena ingin membuat kejutan untuk Ardana.
***
Sampai di kantor semua orang yang kebetulan sudah datang langsung bergosip setelah kedatangan Farhan dan Alina
mereka bergosip tentang siapa orang yang bersama Alina, apakah orang tersebut adalah kembaran Farhan atau Farhan yang merubah penampilannya
Dan semua pertanyaan orang orang tersebut terjawab saat salah satu dari mereka menghampiri Alina dan Farhan untuk bertanya langsung karena tidak mau menduga-duga
"Maaf nona apa kah ini tuan Farhan?".
"Iya ini Farhan dan mulai hari ini dia akan berpenampilan seperti ini dan kamu dan yang lain harus memanggilnya Nona Hana atau nona han".
Karyawan tersebut mengangguk tanda mengerti dan dia langsung pergi setelah mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan yang tadi dia tanyakan dan dengan cepat kabar itu tersebar.
Alina kini duduk di tempat biasa Hana duduk dan tidak lama setelah Hana pergi Ardana datang menghampirinya dan berkata "Kenapa kau disini dan dimana sahabat sejati mu itu?".
"Kenapa kakak bertamya lagi, bukankah kemarin aku sudah bilang jika aku ingin memmberi kejutan untuk kakak".
"Oh aku lupa, lalu kejutan apa yang ingin kau berikan padaku, walau rasanya aneh karena sekarang bukan hari ulang tahunku"
"Memangnya memberi kejutan harus di hari ulang tahun saja". ucap Alina dan saat dia sudah melihat Hana Alina langsung menyuruh Ardana untuk tidak melihat kebelakang dan Ardana menurutinya
Alina menghampiri Hana yang entah kenapa dia tidak melanjutkan langkahnya setelah melihat Ardana
"Hana kenapa kau malah diam disini ayo kita hampiri kakak ku" ajak Alina dan Hana pun melanjutkan lagi langkahnya dengan hati yang berdebar tidak karuan
Setelah jarak diantara mereka dan Ardana cukup dekat Alina langung menyuruh Ardana berbalik sambil berkata "Sebenarnya apa kejutan yang akan kau beri" ucapan Ardana terhenti karena dia sudah melihat Hana
Dengan mata yang membola sempurna Ardana menatap Hana tanpa berkedip dia benar-benar terpesona melihat Farhan yang kini berubah menjadi Hana
lama Ardana menatap Hana sampai membuat Hana takut melihat tatapan Ardana padanya dan saking takutnya Hana tidak sengaja memegang tangan Alina dengan kuat dan hal itu menyadarkan Alina jika Hana ketakutan
"Tenanglah dia tidak akan membunuhmu dia hanya akan memakanmu hidup-hudup" busik Alina
"Kau" ucap Hana kesal karena bisa-bisanya sahabatnya itu malah bercanda di situasi yang menurutnya sangat menegangkan
"Dia cantik bukan" ucap Alina pada sang kakak dan tanpa Alina dan Hana duga Ardana berkata tanpa mengalihkan pandangannya dari Hana "Ya sangat cantik".
Dan setelah itu Alina tertawa lumayan keras dan suara tawa Alina mengalihkan perhatian Ardana dari Hana dan dia langsung bertanya kenapa Alina bisa tertawa dengan lepas dan keras seperti itu
"Aku tertawa karena senang mendengar kakak menyebut Hana sangat cantik".
"Hana siapa Hana?" tanya Ardana mengalihkan pembicaraan tentang dia yang keceplosan memuji Hana
"Ya ini Hana, sekarang Farhan bernama Hana dan kakak jangan memanggil Hana Dengan nama Farhan lagi karena mulai hari ini Farhan yang kita kenal akan berubah menjadi seorang wanita, dan Ingat kakak tidak boleh memecatnya karena alasan ini".
"Terserah kalian" ucap Ardana sambil berlalu pergi menuju ruangannya dan setelah Ardana berada di dalam ruangannya dia berkata sambil memegang dadanya yang entah kenapa sejak tadi berdetak sangat cepat.
"Ya Tuhan cobaan apa ini, aku melihat dia dengan bentuk pria saja sudah membuatku jatuh cinta apa lagi sekarang dengan dia yang berpenampilan seperti itu".
"Aku takut salah jalan" ucap Ardana dan setelah berpikir lumayan lama dia langsung menghubungi Hana dan menyuruhnya untuk datang keruangannya karena ada hal yang ingin dia sampaikan
Hana yang lumayan takut berusaha mengontrol dirinya dan setelah bisa menguasai rasa takutnya Hana langsung masuk kedalam ruangan Ardana
"Tuan apa ada yang bisa saya bantu" ucap Hana setelah dia masuk kedalam ruangan Ardana
"Duduklah dulu ada hal yang ingin aku bicarakan dengan mu!" ucap Ardana dengan aura yang membuat Hana bertambah takut.
Hana langsung duduk karena tidak mau membuat Ardana marah dan setelah dia duduk Ardana berkata tanpa mau melihat wajah Hana
"Hana apa kau bisa berpenampilan seperti biasanya jujur aku sedikit kurang nyaman dengan perubahanmu ini" ucap Ardana yang tiba-tiba melembut
"Tapi tuan saya ingin berpenampilan seperti ini" ucap Hana bernegosiasi
"Jika kau berpenampilan seperti ini dengan terpaksa aku harus memecatmu". jelas Ardana
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!