Adelina Beatrix (21 Tahun), seorang putri pertama kerajaan yang terlahir di kerajaan yang memerintah negeri Land of Survive. Dikenal dengan sifatnya yang emosian dan berapi-api, namun ia sangat menyayangi teman ataupun saudari- saudari dan rakyatnya. Dengan sifatnya tersebut ia mendapatkan julukan sebagai The Queen of Flame

Aurora Daphne (20 Tahun), Putri kedua kerajaan yang memiliki sifat tenang, pendiam namun perhatian. Berbeda dari sang kakak yang berapi-api, putri kedua kerajaan ini memiliki pemikiran yang lebih dewasa dan cerdas dalam mengambil langkah. Sifatnya yang demikian membuatnya mendapat julukan sebagai The Winter Girl

Ella Laurence (21 Tahun), merupakan putri dari perdana menteri yang membantu kerajaan Land of Survive dalam menjalankan pemerintahannya, sifatnya yang lemah lembut terhadap semua orang membuatnya disukai oleh banyak orang. Dengan sifatnya yang seperti itu, dirinya dijuluki sebagai The Blowing Wind

Elena Stella (21 Tahun), merupakan anak angkat raja yang memiliki sifat Bijaksana dan penyayang, ia menyayangi kedua saudari tirinya. Dirinya diangkat sebagai putri kerajaan karena kedua orang tuanya yang telah tiada pernah memberikan jasa yang besar bagi kerajaan. Sifatnya yang tidak suka kegaduhan dan perseteruan, membuatnya dijuluki sebagai The Peaceful Girl

Marcel Hector (22 Tahun), merupakan salah satu komandan militer kesatria yang terampil, kuat, pemberani, cerdas serta bijaksana. Mengikuti jejak sang ayahnya yang telah gugur di medan perang ketika melawan para manusia yang memiliki elemen kegelapan. Ia mendedikasikan dirinya untuk terus berperang melawan kegelapan. Kecekatannya dalam menjalankan misi yang diberikan, membuatnya dijuluki sebagai The Lighting Fox

Memiliki mata yang spesial, yakni disebut dengan Wild Eyes yang memiliki kemampuan untuk memprediksi pergerakan musuh dalam waktu sepersekian detik saja dan membuat penggunanya dapat bergerak secepat kilat

Mata tersebut juga memiliki kekuatan untuk memanggil beberapa roh atau spirit hewan, seperti Harimau, Cheetah, dan Singa

Nolan Bryan (21 Tahun), merupakan seorang anak laki-laki yang selamat ketika terjadi perang balas dendam yang dipicu oleh Klan Kegelapan. Dirinya diselamatkan oleh Kerajaan dan diasuh di sana, demi membalas kebaikan kerajaan, ia masuk ke dalam akademi militer kerajaan dan menjadi tangan kanan sang komandan militer kesatria kerajaan yang paling setia. Sifatnya yang ramah dan suka menolong orang membuatnya dijuluki sebagai The Warmheart

FYI : Seluruh keluarga Kerajaan tinggal di dalam Istana

Keiran Damon (21 Tahun), merupakan seorang anak yang menjadi korban perang antara Klan Kegelapan dengan Pihak Kerajaan, dirinya kehilangan seluruh keluarganya dan sering berkelana ke berbagai penjuru negeri demi bertahan hidup sembari menutupi identitasnya. Selama perjalanannya, ia sering membunuh siapapun yang menghalangi jalannya tanpa ampun, hingga mendapatkan julukan The Grim Reaper.

Memiliki mata yang spesial yakni, Time Traveler Eye di sebelah kiri yang berfungsi untuk memindahkan objek dari satu tempat ke tempat yang lain hanya dengan melihatnya saja, selain itu mata tersebut juga berfungsi sebagai pembuka portal dari satu tempat ke tempat yang lainnya

Sementara itu, di sebelah kanannya, terdapat Demon Eye yang berfungsi untuk, memanggil api kegelapan yang dapat membakar apapun hingga tak bersisa, lalu dapat memprediksi pergerakan lawan, kemudian dapat menghipnotis orang dan terakhir dapat memanggil spirit atau roh burung Phoenix

Tempat tinggal : Berpindah-pindah (nomaden)

Aiden Victor (23 Tahun), merupakan laki-laki yang sangat membenci pihak kerajaan karena telah membuat aturan yang membuat klan kegelapan diusir dari negeri tersebut, tidak hanya itu, dirinya kehilangan seluruh keluarganya sama seperti sang Grim Reaper, dirinya berniat membalas dendam kepada kerajaan Land of Survive dan menghancurkan serta meluluhlantakkan kerajaan beserta negeri tersebut. Setiap musuh-musuhnya pasti akan langsung dihancurkan menjadi debu. Oleh karena itulah, dirinya mendapat julukan The Destroyer

Memiliki mata yang spesial yakni Time Traveler Eye yang sama dengan milik sang Grim Reaper tadi, kemudian mata sebelah kanannya adalah Nightmare Eye yang memiliki kemampuan untuk menghipnotis, memberikan gambaran atau mimpi buruk yang dapat mempengaruhi psikologis korbannya dan dapat menghancurkan musuhnya menjadi debu hanya dalam satu kali kedipan. Bisa dibilang mata tersebut adalah mata kegelapan tingkat tertinggi di antara kekuatan mata lainnya karena dapat mewujudkan semua keinginannya dalam menghancurkan siapapun yang dikehendakinya

Tempat tinggal : Sebuah bangunan tua jauh di dalam hutan

Alice Camila (22 Tahun), merupakan seorang wanita yang sangat haus darah, angkuh dan kejam, bagaimana tidak? Setiap musuh yang dikalahkannya akan langsung disedot darahnya hingga habis. Memanfaatkan kecantikannya, dirinya sering menggoda para lelaki yang sedang lewat di hutan untuk kemudian diminum darahnya.

Memiliki mata yang spesial yakni, Deadly Eye's yang dapat menghipnotis orang terutama para lelaki, kemudian dengan tatapannya tersebut ia akan membuat siapa saja yang terkena hipnotisnya dapat dipastikan mati akibat kehabisan energi kehidupan, setelah korbannya mati, Alice akan langsung meminum darah korbannya hingga habis

Mata tersebut juga memiliki kemampuan untuk memperlambat kecepatan atau memperlambat waktu di area sekitar yang dikehendaki penggunanya

Tempat tinggal : Sebuah bangunan tua jauh di dalam hutan

Esmeralda Rudolfa (23 Tahun), merupakan seorang wanita penguasa pedang Legendaris yang sangat dihormati oleh semua orang karena pernah mengusir bahkan memusnahkan hampir seluruh pasukan klan kegelapan hanya dengan satu kali tebasan, dirinya tinggal di sebuah rumah yang jaraknya 7 km dari istana dan pusat kota. Meskipun sedikit sombong, nyatanya dirinya cukup sering menolong orang-orang disekitarnya yang membutuhkan bantuannya. Dirinya pernah dijodohkan dengan sang The Lighting Fox, namun ia menolaknya atas dasar masih ingin sendiri

Pengguna Pedang Legendaris memiliki kemampuan spesial, yakni dapat menguasai seluruh elemen dengan mudah tanpa harus bersusah payah latihan, pedang tersebut dapat menghancurkan apapun yang dikehendakinya

Ferrell Desmond (24 Tahun), merupakan seorang yang diberkahi dengan kekuatan Cahaya dan Kegelapan, karena Ayahnya dulu memiliki kekuatan kegelapan dan Ibunya Cahaya, kedua orang tuanya dibunuh oleh pasukan kerajaan usai melahirkannya, karena dianggap telah melakukan pernikahan dan hubungan ilegal. Sebelum dieksekusi oleh pihak kerajaan, sang Ibu sempat memasukkan Ferrel ke dalam sebuah wadah kecil kemudian dihanyutkan ke aliran sungai, dirinya dibesarkan oleh seorang kakek-kakek yang kebetulan sedang memancing

Memiliki mata yang spesial yakni, Balance Eye's, sesuai namanya, mata tersebut menggabungkan kedua elemen terhebat yakni kegelapan dan cahaya dan dapat melakukan apapun yang dikehendakinya

Bisa dikatakan mata Balance Eye's setara dengan Nightmare Eye

Tempat tinggal : Di sebuah rumah sederhana di atas pegunungan yang jarang dilalui oleh manusia

Pagi hari di halaman belakang kerajaan yang sangat luas, Adelina sedang berlatih bersama dengan sang adik yakni Aurora, keduanya melakukan latih tanding agar semakin kuat, ditemani oleh saudari tiri mereka, Elena yang menyiapkan camilan dan minuman untuk mereka berdua

"Elena! Ayo berlatih tanding denganku!" Teriak Adelina yang sangat bersemangat sembari menangkis setiap serangan dari sang adik, Aurora

"Wah, kamu semangat banget ya sepertinya,.. Yasudah habis ini istirahat dulu, nanti baru latih tanding denganku..." Balas Elena dengan tegas namun juga terdengar lembut kemudian ia duduk dan melihat kedua saudarinya yang sedang bertanding tersebut

10 menit kemudian, latih tanding pun berakhir dan merekapun beristirahat

"Kak, akhir-akhir ini sepertinya kerajaan dan wilayah kita sering mendapatkan ancaman dari pihak kegelapan ya?" Tanya Aurora seraya mengambil secangkir teh

"Yah begitulah, maka dari itu, aku ingin bertambah kuat agar dapat melindungi kerajaan serta rakyat kita ini!" Jawab Adelina terdengar ambisius

"Bersemangat itu boleh Adel, tapi kamu juga harus memperhatikan dirimu sendiri juga" Ucap Elena seraya mengambilkan sebuah salep dan mengoleskannya ke pergelangan Adelina yang sedikit tergores akibat latih tanding tadi

"Aduh!" Ucap Adelina spontan

"Ok, udah aman!" Ujar Elena selesai mengoleskan salep luka tersebut

"Hehehe, makasih Ya Elen,..." Balas Adelina tersipu

"Iya, sama-sama.." Ucap Elena seraya tersenyum

"Oh ya kak Elen, Aku mau tanya nih" Ujar Aurora memanggil Elena

"Mau tanya apa, Ra?" Elena bertanya balik

"Kakak pernah dengar tentang pemuda yang dijuluki sebagai The Destroyer ga?" Tanya Aurora

"Maksudmu pemuda pemilik kekuatan kegelapan dan mematikan yang sangat berbahaya itu ya?" Jawab Elena seraya bertanya balik

"Iya kak, aku penasaran, katanya dia bisa membunuh orang hingga hancur menjadi debu" Jawab Aurora mengiyakannya

"Itu benar, sebenarnya bisa dibilang semua ancaman dan serangan teror yang menghantui kerajaan dan rakyat negeri ini, kemungkinan besar berasal dari orang tersebut" Ucap Elena menjelaskannya

"Wah-wah orang itu sepertinya sangat berbahaya dan bukan tandingan kita!" Ujar Adelina seraya melipat kedua tangannya ke dadanya

Di tengah pembicaraan tersebut, sang Raja yang juga ayah mereka datang menyapa ketiga putrinya tersebut, tentunya didampingi oleh beberapa pengawal pribadinya

"Wah-wah putri-putri cantik ayah sedang mengobrol hal serius ini sepertinya.." Ucap sang raja dengan ramah

"Ayah?!" Ucap Adelina langsung beranjak dari kursinya

"Yang Mulia.." Ucap Elena dengan sopan

"Elena, sudah berapa kali aku bilang, jangan kaku begitu, panggil saja aku dengan sebutan ayah, mengerti?" Balas sang raja memperingatkannya dengan lembut

"Eh? Ba-baiklah Yang Mu- Eh, maksud ku baiklah ayah!" Ucap Elena sedikit terbata-bata

"Nah gitu kan enak dengarnya hahaha.." Balas sang raja seraya tertawa kecil

"Tau nih Elena, padahal kita kan tetap saudara, walaupun tak sedarah.." Celetuk Adelina seraya menggandeng tangan kanannya Elena

"Hehehe, iya iya..." Elena tersenyum tipis

"Oh ya ngomong-ngomong, ada apa ayah ke sini?" Tanya Aurora

"Sebenarnya ada yang ingin ayah sampaikan, mungkin kita bisa duduk dulu untuk membicarakan hal ini" Jawab sang Raja

Mereka lalu duduk bersama di sebuah pondok kecil di halaman belakang istana tersebut

"Ayah cuma mau bilang bahwa kalian semua sudah tumbuh dengan baik menjadi wanita dewasa sekarang, sudah saatnya kalian mengemban tugas yang berat, yakni berperang melawan para pasukan iblis yang dimiliki oleh klan Kegelapan, namun jujur ayah sangat takut dan sedih jika terjadi sesuatu dengan kalian, karena ayah sangat menyayangi kalian semua..." Ucap sang ayah menahan kesedihannya namun berusaha terlihat tegar

"Ayah..." Adelina berucap lirih

"Ayah, dengarkan aku, ayah ga perlu khawatir dengan kami, karena ini sudah menjadi takdir kami untuk mengemban tugas seorang kesatria pedang yang sudah digariskan oleh takdir yang berlaku" Ucap Elena berusaha menenangkan ayahnya

"Itu benar ayah, kami pasti tidak akan dikalahkan dengan mudah oleh para pasukan Kegelapan itu, karena kami akan selalu bersama sampai kapanpun!" Sambung Aurora turut menenangkan ayahnya tersebut

"(Tersenyum) Ayah sudah dengarkan apa yang dikatakan oleh putri-putri ayah, bahwa ayah tidak perlu khawatir, kami akan selalu berusaha yang terbaik untuk negeri ini" Ujar Adelina

Hal itu membuat sang Raja meneteskan airmata nya saking terharunya mendengar ucapan ketiga putrinya tersebut. Bahkan para pengawal yang mendengarnya pun menjadi ikut tersentuh hatinya, bagaimana tidak? Ketika sedang terjadi penyerangan dan teror selama beberapa hari ini, para putri kerajaan juga turut serta turun ke lapangan, membantu para pasukan kerajaan untuk mengamankan wilayah kerajaan

Para pengawal pribadi raja pun langsung membalikkan badannya serentak, dan bersumpah untuk melindungi para putri kerajaan

"Yang mulia raja! Dengan ini, kami bersumpah untuk melindungi yang mulia beserta seluruh putri kerajaan!" Ucap salah satu dari pengawal mereka

Mendengar hal tersebut sang Raja menjadi semakin yakin dan mantap bahwa mereka semua pasti akan mampu untuk menghadapi segala rintangan yang ada nantinya

"Terimakasih!" Ucap sang Raja

To be continued

Peperangan antara Pihak Kerajaan dengan Klan Kegelapan sudah berlangsung dalam kurun waktu kurang lebih 10 tahun lamanya. Perang tersebut dipicu oleh peristiwa di mana seorang anak laki-laki membunuh beberapa orang anak

Flashback 15 tahun yang lalu

Di sebuah taman bermain dekat pusat kota, sekelompok anak kecil sedang bermain seperti biasa, namun tiba-tiba seorang anak yang memiliki elemen api dengan iseng menjentikkan jarinya untuk mengeluarkan bola api kecil dan mengenai seorang anak kecil yang sedang main ayunan sendirian, bahkan anak-anak yang lainnya pun turut menjahili anak yang sedang bermain ayunan tersebut dengan, mengeluarkan berbagai macam serangan-serangan kecil yang menggangu seperti mengeluarkan tornado kecil yang membuat anak itu terjatuh, menyemprotkan air bertekanan tinggi hingga membuatnya basah kuyup, ada yang melemparinya dengan batu menggunakan elemen tanah, dan bahkan ada yang mengejutkannya dengan kejutan listrik

Anak kecil tersebut jatuh seketika, dan cukup sedih akibat perlakuan anak-anak yang lain, sementara para orang dewasa yang ada di situ hendak menolongnya namun terlambat karena sang anak tersebut langsung bangkit, dan disekitar tubuhnya diselimuti oleh aura kegelapan yang pekat, langit mendadak gelap dan suasananya menjadi menyeramkan

Tak terima dengan hal itu, sang anak yang sedang bermain ayunan tersebut langsung membalasnya dengan memukulnya hingga tewas seketika, semua orang yang ada di tempat tersebut terkejut bukan main, anak-anak yang lain langsung berlari ketakutan, beberapa dari mereka mencoba melawannya, namun semua serangan mereka dapat dikembalikan dengan mudah dan mengenai anak-anak yang lainnya hingga terluka parah bahkan tewas seketika

Semua yang ada di tempat tersebut panik bukan main, dan memanggil bantuan keamanan setempat. Anak itu langsung ditangkap dan diinterogasi dan tak lama setelah kejadian itu, pihak kerajaan mengeluarkan ultimatum kepada rakyatnya, bahwasanya Raja memerintahkan kepada siapapun yang memiliki elemen dasar Kegelapan harus segera angkat kaki dari negeri ini atau ingin dieksekusi di depan umum

Langkah kebijakan yang diambil pihak kerajaan justru memperkeruh keadaan, setiap orang yang memiliki elemen dasar Kegelapan merasa tidak terima dan memprotes kebijakan tersebut. Namun karena Klan Kegelapan adalah minoritas, alias Klan dengan pengguna elemen paling sedikit, akhirnya mereka kalah suara, karena para klan lainnya, seperti Klan Api, Air, Angin, Petir, Tanah dan Cahaya merasa bahwa Klan Kegelapan memang sebuah Klan terkutuk yang tidak semestinya berada di tempat tersebut

Akhirnya seluruh Klan atau pengguna elemen dasar Kegelapan diusir dari negeri Land of Survive tersebut, banyak dari mereka yang kecewa dan hanya bisa menerima keputusan kerajaan, tapi tidak sedikit dari mereka yang berambisi untuk balas dendam suatu saat nanti

Di kedalaman hutan, Aiden teringat akan pengalaman menyakitkan tersebut, dia difitnah oleh para saksi yang mengetahui kejadian tersebut dan memutarbalikkan fakta bahwa dialah yang memulai menyerang anak-anak lainnya terlebih dahulu, padahal jelas-jelas bahwa anak-anak yang lain lah yang memulai pertengkaran itu hingga menjadi peristiwa kelam dan berdarah tersebut.

Bahkan seluruh keluarganya diburu oleh pihak kerajaan dan dibunuh di depan matanya, beruntung dirinya selamat dan bersembunyi di balik semak-semak menyaksikan kekejian dari para tentara kerajaan yang menghabisi nyawa keluarganya tersebut

Di tengah kebingungannya, ia mendengar sebuah bisikan entah dari mana asalnya

"Apa kau ketakutan?"

"Ap kau Kesakitan?"

"Apa kau Kesepian?"

"Apa kau Ingin kekuatan untuk Balas Dendam???"

Suara-suara yang terdengar dengan samar-samar itu mulai membangkitkan amarah dan kebencian di dalam hatinya. Anak itu mulai mencari sumber suara tersebut.

To be continued