NovelToon NovelToon

Gadis Bercadar Kesayangan Tuan Mafia Kejam

Awal mula pertemuan

"Apa kau mau menikah dengan ku?"tegas seorang pemuda bertubuh tinggi tegap dan kekar di hadapan Tias.

"maaf anda siap ya? tiba tiba melamar saya!,balas Tias .

Gadis itu tidak mengerti dengan pemuda di hadapannya,memintanya untuk menikah, padahal keduanya baru saya bertemu di bandara, itupun bertemu hanya didalam lif .

Baru saja tiba menginjakkan kaki di negara asing ,tiba tiba seorang pemuda datang dan meminta untuk menikah dengannya.

Apakah itu wajar?

"Maaf"

kata terucap dari mulut Tias bersama terbukanya pintu lif.Terburu buru keluar ,berjalan sedikit cepat ,menarik koper hingga suaranya rodanya sedikit nyaring di lantai keramik hotel.Tias terus berjalan menuju kamar yang sudah di pesan untuk seminggu kedepan.

Tias merasa takut!! negara ini begitu asing baginya, tidak ada siapapun yang dikenalnya,hanya demi mencari ayahnya dia datang kenegaraan tersebut,ingin bertemu dengan ayah tercintanya yang sudah lama tidak kembali dengan alasan bekerja.

"Huff...." menetralkan sedikit hati dan pikiran, ketakutan sedikit menghilang setelah mengunci pintu kamar"astaghfirullah ternyata di negara ini sangat berbeda dengan negara asalku, bahkan gaya berpakaiannya saja sangat Bebas"oceh Tias.

berjalan menuju ranjang merebahkan diri dengan sambil memikirkan dimana harus mencari ayahnya dinegara yang begitu luas,bahkan alamat ayahnya saja Tias tidak menyimpannya.

"Huh..."

Melakukan perjalanan panjang antara Indonesia ke Amerika serikat, membuat Tias merasa lelah. Namun demi sang ayah ia rela melakukannya.Ketika asik tidur terlentang di ranjang sambil memikirkan cara bagaimana bertemu ayahnya,ia lupa belum melakukan tugas nya sebagai umat muslim.

"Astaghfirullah aku belum sholat, hampir saja lupa"

Tias bangun dari ranjang dengan rasa lelah dibadan,bagaimana pun ia harus tetep melakukannya.

Setelah melakukan kewajiban nya sebagai muslim,Tias juga tidak lupa membaca Alquran sebelum tidur, hingga tertidur dengan sendirinya karena rasa lelah dan ngantuk yang menghampiri.

Ke esokan harinya"hari ini aku akan memulai mencari ayah walaupun aku tidak mempunyai petunjuk, semoga dengan foto ini aku bisa tau keberadaan ayah"Tias tersenyum getir.ia pun bangun dari ranjang mengambil handphone genggamannya untuk menelpon sang ibu .

"Ibu kemana ya?? kok tidak di angkat??"ucap Tias.

"yasudah lah nanti ku telpon kembali".

Tias mengumpulkan niat untuk mencari sang ayah walaupun tak mempunyai petunjuk sedikitpun, hanya Berbekal foto usang sang ayah Tias tetap ingin mencari ayahnya. Sebelum pergi mencari Tias tidak lupa membersihkan diri dan melakukan sholat sunah untuk meminta petunjuk oleh sang pencipta,setelah selesai ia pun keluar dari hotel dengan pakaian serba tertutup dari atas hingga bawah ,serta hijab yang menjuntai panjang hingga hampir menutup seluruh lekuk tubuhnya, tidak lupa dengan cadar yang menghiasi wajah sehingga yang terlihat hanya kelopak mata saja,namun begitu juga tidak mengurangi kecantikan yang dimiliki oleh Tias.

Tidak memikirkan apa yang baru terjadi semalam, bahkan pertemuan dengan pemuda yang ia tidak kenal,hanya satu dalam pikiran Tias saat ini Ingin bertemu dengan sang ayah, orang yang tidak pernah bertemu dengannya hampir lima tahun lamanya.

Sementara dibelakang Tias berjalan,ada dua pemuda bertubuh kekar , menggunakan pakaian yang serba hitam, keduanya memperhatikan Tias dari jauh,semua itu di lakukan atas pemerintah bosnya.

"Bagaimana? awasi gadis itu,jangan sampai kalian kehilangan jejak.apapun kegiatannya laporkan kepadaku"tegas pemuda dari belum telepon.

" Baik bos, kami akan melakukan sesuai dengan apa yang anda perintahkan"

Suasana pagi di negara patung Liberti Begitu sangat indah. Banyak penduduk berjalan kaki untuk melakukan aktivitas diluar rumah, bahkan para pedagang mulai membuka toko dan kios untuk memulai hari mereka.

Tias terus berjalan sambil bertanya kepada setiap orang yang berpapasan dengannya sambil menunjukkan foto sang ayah,namun tak seorangpun yang mengenal. walaupun hanya kelopak mata saja yang dapat terlihat namun dapat dipastikan Tias menunjukan raut wajah sedih di balik cadar yang ia gunakan.

Buk...

Seorang menabrak tubuh Tias, hingga membuat tubuh gadis itu mundur beberapa langkah.Mungkin Tias terlalu fokus dengan tujuannya sehingga tidak sadar seseorang berlari sangat cepat, hingga menabrak tubuhnya.

"Aoo....hati hati"ringis Tias memegang bahunya yang terasa rasakit akibat tabrakan dengan pemuda asing.

Tidak peduli dengan ringisan gadis yang ditabraknya, pemuda tersebut terus berlari,tanpa mengatakan apapun.Jangankan untuk berkata melihat wajahnya saja Tias tidak tau.

Tias pun melanjutkan langkahnya untuk mencari ayah tercinta, hingga tidak terasa hampir menjelang tengah hari,Tias lelah berjalan dan memutuskan untuk kembali kehotel.

Setelah sampai ia tidak lupa membersihkan diri dan melakukan sholat Zuhur sebelum istirahat siang.

maaf ya kalau ada sedikit kesalahan tayping, soalnya masi belajar 🙏

takdir menyakitkan

Hari terus menerus berganti tak terasa sudah seminggu Tias mencari sang ayah namun tidak menemukan jejak sedikitpun.Tias memutuskan dihari kedelapan untuk terakhir kali mencari ayahnya, jika tidak menemukan hasil juga Tias akan kembali ke negara asalnya,ya itu Indonesia.

Namun sayang dihari akhir keputusannya untuk mencari sang ayah, ia malah bertemu dengan seseorang yang pernah melamarnya di bandara seminggu yang lalu.

" Hai nona, ternyata takdir menemukan kita kembali ya!",ucap pemuda tersebut dengan suara baritonnya.

"Waalaikumsallam,maaf anda siap ya?",suara Tias sedikit bergetar karena merasa takut.

"oh ternyata anda melupakan saya nona,apa perlu saya ingat kan kembali? ok, akan saya ingat kan,kita bertemu seminggu yang lalu di bandara, apakah kamu sudah ingat nona?".

"assalamualaikum, permisi tapi saya tidak mengenal anda",Tias pun bergegas pergi tanpa menghiraukan pemuda tersebut.

Pemuda itu hanya tersenyum remeh sambil memandang kepergian Tias yang semakin lama semakin menjauh.

"Saya rasa ketertarikan saya terhadap kamu semakin besar,tapi...ah sudah lah",ia pun ikut pergi sambil memikirkan bagaimana caranya ia bisa memiliki gadis tersebut.

Ketika di dalam mobil "terus ikuti gadi itu dan jaga dia jangan sampai lecet sedikitpun,jika terjadi apa-apa dengannya, saya pastikan nyawa kalian taruhannya",ucapnya memperingati.

"Baik bos ". sambungan telpon terputus sepihak oleh pemuda tersebut.

"Kau harus menjadi milikku nona", sambil tersenyum devil.

Sementara itu di lain tempat dan waktu,Tias baru saja sampai di hotel dengan rasa ketakutan,dengan rasa takut dan gemetar Tias berniat membereskan pakaian dan ingin Segera kembali kenegaraan asalnya,namun sayang niat ingin kembali kenegaraan asalnya hanya angan semata, karena ia tak pernah tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

author: karena cuma author yang tau 😁

Diluar kamar hotel yang Tias Huni ada beberapa pria dengan pakaian serba hitam yang memantau pergerakan Tias.

"Maaf bos sebelumnya,saya rasa wanita itu akan kembali kenegaraan asalnya",memberi tahu apa yang pria itu liat.

"Ah sial, sepertinya saya harus bertindak cepat,seret wanita itu dan bawa kehadapan saya tanpa lecet sedikitpun ",ucapnya sambil menaham amarah.

"Tapi bos,kami takut menyentuhnya,saya rasa dia wanita baik baik, pakaiannya saja seperti itu ", menjawab dengan sedikit ketakutan.

"kamu berani membatah saya ha?saya bilang seret wanita itu kehadapan saya,atau nyawa kalian semua sebagai gantinya", sambil mematikan panggilan sepihak.

Para pria tersebut pun saling pandang satu sama lain merasa takut.Dan mau tidak mau mereka harus mengikuti perintah tuannya atau tidak nyawa mereka semua sebagai penggantinya.

Pemimpin diantara pria tersebut "tunggu wanita itu keluar dari kamar baru kita bius, setelah itu kita bawa kehadapan tuan Arnold"ucapnya memberi perintah.

Didalam kamar, Tias membereskan semua barang yang ia bawa dengan niat ingin pulang ,karena sudah merasa lelah dengan segala usahanya untuk menemukan sang ayah.sambil menangis Tias membereskan barang bawaannya sambil berharap ia masi bisa menemukan sang ayah sekalipun dengan kabar duka.Setelah selesai Tias pun keluar dari kamar hotel yang ia tempati,namun sial itu semua awal kisah hidupnya yang baru.

siang berganti malam, Pancaran bulan pun menghiasi ruangan yang serba hitam.Walaupun sudah larut malam Tias masi setia tertidur karena pengaruh obat bius yang ia hirup.

"Entah mengapa saya tertarik terhadap mu Nona, walaupun saya tidak pernah melihat paras mu", Arnold tersenyum sambil memperhatikan Tias yang masi memejamkan matanya.

"Apa tidak panas tidur dengan pakaian seperti ini?", menatap Tias dengan wajah kasihan.

maaf ya kalau masih ada sedikit kesalahan, soalnya masi belajar 🙏

Tias Yang Malang

Arnold masi setia menunggu gadisnya yang masih menyelami alam mimpi tanpa sedikit pun tanda tanda akan sadar.Arnold mulai panik, ia pun bergegas keluar dan mencari tangan kanan nya.

"PANGGILKAN KEN KEMARI,SAYA MAU DALAN WAKTU 2 MENIT KEN SUDAH ADA DIHADAPAN SAYA,ATAU KALIAN SEMUA TAU AKIBATNYA", perintahnya dengan suara bariton yang tegas serta buku buku tangan memutih.

"BAIK TUAN"JAWAB MEREKA SEREMPAK.

2 menit kemudian

"A-ada apa tuan memanggil saya?",tanya Ken dengan terbata.

"Kamu masi Bertanya mengapa saya memanggil mu?",

Bhuuk... sambil menendang perut Ken ,Ken pun yang tidak punya persiapan jatuh terjengkang kebelakang.

"Bangun" Perintahnya "bius apa yang kamu berikan kepada wanita saya ha??", sambil mencengkram leher Ken.

"Maaf tu-tuan saya ha-hanya memberikan biu-s dosis ren-ndah saja"jawab Ken sambil terbata karena merasakan sakit akibat Cengkareng Arnold yang sangat kuat.

melepas cengkraman "kalau hanya dosis rendah mengapa wanita saya belum sadarkan juga?",

sementara itu maid yang bertugas menjaga Tias berlari menuruni anak tangga yang Jumlahnya tidak sedikit sambil berteriak.

"TUAN TUAN NYONYA SUDAH SADAR", sambil bungkuk nafas tersengal sengal.

Arnold yang mendengar pun seketika langsung menoleh.

"Kali ini kamu selamat Ken ,tapi lain waktu jika kamu melakukan kecerobohan lagi saya pastikan kamu tidak akan melihat matahari!!!", langsung bergegas pergi tanpa memperdulikan tatapan para bawahannya.

Derap langkah terdengar begitu nyaring dilantai marmer mansion,Tias yang mendengar karena pintu kamar tidak tertutup rapat pun ketakutan, sambil menutupi dari leher hingga ujung kaki dengan selimut tebal berwarna putih.

Pintu kamar terbuka menampakkan Arnold yang berjalan tegap dengan raut wajah kokoh yang di Sertai kepanikan.

"Kamu tidak apa apa sayang",mendekat berusaha ingin mengelus kepala Tias namun segera di tepis oleh Tias dengan tangan berbalut selimut.

" Jangan sentuh saya,saya dan kamu bukan Mukhrim".jawab Tias dengan mata memerah dan suara bergetar karena menangis.

Pria tersebut bukannya marah namun malah tertawa karena merasa gemas.

"Oke baiklah saya tidak akan menyentuh kamu,saya akan keluar dan jangan coba coba untuk kabur dari kamar ini,atau kau akan tau akibatnya",Arnold berbicara dengan nada ancaman.

bergegas keluar dari kamar dan menemui maid dan para suruhannya.

"Saya perintahkan kalian semua untuk menjaga wanita saya,jangan ada satu pun dari kalian yang lalai,atau kalian akan merasakan yang Ken rasakan tadi!! dan buat bibi antarkan makanan dan vitamin kekamar wanita saya,dan pastikan semuanya aman,!!"ucapnya memperingati semua yang ada di hadapannya.

Setelah memberikan tugas kepada seluruh bawahannya Arnold melangkahkan kaki keruangan kerja bersama Ken yang berjalan dibelakang.

"Cari tau asal usul wanita itu,saya mau data tersebut ada ditangan saya, waktu kurang lebih dari 24 jam"

"Baik tuan,tapi apa boleh saya bertanya tuan?mengapa tuan begitu tertarik dengan wanita itu sedangkan tuan belum pernah bertemu jangankan bertemu melihat wajahnya saja tuan tidak pernah?",tanya Ken sambil takut takut.

"entah lah Ken saya juga tidak tau,tapi saya rasa wanita itu berbeda dengan wanita lainnya!", Arnold berbicara sambil tersenyum, senyum yang Begitu tipis jika tidak di perhatikan mungkin tidak akan terlihat.

"saya rasa juga begitu tuan,oke baiklah nanti saya cari tau semua identitas wanita itu,tapi sekarang kita bahas dulu permasalahan yang ada di gudang senjata tuan",Ken memberitahukan kepada Arnold bahwasanya gudang senjata yang mereka jaga mengalami sabotase dan kebakaran di beberapa bagian.

"APA!!Siapa yang berani bermain main dengan saya,atau sengaja ingin mengantarkan nyawa secara cuma cuma kepada saya",seketika ruangan yang tadinya biasa saja berubah menjadi dingin udara yang terasa tenang berubah menjadi panas berkali kali lipat.

Sementara di lain tempat bernuansa hampir semu hitam, duduk seorang gadis berbalut cadar sambil menangis didepan jendela kamar yang ia tempati.Betopang dengan kaki yang ia lipat ia jadikan tumpuan wajah sambil nangis tersedu-sedu.

"Ibu ,Tias kangen ibu, Maafin Tias gak bisa bawa kabar tentang ayah Bu,maafin Tias malah terjebak ditempat yang menyeramkan ini,Tias tidak tau ini ada dimana,tolong Tias Bu!",terus menangis sambil berfikir bagaimana caranya ia bisa keluar dari kamar itu.

"Tas ku? handphone ku?dan koperku kemana?"Tias bangkit mencari tas yang berisikan handphonenya namun sayang tas itu entah dimana.

Maid yang melihat pun bertanya "nyonya cari apa??"

" saya mencari tas saya, apakah bibi melihatnya?",tanya Tias.

" maaf nyonya semua barang barang nyonya tuan yang menyimpannya",bibi memberitahukan kepada Tias.

"Apa bibi tau dimana pria itu menyimpannya?saya ingin menghubungi ibu saya bi, handphone saya ada didalam tas itu". tanya Tias sambil menangis.

"Maaf nyonya saya tidak tau dimana tuan menyimpannya,lagi pula saran saya nyonya jangan macam macam atau tuan Arnold akan marah kepada nyonya,bukan hanya nyonya saja kami semua juga akan kena akibat nya"bibi Meri memberitahukan kepada Tias agar tidak berbuat yang bisa membahayakan mereka semua.

Bibi Meri berjalan mendekati Tias dan memeluknya sambil mengusap punggung Tias"sabar ya nyonya,jangan bersedih, nanti kalau tuan tau nyonya menangis saya yang kena marah,kalau nyoba butuh apa apa ada saya yang siap bantu nyonya, Anggap saja saya ibumu,saya tau nyonya pasti kangen kan sama ibu nyonya?".

Tias tidak menjawab namun semakin memperkeras suara tangisannya di dalam perlukan bibi Meri,lelah menangis selama kurang lebih hampir setengah jam,Tias tertidur kembali didalam pelukan bibi Meri dalam keadaan perut kosong.

maaf ya jika ada typing nya yang salah maklum masi belajar 🙏.

jangan lupa like sama komen nya ya jangan pelit pelit hehehe 😁

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!