" dokter Adnan " Sapa seseorang
dr. Adnan sp.B Adalah seorang Dokter spesialis ahli bedah, ia baru berusia dua puluh enam tahun, masih sangat muda.
Bahkan ia mendapatkan gelar sarjana kedokteran selama tujuh semester saja.
Bagaimana tidak?
Keluarga Adnan merupakan keturunan Dokter, mulai dari kakek dan nenek nya sampai kedua orang tua nya.
Menjadi seorang dokter memang sulit, bahkan banyak sekali rintangan nya.
Setelah di nyatakan lulus dari Universitas ternama di indonesia, Adnan pun mengikuti kegiatan koas atau dokter muda di salah satu Rumah sakit untuk mendapatkan gelar sarjana kedokteran nya, banyak perjuangan yang harus Adnan raih sebelum menjadi seorang dokter bahkan ia rela menghabiskan waktu muda nya untuk mengabdi sebagai tenaga medis.
Maka dari itu, Ia sendiri belum memikirkan soal hubungan asmara nya. Meski sang Bunda sering mendesak agar Adnan sesekali membawa wanita untuk di ajak main ke rumah nya, namun itu semua tidak di gubris sama sekali oleh Adnan.
Karena prinsip Adnan yaitu belajar dan bekerja, Adnan terlalu mencintai pekerjaan nya, sampai ia tidak ingin berpacaran , karena menghabiskan waktu belajar nya. dia memang banyak menghabiskan waktu di Rumah sakit daripada di rumah nya sendiri dia sangat mencintai pekerjaan nya sebagai Dokter Ahli bedah.
Setelah selesai menjalani Koas selama kurang lebih 1,5 tahun lama nya Ia banyak menghabiskan waktu di Rumah Sakit daripada di rumah dan melewati masa masa sulit merintih sebagai dokter namun semua tidak sia-sia, berkat kerja keras akhirnya Adnan pun mendapatkan gelar menjadi seorang dokter, tidak berhenti di situ saja, Ia pun melanjutkan pendidikan nya ke jenjang Spesialis, karena Adnan ingin sekali menjadi seorang dokter bedah, seperti Almarhum kakek nya karena darah kedokteran mungkin mengalir di tubuh nya.
Kalau mengingat masa masa sulit ini, Memang Adnan akui tidak semudah membalikan telapak tangan, karena semua butuh proses, apalagi ia harus mengorbankan waktu bersama keluarga nya bahkan mengorbankan masa muda nya untuk belajar dan belajar.
Namun sekarang Adnan sudah bekerja di salah satu Rumah Sakit milik keluarga nya tepat nya di Rumah Sakit Raden Cipto dimana Almarhum kakek nya yang menjadi pelopor berdiri nya Rumah Sakit ini, Dan sekarang ayah nya yang menggantikan sebagai direktur utama di rumah sakit Raden Cipto.
Kepribadian seorang dokter Adnan memang menarik, banyak yang menyukai dokter Adnan, selain tampan pesona nya mampu menggetarkan banyak pasien atau siapa pun yang melihat nya.
Ia sangat ramah dan baik terhadap pasien nya dan ia sangat cekatan dalam bekerja karena keluarga dokter Adnan pun terlahir dari keluarga Dokter, ntah Ayah nya sebagai Dokter spesialis Jantung, Ibu nya juga dokter spesialis ahli konservasi Gigi dan Kakek nya pun semasa hidup nya menjadi Dokter Bedah seperti Adnan
Hari itu dokter Adnan sangat sibuk karena banyak pasien yang harus ia tangani sehingga mengabaikan telepone dari Ibunda nya
" Panggilan mu sedang di alihkan "
kata operator di seberang sana
Sementara Ibunda dokter Adnan cukup antusias ingin memberi tahu bahwa malam ini Adnan akan bertemu dengan calon istri nya.
Orang tua Adnan memang berencana akan menjodohkan Adnan dengan Anak dari Teman nya, Ia sendiri masih sekolah tapi, Raden dan Widya selaku orang tua Adnan tidak memperdulikan nya, karena Ini sudah menjadi kesepakatan bersama.
" Pah, bagaimana Jika adnan menolak nya? " Ucap Ibunda Adnan, widya yang sedari tadi gelisah memikirkan perihal perjodohan
" Mungkin Adnan sedang menangani pasien, kamu harap sabar. " Ucap suami nya itu
" Aku tidak yakin, Adnan akan menerima perjodohan ini Pah... " ucap Widya nampak cemas memikirkan Adnan, mengingat sampai sekarang Adnan belum juga memiliki kekasih.
" Tapi aku sangat yakin, Adnan akan menyukai anak gadis Pak Yudha! " ucap Raden sambil tersenyum.
***
Sementara di rumah Yudha, Aleyna sangat kesal sekali dengan tingkah laku Ayah dan ibu nya yang ingin menjodohkan nya dengan seorang dokter bedah. Apa dunia ini hidup di jaman Siti Nurbaya, jaman perjodohan dimana pada jaman sekarang orang lain sibuk mencari pasangan, bukan hidup di jaman kuno, Aleyna sendiri menolak nya karena ia mempunyai kekasih yang menurutnya baik.
jadi apa nanti ? kalau aku harus menikah dengan seorang dokter ahli bedah, apa dia setiap hari akan membedah aku, mencabik cabik tubuh ku ? bahkan mengintimidasi ku
Aleyna mempunyai banyak cara untuk menggagalkan perjodohan ini, karena ia tidak akan tinggal diam begitu saja.
" aku tidak bisa hidup berdua dengan pria kaku seperti itu, ia tidak akan bisa di ajak ke club setiap malam, ia tidak akan bisa mengerti apa keinginan anak muda seperti ku "
" Tidak! Aleyna menolak perjodohan itu " Ucap Aleyna atas penolakan nya .
" ayolah Ley, kamu belum mengenal
dr. Adnan, dia sangat tampan dan pintar " Ucap Venna yang terus mendesak Aleyna agar menerima perjodohan ini
" Mah, Aley masih sekolah apa jadi nya kalau semua temen Aley tahu, Aley mau di jodohkan, lagian juga Aley sudah punya pilihan sendiri " Bantah Aleyna .
" Terserah apa kata mu ! mamah sama papah sudah sepakat atas perjodohan ini " Tegas mamah Venna
Lalu pergi meninggalkan Aleyna yang duduk termenung, seolah orang tua nya terus memaksa Aleyna untuk menerima perjodohan kuno itu,sampai kapan pun Aleyna tetap dengan pendirian nya kalau ia menolak keras perjodohan tersebut.
" mereka memang kejam, di usia muda ku. mereka malah menginginkan pernikahan."
Aleyna nampak gelisah dengan semua pikiran yang kacau yang melintas begitu saja dan menambah beban di dalam pikiran nya, hati Aleyna begitu bergejolak ia memikirkan berbagai cara untuk mengagalkan rencana perjodohan tersebut, namun tetap saja otak nya malas untuk berpikir.
,"Sampai kapan pun, aku tidak akan mau"
***
dr. Adnan sibuk memainkan ponsel nya yang sedari tadi menelpon ibunda nya, karena ia tak mengangkat telepon bunda Widya berulang kali karena hari ini ia sangat sibuk menjalani tugas nya sebagai dokter
Setelah pulang dari Rumah Sakit, Adnan pun mencoba menghubungi kembali nomor Bunda Widya karena ia khawatir terjadi apa apa dengan ibu nya itu.
" maaf bunda aku baru menghubungi mu, bunda ada apa ?" ucap Adnan sambil mengendarai mobil nya
"Tidak ada apa-apa Nak,bunda menunggu mu pulang,ada hal penting yang harus kita bicarakan." Ucap Widya dalam nada suara telepone nya
Tiba tiba saja baterai handphone Adnan mati dan sambungan telepone pun terputus, Adnan sampai tidak fokus karena pandangan nya beralih ke benda pipih tersebut, sampai ia terkejut ketika menabrak motor seseorang di pertigaan jalan, sontak ia langsung rem dengan sangat cepat, namun mobil nya menyenggol motor seseorang, sampai orang itu teriak histeris begitu pun Adnan yang memang terkejut dan untung saja ia bisa mengendalikan rem nya dengan cepat, kalau tidak, mungkin pengendara motor gede itu pun tidak akan tertolong nyawa nya
Bruk.... bughtfhh.......
mobil Adnan menabrak motor yang hendak menyebrangi jalan di pertigaan,Sehingga pengendara motor Kawasaki itu tersungkur ke jalan aspal yang begitu licin.
Orang itu Adalah Aleyna Irawan, Seorang Siswa SMA di jakarta yang nakal dan hobi menggunakan motor gede milik nya,
Selain nakal, Aleyna sendiri pecicilan dan suka mengikuti turnamen balap motor liar bersama kekasih nya yaitu Alvaro, dan kedua sahabat nya yaitu Reyna dan Susan.
Hari ini, sepulang sekolah ia berniat ingin menonton balap motor yang akan di Ikuti oleh Alvaro, ia tidak ingin melewati kesempatan ini untuk menonton kekasih nya menancapkan gas motor nya di Arena balap, karena ini kesempatan Aleyna untuk memberi semangat kepada Alvaro. Namun nasib berkata lain, Aleyna malah jatuh di tabrak oleh Mobil Sport berwarna hitam metalic ini.
lalu dr. Adnan pun keluar untuk memastikan keadaan seseorang yang ia tabrak, karena ini kelalaian nya saat menyetir dan ia ingin bertanggung jawab atas kesalahan nya.
" Kamu tidak apa-apa? " Ucap Adnan yang menabrak sepeda motor aleyna.
" Awwww... sakit "
Ucap Aleyna yang mencoba bangun, namun ia terjatuh lagi karena lutut nya terluka akibat bersentuhan dengan aspal.
lalu Adnan pun membantu Aleyna untuk membangunkan nya, untung saja Aleyna memakai celana panjang jadi hanya lutut nya saja yang terluka serta di bagian siku nya lecet sedikit.
" maaf aku tidak sengaja,biar aku obati terlebih dahulu " Ucap Adnan yang masih menggunakan Jas putih khas seorang Dokter, lalu ia mengajak Aleyna untuk duduk di tepi jalan.
" Maka nya kalau mengendarai mobil jangan sambil memainkan telepon genggam, kan bahaya ! Kalau sudah kayak gini, bagaimana bisa aku pergi ke pertandingan.... " Ucap Aleyna dengan rasa kesal yang amat dalam , Aleyna pun merintih kesakitan ketika melihat lutut nya yang teriris jalan aspal, memang lumayan menyakitkan .
dr. Adnan pun segera mengobati luka di lutut dan di siku Aleyna dengan sangat telaten .
Karena ia selalu menyediakan kotak obat di dalam laci mobil nya, Ini pertolongan pertama agar wanita yang Adnan tabrak ini, Tidak apa apa
" maaf atas kejadian ini aku akan bertanggung jawab atas semua kesalahan ku " Ucap nya sambil meneteskan obat merah di Lutut Aleyna.
Aleyna pun menatap wajah Adnan , ia bahkan terpukau dengan ketampanan seorang Adnan, sampai ia tidak sadar kedua mata nya pun bertemu dengan mata indah dokter Adnan. mereka saling menatap satu sama lain.
"untung ganteng, coba kalau jelek! nggak akan mau aku memaafkannya....."
Persetan dengan semua ini, jika bukan dokter tampan dan ramah ini, ia tidak akan mau memaafkan nya begitu saja .
Andai saja, Seorang dokter yang orang tua Aleyna jodohkan , Adalah seorang dokter tampan di hadapan nya ini, pasti ia sangat bahagia bahkan ia tidak akan menolak nya.
" benar kau harus bertanggung jawab atas kerusakan motor kesayangan ku ini. " Ucap Aleyna lalu mencoba bangun dan di bantu oleh dr. adnan, ia berjalan ke arah motor nya dengan kaki yang agak susah untuk melangkah
" Nanti biaya kerusakan motor kamu, akan aku ganti, kalau begitu aku akan mengantar mu pulang " Ucap Adnan dengan sangat tenang
" Kalau sampai rusak, kau harus mengganti nya dengan yang baru " Ucap Aleyna sambil memasang tatapan yang amat tajam, Adnan pun menaikkan alis sebelah kiri nya dan menatap heran wajah Aleyna nan manis namun menyebalkan.
" kau bahkan lebih menyayangi motor mu, daripada dirimu sendiri " Ucap Adnan sambil tersenyum kecil ke arah Aleyna.
" Hei, kau bahkan nyaris menghina ku !"
Meskipun begitu, orang tua nya mungkin akan melarang Aleyna mengendarai motor gede nya lagi jika ibu nya mengetahui kejadian ini,mungkin ia tidak akan percaya karena Ibu Aleyna selalu memarahi nya, Ia sudah capek dengan sikap Aleyna yang selalu melawan kepada kedua orang tua nya.
" baik, antar aku ke rumah, aku tidak ingin pergi ke pertandingan dengan keadaan seperti ini " Ucap Aleyna
" Maaf atas kesalahan ku sekali lagi" Ucap Adnan yang kedua kali nya ia mengatakan maaf nya .
Di dalam mobil, mereka tidak saling bicara, suasana menjadi hening, kemudian handphone Aleyna terus berdering membuyarkan suasana .
tapi, aleyna tidak menghiraukan nya .
" Sampai sini saja, tidak usah repot-repot mengantarku sampai didepan rumah!" celoteh Aleyna yang meminta turun dari mobil Adnan.
" Kamu yakin bisa jalan?" ucap Adnan yang nampak khawatir.
Aleyna hanya menganggukan kepalanya saja, Adnan segera membukakan pintu mobil sebelah kiri, Aleyna keluar dengan langkah yang sedikit susah.
Aleyna menatap wajah tampan Adnan yang mulai tersorot cahaya matahari yang begitu panas.
"yatuhan Ia sangat Tampan ketika wajah nya tersorot oleh cahaya matahari dan membuat mata indah nya begitu berkilau .Sungguh Ia memang tampan ."
" sudah sampai disini saja, aku bisa jalan sendiri" Ucap Aleyna yang melepaskan bantuan berjalan nya .
" sekali lagi aku minta maaf atas kejadian ini. aku benar lalai " Ucap dr adnan yang merasa bersalah
" Aku tidak apa apa, Tapi kau pastikan motor kesayangan ku harus kembali seperti semula " Ucap Aleyna yang memberi peringatan kepada Adnan
" tidak perlu khawatir, Aku sudah mengirim orang mekanik untuk membenarkan nya, mungkin besok aku akan menghubungi mu " Ucap Adnan lalu memberi kartu nama nya kepada Aleyna
" Akan aku pegang kartu nama mu, Kau pastikan Motor ku kembali seperti semula ! " Ucap Ketus Aleyna lalu menatap sinis ke Arah Adnan
Adnan hanya membalas ucapan Aleyna dengan senyuman manis nya . Segera ia melajukan mobil nya ke Arah Rumah karena kedua orang tua nya telah menunggu di rumah, ia tidak ingin membuat orang tua nya sangat kecewa .
Setelah menatap mobil sport milik seorang dokter yang menabrak nya tadi, ia segera melangkah kan kaki nya ke dalam rumah meski ia susah untuk berjalan dengan sangat hati hati Aleyna melangkah menuju ke dalam rumah nya.
Pasti Mamah Venna selaku ibu dari Aleyna akan marah jika melihat Aleyna tidak masuk sekolah hari ini, karena sudah berapa kali orang tua Aleyna di panggil oleh guru Bimbingan konseling karena kenakalan Aleyna yang sering membuat onar dan sering sekali bolos sekolah, dengan langkah pelan ia sambil mengendap memasuki rumah meski kaki nya terasa sakit sekali ia hendak menaiki tangga menuju kamar nya tapi langkah nya terhenti tatkala mamah venna memanggil nya
" Aleyna ! kenapa tidak masuk sekolah ?" Tanya mamah Venna begitu serius sambil menghampiri Aleyna
" Aley jatuh dari motor, di tabrak seseorang mah. kaki Aley juga luka " Ucap Aleyna begitu meronta kesakitan
"pasti kebut kebutan lagi di jalanan " Ucap Mamah Venna sambil menatap tajam wajah Aleyna
" Apaan si mah justru Aley di tabrak mobil " Ucap Aleyna sambil mendengus kesal
" Dasar anak nakal sudah berapa kali mamah bilang, jangan suka naik motor gede mu itu, kamu tuh cewek. tidak pantas menggunakan motor seperti itu." Ucap mamah venna sambil menatap tajam ke Arah Aleyna, ia terus mengoceh dan memarahi Aleyna.
masuk kuping kanan, keluar kuping kiri
itu lah Aleyna, susah sekali di nasihati, dan mamah venna benar benar sudah muak dengan sikap Aleyna seperti itu.
" kenapa sih mah, marah mulu. mamah lagi datang bulan kali " Ucap Aleyna sambil tertawa
" jangan mengalihkan pembicaraan kalau tidak mau sekolah,mending nikah saja! jadi anak susah di Atur " Celoteh mamah Venna
" Jangan bilang mamah mau menyuruh Aleyna menikah dengan dokter tua itu ! Nggak mah, Aleyna cuma cinta sama Alvaro " Ucap Aleyna dengan tegas
" Dasar susah di Atur " Ucap ketus mamah Vena
Karena bosan mendengar ocehan ibu nya, Aleyna pun bergegas menaiki anak tangga untuk sampai di kamar nya,Ia memang kesal dengan orang tua nya yang selalu menyuruh nya untuk menerima perjodohan bodoh itu.
" lihat anak mu pah, dari dulu jangan membelikan dia motor seperti itu, papah liat sendiri kan? Aleyna malah semakin susah di atur " Celoteh Venna kepada Yudha yang baru saja datang menghampiri nya karena setiap hari Aleyna dan Mamah nya memang sering berantem seperti ini.
" Biarkan saja mah,Aleyna masih kecil wajar saja dia nakal." Ucap Papah yudha sambil menyeruput kopi yang sudah di siapkan di atas meja makan
" Papah selalu membela anak nakal itu, bagaimana pun Aleyna sudah dewasa, apa jadi nya kalau sampai ia membuat keluarga kita malu" Ucap Mamah Venna sambil memegang kedua pelipis kepala nya
" sudah mah, nanti suatu saat Aleyna pasti akan berubah setelah dia menikah dengan Adnan" Ucap Papah yudha
" Aku harap Aleyna menerima perjodohan ini, kalau tidak? aku tidak tahu harus seperti apa lagi bersikap kepada anak mu itu, Pah"
***
Akhirnya keluarga Yudha pun menyantap makan siang, sementara Aleyna masih mengurung diri di kamar, ia malas sekali kalau harus keluar dari kamar karena ia selalu saja kena ocehan mamah nya. sementara hati Aleyna masih gelisah memikirkan kekasih nya, Ini semua gara gara dokter itu, ia gagal menonton balap motor antara Alvaro dan Lexy di arena balapan padahal ia sudah berjanji akan datang kepada Alvaro.
" Alvaro " batin Aleyna, ia sangat khawatir kalau Alvaro akan marah dengan nya.
kemudian Mamah Venna, menyuruh Bi Ina untuk mengobati luka Aleyna dan membawakan makanan ke kamarnya, karena mamah venna dan papah yudha harus berangkat ke kantor nya, dan pasti mereka akan pulang malam karena ada bisnis yang harus di kerjakan.
Aleyna memang nakal ia hobi menggunakan motor gede pemberian dari Ayah nya sendiri namun, Aleyna bukan Anak yang manja tapi ia keras kepala dan susah di atur, Itu yang membuat Mamah Venna selalu emosi kalau menghadapi Aleyna.
***
Aleyna pun membaringkan tubuh nya di atas kasur, hari ini sangat sial dan benar benar sial karena ia tidak bisa hadir di perlombaan balap motor Alvaro, yaitu kekasih nya sendiri.
Banyak panggilan tidak terjawab, dari telepone genggam nya.
pasti Alvaro marah banget ini !
Aleyna terus menghubungi Alvaro, namun tidak ada jawaban sama sekali lalu, ia menghubungi Reyna temen karib nya itu
" Rey, bagaimana pertandingan Varo? " Ucap Aleyna di balik sambungan telepone
" kamu kemana saja sih, Alvaro kalah dari pertandingan dan dia seperti nya mencari mu bahkan, ia sangat kesal karena kamu tidak datang. " kata Reyna
" Aku jatuh dari motor, waktu aku mau pergi " Ucap Aleyna dengan lesu nya.
" kok bisa ? bagaimana keadaan kamu sekarang? " tanya nya.
" Aku ngga apa apa, tidak parah hanya lecet sedikit saja " Ucap Aleyna.
" syukur lah. Alvaro kecewa banget sama kamu,lebih baik kamu telpone Alvaro deh dan menjelaskan semua nya agar tidak terjadi kesalahpahaman " Ucap Reyna
" Aku berpikir begitu Rey, yasudah nanti aku akan menghubungi alvaro " ucap Aleyna .
kemudian menutup sambungan telpon nya .
***
Sementara di rumah keluarga dr. Adnan, mereka sudah berkumpul di meja makan sambil menikmati makan malam bersama, karena mereka memang harmonis dan baru kali ini Adnan menyempatkan waktu untuk pulang ke rumah karena Widya yang meminta nya, karena setiap hari Adnan selalu pulang ke apartement yang ada di dekat rumah sakit.
Setelah selesai makan, Raden menyampaikan perihal mengenai masa depan Adnan, bahwa ia akan di jodohkan dengan anak sahabat nya sendiri,karena Raden mempunyai hutang budi terhadap Yudha, ketika yudha menolong nya dalam keadaan sakit, karena mereka memang sudah lama menjalin persahabatan bahkan ketika mereka masih sama sama kuliah, dulu Raden memang pernah sakit parah ketika kuliah, namun yudha lah yang merawat Raden karena ia begitu baik bahkan keluarga nya begitu perduli terhadap Raden yang dulu jauh dari keluarga nya karena Raden harus menempuh kuliah di luar kota.
Yudha sendiri adalah seorang CEO di perusahaan properti, ia dan venna sebagai anak pewaris perusahaan properti sukses membangun bisnis di perusahaan nya, dan kini perusahaan itu sudah bercabang di mana mana, karena itu Yudha dan Venna jarang sekali berada di rumah karena terlalu sibuk mengurus bisnis nya.
" Nak, kamu sudah besar, sudah dewasa, Ayah juga sudah semakin menua. Ayah tidak tahu sampai kapan umur Ayah, yang Ayah inginkan selama Ayah masih hidup, Ayah ingin sekali melihat mu menikah dengan wanita yang kamu cintai. " Ucap Raden begitu terharu
" Ayah berbicara apa. Adnan pasti akan menikah namun belum waktu nya saja" Ucap Adnan
" Ayah ingin meminta sesuatu dari mu , apa kamu mau mengikuti nya ?" Ucap Raden lagi
" Adnan usahakan." Ucapnya
"Ayah berniat ingin menjodohkan kamu dengan anak teman Ayah " Ucap Raden .
apa? aku di jodohkan.
" Mengapa harus ada perjodohan ? " Ucap Adnan yang nampak terkejut
" Nak, ayah dan bunda ingin sekali melihatmu menikah secepat mungkin" ucap bunda widya sambil mengelus bahu Adnan
" Tapi, bunda " Ucap Adnan yang mencoba menyela omongan orang tua nya
" ayah dan om yudha telah merencanakan perjodohan itu ketika kalian masih kecil, waktu itu umur kamu sekitar tujuh tahun sedangkan anak yudha baru lahir ke dunia, dia begitu cantik, ayah yakin dia wanita yang tepat untuk mu"
" Adnan masih bingung dengan perjodohan yang ayah buat, Karena sulit bagi Adnan untuk menerima ini semua " Ucap Adnan
" Nak, Bunda harap kamu mau menerima ini semua, karena Bunda yakin, Anak om Yudha ,wanita yang baik " Ucap widya sambil mengelus punggung Adnan
" Iya bunda, Akan Adnan pikirkan nanti " Ucap Adnan
" Ayah akan memberimu waktu dan secepat mungkin kabari ayah " ucap Raden
" Kalau aku tidak melupakan nya" sahut Adnan
***
Di sekolah Aleyna terus mencari dimana keberadaan alvaro , Karena ia susah di hubungi saat kejadian kemarin, aleyna tidak bisa menonton Acara Balap motor Alvaro .
karena ada kecelakaan kecil yang menimpa dirinya.
" Alvaro " Ucap Aleyna saat menemukan jejak alvaro
" Maaf atas kejadian kemarin, Aku ngga bisa menemani kamu, karena aku kecelakaan "
" Aku jatuh dari motor " Ucap aleyna lagi
" aku bosan mendengar alasan mu, aku sangat mengharapkan kehadiran mu tapi, kamu cukup membuatku sangat kecewa!" " Ucap Alvaro dengan mata yang tajam dan bergegas pergi meninggalkan Aleyna
" aku serius, aku tidak bohong kepada mu " Ucap Aleyna sambil mengejar alvaro dengan lutut yang masih di perban putih.
" Aku butuh waktu sendiri ley. jangan ganggu aku " Ucap alvaro yang mengacuhkan Aleyna
" Jadi selama ini aku penganggu bagi mu?" gumam Aleyna
Alvaro pergi tanpa memperdulikan Aleyna yang bahkan berusaha berjalan dengan lutut yang di perban , tidak sedikit pun perhatian yang Alvaro berikan untuk Aleyna.
Ya dia memang Egois
Dia tidak perduli dengan keadaan aku seperti ini.
" Ley, kamu sudah membaik " Ucap Susan sahabat aleyna yang baru saja datang
" Alvaro marah sama aku ." Ucap Aleyna yang merasa kecewa
" Yampun ley, kamu ngga usah Khawatir, Gimana kalau nanti malam kita ke Club, Kak Seno Udah nanyain kamu terus " Ajak susan
" Ide bagus " Ucap Aleyna yang menyetujui ajakan susan.
kemudian mereka pun masuk ke dalam kelas dan menemui Reyna yang sudah datang ke kelas duluan.
***
Bel pulang sekolah pun berbunyi, Aleyna sudah berjanji akan datang Ke bengkel dimana Motor ia di perbaiki, Atas kejadian kemarin ia meminta Reyna untuk mengantarkan nya ke bengkel di daerah kota, namun Reyna tidak bisa menemani Aleyna karena ia akan bertemu dengan Dimas yaitu kekasih nya.
Kemudian ia menghampiri dokter tampan itu yang tengah duduk sendiri sambil menikmati Segelas Coffe .
" Sudah lama Kamu disini om?" Ucap Aleyna yang nampak ragu untuk memanggil dokter tampan ini dengan panggilan om.
" Panggil saja Adnan " Ucap Adnan yang tidak suka di panggil Om karena usia nya masih sangat muda .
" Maaf , Kamu seorang dokter ?" Ucap Aleyna
" Iya, Memang kenapa " jawab nya lagi
" tidak apa apa. " Ucap Aleyna
andaikan, dokter yang akan di jodohkan dengan ku seperti ini, aku tidak akan mau menolak nya.
" Kamu mau minum apa? " sahut nya
" Jus alpukat saja " jawab Aleyna
" Gimana dengan motor ku ? " Ucap Aleyna
" Sedang di perbaiki oleh montir " Ucap Nya
Setelah hampir 1 jam , Mereka tidak saling bicara, hanya saja Aleyna terus menatap wajah Dokter tampan itu entah, baru pertama kali bertemu akan tetapi Aleyna merasa sudah beberapa bertemu dengan Adnan. Mungkin perasaan Aleyna yang salah atau mungkin memang mereka berjodoh?
ah, dia terlalu tampan, Sampai aku lupa cara nya untuk mengedipkan kedua bola mata ku
beruntung, atas kejadian waktu kemarin pagi, Aleyna bisa sedekat ini dengan seorang dokter tampan, Aleyna memang menyukai pria tampan bahkan ia selalu menggoda cowok tampan, baik di sekolah mau pun di luar sekolah akan tetapi hanya untuk iseng- iseng saja, namun dokter Adnan susah untuk di dapatkan, karena Aleyna tidak berani dan canggung .
" Baik pak, motor nya sudah selesai " Ucap montir tersebut
Aleyna langsung mencoba nya, Tidak ada yang berbeda dari sebelum rusak .
" Terimakasih atas tanggung jawab mu, dokter Tampan " puji Aleyna sambil melayangkan senyuman manis nya
" Sama -sama " ucap Adnan sembari tersenyum
lalu kedua nya pun, pergi meninggalkan bengkel itu , dan Aleyna mengendarai motor gede itu ,untuk pergi meninggalkan Bengkel, Adnan menatap layar handphone, dan ia memandang kepergian Aleyna.
" Cewek Aneh, tapi entah kenapa aku tidak asing dengan wajah nya bahkan aku pernah bertemu dengan nya, Tapi dimana ? Aku tidak ingat " Batin Adnan.
Setelah membicarakan tentang perjodohan nya dengan anak teman kuliah nya dulu, Raden dan Yudha pun sudah merencanakan pertemuan nya, Rencana itu akan di laksanakan malam nanti, Karena keluarga Yudha sudah sangat tidak sabar menyambut kedatangan keluarga Raden, Memang sudah sangat lama mereka tidak bertemu, dan pertemuan terakhir mereka ketika Yudha menolong Raden yang tengah menderita sesak nafas di mobil, dan kalau saja Tidak ada Yudha mungkin hidup nya tidak akan lama sampai seperti sekarang, Kejadian itu sudah lama sekitar lima tahun yang lalu.
Setelah sarapan pagi, Raden dan Widya pun mencoba bertanya kembali kepada Adnan tentang perjodohan ini, karena Raden sendiri belum mendengar persetujuan dari Adnan, Karena Adnan meminta waktu untuk membicarakan ini semua, Dan ini waktu yang pas karena Raden tidak ingin menunggu terlalu lama .
" Adnan apa kamu sudah memikirkan nya... ? " Ucap Raden sambil duduk mendekati Adnan
" Baik yah, Adnan setuju ,Bagaimanapun Adnan sudah berterimakasih atas pengorbanan Pak Yudha yang telah menolong Ayah ... " Ucap Adnan tanpa rasa canggung karena Ayah nya yang terus mendesak Adnan agar cepat menerima nya
" Terimakasih anak ku.. Kau tetap menjadi anak kebanggaan Ayah... " Ucap Raden sambil mengelus punggung Adnan
Kemudian mereka pun memeluk adnan, Adnan memang sangat dewasa pemikiran nya . meskipun usia nya baru menginjak 24 tahun, Sampai detik ini Adnan sama sekali tidak pernah menyusahkan kedua orang tua nya bahkan ia sangat menghormati keputusan Ayahnya untuk menjodohkan nya dengan wanita pilihan orang tua nya.
" Ayah harap kamu mengosongkan jadwal mu untuk malam ini, Agar kamu bisa bertemu langsung dengan calon istri mu " Ucap Raden sambil tersenyum bahagia
" Semoga saja Adnan bisa mendapatkan Jam kosong , Namun Adnan tidak berjanji " Ucap Adnan
" Tidak apa apa nak, Namun Bunda harap kamu bahagia atas pilihan Ayah dan Bunda.." Ucap Widya
" Adnan bahagia karena Ayah dan Bunda sudah mengetahui apa yang terbaik untuk Adnan .. " Jawab Adnan dengan sangat penuh ketenangan .
Sementara, keluarga Aleyna sedang bersiap menunggu Calon besan nya yang Akan datang .
Berbagai jamuan telah tersedia di ruang makan , Banyak makanan khas Manado, kaena Ibunda Aleyna berasal dari Manado . dan berpadu dengan masakan jawa dari Ayah nya . Aleyna memang terlahir dari darah Jawa chinese, Ayah nya sendiri keturunan Tiongkok namun bercampur dengan Darah Jawa yang kental, wajar saja Aleyna memiliki wajah yang nampak cantik .
Sementara Aleyna, sibuk mengendap ingin keluar dari rumah, Karena ia berjanji akan Pergi ke Club Malam milik Ka seno, Bersama Susan, karena ia tidak ingin bertemu dengan calon suami nya, Yang pasti dalam benak Aleyna, Calon suami nya pasti sudah lebih tua dari nya.
" Aleyna kamu sudah siap ? " Ucap Mama Venna sambil mengetuk pintu kamar nya .
" Mamah tenang aja.. Aleyna pasti akan Keluar menemui Calon suami aleyna .. " Ucap aleyna sambil bersiap siap membuka jendela kamar nya secara perlahan.
Sementara ia bergegas kabur dari pintu jendela kamar, dan pergi dengan sangat hati hati .
" aman " Ucap aleyna sambil menutup jendela kamar nya.
ia menggunakan kaos hitam dan celana pendek serta Kacamata bulat. Ia memang tidak sefeminim wanita lain, Aleyna memang Sedikit Tomboy . Ia bahkan jarang sekali mengenakan Dress atau semacam nya, seperti yang di pakai wanita Feminim, kecuali ibu nya yang memaksa nya. Mau tidak mau ia terpaksa memakai nya .
********
Di rumah dokter Adnan, Sudah siap untuk pergi, Akan tetapi ada panggilan mendesak dari Rumah sakit. Jika Adnan harus pergi untuk menangani pasien nya yang sedang dalam keadaan darurat dan perlu Bantuan dari nya karena dokter chan selaku dokter bedah sedang berada di luar kota hanya Adnan lah yang berada di sini.
" Ayah, Maaf Adnan tidak bisa menghadiri pertemuan ini, Ada Tugas mendadak dari Rumah Sakit" Ucap Adnan langsung mengambil kunci mobil nya dan bergegas menuju Rumah Sakit .
" kalau begitu, Kamu segera Pergi, Pasien itu, sangat membutuhkan mu " Ucap Ibunda nya
" Biar Ayah dan bunda yang pergi ke Rumah Yudha Nanti, dan akan Ayah jelaskan kalau kamu sedang ada tugas.. " Ucap Raden
" Hati hati nak .... " Ucap Widya sambil menatap mobil Adnan dari kejauhan .
Adnan langsung melaju menuju Rumah sakit .
sementara Aleyna dan susan sudah berada Di Club malam . Ntah ini kebiasaan Susan dan Aleyna setiap malam, pergi ke Club dan Bersorak ria menghapus semua beban pikiran yang ada di dalam otak Aleyna. Karena semakin hari ia semakin tidak tahan dengan perkataan Mamah nya yang selalu memaksa ia untuk menerima perjodohan nya dengan dokter tua itu.
" Reyna .. kemana ?" Ucap Aleyna karena sedari tadi ia tidak melihat Reyna
" Dia sibuk .. bersama Dimas , Karena Dimas baru saja pulang ke Jakarta " Jawab Susan
" Sangat tidak asik ! Ayo kita berpesta ria " Ucap Aleyna sambil menuangkan beer ke dalam cangkir milik nya.
" Cheers !"
Mereka pun sedikit demi sedikit, meneguk minuman beer yang banyak memiliki kandungan Alkohol nya.
Namun tiba tiba saja, Susan melihat ke Arah meja sebelah kiri dan di sana ada Alvaro yang sedang berjoget ria dengan Dea sambil sesekali memeluk Dea . Dea adalah teman sekolah Aleyna dan Alvaro, namun hanya beda kelas saja.
"itu kan Alvaro sama Dea ? " Ucap Susan menunjuk ke arah Alvaro dan Dea yang sedang berpelukan sambil berjoged menikmati irama Dj
Aleyna nampak terkejut dan untung saja ia belum di pengaruhi Alkohol karena ia baru minum satu gelas saja, Namun kepala Aleyna sudah terasa pusing.
" Bisa bisa nya dia selingkuh di belakang aku! " Ucap Aleyna langsung geram dan menghampiri Alvaro dan kekasih baru nya .
plaaaakkkkkkk ...
Tamparan tajam mengenai Alvaro, Lalu Aleyna menarik kerah baju Alvaro, dan memaki maki Alvaro dengan kata kata kasar yang terucap dari bibir nya .
" Dasar penghianat! " Ucap Aleyna yang sudah naik pitam
" Ini yang bikin kamu menghindar dari aku hah ! "
" oh SHIT " ucap Alvaro sambil memegang Sudut bibir nya yang sedikit berdarah .
" Mau kamu apa ? "
" Mau aku apa HAH !!!!! "
" Jelas aku mau kita PUTUS !! " ucap Aleyna dengan sangat keras
" Kalau mau putus, putus saja ! aku ngga peduli !! " Ucap Alvaro yang tengah di landa mabuk berat
" Dan kamu , tidak usah Bangga . Nanti kamu bakalan jadi Korban dari alvaro . Karma itu Nyata ! " Ucap Aleyna sambil melirik ke Arah Dea
" Terima saja, Kalau kamu kalah dari Aku !" Ucap Dea dengan menantang nya
" Diam kau wanita murahan ! " Ucap Aleyna yang hendak memukul Dea, Namun Susan menahan tubuh Aleyna agar ia tidak menampar dan membuat keributan di sini.
Namun, Dea pun menarik Alvaro untuk pergi dari Club ini karena merasa sangat kesal dengan Aleyna .
" Aku tidak menyangka.. Alvaro akan sejahat itu ... "
Susan pun menghampiri Aleyna dan memberikan pundak nya untuk Aleyna agar ia lebih tenang . Dan ia pun sudah meminta maaf kepada kak Seno karena telah melakukan kegaduhan di Club nya ini .
" Stop ley, kita happy aja malam ini.. Lupakan Alvaro, karena ia tidak pantas memiliki gadis cantik seperti mu !" Ucap Susan yang mengajak Aleyna untuk duduk di meja dan menikmati beer nya lagi.
" Mood aku hancur bener bener Hancur San, Aku pulang duluan " Ucap Aleyna sambil mengambil Tas di atas meja dan berlalu pergi tanpa menghiraukan Susan yang terus memanggil nya .
*******
Keluarga Raden pun sampai di rumah besar keluarga Yudha , ia langsung masuk ke rumah Yudha dan berbincang .
" Kemana Aleyna ? " Tanya Raden
" Mah, tolong panggilkan Aleyna " Ucap Yudha
lalu Venna pun pergi ke kamar Aleyna yang. berada di Lantai atas .
akan tetapi, Aleyna tidak berada di kamar nya .
" Anak itu benar benar bikin Jengkel " Ucap Venna
lalu pergi menghampiri Yudha, dan memberikan kode kalau Aleyna tidak berada di kamar nya .
" Rupa nya Aleyna sudah tidur " Ucap Venna dengan menyembunyikan rasa Malu nya.
" Tidak apa apa, Adnan juga sedang sibuk . Jadi mungkin nanti suatu saat mereka bisa di pertemukan." Ucap Raden
" lebih baik kita makan dulu " Ucap Yudha
kemudian mereka menyantap makanan dan sambil berbincang bincang mengenai perjodohan anak nya itu .
" dunia tidak adil, mengapa alvaro harus selingkuh dari aku, mengapa!
Mengapa Alvaro tega menyakiti perasaan ku. Padahal selama ini, Aku selalu memperjuangkan cinta nya "
Aleyna terus menelusuri jalan pulang sambil menangis, mata nya sembab, sesekali ia menghapus air mata nya, ia tidak menyangka alvaro akan sejahat dan selicik itu . Kepala nya terasa sangat pusing, Kemudian ia pun menendang kaleng bekas yang berada di dekat nya
plakkk ...
kaleng itupun mengenai Kaca mobil seseorang, Tidak lain adalah dr . Adnan
lalu dr . Adnan keluar dan mencari siapa yang berani melempar kaleng bekas minuman itu ke Arah kaca mobil nya .
" mampus! " Ucap aleyna sambil memukul kening nya .
dr. Adnan menghampiri Aleyna yang tengah berdiri di pinggir jalan.
" Kamu yang melempar kaleng bekas ke mobil ku ?" Ucap Adnan sambil menunjukkan kaleng bekas itu
" aku... maaf... aku tidak sengaja .. " Ucap Aleyna terbata bata
" Ayo pulang, Tidak baik tengah malam begini, kamu masih berkeliaran di jalan " Ucap dr. Adnan sambil menarik tangan Aleyna
Dia begitu perhatian , Tidak salah, jika tuhan mentakdirkan aku untuk bertemu dengan nya lagi .
" Kamu kalau mau nangis jangan di tahan.. " Ucap Adnan yang terus melihat ke Arah Aleyna
" Aku kurang apa sih! " Ucap Aleyna sambil terisak, tak terasa air mata nya membasahi kedua pipi nya .
" Kurang manis mungkin " Ucap dr. Adnan sambil bercanda dan mentertawakan Aleyna
" Nyebelin " Ucap Aleyna sambil menghapus air mata nya dengan Tisu yang sudah tersedia di kotak mobil Adnan.
" Kalau mau pake sapu tangan aku ngga apa apa .." Ucap Adnan karena Aleyna sempat salah mengambil Tisu melainkan sapu tangan Adnan.
" Aku tidak butuh itu, Aku butuh Kehangatan " Batin aleyna, ingin rasanya ia memeluk dr. Adnan, dalam keadaan sedih nya .
" Jangan terlalu berlarut, Semua pasti ada jalan nya " Ucap Adnan dengan sangat tenang
" Kamu pernah di selingkuhi ? " Ucap aleyna
" Tidak pernah, Pacaran pun aku Tidak pernah " Ucap Adnan
" Pantes saja, Kamu tidak mengerti dengan apa yang aku rasakan "
" menurutku Hanya buang waktu saja " Ucap Adnan
" Kalau pun aku mencintai seseorang,lantas mengapa harus mengajak nya pacaran, Aku hanya ingin menikah " Ucap Adnan
" Bagaimana mungkin kau bisa menikah tanpa mencintai nya terlebih dulu " ucap Aleyna
" anak kecil seperti kamu mana paham ? toh, sekali nya jatuh cinta malah nangis ujung ujung nya " Ledek Adnan
" Menyebalkan " Ucap Aleyna .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!