NovelToon NovelToon

Nona Muda Kejam Kesayangan Ku

Perkenalan

Luna adalah gadis berusia 25 tahun, ia adalah pewaris Black group yang memiliki banyak hotel bintang lima tersebar diberbagai negara.

Rey adalah seorang pria yang menjadi salah satu koki baru dihotel Luna. Di hari pertama ia bekerja, ia tak sengaja melihat Luna dan langsung terpana dengan wajah cantiknya. Lalu dia dipecat karna tidak fokus bekerja setelah melihat Luna dan menyebabkan dapur dihotel itu hampir terbakar.

Yasmin adalah sahabat Luna, sama-sama terlahir dari keluarga kaya. Ia seorang hair stylist, make up artist dan designer ternama dinegerinya. Ia baik hati namun memiliki obsesei besar untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Samuel adalah mantan kekasih Luna, ia berkhianat dengan wanita lain dan memanfaatkan Luna untuk mendapatkan kepopuleran yang ia butuhkan sebagai seorang aktor.

Erika adalah teman kerja Rey, wanita tomboy yang memiliki latar belakang misterius dan sulit ditebak. Ia selalu membantu Rey.

Dijodohkan

"Aku tidak mau, jangan memaksaku Jiraiya. Atau kau akan menyesal!!!"

Luna berjalan cepat menuju pintu keluar ruang kerjanya, ia dihadang oleh dua orang pengawal yang dibawa oleh Jiraiya. Jiraiya adalah assisten pribadi ayah Luna yang telah tiada dan kini menjadi assisten pribadinya.

"Kalian berani melawanku!!!" Luna berteriak, ia melirik ke arah Jiraiya, Jiraiya memberi tanda untuk membiarkan Luna pergi.

"Jangan mengikutiku!!! Atau aku akan memecat kalian semua!!!" Luna keluar dari ruangannya. Ia langsung menuju mobilnya, melaju dengan kecepatan tinggi tak tentu arah.

Luna frustasi karena maminya hampir setiap hari membujuknya untuk menikah dengan Samuel, mantan kekasihnya yang sudah berkhianat. Luna tidak paham apa yang dilakukan Samuel hingga maminya luluh dan setuju untuk menerima lamaran Samuel untuknya.

"Bre******k, dia pasti telah mempengaruhi mami untuk memaksaku!!!" Luna memaki dalam hati, ia memukul setirnya.

Ciiiit....

Luna menginjak rem dengan mendadak, ia hampir menabrak dua orang penyebrang jalan.

"Heiii apa kau buta!!!!" teriak salah satu pria didepan mobil Luna, pria lainnya mencoba membuka paksa mobil Luna. Keduanya dalam keadaan mabuk.

Apa yang harus aku lakukan? Apa yang mereka inginkan? Siaaal!!!

Luna ketakutan didalam mobil, sudah tengah malam dan jalanan sangat sepi. Ia mencoba mengambil ponselnya namun pria yang memaksa membuka pintu mobilnya memukul-mukul jendela.

Luna tidak memiliki pilihan lain dan ia memberanikan diri untuk keluar.

"Aaa apa yang kalian inginkan?" Luna mengumpulkan semua keberaniannya untuk bertanya.

"Ganti rugi!" pria yang berada didepan mobil Luna menyodorkan tangannya ke arah Luna.

"Ganti rugi untuk apa? Aku bahkan tidak sedikit pun melukai kalian" Luna takut-takut mengatakannya.

"Apa kau bilang!!! Kau hampir membunuh kami dan kau bilang kami tidak rugi? Kurang ngajar!!!!!" pria yang ada didepan mobil berteriak, sedangkan pria yang berada dibelakang Luna mulai memegang tangan Luna.

"Lepas kan aku, ba*****an!!!!"

Luna menginjak kaki pria itu, lalu ia berlari sekencang kencangnya untuk menghindari dua pria mabuk itu. Namun high heelsnya patah karena ia berlari terlalu cepat, Luna terjatuh. Ada seorang pria yang lewat. Luna langsung berteriak.

"Tolong tolong akuuuu!!!!!"

Pria itu menoleh, tapi dua pria mabuk itu sudah berada dekat dengan Luna. Luna sangat ketakutan.

"Jangan apa-apakan aku, bila kalian ingin uang aku akan berikan berapa pun yang kalian mau!!" Luna berlutut dan memohon sambil mengatupkan kedua tangannya didepan wajah.

Bukkk bukkk...

Kedua pria itu tiba-tiba tersungkur. Luna berteriak histeris, namun orang yang menolongnya membekap mulutnya.

"Jangan berteriak lagi, ini sudah larut. Kau akan membangunkan semua orang" kata pria itu. Luna mengangguk paham, pria itu melepaskan bekapannya.

Luna membalikkan badannya.

"Terima kasih telah menolongku" Luna tersenyum, namun pria itu terkejut.

"Bu.. bukankah kau nona Luna?" Luna agak heran pria itu mengenalinya namun ia tetap tersenyum dan mengangguk.

"Pewaris tunggal hotel Black group?" Sekali lagi Luna mengangguk.

"Ya Tuhan, apakah aku bermimpi?" pria itu memegang kepalanya sambil tersipu.

"Awaaaaassss!!!" Luna berteriak, salah seorang dari pria yang telah dilumpuhkan sang penolong itu telah sadar dan akan memukul dengan sebilah kayu.

Pria itu langsung menghindar, dan membalas menyerang pria mabuk itu. Dengan satu pukulan pria itu tersungkur kembali.

"Apakah nona Luna baik-baik saja?" Luna mengangguk, ia segera memungut sepatunya.

"Terima kasih telah menolongku"

Cupp... 😙

Sebuah kecupan mendarat di pipi pria itu, dan tak disangka pria itu langsung pingsan dibahu Luna.

"Heeeiii tuan, heiiii jangan pingsan disini!!!!" Luna menggoyang-goyangkan tubuh pria itu pelan namun tak ada pergerakan sama sekali.

Luna merebahkan pria itu ditanah lalu bergegas kembali ke mobil dan mengambil ponselnya untuk menelpon pihak kepolisian. Tak lama beberapa polisi datang.

"Mereka berdua memang perusuh yang sering membuat onar didaerah ini nona. Lalu apakah pria itu juga salah satu dari mereka?" Pak polisi heran melihat salah satu pria yang pingsan dengan tersenyum.

"Bukan pak, pria itu yang sudah menolong saya. Bisakah bapak membantu saya memasukannya ke mobil?" Polisi itu mengangguk dan mengangkat pria itu masuk ke mobil.

Luna berterima kasih lalu mengemudikan mobilnya, ia melihat pria yang dibawanya di kursi belakang masih pingsan dalam keadaan tersenyum dan memegang dadanya. Diperjalanan Luna menelpon sahabatnya Yasmin untuk membantunya.

Apa pria itu baik-baik saja? Atau jangan-jangan tadi dia terbentur benda keras saat menolongku?

Luna berpikir keras. Luna membawa pria itu ke hotelnya. Ia menyuruh dua orang pelayan pria untuk membawa pria itu ke salah satu kamar. Yasmin sudah menunggu Luna disana, ia heran melihat Luna bersama dua pelayan yang memapah seorang pria pingsan.

Luna meminta kedua pelayan itu keluar.

"Apa yang kau lakukan padanya?" Yasmin benar-benar penasaran.

"Kau pikir apa? Aku hanya menciumnya karna telah menyelamatkan ku"

"Dan pria itu langsung pingsan?" tanya Yasmin seperti tak percaya. Luna hanya mengangguk ke arah Yasmin dan mengalihkan pandangannya ke pria itu.

Kedua sahabat itu duduk bersila diatas tempat tidur dan memperhatikan pria yang dibaringkan disofa kamar hotel.

"Dan sekarang apa yang akan kita lakukan padanya?" Yasmin bertanya lagi sambil melihat ke arah pria itu. Luna terlihat sedang berpikir keras dan menimbang-nimbang sesuatu.

"Apa yang kau pikirkan?" Yasmin makin penasaran. Luna melirik Yasmin sambil tersenyum usil.

"Apa kau serius akan melakukan hal itu?!!!" Yasmin tak yakin dengan apa yang ia pikirkan.

"Cepat persiapkan segala hal yang ia butuhkan, aku yakin hair stylish dan designer sepertimu bisa merubahnya"

Luna berdiri dan mendekati pria itu.

"Lihatlah ia dari dekat, ia tidak terlalu buruk. Dengan polesan tangan profesional mu ia akan tampak lebih baik" Luna membalik badannya dan menoleh ke arah Yasmin.

"Kau bahkan tidak mengenalnya"

"Aku akan berkenalan dengannya saat ia sadar nanti" Luna berkata dengan yakin. Yasmin hanya bisa menghela napas memikirkan rencana sahabatnya itu.

Rencana Besar

"Aku dimana?" Pria yang menolong Luna terbangun, ia melihat Yasmin dan Luna sedang duduk ditempat tidur sambil memperhatikannya.

"Siapa namamu?" Luna mulai bertanya dengan nada datar. Pria itu bingung.

"Na.. nama saya Rey nona"

"Apa pekerjaan mu?" Luna bertanya lagi.

"Saya tidak mempunyai pekerjaan nona hari ini adalah hari pertama saya bekerja di hotel Black namun menjadi hari terakhir juga untuk saya" Luna mengangguk-angguk, ia saling tatap dengan Yasmin.

"Apa kau ingin pekerjaan?" pria yang bernama Rey itu tiba-tiba ketakutan dan menutupi dadanya dengan menyilangkan tangannya.

"Saya tidak menjual diri nyonya, atau mungkin nona sudah berbuat sesuatu kepada saya?" kepolosan Rey membuat Luna menghela napasnya agak kesal.

"Apakah kau pikir aku gila? Dan memperkosamu saat kau tidur?" Nada suara Luna mulai naik.

"Hehehe tentu saja tidak nona, mana mungkin nona Luna yang cantik dan menawan berbuat hal seperti itu kepada saya" Rey membuka tangannya yang menyilang didada dan menggaruk kepalanya sambil tersenyum malu-malu.

"Kau sudah menikah?" Yasmin tiba-tiba bertanya, Luna memandang heran kepada Yasmin.

"Heii kita harus memastikan kau tidak menjadi seorang pelakor" Yasmin menjelaskan maksud dari pertanyaannya, Luna berpikir dan tersenyum sambil mengangguk. Ia menoleh lagi ke arah Rey.

"Saya belum menikah nona" Rey menjawab malu-malu sambil sesekali mencuri pandang ke arah Luna.

"Baiklah" Luna berdiri, ia mulai berjalan mondar mandir sambil berpikir didepan Rey. Rey mengambil kesempatan memandangi wajah Luna lebih dekat.

"Aku harus memikirkan syarat-syarat yang akan aku ajukan bila kita benar-benar menjalankan rencana ini" Luna bergumam, namun suaranya terdengar oleh Yasmin dan Rey.

"Jangan membuang waktu, ini sudah pukul 2 pagi. Aku harus mendandaninya" Yasmin memotong pikiran Luna.

"Aaah iya kau benar, kau ikutlah dengannya. Nanti aku akan menemuimu lagi" Luna berkata tanpa menengok ke arah Rey, Yasmin menghampiri Rey yang sepertinya tidak mendengarkan ocehan Luna karna masih terpana dengan kecantikan Luna.

"Ayoook pria besar ikut aku" Yasmin menarik tangan Rey untuk mengikutinya masuk kedalam kamar ganti yang ada dikamar hotel itu.

Yasmin menunjukan beberapa pakaian kepada Rey, Rey takjub melihat kamar ganti yang mewah beserta barang-barang yang dibawa Yasmin.

"Pilihlah yang kau suka"

"Apakah boleh?" Rey ragu-ragu menyentuh pakaian itu.

"Kau tak perlu takut, ini semua milikku dan aku sudah mengizinkan mu untuk memilih yang kau suka" Yasmin meyakinkan Rey.

Rey tersenyum dan mulai memilih-milih pakaian yang ada diruangan itu.

"Apakah yang ini boleh?" Rey memilih kemeja putih dengan celana dan jas berwarna coklat tua.

"Pilihan yang bagus, gantilah pakaian mu dengan baju yang telah kau pilih itu" Yasmin keluar dari kamar ganti itu.

Yasmin menemui Luna, ia sedang sibuk mengetik syarat-syarat yang ia inginkan untuk rencananya.

"Kau benar-benar gila dengan syarat-syarat itu"

"Ini untuk berjaga-jaga" Luna mengatakannya dengan sangat yakin.

"Apa ini? Tidak boleh jatuh cinta? Hahaha itu sangat tidak adil, kau tidak bisa menghalangi rasa cinta orang lain"

"Dia memang mengagumiku, tapi ia harus sadar posisinya dan harus bisa menghormatiku sebagai bosnya" Luna menyeringai.

"Apakah ini cocok untukku?" Rey keluar dari kamar ganti.

Luna dan Yamin seperti melihat orang lain yang keluar dari kamar ganti itu. Mata dan mulut mereka ternganga. Rey terlihat sangat tampan dibandingkan saat tadi hanya memakai kaos berwarna hitam polos dan celana training hitam dengan dua garis putih disampingnya.

"Ya kau terlihat berbeda dan itu pantas untukmu" Luna berusaha mengendalikan dirinya.

"Kau terlihat tampan, tapi tunggu. Ikutlah aku sebentar, aku akan membuatmu lebih tampan" Yasmin menarik Rey kembali ke dalam kamar ganti.

Luna hanya diam dan ia sadar akan kebodohannya. Ia melanjutkan menulis syarat-syarat yang ia inginkan.

"Taraaaaa..... lihat ini" Yasmin membawa Rey keluar dari kamar ganti.

"Wow kau seperti member Idol terkenal" puji Luna, ia mendekati Rey dan memeriksa kembali pakaian yang Rey pakai.

"Duduklah disana dan baca ini" Luna menyerahkan iPadnya.

Rey bingung namun hanya mengikuti keinginan Luna, ia duduk dan membaca setiap tulisan yang tertera disana.

"Dia sangat tampan kan?" Yasmin berbisik.

"Ya kau benar, ia sudah tidak terlihat seperti seorang pengangguran" Luna tertawa kecil.

"Bila kau mulai bosan padanya, berikan dia padaku" Yasmin berbisik sambil terkekeh.

"Ambilah bila kontraknya habis"

Rey telah selesai membaca kontrak itu.

"Apa maksud semua ini nona?"

"Aku sudah memutuskan untuk menikah denganmu" Luna menjawab datar sambil menoleh ke arah Rey dengan tatapan serius. Rey ternganga.

"A... apaa?!??" Rey seperti mendapat durian runtuh.

"Tapi kau harus mengikuti semua aturan yang tertulis disitu" Rey mengecek kembali tulisan yang ada di iPad.

"Ada yang ingin kau tanyakan?"

"Ini nona, persyaratan nomor 14. Saya tidak boleh menyentuh nona sebelum nona menyentuh saya. Apakah anda ingin memulai semuanya duluan?" Rey bertanya sambil tersenyum menaik turunkan alisnya, wajah Luna memerah.

"Aku hanya menjaga diriku, kau tidak boleh bertindak kurang ngajar padaku. Karna pernikahan ini hanya dalam kontrak, tidak akan kontak fisik antara kau dan aku"

"Baiklah, aku paham jika pernikahan ini hanya untuk sementara dan berakhir setelah satu tahun"

"Ya kau benar, aku senang kau paham" Luna duduk dihadapan Rey sambil menyilangkan kakinya. Rey menelan ludahnya pelan.

"Tapi saya tetap boleh memandang wajah nona kapanpun saya mau kan? Saya tidak akan menyentuh nona, saya berjanji" Rey mengangkat satu tangannya ke atas tanda ia berjanji.

"Ya sepertinya itu bukan masalah"

"Didalam iPad ku juga ada asal usul mu yang harus dimanipulasi, karna aku mau kau tampak hebat dihadapan mamiku. Dan kau akan menerima bayaran dariku 10 juta perbulan sebagai imbalan dari pekerjaanmu sebagai suami" Rey mengangguk.

"Apakah saya boleh bekerja diluar?"

"Untuk apa kau bekerja lagi? Apakah imbalan dariku tidak cukup?" Luna menatap Rey heran.

"Itu sangat cukup nona, namun saya terbiasa mencari uang dengan bekerja. Saya pun tidak mengharap imbalan apapun dari nona, dengan berdekatan dengan nona saja saya sudah senang" Rey tersipu malu.

"Baiklah jika itu mau mu, namun kau harus menyamar. Kau akan keluar rumah denganku, dan aku akan menurunkan disuatu tempat. Dari sana kau harus mulai menyamarkan agar dimanapun kau berada mamiku tidak akan bisa mengenalimu. Mulailah memanggilku dengan namaku agar mami tidak curiga" Rey mengangguk lagi.

"Bagaimana dengan Jiraiya? Kedoknya akan segera terbongkar karna pria tua itu pasti akan memberitahu ibumu" ucap Yasmin khawatir.

"Tadi aku sempat menelponnya sebentar untuk mempersiapkan pernikahan ini, dia ada dipihakku" Luna tersenyum menyeringai. Yasmin menghela napas lega.

"Dan kau, cepat tanda tangan virtual disitu dan bila kau melanggar kontrak maka kau akan ku jebloskan kedalam penjara!" Rey segera mengikuti perintah Luna, ia merasa tak ada masalah dengan kontrak itu.

"Jadi kapan kita akan menikah?" Rey bertanya dengan semangat.

"Pagi ini pukul 6"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!