NovelToon NovelToon

Menjadi Perempuan Di Dunia Magis

Eps.1 Sahabat

"HUAH!?, malasnya...gurunya gak bisa kasih kita istirahat apa?!, kerjanya cuma kasih tugas sama ceramah gak jelas!?" itulah keluh kesah salah seorang murid laki laki yang baru saja pulang dari sekolah bersama temanya

"palingan kau kesal gara gara di hukum karena gak ngerjain tugas kan?" jawab temanya sambil membaca buku catatan kecil di tangan nya

"gekh!,i-itu... la-lagipula gurunya juga ngasih tugas susah susah!" tolak pendapat dari laki laki itu dengan keraguan

"tugasnya yang susah,apa kau yang kesibukan nonton anime?" jawab lagi temanya itu yang membalas pendapat laki laki itu lagi dengan kebenaran yang tidak dapat di sangkal

"So-soalnya!?" sebelum laki laki itu menyelesaikan kalimatnya,di potong oleh temanya nya itu

"kau ini ya...kalau memang susah paham pelajaran nya kenapa tidak bilang aku?" Temanya pun menghentikan langkahnya dan mengatakan pemikiran nya dengan raut wjaha sedikit marah sambil mengerutkan kening

"kalau kau bilang kan aku bisa bantu kau belajar?" sambungnya

"i-itu,soalnya aku tidak ingin merepotkanmu" jawab laki laki itu sambil menyentuh kan kedua jari telunjuknya

"huh...dari dulu aku masih bingung,gara gara namamu seperti perempuan terkadang sifatmu mirip perempuan juga ya" kata temanya menghela nafas sambil memasang wajah datar kemudian membaca buku catatan kecilnya lagi

"Kalau kau mau protes soal namaku protes ke orang tuaku sana!?" jawab laki laki itu sambil menendang kaki temanya itu

"Aduh!, sialan kau ini?! sakit bodoh!?" temanya pun membalas tendangan ituitu, namun tendangan nya meleset

"sial!?" Kata temanya yang kesal karena tendangan nya tidak kena

"hahahaha,kalau bisa kejar aku sini!?, hahahaha" tawa laki laki itu dengan senyuman lebar di wajahnya sambil di kejar okeh temanya di belakang yang sangat marah

itulah kisah persahabatan singkat dari dua orang laki laki

biar aku perkenalkan terlebih dahulu,yang pertama adalah Tachibana Yuki,walaupun namanya seperti perempuan dia adalah laki laki SMA biasa yang sangat sangat normal,tidak memiliki daya tarik apapun dan memiliki nilai yang sangat standar

dan dia juga punya sahabat bernama Higaki Sato,berbanding terbalik dengan Yuki, Sato adalah lelaki berparas tampang dengan tubuh ideal,rambut yang terlihat rapi dan sedikit berantakan dengan kacamata serta memiliki nilai yang sangat bagus dalam semua mata pelajaran, sudah di pastikan Sato adalah sosok laki laki paling ideal

namun walau begitu perbedaan itu,tak membuat persahabatan mereka berdua rusak ataupun pecah,ada kalanya mereka bertengkar karena perbedaan itu,tapi selalu di akhiri dengan kata maaf dan berbaikan

kembali ke cerita utama

sesaat setelah mereka selesai sedikit kejar kejaran,mereka pun mengobrol di trotoar sambil berbincang bincang

"oh ya Yuki memangnga kemarin kau nonton apa?"

Tanya Sato sambil memegangi buku catatan nya

"bisakah kau bertanya itu menatap ke mata orangnya?" ujar Yuki dengan wajah kesal

"yah~sebenarnya itu aku nonton yang spanduknya ada dimana mana itu loh" sambung Yuki dengan wajah berbunga bunga

"ah~maksudmu osh*********,mereka gila gilaan promosiin anime nya ya" sedikit gurau Sato dengan candaan kecil

"tapi memang ceritanya aku suka sih,lumayan menarik,jarang jarang ada anime reinkarnasi tapi tetep di bumi ya" kata Sato yang mengikuti topik pembicaraan saat itu

"aku gak sabar nunggu s2 nya keluar hehe" kata Yuki dengan semangat sambil tersenyum riang

"yah~setidaknya positifnya kau selalu tersenyum" kata Sato dengan suara kecil sambil memperhatikan wajah riang Yuki

"eh? kau bilang sesuatu Sato?" tanya Yuki yang mendengar sedikit suara bisikan

"tidak aku tidak bilang apa apa,ayo jalan sudah warna hijau lampunya" kata Sato dengan senyuman kecil di wajahnya

"ouh.. ok!" jawab Yuki

di sisi lain jalan terlihat sebuah truk yang berkecepatan tinggi melaju dengan ugal ugalan

"oh! ya Sato, aku punya game konsol baru di rumah,besok mau mampir ke rumahku?, sekalian ngerjain tugas" tanya Yuki mengajak Sato ke rumahnya untuk bermain game konsol

di saat Yuki dan Sato tidak menyadari truk itu,di samping mereka anak perempuan tidak sengaja menjatuhkan bolanya

"ngerjain tugas apanya,palingan kau pinjam buku ku lagi kan?" jawab Sato yang sedikit kesal

"eh anak itu sedang apa?" kata Yuki yang kebingungan melihat anak kecil yang sedang berlari kecil mengejar bolanya

Saat Yuki melirik ke samping,sebuah truk sedang melaju dengan sangat cepat ke arah anak kecil itu,seketika mata Yuki menjadi panik

di saat anak kecil itu ingin mengambil bolanya, tepat di sampingnya suara truk yang sangat kencang terdengar

Yuki pun melemparkan tasnya dan segera berlari ke arah gadis kecil itu

"Yuki ada ap-" sesaat Sato menyelesaikan perkataan nya, dia baru saja menyadari apa yang akan terjadi selanjutnya

Sato hanya terdiam menjadi patung,dan Yuki terus berlari ke arah anak perempuan itu dan mendorongnya menjauh, kemudian...

DDDRRRAAWWWRR!?

Truk pun tergelincir dan jatuh menimpa Yuki,Sato hanya terdiam menjadi patung dan di depannya sahabatnya mati begitu saja

matanya bergetar ketakutan,tanganya terus merinding dan mengeluarkan keringat dingin, perasaan nya menjadi campur aduk

dan dari jauh terdengar suara sirine ambulan yang sangat kencang,semua orang yang ada di sana berteriak ketakutan dan Sato hanya terjatuh tak berdaya

. . .

beberapa hari pun berlalu,acara pemakaman pun di lakukan,seluruh keluarga Yuki berkumpul di tempat itu,beberapa temanya pun juga datang, termasuk Sato dan orang tuanya

semua orang menangis, namun Sato menjadi lebih pendiam dan matanya menjadi kosong tanpa harapan

Acara pemakaman pun selesai,Sato berjalan tanpa arah entah kemana, hingga dia sampai di sebuah gang kecil

"TI-TIDAK TOLONG!?" teriakan gadis dari gang kecil itu

"HAHAHAHA teruslah berteriak tidak akan ada satu orang pun yang akan datang ke sini!?" kata beberapa orang yang mengganggu gadis itu

Sato pun berjalan mendekat dengan raut wajah datar dan dingin,dan dia pun bertanya kepada orang orang yang mengganggu gadis itu

"apa yang kalian lakukan?, cepat lepaskan perempuan itu" kata Sato dengan tatapan dingin

"HAH!? memangnya siapa kau?" kata salah satu orang yang mengganggu gadis itu

"to, TOLONG AKU!?, aku di ganggu pria pria ini!?" kata gadis itu yang gemetar ketakutan meminta tolong

"apa kau ingin menjadi pahlawan?, hahahaha sangat lucu!?" ucap salah satu orang itu sambil menertawakan Sato

"berisik!?" teriak Sato kesal

Sato pun menarik pipa di sampingnya,ia berlari ke arah tiga orang yang mengganggu gadis itu dan memukul kepala salah satu orang itu dengan keras

"AKH!?" teriak sakit orang itu

"larilah!?" teriak Sato sambil mendorong gadis itu

Tidak mengucapkan sepatah kata pun,gadis itu langsung berlari karena sangat ketakutan

"sialan kau BOCAH TENGIK!?" kesal orang itu pun mengeluarkan pisau lipat dan menebas ke Sato berkali kali namun Sato menghindari semuanya dan memukul balik

Tapi tanpa Sato sadari dari belakang sudah ada yang berhasil menusuk Sato

Jleb!

Sato pun terjatuh lemas dengan pisau menancap di belakang nya

"sialan bocah ini!?, CUIH?!" kata orang itu kesal sambil meludahi Sato yang sudah terkapar sekarat

ketiga orang itu pun meninggalkan Sato yang sekarat di gang kecil itu,perlahan pengelihatan Sato mulai kabur dan suhu tubuhnya menjadi dingin

Dan akhirnya Sato pun menghembuskan nafas terakhirnya...

Bersambung

Eps.2 Reinkarnasi

"sepertinya... aku juga mati ya?" batin Sato yang merasakan kehampaan yang dalam seperti di dalam lautan

"jadi begini ya rasanya mati?..." kata Sato dengan senyuman tipis untuk menghibur diri

"sekarang Yuki bagaimana ya?" kata Sato yang terus tenggelam ke kegelapan yang tak berujung

"yah~setidaknya aku bisa menyusul...Yuki" kata Sato dan mengakhiri kalimagnya sambil menutup mata

"oi temanmu sudah datang tuh" kata dari suara yang tak di kenal dengan suara yang terdengar cukup berat

"hmm ya,aku masih ingin membaca komik ini sebentar lagi" kata dari suara yang terdengar familiar

"apa kau memperlakukan sahabat mu seperti itu?, huh..." kata suara asing itu dan di akhiri menghela nafas

"kenapa aku mendengar suara Yuki?" batin Sato kemudian perlahan membuka matanya

"yo! Sato akhirnya kau di sini juga" kata dari sosok yang terlihat sangat sangat familiar sedang membaca komik tiduran sambil makan cemilan

"eh?, tunggu kau jangan jangan...Yuki?" tanya Sato dengan wajah kebingungan sambil menunjuk Yuki yang sedang bermalas malasan sambil baca komik dan makan cemilan

"ya, ini Yuki" jawab Yuki kemudian lanjut memakan cemilan nya lagi

"tu-tunggu dulu,sekarang kita sudah mati kan?" tanya Sato yang terlihat kebingungan

"hm~begitulah,tapi kita belum masuk surga atau Neraka kok tenang saja" jawab cuek Yuki yang terus membaca komiknya

"KAU INI YA!?" teriak dari suara asing itu

"suara siapa itu?" tanya Sato sambil melirik sekitar

"itu suara nya Dewa" jawab santai Yuki

"apa? D-Dewa?" kata Sato yang sedikit terkejut mendengar jawaban Yuki

"Ukh!? Uhm,baiklah karena temanmu sudah si sini, akan ku tentukan nasib kalian selanjutnya, kalian berdua kemari dulu" kata Dewa itu dengan suara yang berat

perlahan muncul sesosok manusia dengan tubuh yang bersinar sampai tidak terlihat tubuhnya sedang duduk di singgasana

Sato pun berjalan mendekat di ikuti dengan Yuki sambil membawa komik serta cemilan nya

"kalau begitu kalian sudah tau aku siapa kan?" tanya Dewa itu

Sato dan Yuki pun hanya mengangguk

"baiklah akan ku lanjutkan,kalian berdua akan melanjutkan kehidupan kalian di dunia yang berbeda" kata Dewa itu

"Dunia Lain?, maksudmu seperti yang ada di anime anime itu?" tanya Sato yang mengingat beberapa anime isekai yang pernah di tonton nya

"hmm... begitulah" jawab singkat Dewa

"tapi kenapa harus ke dunia lain?, bukankah seharusnya ke surga atau neraka?" tanya Sato sambil memiringkan kepalanya

"i-itu..." Dewa pun sedikit memalingkan pandangannya berusaha menghindari kontak mata dengan Sato

"dia itu sedang suka banget sama anime makanya kita di kirim ke dunia pedang sihir kayak anime gitu" jawab Yuki yang pertama kali bertemu dengan dewa langsung memahami nya karena sesama penyuka anime

"uwah~sesama otaku langsung paham ya..." kata Sato dengan wajah sedikit terkejut sambil mengerutkan keningnya

"ya-yah intinya kalian akan ku reinkarnasi kan kesana,selagi aku juga lumayan menyukai kalian aku akan memberi kalian beberapa kekuatan yang lebih hebat daripada orang lain" jawab Dewa dengan nada suara yang terdengar sangat bangga pada dirinya sendiri

"mentang mentang Dewa bangga banget ya" kata Yuki yang melirik Dewa itu dengan wajah sedikit kesal

"KAU!? huh..." terlihat Dewa itu sedikit kesal namun menahan amarahnya

"sudahlah,soal dunia nya tenang saja,grafik nya sudah ku tingkatkan seperti anime persis jadi kalian akan menikmati dunia anime sungguhan" kata Dewa itu dengan senyuman bangga sambil mengacungkan jempolnya yang bersinar

"ahahaha aku baru tau dunia ada grafik nya" kata Yuki dengan wajah datar

"baiklah sekarang kalian boleh pilih kekuatan kalian, maksimal 3 saja, baiklah mulai dari kau" kata Dewa itu kemudian menunjuk Yuki

"aku dulu kah?, hmm..." kata Yuki sambil berpose sedang berfikir

"baiklah sudah ku putuskan,aku ingin mempunyai kekuatan sihir yang besar,bisa menciptakan sihir, dan mahir berpedang,itu saja" kata Yuki sambil melirik Dewa

"baiklah aku sudah paham, selanjutnya kau" kata Dewa kemudian menunjuk kearah Sato

"aku?, uhm baiklah,aku ingin punya kekuatan sihir yang besar,belajar atau beradaptasi dengan sangat cepat,dan punya fisik yang sangat kuat" jawab tegas Sato

"baiklah aku sudah mengerti kekuatan yang kalian inginkan,selanjutnya kalian akan reinkarnasi di dunia lain yang berisi sihir dan pedang,tapi ku ingatkan saja,kalian akan bereinkarnasi di keluarga bangsawan yang termasuk berpangkat lumayan tinggi" kata Dewa itu dengan sorot mata serius

"ah! tapi saat kalian bereinkarnasi kalian ada kesempatan untuk berganti kelamin loh ya" kata Dewa menyambung namun dengan ekspresi tidak serius atau bercanda

"eh?" terkejut mereka berdua

"EEEHHHHHH!?" Sato dan Yuki pun berteriak bersamaan dengan syarat kencang

"TU-TUNGGU berapa change kami berubah kelamin?" tanya Sato dengan keringat yang bercucuran di seluruh tubuhnya

"50 banding 50" jawab Dewa dengan senyuman bodoh di wajahnya

"dan juga kalian akan di lahirkan sebagai saudara di sana, jadi di antara kalian akan ada yang jadi kakak dan adiknya" kata Dewa itu lagi dengan raut wajah tidak serius

"DASAR KAU DEWA SIAL-" teriak kesal Yuki namun di potong oleh Dewa itu

"kalau begitu semoga kalian bisa bersenang senang di sana" kata Dewa sambil melambaikan tanganya

seketika Yuki dan Sato pun menghilang begitu saja,senyuman kecil pun di tunjukan oleh Dewa itu dengan tawa kecilnya

"aku mengharapkan kisah menarik kalian" kata Dewa itu dengan senyuman tipis di wajahnya

perlahan Yuki dan Sato pun membuka matanya dan mereka berdua melihat langit langit atap ruangan yang asing dengan penuh dekorasi serta dua orang maid di samping mereka dengan senyuman bahagia

"selamat tuan Marquess nyonya Marchiones,mereka adalah anak kembar laki laki dan perempuan" kata salah satu pelayan yang ada di sampingnya dengan senyuman bahagia

"apa ini?, apa aku sudah reinkarnasi?" batin Sato dan Yuki yang sedikit kebingungan

"tunggu sebentar,pelayan itu baru saja bilang,anak kembar laki laki dan perempuan bukan?,jadi... SIAPA YANG JADI PEREMPUAN NYA!?" batin Yuki dan Sato yang terkejut mendengar perkataan maid mereka

"biarkan aku melihat anak anak ku" suara laki laki yang kemungkinan adalah ayah Sato dan Yuki

"apa dia ayahku?" batin Yuki melirik wajah ayahnya

"wahhh,anak ku...semoga Dewi Theia melindungi mereka" kata ayah Yuki dan Sato

"bagaimana ini, semoga bukan aku yang perempuan!?" batin Yuki yang sudah mulai panik

"Dewi Theia?,sepertinya aku pernah mendengar nya, apa itu Dewa yang mereka percaya di sini?" batin Sato yang lebih berfikir tenang daripada Yuki

"jadi benar ya,kami benar benar terlahir di keluarga bangsawan" batin Sato melirik langit langit ruangan

"sebelumnya maid tadi bikang Marquess kan?, lumayan tinggi juga berarti" batin Sato

"sayang,kita mau beri nama apa anak anak kita?" tanya ibu Sato dan Yuki sambil memanggil ayah mereka

"nama ya..., bagaimana kalau yang laki laki Clericius Kayleigh Geralt dan yang perempuan Clericius Madeline Alice, bagaimana sayang?" kata ayah Geralt dan Alice dengan senyuman kebahagiaan di wajahnya

"Geralt dan Alice ya...nama yang bagus" kata ibu Geralt dan Alice sambil tersenyum bahagia

"Geralt ya..., aku sedikit kurang suka nama itu" batin Geralt atau Sato sambil menghela nafas lega

"TUNGGU TUNGGU TUNGGU,itu berarti aku Alice,AKU YANG PEREMPUAN!?" batin Alice atau Yuki

"TIDAK!?" batin Alice atau Yuki berteriak menolak takdir ini

Bersambung

Author:untuk seterusnya Yuki dan Sato akan saya ganti panggilan nya jadi Geralt sama Alice ya

Eps.3 Dunia Lain dan Sekolah

beberapa bulan pun berlalu,kini Alice dan Geralt sudah bisa merangkak sendiri,beberapa informasi pun juga didapatkan oleh mereka berdua

tempat mereka tinggal adalah Kekaisaran Odessa, salah satu kerajaan terbesar dari total 4 kerajaan besar termasuk Kekaisaran Odessa

di dunia ini juga ada banyak sekali hal baru termasuk sihir,tapi ada juga beberapa kesamaan salah satunya yaitu, di dunia ini terdapat Katedral (gereja) yang bisa di bilang mereka adalah pihak netral yang tidak akan ikut campur dengan urusan politik Kekaisaran atau kerajaan manapun

Katedral juga termasuk pihak yang punya kekuatan atau pengaruh yang besar terhadap politik politik kerajaan lainya

dan juga mengenai tentang nama kedua orang tua Alice dan Geralt,orang tua mereka bernama Clericius Grand Mikha dan juga Clericius Althaia Charlotte

"kira kira seperti itu informasi yang bisa aku temukan sekarang" batin Geralt sambil duduk tegak di lantai

"tuan muda, kenapa duduk diam saja?" tanya pelayan pribadi Geralt

"ah! aku lupa dia,dia adalah Alma,pelayan pribadiku, dari namanya harusnya sudah tau ya kalau dia itu perempuan" batin Geralt dengan wajah datar mengarah ke Alma

"ada apa tuan muda?, apa tidak mau bermain dengan nona muda?" kata Alma sambil melirik Alice yang terlihat sedang marah

"kau pikir aku akan pergi ke arah nona muda pemarah itu?" batin Geralt yang melihat Alice sambil menertawakanya

Alice yang mendengar suara cekikikan kecil Geralt segera berbalik dengan wajah marah

"GERALT SIALAN KAU PIKIR AKU TIDAK DENGAR KAU MENERTAWAKANKU?!" batin Alice berteriak kesal yang kemudian merangkak cepat ke arah Geralt

"waduh,gawat kayaknya dia denger deh" batin Geralt yang mulai berlari menjauh dari Alice yang sedang mengejar nya dengan wajah marah

"eh? eh? a-ada apa ini? tuan muda? nona muda?" kata Alma yang kebingungan melihat Geralt yang di kejar Alice

"a-apa ini sedang main kejar kejaran?" kata Alma yang masih kebingungan

"apanya yang kejar kejaran!?, sudah jelas aku mau di serang orang ini?!" batin Geralt yang sedikit kesal dengan Alma yang hanya menonton

Pada akhirnya Alice pun berhasil mengejar Geralt dan menangkapnya

"KETANGKAP KAU GERALT?!" batin Alice yang kesal kemudian menjatuhkan Geralt

Alice pun beberapa kali memukuli Geralt dengan pukulan kecil yang tidak sakit

"No-Nona muda!,kalian tidak boleh bertengkar" kata Alma yang ingin memisahkan Geralt dan Alice

Tapi saat Alice berhenti menyerang Alma sedikit kebingungan,karena bukan lah tangisan keras yang didengarnya dari mulut Geralt,namun senyuman serta tawa mereka berdua terpampang jelas di wajah mereka seakan saling memahami satu sama lain

"eh? tuan muda...tidak menangis?,tapi kenapa malah tersenyum? nona muda juga" batin Alma yang kebingungan dengan situasi saat itu

"mereka seperti sudah saling memahami,apa mereka bisa telepati?" batin Alma dengan teori asalnya

krek~

Suara decitan pintu pun terdengar dari balik pintu ruangan itu

"Alia kau sudah kembali?" tanya Alma kepada seseorang yang membuka pintu tersebut

"maaf kak kalau sedikit lama" jawab Alia sambil sedikit membungkuk kemudian berjalan ke arah Alma

"eh ada apa ini?" tanya Alia yang melihat Alice dan Geralt yang terlihat seperti baru saja bermain

"ehm...sebenarnya barusan nona muda mengejar tuan muda dengan wajah marah,dan memukuli tuan muda beberapa kali" kata Alma dengan raut wajahnya sedikit khawatir kemudian melirik Alice dan Geralt

"eh! itu sungguhan?!" kata Alia yang terkejut mendebgar Alice memukuli Geralt

"tapi mereka malah saling tersenyum dan tertawa setelah nona muda memukuli tuan muda" kata Alma dengan raut wajah kebingungan

"eh? bagaimana bisa?" ucap Alia yang sedikit kebingungan dengan cerita Alma

"hmm... malah jadi bingung ya mereka kalau kita berdua begini" batin Alice dengan wajah datar melihat Alma

"wajar aja sih mereka bingung,soalnya bayi mana yang ketika di pukul malah saling ketawa" sambung Geralt yang sepemikiran dengan Alice

"huh..menjadi bayi sangat menyulitkan" batin Alice dan Geralt dengan kata yang sama sambil menghela nafas

ngomong ngomong Alia itu pelayan pribadi nya Alice,Alia itu adiknya Alma mereka berdua itu pelayan keluarganya Alice sama Geralt dan salah satu pelayan terbaik makanya di jadiin pelayan pribadi gitu

beberapa tahun pun berlalu,kini Geralt dan Alice sudah berumur sekitar 5 tahun dan sudah bisa berjalan sendiri (wajar sih)

"oi bangun!,huh...selalu saja begini" kata seseorang yang terdengar seperti sedang membangun kan seseorang

"BANGUN!?" teriak orang itu

"WOAHHH?! huh.. huh... ada apa?" kata gadis umur 5 tahun yang baru saja bangun tidur

"lama dasar kau Alice" kata Geralt sambil menyenderkan kedua tanganya di pinggang nya

"Geralt..kau...DASAR KAU?!, JANGAN MEMBANGUNKAN KU SEPERTI ITU?!" teriak kesal Alice sambil memukul Geralt

"salah sendiri di bangunin malah tidur lagi" kata Geralt dengan wajah datar

"apa itu sikapmu terhadap kakakmu?!" kata Alice dengan ancang ancang siap menerjang

"siapa yang kakak ku!?" jawab Geralt yang juga ikut kesal

Sedikit informasi,Alice dan Geralt itu lahir di hari yang sama soalnya mereka itu saudara kembar,tapi yang lahir duluan itu Alice makanya Alice selalu ngaku kakak

"tapi aku lahir duluan sebelum kau?!" teriak Alice dengan raut wajahnya yang sangat percaya diri

"heh! hanya beruntung?!,lagipula kita juga lahir di hari yang sama?! mana mungkin aku mengakuimu!?" teriak Geralt yang menentang/tidak terima keputusan Alice

"baiklah kalau kau tidak percaya kita tanya ayah bagaimana?" kata Alice dengan wajah percaya diri yang menyebalkan

"Nona Muda/Tuan Muda sudah pagi saatnya membersihkan diri" kata Alia dan Alma sambil mengangkat Alice dan Geralt

"ah.." teriakan kecil polos Geralt dan Alice yang melongo sambil di angkat keluar dari ruangan Alice

Alice dan Geralt pun akhirnya selesai membersihkan diri (mandi) dan mereka berdua pun berjalan ala ala bangsawan ke ruang makan

di dalam ruang makan berisi meja yang sangat panjang dengan puluhan kursi yang sangat indah serta hidangan hidangan makanan yang sangat enak

"huh...akhirnya kalian datang juga" hela Mikha dengan raut wajah seperti pasrah dengan sesuatu

"tadi ada sedikit masalah hehe" kata Alice sambil menghindar kontak mata dengan Mikha sambil menggaruk kepalanya

"jangan pikir kalau ayah tidak tau kalian itu selalu bertengkar ya" kata Mikha sambil melirik Alma dan Alia kemudian mereka mengangguk ke arah Mikha

"gekh! i-itu hanya keakraban seorang kakak adik ayah" kata Alice mencoba meyakinkan Mikha

sedikit informasi jadi sejak umur 3-4 tahun kan Alice sama Geralt sudha bisa ngomong,sejak itu Mikha mulai sering ikut ngerawat Alice ama Geralt,tapi Mikha pelan pelan tau kalau Alice dan Geralt itu gak bisa bersikap kek bangsawan anggun,jadi Mikha emang udah terbiasa tentang sifat Alice sama Geralt yang sifatnya agak lain gitu

"huh..sudahlah, aku sudah terbiasa dengan sifat kalian berdua" kata Mikha sambil menghela nafas

"ayah memanggil kalian berdua datang untuk membicarakan sesuatu,jadi kalian duduklah dulu sambil makan" kata Mikha sambil menunjuk tempat duduk yang sudah di siapkan khusus Alice dan Geralt

Alice dan Geralt pun di angkat oleh Alma dan Alia untuk duduk di kursi (karena ketinggian kursinya)

"ayah,atau lebih tepatnya Clericius Grand Mikha,ayah punya rambut yang sedikit panjang dengan jenggot yang tebal,walau ayah hanya Marquess tapi aura nya sudah seperti raja" batin Geralt sambil melirik Mikha

"kalau ibu,punya rambut hitam yang panjang dengan sosok yang anggun,tapi terkadang ceroboh,walau begitu aura nya seperti seorang ibu yang penyayang" batin Geralt yang kemudian melirik Charlotte

Alice dan Geralt pun mulai menyantap makanan mereka ala ala bangsawan gitu

"baiklah aku ingin membahas tentang sekolah kalian" kata Mikha menyela Alice dan Geralt yang sedang makan

"PUFT!?" Terkejut Alice sambil menyemburkan makanan nya

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!