NovelToon NovelToon

3 Criminal + 1 Baby

bab 1 Menuju pertemuan

Di jalan pada waktu subuh, sekitar jam 3 pagi. dimana keadaan jalanan sekarang hampir tidak ada kendaraan melintas dijalan ini.

Tetapi terdapat satu mobil SUV hitam yang sedang jalan sendirian di jalanan sepi ini.

Didalam mobil tersebut terdapat 3 orang di dalamnya. 2 laki-laki dan 1 perempuan.

Laki-laki pertama dengan tubuh besar tinggi dengan umur 29 tahun dia bernama Dio Ganendra.

Laki-laki kedua yang paling muda diantara mereka dengan rambut sedikit keriting, kulit putih dengan umur 19 tahun dia bernama Kaka Pratama.

Dan yang terakhir, perempuan sendiri diantara mereka dia bernama Rita Everly. Dia wanita yang cukuo tinggin dan memiliki potongan rambut sepanjang bahu dan itu terlihat cantik.

 

"Rita, apa kau sudah siap?" Ucap Dio.

"Ya sudah siap.." balas Rita.".. dan uang ditas itu sudah kau tata dengan benar bukan Dio?" Lanjutnya.

"Jangan kawatirkan itu, sudah perfect"

 

Apa yang ditanyakan Rita adalah tas hitam yang dibawa Dio yang berisikan uang. Karena uang ini sangat penting untuk pertemuan yang akan mereka lakukan.

 

"Sudah hampir s-sampai.." ucap Kaka bicara gugup dan merasa cemas terlihat jelas di wajahnya.".. siapkan diri kalian o-ok" lanjutnya.

"Ok.., rilek bocah, jangan sampai misi ini gagal karenamu" ucap Dio.

"Ya aku tahu itu"

 

Kaka hari ini yang menyetir mobilnya, dalam perjalanan menuju tempat pertemuan.

Setiap kali mereka melakukan pertemuan seperti ini, Kaka selalu yang bertugas menyetir mobil. Karena ini satu-satunya yang bisa dia lakukan. Itu karena saat Kaka tidak terbiasa melakukan pekerjaan seperti ini dan dia selalu terlihat gugup.

 

Ini bukan pertama kali Kaka melakukan pekerjaan  seperti ini. mungkin karena umurnya masih muda 19 tahun membuat mentalnya belum terbiasa dengan pekerjaan seperti ini.

 

"Kaka kau sudah mengecek tempat pertemuannya bukan?" Tanya Rita.

"Ya sudah, tempat pertemuannya di gudang penyimpanan barang yang sudah lama tidak dipakai dan lumayan jauh dari pemukiman warga"

"Ok bagus. dan apakah ada cctv digudang itu?"

"Tidak ada cctv digudang itu, tetapi bila pertemuan kali ini gagal dan ada suara tembakan, mungkin  warga disekitar gudang mungkin akan mendengarnya.." jawab Kaka dengan serius.".. semoga itu tidak terjadi" lanjutnya.

"Ya semoga” balas Rita dengan expresi yang sulit dijelaskan.

 

Kekawatiran Rita bisa dimengerti, bila ada cctv digudang itu akan sangat menyusahkan. bila pertemuan kali ini gagal dan ada baku tembak, ini bisa menjadi bukti keterlibatan mereka nanti.

Dan juga menjadi buruk akan keterlibatan warga yang mengetahui pertemuan ini nanti dan akan menjadi bencana bagi mereka. Karena pertemuan kali ini melibatkan orang dengan reputasi yang buruk.

 

Setelah 15 menit Kaka menyetir mobilnya, mereka bisa melihat tempat pertemuannya dengan jelas. gudang yang cukup besar dan sekililingnya cuma ada kebun.

Dan didepan gudang itu ada 2 orang laki-laki yang cukup besar untuk menjadi penjaga gudang. Ada juga 1 mobil di depan sana tanda bahwa mereka sudah menunggu kita.

 

"Kita sampai" ucap kaka kepada mereka berdua.

"Ok bersiap, jangan membuat ini gagal..!" ucap Dio dengan suara tegas. "..dan Rita kau sudah siap bukan?" Lanjutnya.

"Ya semuanya siap" balasnya tanpa terlihat gugup sama sekali.

"Ok.. dan kau bocah tunggu disini. saat semua selesai jemput kami segera"

"Ya a-aku tahu itu.." jawab Kaka.".. jadi selesaikan ini dengan cepat" lanjutnya.

 

Dan mereka berdua turun dari mobil tanpa sedikit gugup di wajah mereka seolah-olah pekerjaan ini sudah sering mereka lakukan.

Dio turun pertama dengan membawa tas hitam berisi uang 1 milyar.

Saat turun Dio terlihat seperti mafia meksiko dengan postur tubuhnya yang tinggi 195 dan badan yang terlatih. Apalagi dengan baju hitamnya semakin terlihat seperti mafia sungguhan.

Setelah Dio turun, diikuti Rita yang juga turun dari mobil. dengan tubuh seksinya yang menonjol karena dalam pertemuan ini Rita memakai jaket hitam dan rok mininya yang membuat tubuh seksinya terlihat menonjol.

Kalau Rita berada di kerumunan pasti akan menarik para lelaki untuk meliriknya dengan penuh nafsu.

Dio dan Rita berjalan bersamaan dengan percaya diri.

 

○●○●○●○●

 

Di pintu masuk gudang ada 2 orang yang terlihat seperti menjaga gudang. 2 penjaga ini terlihat besar dengan kisaran tinggi 180 dengan penampilan yang berbeda.

Yang satu memiliki rambut panjang yang di kucir dan yang satunya memiliki penampilan rambut pendek dengan tato di bagian tangan kirinya.

"Berhenti" ucap penjaga berambut panjang, untuk menghentikan Dio dan Rita masuk.

"Apakah itu uangnya?" penjaga yang lainnya bertanya dengan curiga dengan tas yang dibawa Dio.

"..."

 

Tanpa berkata Dio membuka sedikit tasnya yang berisi uang tersebut kepada mereka. Ini dilakukan Dio supaya mereka percaya kepadanya.

 

"Baik. Tapi maaf.." ucap penjaga berambut panjang itu dengan kode untuk menggeledah tubuh Dio dan Rita.

 

Ini biasa terjadi dalam pertemuan seperti saat ini. dimana kepercayaan satu sama lain tidak ada yang artinya mereka waspada bila Dio dan Rita membawa senjata dan mengatisipasi bila Dio dan Rita menggunakan senjata itu untuk mengancam mereka.

Yang pertama digeledah tubuhnya adalah Dio.

 

"Lakukan sesukamu" kata Dio dengan sedikit tersenyum, dengan maksud mengejek.

 

Penjaga bertato mulai menggeledah Dio dari bawah kaki hingga lengan bajunya.

 

"Dia aman"

 

Ucap penjaga setelah menggeledah Dio dan dianggap aman. kini penjaga melihat Rita.

 

"maaf nona anda selanjutnya"

"Lakukan dengan cepat!!" Balas Rita dengan kesal.

 

Penjaga itu mulai menggeledah lengan jaketnya setelah itu turun ke bawah...

 

"Sampai kau menyentuhnya akan ku bunuh kau!" Dengan ancaman yang diucapkan Rita, bila menyentuh yang berharga baginya(payudara).

"..."

 

Penjaga itu menjawab dengan anggukan kepala sambil mengangkat tangan tanda menyerah.

 Tapi ada salah satu dari mereka yang tertawa setelah melihat adegan tadi.

 

"Haha.. kawan mungkin itu tidak menarik bagimu, tapi benda itu berharga baginya" ucap Dio kepada penjaga sambil tertawa.

"Diam kau Dio..!!" jawab Rita sangat marah saat mendengar lelucon Dio.".. bicara lagi akan kubunuh kau" lanjutnya.

"Ok ok..."sambil mengangkat 1 tangannya tanda menyerah.".. jadi kita boleh masuk?" Lanjutnya dengan melihat dua penjaga itu.

Merasa Dio dan Rita aman, 2 penjaga itu menyuruh mereka masuk.

"Ok kalian aman. Silahkan masuk"

 

Setelah Dio dan Rita dianggap aman oleh kedua penjaga itu, mereka menyilahkan Dio dan Rita untuk menemui orang yang berada di dalam gudang.

 

bab 2 Pertemuan

Setelah masuk, yang menyambut Dio dan Rita adalah gudang kosong dengan satu meja panjang yang sudah jarang dipakai, serta box yang tidak jauh dari meja tersebut dan dua orang yang menunggu Dio dan Rita.

Salah satu orang itu memiliki banyak tindik dibagian kuping dengan kisaran umur 30 tahun yang terlihat seperti orang punk.

Satunya lagi orang yang berada di depan orang bertindik itu seperti bos mereka. Penampilan orang tersebut kisaran umur 45 tahun dan menggunakan kalung emas dan jam tangan yang bermerek. Terlihat seperti bos pada umumnya.

"Selamat datang pelanggan terhormat" sambut bos.

"..."

Rita hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum ramah atas sambutan tersebut.

Pada pertemuan kali ini Rita berperan sebagai pemimpi pertemuan ini dan Dio sebagai pendampingnya.

"Pertama-tama maaf karena pertemuan ini diadakan digudang kosong ini nona Fia"

"Ya tidak masalah" jawab Rita.

Dalam pertemuan kali ini Rita menggunakan nama palsu sebagai penyamarannya. Ini dilakukan untuk menyembunyikan identitas asli Dio dan Rita supaya kelompok Rudy tidak mengetahui identitas aslinya, hal ini yang tidak diinginkan Dio dan Rita.

Karena bermusuhan dengan kelompok pedagang gelap, sangat menyusahkan. Mereka memiliki banyak sekali koneksi dari mafia hingga pembunuh bayaran, dari penjualan barang hingga senjata yang Rudy jual ke orang-orang ini.

Dan bila Rudy dan koneksinya mencari Dio dan Rita, mereka akan sedikit kerepotan.

"Kalau begitu langsung saja kita ke bisnis nona Fia"

"Ya begitu lebih bagus, tuan..."

"Rudy.. Panggil saja Rudy nona Fia" jawab Rudy dengan cepat.

"Kalau begitu tuan Rudy apa barangnya sudah ada?"

"Siap tanpa cacat" ucapnya dengan bangga.

Setelah Rudy membuat isyarat. Orang bertindik yang berada di belakang Rudy mengambil barangnya dibox kayu yang cukup besar sekitar 1,5x1 meter. Orang bertindik itu merogoh-rogoh box itu dan dia mengambil kantong kain hitam.

'Kenapa dia menyimpan sekantong kain dibox sebesar itu' pikir Dio.

Setelah menyerahkan kantong kain itu, Rudy membuka kain dan meletakkan isi kantong itu di meja yang sudah diletakkan kain di atasnya.

"Bagaimana nona Fia?"

"Sangat cantik" jawab Rita dengan kagum setelah melihatnya.

Apa yang diatas meja adalah berlian. Ada sekitar 20 butiran berlian yang berwarna putih dan berlian itu seolah-olah bersinar karena terkena pantulan lampu.

"Boleh aku melihatnya?"

"Silahkan lihat sepuas anda"

Rita memegang salah satu butiran berlian itu, dan mengarahkannya ke lampu dan berlian tersebut bersinar terang seolah-olah ingin menyakiti mata Rita.

Dio yang sedari tadi melihat percakapan merasa kesal melihat Rita yang kesenangan melihat berlian itu.

'Dasar wanita. Apakah dia lupa dengan misinya' pikir Dio.

○●○●○●○●

Dua hari yang lalu sebelum pertemuan.

"Misi kali ini membeli berlian dari orang ini" ucap Kaka menjelaskan misi kepada Dio dan Rita.

Apa yang ditunjukkan Kaka di layar komputernya adalah Rudy sebagai pedagang pasar gelap yang menjual berbagai benda seperti senjata api, narkoba, karya seni, dll.

Dimana semua barang yang dijual Rudy jelas barang-barang ilegal dan berbahaya tapi terlihat mahal dan berseni.

"Aku sudah mendapatkan kontak dia di internet. Sekarang dia menawariku berlian 3 karat 20 butir dengan harga sangat murah  1 milyar" ucap Kaka.

Kaka sering melakukan kontak di internet dengan berbagai orang. Salah satunya Rudy, yang pekerjaan yang dilakukannya adalah menjual barang dipasar gelap.

"Apa berlian itu jelas asli?" Tanya Rita.

"Ya, berlian yang dia jual asli" jawab Kaka dengan yakin.

"Dari mana kau tahu itu asli?"

"Dia memberiku bukti gambar dan vidio"

Kaka memperlihatkan gambar berliannya. Dimana ada berbagai gambar berlian yang diperbesar dan terlihat asli.

"Dan selanjutnya vidionya"

《Haaa..haaa...come on again..》 dan langsung di pause.

Apa yang dilihat mereka baru dikomputernya adalah seorang wanita bule dan pria bule juga sedang melakukan s*x. Ini adalah vidio porno yang baru di download Kaka semalam.

"Hehe... salah, bukan yang itu" ucap Kaka dengan malu dan berkeringat ditangannya.

"Bisa kau sedikit serius..!" ucap Rita kepada Kaka.

"Seleramu boleh juga bocah" ucap Dio.

"Bagus bukan. masih banyak lagi yang..." jawab Kaka sambil tersenyum pamer.

"Oi kalian bisa  lebih serius!!"ucap Rita memotong pembicaraan mereka dengan marah.

"...."

"...."

Setelah mereka terdiam beberapa saat, kaka memperlihatkan vidio yang benar. Yang ada vidio tersebut adalah bukti asli berlian seperti kualitas berlian, kecerahan berlian, kekerasan berlian, dll. Ada juga nomor telepon untuk mengontak Rudy bila mereka mau membelinya.

"Jadi bagaimana..?" tanya Kaka kepada mereka berdua.

"Itu memang berlian yang bagus tapi kita tidak memiliki uang sebanyak itu, uang yang bisa kita kumpulkan sekarang cuma 200  juta?"

Uang yang mereka miliki sekarang tidak cukup untuk membeli berlian-berlian itu.

"Apakah kita mau melepaskan kesempatan emas ini. Eh.. salah berlian" ucap Kaka dengan campuran candaannya.

"...."

"...."

Mungkin melepaskan kesempatan ini adalah tindakan bodoh, dimana berlian itu terlihat bagus dan mereka sudah mendapatkan kontak dengan Rudy.

Tapi uang yang mereka miliki menipis karena baru saja membeli rumah untuk markas mereka dan peralatan komputer Kaka. Itulah mengapa saat ini uang yang mereka miliki bisa terkuras banyak.

Sudah beberapa saat mereka bertiga diam sambil berpikir. Kemudian..

"Aku memiliki sebuah ide. Bagaimana bila kita membuat uang palsu dan mencampurkannya dengan uang asli untuk membeli berlian itu" ucap Kaka dengan wajah bangganya.

"Apa kamu bodoh bocah, uang palsu sebanyak itu mudah untuk terlihat!" jawab Dio dengan marah.

"Tetapi..."

"Aku setuju dengan idenya" saut Rita.

"Apa kamu serius Rita?"

"Ya aku serius.." jawabnya dengan serius. Dimana usulan Kaka dianggap bodoh oleh Dio.".. dengar kalian, aku memiliki kenalan yang membuat uang palsu yang cukup bagus dan uang palsu itu nanti kita campur dengan uang 200 juta yang kita punya nanti" lanjutnya.

"...kesempatan berhasilnya sangat tipis. Kau yakin ini Rita?"

"Ya.. lakukan atau tidak sama sekali"

Kesempatan tidak ketahuan uang palsu itu 1:5, dan bukan hanya itu saja, bahaya selanjutnya adalah saat mereka menggunakan uang itu nanti mereka pasti akan tahu kalau itu uang palsu.

Yang artinya harus menipu mereka saat mereka menerima uang tersebut dan menghilang  sementara untuk menghindari mereka mencari Dio dan lainnya saat Rudy tahu uang yang diterimanya adalah uang palsunya.

"B-bukannya ini pekerjaan yang sangat-sangat berbahaya" Ucap Kaka dengan melihat mereka dengan takut.

Kegagalan akan membuat mereka diburu bahkan sampai dibunuh. Itulah resiko pekerjaan kali ini.

"Ya. Kemungkinan terburuk kita mati. Jadi Kaka buat mereka menerima pertemuan di tempat sepi bukan ramai dan juga buat aku jadi perantara pembeli dan Dio berperan sebagai bodyguardku, juga buat identitas palsu untuk kita. Sedikit orang yang datang, kecurigaan dan kewaspadaan mereka semakin berkurang kepada kita. Jadi Kaka lakukan ini dengan benar. Nyawa kita ada ditanganmu"

"S-siap akan aku lakukan" ucapnya sambil menelan ludah.

bab 3 Membeli berlian

Kembali saat pertemuan di dalam gudang kosong. Dimana ada 5 orang di dalamnya. Itu adalah Dio dan Rita juga Rudy dan 2 bawahannya.

 

“saya senang saat anda menyukainya” ucap Rudy.

“ya, anda memiliki berlian yang sangat cantik tuan Rudy”

Rudy sangat senang karena berlian yang dia bawa sangat memuaskan Rita yang ada di depannya.

 

“... jadi nona Fia bolehkah saya melihat uangnya?”

“ya silahkan lihat sepuas anda”

 

Setelah mengatakannya, Rita memberi isyarat kepada Dio untuk memperlihatkan uang yang ada di tas hitam yang dia bawa sedari tadi.

Dio yang menerima isyarat dari Rita langsung menaruh tas hitam di meja dan membuka isi tas tersebut untuk memperlihatkan isinya kepada Rudy.

 

"cantik sekali uang-uang itu.." ucap Rudy saat melihat uang yang ada di tas hitam, dengan mata bahagia.".. jadi nona Fia boleh kami menghitung uang tersebut?" Lanjutnya.

"Lakukanlah yang anda mau tuan Rudy"

"Anda baik sekali.." balas Rudy dengan senyum dan melirik bawahannya.".. hei hitung uangnya"

"Baik bos" balas orang bertindik.

 

Tidak menunggu lama sampai orang bertindik tadi melakukan perintah Rudy untuk menghitung uang yang dibawa Rita. Orang bertindik itu mendekati Dio dan langsung menghitung uang tersebut dengan total 1 milyar.

 

"Aku akan menghitungnya" ucap orang bertindik.

"Lakukan apa yang kau mau" balas Dio.

 

Sambil melirik bawahannya menghitung uang, Rudy memulai percakapan.

 

"Jadi nona Fia, sambil menunggu bawahan saya menghitung uang itu, ayo kita mengobrol sebentar"

"Apa yang anda ingin tanyakan"

"Kalau boleh tahu siapa nama bos anda nona Fia? Karena saya sangat penasaran dengannya"

 

Ini yang membuat Rudy penasaran, karena Rudy tidak tahu siapa nama pembeli berliannya. Malahan orang yang membeli barangnya hanya menyuruh 2 orang untuk datang kepadanya.

 

"Maaf saya tidak bisa bilang itu tuan Rudy. Beliau tidak mau diungkapkan namanya"

"Yayaya.. tidak masalah. Akj tahu apa perasaan bos anda itu hahaha.."ucapnya sambil tertawa dengan keras.".. tapi nona Fia kenapa bos anda hanya mengirimkan dua orang saja?" lanjutnya.

"Mungkin beliau percaya kepada anda"

"Percaya ya..hahaha..hebat sekali bos anda "

"Ya beliau tahu anda dari temannya. Katanya anda menjual barang-barang yang berkualitas dengan harga murah"

"Jadi begitu ya. Kalau boleh tahu siapa teman bos anda ini"

"Maaf saya tidak mengenalnya. Beliau hanya bercerita kepada saya saja"

"Jadi begitu, sayang sekali padahal saya mau berterima kasih kepadanya karena mengenalkan saya pada bos anda"

"Kalau begitu saya akan sampaikan kepada beliau"

"Ya tolong lakukan"

 

Disamping itu orang bertindik masih belum selesai dengan menghitung uangnya. Baru seperempat jalan dan masih belum menyadari ada uang palsunya.

 

"Tuan Rudy apakah saya boleh bertanya?" Tanya Rita.

"Apa itu nona Fia?"

"Kenapa anda menjual berlian ini dengan murah?"

 

Yang membuat penasaran Rita kenapa berlian-berlian yang terlihat sangat cantik ini dijual dengan harga yang murah. Bila Rudy mencari pembeli yang tepat dia pasti akan mendapatkan uang yang lebih banyak dari uang yang dibawa Dio dan Rita.

 

 

".. karena berbagai keadaan saya membutuhkan uang dalam jumlah yang banyak secepatnya nona Fia.." jawab Rudy dan menunjuk box itu.".. anda lihat box itu nona Fia?"

"?"

"Ada beberapa barang lagi yang akan ku jual hari ini. Bahkan setelah pertemuan ini ada juga pertemuan lain dengan pelanggan lagi disini"

".. Seperti ada sangat membutuhkan uang ya tuan Rudy"

"Benar sekali.." balasnya dengan ekspresi lesu yang ditunjukkannya.".. jadi nona Fia bila bos anda membutuhkan sesuatu tolong hubungi saya" lanjutnya.

"Ya akan saya sampaikan beliau"

"Ya terimakasih"

Hanya berbicara sebentar saja dengan Rita tetapi Rudy sudah merasa percaya kepadanya. Dan suka kepadanya.

"kalau boleh tahu tuan Rudy apakah anda memiliki black diamond?"

"... Itu barang yang sangat langka bahkan dipasar gelap nona Fia"

 

Apa yang ditanyakan Rita adalah jenis berlian yang terbilang sangat bagus dan langka. Black diamond adalah berlian yang digadang-gadang sebagai berlian terkuat didunia, dan bukan itu saja berlian ini hanya bisa ditemukan di Afrika tengah dan Brazil makanya berlian ini sangat mahal di pasaran.

 

"... Saya hanya punya satu berlian itu"

"Benarkah itu" jawab Rita dengan kagum.

"tapi sayang sekali nona Fia berlian itu sudah ada orang yang memesannya"

"Sayang sekali beliau ingin sekali memilikinya" jawab Rita dengan kecewa.

 

Dio yang sedari tadi mendengarkan percakapan Rita dan Rudy dengan diam. Dio sedikit mengangkat alisnya setelah Rita membahas soal blanc diamond.

 

'Kau cuma mau memiliki berlian itu?!' Pikirnya dengan kesal.

 

Sambil mendengar percakan Rita dan Rudy, Dio juga  melihat orang bertindik menghitung uang tersebut di depannya. Diluar Dio tidak terlihat tegang tetapi di dalam dia kacau.

 

'Ayo bangsat selesaikan menghitungmu dengan cepat!' pikirnya dengan kesal dan gelisah.

 

"Hei kawan mau ku bantu?" ucap Dio.

"Tidak, terimakasih" balas orang bertindik.

"Ayolah kawan, biar cepat urusan ini"

"...."

"Kau sangat lama biar kuban..."

"Kau bisa dìam!"jawabnya dengan kesal.

"Oke, aku hanya coba membantumu"

 

Tinggal sedikit lagi menghitung uangnya selesai. Tapi menunggu orang bertindik menghitung terasa lama bagi Dio dan Rita.

 

"Sedikit lagi anak buahku selesai menghitung uang tersebut.." kata Rudy kepada Rita.".. jadi bolehkah aku meminta no hp anda nona Fia?" lanjutnya.

"Untuk apa?" tanya Rita.

 

Rita sangat heran kenapa Rudy tiba-tiba langsung meminta no hpnya.

 

".. Ya karena aku merasa kagum padamu nona Fia.." jawab Rudy sambil melihat Rita dengan kagum.".. Anda kesini disuruh oleh bos anda dan bahkan membawa satu orang sebagai bodyguard anda. tidak jarang pertemuan seperti ini berakhir buruk. Jadi nona Fia apakah boleh?" Lanjutnya.

"Maaf tuan Rudy saya harus menolaknya"

"Oh begitu sayang sekali.." balasnya dengan kecewa.".. semoga pertemuan kita kali ini tidak menjadi pertemuan terakhir kita nona Fia" lanjutnya.

"Ya semoga.." jawab Rita dengan singkat.

 

Pertemuan ini masih kondusif. tidak terjadi hal buruk yang dibayangkan Dio dan Rita.

 

"Hei apa sudah selesai" ucap Rudy kepada orang bertindik di sampingnya.

"Sebentar lagi selesai bos"

 

Setelah memastikan bahwa menghitung uangnya hampir selesai. Rudy memasukkan berlian yang berada di meja ke kantong kain yang sedari tadi dia pegang.

 

"Sepertinya hampir selesai menghitung uangnya.." ucap Rudy sambil menyerahkan berlian yang dipegangnya kepada Rita.".. senang berbisnis dengan anda nona Fia"

"...."

 

Rita hanya membalasnya dengan senyum sambil mengambil berlian dan bersalaman.

Dio yang sedari tadi melihat dengan diam memiliki perasaan lega karena pertemuan ini hampir berakhir seperti yang diharapkannya. Itu sama juga yang dirasakan Rita.

Tetapi kejadian berikutnya tidak akan terduga bagi mereka.

 

"Hm.." gumam orang bertindik.

 

Dengan curiga dia melihat tinta merah dijarinya. Setelah itu dia mengambil selembar uang dan mengarahkannya ke cahaya lampu.

 

"Uang ini palsu!!"

 

 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!