NovelToon NovelToon

Dunia Asmara

Dunia Asmara 01

Selamat membaca🤗

Jangan lupa like, vote, and beri komentar disetiap babnya.

“ Dukungan pembaca adalah semangat untuk penulis “

Delux Royal Hotel

Hotel bintang lima, dengan desainer arsitektur yang mewah nan elegant. Sebuah hotel yang ikonik dan sangat mahal, meski begitu tetap diminati banyak pengunjung. Tak ada kamar biasa— semua adalah kamar suite dengan tarik permalam 20 juta. Pengunjung hotel delux juga bukanlah orang biasa, semuanya rata-rata adalah orang kaya.

Salah satunya adalah Miguel Arrawda— pria tampan dengan sejuta pesona. Miguel adalah CEO disebuah perusahaan tambang terbesar seantero, yaitu perusahaan DX. Kwans. Tak hanya itu, Miguel juga adalah menantu sulung dari Tuan Dave Kwans— seorang presiden.

Tampak kini Miguel yang tengah memperbaiki setelannya didepan cermin meja rias, seraya melihat seorang wanita pada pantulan cermin.

Wajahnya datar, tak ada ekspresi ataupun sebuah kebahagiaan digurat wajah meski sudah berhasil mendapatkan apa yang dinginkannya selama ini.

Selesai urusan dengan setelannya, Miguel lalu berbalik badan, menatap nanar pada wanita cantiknya yang masih terbaring lemah diatas ranjang. Tubuh polos dan hanya dibaluti selimut putih.

Rasa bersalah ada didalam hati, mengingat bagaimana dirinya semalam, berbuat kasar untuk menuntaskan rasa penasarannya dan juga kekesalannya pada wanita cantik itu yang bernama Nixeelin Oliveira.

“ Maafkan aku.” Lirihnya mendekat dan meraih jas diatas nakas. Dia lalu mengecup lembut kening wanita itu, yang mungkin akan menjadi masalah untuk dirinya dimasa mendatang.

Lama mengamati wajah wanita cantik didepannya, Miguel lalu segera pergi setelah melihat jam dipergelangan tangannya yang sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.

⚘️

⚘️

⚘️

Mansion Kwans.

Plak.

Tamparan yang begitu keras, terdengar hingga diluar ruangan. Pria muda dengan setelan khusus dan serba hitam, tampak menundukkan kepala seraya menahan perih dipipi akibat hadiah yang diberikan sang atasan.

“ Kau kehilangan dia dan masih berani datang padaku?” suara bentakan terdengar sangar dari wanita cantik bernama Nauora Kwans.

Wajah Nauora kini merah padam, ada amarah yang sedang membara didalam hati.

“ Maafkan saya Nyonya.” ujar pria muda itu, tak berani menatap wajah atasannya.

“ Maaf? Kau bilang maaf? Suamiku sudah meniduri wanita lain karena kelalaianmu dan kau masih berani meminta maaf untuk pekerjaanmu yang tidak beres?” suara Nauora begitu memekak ditelinga, dan terdengar sampai keluar ruangan.

Bahkan semua pelayan tengah mencuri dengar percakapan sang Nyonya rumah dan orang kepercayaan keluarga Kwans.

“ Sekarang keluar dari sini dan kau cari dimana suamiku sekarang. Dengan wanita mana dia sudah menghabiskan malamnya, kau cari semua.” Nauora memberi titah dengan rasa yang bergejolak dihati.

Tentu saat ini moodnya tidaklah baik. Bagaimana tidak, suaminya sudah menghilang sejak kemarin. Entah kemana pria nya itu, bahkan pengawal yang sering mengikutinya kemana-mana juga tidak tau kemana perginya sang suami.

Namun Nauora bukanlah wanita polos dan lugu, dia tentu tau kebiasaan buruk sang suami— dimana jika tidak menginjakkan kaki dirumah maka sudah pasti akan menghabiskan waktu diluar sana bersama wanita yang

berbeda setiap saat.

Tok. Tok. Tok.

Setelah berlalunya pria muda itu, kini berganti pelayan yang datang membawa nampan berisi air hangat. Semua pelayan tentu sudah paham bagaimana dia harus bekerja dan pandai membaca waktu dan situasi, seperti sekarang. Bila sang Nyonya rumah sudah mengeluarkan amarah dihati, maka salah satu pelayan harus datang membawa segelas air hangat untuk menenangkan hati Nauora.

Dunia Asmara 02

“ Nyonya, Tuan Miguel sudah datang.”

Pelayan wanita itu bersuara setelah melihat Nyonya nya meneguk habis segelas air hangat.

“ Suruh dia kekamar.” titah Nauora berusaha menetralkan perasaannya yang kacau balau.

“ Baik, Nyonya.” seru sang pelayan, hendak pergi namun menahan langkah kakinya.

“ Apakah saya harus membawa Tuan Muda ke taman?” tanya sang pelayan, mengingat bahwa setiap kali situasi seperti ini terjadi maka akan ada perang yang tercipta.

“ Humm, bawa dia jauh dari kami. Dia tidak boleh mendengar bahwa ayahnya seorang pria brengsek.” ucap Nauora dengan suara tertahan. Dimatanya hanya ada api yang sudah menyalak, siap membakar suaminya.

⚘️

⚘️

⚘️

Didalam kamar utama kediaman Kwans, tampak sosok pria tampan dengan tubuh kekar yang dibalut kemeja putih. Rambut kuning kecoklatan, dengan warna kulit putih kemerahan, membuat dirinya memiliki daya tarik tersendiri. Siapapun wanita pasti akan menyukainya, bahkan seringkali wanita berlomba-lomba mengomentari fotonya dimedia sosial.

Kini pria itu tengah bersiap untuk membersihkan diri. Melempar asal dasinya diatas tempat tidur, pria itu hendak membuka kancing kemejanya. Namun seketika menoleh saat dengan begitu kasar pintu dibuka dari luar dan tak lama menampilkan sosok sicantik Nauora.

“ Selamat pagi, pasti kau menikmati malammu kemarin kan?” ucap Nauora dengan senyum tertahan.

“ Humm, tapi kali berbeda. Wanita yang kutiduri sangat cantik dan sangat seksi.” jawab pria itu dengan enteng. Menyunggingkan senyum tipisnya, membuat wajahnya semakin terlihat tampan.

“ Apa katamu.. “ Nauora terlihat begitu kesal setelah mendengar penuturan suaminya.

“ Ah, aku lupa. Paling pentingnya.. dia masih perawan.”

Nauora dibuat terperanga. Dia menatap tak percaya pada pria tampan didepannya yang terlihat begitu santai, seolah tak ada kesalahan yang diperbuat.

“ Sudahlah, aku mau mandi dulu.”

Dengan santai pria gagah itu menutup percakapan dan hendak menghindar dari hadapan sang istri, tapi dengan cekatan Nauora meraih pergelangan tangan suaminya.

Plak.

Tamparan keras mendarat mulus pada pipi kanan pria itu, diiringi tatapan penuh amarah dari Nauora.

“ Aish, sial.” umpat pria itu saat merasakan panas dipipinya.

“ Dengarkan aku... kau tidak boleh bertindak bodoh. Ingat.. kau seperti ini karena aku.” suara Nauora terdengar bergetar. Nafasnya sesak, begitulah jika dirinya sangat marah.

“ Terus? Kau ingin apa? Kau ingin mengurungku dalam istana keluargamu ini dan membuatku jadi badut?” ucap pria itu dengan datar.

“ M I G U E L.. “

Tanpa sadar Nauora membentak suaminya. Suaranya begitu nyaring, bahkan terdengar hingga luar kamar, terlebih lagi pintu kamar yang tak tertutup rapat membuat seseorang diluar kamar dengan tenang menjadi pendengar perdebatan keduanya.

“ Kau jangan lupa, aku yang membuatmu berada diposisimu yang sekarang.” Nauora menatap suaminya dengan mata berkaca-kaca. Tangannya bergetar, sekeras apapun dirinya berusaha terlihat tegar dan kuat, tetap dirinya akan lemah jika menyangkut sang suami.

Miguel tak bersuara, ia hanya diam mengamati wajah istrinya yang seakan ingin menangis.

“ Aku.. aku setengah mati berusaha. Aku merangkak dan melakukan segalanya untuk membuatmu duduk dikursimu saat ini.. dan kau hanya membalasnya dengan seperti ini? Setiap hari?” Nauora menatap manik mata suaminya, menunggu jawaban namun tak mendapat respon.

“ Apa kau berfikir.. batinku tidak lelah setiap hari berdebat denganmu.” Menyentuh dadanya, Nauora gagal menahan air matanya hingga bulir kristal itu mengalir begitu saja.

“ Apa sedikit saja kau tidak bisa membalas budiku?” Nauora menunggu jawaban, tapi bibir Miguel tetap terkatup rapat.

“ Jawab aku.”

Nauora terisak, berteriak didepan suaminya sembari memukul dada bidang sang suami. Sangat menyesakkan, wanita cantik itu tak mampu berkata-kata lagi dan hanya mampu melampiaskannya dengan kepalan tangan yang terus menghujani dada suaminya.

“ Kau harus ingat.. aku duduk dikursi ini karena usahaku.”

Lama terdiam, Miguel akhirnya bersuara juga. Wajahnya datar, tak ada rasa iba pada sang istri.

Mendengar kalimat yang dilontarkan suaminya, Nauora mengangkat pandangan. Dia mendongak dan berusaha menatap wajah suaminya.

“ Apa kau pikir.. aku bahagia menikah denganmu? Apa kau pikir aku senang sudah berhasil duduk dikursiku saat ini? Apa kau berfikir aku happy tinggal dan berkeliaran didalam istana ini?”

Kata demi kata diluncurkan Miguel dari bibir tipisnya.

“ Aku memang ingin menjadi CEO, tapi tidak seperti ini. Semuanya tidak sesuai ekspektasiku.. kupikir setelah menjadi CEO maka aku akan leluasa memerintah siapapun. Tapi ternyata semua kendali dipegang penuh olehmu dan ayahmu. Aku sadar.. pada akhirnya aku hanya menjadi boneka didalam hidupmu. Aku menikahi wanita yang sudah rusak dengan imbalan jabatan tinggi, tapi ternyata.. aku hanya jembatan bagimu untuk mencapai tujuanmu. Kau adalah anak sulung yang menginginkan harta Ayahmu, kau buat aku menjadi pemimpin perusahaan karena dengan begitu kau akan dengan mudah memberikan perusahaan itu nanti kepada bayi harammu.”

Deg.

⚘️

⚘️

⚘️

Visual pemeran Dunia Asmara.

Miguel Arrawda👇

Nauora Kwans👇

Davis Kwans👇

Nixeelin Oliveira👇

(Mereka bintang Novel ini)🤭

Dunia Asmara 03

Deg.

Penuturan Miguel sukses membungkam bibir mungil Nauora. Air mata terus mengalir, tapi kata-kata tak ada yang keluar dari bibirnya.

Semua yang dikatakan suaminya memang benar adanya, tapi ada sesuatu yang tidak pernah suaminya ketahui sampai saat ini.

“ Jadi.. “ Nauora tak dapat berkata-kata. Suaranya tercekat, hanya mampu tersenyum getir seraya mendongak menatap suaminya yang terlihat begitu angkuh.

“ Jadi selama ini.. kau mengira aku melakukan semuanya karena diriku dan putraku? Kau tidak mau tau bagaimana prosesku untuk bisa membuatmu menjadi pimpinan?” lanjutnya dengan air mata yang tak hentinya mengalir.

“ Paling kau hanya meminta tolong pada Ayahmu. Dia seorang presiden, dan sangat mudah baginya membuat menantu bodohnya seperti aku duduk dikursi itu.” Miguel menjawa dengan enteng. Menurunkan pandangannya hingga beradu tatap dengan sang istri.

Perlahan tangan Miguel bergerak, mengusap lembut pipi istrinya yang basah karena linangan air mata.

Begitulah sosok Miguel, meski setiap hari rumah tangganya dibumbuhi perdebatan, tapi jauh didalam lubuk hatinya ia merasa tak tega jika melihat seorang wanita menitikkan air mata.

“ Diamlah dikamar ini, jangan keluar sebelum air matamu kering, jika tidak pelayan akan menertawakanmu.” ucap Miguel setengah berbisik dan segera berlalu, meninggalkan istrinya. Niatnya yang tadi ingin berendam didalam bathroom sudah meluap. Ia kini hanya butuh menyendiri diruangan khususnya. Dengan langkah gontai Miguel meninggalkan kamar utama.

“ Cukup sampai disini.”

Deg.

Langkah kaki tertahan, suara maskulin itu membuat Miguel mematung ditempat. Dia tak menoleh karena tau siapa sipemilik suara itu yang tak lain adalah adik iparnya sendiri— Davis Kwans.

“ Kau menghabiskan malam minggumu kemarin bersama wanita diluar sana.” ujar Davis dengan tangan dimasukkan dalam saku celana. Tubuhnya tegap, kekar dan jauh lebih tampan lagi dari sang kakak ipar.

“ Lalu apa masalahmu? Bukankah kau sudah tau kebiasaanku?” balas Miguel berbalik badan sehingga dapat melihat jelas tampang datar nan dingin adik iparnya.

Tak menyukai kakak iparnya, Davis pun hanya bersikap dingin pada Miguel saja.

Bukk.

Tanpa aba-aba, Davis menghadiahi bogem mentah diwajah tampan Miguel. Miguel yang tidak siap pada serangan mendadak iparnya, langsung tersungkur diatas lantai.

Sementara Davis, dia tak tinggal diam. Ia meraih kerah kemeja sang kakak ipar dan menghujani kembali pukulan sampai merasa puas. Tak ada yang melihat perkelahian mereka, sehingga dengan mudah Davis memukuli Miguel.

“ Aakkhh.. “ Davis berteriak setelah puas memukuli wajah Miguel. Pria muda itu tampak sangat frustasi, dan terlihat sangat terpuruk.

Jika Miguel sering tidur dengan berbagai wanita hingga menyakiti Nauora, Davis tak sekecewa ini. Tapi kali ini berbeda karena wanita yang ditiduri kakak iparnya adalah wanita yang ia cintai dalam diam.

“ Kenapa?”

Dalam ketidaksanggupan, Miguel berusaha bangkit dan menyeka darah segar yang keluar dari sudut bibirnya. Nafasnya tak beraturan, menatap nanar pada adik iparnya.

“ Kau.. kenapa harus Xeelin? Ada banyak wanita dikota ini, dan jika kau ingin perawan.. kau bisa menyuruhku mencari. Kenapa harus Xeelin ku?”

Untuk pertama kalinya Davis menitikkan air mata. Dia sungguh merasa hancur, sama seperti hancurnya wanita yang sudah ditiduri Miguel semalaman dihotel berbintang.

Ya, hanya Davis dan Nauora yang mengetahui gerak-gerik dan tingkah laku serta apa saja yang diperbuat oleh Miguel. Buruk busuknya Miguel hanya diketahui oleh kakak beradik itu karena Dave Kwans— Ayah mereka sangat sibuk mengurus negara sehingga tak memperdulikan rumah tangga sang putri sulung dan kehidupan sang putra bungsu. Tuan Dave Kwans sendiri memiliki rumah pribadi bak kastil, terkadang akan tinggal dirumah mewahnya, dan terkadang juga akan tinggal di istana negara. Itu sebabnya, Tuan Dave Kwans sangat jarang berkunjung kerumah yang ditempati kedua anaknya.

“ Aku sudah memperingatkanmu kan.. kau tidak mendengarku.” tutur Miguel menahan rasa sakit diwajahnya yang sudah lebam membiru.

“ Itu masalahmu dengan Nauora, kenapa membawa-bawa aku.” bentak Davis segera bangkit dan berlalu sebelum amarah kembali menguasai dirinya.

“ Lindungi dia.”

Suara berat Miguel menghentikan langkah kaki Davis. Pria muda itu segera menoleh dengan kening berkerut seraya menatap nanar pada kakak iparnya.

“ Aku yakin.. kakakmu akan mencari dia. Dan mungkin Nauora akan membunuhnya seperti wanita lain.”

Miguel mengingatkan adik iparnya, bagaimana tempramen buruk Nauora. Bahkan wanita-wanita yang sudah ditiduri Miguel semua berakhir tragis, begitulah yang diketahui Miguel dan Davis.

Mendengar ucapan Miguel, Davis seketika tersadar. Benar, dia hampir saja melupakan satu hal bahwa sang kakak bukanlah wanita sembarangan. Sepanjang pengetahuannya pada sang kakak, memang tak ada hal baik yang pernah dilakukan oleh kakaknya itu.

Setelah terdiam beberapa saat, buru-buru Davis berlari keluar meninggalkan Miguel begitu saja. Tujuannya tak lain adalah mencari dimana Nixeelin.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!